Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual (Modul 2)
Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual (Modul 2)
Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual (Modul 2)
Identitas
Nama Penyusun : Luh Sri Aryadi, S.Pd
Sekolah : SMK Negeri 1 Sukasada
Pengarah Materi : Hastjarjo Boedi Wibowo
Tahun : 2021
Jenjang : SMK
Kelas : X
Alokasi Waktu : 18 JP (3 Kali pertemuan)
Materi Pokok : Proses bisnis berbagai industri di bidang Desain Komunikasi Visual Kode
Perangkat : M.10.2_Luh2_A.10.2_Luh1
Jumlah Peserta Didik : 36 Siswa
Moda : Blended Learning
∙ Peserta didik dapat menjadi mandiri ketika menjelaskan K3LH secara mandiri ∙
∙ Peserta didik diharapkan bisa bergotong royong dalam mengerjakan tugas kelompok
3. Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu menerapkan manajemen produksi bidang Desain secara
menyeluruh pada berbagai industri ekonomi kreatif lainnya, antara lain K3LH, kreativitas
dalam proses kreasi dasar desain, dan menerapkannya dalam elemen dasar
perancangan dan proses desain dan produksi dalam eksekusi kerja desain komunikasi
visual secara mandiri.
4. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu memahami tentang K3LH dan Keselamatan Kerja dan
Lingkungan Hidup (K3LH) di bidang Desain Komunikasi Visual
2. Peserta didik mampu memahami Proses berpikir kreatif dan design thinking 3. Peserta
didik mampu memahami Lingkup bisnis industri desain komunikasi visual 4. Peserta didik
6. Pertanyaan Pemantik
Apakan anda tahu tentang Proses bisnis berbagai industri di bidang Desain Komunikasi
Visual ?
8. Materi Ajar
• Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) di bidang
Desain Komunikasi Visual
• Proses berpikir kreatif dan design thinking
• Lingkup bisnis industri desain komunikasi visual
• Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual
9. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pertama (6 x 45 menit)
Langkah Alokasi
Deskripsi∙
Pembelajaran∙ Waktu
Pendahuluan 20 menit
1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar ∙
peserta didik
2. Salah satu peserta didik memimpin berdoa sebelum memulai
pelajaran
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan literasi
dengan cara membaca lewat HP atau komputer di LMS
melajah id
4. Guru memberikan apersepsi terkait materi yang akan
disampaikan serta pertanyaan pemantik
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai:
Kegiatan Inti 230 menit
1. Peserta didik menyimak tayangan Video tentang K3LH ∙
K kelompoknya
(
6 x 45 menit)
Langkah Alokasi
Deskripsi∙
Pembelajaran∙ Waktu
Pendahuluan 20 menit
1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar ∙
peserta didik
2. Salah satu peserta didik memimpin berdoa sebelum memulai
pelajaran
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan literasi
dengan cara membaca lewat HP atau komputer di LMS
melajah id
4. Guru memberikan apersepsi terkait materi yang akan
disampaikan serta pertanyaan pemantik
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
x
45 menit)
Langkah Alokasi
Deskripsi∙
Pembelajaran∙ Waktu
Pendahuluan 20 menit
1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar ∙
peserta didik
2. Salah satu peserta didik memimpin berdoa sebelum memulai
pelajaran
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan
Kegiatan 20 menit
1. Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi terhadap ∙
Penutup l
kegiatan yang sudah dilaksanakan dan ditulis dalam buku
catatan masing-masing.
P
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
e pembelajaran.
l 3. Guru memberi tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya. 4.
a Peserta didik melakukan pembersihan di kelas 5. Salah satu
peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri pelajaran
j
6. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
a
r
1
0
.
∙
A
s
e
s
m
e
n
b) Lembar Kerja
1) Buatlah Aktifitas K3LH di Bidang Desain Komunikasi Visual
No Nama Aktifitas Posisi Salah Posisi Benar Keterangan
dst
2) Salah Satu alat yang kerja yang digunakan oleh DKV adalah komputer. Terutama
dalam kegiatan mendesain produk secara digital. Penggunaan alat
kerja/komputer yang terus menerus mengakibatkan Computer Vision Syndrome
(CVS).
a) Apa itu CVS ?
b) Apa Penyebab dan Gejala CVS ?
c) Apa yang dapat meningkatkan CVS ?
d) Bagaimana cara pencegahan dari CVS ?
Hari/Tanggal:
No Nama Kls Disiplin Tanggung Jawab
.
1
7
8
10
1
1
12
13
14
15
16
17
18
19
20
2
1
22
23
24
25
26
27
28
29
30
3
1
32
33
34
35
36
d) Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok
Nama Kelompok :
Waktu Presentasi :
Materi :
Anggota :
No Kriteria Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat
( 20-39) 40-59 60-79 Baik 80-
100
1 Penguasaaan
Materi
3 Kekompakan
Pembagaian Kerja
4 Pernyampaian
Kegiatan 2 :
a) Petunjuk Kerja :
- Buat kelompok yang terdiri dari 3-4 orang
- Siapkan software Power Point
b) Lembar Kerja
Lakukan proses berfikir kreatif dan design thinking terhadap suatu masalah yang
dihadapi oleh siswa atau teman sekolah dalam mengikuti proses pembelajaran
secara daring dan solosi produk yang dihasilkan dari permasalahan tersebut
menggunakan tahapan pola design thinking.
Hari/Tanggal:
No Nama Kls Disiplin Tanggung Jawab
.
1
10
1
1
12
13
14
15
16
17
18
19
20
2
1
22
23
24
25
26
27
28
29
30
3
1
32
33
34
35
36
1 Penguasaaan
Materi
3 Kekompakan
Pembagaian Kerja
4 Pernyampaian
Kegiatan 3 :
a) Petunjuk Kerja :
- Buat kelompok yang terdiri dari 3-4 orang
- Siapkan software Power Point
b) Lembar Kerja
Lakukan observasi pada bisnis bidang DKV yang ada didaerahmu dengan cara
mencari informasi melalui pengamatan langsung ke lapangan dan wawancara
tentang;
1. Proses management, proses yang mengendalikan pengoperasian sistem bisnis
(Management strategi)
2. Proses Operasional yang terdiri dari :
⮚ Pembelian
⮚ Manufaktur/produksi
⮚ Penjualan
3. Proses pendukung
⮚ Akutansi/pembukuan, administrasi
⮚ Perekrutan
⮚ Pusat bantuan
Hari/Tanggal:
No Nama Kls Disiplin Tanggung Jawab
.
1
10
1
1
12
13
14
15
16
17
18
19
20
2
1
22
23
24
25
26
27
28
29
30
3
1
32
33
34
35
36
1 Penguasaaan
Materi
3 Kekompakan
Pembagaian Kerja
4 Pernyampaian
Tes Formatif
1. Jelaskan 5 prosedur K3LH dibidang desain komunikasi Visual pada saat posisi duduk !
2. Jelaskan 5 langkah-langkah dalam Proses berpikir kreatif dan design thinking ! 3.
Jelaskan 5 Lingkup bisnis industri desain komunikasi visual !
4. Jelaskan 10 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual !
Apakah kalian pernah mengalami peristiwa ketika menggambar, pensil kalian Patah
terus berulang-ulangmeskipun sudah diraut dengan rapi? Pernahkah kalian juga
merasakan sakit di bagian pinggang atau bagian tubuh yang lain ketika menggambar?
Atau pernahkah kalian mengalami hasil pekerjaan gambar kalian rusak karena sesuatu
hal? Itulah mengapa kalian harus selalu
menjaga keselamatan diri kalian, peralatan kalian dan produk kalian dari suatu
kerusakan atau musibah kecelakaan pekerjaan. Dalam dunia profesi biasa disebut
dengan K-3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Dalam materi ini akan kalian pelajari
apa saja K-3 dalam dunia kerja profesi Desain Komunikasi Visual meliputi
keselamatan pada individu pekerja, peralatan kerja, hasil kerja serta lingkungan
kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus diperhatikan agar dalam suatu
pekerjaan tidak terjadi suatu musibah atau kecelakaan yang berakibat pada kegagalan
produksi kerja tersebut. Kesalahan pada suatu proses kerja akan terus berakibat pada
proses pekerjaan berikutnya. Kegagalan dalam suatu pekerjaan akan memiliki
dampak kerugian baik secara finansial maupun kepercayaan konsumen. Kalian harus
bisa melakukan beberapa pedoman yang bisa mendukung K-3 pada pekerjaan yang
berkaitan dengan profesi
Desain Komunikasi Visual. K-3 meliputi keselamatan pada individu pekerja,
keselamatan pada peralatan kerja, keselamatan pada lingkungan kerja dan
keselamatan pada hasil kerja.
Beberapa pedoman dalam melaksanakan K-3 yang
berkaitan dengan profesi Desain Komunikasi Visual dijelaskan di bawah ini sebagai
berikut :
1. Keselamatan pada Individu Pekerja
Keselamatan pada individu pekerja berkaitan dengan sikap pada posisi
kerja di saat melakukan suatu pekerjaan. Sikap posisi kerja dalam pekerjaan ada
yang dilakukan secara duduk ataupun berdiri. Beberapa pekerjaan juga
sebetulnya memerlukan posisi khusus misalnya saat mengambil sudut pandang
dari atas dalam fotografi, fotografer harus mencari posisi yang lebih tinggi dari
foto saat mengambil gambar.
Selain itu pakaian yang dikenakan juga mempengaruhi K-3 dalam suatu
pekerjaan. Pemilihan bahan dan model pakaian yang dikenakan dalam bekerja
akan mempengaruhi performa pekerja dalam suatu pekerjaan. Kesalahan dalam
memilih pakaian kerja akan mengganggu pekerjaan dalam hal kenyamanan dalam
bekerja.
Pengaturan jam kerja yang dijadwalkan juga berpengaruh terhadap K-3
dalam suatu pekerjaan. Pengaturan jam kerja yang baik akan memberikan
dinamika pekerjaan yang teratur pula. Mengingat suatu pekerjaan mempunyai
tenggat waktu batas pengerjaan.
Kerja sama tim dalam bekerja juga diperlukan untuk mewujudkan
keberhasilan K-3 dalam suatu pekerjaan. Kerja sama tim yang baik dan kompak
akan menghasilkan prestasi kerja yang baik pula. begitu pula sebaliknya, jika
suatu tim kerja kurang solid maka prestasi kerja juga akan menurun.
Di bawah ini akan diuraikan bagaimana K-3 pada individu pekerja harus
dilakukan terkait dengan suatu pekerjaan.
a. Posisi dan sikap kerja
1) Posisi Duduk
a) Memilih tempat duduk.
Usahakan duduk dengan menggunakan tempat duduk
atau kursi yang sesuai dengan fungsi dan kebutuhan pekerjaannya.
Masing- masing desain tempat duduk atau kursi sudah disesuaikan
dengan fungsi dan kebutuhan dari pekerjaan masing-masing. Tempat
duduk atau kursi untuk menggambar tentunya akan berbeda dengan
tempat duduk untuk bekerja di depan komputer atau tempat duduk
untuk makan.
Pilihlah tempat duduk atau kursi sesuai dengan kenyamanan
saat melakukan pekerjaan. Beberapa pekerjaan memerlukan gerakan
yang aktif dalam bekerja sehingga tempat duduk juga harus dipilih
sesuai dengan kebutuhannya.
b) Posisi tubuh pada saat duduk.
Rileks di bagian tulang belakang. Posisi yang tidak tegak atau
membungkuk terlalu lama akan mempengaruhi kondisi kesehatan
pada bagian punggung atau tulang belakang. Hal ini bisa
mengakibatkan sakit pada bagian punggung atau tulang belakang baik
secara sementara bahkan permanen bila berlangsung terlalu lama.
Letakkan kursi lebih dekat ke arah meja kerja agar bisa duduk
tegak apabila dirasa terlalu jauh dari meja kerja karena
tubuh menjadi membungkuk untuk mencapai pekerjaan di atas meja
kerja. Beberapa kursi memiliki roda pada kakinya untuk mengatur
posisi letak kursi.
Gambar 2.2. Posisi duduk di depan komputer..
Fotografer : Subhan Yuliyanto
(2021) Model : Syoffiyah Dwi P.
c)Arah hadapan pada saat duduk.
Posisi duduk tepat lurus menghadap pada objek yang dikerjakan.
Posisi yang tidak lurus dengan objek bisa mengakibatkan kelainan
pada tulang belakang. Usahakan juga untuk mengatur jarak jangkauan
pada pekerjaan sehingga tidak menyulitkan atau mempengaruhi posisi
duduk kalian.
Gambar 2.3. Posisi duduk tepat lurus di depan komputer dan ketinggian
tempat duduk diatur hingga posisi siku lengan tepat menekuk sejajar
dan tegak lurus dengan meja komputer.
Fotografer : Subhan Yuliyanto (2021) Model : Syoffiyah Dwi P.
d) Mengatur ketinggian tempat duduk.
Posisi pekerjaan pada meja kerja memiliki ketinggian yang
berbeda-beda tergantung dari meja kerjanya. Untuk menyesuaikan
kenyamanan dan keselamatan dalam bekerja kalian harus mengatur
ketinggian tempat duduk kalian. Beberapa kursi bisa diatur
ketinggiannya dan apabila tidak ada bisa dicari alternatif lainnya agar
kalian nyaman ketika duduk dan bekerja.
Atur posisi ketinggian tempat duduk sesuai dengan meja
kerja. Usahakan meja kerja berada tepat di depan jatuhnya tangan
siku depan sehingga pekerjaan tangan bisa dilakukan secara
maksimal. Jika terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pekerjaan
tangan menjadi tidak maksimal karena jangkauan tangan tidak bisa
meraih objek pekerjaan yang terjauh.
Gambar 2.8. Posisi bekerja dengan berdiri tegak dan tidak membungkuk
sehingga aman pada kondisi tulang belakang.
Fotografer : Subhan Yuliyanto (2021) Model : Syofiyyah Dwi P.
Gambar 2.9. Posisi bekerja dengan berdiri kaki berjinjit ketika mengambil sesuatu
dari tempat yang lebih tinggi tidak disarankan karena tidak stabil. Gunakan
pijakan tambahan agar posisi berdiri lebih stabil sehingga mudah mengambilnya .
Fotografer : Subhan Yuliyanto (2021) Model : May Puri Aulia F.
Gambar 2.11. Ketika mengangkat barang yang sangat berat usahakan minta
bantuan tim agar tidak terjadi cidera otot dan barang tidak rusak akibat
terjatuh.
Fotografer : Subhan Yuliyanto (2021) Model : May Puri Aulia F. dan Syofiyyah
Dwi P.
3) Posisi Lainnya
a) Posisi pekerjaan dengan bersandar.
Beberapa pekerjaan membutuhkan kestabilan pada tubuh
kalian. Posisi bersandar ketika pada saat duduk bisa disesuaikan pada
saat memilih kursi yang dipakai. Posisi bersandar ketika pada saat
berdiri perlu memperhatikan sandaran yang digunakan.
Apabila melakukan pekerjaan dengan posisi bersandar,
usahakan untuk mencari sandaran yang stabil,
aman, rata dan tidak menyakiti bagian tubuh. Sandaran ke belakang
biasanya pada bagian punggung dan sandaran ke samping biasanya
pada bagian bahu samping lengan atas. Pekerjaan jenis ini contohnya
adalah mengambil sudut pengambilan gambar tertentu pada fotografi
atau videografi tanpa alat bantu tripod atau steady cam.
b) Posisi pekerjaan dengan bertiarap.
Pekerjaan yang tidak bisa kalian lakukan ketika pada posisi
berdiri atau duduk mungkin memerlukan posisi tiarap dikarenakan
objek pekerjaan terlalu rendah. Meskipun terlihat tidak beresiko tinggi
tetap harus diperhatikan sikap posisi yang baik dan benar.
Apabila melakukan pekerjaan dengan posisi bertiarap,
usahakan pada permukaan yang datar dan tidak licin permukaannya.
Apabila terlalu panas atau kasar bisa menggunakan alas untuk
bertiarap. Pekerjaan jenis ini contohnya adalah saat mengambil
gambar foto dari sudut pengambilan low angle, saat mengambil
gambar foto objek makro, dan lain sebagainya.
c) Posisi pekerjaan dengan berbaring terlentang.
Posisi pekerjaan yang sebenarnya sangat tidak nyaman tapi
kalian harus melakukannya untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang
sesuai dengan yang diinginkan. Posisi terlentang membatasi banyak
ruang gerak kalian dan berat badan tertuju pada punggung.
Apabila melakukan pekerjaan dengan berbaring terlentang,
usahakan untuk berbaring pada permukaan yang rata atau
menggunakan alas supaya tidak mengakibatkan cidera punggung.
Posisi terlentang juga beresiko pada mata atau mulut kalian karena
rentan terhadap objek yang jatuh dari atas. Pastikan tidak ada yang
berpotensi melukai mata atau mulut kalian ketika melakukan posisi
berbaring terlentang. Pekerjaan ini contohnya pada saat
mengambil sudut worm eye untuk
fotografi atau videografi.
d) Posisi membungkukkan punggung ke depan pada saat berbaring
terlentang.
Posisi ini juga termasuk posisi yang tidak nyaman dalam
melakukan pekerjaan. Dalam kondisi durasi yang lama akan
menciderai otot bagian punggung dan tengkuk leher. Hindari cidera
pada punggung dan tulang tengkuk leher dengan cara mencari
ganjalan bantal atau sandaran. Ganjalan bantal bisa menggunakan tas
dan jaket kalian bila tidak ada bantal yang khusus atau mencari
ganjalan alternatif.
b. Pakaian kerja
1) Kenakan pakaian yang nyaman untuk bekerja sesuai dengan
fungsi dankebutuhannya.
Pakaian yang kalian kenakan terbuat dari berbagai jenis bahan dan model
pakaian. Beberapa pakaian didesain khusus sesuai fungsi dan
kebutuhannya. Ketika mengenakan pakaian untuk bekerja perlu kalian
pertimbangkan kenyamanannya bedasarkan ukuran, model dan bahannya.
Pakaian disini meliputi atasan dan bawahan.
Apabila pekerjaan membutuhkan gerakan yang aktif maka usahakan
mengenakan pakaian yang longgar dan tidak kaku bahannya. Begitu pula
untuk kondisi di luar ruangan atau di dalam ruangan, kalian juga harus
menyesuaikan pakaian yang dikenakan.
2) Mengenakan pelindung kepala.
Kondisi luar ruangan yang terkena panas terik sinar matahari. Selain itu
juga pada situasi lingkungan kerja yang mempunyai resiko benda keras jatuh
dari atas seperti area lingkungan konstruksi proyek bangunan, area
lingkungan gedung bangunan tua yang sudah rapuh atau area lingkungan
yang berada di bawah lereng bebatuan yang mudah longsor.
Pelindung kepala harus diperhatikan ketika bekerja di luar ruangan pada
siang hari. Hindari sengatan panas sinar matahari yang langsung menyengat
di kepala. Pelindung kepala bisa berupa topi atau kain slayer yang diikat
apabila tidak ada resiko benda keras yang jatuh
dari atas. Helm pelindung yang sesuai standar disarankan untuk area
lingkungan dengan resiko benda keras jatuh dari atas.
3) Mengenakan pelindung mata.
Pekerjaan yang berada di suatu area lingkungan kerja yang memiliki
resiko terhadap keselamatan dan kesehatan pada mata perlu
memperhatikan tentang penggunaan alat perlindungan area mata. Paparan
sinar yang terlalu menyilaukan bisa berakibat pada kesehatan mata baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Penggunaan kacamata hitam untuk melindungi mata ketika bekerja di luar
ruangan juga harus mempertimbangkan kekuatan bahan lensanya untuk
mengahalau radiasi pancaran sinar matahari langsung. Meskipun mata
kalian tidak secara langsung terkena pancaran sinar matahari secara
langsung akan tetapi pantulan sinar matahari dari permukaan juga memiliki
tingkat resiko yang sama bila terkena mata dengan durasi waktu yang lama,
misalnya terpantul oleh kaca atau permukaan pantul lainnya.
4) Mengenakan masker pelindung.
Beberapa pekerjaan berada di area lingkungan yang memiliki resiko yang
berhubungan dengan indera penciuman. Resiko menghirup udara kotor,
kuman penyakit atau bau menyengat dari zat kimia yang berbahaya. Bahkan
beberapa tidak memiliki bau yang menyengat sehingga secara tidak sengaja
terhirup melalui hidung kalian. Penggunaan masker untuk bekerja di luar
ruangan pada saat kondisi banyak debu atau rentan dengan udara kotor dan
kuman penyakit juga harus diperhatikan untuk melindungi saluran
pernafasan dan mulut. Begitu pula bila melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan bau menyengat dari bahan kimia yang berbahaya.
Jenis masker yang dipakai melihat kondisi
kebutuhannya.
5) Mengenakan kaostangan.
Penggunaan kaos tangan disesuaikan untuk pekerjaan tertentu. Kaos
tangan didesain dengan berbagai bahan yang masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda. Kaos tangan melindungi tangan dari kontak langsung
dengan objek yang mengandung resiko
berbahaya seperti temperatur suhu panas yang tinggi, zat yang berbahaya
pada kulit manusia, yang bisa mencederai tangan bila dipegang secara
langsung.
Beberapa pekerjaan ada yang melibatkan bahan-bahan kimia berbahaya
atau menggunakan temperatur suhu panas yang tinggi yang akibatnya bisa
berdampak langsung maupun tidak langsung pada kulit tangan kalian.
Bahan-bahan pewarna yang bersifat kimia seperti pewarna tekstil
mempunyai bahaya bila terkena tangan secara langsung karena bisa
menyebabkan iritasi pada kulit. Proses pemantapan suhu pada saat
pemindahan warna ketika proses membuat mug atau kaos menggunakan
temperatur suhu yang tinggi sehingga memiliki resiko pada keselamatan dan
kesehatan kerja.
6) Mengenakan alas kaki.
Penggunaan alas kaki dalam bekerja adalah penting. Di bawah alas kaki
kalian juga terdapat titik-titik saraf yang terhubung juga dengan jaringan saraf
pada organ dalam tubuh kalian. Selain itu bila bekerja secara formal tanpa
menggunakan alas kaki juga terlihat kurang sopan. Jenis alas kaki tergantung
dari kebutuhan dan fungsinya. Gunakan alas kaki sepatu dengan sol karet
bila bekerja pada area permukaan yang licin. Sol karet memiliki daya lekat
yang lebih stabil daripada sol kayu sehingga kalian tidak mudah terpeleset.
Selain itu rapikan tali sepatu kalian agar tidak menjerat kaki kalian sendiri
ketika bekerja. Sandal jepit tidak disarankan untuk sebagai alas kaki untuk
bekerja karena selain kurang sopan juga bisa mengakibatkan resiko cidera
pada kaki karena kekuatan alas kaki mengandalkan jepitan pada jempol kaki
dan apabila terlalu lama akan mengakibatkan iritasi dan kelelahan otot pada
bagian antara jepitan jempol dan jari kaki kalian. Penggunaan kaos kaki juga
disarankan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kaki kalian karena
kontak langsung dengan alas kaki dalam sepatu yang belum tentu bersih
selain itu juga berfungsi sebagai lapisan pelindung yang kedua.
c. Jam kerja
1) Disiplin pada aturan jam kerja.
Taatilah peraturan jam kerja yang diberlakukan pada suatu pekerjaan.
Beberapa pekerjaan memiliki tenggat waktu yang terbatas untuk dikerjakan.
Jangan sampai kalian tidak mentaati jam mulai pekerjaan atau terlambat dalam
melakukan suatu pekerjaan karena akan berpengaruh pada proses pekerjaan
selanjutnya.
2) Memaksimalkan waktu jeda istirahat kerja secara efisien.
Gunakan waktu istirahat yang cukup dan gunakan sebaik-baiknya jeda waktu
istirahat. Hindari menyia-nyiakan waktu istirahat kalian misalnya begadang di
malam hari untuk hal yang tidak penting sedangkan besoknya masih harus
menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu kerjanya. Kerja tim
Dalam bekerja kalian harus bisa bekerja sebagai tim bukan sebagai individu.
Kerja tim membutuhkan kekompakan dan kesolidan anggota tim. Komunikasi
efektif yang baik bisa membuat hasil pekerjaan bisa selesai dengan baik pula.
Begitu pula bila kerja tim tidak solid maka hasil pekerjaan
juga akan tidak baik juga.
2) Rautan pensil
Rautan pensil juga perlu diperhatikan dalam penggunaannya.
Kondisi pisau rautan akan mengalami degradasi ketajaman setiap saat
setelah beberapa kali pemakaian. Pisau rautan yang sudah tidak tajam
justru akan merusak pensil yang diraut.
3) Kuas
Kuas merupakan alat gambar yang bisa dikatakan relatif
cukup mahal dan membutuhkan perawatan khusus agar tidak rusak dan
bisa digunakan dengan baik. Semakin kalian merawat kuas dengan baik
dan benar maka akan semakin awet kuas tersebut dan bisa lebih lama
pemakaiannya.
Kerusakan kuas yang sering terjadi adalah pada bagian ujung bulu
kuasnya baik pada kuas bulu halus atau bulu keras. Kuas memiliki jenis,
bahan, dan bentuk bulu yang berbeda-beda tergantung pada fungsi dan
kebutuhannya.
Berikut adalah cara perawatan kuas agar awet dan bisa digunakan
berulang-ulang:
a) Perhatikan pada cara penyimpanan kuas.
Kuas harus disimpan secara baik agar bulu kuas terjaga
keawetannya. Biasakan juga untuk mengembalikan kuas pada
kemasannya dan disimpan secara vertikal ke atas agar sisa cairan
bisa turun ke bawah dan tidak mengering di ujung bulu kuas. Sisa
cairan cat yang kering di ujung bulu kuas bisa mengakibatkan
rusaknya kelembutan dan kelenturan bulu kuas. Penyimpanan kuas
secara vertikal terbalik ke bawah juga bisa merusak ujung bulu kuas
yang berakibat bentuk ujungnya menjadibengkok.
Gambar 2.13. Letakkan kuas di tempat penyimpanan dengan bulu kuas
berada di atas. Sumber : www.tantiamelia.com (2017)
3) Baterai
Setiap peralatan elektronik membutuhkan daya listrik yang dihasilkan
dari baterai. Lepaskan bateri dari peralatan apabila tidak digunakan agar
tidak terjadi kebocoran cairan dari baterai yang bisa merusak peralatan yang
bersangkutan. Begitu pula sebelum menggunakan peralatan selalu dicek
ulang kondisi isi baterai jangan sampai terjadi kondisi kekurangan daya
dikarenakan lupa dilakukan isi ulang sebelumnya. Bila perlu menyiapkan
baterai cadangan sebagai antisipasi.
4) Media penyimpanan memori
Media penyimpanan berfungsi untuk menyimpan data gambar digital.
Hindarkan dari sumber panas maupun sumber magnet kuat karena bisa
merusak memori penyimpan tersebut. Juga selalu pindahkan isi dari memori
ke memori penyimpanan back up hardisk eksternal agar sisa ruang memori
kosong selalu mencukupi ketika digunakan. Jangan sampai ketika digunakan
terjadi ruang memori penyimpanan penuh. Beberapa kasus bisa
merusak memori tersebut apabila terjadi memori terlalu penuh hingga ruang
memori kosong habis.
c. Alat komputer
1) Unit utama komputer
Pada unit utama komputer terdapat hardware dan software. Usahakan
menggunakan sumber daya listrik yang stabil agar tidak merusak bagian
hardware maupun software pada komputer. Menjaga kestabilan listrik bisa
dengan cara mnenggunakan stabiliser. Matikan komputer sesuai dengan
prosedur aturannya melalui perintah untuk mematikannya dari sistem operasi.
Jangan biasakan posisi sleep atau hibernate pada proses mematikan komputer
karena pada kondisi tersebut beberapa hardware masihaktif.
Penggunaan unit laptop juga harus memperhatikan tata cara
penggunaannya. Sumber daya laptop menggunakan baterai yang mempunyai
jangka waktu penggunaannya sesuai dengan kapasitas isi baterai. Usahakan
segera melakukan pengisian ulang baterai sebelum benar-benar kehabisan isi
baterai. Biasakan juga untuk melakukan pengisian ulang pada kondisi 10-30% isi
baterai. Bila masih di atas 30% disarankan tidak dilakukan pengisian ulang.
2) Unit perangkat masukan
Unit perangkat masukan terdiri dari mouse, digitizer, keyboard, dan
scanner. Pada jenis mouse dan keyboard nirkabel perlu dicek ulang kondisi
baterainya dan disiapkan cadangan baterainya. Digitizer beberapa ada yang
masih menggunakan sumber daya baterai dan beberapa sudah tidak
menggunakan sumber daya baterai karena sudah ada daya dari USB- nya. Alat
scanner membutuhkan perawatan pada kaca atau lensa scannernya agar jangan
sampai tergores ataupecah.
3) Unit perangkat keluaran
Unit perangkat keluaran terdiri dari alat cetak dan alat tampilan seperti
layar monitor dan proyektor. Alat cetak harus selalu digunakan untuk mencetak
tiap hari agar tinta tidak kering atau menyumbat lubang keluar pada isi tintanya.
4) Unit penyimpanan data
Unit penyimpanan data bisa berupa penyimpanan internal maupun eksternal.
Unit ini juga rentan rusak terhadap medan magnet maupun panas yang berlebih.
Pada unit penyimpanan eksternal juga sering terjadi kerusakan pada slot kabel
USB karena sudah aus atau penyok karena benturan.
5) Unit jaringan
Unit jaringan berupa alat modem yang berfungsi menghubungkan komputer
pada jaringan data internet. Untuk modem eksternal biasanya menggunakan
sumber daya listrik melalui adaptor. Beberapa kasus kerusakan modem eksternal
dikarenakan terlalu panas akibat dari pemakaian yang terlalu lama atau tidak
pernah dimatikan ketika tidak digunakan.
Gambar 2.15. Ruang praktek kerja dengan kondisi cukup cahaya dan sirkulasi udara.
Penataan ruang yang menarik juga menambah kenyamanan dalambekerja.
1
kepada banyak pengguna sehingga selama kalian sudah membelinya maka
penggunaan hak cipta secara penuh otomatis menjadi milik kalian. Di bawah ini
adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk keselamatan pada hasil karya
Desain Komunikasi Visual :
a. Gambar
1) Media kertas
Media kertas yang umum digunakan dalam menggambar adalah kertas
gambar jenis HVS, canson, linen, kalkir, padalarang atau manila. Masing-masing
kertas memiliki kekuatan serat dan daya serap yang berbeda-beda. Kertas yang
memiliki kekuatan serat yang lebih tinggi akan lebih tahan sobek daripada yang
berkekuatan serat yang rendah, misalnya kertas padalarang memiliki kekuatan
serat yang lebih tinggi daripada HVS. Begitu pula pada kekuatan daya serapnya,
semakin tinggi daya serapnya maka akan lebih rentan rusak terkena air, misalnya
kertas kalkir memiliki daya serap yang lebih rendah daripada kertas manila.
2) Media cetak
Media cetak memiliki banyak jenis bahan cetak tergantung dari bahan
seratnya. Bahan serat alam berasal dari bahan alam seperti pulp kayu dan
tumbuhan lainnya misalnya kertas artcarton, linen, artpaper, fancy paper dan
sebagainya. Bahan serat sintetis berasal dari serat pengolahan bahan kimia
misalnya flexi, vinyl, nylon dan sebagainya.
Pemilihan media cetak mempertimbangkan dari penggunaannya apakah
sebagai media outdoor atau indoor. Bahan serat media indoor biasanya tidak tahan
dengan cuaca sehingga akan rusak bila diterapkan untuk media outdoor. Berbeda
dengan media outdoor yang kebanyakan dari serat sintetis dimana lebih kuat
terhadap cuaca.
3) Media format datadigital
Gambar juga sekarang ini banyak yang diwujudkan dalam format media data
digital. Keunggulannya warna bisa tampil lebih cerah dan lebih mudah dalam
penyimpanannya. Kekurangannya adalah membutuhkan suatu piranti
2
untuk melihat gambarnya misalnya komputer atau gawai dan kualitasnya
tergantung pada besarnya resolusi dimana semakin besar resolusi akan semakin
bagus akan tetapi ukuran file jadi lebih besar dan berat. Jenis format data digital
yang paling umum adalah JPEG, PDF, dan PNG. Media format data digital
membutuhkan media penyimpanan dalam bentuk memori penyimpanan data digital
seperti Hardisk, flasdisk, SD card dan keping CD atau DVD. Kerusakan yang bisa
terjadi bisa disebabkan oleh berbagai hal misalnya kerusakan secara fisik akibat
terjatuh, patah dan meleleh atau kerusakan secara non fisik seperti terkena virus,
terhapus secara tidak sengaja, bad sector dan sebagainya. Selalu siapkan file
cadangan baik secara offline ataupun online melalui penyimpanan cloud system.
Sekarang ini banyak situs di internet yang menyediakan penyimpanan cloud system
baik secara gratis atau berbayar.
b. Foto
1) Format data digital
Foto dengan format data digital memiliki jenis format yang sama seperti format
gambar yaitu JPEG yang bisa dilihat melalui layar piranti khusus atau gawai.
Beberapa format asli seperti RAW juga disediakan untuk kebutuhan editing warna
gambar. Penyimpanan dan antisipasi kerusakan hasil foto dalam format data digital
hampir sama dengan penyimpanan hasil gambar dalam format data digital.
2) Format cetak
Hasil fotografi yang diproduksi secara teknik cetak foto digital dengan mesin
cetak laser berwarna pada media kertas foto. Hasil warna pada cetak foto akan
mengalami penurunan kualitas apabila tidak disimpan dengan baik dikarenakan
pengaruh dari kelembaban udara luar. Cara penyimpanan hasil cetak foto bisa
dengan menggunakan album foto dimana hasil cetak terlindungi oleh cover plastik
album foto yang kedap udara.
c. Video
1) Format fisik
Hasil distribusi video dalam format fisik biasanya dalam bentuk keping VCD,
3
DVD dan Blu-ray. Perbedaanya pada kualitas kompresi datanya. Akan tetapi format
keping juga akan mengalami kerusakan apabila tidak disimpan dengan baik.
Biasanya kemasan sudah ada ketika membeli. Media ini juga terpengaruh oleh
suhu temperatur dan kelembaban udara ketika disimpan. Kerusakan yang sering
terjadi adalah goresan yang timbul akibat penggunaan yang sudah lama atau
karena kerusakan optis pada alat pemutarnya. Kelembaban udara yang
terlalu tinggi juga akan menimbulkan jamur yang lama kelamaan akan mengikis
bagian cakram lasernya.
Gambar 2.17. Goresan permukaan VCD yang bisa berakibat data tidak bisa dibaca
oleh optik sehingga VCD tidak bisa dilihat gambar videonya. Sumber :
www.discover.hubpage.com (2017)
1. Empathize
Tahap pertama dalam pola pikir ini adalah memiliki empati dalam memahami permasalahan. Yang
harus diingat akan design thinking bahwa empati memainkan peran penting di dalamnya. Jangan
membuat asumsi. Cobalah untuk membenamkan diri dalam lingkungan agar Anda memiliki
pemahaman pribadi yang mendalam akan masalah yang ada. Ini jauh lebih penting daripada
asumsi yang Anda buat. Singkatnya, seseorang yang memiliki design thinking, haruslah mampu
untuk menempatkan diri mereka pada posisi orang lain. Seorang desainer
5
perlu mengetahui pengalaman, emosi, dan situasi dari si pengguna.
2. Define
Informasi yang Anda kumpulkan dalam tahapan empathize, adalah informasi yang akan Anda
gunakan dalam tahapan ini. Anda harus mampu mendefinisikan inti permasalahan yang
sebenarnya. Jika disederhanakan, Anda harus mampu mendefinisikan masalah dari sudut
pandang para pelanggan Anda, atau siapapun yang Anda layani. Anda tidak menggunakan sudut
pandang pribadi Anda sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat list kebutuhan user dan
menggunakan pengetahuan mengenai kondisi yang sedang terjadi.
Misalnya, daripada rekan pembaca harus mengatakan „Kita perlu meningkatkan tampilan
halaman kita sebesar 10%‟ lebih baik Anda menggantinya dengan kalimat „Para pembaca
membutuhkan konten yang berkualitas tinggi‟. Inilah yang disebutkan bahwa para perancang yang
memiliki design thinking haruslah menghargai kebutuhan pelanggan yang tak terpenuhi.
3. Membuat Gagasan
Ketika segala sesuatu telah siap, para desainer haruslah mampu menghasilkan ide untuk
menyelesaikan permasalahan. Hal terpenting yang harus dimiliki adalah kemampuan untuk
berpikir di luar kotak. Anda harus mengidentifikasi solusi terbaru dan melihat masalah dengan
sudut pandang alternatif.
Tahapan ini menggunakan brainstorming akan ide-ide terburuk yang mungkin muncul. Dengan
begini, Anda merangsang pikiran Anda untuk memiliki pemikiran yang bebas dan memperluas
ruang masalah. Anda harus mencoba untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin atau
mendapatkan solusi sebanyak mungkin saat melakukan brainstorming. Lalu, pertimbangkan cara
terbaik yang benar-benar dapat menyelesaikan masalah dengan tepat.
4. Prototype
Tahap prototype adalah tahapan eksperimen. Ini bertujuan untuk menghasilkan beberapa produk
yang dapat dibagikan dan diuji oleh tim atau orang lain diluar tim. Melalui eksperimen ini, tim akan
dapat mengidentifikasi solusi terbaik yang mungkin dapat diterapkan. Solusi-solusi tersebut
diselidiki oleh setiap anggota tim lalu diterima, diperbaharui dan diujikan kembali, atau mungkin
ditolak. Ini semua bergantung pada umpan balik setiap pengguna.
6
Dan pada akhirnya, seorang perancang akan memiliki gambaran yang jelas tentang perilaku dan
cara berpikir pengguna.
5. Test
Tahapan akhir dari design thinking adalah menguji produk yang dihasilkan berdasarkan solusi
terbaik pada tahapan sebelumnya. Design thinking bukanlah sebuah proses linear. Pada
praktiknya, pengujian menghasilkan banyak ide baru. Informasi yang dikumpulkan dari tahapan ini
digunakan untuk membedakan masalah dan memberikan pemahaman kepada klien. Dari
pengalaman pengguna dalam menggunakan produk uji coba, maka akan didapatkan masukkan
untuk membuat produk yang lebih baik dan melakukan perbaikan pada produk yang ada. Jadi,
tahapan akhir ini bukanlah keputusan akhir.
Itulah pola pikir yang dimiliki seorang perancang. Lalu bagaimana saya dan rekan pembaca dapat
menerapkan pola pikir ini dan apa keuntungan yang akan didapat?
- Pola pikir ini membantu Anda untuk tampil lebih baik dalam pekerjaan.
Katakanlah Anda ingin meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan. Pertama, Anda harus
menanyakan diri sendiri tentang gangguan yang Anda miliki. Tingkat produktivitas yang rendah
membuat Anda kelelahan dalam pekerjaan.
Ketika Anda mencoba untuk mencari masalahnya, temukanlah segala kemungkinan yang
menyebabkan masalah tersebut. Mungkin Anda memiliki kesulitan untuk fokus. Lalu, temukanlah
solusi terbaik. Lakukan brainstorming dan penelitian akan solusi-solusi terbaik yang dapat Anda
terapkan. Anda mungkin perlu mengambil beberapa waktu untuk beristirahat saat bekerja, atau
mematikan beberapa alat komunikasi yang mengganggu. Cobalah setiap solusi tersebut satu
persatu dan temukan solusi terbaik yang cocok untuk Anda. Akhirnya, Anda akan mampu
menemukan solusi terbaik untuk permasalahan yang Anda miliki.
Apa saja yang dipelajari dan dilakukan oleh seorang desainer komunikasi visual ketika sudah turun
ke industri kerja?
7
Desainer komunikasi visual kebanyakan bekerja berdasarkan kebutuhan yang diarahkan oleh
klien, sehingga ia tidak bisa semaunya sendiri menentukan ukuran, media, warna, teknik dan
material.
Produk atau karya DKV dapat kita jumpai di mana-mana dalam keseharian kita, seperti iklan
(media massa cetak atau elektronik), internet, poster, signboard, katalog, brosur, kartu nama,
kemasan, baliho hingga animasi dan lain-lain.
Berikut adalah beberapa ruang lingkup DKV:
1. Desain Periklanan (Advertising); Disini komunikasi visual persuasif yang harus
diaplikasikan.
2. Desain Identitas Usaha (Corporate Identity). Logo, kop surat, brand book, hingga ke
background sosial media dan identity kit
3. Desain Marka Lingkungan (Environment Graphics); marka lingkungan eksterior dan
interior berada dimana-mana, baik itu di mall, universitas, rumah sakit dan fasilitas
umum lainnya.
4. Desain Multimedia; digunakan di perusahaan percetakan seperti pembuatan banner,
backdrop, stiker, hingga megatron (billboard video), dsb.
5. Desain Grafis Industri; Kemasan produk.
6. Desain Grafis Media; buku, surat kabar, majalah, dll. Biasanya hal ini dilakukan di
pekerjaan penerbitan ataupun redaksional.
7. Cerita Bergambar (komik); Sarana statis yang dapat memberikan narasi lebih ringan dan
mudah di ikuti ketimbang media cetak lain.
8. Fotografi; Industri yang besar dan banyak memiliki keterkaitan dengan bidang desain
lain.
9. Videography; Gambar bergerak lengkap dengan audio banyak dibutuhkan dalam semua
industri hari ini.
10. Ilustrasi; Sebagai konteks tambahan dan pelengkap suatu informasi.
11. Animasi; Salah satu media terkomplit sebagai sarana komunikasi visual, membutuhkan
dedikasi yang tinggi dan kerjasama tim dari berbagai disiplin ilmu untuk mewujudkannya.
12. Media Interaktif; Website, Aplikasi Mobile, Game. Kerjasama yang dibutuhkan jauh lebih
kompleks lagi.
8
4. Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual Daftar di bawah
ini mencakup 10 langkah berguna dan praktis untuk menemukan klien dan mewujudkan impian
bisnis desain grafis Anda.
1. Tentukan tujuan bisnis Anda
Ungkapan populer “gagal berencana berarti gagal dalam ekseskusi” mungkin klise, tetapi ini
terutama berlaku dalam hal memulai bisnis baru. Yang benar adalah bahwa rencana bisnis Anda
akan bias kecuali Anda memiliki ide dalam pikiran tentang bagaimana cara untuk bergerak maju.
Meskipun Anda mungkin tidak memiliki jawaban yang sempurna saat baru memulai, tidak ada kata
terlalu dini untuk mulai memikirkan hal-hal seperti:
Jenis layanan apa yang ingin Anda tawarkan atau dikenal?
Apakah Anda akan mendirikan agensi kecil dengan toko sederhana atau sebagai perusahaan
dengan banyak karyawan?
Berapa banyak pelanggan dan klien yang Anda perlukan pada waktu tertentu untuk
mempertahankan anggaran?
Berapa jumlah waktu ideal yang dihabiskan per proyek atau tugas?
Jenis model bisnis apa yang ingin Anda ikuti untuk kesuksesan jangka panjang? Semakin spesifik
Anda saat pertama kali menguraikan tujuan ini, semakin baik. Selain itu, sebaiknya tetapkan garis
waktu untuk kapan dan bagaimana Anda akan menyelesaikan langkah-langkah tertentu.
Temukan mentor yang berpengalaman atau pastikan mengembangkan sistem untuk memeriksa
dan mengevaluasi kembali tujuan Anda setelah Anda menjalankan bisnis setidaknya selama
beberapa bulan.
2. Pastikan Anda memiliki alat dan keterampilan yang dibutuhkan
Meskipun tidak selalu merupakan karakteristik negatif, desainer grafis yang berasal dari latar
belakang karier yang mapan sering kali memiliki banyak sumber daya, alat, dan keunggulan lain
yang mereka miliki.
Ketika Anda meninggalkan pekerjaan profesional, Anda mungkin mendapati Anda tidak lagi
9
memiliki beberapa alat yang Anda butuhkan. Ini termasuk dasar-dasar seperti laptop, software
desain dan alat premium lainnya.
Catat alat apa yang dapat membuat Anda akses di rumah dan kantor Anda sendiri dan apa yang
mungkin perlu Anda beli sebagai investasi bisnis. Sumber daya ini mungkin termasuk: Laptop yang
mumpuni dengan jumlah memori dan pemrosesan yang tepat Hard drive eksternal untuk
menyimpan dan membuat cadangan file
Software desain seperti Adobe Illustrator, Photoshop atau InDesign (beberapa opsi paling populer,
meskipun tentu saja bukan daftar eksklusif)
Printer yang berfungsi untuk menangani produk fisik, cetak biru, atau file cetak
Materi pemasaran dan perlengkapan kantor lainnya
Selain itu, Anda juga harus mengevaluasi keterampilan apa (baik pribadi maupun profesional)
yang Anda miliki. Jika Anda memiliki pengetahuan kerja yang kuat tentang cara memasarkan
bisnis desain baru Anda, itu dapat membantu menghemat uang dan waktu pada awalnya. Namun,
jangan takut untuk berinvestasi pada sumber daya tak berwujud dan keterampilan yang Anda
butuhkan untuk membantu bisnis Anda benar-benar berkembang. 3. Lakukan penelitian
kompetitif
Ini mungkin rahasia umum, tetapi desain grafis adalah industri yang cukup kompetitif. Ada banyak
desainer berbakat di bidangnya, dan ada juga perusahaan mapan dan cakap yang bekerja dengan
klien besar secara konsisten.
Penting untuk tidak berkecil hati ketika Anda mulai menyadari atau menemukan betapa banyak
penyedia layanan desain grafis di luar sana.
Sebagai pemilik bisnis baru, Anda akan mulai mencari terget pasar Anda sendiri di industri ini dan
melayani klien dan pelanggan yang sesuai dengan keterampilan dan keahlian Anda. Itulah
mengapa penting juga untuk mengetahui apa tujuan Anda saat memulai bisnis desain, dan sumber
daya apa yang tersedia di ujung jari Anda.
Saat Anda mulai melakukan riset kompetitif dalam bisnis desain grafis, temukan jawaban untuk
pertanyaan berikut:
Apakah pesaing mengenakan tarif per jam atau per proyek?
Berapa tarif rata-rata klien untuk proyek desain grafis di daerah Anda?
Apa kesamaan yang dimiliki oleh bisnis desain grafis yang paling sukses? Kebutuhan atau masalah
apa yang bisa diselesaikan oleh perusahaan-perusahaan ini dengan
10
klien?
Karakteristik apa yang membedakan Anda dari bisnis lain?
11
dari proyek dan klien. Seberapa banyak Anda dapat menghilangkan pengeluaran sambil memulai
untuk mengamankan masa depan keuangan yang lebih stabil?
Pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting, dan calon investor atau petugas kredit kemungkinan
besar ingin mengetahui jawabannya.
12
alur kerja yang kuat. Contohnya:
Apakah Anda membutuhkan ruang tambahan untuk karyawan baru? Berapa banyak? Apakah
Anda akan menyimpan peralatan atau perlengkapan lain untuk menyelesaikan proyek? Apakah
area kerja bebas dari gangguan dan kebisingan?
Apakah Anda memerlukan ruang pribadi untuk bertemu dengan klien secara pribadi? Meskipun
beberapa pertanyaan ini mungkin tidak berlaku saat Anda pertama kali memulai bisnis desain
grafis, pastikan untuk memperhitungkan pertumbuhan bisnis saat Anda merencanakan cara
menggunakan ruang Anda di masa depan.
9. Bangun relasi bisnis yang potensial
Setelah Anda secara resmi memulai bisnis desain grafis, sekarang saatnya menyebarkan berita
dan mulai mencari relasi dan membangun jaringan. Meskipun Anda mungkin harus mengambil
langkah keluar dari zona nyaman Anda, menyebarkan berita tentang bisnis Anda adalah tanggung
jawab utama di masa-masa awal.
Jika ada forum profesional di lingkungan atau komunitas Anda, sekarang adalah waktu yang tepat
untuk menjadi anggota. Jika Anda memiliki koneksi di komunitas bisnis lokal, bagikan tautan ke
situs web atau portofolio baru Anda.
Jika Anda memilih untuk bekerja dengan koneksi pribadi (seperti teman atau anggota keluarga),
pastikan mereka memiliki pemahaman yang baik tentang batasan dan persyaratan bisnis Anda.
Meskipun menyenangkan untuk mengulurkan tangan untuk membantu, bukanlah ide yang baik
untuk terus bekerja secara gratis.
10. Pasarkan bisnis desain grafis Anda
Kebanyakan pakar bisnis setuju bahwa kesuksesan instan itu hampir mustahil. Pemilik bisnis baru
harus meluangkan waktu untuk mempertimbangkan bagaimana memasarkan layanan dan produk
mereka. Dengan desain grafis, Anda sering dapat menggunakan proyek sebelumnya untuk
menunjukkan bakat dan keterampilan layanan pelanggan Anda.
Baik Anda menyimpan layanan pemasaran sendiri atau memilih untuk bekerja dengan konsultan
bisnis, luangkan waktu untuk memastikan bahwa semua materi pemasaran (termasuk situs
perusahaan Anda) mengomunikasikan misi dan tujuan merek Anda. Karena desain grafis adalah
bidang yang sangat visual, materi pemasaran juga harus kohesif dan dengan cepat
mengomunikasikan tampilan, nuansa, dan gaya perusahaan Anda. Saat bisnis Anda berkembang,
pertimbangkan cara menjangkau audiens baru dengan alat
13
seperti situs web yang ramah pengguna, platform media sosial, sistem pemasaran email, dan
materi cetak.
GLOSARIUM
Design Thinking Metode atau pendekatan yang digunakan untuk pemecahan
masalah secara praktis dan kreatif dengan fokus utama pada
users atau pengguna
Keselamatan dan Pengertian K3 Menurut Keilmuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan Penerapannya
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat
kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran
lingkungan. Pengertian K3 Menurut OHSAS 18001:2007
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua
kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan
dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain
(kontraktor,
pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat
kerja.
14
UU Keselamatan Kerja UU Keselamatan Kerja yang digunakan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja, menjamin suatu proses produksi
berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar
proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan
mengatur agar proses produksi
tidak merugikan semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
a. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2021.Dasar-dasar Komunikasi Visual SMK Kelas
X. Jakarta : Kemendikbud
b. Internet
- Memunculkan kreativitas dengan design thinking, https://www.studilmu.com, 2021,05.15
Wita, https://www.studilmu.com/blogs/details/memunculkan kreativitas-dengan-design-
thinking
- Ruang Lingkup Desain Komunikasi Visual. serupa.id, 2021, 05.18 Wita,
https://serupa.id/desain-komunikasi-visual-dkv-penjelasan-lengkap/
- Bagaimana Cara Memulai Bisnis Desain Grafis ?Berikut Tipsnya, aksaragama.com, 7
Nopember 2020, 05.22 Wita, https://aksaragama.com/bisnis/cara-memulai-bisnis-desain grafis/
c. Video Tutorial
- https://www.youtube.com/watch?v=wQrR0TXqpco&t=90s
- https://www.youtube.com/watch?v=De-JOQnBjs8
- https://www.youtube.com/watch?v=Vv26k2z5No8
- https://www.youtube.com/watch?v=colNsT_HmH8
- https://www.youtube.com/watch?v=z1xb52gbf6s
15
16