Materi 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 49

TEKNOLOGI ALTERNATIF PENANGANAN LERENG JALAN

PADA BATUAN LUNAK

25 Mei 2022

Rudy Febrijanto

Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur


Direktorat Jenderal Bina Marga
BIODATA
Materi :
 Batuan Lunak (kekuatan uniaxial)

 Longsoran Lereng Jalan pada Batuan Lunak

 Uji Skala Penuh Penerapan Teknologi


Penanganan Lereng Jalan pada Batuan Lunak
di Gunung Botak, Papua Barat
BATUAN LUNAK
Milton Assis Kanji, 2014


BATUAN LUNAK
SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revisi 2)
Galian Cadas Muda harus mencakup galian yang menurut pendapat
Direksi pekerjaan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan excavator
bucket biasa, namun tidak memerlukan pemboran (drilling) atau cukup
menggunakan excavator yang dilengkapi dengan kuku baja khusus (steel
tines).

KATEGORI
TINGKAT
KEKERASAN
BATUAN
USDA
United State department of
Agriculture
Various strength classifications for intact rock
12,5

1,25

Engineered rock structures in mining and civil construction


BATUAN LUNAK
Clayshale, Bengkulu

Nilai Kuat Tekan Maksimum :


61.61, 63.8, 65.91 dan 72 kg/cm2
6.16, 6.38, 6.59 dan 7.2 MPa

Kategori : Moderately Soft Rock (USDA)


Spek BM : 0,6 ~ 12,5 MPa (batu lunak)
BATUAN LUNAK
Phase pelapukan batuan
 Tanah penutup (soil cover)

❑ Batuan dasar yang lapuk


terdiri dari rekahan,
belahan yang sedikit
terbuka serta bidang
perlapisan yang lemah
 Rekahan hasil pelapukan
terbentuk pada batuan
lempung, kekerasan
umumnya berkurang dari
batuan dasar segar
 Batuan segar tidak
dipengaruhi proses pelapukan
BATUAN LUNAK
Perilaku Batuan Lunak umumnya :
 kekuatan rendah,
 dis-agregasi,
 runtuh,
 plastisitas tinggi,
 slaking,
 pelapukan cepat,
 dan karakteristik lainnya
BATUAN LUNAK
Derajat Pelapukan

Derajat pelapukan dapat direfleksikan berdasarkan


dry density, void ratio, clay content dan seismic
velocity. Robert J Watter, Dept.of Geological Sciences
BATUAN LUNAK
LONGSORAN PADA BATUAN LUNAK
Tipe dasar pergerakan lereng secara umum :

o Runtuhan batuan (rock fall),


o Longsoran lereng permukaan (surficial slope failure),
o Longsoran lereng dangkal (shallow slope failure),
o Longsoran dalam (landslide),
o Aliran debris (debris flow) dan
o Rayapan (creep).
LONGSORAN PADA BATUAN LUNAK
o Pelapukan memecahkan bebatuan dan mengurangi
kekuatan geser efektif material.
o Proses pelapukan juga membuka celah-celah dan retakan-
retakan (cracks) yang meningkatkan permeabilitas
permukaan batuan disekitarnya.

o Memudahkan
rembesan air arah
paralel permukaan
permukaan lereng.

Ilustrasi permukaan batulempung lapuk dan


zona rembesan sejajar Permukaan lereng
(ASCE)
LONGSORAN PADA BATUAN LUNAK
Aspek Rasio Longsoran

H = tinggi lereng
L = panjang lereng
D = kedalaman lereng
Longsoran dangkal :

o Abramson et al. (2002) : • Rasio D/L < 15%


• atau pada kedalaman < 3m (10 ft)
o Hansen (1984) : • Rasio D/L pada rentang 3% - 6%

Baik Abramson dan Hansen belum secara tertulis mengkategorikan aspek rasio untuk tipe longsoran
lereng permukaan, namun bila mengacu pada Hansen (1984) longsoran permukaan dapat diasumsikan
bila rasio D/L < 3%.
LONGSORAN PADA BATUAN LUNAK
Longsoran permukaan di Pembangunan Jalan di Simanggaris, Prov. Kaltara.

o Ketinggian lereng = 5 -15 meter


o Kemiringan lereng bervariasi dari 1:4 (H:V) atau 60°.
o Ketebalan yang longsor sekitar 0,15 meter.
o Kuat tekan batuan antara 3,02 – 3,42 MPa
o Rasio kedalaman terhadap panjangnya (D/L) dari
longsoran sekitar 2% sampai 6%,
o Dengan mengacu pada nilai klasifikasi Hansen
(1984) antara 3% - 6% merupakan kategori sebagai
"longsoran lereng dangkal",
Longsoran permukaan pada lereng galian di o Sedangkan rasio D/L dibawah 3% dapat
Simanggaris Batas Negara STA 9+500, Prov.
dikategorikan “longsoran lereng permukaan”.
Kalimantan Utara
LONGSORAN PADA BATUAN LUNAK

Longsoran batuan lunak


lapuk kuat

Degradasi permukaan lereng


GEOMETRIK LERENG

Kemiringan bahu :
• Tanpa drainase 5%-10%
• Pada lereng mudah terkikis, kemiringan
ke arah atas lereng

Lebar bahu : 1m – 2m untuk setiap


ketinggian 5m-10m tergantung
pada tanah, batuan dan skala
Sumber : Pedoman Manajemen Pekerjaan Tanah untuk Jalan lereng.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi, 2006.
GEOMETRIK LERENG

Uji slake durability merupakan salah satu pendekatan kuantitatif yang dilakukan untuk mengetahui tingkat ketahanan suatu batuan.
ALTERNATIF PENANGANAN
LERENG BATUAN LUNAK
Metode Penanganan : PERLINDUNGAN LERENG (Slope Protection)

❑ Beton Semprot (shotcrete) ❑ Geosintetik komposit ❑ Kisi Beton (concrete crib)


semen (geokomen)
PENERAPAN TEKNOLOGI
PENANGANAN LERENG BATUAN LUNAK
UJI SKALA PENUH – 2017 (Papua Barat)

Lokasi :
Gunung Botak, Ruas jalan
Manokwari - Bintuni,
Papua Barat.

Teluk MAWI
Lokasi uji skala penuh
Gunung Botak, Papua Barat Pekerjaan Rutin
❑ Re-sloping
 Re-grading
UJI SKALA PENUH - 2017
PERSIAPAN LAHAN

PENAMPANG MELINTANG
LERENG BATUAN LUNAK

Kemiringan lereng
V:H
1 : 0,8

Lokasi Uji Skala Penuh


Penerapan Geosintetik Komposit Semen
Gunung Botak, Manokwari, Papua Barat
PENERAPAN TEKNOLOGI, Papua Barat, 2017 :

1. TEKNOLOGI GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN


(Geokomen)

2. TEKNOLOGI KISI BETON


(Concrete crib)
GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN
(Geosyntetic Composite Cement)
GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN
GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN

Geokomposit semen merupakan bahan pabrikasi yang terdiri


dari bahan semen yang terkandung di dalam suatu lapisan
atau lapisan geosintetik yang akan mengeras ketika
terhidrasi. Geokomposit semen umumnya terdiri dari lapisan
atas hidrofilik dan lapisan bawah kedap air (PVC) serta
lapisan inti yang mengandung material semen dengan
kandungan serat.
GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN
BAHAN
Serat (fiber) terbuat dari
material sintetis yang tidak
rusak akibat pemasangan.
Umumnya serat dapat berupa
poliester, nilon atau
polypropylene

lapisan polimerik : PVC,


HDPE, LDPE dan LLDPE
atau material lainnya
dengan ketebalan
minimum 0,1 mm
Ketebalan Geokomposit semen minimal 4,5 mm
GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN
Jenis dan Penggunaan Geokomposit Semen
GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN
GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN

Kondisi bahan Geokomen yang tidak sesuai standar uji


GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN
PERALATAN
 Alat Pemotong
Alat pemotong yang digunakan untuk memotong lembaran geokomposit semen dapat
berupa cutter ataupun power disc cutter.

 Alat Penghampar
Alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan penghamparan lembaran geokomposit
semen terdiri dari alat angkut berupa excavator atau crane dan spreader bar.

 Alat Penyambung
Alat yang digunakan untuk menyambungan lembaran geokomposit semen dapat berupa
caulking gun, power-actuated nail gun, auto-fed screw driver atau thermal fusion welding.

 Alat Penyiram
Alat yang digunakan untuk penyiraman geokomposit semen yang sudah terhampar
dalam proses hidrasi menggunakan water sprayer.
GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Untuk mempermudah
proses pemasangan,
pemotongan
geokomposit semen
dalam ukuran besar
dapat dilakukan pada
awal pekerjaan
sebelum bahan dibawa
ke lapangan

Untuk lereng > 5 meter, agar menggunakan alat berat untuk mengangkat
gulungan geokomposit semen ke atas lereng
GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN
PERSIAPAN LAHAN
Permukaan lereng harus bersih
dari material debris, batuan tajam,
tumbuhan ataupun akar.
Apabila terdapat rembesan air
tanah yang membahayakan
stabilitas lereng, maka diperlukan
penanganan terpisah.

Geokomposit semen harus menempel


langsung pada permukaan lereng.
GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN
PENGHAMPARAN

 Pastikan permukaan yang


menempel langsung ke permukaan
tanah merupakan lapisan polimerik

 Penghamparan geokomposit semen


harus menggunakan alat bantu
yaitu spreader Bar.
GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN
PARIT JANGKAR
 Parit jangkar dibuat dengan dimensi
minimum lebar 150 mm dan kedalaman
150 mm atau sesuai gambar rencana yang
telah mempertimbangkan sesuai dengan
kondisi tanah, kondisi hiraulik, kekuatan
tanah dasar, perbedaan penurunan dan
teknik instalasi pada lokasi pekerjaan
 ujung atas geokomposit semen yang berada
di parit jangkar harus diangkurkan
menggunakan batang baja J-Pins atau
angkur batuan dengan panjang tertanam
minimum 25 cm
Parit jangkar digunakan pada bagian atas lereng dan dasar lereng untuk menjaga agar
geokomposit semen tidak bergeser
GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN
PENYAMBUNGAN
Geokomposit semen harus ditumpang
tindih selebar minumum 100 mm.

sekrup dan pada bagian rongga yang terbuka


dilapisi dengan menggunakan perekat
(adhesive sealant)
Geokomposit geokomposit semen yang
memiliki lapisan polimerik pada bagian
bawah, penyambungan dapat dilakukan
dengan menggunakan pengelasan (welding)
atau perekat adhesif tanpa perlu
menggunakan sekrup.
Sekrup baja yang digunakan berdiameter 1 inci (25 mm) yang dilapisi dengan bahan anti korosi, Jarak antar sekrup
maksimum 20 cm atau berdasarkan pertimbangan kondisi lapangan termasuk kondisi hidrolik, kembang-susut tanah,
dan gaya angkat akibat angin.
GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN
PENYIRAMAN
Rasio air terhadap geokomposit
semen adalah 0,5 terhadap berat
geokompit semen
Penyiraman permukaan
geokomposit semen dilakukan
dengan menggunakan water
sprayer atau metode penyiraman
lainnya yang disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan.
Tekan permukaan geokomposit
semen dengan jari, apabila
mengeluarkan air maka penyiraman
Penyiraman Geosintetik komposit semen telah cukup.
GEOSINTETIK KOMPOSIT SEMEN
Januari 2020, Gn Botak,
Manokwari Selatan, Papua Barat.

Agustus 2017
KISI BETON
(Concrete Crib)
KISI BETON (concrete crib )
Konstruksi kisi-beton merupakan metode
penanganan untuk memproteksi permukaan
lereng batuan lunak

Konstruksi kisi-beton
yang dikombinasikan
Lereng batuan lunak dengan angkur sedalam
1,5 meter akan
menambah kekuatan
dari keruntuhan lereng. Desain
kisi-beton
KISI BETON (concrete crib )

# tidak berskala
KISI BETON (concrete crib )
  

 Persiapan lahan (lereng) sesuai


kemiringan desain dan mal untuk posisi
kisi-beton dan angkur
 Pemboran pada titik pemasangan
angkur, kedalaman 1,5 meter.
 Pemasangan dan pengecoran angkur
KISI BETON (concrete crib )
 Pemasangan bekisting kisi-beton.  Proses merakit
Ukuran bekisting sesuai dimensi kisi-

besi tulangan.
beton desain (25x30x150) cm3. Besi tulangan
sesuai desain
digunakan besi
 ulir berdia-
meter 13 mm
dan besi cincin
(Sengkang)
berdiameter 8
mm jarak 150
mm.
KISI BETON (concrete crib )

  Penutupan
bahu lereng
 dengan
geokomen

 Pembongkaran bekisting kisi-beton


setelah umur beton 14-28 hari.
Pembongkaran bekisting dilakukan
perlembar/perpanel plywood. 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai