UMKM Di Indonesia
UMKM Di Indonesia
UMKM Di Indonesia
(UMKM) DI INDONESIA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas paper ini dengan baik. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan arahan dan
bimbingan selama penulisan tugas paper ini.
Tugas paper ini membahas tentang koperasi UMKM, yang merupakan salah satu sektor ekonomi
yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Koperasi UMKM memiliki peran
yang signifikan dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,
terutama di daerah-daerah yang kurang berkembang. Oleh karena itu, kami berharap bahwa
paper ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang koperasi UMKM dan
kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.
Dalam menyelesaikan tugas paper ini, kami menggunakan berbagai sumber informasi, baik dari
buku, artikel, maupun sumber daring yang terpercaya. Namun demikian, kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam tugas paper ini, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk perbaikan pada
kesempatan selanjutnya.
Akhir kata, kami berharap tugas paper ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan
referensi yang berguna bagi para pembaca, terutama bagi mereka yang tertarik dengan koperasi
UMKM dan perkembangannya di Indonesia.
Terima kasih
Kami Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI .......................................................................................................................... iv
A. SARAN .....................................................................................................................20
B. KESIMPULAN .........................................................................................................20
iii
ABSTRAKSI
Tugas Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas harian Mata Kuliah UMKM (Usaha Mikro
Kecil dan Menengah) dan juga menambah pengetahuan dan pemahaman terkait dengan tema
UMKM yang awam dikalangan masyarakat dahulu. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Mereka memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja, generasi pendapatan, pengentasan
kemiskinan, dan distribusi kekayaan yang merata. UMKM menyumbang sekitar 99% dari total
usaha di Indonesia dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja di negara ini. Mereka juga
memberikan sekitar 60% dari PDB Indonesia.
Meskipun peran penting yang dimainkan, UMKM di Indonesia masih menghadapi banyak
tantangan, termasuk akses terhadap sumber daya keuangan, pemasaran, teknologi, dan sumber
daya manusia. Kurangnya akses terhadap sumber daya keuangan adalah salah satu tantangan
terbesar yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia. Banyak UMKM kesulitan untuk mendapatkan
pinjaman dari lembaga keuangan formal karena terlihat sebagai risiko tinggi, kurangnya jaminan,
dan catatan keuangan yang tidak memadai.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan dan
program yang bertujuan untuk mendukung pengembangan UMKM. Ini termasuk penyediaan
bantuan keuangan, insentif pajak, dan layanan pengembangan bisnis, seperti pelatihan,
mentoring, dan coaching.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi digital dan platform e-commerce telah
memberikan peluang baru bagi UMKM untuk memperluas jangkauan pasar mereka dan
meningkatkan daya saing mereka. Pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan beberapa
inisiatif yang bertujuan untuk mempromosikan adopsi teknologi digital oleh UMKM, termasuk
pendirian pusat layanan digital dan penyediaan pelatihan tentang e-commerce dan pemasaran
digital.
Secara keseluruhan, UMKM memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, dan
pengembangan mereka sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan. Meskipun menghadapi banyak
tantangan, upaya pemerintah untuk mendukung pengembangan UMKM, ditambah dengan
peluang yang diberikan oleh teknologi digital, menawarkan potensi besar untuk pertumbuhan
dan keberhasilan bisnis UMKM.
Katakunci:Umkm Di Indonesia
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memiliki peran penting dalam
perekonomian Indonesia. Mereka menyumbang sekitar 99% dari total usaha di
Indonesia dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja di negara ini. Selain itu,
UMKM juga memberikan sekitar 60% dari PDB Indonesia. Dengan demikian,
UMKM memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dan
pengentasan kemiskinan.
UMKM di Indonesia memiliki latar belakang yang panjang. Pada awalnya, UMKM
muncul sebagai usaha kecil dan mikro yang bergerak di sektor informal, seperti
kerajinan tangan, kuliner, dan perdagangan. Seiring dengan perkembangan ekonomi
Indonesia, UMKM mulai berkembang dan menjadi lebih beragam dalam jenis usaha
dan sektor yang mereka geluti.
B. Perumusan Masalah
1. Pengertian UMKM di Indonesia
2. Kriteria UMKM Di Indonesia
3. Keunggulan UMKM
5
4. Faktor Penyebab Berkembangnya Umkm Di Indonesia
5. Perkembangan UMKM di Indonesia
6. Peran Dan Manfaat Umkm di Indonesia
7. Permasalahan UMKM
8. Solusi Permasalahan UMKM
9. Contoh UMKM di Indonesia yaitu Bali
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian UMKM di Indonesia
2. Mengetahui Kriteria UMKM di Indonesia
3. Mengetahui Keunggulan UMKM
4. Mengetahui Faktor Penyebab Berkembangnya Umkm Di
Indonesia
5. Mengetahui Perkembangan UMKM di Indonesia
6. Mengetahui Peran Dan Manfaat Umkm di Indonesia
7. Mengetahui Permasalahan UMKM
8. Mengetahui Solusi Permasalahan UMKM
9. Mengetahui Contoh UMKM di Indonesia yaitu Bali
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
UMKM di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan
UKM No. 7/Per/M.KUKM/XII/2015 tentang Pedoman
Pengelolaan UMKM:
C. Keunggulan UMKM
Berikut adalah beberapa keunggulan UMKM di Indonesia:
8
c. Pendekatan personal: UMKM dapat memberikan
pendekatan personal dalam pelayanan kepada
konsumen, karena mereka biasanya beroperasi
dalam skala kecil dan memiliki interaksi yang lebih
langsung dengan pelanggan.
9
D. Faktor Penyebab Berkembangnya Umkm Di Indonesia
Tiga faktor penyebab berkembangnya UMKM di Indonesia yang
telah disebutkan adalah sebagai berikut:
10
masyarakat sangat dibutuhkan untuk memperkuat UMKM dan
meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.
11
dengan pemulihan ekonomi dan dukungan dari berbagai
program pemerintah.
12
keuangan, seperti pinjaman modal dan penyediaan fasilitas yang
diperlukan untuk mengembangkan bisnis.
G. Permasalahan UMKM
Permasalahan UMKM dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu
permasalahan internal dan permasalahan eksternal.
13
untuk mendapatkan modal yang cukup untuk mengembangkan
bisnisnya, sehingga menghambat pertumbuhan dan
perkembangan bisnis.
14
H. Solusi Masalah UMKM
berikut adalah solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi
permasalahan UMKM:
15
pertumbuhan bisnis UMKM, seperti akses transportasi, listrik,
dan internet yang terjangkau dan mudah diakses.
17
Dalam menjalankan usaha harus terlebih dahulu menetapkan
target/sasaran pasar usaha dengan cara melihat perbedaannya agar
lebih mudah dijangkau oleh pembeli dalam membelinya.
3) Analisis 4P
a) Product (Produk)
Product yang dijual antara lain, jajan uli dan rengginang yang
merupakan salah satu sarana yang dipakai dalam pembuatan banten,
selain jajan uli dan rengginang yang udah matang atau sudah di
goreng, usaha ibu dika juga menjual jajan uli dan rengginang yang
masih mentah atau belum digoreng.
b) Price (Harga)
1. Harga jajan uli mentah per biji Rp. 500,00
2. Harga jajan uli matang per biji Rp. 1.000,00
3. Harga rengginang mentah per biji Rp. 1.000,00
4. Harga rengginang matang per biji Rp. 2.000,00
Menurut analisa pasar, dari beberapa usaha jajan uli yang ada
didaerah ini harga tersebut merupakan harga yang dikategorikan
terjangkau atau relatif murah bagi kalangan target pasar yakni
masyarakat di sekitar Desa Penatih Dangin Puri dan Muda-Mudi Balai
Banjar sekitar lokasi usaha, serta dengan harga ini pula juga tidak
menimbulkan kerugian bagi usaha.
c) Promotion (Promosi)
Berdasarkan hasil wawancara kami dengan Bu Dika selaku pemilik
usaha jajan uli ini, strategi pemasaran yang dijalankan usaha ini
masih hanya menggunakan promosi dari mulut ke mulut dan sistem
menitip di warung-warung.Namun, analisis yang kami temukan
bahwa usaha ini menggunakan bauran pemasaran yang tepat yaitu
place (tempat)
d) Place (Tempat)
Pembangunan tempat usaha ini cukup strategis dekat dengan Balai
Banjar dan juga pasar yang umumnya dapat dijadikan target
18
pemasaran yang tepat, serta wilayah di sekitar tempat usahanya juga
lumayan ramai penduduknya.
4. Kendala Usaha
Produksi Jajan Uli pada musim penghujan mengalami penurunan
hingga 40% karena kendala pengeringan yang hanya mengandalkan
sinar matahari. Kendala dari segi pemasaran hanya mengandalkan
penitipan jajan uli kepada warung-warung setempat belum
melakukan pemasaran melalui sosial media. Pemilik tidak melakukan
pencatatan persediaan barang dagang (pencatatan masih secara
manual) sehingga ketika melakukan
pembelian persediaan, pemilik hanya menggunakan perkiraan sendiri
atau estimasi.Dengan demikian, menyebabkan pemilik sulit untuk
melakukan pengawasaan terhadap persediaan barang dagang
usahanya.
5. Rencana Pemasaran
Adapun rencana pemasaran untuk UMKM Jaje Uli Bu Dika ini adalah:
1. Pemasangan papan nama usaha tepat di depan lokasi usaha
dijalankan, dan pemasangan spanduk nama usaha.
2. Melakukan strategi bisnis yang memanfaatkan sosial media antara
lain, memasarkan produk melalui marketplace dan mendaftarkan
usaha ke platform aplikasi Ojek Online seperti: Shoppe Food, Gofood
dan GrabFood.
19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Usaha Jajan Uli Bu Dika adalah salah satu contoh dari UMKM yang beroperasi di
bidang jajan tradisional Bali usaha dagangan, khususnya jajan tradisonal. Usaha ini
telah beroperasional lebih dari 20 thn dari orang tua dan mulai di lanjutkan oleh
buk Dika mulai tahun 2009 sampai dengan sekarang. Kendala usaha Jajan Uli Bu
Dika dilihat dari segi pemasaran hanya mengandalkan penitipan jajan uli kepada
warung-warung setempat belum melakukan pemasaran melalui sosial media.
Pemilik tidak melakukan pencatatan persediaan barang dagang (pencatatan
masih secara manual) sehingga ketika melakukan pembelian persediaan, pemilik
hanya menggunakan perkiraan sendiri atau estimasi. Dengan demikian,
menyebabkan pemilik sulit untuk melakukan pengawasaan terhadap persediaan
barang dagang usahanya.
Saran
Saran kami untuk pelaku UMKM Jajan Uli ini sebaiknya harus lebih dapat
mengetahui dengan perkembangan zaman yang ada dengan adanya teknologi
informasi karena dengan kata lain bahwa perluasan pasar tidak hanya berbentuk
konvensional, akan tetapi dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti
sosial media dapat dijadikan suatu alat media pemasaran dalam jangkauan yang
lebih luas lagi. Dapat meningkatkan kreativitas dengan menambah jenis-jenis
jajanan tradisional bali dan juga diseimbangi dengan pengetahuan mengenai
sosial media sebagai tanda mengikuti perkembangan zaman yang ada agar tidak
tertinggal dengan pesaing lain.
20