Laporan PKL
Laporan PKL
Disusun Oleh :
FARIS HASYID
NIS. 16458
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah di periksa dan disetujui oleh Pembimbing Sekolah
serta Pembimbing Dunia Kerja / Instruktur di Perusahaan / Instansi Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
…………………………
…………………........
DRA.HELMIYATI,M.M
NIP 196403241989012001 ……………………………
KATA PENGANTAR
Terlebih dahulu perkenankanlah saya selaku penulis ingin memanjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan kewajiban dengan menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan
(PKL). Kegiatan PKL ini merupakan tugas yang baru dipenuhi sebagai peserta didik jejang
SMK di dunia Industri dengan mengasah kemampuan hard skill dan soft kill untuk mengadapi
dunia kerja, dan laporan PKL ini merupakan syarat mutlak untuk mengikuti rangkaian ujian di
kelas XI ( Sebelas ) terutama Uji kompetensi Keahlian (Ujikom) dan Asesmen Nasional.
Berkenan dengan hal ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Ibu Helmiyati, M.M selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bandar Lampung
2. Ibu Yus Susanti, S.Kom Selaku Kepala Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan
di SMK Negeri 1 Bandar Lampung
3. Ibu Your Nety, S.PdSelaku Koordinator Praktik Kerja Industri.
4. Ibu Yus Susanti, S.Kom, Bapak Abdul Rohim, S.ST dan Ibu Kiki Rizki Amelia Selaku
Guru Produktif TKJ.
5. Ibu Henny Febrina, M.Ti Selaku Walikelas Kelas XI TKJ 1.
6. Bapak/Ibu guru beserta Staf pengajar SMK Negeri 1 Bandar Lampung
7. Bapak Prof. H. Wan JamaluddinZ, M.Ag., Ph.D Selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung
8. Bapak Puji Raharjo, S.Ag., SS. M.Hum Selaku Kepala Bagian Administrasi dan Umum
9. Bapak Ahmad Zulbilal, S.E., M.M Selaku Kepala Subbagian Tata Usaha
10. Pak Pujianto dan Pak Akuan Selaku Pebimbing di Tempat PKL
Di dalam Karya Tulis ini saya selaku penulis menyadari masih banyak kekurangan, namun
dengan penulis ini saya berharap semoga pengetahuan yang saya tulis ini dan saya tuangkan
dalam laporan ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi kita dan khususnya bagi adik
kelas di masa mendatang.
Bandar Lampung, 17 Maret 2022
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………........
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….
3.2 Saran…………………………………….……………………………………………...
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang bertujuan Untuk menyiapkan
peserta didik nya agar dalam menghadapi tantangan di dunia kerja baik dunia usaha atau dunia
industri (DU/DI), sehingga peserta didik SMK dibekali dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang lebih dibandingkan dengan sekolah lain. Setiap peserta didik SMK dituntut
untuk memiliki suatu keahlina dan siap kerja. Oleh karena itu, diadakan suatu program
pendidikan system ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) agar
setiap peserta didik lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman dalam memasuki dunia usaha
tersebut secara nyata setelah lulus sekolah Sesuai hasil pengamatan dan penelitian direktorat
pendidikan menengah kejuruan, pola penyelenggaran di SMK belum secara tegas dapat
menghasilkan tamatan sebagai mana yang diharapkan.
Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk
meghasilkan tenaga kerja yang profesional, karena keahlian professional seseorang tidak semata-
mata diukur oleh penguasaan untuk pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi
dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yag baik. Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan
lapangan kerja (industri/perusahaan dan instansi tertentu) yang secara bersama-sama
menyelenggarakan suatu program keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua belah pihak
seharusnya terlibat dan bertanggung jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap
menyelenggarakan, sampai penilai dan penentuan kelulusan peserta didik.
Praktik Kerja Industri dilaksanakan untuk melatih dan memberikan pengajaran kepada
siswa dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha yang relevan terkait kompetensi keahlian masing
masing. Selain itu prakerin juga bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar
dimasa mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia industri yang semakin ketat seperti
saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan teknis dengan wawasan yang
luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, meningkatkan mutu dalam
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta mengasah dan mengimplementasikan materi yang
diperoleh siswa dari sekolah masing masing terkait jurusannya.
Menurut Depdikbud dalam Indro (2004:12) hal-hal yang terkait dengan praktik kerja industri
sebagai berikut :
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri di SMK N 1 Bandar Lampung dilaksanakan oleh siswa
kelas XI selama 4-6 bulan dengan didahului pembekalan. Praktik tersebut dapat dilaksanakan
pada industri besar, menengah, kecil, home industri, ataupun unit produksi sekolah.
Keuntungan Praktik Kerja Industri ;
1. Bagi Sekolah : Pemberian keahlian profesional siswa lebih terjamin. Dengan praktik kerja
industri diharapkan kompetensi yang telah diajarkan disekolah akan dilengkapi di tempat
prakerin sehingga siswa akan lebih profesional dalam menggunakan keahliannya.Terdapat
kesesuaian antara program pendidikan dengan lapangan pekerjaan. Dengan praktik kerja industri
siswa mengetahui dunia usaha apa yang sesuai dengan program pendidikan yang mereka ikuti di
sekolah sehingga dapat menjadikan bekal mereka setelah lulus. Memberikan kepuasan bagi
penyelenggara pendidikan, kepentingan tamatannya, kepentingan dunia kerja dan kepentingan
bangsa.Dengan praktik kerja industri diharapkan dapat mencapai target kompetensi yang telah
ditetapkan sekolah dengan KTSP, dan dunia kerja sebagai user juga merasa mantap untuk dapat
merekrut siswa karena telah mempunyai andil untuk menyiapkan mereka.
2. Bagi DuDi : Mengenal lebih dini kualitas calon pegawai, dengan praktik kerja industri dunia
kerja jadi lebih tahu kualitas anak yang dihasilkan karena mereka merasa mempunyai andil
dalam membentuk kompetensi siswa tinggal mencocokan dengan attitude yang mereka
butuhkan. Memperoleh keringanan pajak , dengan adanya praktik kerja industri, dunia kerja
selama beberapa bulan tidak merekrut pekerja sehingga ada pengurangan pajak yang harusnya
dibayarkan karena siswa magang tidak dikenakan pajak penghasilan.
3. PP No.29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah Dalam peraturan pemerintah ini, ada
disebutkan dalam Pasal 29 ayat 1, 2 dan 3 dimana :
Penyelenggara dari SMK dapat bekerjasama dengan masyarakat terutama dunia usaha
dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka mendukung
penyelenggaraan dan pengembangan dari pendidikan. (ayat 1)
Kerjasama SMK dengan dunia usaha ini dimaksudkan agar mendayagunakan secara
bersama sarana dan prasarana yang ada pada kedua pihak serta untuk lebih menjamin
kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan lapangan kerja yang tersedia. (Penjelasan
pasal 29 ayat (1) )
Untuk mempersiapkan siswa SMK menjadi tenaga kerja, dapat didirikan unit produksi
yang beroperasi secara profesional (ayat 2)
Pelaksanaan dari kegiatan ini juga diatur oleh Menteri. (ayat 3)
INFORMASI
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung merupakan Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam tertua dan terbesar di Lampung. Dalam lintas perjalanan sejarahnya, pada April tahun 2017
UIN Raden Intan merupakan hasil transformasi dari IAIN Raden Intan Lampung yang
berkembang dalam beberapa fase, yaitu: fase rintisan dan pendirian, fase pembangunan, fase
pengembangan, dan fase alih status.
Pada mulanya, UIN Raden Intan Lampung ketika bernama IAIN Raden Intan Lampung
merupakan lembaga pendidikan tinggi Islam di bawah Yayasan Kesejahteraan Islam
Lampung (YKIL). Yayasan ini diketuai oleh Raden Muhammad Sayyid berdiri pada 1961
sebagai yayasan sosial. Yayasan ini bertujuan membangun rumah-rumah peribadatan umat
Islam dan pendidikan Islam di wilayah Lampung.
Pada 1963, YKIL mengadakan Musyawarah Alim Ulama se-Lampung bertempat di Kota
Metro Lampung Tengah dengan agenda menghimpun potensi alim ulama dan
mengintegrasikan antara tokoh-tokoh masyarakat dengan aparat pemerintah. Hasil
musyawarah antara lain merekomendasikan pendirian lembaga pendidikan tinggi Islam
dengan 2 fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah. Aktivitas akademik dan
administrasi lembaga ini pada awalnya dipusatkan di Sekretariat Fakultas Hukum UNSRI
Cabang Palembang di Lampung (UNILA sekarang), kemudian pindah ke Masjid Lungsir
(sekarang Masjid al-Anwar).
Setahun kemudian (1964), seiring dengan berdirinya Lampung sebagai provinsi yang
terpisah dari Sumatera Selatan, Fakultas Tarbiyah dinegerikan sebagai cabang Fakultas
Tarbiyah UIN Raden Fatah Palembang di bawah kepemimpinan Syaikh Syamsuddin Abdul
Mu’thi. Selanjutnya, muncul gagasan untuk membangun PTAIN di Provinsi Lampung,
dengan mendirikan Fakultas Ushuludin pada tahun 1965 dengan Dekan KH. Zakariya
Nawawi.
Pada 1966, aktivitas akademik ketiga fakultas yang ada dipindahkan ke Kampus Kaliawi.
Pada tahun yang sama dalam rangka penegerian, dibentuklah Yayasan Perguruan Tinggi
Islam (Yaperti) Lampung dengan ketua K.H. Zakaria Nawawi.
Yaperti bekerja keras membenahi proses administrasi dan menyiapkan proposal penegerian
yayasan yang disetujui Menteri Agama dengan keluarnya Keputusan Menteri Agama RI No.
162 Tahun 1967 tentang pengesahan susunan personalia kepanitiaan penegerian dengan
struktur organisasi yang diketuai oleh Gubernur Drs. Zainal Abidin Pagar Alam. Sekretaris
panitia adalah Mochtar Hasan, SH yang pada waktu itu menjabat sekretaris daerah Propinsi
Lampung, sementara Bendahara dijabat oleh K.H. Zakaria Nawawi sebagai wakil Yaperti.
Adapun anggota-anggotanya terdiri dari para dekan fakultas yang ada, tokoh-tokoh
masyarakat dan para ulama yang terdiri dari tokoh-tokoh NU, Muhammadiyah dan PSII.
Jerih payah dan usaha YKIL, Yaperti, dan panitia gabungan ini akhirnya menghasilkan SK
Menteri Agama Nomor 187 Tahun 1968 tanggal 26 Oktober 1968 tentang Pendirian “IAIN
Al-Jami’ah Al-Islamiyah Al-Hukumiyah Raden Intan”. Pemberian nama “Raden Intan”
didasari pada pertimbangan bahwa di belakang nama Universitas/Institut biasanya diberi
label nama kota atau nama pahlawan; dan Raden Intan merupakan pejuang bangsa yang
menentang penjajahan Belanda, sekaligus penyiar agama Islam di Lampung.
Pada periode pertama, kepemimpinan institut (Rektor) dijabat oleh Mochtar Hasan S.H.,
dibantu M. Djuaini Zubair, SH, sebagai Sekretaris Al-Jami’ah (Kepala Biro). Tiga tahun
kemudian, jabatan rektor dipegang oleh Drs. Ibrahim Bandung (1971-1973).
Setelah berakhirnya masa kepemimpinan Rekor ke-2, Institut mulai memasuki fase
pembangunan di bawah masa kepemimpinan Rektor ke-3, Letkol. Drs. H. Soewarno
Achmady (1973-1978). Fase ini ditandai dengan pemberian hibah tanah seluas 5 hektar di
Labuhan Ratu oleh Pemda Dati I Lampung yang kemudian dibangun kampus baru untuk
kegiatan administrasi dan akademik. Setelah proses pembangunan
gedung dan sarana prasarana rampung, aktivitas Institut pun dipindahkan dari Kampus
Kaliawi ke Kampus Labuhan Ratu. Hal ini terjadi pada masa kepemimpinan Rektor ke-4,
Bapak Drs. Muhammad Zein (1978-1984). Pada masanya juga, Institut mendapat hibah tanah
seluas 50 hektar di Sukarame dari Pemda atas dukungan Menteri Agama Alamsyah Ratu
Perwiranegara (putra lampung).
Di kawasan yang baru ini didirikan 4 unit gedung perkuliahan berlantai dua yang
dipersiapkan untuk kegiatan Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin. Pembangunan ini
dimulai pada tahun 1984 di bawah kepemimpinan Drs. H. Busyairi Madjidi sebagai rektor
ke-5 (1984 – 1989). Setelah bangunan-bangunan dan fasilitas penunjang dipandang
memadai, maka pada tanggal 20 Agustus 1987 kegiatan perkuliahan untuk Fakultas Tarbiyah
dan Fakultas Ushuluddin secara resmi dipindahkan ke komplek Kampus Sukarame,
sedangkan untuk Fakultas Syari’ah, termasuk Rektorat, kegiatannya masih berlangsung di
Kampus Labuhan Ratu.
Pada masa rektor ke-6 yang dijabat Drs. H. Pranoto Tahrir Fatoni (1989-1993),
pembangunan fisik terus digalakkan, antara lain dengan membangun gedung Fakultas
Syari’ah dan Perpustakaan. Di samping itu, ia juga melakukan upaya-upaya penataan
administrasi umum, terutama administrasi keuangan, serta bidang akademik dan
kemahasiswaan.
Gelombang pengembangan Institut mulai dilakukan secara intensif pada masa kepemimpinan
rektor ketujuh Drs. H.M Ghozi Badrie (1993-1997), ditandai dengan peresmian Fakultas
Dakwah yang telah dirintis sejak tahun 1990 berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. 397
tahun 1993, sehingga jumlah Fakultas yang ada di lingkungan Institut menjadi empat
sebagaimana sekarang ini.
Prof. Dr. H. M. Damrah Khair, MA. (1998-2002) yang menjabat rektor ke-8 melanjutkan
upaya pengembangan akademik ini antara lain dimulai dengan pemindahan seluruh kegiatan
Rektorat yang semula berpusat di Kampus Labuhan ke Kampus Sukarame, sekaligus
menandai perpindahan secara resmi kegiatan akademik Institut ke Kampus Sukarame. Ia juga
mengupayakan pembukaan Program S-2 dan Fakultas Adab. Namun sayang, karena peminat
bidang studi untuk Fakultas Adab sangat minim, maka kegiatan Fakultas ini dihentikan.
Adapun program S2 terus survive diawali dengan pembahasan dalam sidang senat IAIN
(sekarang UIN) Raden Intan tanggal 17 Nopember 1999, yang menyetujui untuk membuka
Program Pascasarjana (S2) dan kemudian diterbitkan Surat Keputusan Rektor nomor 222
tahun 1999 tanggal 4 Desember 1999 tentang persiapan pendirian Program Pascasarjana (S2)
IAIN Raden Intan Bandar Lampung. Surat Keputusan Rektor tersebut dikukuhkan oleh
Gubernur Lampung, Ketua DPRD, Rektor UNILA dan Ormas Islam Provinsi Lampung
sebagai dukungan untuk berdirinya Program Pascasarjana IAIN Raden Intan. Pada tahun
2001 Program Pascasarjana IAIN (sekarang UIN) Raden Intan mulai beroperasi dengan
jumlah mahasiswa awal sebanyak 52 orang. Setahun kemudian, PPs berhasil mendapat izin
operasional berdasarkan SK. Menteri Agama Nomor 186 Tahun 2002, tepatnya pada masa
kepemimpinan Rektor ke-9, Prof. Dr. H.S. Noor Chozin Sufri (2002-2006). Pada masa ini
dirintisnya pesantren mahasiswa (ma’had ‘aly) dan dibangunnya beberapa gedung baru yaitu
kantor Pascasarjana, gedung perpustakaan lantai tiga, ruang dosen Fakultas Tarbiyah dan
ruang dosen Fakultas Syari’ah. Pada masa ini juga dilakukan penguatan sarana dan
prasarana, serta pengembangan program studi baru.
Pengembangan dilanjutkan oleh rektor ke-10, Prof. DR. KH. Musa Sueb, MA. (2006-2010)
dengan kebijakan peningkatan mutu akademik mahasiswa dan dosen, termasuk di dalamnya
pembinaan dan pengembangan akademik bahasa asing, dan pembinaan Pesantren Mahasiswa
Ma’had al-Jami’ah di lingkungan kampus. Pengembangan prodi-prodi baru pada program S1
dan S2 juga dilakukan, di antaranya: Prodi Tadris Matematika, Prodi Tadris Bahasa Inggris,
Prodi Tadris Biologi, Prodi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA), pada Fakultas
Tarbiyah, Prodi Ekonomi Islam pada Fakultas Syari’ah, Prodi Pemikiran dan Politik Islam
pada Fakultas Ushuluddin, dan Prodi Perdata Syari’ah pada Program Pascasarjana (PPs).
Musa juga mendorong pemberdayaan unit-unit pelaksana teknis dan lembaga penunjang
akademik antara lain Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM), Lembaga Penelitian
(LEMLIT), Pusat Pembinaan Bahasa (PUSBINSA) dan Pusat Penjamin Mutu Pendidikan
(P2MP), di samping pengembangan jaringan kerjasama dengan berbagai lembaga. Pada akhir
masa jabatannya, Institut ditetapkan sebagai salah satu instansi pemerintah yang menerapkan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU) secara penuh berdasakan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 277/KMK.05/2010 tanggal 5 Juli 2010.
Laju pengembangan kampus ke arah kemajuan terus digalakkan oleh rektor ke-11 yang
dijabat Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag (2010-sekarang) dengan motto: Semakin Unggul dan
Kompetitif. Berbagai usaha pengembangan kelembagaan dan peningkatan kualitas SDM
terus digalakkan, baik secara fisik maupun akademik. Sejumlah gedung adminitrasi dan
sarana akademik direnovasi dan dibangun untuk memberikan layanan prima bagi mahasiswa.
Fasilitas-fasilitas penunjang pembelajaran pun terus dibenahi dan dibangun, antara lain:
hotspot, laboratorium, hingga lapangan olahraga. Di bawah kepemimpinannya, sejumlah
prestasi mulai diukir pada level nasional. Tahun 2011, IAIN (sekarang UIN) Raden Intan
Lampung menduduki peringkat pertama se-wilayah Sumatera dan ketiga nasional untuk
SPMB-PTAIN 2011. Tahun yang sama, masuk peringkat sepuluh besar PTAIN dari segi
penyerapan anggaran.
Terhitung November 2011, IAIN (sekarang UIN) Raden Intan memiliki jurnal ilmiah
terakreditasi nasional, yaitu ANALISIS: Jurnal Studi Keislaman, Jurnal Al-‘Adalah, dan
Jurnal Kalam. Dan awal tahun 2012, Program Pascasarjana membuka Program Doktor
dengan Konsentrasi Hukum Islam dan Manajemen Pendidikan Islam. Dan masih banyak lagi
kemajuan yang dicapai dan terus diupayakan menuju visi sebagai perguruan tinggi Islam
yang unggul dan kompetitif.
Selanjutnya melalui Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 1457 Tahun 2014 tanggal 14
Maret 2014 diberikan tambahan 4 izin penyelenggaraan program magister (S2) yaitu:
Ekonomi Syari’ah, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Filsafat Agama, dan Manajemen Pendidikan
Islam. Hingga saat ini tahun 2017 Program Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung
menyelenggarakan 8 program studi Magister (S2) dan 3 program Studi Doktor (S3).
4. Fase Alih Status (2015-2017)
Sejak tahun 2014, tepatnya bulan Mei 2014 telah selesai penyusunan proposal transformasi
IAIN Raden Intan Lampung menjadi UIN Raden Intan Lampung. Pada tahun 2015 Menteri
Agama, melakukan studi kelayakan dengan hadirnya Direktur Jenderal Pendidikan Islam ke
kampus UIN Raden Intan Lampung. Melalui perjuangan sungguh-sungguh di bawah
kepimpinan Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag selaku Rektor, akhirnya pada tahun 2016
mendapatkan persetujuan/izin prinsip dari Presiden Republik Indonesia bahwa IAIN Raden
Intan Lampung menjadi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dengan
motto Intelectuality, Spirituality, dan Integrity.
Tahun 2017 menjadi awal perubahan arah pengembangan pendidikan tinggi di UIN Raden
Intan Lampung dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2017 tanggal 7
April 2017, yang juga mempengaruhi arah pengembangan UIN Raden Intan Lampung. Pada
bulan April 2017, Peraturan Presiden tentang Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
diundangkan, sehingga sejak 2017 diresmikan menjadi Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung yang disingkat UIN RI Lampung dengan pengembangan beberapa fakultas dan
program studi bidang sains dan teknologi.
Visi:
terwujudnya Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung sebagai rujukan Internasional
dalam pengembangan ilmu keislaman integratif-multidisipliner berwawasan lingkungan tahun
2035.
Misi:
Tujuan: