Materi Pendidikan Bahasa Indonesia SD - Paragraf

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

BAB IV PARAGRAF

A. Pendahauluan
Sebagai mahasiswa yang mempelajari bahasa Indonesia diharuskan menguasai
materi-materi yang dipelajari salah satu materi yang harus dikuasai adalah
paragraf. Paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan
gagasan. Syarat dalam paragraf yaitu kesatuan gagasan dan kepaduan antar
kalimat paragraf terdiri dari paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup.
Paragraf pembuka yang baik akan menjadi tolak ukur pengembangan tulisan
berikutnya. Paragraf pembuka adalah paragraf yang mengawali dari mana seorang
penulis akan mengembangkan gagasannya.
Jenis-jenis paragraf terbagi atas 3 jenis : paragraf deduktif, paragraf induktif,
dan paragraf campuran (variatif). Tehnik pengembangan paragraf yaitu :
kausalitas, analogi, perbandingan-pertentangan, deduktif-induktif, klimaks-
antiklimaks, sudut pandang, proses, dan generalisasi.

B. Pengertian Paragraf
Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragrafos, "menulis di samping"
atau "tertulis di samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan
atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru.Terkadang baris
pertama dimasukkan; kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru.
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok
yang dibantu dengan kalimat pendukung.Paragraf non-fiksi biasanya dimulai
dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen
atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan
berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh
kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf
tunggal.Dalam fiksi prosa, contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa
terjadi di tengah atau di akhir.Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau
berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika
dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip
berganti.
C. Fungsi Paragraf
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran
dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis,
dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri
beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan
pemahaman bagi pembacanya.
4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit
pikiran yang lebih kecil.
5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas
beberapa variabel.
6. Mengungkapkan informasi tertentu dengan gagasan utama sebagai
pengendalinya.
D. Syarat-syarat Paragraf
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara
bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru.Kesatuan di sini
tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
Syarat kesatuan paragraf terpenuhi jika jika suatu kalimat dalam paragraf
saling berhubungan dengan gagasan atau ide pokok paragraf.Jika kalimat-kalimat
yang ada dalam paragraf saling berhubungan dan saling mendukung dalam
pemaparan ide pokok paragraf, aka paragraf tersebut dapat dikatakan memiliki
kesatuan gagasan.Jika kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf tidak saling
berhubungan dan tidak mendukung dalam pemaparan ide pokok paragraf, maka
paragraf tersebut tidak memiliki kesatuan gagasan.

2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan
kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi
apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik,
wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan
memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata
ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
Paragraf yang baik harus memiliki kepaduan (kohesi dan
koherensi).Kepaduan yang dimaksud adalah adalanya rangkaian antar kalimat yng
memudahkan pembaca untuk memahami isinya. Kalmia-kalimat yang membentuk
paragraf saling terkait antara yang satu dengan yang lain. Kepaduan dalam sebuah
paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, diantaranya pengulangan
kata kunci, pengulangan kata ganti, penggunaan transisi, dan pararelisme.

3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik.Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan
paragraf yang kurang lengkap.Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan
dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
Paragraf yang lengkap adalah paragraf yang didukung oleh kalimat-kalimat
penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik.Paragraf yang baik memiliki
kalimat topik dan kalimat penjelas.Kalimat topic adalah kalimat kalimat yang
berisi rincian ide pokok.Kalimat yang terdiri atas satu kalimat topik saja dikatakna
paragraf yang belum lengkap.Ide pokok dan ide-ide penjelas dalam paragraf yang
baik ditata secara sistematis. Penggunaan ide dalam suatu paragraf dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara alamiah dan secara logis. Urutan alamiah
berupa urutan waktu (kronologis), dan ruang (sudut pandang), sedang urutan logis
berupa urutan klimaks-antiklimaks, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum,
pokok-rincian, dikenal-tidak dikenal, dan mudah-sulit.Ide penjelas dalam paragraf
dapat berupa contoh, ilustrasi, rincian konkret, perbandingan, uraian, alas an,
fakta/data, dan analog.

E. Jenis-jenis Paragraf dan Pengembangannya


Banyak jenis paragraf yang akan diuraikan pada pembahasan berikut.
1. Berdasarkan sifat dan tujuannya paragraf dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka merupakan paragraf yang berperan sebagai pengatur untuk
sampai kepada masalah yang akan diuraikan.
b. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung ialah semua paragraf yang terdapat antara paragraf
pembuka dan penutup yang berisi uraian masalah yang dibahas.
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup ialah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri
karangan atau bagian karangan.
2. Berdasarkan kalimat utamanya, paragraf terbagi menjadi:
a. Paragraf deduktif : paragraf yang kalimat utamanay terletak di awal
paragraf.

Air mempunyai banyak manfaat .Salah satu manfaat dari air dapat
digunakan oleh manusia untuk minum, mandi, mencuci baju dan lai-lain.
Selain itu air juga memberikan nutrisi bagi tumbuhan. Air juga bermanfaat
bagi hewan untuk minum. Jadi air mempunyai banyak manfaat bagi makhluk
hidup.

b. Paragraf induktif
Paragraf induktif ialah paragraf yang kalimat utamanya terletak
diakhir paragraf.,
Jangan pernah mematikan komputer langsung dari stop kontak,
stabilizer. Apalagi mencabut langsung kabel power komputer anda,
karena kebiasaan tadi bisa merusak komputer baik dari segi Hardware
maupun Software. Efek terhadap hardware komputer seperti harddisk
rusak pada sektor-sektor tertentu atau bad sektor akibat listrik mati
mendadak, lalu efek terhadap software seperti hilangnya data atau rusak
akibat kebiasaan tadi. Maka untuk mencegah hal itu terjadi baiknya selalu
gunakan fitur “shutdown’ pada Komputer anda. Itulah tips mematikan
komputer yang benar, agar tidak merusak perangkat keras/lunak
komputer.

c. Paragraf campuran
Paragraf campuran ialah paragraf yang kalimat utamanya terletak diawal
dan akhir paragraf, kalimat utama diakhir paragraf merupakan penegasan
kembali kalimaat utama di awal.

Facebook adalah tempat curhat online para facebooker. Hampir


setiap detik selalu ada saja yang menceritakan kesedihannya disitus media
sosial ini. Mengungkapkan perasaannya terhadap sesuatu, bahkan ada pula
yang menuliskan kronologis kejadian yang menimpa dirinya dengan
terstruktur. Melalui statusnya, para teman atau kerabat akan mulai singgah
memberi like dan komentar yang berisi saran. Kecepatan dan kemudahan
inilah yang membuat Facebook dirasa sebagai tempat curhat online
yang paling tepat.
3. Berdasarkan isi, paragraf terbagi menjadi 5, yaitu :
a. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi ide/gagasan dengan diikuti
alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca.
1) Ciri-ciri paragraf argumentasi
a) bersifat nonfiksi /ilmiah
b) bertujuan menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan
merupakan kebenaran
c) dilengkapi bukti-bukti berupa data, tabel, gambar dll
d) ditutup dengan kesimpulan
2) Macam/pola pengembangan paragraf argumentasi
a) Pola pengembangan sebab akibat
Paragraf yang mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap
sebagai sebab yang diketahui lalu bergerak maju menuju pada suatu
kesimpulan sebagai efek akibat. Ditandai dengan kata-kata sebab,
karena, disebabkan, dikarenakan dll.
Contoh:
Pencemaran lingkungan hampir terjadi di seluruh Indonesia,
terutama di kota-kota besar. Pencemaran itu, antara lain, polusi udara
dari kendaraan bermotor yang jumlahnya semakin banyak,
pembuangan limbah industri dari pabrik-pabrik yang tidak sesuai
dengan prosedur, dan ulah masyarakat sendiri yang sering membuang
sampah sembarangan . Pencemaran tersebut dapat mengakibatkan
kerugian yang cukup besar.Misalnya udara menjadi kotor dan tidak
sehat, menyebarnya berbagai virus dan bakteri atau menjangkitnya
wabah penyakit, serta bencana banjir karena saluran-saluran air
tersumbat oleh sampah.
b) Pola pengembangan akibat-sebab
Paragraf yang bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai
akibat yang diketahui. Kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang
menimbulkan akibat.
Contoh:
Jumlah anak jalanan di kota-kota besar semakin hari semakin
bertambah. Mereka memenuhi jalan-jalan utama di pusat kota dengan
segala tingkah dan aksinya. Berbagai macam cara mereka lakukan
agar dapat bertahan hidup di jalanan, dari cara yang sopan hingga
yang paling brutal. Mereka berkeliaran di jalan dan mencari hidup
dengan cara meminta-minta. Fenomena seperti ini mulai tampak
menggejala ketika krisis ekonomi melanda negara kita. Krisis yang
berkepanjangan menjadi penyebab kesulitan hidup di segala
sektor/bidang.
b. Paragraf Eksposisi
Paragraf ekspositif/eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk
menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar
pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu
permasalahan yang dimaksud pengarang.
1) Ciri-ciri paragraf ekspositif
a) bersifat nonfiksi/ilmiah
b) bertujuan menjelaskan/memaparkan
c) berdasarkan fakta
d) tidak bermaksud mempengaruhi
4) Pola pengembangan paragraf ekspositif
a) pola umum-khusus (deduksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal –hal yang bersifat umum
kemudian menjelaskan dengan kalimat –kalimat pendukung yang
khusus
b) Pola khusus-umum (induksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus
kemudian menjelaskan dengan kalimat-kalimat yang bersifat umum
c) Pola perbandingan
Adalah paragraf yang membandingkan dengan hal yang lain,
berdasarkan unsur kesamaan dan perbedaan, kerugian dengan
keuntungan, kelebihan dengan kekurangan. Kata hubung (jika
dibandingkan dengan, seperti halnya,demikian juga, sama
dengan,selaras dengan,sesuai dengan)
d) Pola pertentangan
Paragraf yang mempertentangkan dengan gagasan lain. Kata hubung
(biarpun, walaupun,berbeda,berbeda dengan, akan tetapi, sebaliknya,
melainkan, namun, meskipun begitu)
e) Pola analogi
Paragraf yang menunjukkan kesamaan-kesamaan antara dua hal yang
berlainan kelasnya tetapi tetap memperhatikan kesamaan segi/fungsi
dari kedua hal tadi sebagai ilustrasi
f) Pola pengembangan proses
Pola pengembangan paragraf yang ide pokok paragrafnya disusun
berdasarkan urutan proses terjadinya sesuatu
g) Pola pengembangan klasifikasi
Adalah pola pengembangan paragraf dengan cara mengelompokkan
barang-barang yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan
tertentu
h) Pola pengembangan contoh/ilustrasi
Paragraf yang berfungsi untuk memperjelas suatu uraian, khususnya
uraian yang bersifat abstrak. Kata penghubung (contohnya,
umpamanya,misalnya)
i) Pola pengembangan difinisi
Paragraf yang berupa pengertian atau istilah yang terkandung dalam
kalimat topik memerlukan penjelasan panjang lebar agar tepat
maknanya dilengkapi oleh pembaca
j) Pola pengembangan sebab akibat dan akibat sebab
Pola pengembangan yang menuentukan sebab sebagai gagasan utama,
sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Atau
sebaliknya, akibat sebagai gagasan utama, sedangkan untuk
memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab
sebagai perinciannya.
2) Cotoh-contoh paragraf eksposisi
a) Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara
memasukkan oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh
melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang
kita derita maupun sebagai pencegah penyakit. (pola pengembangan
definisi)
b) Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta
belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis.
Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan
hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun
warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras
yang mereka kumpulkan dibalik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti
ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata. (pola
pengembangan contoh)
c) Pemerintah akan memberikan bantuan rumah atau bangunan kepada
korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut
disesuaikan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan
mendapatkan bantuan sekitar 10 juta.warga yang rumahnya rusak
sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak
berat mendapatkan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut
ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawalan dari pihak
LSM (pola pengembangan klasifikasi)
d) Struktur suatu karangan atau buku pada hakikatnya mirip atau sama
dengan suatu pohon. Bila pohon dapat diuraikan menjadi batang,
dahan, ranting, dan daun, maka karangan atau buku dapat diuraikan
menjadi tubuh karangan, bab, subbab, dan paragraf. Tubuh karangan
sebanding dengan batang, bab sebanding dengan dahan, sub-bab
sebanding dengan ranting, dan paragraf sebanding dengan daun. (pola
pengembangan analogi)
e) Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi
akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya
seperti kertas dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan
pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik seperti kertas yang terisi
dengan hal-hal yang bermanfaat bagi siapa pun
yang membacanya.Jadi, membentuk kepribadian baik seorang anak
ibarat menulisi kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat (analogi)
f) Lagu-lagu tersebut kurang memperhatikan nilai yang ingin
ditanamkan paa diri anak dan lebih memperhatikan kebutuhan pasar.
Jadi, temanya bersifat temporer karena mengikuti perubahan selera
pasar. Unsur kesamaan yang masih ditemukan dalam kedua kelompok
lagu ini ialah para pencipta lagu masih berusaha menciptakan irama
yang gembira dan ritme yang sederhana, seperti dalam kehidupan
anak-anak itu sendiri. (pola pengembangan perbandingan)

c. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan
sesuatu dengan tujuan agar pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau
merasakan sendiri semua yang ditulis oleh penulis.
1. Ciri-ciri paragraf deskripsi
a) Menggambarkan/melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan
alam dll.).
b) Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek.
2. Pola pengembangan paragraf deskripsi
a) Deskripsi objektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran
objeknya tidak disertai dengan opini penulis.
b) Deskripsi subjektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran
objeknya disertai dengan opini penulis.
c) Deskripsi spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek secara detail
khususnya ruangan, benda,atau tempat.
d) Deskripsi waktu adalah paragraf yang dikembangkan berdasarkan waktu
peristiwa cerita tersebut.
3. Contoh-contoh paragraf deskripsi
Lapisan ozon menipis.Hutan-hutan tropis mulai meranggas.Gurun makin
luas.Akibatnya suhu bumi meningkat, cuaca tidak menentu, dan bencana alam
makin sering datang.Kesimpulannya, bumi makin kritis. Siapa sesungguhnya
yang berperan dalam menjadikan planet bumi ini menjadi demikian ? Jawabnya
tentu manusia sendiri! (Deskripsi objektif)
Dia memakai rok panjang warna cokelat. Betapa sesuai benar dengan
warna blus panjangnya.Rok dan blusnya seakan-akan menambah keanggunan
pribadinya. Jalannya sungguh santun memikat hati orang yang memandang.
(deskripsi subjektif)
Pantai Nusa Penida memiliki tata keindahan alam yang menarik,
khususnya bagi wisatawan yang mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari
kebisingan kota. Pohon-pohonnya rindang.Bentangan lautnya luas. Bagi
penyelam, Pantai Nusa Penida juga menawarkan keindahan ikan laut yang sedang
berenang. Pemda Bali harus menata dan mengelola Pantai Nusa Penida sebagai
tujuan wisata alternatif. (deskripsi objektif/tempat)
Jika diumpamakan permata, pesona pantai Nusa Penida bak mutiara yang
memantulkan cahaya putih kekuning-kuningan, namun jika diibaratkan gadis
maka pesonanya laksana sosok perawan kencur.Kiasan tersebut sepintas memang
kedengarannya seperti berlebihan, namun itulah sesungguhnya kata yang paling
tepat untuk menggambarkan pesona alam Pantai Nusa penida. (deskripsi
subjektif/tempat)
Dalam waktu yang tidak lama.Aku mencoba melirik orang-orang di
sekelilingku.Di sebelah kiriku, seorang gadis cantik berambut panjang. Sambil
melirik, kuperhatikan dia. Gadis itu berambut pirang, berkulit kuning, dan berbibir
tipis. (deskripsi objektif)
Tidak lama.Dengan rasa penasaran, kucoba melirik orang-orang di
sekelilingku.Di sebelah kiriku, seorang gadis berambut panjang menarik
hatiku.Sambil melirik, kuperhatikan dia. Rambutnya pirang, rambutnya kuning
indah, matanya memandang sayu, ditambah dengan bibirnya yang tipis, dia
membuat jantungku berdetak hebat.Rasanya, aku mengenalnya. Tapi di mana?
(deskripsi subjektif)
Sungai ciliwung terletak di Jakarta.Sungai ini mengalir di seluruh
Jakarta.Sayangnya, Sungai Ciliwung dipenuhi tumpukan sampah.Tumpukan
sampah di sungai dihinggapi lalat.Lalat-lalat itu selalu berterbangan ke perumahan
warga dan membawa berbagai macam penyakit.Selain itu tumpukan sampah juga
menebarkan bau yang sangat menyengat. Sungguh pemandangan yang sangat
menyedihkan. (deskripsi spasial)

d. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk
seseorang atau pembaca agar melaksanakan /menerima keinginan penulis.
1) Ciri-ciri paragraf persuasi
a) ada fakta/bukti untuk mempengaruhi/membujuk pembaca
b) bertujuan mendorong, mempengaruhi dan membujuk pembaca
c) menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti (kesan)
kepada pembaca
2) Contoh-contoh paragraf persuasi
a) Beras organik lebih menguntungkan daripada beras nonorganik . Mutu
beras organik lebih sehat , awet, dan lebih enak. Selain itu, beras organik
tidak mencemari lingkungan karena tidak menggunakan bahan
kimia.Keuntungan yang didapat para petani beras organik juga lebih
tinggi. Petani beras organik mendapatkan keuntungan 34 % dari biaya
prduksi, sedangkan petani beras nonorganik hanya mendapat keuntungan
16 % dari biaya produksi. Oleh karena itu, mari kita bertani dengan cara
organik agar lebih mnguntungkan dan dapat meningkatkan taraf hidup.
b) Tidak dapat disangkal bahwa praktik berpidato menjadi semacam “obat
kuat’ untuk membangun rasa percaya diri. Jika rasa percaya diri itu sudah
besar, kita dapat tampil tenang tanpa digoda rasa malu, takut, dan grogi.
Ketenangan inilah yang menjadi modal utama untuk meraih keberhasilan
pidato. Oleh karena itu, marilah kita melaksanakn praktik berpidato agar
kita segera memperoleh keterampilan atau bahkan kemahiran berpidato.

e. Paragraf Naratif
Paragraf naratif adalah suatu bentuk paragraf
yang menceritakan serangkaian peristiwa yang disusun menurut urutan
waktu terjadinya.
1) Ciri-ciri paragraf naratif
a) Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan
b) Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
c) Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) tetapi
juga terdapat dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat
kabar,sejarah,riwayat perjalanan)
2) Pola pengembangan paragraf naratif
a) Narasi ekspositoris/nonfiksi/informatif adalah cerita yang benar-benar
terjadi (cerita kepahlawanan, sejarah, biografi/otobiografi, cerita nyata
dalam surat kabar)
b) Narasi sugestif/fiksi/artistik adalah cerita yang menonjolkan khayalan
sehingga pembaca terkesan dan tertarik dan seakan-akan
terhayut,bahkan merasa mengalami cerita tersebut( cerpen, novel dll)
3) Contoh-contoh paragraf naratif
a) Pernah suatu ketika aku bermimpi bertemu seorang kakek berjenggot
panjang yang menyuruhku untuk pergi ke arah timur . Aku tidak
mengerti apa maksudnya. Sesudah bangun , keinginan untuk memenuhi
perintah si kakek itu seperti tidak terbendung. Aku harus pergi ke arah
timur. Timur…timur mana ? Jakarta Timur? ……( Narasi sugestif)
b) Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Ia mengayunkan pedang itu
dengan cepat ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai
tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang
memungut pedang dan membacokkan lagi ke
tubuh Tunjungsekar.Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu.
Akan tetapi semuanya gagal (Narasi sugestif)
c) Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industri makanan
olahan sangat padat dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku
harus bangun dan menyiapkan sarapan anak-anakku. Sebelumnya, aku
tentu harus memandikan mereka karena anak-anakku masih kecil.
Sambil aku ganti baju kerja, aku sempatkan menyuapi anakku yang
paling kecil. Setelah beres urusan rumah, segera aku berlari untuk
mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan raya yang dilalui bus.
(Narasi ekspositoris)
d) Ratusan warga mengalami keracunan. Musibah itu terjadi enam jam
setelah mereka menikmati hidangan dalam hajatan sunatan di rumah
Slamet Riyadi (38), warga Desa Jompo Kulon, Kecamatan Sokaraja,
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sekitar 200 penduduk dari
beberapa desa dibawa ke rumah sakit di puskesmas. Tak ada korban
meninggal dalam musibah tersebut. (narasi ekspositoris)

Anda mungkin juga menyukai