Kelompok 5 - Etika Bisnis Dalam Kwu
Kelompok 5 - Etika Bisnis Dalam Kwu
Kelompok 5 - Etika Bisnis Dalam Kwu
Disusun oleh:
Kelompok 5
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT. yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah KEWIRAUSAHAAN DAN
PRAKTIKUM dengan judul “MEMULAI SEBUAH USAHA”.
Bersamaan dengan kata pengantar ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang memberikan dukungan moral dan meteril. Selain ucapan syukur kepada
Allah SWT, kami ucapan terima kasih juga kepada:
1. Ibu Mardiyani, S.Pd.,MM. Sebagai dosen mata kuliah kewirausahaan dan raktikum
yang memberi kami tugas dan petunjuk untuk memotivasi kami menyelesaikan tugas.
2. Kedua orang tua kami yang telah memberikan izin dan mendoakan kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
3. Pihak – pihak lain yang terlibat dalam pembuatan makalah untuk mendukung
kelancaran pembangan karya ini sehingga dapat kami selesaikan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena keterbatasan
pengalaman dan pengetahuan kami. Oleh karena itu kami menerima segala macam saran
dan kontribusi bahkan kritik yang membangun dari berbagai kalangan. Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
i|kelompok 5
3L Manajemen SDM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
1.1. Latar belakang ............................................................................................................. 3
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
1.3. Tujuan.......................................................................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5
2.1. Pengertian etika bisnis dan kewirausahaan ................................................................. 5
2.1.1. Pengertian Etika Bisnis ........................................................................................ 5
2.1.2. Pengertian Kewirausahaan. .................................................................................. 6
2.2. Etika Bisnis Dalam Kewirausahaan ............................................................................ 7
2.3. Etika dan norma – norma. ........................................................................................... 8
2.4. Mempertahankan standar perusahaan ....................................................................... 10
2.5. Tanggung jawab perusahaan ..................................................................................... 11
BAB 3 STUDI KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS .............................................. 14
3.1. Perusahaan terhadap konsumen (PT Metro Batavia) ................................................ 14
3.2. Perusahaan terhadap perusahaan lain (Geprek Bensu) ............................................. 15
3.3. Perusahaan terhadap karyawan (UNIQLO) .............................................................. 16
3.4. Perusahaan terhadap karyawan ................................................................................. 18
BAB 4 PENUTUP ................................................................................................................. 19
4.1. Kesimpulan................................................................................................................ 19
4.2. Saran .......................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 21
LAMPIRAN PLAGIARISM................................................................................................. 22
ii | k e l o m p o k 5
3L Manajemen SDM
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Dalam kegiatan bisnis adalah suatu kegiatan untuk melakukan usaha atau melakukan
kegiatan entrepreneurship yang bertujuan agar mendapatkan keuntungan. istilah
kewirausahaan pada dasarnya merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai"
kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya adalah satu aspek yang sangat
popular dan perlu mendapat perhatian dalam dunia bisnis ini adalah norma dan etika bisnis.
Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur yang
berpengaruh pada perusahaan juga sangat menentukan maju atau mundurnya perusahaan.
Bisnis modern di pengaruhi oleh aspek manajerial, teknologi, dan politik sosial-kultural.
Binis disebut kegiatan sosial karena berbagai aspek kegiatannya berhubungan dengan
masyarakat.
3|kelompok 5
3L Manajemen SDM
Persaingan menjadi sehari-hari, meskipun tidak dalam etika. Secara sederhana, etika
bisnis dapat diartikan sebagai aturan main yang tidak mengikat karena bukan merupakan
undang-undang. Namun harus diingat bahwa dalam bisnis sehari-hari, etika bisnis bisa
menjadi batasan dari bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat penting karena dunia bisnis
tidak dapat dipisahkan dari unsur lainnya. Keberadaan perusahaan terutama untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan latar belakang yang telah kami jelaskan sebelumnya, maka kami
merumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka kami dapat memberitahukan
tujuan paper sebagai berikut:
4|kelompok 5
3L Manajemen SDM
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian etika bisnis dan kewirausahaan
2.1.1. Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan pedoman dalam melakukan kegiatan berbisnis dan meliputi
seluruh aspek mulai dari individu, perusahaan, sampai masyarakat. Etika bisnis menurut
Yosephus adalah etika terapan yang dalam penerapan prinsip-prinsip moral umum pada
wilayah tindak manusia di bidang ekonomi. Khususnya diterapkan dalam industri bisnis,
dengan sasaran yang menjadi target etika bisnis adalah perilaku moral pebisnis dalam
aktivitas ekonomi. Perusahaan yang dipimpin oleh pemangku kepentingan memaksa
perusahaan untuk memastikan bahwa hubungan yang terjalin selalu baik. Padahal solusi dari
masalah ini adalah penerapan prinsip etika dalam berbisnis di perusahaan. Etika bisnis
merupakan pedoman standar yang diterapkan oleh perusahaan, termasuk dalam pengambilan
keputusan.
Dengan demikian etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma, dan perilaku karyawan
serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan atau
mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Perusahaan mayakini prinsip bisnis yang baik
dalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang
dijalankan dengan menaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang
berlaku. Etika bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksankan pekerjaan sedhari hari
dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Contoh nyata akan manfaat etika bisnis sebagai strategi pengembangan perusahaan,
misal Company Social Responsibility dianggap dapat memberikan keuntungan pada
perusahaan dalam bentuk profitabilitas, kinerja finansial yang lebih kokoh, menurunkan
risiko bentrok dengan lingkungan sekitar, meningkatkan reputasi perusahaan, dan lain-lain.
Etika bisnis bagi perusahaan ini, menyangkut kebijakan etis perusahaan berhubungan dengan
kesulitan yang bisa timbul (mungkin pernah timbul dimasa lalu), seperti konflik kepentingan,
hubungan dengan pesaing dan pemasok, menerima hadiah, sumbangan dan sebagainya.
5|kelompok 5
3L Manajemen SDM
2.1.2. Pengertian Kewirausahaan.
Dengan begitu, kita dapat menyimpulkan bahwa kewirausahaan tidak hanya berfokus
akan bagaimana terbukanya suatu bisnis baru. Akan tetapi, kewirausahaan juga
menggarisbawahi bahwa seorang wirausaha merupakan seseorang yang berani mengambil
risiko, pintar memanfaatkan peluang, rasa bertanggung jawab, dan banyak sifat
kewirausahaan lain.
6|kelompok 5
3L Manajemen SDM
Indonesia, dapat mengembangkan cita cita dan usaha yang disukai, dan dapat melihat
berbagai peluang yang menguntungkan. Dan juga Seorang wirausahawan memiliki berbagai
sifat tertentu sehingga usaha yang dikembangkan oleh wirausaha dapat selalu berkembang.
McClelland, seorang ahli dalam bidang ekonomi, mengemukakan terdapat beberapa ciri
karakteristik dan sifat penting dalam kewirausahaan. Sifat kewirausahaan menurut
McClelland yaitu keinginan untuk mencapai prestasi, antisipasi risiko, optimisme dan
kepercayaan diri yang tinggi, memiliki semangat tinggi, menerima kritik dengan baik,
orientasi pada masa depan, memiliki keterampilan dalam mengelola sumber daya,
memanajemen keuangan yang baik, dan tinggi keinginan untuk bertanggung jawab.
Kegiatan usaha atau kewirausahaan adalah suatu bentuk kegiatan atau pekerjaan yang
bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-
besarnya, perlu diterapkan etika bisnis dalam berbisnis.
Etika bisnis, secara lebih umum, adalah etika bisnis. Seorang wirausahawan harus
mampu menjaga dan memelihara etika bisnis, yaitu. etika bisnis berdasarkan nilai dan standar
moral, yaitu kewajiban untuk melakukan hal yang benar dan menghindari hal yang salah.
Etika adalah studi tentang benar dan salah dan pilihan moral yang dibuat orang.
Prinsip etika dan bisnis. Secara umum dapat dikemukakan 10 prinsip etika yang dapat
menimbulkan perilaku bisnis (etika bisnis):
7|kelompok 5
3L Manajemen SDM
g. Menghormati orang lain (respect for others), menghormati martabat
manusia, menghormati kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi
semua orang, bersopan santun, jangan merendahkan orang lain, dan jangan
merendahkan martabat orang lain.
h. Mengejar keuntungan yang wajar (pursuit of excellence), yaitu mengejar
keunggulan dalam segalahal, baik dalam pertemuan personal maupun pertanggung
jawaban profesional, tekun, dapat dipercaya / diandalkan, rajin penuh komitmen,
melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik, mengembangkan dan
mempertahankan tingkat kompetensi yangtinggi.
i. Semua tindakan dapat dipertanggungjawabkan (accountability), yaitu memiliki
tanggung jawab, menerima tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya,
dan selalu memberi contoh.
Cara usaha mempertahankan etika bisnis harus dijaga dan dipertahankan, untuk
mempertahankan etika bisnis dapat dilakukan dengan cara, antara lain :
1. Menciptakan kepercayaan
2. Mengembangkan kode etika
3. Menjalankan kode etike secara adil dan konsistem
4. Melindungi hak-hak perorangan
5. Mengadakan pelatihan dan sosialisasi etika
6. Melakukan audit etika secara periode
7. Mempertahankan standar etika yang tinggi
8. Menciptakan budaya komunikasi dua arah
9. Menghindari dari perbuatan tercela
10. Melibatkan semua karyawan dalam mempertahankan etika
Budaya harus dikembangkan dalam bisnis, karena sangat berguna: untuk meningkatkan
identitas, kohesi, komitmen bersama, stabilitas internal perusahaan, mengendalikan
karakteristik yang tidak menguntungkan dan akhirnya membedakan perusahaan dari
perusahaan lain dan akhirnya akan menimbulkan citra tersendiri bagi kemajuan bisnis. Ada
tiga aspek pokok dalam bisnis yaitu bisnis sebagai kegiatan “sosial” yang dilihat dari sudut
pandang ekonomi, sudut pandang moral dan sudut pandang hukum. Dan juga tolak ukur
dalam bisnis ada tiga susdit pandang yaitu :
Etika dan moral bisnis merupakan hal yang harus mendapat perhatian serius dalam
pengelolaan bisnis, karena dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas semua faktor
(stakeholder) yang mempengaruhi perusahaan, yang berarti menentukan kemajuan bisnis
8|kelompok 5
3L Manajemen SDM
perusahaan. Menurut Ronald J Ebert dan Ricky M Griffin, etika bisnis adalah suatu istilah
yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku etika dari seorang manejer ataupun
karyawan suatu organisasi.
Etika bisnis ini sangat mempengaruhi perusahaan karena berusaha menjaga loyalitas
para pemangku kepentingan dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan
perusahaan. Hal ini menganggap bahwa ada dua pihak yang saling mempengaruhi antara
perusahaan dan pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan adalah semua individu atau
kelompok yang memiliki kepentingan dan pengaruh atas keputusan bisnis. Dan stakeholder
dibedakan menjadi 2 yaitu, internal stakeholder, dan eksternal stakeholder selain itu ada
beberapa yang berperan penting dalam perusahaan adalah para stakeholder key seperti
manajer, direktur, dan kelompok khusus.
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah penting dalam bisnis adalah norma etika,
ada tiga tingkatan norma etika yaitu:
a. Hukum
berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur perbuatan yang boleh
dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Hukum hanya mengatur perilaku minimum.
b. Kebijakan dan prosedur organisasi
memberi arah khusus bagi setiap orang dalam organisasi dalam mengambil
keputusan sehari-hari. Para karyawan akan bekerja sesuai dengan kebijakan dan
prosedur perusahaan / organisasi.
c. Moral sikap mental dan individual
sangat penting untuk menghadapi suatu keputusan yang tidak diatur
oleh aturan formal. Nilai moral dan sikap mental individual biasanya berasal dari
keluarga, agama, dan sekolah. Sebagian lagi yang menentukan etika perilaku
adalah pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Kebijakan dan aturan perusahaan
sangat penting terutama untuk membantu mengurangi, dan mempertinggi
pemahaman karyawan tentang etika perilaku.
Menurut Sonny Keraf (1998). Ada lima prinsip yang dapat dijadikan pedoman untuk
menjalankan praktik bisnis, sebagai berikut :
1) Prinsip Kejujuran yaitu menanamkan sikap apa adanya berdasarkan fakta, situasi,
dan kondisi yang sebenarnya. Dengan kata lain, apa yang dikatakan itulah apa
yang dikerjakan. Prinsip ini juga memberikan keppatuhan dalam melaksankan
berbagai kontrak, koitmen, dan perjanjian yang telah dibuat.
2) Prinsip Otonomi yaitu menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, serta
tanggung jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil
keputusan lalu melaksanakannya berdasarkan kemampuan sendiri dan sesuai
dengan apa yang diyakini, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan
kepada pihak lain.
9|kelompok 5
3L Manajemen SDM
3) Prinsip saling Menguntungkan yaitu menanamkan kesadaran untuk saling
memberikan keuntungan satu sama lain, artinya dalam setiap tindakan bisnis harus
diusahakan supaya semua pihak merasa diuntungkan.
4) Prinsip Keadilan yaitu sikap untuk bersikap adil terhadap semua pihak, dengan
tidak membeda-bedakan dari segala aspek, seperti aspek ekonomi, hukum,
maupun yang lainnya.
5) Prinsip Integritas Moral merupakan prinsip yang tidak merugikan orang lain
dalam mengambil keputusan dan tindakan bisnis. Prinsip ini dilandasi dengan
kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati sebagai manusia.
10 | k e l o m p o k 5
3L Manajemen SDM
c) kemampuan, yaitu kemampuan menggunakan penalaran moral yang sehat dan
mengembangkan strategi pemecahan masalah yang praktis
e. Lanjutkan pelatihan etika. Lokakarya adalah sarana untuk meningkatkan kesadaran di
antara karyawan.
f. Melakukan kajian etika secara berkala. Audit adalah cara terbaik untuk menilai
efektivitas sistem etika. Hasil evaluasi mengirimkan sinyal kepada karyawan bahwa
etika bukan sekadar lelucon.
g. Pertahankan standar perilaku yang tinggi, jangan hanya mendominasi. Tidak seorang
pun dapat mengatur etika dan moral, tetapi manajer dapat memberi tahu orang
tentang perilaku apa yang diharapkan dari mereka. Standar perilaku sangat penting
untuk menekankan pentingnya etika dalam suatu organisasi. Setiap karyawan harus
mengetahui bahwa etika tidak dapat dinegosiasikan atau dikompromikan.
h. Selalu hindari contoh etika yang tidak pantas. Etika dimulai dari atasan. Pemimpin
harus memimpin dengan memberi contoh dan mempercayai bawahannya.
i. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah
sangat penting, yaitu menginformasikan tentang produk dan jasa yang kita hasilkan
dan menerima upaya peningkatan perusahaan.
j. Libatkan karyawan dalam menjaga standar etika. Karyawan diberi kesempatan untuk
memberikan umpan balik tentang bagaimana standar etika diikuti.
2.5. Tanggung jawab perusahaan
Selain etika, tanggung jawab sosial perusahaan adalah topik yang sama pentingnya.
Menurut Zimmerer ada beberapa macam pertanggung jawaban dalam perusahaan, yaitu:
12 | k e l o m p o k 5
3L Manajemen SDM
Tanggung jawab perusahaan adalah untuk menawarkan hasil investasi yang
menarik kepada investor, juga dengan memaksimalkan pengembalian, dan
perusahaan juga bertanggung jawab untuk membuat hasil keuangan seakurat dan
seakurat mungkin bagi investor.
Contohnya :
Perbaikan manajemen keuangan.
Menghindari insider trading (pembelian sahamnya sendiri oleh
perusahaan)
Menghindari misrepresentation of finances atau penyajian laporan
keuangan yang salah.Tanggung jawab tersebut dilakukan harus secara
akumulatif atau secara keseluruhan danbukan hanya sebagian saja.
e. Tanggung jawab kepada masyarakat.
Perusahaan harus dapat bertanggung jawab kepada masyarakat yang ada di
sekitar. Contohnya memberikan lapangan pekerjaan dan menciptakan kesehatan
serta memberikan berbagai hadiah kepada masyarakat di daerah-daerah tersebut.
Adapun usaha atau perusahaan yang beretika didukung oleh budaya organisasi yang
baik, maka perusahaan atau bisnis tersebut tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga
mengedepankan hubungan dengan lingkungan sosialnya. Corporate social responsibility
(CSR) atau dalam bahasa Indonesia adalah suatu kegiatan atau konsep yang dilaksanakan
oleh perusahaan dimana mereka bertanggung jawab secara sosial atau lingkungan di tempat
usahanya.
13 | k e l o m p o k 5
3L Manajemen SDM
BAB 3
STUDI KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS
14 | k e l o m p o k 5
3L Manajemen SDM
banyak tapi menurut saga di bandara itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi kebingungan
pelanggan serta meminimalisir tudingan- tudingan bahwa pihak Batavia tidak bertanggung
jawab.
Kasus sengketa perebutan merek Geprek Bensu belum berakhir. Mereka yang berseteru
adalah pengusaha kuliner Benny Sujono melawan Ruben Onsu yang dikenal sebagai artis dan
komedian. Ruben Onsu digugat harus membayar ganti rugi. Gugatan dilayangkan oleh PT
Ayam Geprek Benny Sujono dengan nomor perkara 32/Pdt.Sus-HKI/Merek/2022/PN Niaga
Jkt.Pst. Ada dua pihak tergugat, yakni Ruben Samuel Onsu sebagai Tergugat I dan
Kementerian Hukum dan HAM sebagai tergugat II. Dalam petitum Pengadilan Niaga Jakpus,
PT Ayam Geprek Benny Sujono atau Ayam Geprek Bensu meminta pengadilan memutuskan
bahwa mereka sebagai pemilik dan pemakai pertama merek "I Am Geprek Bensu Sedep
Beneeerrr" atau yang biasa disebut "I Am Geprek Bensu" yang sah. Rebutan Merek Geprek
Bensu Berlanjut, Ruben Onsu Digugat Rp 100 Miliar Kedua merek ini diklaim telah terdaftar
dalam Daftar Umum Merek pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan
Nomor IDM000643531 pada 24 Mei 2019 atas nama PT Ayam Geprek Benny Sujono.
Penggugat juga meminta pengadilan menghukum Tergugat I untuk membayar ganti rugi
kepada Penggugat sebesar Rp 100 miliar yang pembayarannya dilaksanakan dengan seketika
dan sekaligus. Secara kebetulan, nama restoran ayam geprek itu sama dengan nama akhiran
Ruben, yakni Onsu. Pemilik I Am Geprek Bensu setuju, Ruben Onsu lantas meminta satu
karyawan untuk dipekerjakan di bagian dapur. Alasan Ruben Onsu dijadikan brand
ambassador, Ruben telah dikenal masyarakat sebagai seorang publik figur. Foto dan nama
Ruben kemudian dipasang di sejumlah cabang atau outlet usaha kuliner merek "I Am Geprek
Bensu Sedep Beneerrr". Ruben dan Jordi juga tidak mempermasalahkan penggunaan nama
Bensu dalam usaha kuliner tersebut.. Bensu merupakan singkatan nama dari pemiliknya,
Benny Sujono, yang mendirikan usaha ayam geprek dengan nama I Am Geprek Bensu. Sejak
tanggal 9 Mei 2017 sampai 14 Agustus 2017, Ruben Onsu diketahui telah diberikan
kompensasi sehubungan dengan posisinya sebagai duta promosi sejumlah cabang/outlet
bisnis makanan merek "I Am Geprek Bensu Sedep Bener/Beneerrr". Dalam putusan
disebutkan, berdasarkan bukti, setidaknya Ruben sudah menerima sekitar Rp 663 juta. Oleh
karena itu, majelis hakim menekankan, Ruben Onsu selama ini hanya berkedudukan sebagai
duta promosi, bukan pemilik "I Am Geprek Bensu Sedep Bener/Beneerrr". Agustus 2017
Ruben Onsu tarik karyawan yang bekerja di dapur tersebut dan mendirikan bisnis ayam
geprek sendiri bernama "Geprek Bensu". Ruben lantas melarang Yang menggunakan nama
Bensu lagi pada bisnisnya. Mei 2018 Ruben Onsu mendaftarkan nama Bensu sebagai
singkatan Ruben Samuel Onsu ke PN Jaksel. Ruben Onsu mengklaim nama itu adalah
miliknya. Ruben memohon penetapan nama merek Bensu sebagai singkatan namanya Ruben
Samuel Onsu ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Nomor
384/Pdt.P/2018/PN.Jkt.Sel. September 2018 Ruben Onsu gugat PT Ayam Geprek Benny
Sujono atas penggunaan nama Bensu. Gugatan diajukan di Pengadilan Niaga, Pengadilan
Negeri Pusat, yang teregister dengan nomor 48/Pdt-Sus/Merek/2018/PN Niaga. Jkt. Pusat
15 | k e l o m p o k 5
3L Manajemen SDM
pada 25 September 2018. Dalam gugatannya, Ruben mengklaim sebagai pemilik hak dan
pendaftar pertama merek "Bensu" yang digunakan dalam usaha bisnis kulinernya. Ruben
mengklaim, tergugat telah menggunakan merek Bensu untuk usaha kulinernya yakni "I Am
Geprek Bensu Sedep Bener/Beneerrr" tanpa seizinnya berdasarkan informasi pangkalan data
kekayaan intelektual Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Mei 2019 Akhirnya, majelis
hakim PN Jakpus memutuskan bahwa PT Ayam Geprek Benny Sujono adalah pemilik dan
pemakai pertama yang sah atas merek "I Am Geprek Bensu Sedep Bener/Beneerrr" nomor
pendaftaran IDM000643531, Kelas 43, tanggal pendaftaran 24 Mei 2019. Majelis hakim juga
meminta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual, serta Direktorat Merek dan Indikasi Geografis untuk membatalkan merek-merek
atas nama Ruben Samuel Onsu dengan mencoret pendaftaran merek-merek tersebut dari
Indonesia Daftar Merek. Ruben Onsu juga diwajibkan membayar biaya perkara senilai Rp
1.911.000. Agustus 2019 Ruben melakukan somasi kepada Yangchent agar tidak
menggunakan merek Bensu pada usaha kuliner "I Am Geprek Bensu Sedep Bener/Beneerrr".
Bahkan, Ruben meminta uang ganti rugi senilai Rp 100 miliar dari PT Ayam Geprek Benny
Sujono. PT Ayam Geprek Benny Sujono kemudian mengajukan rekonvensi atau gugatan
balik. April 2020 Ruben Onsu kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas
putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Pengajuan kasasi tersebut terdaftar dengan nomor
register 575 K/Pdt.Sus-HKI/2020. Namun, MA menolak kasasi Ruben pada 20 Mei 2020.
Oleh karena itu, putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap. Mei 2020 Mahkomah
Agung ternyata memutuskan menolak kasasi Ruben dan memperkuat putusan PN Niaga
Jakarta Pusat. Oktober 2020 Kasus sengketa perebutan merek Geprek Bensu memasuki babak
baru. Pihak Benny Sujono yang memiliki merek "I am Geprek Bensu" melayangkan gugatan
kepada Dirjen Kekayaan Intelektual (KI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia (Kemenkumham). Gugatan dilakukan Benny Sujono karena Dirjen KI
justru dianggap menerbitkan surat penghapusan merek terdaftar yaitu PT Ayam Geprek
Benny Sujono dan Yangcent. "Atas nama Klien saya akan menggugat Direktur Jendral
Kekayaan Intelektual," kata Eddie Kusuma yang menjadi kuasa hukum Benny Sujono.
Menurut dia, tak seharusnya Dirjen KI menerbitkan surat penghapusan merek. Padahal,
pihaknya sudah memenangkan putusan persidangan perselisihan merek di Mahkamah Agung
(MA). Jika mengacu pada putusan MA, lanjut dia, seharusnya Dirjen KI hanya membatalkan
merek ayam geprek yang didaftarkan atas nama Ruben Samuel Onsu atau Ruben Onsu.
. Total uang yang mesti diberikan kepada seluruh pekerja mencapai Rp141 miliar.
Kementerian Ketenagakerjaan memutuskan pemilik Jaba Garmindo wajib membayarkan
upah kepada seluruh pekerja. Tapi langkah tersebut mustahil dilakukan karena aset yang
tersisa telah diserahkan pada pihak kreditur dalam hal ini sejumlah bank yang memberi
pinjaman dana ke pemilik perusahaan. Hal ini membuat gaji pekerja jadi terkatung-katung.
Workers Rights Consortium (WRC) menyarankan agar sejumlah mitra kerja Jaba Garmindo
turut membantu membayarkan upah pada para pekerja meski bukan mereka yang
menyebabkan kebangkrutan. WRC menganggap sejumlah perusahaan tersebut (termasuk
Uniqlo) punya kewajiban untuk membantu karena mereka bagian dari Fair Labor
Organization yang mengutamakan prinsip keadilan dalam memberi upah terhadap pekerja
termasuk dari sisi perusahaan penyuplai. Dalam kasus ini, WRC menilai Uniqlo lalai
melakukan proses pencegahan agar kasus ketidakadilan upah pekerja tidak terjadi. Uniqlo
juga dianggap tidak mematuhi prinsip keberlanjutan yang telah mereka tetapkan dalam
perusahaan.Ketimbang menginvestigasi atau membantu perusahaan garmen keluar dari
masalah, Uniqlo memutuskan untuk mengakhiri kerjasama dengan Jaba Garmindo pada
2014. Alasannya, perusahaan tidak menghasilkan produk yang berkualitas. Akibatnya,
kondisi keuangan Jaba Garmindo kian memburuk.
Akhir November 2018, Fast Retailing perusahaan induk Uniqlo menyatakan telah
bertemu perwakilan eks pekerja Jaba Garmindo dan membuat beberapa kesepakatan. Tapi,
pihak perusahaan memilih merahasiakan kesepakatan tersebut. Pertemuan diadakan beberapa
lama setelah dua orang eks-pekerja Jaba Garmindo yakni Warni Napitupulu dan Tedy Senadi
Putra berdemo di salah satu gerai Uniqlo di Tokyo,Jepang guna menuntut pembayaran upah.
17 | k e l o m p o k 5
3L Manajemen SDM
Pertemuan ini juga dampak dari kampanye PayUp Uniqlo yang diinisiasi Clean Clothes
Campaign, LSM internasional yang membantu proses advokasi pekerja di sektor garmen.
Gerakan tersebut bertujuan menghimbau berbagai perusahaan agar menunda kerjasama
dengan Uniqlo sampai perusahaan tersebut menyelesaikan urusan pembayaran gaji pegawai
eks-penyuplai perusahaan. Pihak Clean Clothes merencanakan kampanye dengan melakukan
aksi demonstrasi di sejumlah negara yaitu Inggris, Denmark, Jerman, Belanda, Swedia,
Spanyol, Hong Kong, Indonesia, dan Jepang. Potret pekerja yang tersebar beberapa minggu
lalu ialah bagian dari PayUp Campaign ini.
Penerapan etika bisnis yang telah ditetapkan oleh PT. Garuda Indonesia masih mengalami
beberapa permasalahan menyangkut penerapan etika bisnis para pekerjanya. Hal tersebut
dibuktikan dengan adanya kasus-kasus yang menjegal PT. Garuda Indonesia dalam praktik
bisnis mereka. Salah satu kasusnya adalah
kasus persekongkolan antara para pelaku usaha (meeting of minds) untuk meniadakan
diskon atau membuat keseragaman diskon, dan kesepakatan meniadakan produk yang
ditawarkan dengan harga murah di pasar. Dalam kasus ini Garuda Indonesia dinyatakan
bersalah karena melanggar Pasal 5 UU Nomor 5 Tahun 1999 yang mana pelaku usaha
dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga.
Selanjutnya pada tahun 2019 lalu publik juga sempat dihebohkan oleh kasus
penyelewengan jabatan oleh Ari Aksara yang dimana selain melakukan praktik rangkap
jabatan, Ari juga melakukan penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton,
kasus ini berakibat pada pencopotan jabatan Ari Aksara oleh Menteri BUMN Erick
Thohir.
Lalu yang terakhir, PT. Garuda Indonesia juga mengalami kasus terkait laporan
keuangan. Dalam kasus ini komisaris maskapai menolak laporan keuangan Garuda yang
menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh laba bersih sebesar US$809.850 pada tahun
2018, angka ini lebih besar dibandingkan tahun 2017 lalu. Atas kasus tersebut, pihak
akuntan publik dan kantor akuntan publik auditor laporan keuangan garuda dijatuhi
sanksi oleh kemenkeu karena terbukti bersalah.
Analisis :
kasus PT Garuda Indonesia yang terjadi pada tahun 2018 silam. Dimana maskapai
penerbangan milik BUMN ini telah melanggar kode etik berbisnis, yakni dengan adanya
manipulasi pada laporan keuangannya.
Selain itu ketiga kasus diatas merupakan beberapa contoh kasus dimana 5 prinsip serta nilai
sincerity yang telah ditetapkan oleh PT. Garuda Indonesia telah dilanggar oleh beberapa
pihak internal perusahaan, yang dimana itu merupakan sebuah bentuk penyimpangan dari
etika bisnis yang ditetapkan perusahaan sebagai pelaksanaan prinsip Good Corporate
Governance (GCG). Untuk itu perlu diterapkan perbaikan internal manajemen Garuda
Indonesia khususnya terkait pengimplementasian etika bisnis dalam praktik bisnis mereka.
18 | k e l o m p o k 5
3L Manajemen SDM
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan studi kasus PT.Metro Batavia
PT. Metro Batavia telah melakukan pelanggaran etika bisnis, yaitu PT.Batavia tidak
mampu memenuhi kewajibannya dalam kesepakan yang telah dibuat bersama
international lease finance corporation (ILFC) mengenai penyewaan pesawat guna
melaksanakan tender pemerintah atas angkutan haji. Kurangnya pertimbangan pihak
manajemen Batavia Air untuk mengambil keputusan setelah diberi kepercayaan untuk
melunasi hutangnya dengan diberi perpanjangan waktu, PT. Batavia masih belum
mampu melunasi hutangnya. Batavia Air sudah minghitung secara finansial jumlah
modal dan utang yang dimiliki ia pun menuturkan dengan dipalitkan, maka direksi
Batavia tidak bisa berkecimpungan lagi di dunia penerbaangan.
19 | k e l o m p o k 5
3L Manajemen SDM
nonpemerintah internasional yang mendukung sektor garmen dan proses advokasi
pekerja di industri garmen.
4.2. Saran
Sebagai seorang profesional selain harus memiliki kemampuan yang baik dalam hal
kreatifitas dan inovatif atas yang dijadikan kiat dalam menemukan suatu ide, gagasan
atau inovasi baru dan cemerlang maka diperlukan pula sebuah etika bisnis. Agar
ketika ia bekerja Stakeholder dapat menemui kepuasan hingga dari padanya dapat
menciptakan kepercayaan dan penghormatan.
20 | k e l o m p o k 5
3L Manajemen SDM
DAFTAR PUSTAKA
Echdar, S. (2019). Business Ethics And Entrepreneurship: Etika Bisnis Dan Kewirausahaan.
Deepublish.
Sari, A. P., Kurniullah, A. Z., Purba, B., Lie, D., Fajrillah, F., Simarmata, H. M. P., ... &
Sisca, S. (2021). Kewirausahaan dan Bisnis.
Dewi, K., Yaspita, H., & Yulianda, A. (2020). Manajemen Kewirausahaan. Deepublish.
Sumarsono, T. G., Supardi, H., & MM, S. (2021). Kewirausahaan Teori & Praktik. Media
Nusa Creative (MNC Publishing).
Zimmerer, T., & Scarborough, N. M. (1996). Entrepreneurship and new venture formation.
Prentice Hall.
Andriyana, H., & Trisnaningsih, S. (2022). Analisis Pelanggaran Etika dan Kode Etik Profesi
Akuntan Di Era Persaingan yang Kompetitif (Studi Kasus PT. Garuda Indonesia (Persero),
Tbk.). Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan, 16(6), 2304-2318.
21 | k e l o m p o k 5
3L Manajemen SDM
Yakti Widyastuti, Ariyani. 2018. Artikel kasus geprek bensu.
https://bisnis.tempo.co/read/1135574/ini-alasan-ruben-onsu-ngotot-berebut-hak-eksklusif-
merek-bensu/full&view=ok
https://Wilipop.Detik.Com/FashionNews/D4498227/PenjahitIndonesia-DemoUniqlo-Jepang-
Hingga-DenmarkKarena-Belum-Dibayar
https://projasaweb.com/pengertian-kewirausahaan/?amp
https://kumparan.com/aulia-putranto/garuda-indonesia-dan-permasalahan-etika-bisnis-
1uqGMCpw3t1/3
https://rominurfauzi.wordpress.com/2015/03/25/kasus-pelanggaran-etika-bisnis-pt-metro-
batavia-batavia-air/
LAMPIRAN PLAGIARISM
PLAGIARISM
SCAN REPORT
0% 100%
Plagiarized Unique
22 | k e l o m p o k 5
3L Manajemen SDM
Unique BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar belakang Etika bisnis menyangkut tentang konsep etika bisnis dan
Unique pentingny...
Etika bisnis merupakan salah satu cabang ekonomi nasional yang terkadang
Unique dilupak...
Apakah era global ini perlu untuk menciptakan persaingan yang kompetitif,
Unique sehing...
Secara sederhana, etika bisnis dapat diartikan sebagai aturan main yang
Unique tidak me...
Namun harus diingat bahwa dalam bisnis sehari-hari, etika bisnis bisa
Unique menjadi ba...
Etika bisnis sangat penting karena dunia bisnis tidak dapat dipisahkan dari
Unique unsu...
23 | k e l o m p o k 5
3L Manajemen SDM
Unique Untuk mengetahui apa pengertian etika bisnis dan juga kewirausahaan. 2.
Unique Untuk mengetahui bagiamana etika dan norma norma dalam bisnis 4.
Etika bisnis menurut Yosephus adalah etika terapan yang dalam penerapan
Unique prinsip-...
Padahal solusi dari masalah ini adalah penerapan prinsip etika dalam
Unique berbisnis d...
Etika juga disebut cara melakukan sesuatu dan mencakup semua bidang
Unique yang berkait...
Bagian etika bisnis lainnya juga menjadi pedoman dan standar tidak hanya
Unique bagi ka...
1|kelompok 5
3L Manajemen SDM
Joko Untoro menurutkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu
Unique keberanian yang dimil...
etika bisnis berdasarkan nilai dan standar moral, yaitu kewajiban untuk
Unique melakuka...
Etika adalah studi tentang benar dan salah dan pilihan moral yang dibuat
Unique orang.
2|kelompok 5
3L Manajemen SDM
Unique Melindungi hak-hak perorangan 5.
Ada tiga aspek pokok dalam bisnis yaitu bisnis modern (kompleks dan aspek
Unique etis),...
Dan juga tolak ukur dalam bisnis ada tiga susdit pandang yaitu : - Ekonomis
Unique >...
Etika dan moral bisnis merupakan hal yang harus mendapat perhatian
Unique serius dalam ...
Menurut Ronald J Ebert dan Ricky M Griffin, etika bisnis adalah suatu
Unique istilah ya...
Hal ini menganggap bahwa ada dua pihak yang saling mempengaruhi
Unique antara perusahaa...
3|kelompok 5
3L Manajemen SDM
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah penting dalam bisnis adalah
Unique norma et...
4|kelompok 5
3L Manajemen SDM
Unique 2.5. Tanggung jawab perusahaan Selain etika, tanggung jawab sosial
perusahaan ad...
Unique Menurut Zimmerer ada beberapa macam pertanggung jawaban dalam
perusahaan, yaitu:...
Unique Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas baik dan menawarkan harga yang
adil...
Unique Tanggung jawab sosial perusahaan juga mencakup perlindungan hak
pelanggan, yaitu...
Unique Tanggung jawab kepada investor.
Unique Tanggung jawab perusahaan adalah untuk menawarkan hasil investasi yang menarik
k...
Unique Tanggung jawab kepada masyarakat.
Unique Perusahaan harus dapat bertanggung jawab kepada masyarakat yang ada di sekitar.
Unique Misalnya memberikan lapangan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta
memberika...
5|kelompok 5
3L Manajemen SDM
Unique Manajer harus bertindak ketika mereka melanggar etika.
Unique Jika karyawan tahu bahwa pelanggaran etika tidak akan dihuku...
Unique Melindungi hak individu.
Unique Akhir dari semua keputusan etis sangat bergantung pada orang...
Unique Melindungi orang dengan kekuatan prinsip dan nilai moral mer...
Unique Untuk membuat keputusan etis, seseorang harus memiliki: a) k...
Unique butuh pelatihan etika.
Unique Lokakarya adalah sarana untuk meningkatkan kesadaran di...
Unique Melakukan kajian etika secara berkala.
Unique Audit adalah cara terbaik untuk menilai efektivitas sistem etika.
Unique Hasil evaluasimengirimkan sinyal kepada karyawan bahwa etik...
Unique Pertahankan standar perilaku yang tinggi, jangan hanya mendominasi.
Unique Tidak seorang pun dapat mengatur etika dan moral, tetapi manusia...
Unique Standar perilaku sangat penting untuk tekanan pentingnya ...
Unique Setiap karyawan harus mengetahui bahwa etika tidak dapat di...
Unique Selalu hindari contoh etika yang tidak pantas.
Unique Etika dimulai dari atasan.
Unique Pemimpin harus memimpin dengan memberi contoh dan mempercaya...
Unique Komunikasi dua arah sangat penting, yaitu 9 t.
Unique Libatkan karyawan dalam menjaga standar etika.
Unique Karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tenda...
6|kelompok 5
3L Manajemen SDM