Renstra 2021-2026 Daftar Isi Revisi Terakhir Mei 2022

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 198

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur disampaikan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, karena atas
limpahan rahmat dan karunia serta kesempatan yang diberikan-Nya Rencana
Strategis Dinas Kesehatan (Renstra Dinas Kesehatan) Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2021-2026 telah dapat diselesaikan. Renstra ini disusun sebagai tindak lanjut
dari Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2026.
Renstra 2021-2026 disusun dengan menempuh beberapa tahapan mulai dari
tahapan persiapan, penyusunan rancangan awal dan rancangan Renstra. Penyusunan
ini juga disempurnakan melalui pelaksanaan Forum OPD sampai akhirnya
dirumuskan
menjadi rancangan akhir Renstra yang dilanjutkan dengan penetapan Renstra.
Dalam penyusunannya, Renstra ini berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 yang telah melalui
proses dengan memperhatikan RPJMN dan RPJMD Provinsi. Dengan arti kata
bahwa program dan kegiatan yang dituangkan dalam Renstra ini telah diselaraskan
dengan program kegiatan daerah yang akan dicapai selama lima tahun serta program
kegiatan provinsi dannasional. Dokumen Renstra ini memuat tujuan, sasaran,
program, dan kegiatan
pembangunan dalam rangka pelaksanaan urusan Pemerintahan Wajib dan/atau
urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi Bapelitbang, yang
disusun berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif.
Penyusunan Renstra ini melibatkan dan mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak, baik dari internal Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota
maupun dari para pemangku kepentingan terkait di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Untuk itu, atas dukungan dan kontribusi yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Demikian Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021-2026
ini disusun, semoga semua yang telah direncanakan bersama dapat dilaksanakan dan
memberikan manfaat untuk masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota.

Payakumbuh, 23 September 2021


KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

dr. Hj. Tien Septino, M.Kes


NIP. 19630901 199101 2 001

i |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... …i
DAFTAR ISI................................................................................................................................... …ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................. 1

1.2. Landasan Hukum ........................................................................................................ 4

1.3. Maksud dan Tujuan .....................................................................................................6

1.4. Sistematika Penulisan ..................................................................................................7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN LIMA PULUH


KOTA .......................................................................................................................................... 1

2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan ................................ 1

I.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota .................................... 8

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan .......................................................................... 14

2.4. Tantangan (Threat) dan Peluang (Opportunity) Pengembangan Pelayanan Dinas


Kesehatan ............................................................................................................................. 53

2.5. Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) Pengembangan Pelayanan Dinas


Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota ...............................................................................57

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH .........................1

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas


Kesehatan .................................................................................................................................
......................................................................................................................................1

3.2. Telaahan Visi, Misi, Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ......3

3.3. Telaahan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Barat .......................................................................................8

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) ................................................................................................................... 16

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ...................................................................................... 20

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ........................................................................................... 1

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan ........................................... 1

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ..........................................................................1

ii |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ..............................1

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN KESEHATAN ......................1

BAB VIII P E N U T U P ........................................................................................................... 1

LAMPIRAN

iii |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
I. BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Lima
Puluh Kota Tahun 2021-2026 merujuk pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, serta Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah. Seluruh aturan tersebut mengamanatkan bahwa
perencanaan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif,
akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan.
Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah Tahun 2021-2026 harus
disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah serta berpedoman kepada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif.
Selain itu, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sebagai rencana kerja
tahunan pemerintah daerah juga wajib mengacu dan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2021-2026.
Pembangunan Kesehatan dilaksanakan dengan meningkatkan aksesibilitas
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif secara berkesinambungan. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut
diperlukan suatu Rencana Strategis (Renstra).
Tatanan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur,
khususnya dalam bidang kesehatan ditandai dengan :

I-1 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
1. Terjaminnya keamanan kesehatan negara melalui kemampuan dalam
melakukan pencegahan, deteksi, dan respon terhadap ancaman kesehatan
global;
2. Kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat yang ditunjukkan dengan
jangkauan bagi setiap warga negara terhadap lembaga jaminan sosial yang
lebih menyeluruh;
3. Status kesehatan dan gizi masyarakat yang semakin meningkat serta proses
tumbuh kembang yang optimal, yang ditandai dengan meningkatnya Umur
Harapan Hidup (UHH) dan Healthy Adjusted Life Expectancy (HALE).
Renstra Dinas Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat
indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan Rencana
Kerja Dinas Kesehatan dan Rencana Kerja Pemerintah. Penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan: teknokratik, politik, partisipatif, atas-
bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up). Renstra-OPD memuat visi, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai
dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada
RPJM Daerah dan bersifat indikatif.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021
– 2026 adalah dokumen perencanaan sebagai arah dan acuan sekaligus kesepakatan
bagi seluruh komponen Dinas Kesehatan Kabupaten dalam mewujudkan cita-cita
dan tujuan sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan kesehatan yang
disepakati bersama. Dengan demikian Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Lima Puluh Kota mensinergikan perencanaan pembangunan kesehatan
nasional dan daerah melalui program program kesehatan dan merupakan satu
kesatuan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lima
Puluh Kota. Penyusunannya dilakukan melalui satu proses berkelanjutan dari
pembuatan keputusan berisiko dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya
pengetahuan antisipatif, pengorganisasian usaha-usaha pelaksanaan keputusan
tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan-balik yang terorganisasi dan
sistematis. Dengan mengacu dokumen ini maka seluruh upaya yang dilakukan oleh
masing-masing pelaku pembangunan kesehatan bersifat sinergis, koordinatif dan
melengkapi satu dengan lainnya didalam satu pola sikap dan satu pola tindak.

I-2 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Renstra berfungsi sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
Tahunan Dinas, dasar penilaian kinerja Kepala OKPD. Disamping itu juga dapat
berfungsi sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat berjalan
secara lebih sitematis, komprehensif dan tetap focus pada penyelesaian masalah
mendasar yang dihadapi Kabupaten Lima Puluh Kota, khususnya dibidang kesehatan.
Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, ruang lingkup
perencanaan pembangunan nasional dan dokumen perencanaan terdiri atas Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJMN), Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga, Rencana
Kerja Kementerian/ Lembaga dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Sejalan dengan
payung hukum perencanaan di tingkat pusat, maka dokumen Perencanaan Daerah
meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Perangkat
Daerah (Renstra PD), dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-PD) serta
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
Diagram I.1.
Hubungan Dokumen Renstra OPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

I-3 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota juga dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat berjalan lebih
sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah
mendasar yang dihadapi Kabupaten Lima Puluh Kota khususnya dibidang Kesehatan
dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu Program.

1.2. Landasan Hukum


Beberapa landasan hukum yang digunakan sebagai acunan dalam penyusunan
RPJM ini diantaranya adalah:
1. Undang-undang No.12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom
Kabupaten dalam Lingkungan Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1956 Nomor 25);
2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700).
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5036);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah dua kali
diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 268, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

I-4 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4815);
8. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 Tentang
Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 2);
11. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 10).
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 Tentang Tentang
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1114);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019
Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar

I-5 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 68);
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020
Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020 – 2024 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 nomor 914);
17. Kepmendagri Nomor 050-3708 Tahun 2020 Tentang Hasil Verifikasi Dan
Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi Dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan Dan Keuangan Daerah
18. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota No. 6 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota
2006 – 2025.
19. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 10 Tahun 2011 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2011
Nomor 10);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 15 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota
(lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 Nomor 15).
21. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 3 Tahun 2021 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2021-2026

1.3. Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lima
Puluh Kota Tahun 2021 – 2026 adalah :
a. Sebagai penjabaran upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota
untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang murah dan bermutu
b. Mewujudkan keterpaduan arah kebijakan dan strategi serta keselarasan
program dan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2021 - 2026 dan;
c. Mewujudkan perencananaan, pemilihan program dan kegiatan prioritas
Kabupaten Lima Puluh Kota di Bidang Kesehatan.

I-6 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Lima Puluh Kota tahun 2021 - 2026 adalah sebagai berikut :
a. Menjabarkan program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lima
Puluh Kota ke dalam program dan kegiatan untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun (tahun 2021 - 2026)
b. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang
dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten
Lima Puluh Kota dan rencana kerja lima tahunan.
c. Memberikan pedoman dalam penyusunan instrument pengendalian,
pengawasan dan evaluasi pembangunan.

1.4. Sistematika Penulisan


Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021
– 2026 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang perlunya Rencana Strategis.
Disamping itu dilengkapi dengan landasan hukum penyusunan
Rencana Strategis, maksud dan tujuan, serta sistimatika penulisan
Rencana Strategis.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN


LIMA
PULUH KOTA.
Bab ini memuat informasi tentang tugas pokok, fungsi dan struktur
organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara
ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Dinas Kesehatan
Kabupaten Lima Puluh Kota dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya, mengemukakan kinerja pelayanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Lima Puluh Kota, dan mengulas tantangan dan peluang
dalam pengembangan Pelayanan di Dinas Kesehatan.

I-7 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS
KESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang identifikasi permasalahan berdasarkan
Tugas dan Fungsi pelayanan Dinas Kesehatan; Telaahan visi, misi
dan program Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota; Telaahan
Renstra Kementerian Kesehatan, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat; Telaahan Rencana Tata Ruang dan Wilayah
( RTRW ) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta Penentuan
isu-isu strategis.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


Bab ini memuat rumusan Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Bab ini memuat rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan
Dinas
Kesehatan dalam lima tahun kedepan

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN


Bab ini memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif (Perumusan rencana
program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan
pendanaan indikatif).

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG KESEHATAN


Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Kesehatan yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD
dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk pencapaian
tujuan dan sasaran RPJMD

I-8 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
BAB VIII PENUTUP
LAMPIRAN – LAMPIRAN
L.1 : Formulasi Perhitungan Indikator Kinerja Eselon III dan IV
L. 2 : Cascading

I-9 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
II. BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan


Pengelolaan bidang kesehatan telah diatur dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan
Susunan Organisasi Perangkat Daerah. Sesuai dengan Peraturan Bupati Lima Puluh
Kota Nomor 74 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Lima Puluh
Kota Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Sususnan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Lima
Puluh Kota mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan
dan tugas pembantuan bidang Kesehatan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut
Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:
1) Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan,
fasilitas pelayanan kesehatan dan perbekalan kesehatan Rumah tangga
(PKRT) serta sumber daya kesehatan;
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan,
fasilitas pelayanan kesehatan dan perbekalan kesehatan Rumah tangga
(PKRT) serta sumber daya kesehatan;
3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian,
alat kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan perbekalan kesehatan
Rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan;
4) Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan bidang
Kesehatan.
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari :
1) Kepala Dinas;
2) Sekretariat;
3) Bidang Kesehatan Masyarakat;

II-1 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
4) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
5) Bidang Pelayanan Kesehatan;
6) Bidang Sumber Daya Kesehatan;
7) Unit Pelaksana Teknis ;
8) Kelompok Jabatan Fungsional.
Setiap Kepala Bidang membawahi 3 (tiga) Kepala Seksi sesuai bidangnya.
Sedangkan Sekretariat dibantu 3 (tiga) Kepala Sub Bagian.
Adapun Tugas dan Fungsi Sekretariat, Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kepala Sub
Bagian adalah sebagai berikut :
1) Sekretariat
a. Tugas :
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas mengelola urusan
kesekretariatan yang meliputi hukum, kepegawaian, administrasi umum,
keuangan, pengelolaan aset, program dan informasi kesehatan Dinas
Kesehatan.
b. Fungsi :
(1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di
lingkungan Dinas Kesehatan
(2) Koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas
Kesehatan kabupaten.
(3) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
administrasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten; dan

(4) Pengelolaan aset yang menjadi tanggung jawab Dinas

Kesehatan Kabupaten.

Sekretariat terdiri dari :


a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b) Sub Bagian Keuangan dan Pengelolaan Aset;
c) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi Program dan Pelaporan.

2) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat.

II-2 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
a. Tugas :
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi
kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan jaminan kesehatan, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga.
b. Fungsi :
(1) Pelaksanaan Perumusan kebijakan daerah di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, jaminan kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olah raga;
(2) Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di
bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, jaminan kesehatan, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
(3) Pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang
kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, jaminan kesehatan, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
(4) Penyusunan rencana program dan kegiatan bidang Kesehatan Masyarakat;
(5) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga,
gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat,
jaminan kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah
raga.
(6) Pelaksanaan koordinasi kegiatan bidang Kesehatan Masyarakat;dan
(7) Pelaksanaan fungsi lain yang terkait (administrasi) Bidang
Kesehatan Masyarakat yang diberikan Pimpinan.

Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari :


a) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
b) Seksi PromosiKesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
c) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga
3) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

II-3 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
a. Tugas :
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular, kesehatan jiwa dan Napza.

b. Fungsi :
(1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang surveilans
dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan
jiwa dan Napza.;
(2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans
dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan
jiwa dan Napza.;
(3) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan
jiwa dan Napza.; dan
(4) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan
jiwa dan Napza.
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri dari :
a) Seksi Surveilans, Imunisasi, dan Penanggulangan Krisis Kesehatan ;
b) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
c) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan
Jiwa dan Napza.

II-4 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
4) Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
a. Tugas :
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional
di bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan
termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional.
b. Fungsi :
(1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional;
(2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional;
(3) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional; dan
(4) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional.
Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari :
a) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;
b) Seksi Peningkatan Mutu, Akreditasi dan Pelayanan Tradisional;
c) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan, Pelayanan Kesehatan Haji dan
Jaminan Kesehatan.
5) Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan.
a. Tugas :
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan melaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian,
alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan.
b. Fungsi :
(1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kefarmasian,
perencanaan dan pengadaan obat, alat kesehatan, perbekalan

II-5 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
kesehatan rumah tangga (PKRT) dan fasyankes primer serta
sumber daya manusia kesehatan dan diklat;
(2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
kefarmasian, perencanaan dan pengadaan obat, alat kesehatan,
perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) dan fasyankes primer
serta sumber daya manusia kesehatan dan diklat;
(3) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian,
alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) dan
fasyankes primer serta sumber daya manusia kesehatan dan diklat;
(4) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian,
perencanaan dan pengadaan obat, alat kesehatan, perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT) dan fasyankes primer serta
sumber daya manusia kesehatan dan diklat;
Bidang Sumber Daya Kesehatan terdiri dari :
a) Seksi Pelayanan Kefarmasian dan Perizinan;
b) Seksi Alat Kesehatan dan Fasyankes;
c) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Di lingkungan Dinas Kesehatan terdapat 3 (tiga) unit pelaksanan teknis (UPT)


dinas di bidang Kesehatan berupa Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai unit
organisasi bersifat fungsional dan unit layanan yang bekerja secara professional,
Instalasi Farmasi Kabupaten sebagai penyedia obat, vaksin dan bahan medis habis
pakai untuk keperluan puskesmas dan rumah sakit dan Rumah Sakit Umum Daerah
sebagai unit pelaksana teknis yang bersifat khusus.
Selain UPT, terdapat juga Kelompok Jabatan Fungsional yang mempunyai
tugas melaksanakan sebagian kegiatan Dinas secara professional sesuai dengan
kebutuhan. Kelompok jabatan fungsional ini terdiri atas sejumlah tenaga dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan
bidang keahlian dan ketrampilan. Jumlah jabatan fungsional ini ditentukan
berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja.

II-6 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
STRUKTUR ORGANISASI DANTATA KERJA
DINASKESEHATANKABUPATENLIMA PULUHKOTA
TAHUN2018
PERATURANBUPATI LIMA PULUHKOTA NOMOR 74 TAHUN2018 TENTANGPERUBAHANATASPERATURANBUPATI LIMA PULUHKOTA NOMOR 48 TAHUN2016 TENTANGKEDUDUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI, TUGASDANFUNGSI SERTA TATA KERJA DINASKESEHATAN

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

KELOMPOKJABATAN
FUNGSIONAL SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN
PERENCANAAN,
UMUMDAN KEUANGANDAN
EVALUASI PROGRAM
KEPEGAWAIAN PENGELOLAANASET
DANPELAPORAN

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PENCEGAHANDAN
KESEHATANMASYARAKAT PELAYANANKESEHATAN SUMBER DAYA KESEHATAN
PENGENDALIANPENYAKIT

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


SURVEILANS, IMUNISASI DAN
KESEHATANKELUARGA DANGIZI PELAYANANKESEHATAN PELAYANANKEFARMASIANDAN
PENANGGULANGANKRISIS
MASYARAKAT PRIMER PERIZINAN
KESEHATAN

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


PENCEGAHANDAN PENINGKATANMUTU,
PROMOSI KESEHATANDAN ALAT KESEHATANDAN
PENGENDALIANPENYAKIT AKREDITASI DANPELAYANAN
PEMBERDAYAANMASYARAKAT FASYANKES
MENULAR KESEHATANTRADISIONAL

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


PENCEGAHANDAN PELAYANANKESEHATAN
KESEHATANLINGKUNGAN,
PENGENDALIANPENYAKIT RUJUKAN, PELAYANAN SUMBER DAYA MANUSIA
KESEHATANKERJA DAN
TIDAKMENULAR, KESEHATAN KESEHATANHAJI DANJAMINAN KESEHATAN
OLAHRAGA
JIWA DANNAPZA KESEHATAN

UPTD

`II-7 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
I.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota
I.2.1. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan meliputi puskesmas dan jaringannya, rumah sakit, kendaraan yang
dimiliki, termasuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat antara lain posyandu,
Posbindu, dan Poskestren.
a. Puskesmas dan jaringannya
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang berada di wilayah kecamatan dan melaksanakan tugas
operasional pembangunan kesehatan. Pembangunan puskesmas di tiap
kecamatan memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan
masyarakat. Pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar dapat
digambarkan secara umum oleh indikator rasio puskesmas terhadap 30.000
penduduk.
Pada tahun 2020 Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki 22 puskesmas yang
tersebar di 13 kecamatan. Pada Tabel 2.1 berikut ini dapat kita lihat rasionya
terhadap jumlah penduduk per kecamatan.

Tabel 2.1
Rasio Puskesmas Terhadap 30.000 Penduduk Menurut Kecamatan
di Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2020

Jumlah Jumlah Rasio/30.000


No Kecamatan
Penduduk Puskesmas pddk
1 Akabiluru 27.911 2 0.47
2 Payakumbuh 35.912 1 1,20
3 Mungka 27.784 1 0,93
4 Guguk 37.616 2 0,63
5 Situjuah Limo Nagari 22.430 1 0,75
6 Lareh Sago Halaban 38.626 2 0,64
7 Luak 28.166 1 0,94
8 Harau 52.044 2 0,87
9 Suliki 15.795 1 0,53
10 Gunuang Omeh 13.793 1 0,46
11 Bukit Barisan 24.010 3 0,27
12 Pangkalan Koto Baru 31.396 3 0,35
13 Kapur IX 30.506 2 0,51
Total 385.989 22 0,58
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa rasio puskesmas terhadap 30.000
penduduk ditiap kecamatan kurang dari 1/30.000 penduduk, kecuali di

II-8 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
kecamatan Payakumbuh dimana 1 Puskesmas melayani lebih dari 30.000
penduduk. Untuk keseluruhan wilayah kabupaten, rasio mencapai
0,58/30.000 penduduk.
Selain puskemas, sarana lainnya adalah puskesmas pembantu, polindes,
puskesmas keliling dan kendaraan roda dua. Pada Tabel 2.2 berikut ini dapat
kita lihat jumlah dan keadaan sarana tersebut pada tahun 2020.

Tabel 2.2
Jumlah Sarana Kesehatan dan Kondisinya di Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2020
Kondisi
Baik Rusak Rusak Rusak
No Jenis Sarana Jumlah
Ringa Sedan Berat
n g
1 Puskesmas Pembantu 88 42 15 16 15
2 Poskesri 131 75 27 15 14
3 Puskesmas Keliling 42 22 11 9 0
4 Kendaraan roda 2 191 67 59 44 21
Sumber Seksi Alkes dan Fasyankes
Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa dari 88 buah puskesmas
pembantu masih terdapat 15 unit (17,0%) yang dalam kondisi rusak berat.
Puskesmas keliling yang kondisinya baik adalah 22 Unit (62,3%), dan
kendaraan roda dua (2) yang kondisinya baik adalah 67 unit (35%).
b. Rumah Sakit
Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki satu (1) rumah sakit yang dikelola oleh
Pemda Kabupaten. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Achmad Darwis
Suliki adalah rumah sakit tipe C. Pada tabel 2.3 berikut ini dapat diketahui data
dasar rumah sakit tersebut.
Tabel 2.3
Data Dasar RSUD Achmad Darwis Tahun 2020
N
Variabel Jumlah TT
O
1 Kelas Utama 11
2 Kelas I 18
3 Kelas II 13
4 Kelas III 50

II-9 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
5
Ruang Isolasi 9
Total 101
Dengan jumlah penduduk di Kab. Lima Puluh Kota tahun 2020 sebanyak
385.986 jiwa, dapat kita hitung rasio tempat tidur terhadap 1.000 penduduk
adalah 0,26/1.000 penduduk. Data Nasional adalah pada tahun 2018 adalah
1,17/1.000. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun tidak memiliki
aturan mengenai rasio ideal, merekomendasikan setiap negara memiliki bed to
population ratio sebesar 5:1.000, atau 5 tempat tidur perawatan di rumah sakit
untuk setiap 1.000 penduduk. Pemanfaatan tempat tidur atau Bed Occupation
Rate (BOR) RS pada tahun 2020 adalah 27,8%. Hal ini belum sesuai dengan
standar nasional yang diharapkan yaitu 60% - 85%.

c. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) merupakan bentuk
fasilitas pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat Keberhasilan
pelaksanaan UKBM ini tidak terlepas dari peran masyarakat sebagai pelaksana
dan penerima pelayanan kesehatan.
Ada beberapa bentuk upaya kesehatan yang bersumberdaya masyarakat yang
dikenal antara lain posyandu, polindes, Posbindu, pos kesehatan pesantren
(Poskestren) dan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK).
Kita dapat menghitung rasio posyandu sebagaimana yang dapat dilihat pada
Tabel 2.4 dibawah ini. Berdasarkan data Tabel 2.4 tersebut diketahui rasio
posyandu per 100 balita sebesar 2,4, artinya untuk setiap 100 balita terdapat 2
Posyandu. Selain itu apabila dibandingkan dengan jumlah Nagari yang ada di
Kab. Lima Puluh Kota, ditiap Nagari telah ada minimal 7 (tujuh) posyandu.
Posyandu dibagi atas 4 strata yaitu pratama 10 Posyandu (1,8%), Madya 215
Posyandu (38,6%), purnama 263 Posyandu (47,2%), dan mandiri 69 Posyandu
(12,4%), dengan jumlah Posyandu aktif sebanyak 332Posyandu (59,6%).
Sedangkan rasio Posbindu PTM 3,5,artinya pada satu Nagari minimal ada 3-4
Posbindu/PTM.

II-10 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tabel 2.4
Jumlah Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2020
No Puskesmas Posyandu Posbindu
1 Pusk. Koto Baru Smlg 54 11
2 Pusk. Batu Hampar 25 18
3 Pusk. Piladang 14 7
4 Pusk. Mungo 38 35
5 Pusk. Halaban 23 9
6 Pusk. Pakan Rabaa 34 5
7 Pusk. Situjuah 30 25
8 Pusk. Taram 20 5
9 Pusk. Tanjung Pati 43 23
10 Pusk. Dangung-Dangung 44 10
11 Pusk. Padang Kandis 13 22
12 Pusk. Mungka 33 5
13 Pusk. Suliki 37 7
14 Pusk. Mahat 20 4
15 Pusk. Baruah Gunung 16 13
16 Pusk. Banja Loweh 11 11
17 Pusk. Koto Tinggi 26 7
18 Pusk. Muaro Paiti 19 18
19 Pusk. Pangkalan 23 20
20 Pusk. Rimbo Data 7 7
21 Pusk. Gg. Malintang 12 8
22 Pusk. Sialang 15 7
TOTAL 557 277
Sumber : Profil Dinkes Tahun 2021

II-11 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
I.2.2. Sumber Daya Kesehatan
Data tenaga kesehatan di Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2020 dapat
kita lihat pada Tabel 2.5 berikut ini.

Tabel 2.5
Sumber Daya Kesehatan
Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2020

Tempat Tugas
Puskes
N Jumla
Jenis Ketenagaan mas Ket
o Dinkes RS h
dan
IFK
1 Dokter Spesialis - - 19 19
2 Dokter Umum - 45 13 58
3 Dokter Gigi - 28 1 29
4 Apoteker 2 4 6 10
5 Perawat - 126 120 246
6 Bidan - 347 40 387
7 SKM 15 32 7 39
8 Gizi 3 18 2 23
9 Kesehatan Lingkungan 0 19 - 21
10 ATLM - 25 10 35
11 Keterapian Fisik - - 3 3
12 Keteknisian Medis - 41 25 66
13 Teknis Kefarmasian - 35 13 48
14 Struktural 21 2 14 37
15 Tenaga Dukungan 39 101 81 236
Manajemen
16 Tubel 7 - - 7
JUMLAH 87 823 354 1.282

Tabel 2.6

II-12 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tenaga Kesehatan Puskesmas Tahun 2020
Di Kab. Lima Puluh Kota

Rasio per
Jumlah Rasio Nakes
No Jenis Tenaga Puskesmas
Nakes 2020 (Risnakes 2017)
Tahun 2020
1 Dokter Umum 45 2,05 2,08
2 Dokter Gigi 28 1,27 0,8
3 Perawat 246 5,73 13,6
4 Bidan 387 15,77 18,1
5 Tenaga Farmasi 8 1,59 1,2
6 Tenaga Kesmas 39 1,5 2,1
7 Tenaga Kesling 19 0.86 1,1
8 Tenaga Gizi 20 0,82 1,2
9 Labor Medik 25 1,14 0,6
Sumber : Seksi SDMK
Dari data tersebut diatas, terlihat bahwa umumnya jumlah tenaga kesehatan
masih kurang dibandingkan dengan rasio nasional berdasarkan Risnakes 2017. Rasio
dokter umum terhadap puskesmas skala nasional hasil Risnakes 2017 adalah 2,08
sedangkan di Kab. Lima Puluh Kota tahun 2020 baru mencapai 2,05. Untuk dokter
gigi angkanya sudah mencapai 1,27 (rasio nasional hasil Risnakes 2017 adalah 0,8 ),
artinya di Kab. Lima Puluh Kota rata-rata puskesmas telah memiliki minimal 1 orang
dokter gigi. Saat ini sebagian besar dokter dan dokter gigi di Puskesmas merangkap
jabatan sebagai Kepala Puskesmas. Rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah
penduduk merupakan indikator untuk mengukur ketersediaan tenaga kesehatan
untuk mencapai target pembangunan kesehatan tertentu.
Tenaga kesehatan yang telah melebihi kebutuhan hanya tenaga Farmasi dan
tenaga Labor Medik. Di Kab. Lima Puluh Kota rata-rata Puskesmas telah memiliki 1
orang tenaga Farmasi dengan rasio per Pusksmas 1,59 orang. Sedangkan rasio tenaga
Labor Medik per Puskesmas adalah 1,14 oang.
Untuk tenaga perawat masih perlu penambahan jumlah, karena rasio
petugas per Puskesmas masih sangat rendah, demikian juga untuk tenaga Bidan.
Rasio Bidan per Puskesmas berdasarkan Risnakes 2017 adalah 18,1 sedangkan Kab.
Lima Puluh Kota baru memiliki rasio sebesar 15,77 orang pada tahun 2020.
Sedangkan untuk tenaga Kesehatan masyarat, gizi, sanitarian juga masih perlu

II-13 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
penambahan tenaga, karena masih berada di bawah angka rasio nasional
berdasarkan Risnakes 2017.

I.2.3. Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota


Dari sisi anggaran, Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota
mendapatkan alokasi anggaran yang meningkat dari tahun ke tahun, tabel dibawah
ini memperlihatkan jumlah alokasi anggaran Tahun 2016 -2020 sebagai berikut :

Tabel 2.7
Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan
Tahun 2016 – 2020

Tahun Jumlah Realisasi


No Persentase
Anggaran Anggaran (Rp) Anggaran (Rp)
1 2016 96.626.212.117 79.838.943.621 82,62
2 2017 99.523.545.121 83.909.356.452 84,31
3 2018 107.498.864.251 93.509.847.057 86,99
4 2019 130.194.334.201 106.704.453.833 81,96
5 2020 151.934.671.206 125.449.065.646 82,57
Jumlah 585.777.626.89 489.411.666.60 83,55
6 9
Peningkatan alokasi anggaran tidak selalu berbanding lurus dengan serapan
anggarannya, permasalahan penyerapan anggaran seringkali disebabkan karena
adanya beberapa kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Kecermatan
dalam menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) yang menjadi pedoman
pelaksanaan program/kegiatan baik dari sisi anggaran maupun dari indikator kinerja
turut menentukan serapan dan alokasi anggaran yang dibutuhkan.

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan


2.3.1. Gambaran umum
A. Geografi
Secara geografis Kabupaten Lima Puluh Kota terletak antara 0°25'28,71"LU
dan 0°22'14,52" LS serta antara 100°15'44,10" BT - 100°50'47,80" BT. Luas daratan
mencapai 3.354,30 Km² yang berarti 7,94 persen dari daratan Provinsi Sumatera
Barat yang luasnya 42.229,64 Km². Kabupaten ini diapit oleh empat kabupaten yaitu

II-14 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung, dan Kabupaten
Pasaman serta satu propinsi yaitu Propinsi Riau.
Secara administrasi Kab. Lima Puluh Kota berbatasan dengan wilayah sebagai
berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kab. Rokan Hulu dan Kab. Kampar Provinsi
Riau
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Tanah Datar dan Kab. Sijunjung
Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Agam dan Kab. Pasaman
Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Kampar Provinsi Riau

Gambar 2.1
Peta Adminstrasi Kab. Lima Puluh Kota

II-15 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota terbagi ke dalam 13 Kecamatan, 79
Nagari dan 415 Jorong. Wilayah kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Kapur IX
sebesar 723,36 Km² dan yang terkecil adalah Kecamatan Luak yaitu 61,68 Km². Luas
wilayah per kecamatan secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.8 berikut ini :

Tabel 2.8
Luas Wilayah Per Kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota

No Kecamatan Luas (Km²) Persentase (%)


1 Payakumbuh 99,47 2,97
2 Akabiluru 94,26 2,81
3 Luak 61,68 1,84
4 Lareh Sago Halaban 394,85 11,77
5 Situjuah Limo Nagari 74,18 2,21
6 Harau 416,80 12,43
7 Guguak 106,20 3,17
8 Mungka 83,76 2,50
9 Suliki 136,94 4,08
10 Bukik Barisan 294,20 8,77
11 Gunung Omeh 156,54 4,67
12 Kapur IX 723,36 21,57
13 Pangkalan Koto Baru 712,06 21,23
Jumlah 3.354,30 100
Sumber : Kabupaten Lima Puluh Kota Dalam Angka Tahun 2020

Topografi daerah Kabupaten Lima Puluh Kota bervariasi antara datar,


bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian dari permukaan laut antara 110
meter dan 2.261 meter. Daerah ini terdapat 3 buah gunung berapi yang tidak aktif
yaitu Gunung Sago (2.261 m), Gunung Bungsu (1.253 m), Gunung Sanggul (1.495 m)
serta 17 buah sungai besar dan kecil yang mengalir dan telah banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat untuk pengairan/irigasi.

B. Demografi

II-16 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Kab. Lima Puluh Kota menunjukkan bahwa dalam satu tahun ini terjadi kenaikan
jumlah penduduk. Pada tahun 2019 sebanyak 382.932 jiwa dan pada tahun 2020
sebanyak 385.986 jiwa sehingga mengalami kenaikan 0,79 % atau sebanyak 3.054
jiwa. Karena itu kepadatan penduduk Kab. Lima Puluh Kota juga mengalami
kenaikan menjadi 115,1 jiwa/km².

Grafik 2.1.
Jumlah Penduduk Kab. Lima Puluh Kota 2016 – 2020

Sumber Data : Profil Dinas Kesehatan


Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan, jumlah penduduk
Kabupaten Lima Puluh Kota dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 lebih
banyak yang perempuan, walaupun tidak terpaut banyak. Pada tahun 2020 ini, dari
seluruh penduduk, jumlah perempuan sebanyak 193.328 jiwa (50,09 %), sedangkan
jumlah laki-laki 192.658 jiwa (49,9 %) yang berarti terdapat selisih sebesar 0,17 %
atau sebanyak 670 jiwa.

Grafik 2. 2
Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan
di Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2020

II-17 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Sumber Data : Profil Dinas Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota

Dengan mengetahui jumlah penduduk di tiap kelompok umur, dapat diketahui


seberapa banyak penduduk yang berpotensi sebagai beban yaitu penduduk yang
belum produktif (usia 0 – 14 tahun) dan penduduk yang dianggap kurang produktif
(65 tahun ke atas). Dilihat dari kacamata kesehatan usia produktif (15 – 64 tahun)
dapat lebih mandiri dalam menjaga kesehatannya dan sebaliknya pada usia yang
belum dan kurang produktif.
Pada Grafik Penduduk berikut ini menggambarkan besarnya usia produktif.
Bila dihitung, besar Dependency Ratio di Kab. Lima Puluh Kota pada tahun 2020 ini
sebesar 48,yang artinya bahwa setiap 100 orang yang berusia kerja ( dianggap
produktif ) mempunyai tanggungan sebanyak 48 orang yang belum produktif dan
dianggap tidak produktif lagi.
Ini menunjukkan bahwa usia ketergantungan lebih kecil dibandingkan dengan
usia produktif. Permasalahan lebih besar terdapat pada usia belum produktif
daripada usila. Walaupun demikian kedua kelompok usia kurang produktif ini perlu
mendapatkan perhatian lebih karena lebih rentan terhadap penyakit dan masalah
kesehatan. Dilihat dari jumlah penduduk menurut jenis kelamin tidak begitu tampak
perbedaannya kecuali pada usia 75 tahun ke atas. Namun dengan banyaknya wanita
usia reproduktif maka diperlukan perhatian yang lebih intensif dalam rangka
menurunkan angka kematian ibu, kematian neonatus dan kematian bayi.
Grafik 2.3
Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur
di Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2020

II-18 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Sumber Data : Profil Dinas Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota

Apabila dilihat dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk


Kabupaten Lima Puluh Kota didominasi oleh usia muda atau sekolah. Jumlah
penduduk umur 15 – 19 tahun paling banyak di Kabupaten lima Puluh Kota dan
paling sedikit adalah kelompok umur 70 – 74 tahun. Sementara itu jumlah penduduk
perempuan lebih banyak dari laki-laki.

2.3.2. Capaian Kinerja Dinas Kesehatan


Kinerja pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota yang utama
berkaitan dengan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah di bidang kesehatan. Adapun Pencapaian Kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 dapat dilihat pada Tabel 2.9 dibawah
ini :

II-19 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tabel 2.9
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021

Target Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Tar
Indikator Kinerja Tar Indika Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke-
get
sesuai Tugas dan get tor
No NSP
Fungsi Perangkat IKK Lain
K 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Daerah nya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Persentase 0,0 0,0 0.0 0.029 0.028 0,027 0.048 0.063 0.013 0.031 0.032 - 62.5 47.6 230 93.5 87.5 -
kasus 3 3 3 .8
kematian ibu
1
saat
melahirkan

Persentase 0,2 0,2 0,2 0,23 0,22 21 0.29 1.06 0.8 0.18 0.18 - 89.7 23.6 104. 121 122.2 -
kematian 6 5 4 3
2
balita

Visite Rate 1,18 1,20 1,25 1,30 2,35 2,4 N/A N/A N/A 2.00 1.60 - N/A N/A N/A 154 118 -
3
Prevalensi 17 16 15 14 13 12 N/A N/A N/A 13.9 9.1 - N/A N/A N/A 100 142 -
kejadian
4
penyakit

Persentase 40 50 55 60 70 80 N/A N/A 54.9 62 72.7 - N/A N/A 99. 103 104 -
Puskesmas 8
memiliki
5
sumber daya
sesuai standar

II-20 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Target Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Tar
Indikator Kinerja Tar Indika Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke-
get
sesuai Tugas dan get tor
No NSP
Fungsi Perangkat IKK Lain
K 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Daerah nya

Persentase 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 - 100 100 100 100 100 -
6
temuan
pengelolaan
Anggaran dan
asset oleh BPK
/ Inspektorat
yang
ditindaklanjut

7. Kategori hasil CC CC BB BB BB BB N/A N/A 68.68 79.99 79.20 - N/A N/A 114 99, 99 -
evaluasi (60) (60) (80 (80) (80) (80) B BB BB 9
SAKIP Dinas )
Kesehatan
oleh
Inspektorat

II-21 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Dari 7 Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan 6 diantaranya telah
mencapai target bahkan ada yang telah melebihi target. Sedangkan 1 diantaranya
belum mencapai target, walaupun telah mencapai lebih dari 80%.
Pada Tahun 2020 diharapkan hanya terjadi 1 kematian ibu saat melahirkan,
namun ternyata terdapat 2 kematian ibu saat melahirkan. Upaya percepatan
penurunan Angka Kematian Ibu dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu
mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan
kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di
fasillitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi,
perawatan khusus dan jika terjadi komplikasi, kemudahan mendapatkan cuti hamil
dan melahirkan, dan pelayanan keluarga berencana serta peningkatan kualitas
kinerja bidan desa dengan pelatihan Asuhan Persalinan Normal ( APN ) dan
pertemuan dengan melibatkan Dokter spesialis Kebidanan dan kalakarya ibu hamil
ditingkat Puskesmas.
Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan untuk pencegahan kematian ibu
antara lain adalah :
1. Peningkatan kualitas kinerja bidan melalui pertemuan dengan melibatkan
narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dan KUA
Kabupaten Lima Puluh Kota.
2. Melakukan pendataan serta penjaringan seluruh ibu hamil dengan
mengklasifikasikan seluruh kasus resiko tinggi sesuai dengan kantong
persalinan pada ibu hamil, bersalin dan ibu nifas untuk mendapatkan
penanganan yang memadai sesuai kasus dan rujukannya.
3. Melaksanakan skrining ibu hamil melalui pemeriksaan Triple Eliminasi
(Hepatitis, Sifilis, dan HIV-AIDS) pada kunjungan Pertama Kehamilan (K1)
4. Memberikan bantuan PMT ( Pemberian Makanan Tambahan ) bagi Ibu hamil
KEK.
5. Meningkatkan perilaku hidup sehat pada ibu, keluarga dan masyarakat yang
mendukung dalam upaya penurunan angka kematian ibu.
6. Melaksanakan kelas ibu hamil oleh bidan desa sebanyak 4 kali pertemuan
dengan jarak 1-2 minggu.
7. Melaksanakan penyuluhan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin.
Melakukan kunjungan rumah dalam rangka memberikan pengetahuan pada ibu

II-22 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
dan keluarga tentang stiker P4K dan pemasangan stiker P4K serta menanda
tangani amanat persalinan.
8. Meningkatkan akses pertolongan persalinan di fasilitas Pelayanan Kesehatan
melalui Jaminan Persalinan bagi ibu hamil yang tidak mampu dan tidak
memiliki jaminan kesehatan.
9. Menyediakan Rumah Tunggu Kelahiran guna mendekatkan akses ibu hamil,
bersalin dan nifas ke fasilitas pelayan kesehatan.
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada
tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun dan dinyatakan per
1.000 balita. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak-anak
dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi,
sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan. Persentase Kematian Balita adalah jumlah
balita yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun dibagi dengan jumlah sasaran
balita.
Hasil analisis capaian indikator Persentase Kematian Balita di Kabupaten
Lima Puluh Kota pada 2020 sebesar 0.18% atau sebanyak 66 orang dari total 37.164
balita.
Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka menurunkan angka
kematian balita adalah :
1. Melaksanakan kunjungan neonatus (KN1, KN2, KN3) sesuai standar.
2. Melaksanakan Kelas Ibu Balita bertujuan untuk meningkatkan kepedulian ibu
bayi dan balita terhadap tumbuh kembang anaknya.
3. Sosialisasi SDIDTK untuk kader dan guru PAUD/TK di masing-masing
puskesmas di Kabupaten Lima Puluh Kota
4. Pelaksanaan DDTK di posyandu dan PAUD
5. Pelaksanaan Pemberian PMT Balita
6. Peningkatan kualitas kinerja bidan melalui pertemuan dengan melibatkan
narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dan dokter spesialis
anak.
Angka Visite Rate di Kabupaten Lima Puluh Kota dari Tahun 2016 sampai
dengan Tahun 2019 selalu terjadi peningkatan namun masih belum mencapai target
yang telah ditetapkan, ditahun 2020 terjadi penurunan karena terjadinya pandemic
Covid-19 sehingga kunjungan ke puskesmas berkurang karena adanya kecemasan

II-23 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
kita bersama untuk berkumpul, kegiatan Posbindu di jorong yang sifatnya
mengumpulkan masyarakat untuk memeriksa kesehatan masyarakat usia > 15 tahun
tidak terlaksana dengan optimal. Disamping itu karena pandemic Covid-19
pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar )
sehingga masyarakat cendrung dirumah saja, hanya masyarakat yang memiliki
keluhan berat yang dating berobat ke puskesmas.
Prevalensi kejadian penyakit dalam hal ini dilihat dengan beberapa indikator
penyakit yang masuk dalam RPJM, 10 Penyakit terbanyak dan Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan, yaitu Penyakit Tuberkulosi, HIV, Diare, Hipertensi,
Diabetes Melitus.
Tuberculosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacteriumtuberculosis yang menyebar melalui droplet orang yang
telah terinfeksi basil TB. Tujuan dari pelayanan Tuberkulosis adalah
meningkatnya pelayanan kesehatan pada orang yang tersangka Tuberkulosis dan
meningkatnya angka keberhasilan pengobatan TB Paru. Adapun upaya yang telah
dilaksanakan untuk penanggulangan pencegahan TB adalah :
a. Intensifikasi :
- Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Program, Workshop
- Pertemuan KPPRM
- Quality Control ( Cross Check Slide ke BLK Propinsi )
- Penguatan Jejaring dengan Rumah Sakit dan Klinik
- Pengembangan Program Inovasi Puskesmas dalam penemuan kasus TB
b. Ekstensifikasi :
- Pengembangan Strategi DOTS TB di Rumah sakit, DPS dan BPS
- Pembentukan KOPI TB ( Koalisi Organisasi Profesi Indonesia ) Peduli TB
c. Advokasi, Koordinasi dan Kemitraan :
- Penyebaran Informasi Program ( KIE ) di masyarakat dan disekolah
- Pemberdayaan Masyarakat (Kader, Toma, Ninik Mamak)
- Membentuk dan Mengembangkan Nagari Peduli TB
- Terbentuknya Posko Sputum di nagari peduli TB
- Kegiatan Ketuk pintu TB
- Integrasi Program dengan KIA, PTM dan Program Lain
d. Pelacakan dan penjaringan Kasus TB dan TB MDR

II-24 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Penyakit HIV-AIDS merupakan penyakit menular yang saat ini sudah
memprihatinkan kelangsungan hidup manusia. Tujuan dari pelayanan Penyakit HIV
adalah meningkatnya pelayanan kesehatan pada orang yang beresiko terinfeksi virus
yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).
Kegiatan yang telah dilakukan untuk Program P2 HIV/AIDS :
- Penyuluhan kepada anak sekolah / remaja dan masyarakat berkerjasama dengan
program Promkes.
- Meningkatan layanan LKB untuk penanggulangan HIV/AIDS
- Meningkatkan Kegiatan Kolaborasi TB-HIV melalui Puskesmas dan Rumah Sakit.
- Meningkatkan kegiatan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).
- Meningkatkan kerjasama dengan Lintas Program dan Lintas Sektor terkait.
- Melakukan Sosialisasi HIV – AIDS di Kecamatan dan Sekolah
- Meningkatkan kegiatan Triple Eliminasi (HIV, Hepatitis dan sifilis) dimana
target 80% dari ibu hamil harus diperiksa Triple-E ( Hepatitis, Sifilis dan HIV ).
Diare adalah penyakit menular yang berpotensial menimbulkan Kejadian Luar
Biasa (KLB). Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di indonesia, beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit
diare disebabkan oleh kuman melalui kontaminasi makanan/minuman yang
tercemar tinja atau kontak lansung dengan penderita, sedangkan faktor lainnya
meliputi faktor lingkungan dan penjamu. Kegiatan yang telah dilakukan untuk
Program P2 Diare :
- Meningkatkan KIE dan Penyuluhan dimasyarakat.
- Meningkatan layanan LROA ( Layanan Rehidrasi Oral Aktif ) untuk
penanggulangan diare di Puskesmas dan jejaringnya.
- Meningkatkan kerjasama dengan Lintas Program dan Lintas Sektor terkait dalam
penemuan kasus diare dimasyarakat.
- Pengamatan terhadap kasus dan faktor resiko.
Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Seseorang
bisa dikatakan mengalami hipertensi bila pembacaan tekanan darah sistolik pada
pengukuran selama dua hari berturut-turut menunjukkan hasil yang lebih besar dari
140 mmHg, dan/atau pembacaan tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang
lebih besar dari 90 mmHg. Kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi
kesehatan yang membahayakan nyawa sekaligus meningkatkan risiko terjadinya

II-25 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
penyakit jantung, stroke, bahkan kematian. Risiko untuk mengidap hipertensi dapat
dikurangi dengan :
- Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh per hari)
- Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/ olahraga 30 menit per
hari minimal 5x/minggu)
- Tidak merokok dan menghindari asap rokok
- Diet dengan Gizi Seimbang
- Mempertahankan berat badan ideal
- Menghindari minum alkohol
Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk Pencegahan dan Pengendalian
penyakit hipertensi adalah : Dengan Pelaksanaan Pos Pelayanan Terpadu ( Posbindu )
di tempat kerja ( OPD ), dan Pelaksanaan Posbindu di seluruh nagari wilayah kerja
Puskesmas.
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula
darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai
akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh
gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar
pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin
(WHO, 1999). Upaya-upaya pencegahan sampai pengendalian bisa dilakukan dengan
menerapkan 4 (empat) pilar utama yang meliputi, edukasi, pola makan (diet),
olahraga (aktivitas fisik), dan terapi farmakologi (pengobatan).
Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk Pencegahan dan Pengendalian
penyakit Diabetes melitus adalah : Dengan Pelaksanaan Pos Pelayanan Terpadu
( Posbindu ) di tempat kerja ( OPD ), dan Pelaksanaan Posbindu di seluruh nagari
wilayah kerja Puskesmas.

II-26 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
TABEL 2.10
ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 – 2021

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Rata-rata
(dalam juta rupiah) (dalam juta rupiah) Tahun ke- Pertumbuhan
Uraian Ang
Reali
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 ga
sasi
ran
Belanja 0 56.164 56.367 0 96,9 96,3 98,5 96,0 95,1 0 10,6 10,1
Tidak 39.98 42.295 48.744 58.496 59.296 38.764 40.74 48.00
Lang 5 6 6
sung
Belanja 58.755 71.699 0 0 72,5 75,4 77,4 70,5 74,6 0 13,7 14,6
Lang 56.641 57.228 92.639 41.075 43.163 45.504 50.540 69.082
sung
TOTAL 6.626 107.499 130.194 151.936 0 106.704 125.449 0 82,6 84,3 87,0 82,0 82,6 0
99.524 79.839 83.90 93.510
9

II-27 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Berdasarkan tabel 2.10 diatas dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun
terdapat penambahan pagu anggaran di Dinas Kesehatan baik belanja langsung
maupun belanja tidak langsung, dengan rata-rata pertumbuhan anggaran belanja
tidak langsung sebesar 10,6 dan anggaran belanja langsung sebesar 13,7. Sedangkan
untuk realisasi belanja tidak langsung maupun belanja langsung meningkat dari
tahun 2016 sampai tahun 2020. Namun apabila dihitung secara persentase terdapat
penurunan realisasi belanja tidak langsung maupun belanja langsung pada tahun
2019, dengan rata-rata pertumbuhan realisasi belanja sebesar 10,1 pada belanja tidak
langsung dan 14,6 pada belanja langsung.

2.3.3. Capaian Program Pelayanan Kesehatan Dasar


Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga negara
memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan.
Sebagai suatu kebutuhan dasar, setiap individu bertanggung jawab untuk memenuhi
kebutuhan hidup dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya,
sehingga pada dasarnya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan
adalah tanggung jawab setiap warganegara.
Uraian berikut ini memberikan gambaran mengenai situasi upaya kesehatan
lima tahun terakhir.
a. Pelayanan Kesehatan Dasar
1) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin yang
dikandungnya, dan akan mempengaruhi pertumbuhan bayi. Gangguan
kesehatan yang dialami seorang ibu sedang hamil bisa berpengaruh pada
kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan
bayi dan anaknya.
Pelayanan kesehatan ibu hamil diberikan kepada ibu hamil yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Proses ini dilakukan
selama rentang usia kehamilan ibu yang dikelompokkan sesuai usia
kehamilan menjadi trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga.
Pelayanan kesehatan ibu hamil yang diberikan harus memenuhi elemen
pelayanan sebagai berikut :

`II-28 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan;
2. Pengukuran tekanan darah;
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA);
4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
5. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus
toksoid sesuai status imunisasi;
6. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;
7. Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ);
8. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling, termasuk keluarga berencana);
9. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah
(Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan darah (bila
belum pernah dilakukan sebelumnya); dan
10. Tatalaksana kasus.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil
tidak hanya dari sisi akses. Kualitas pelayanan yang diberikan juga harus
ditingkatkan, di antaranya pemenuhan semua komponen pelayanan
kesehatan ibu hamil harus diberikan saat kunjungan.
a) Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan pada ibu hamil
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional. Pada pelayanan
antenatal yang diberikan seperti pengukuran berat badan dan tekanan
darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
serta pemberian tablet besi pada ibu hamil selama kehamilan. Hasil
pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan kunjungan ibu hamil K1
dan K4.
Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan jumlah
sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.
Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali
sesuai jadwal yang dianjurkan di tiap trimester dibandingkan jumlah
sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.

II-29 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap
ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan
kehamilannya ke tenaga kesehatan. Pada tabel berikut dapat kita lihat
cakupan pelayanan antenatal pada lima tahun terakhir.
Tabel 2.11
Cakupan K1 dan K4 Bumil Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 - 2021
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K1 88 91 89.7 93.4 86.3 100
K4 75.23 79.98 76.6 82.9 75.8 90
Sumber : Sie Kesga dan KB

b) Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan


Upaya lain yang dilakukan untuk menurunkan kematian ibu dan
kematian bayi yaitu dengan mendorong agar setiap persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan dan
kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan, serta diupayakan
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan
adalah proses pelayanan persalinan yang dimulai pada kala I sampai
dengan kala IV persalinan.
Keberhasilan program ini diukur melalui indikator persentase persalinan
ditolong tenaga kesehatan terlatih (Cakupan PN) dan persentase
persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (cakupan PF).
Pada masa persalinan, komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi
baru lahir sering terjadi, hal ini disebabkan salah satunya oleh
pertolongan persalinan yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
profesional. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dari
tahun 2016 – 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2. 12
Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 - 2020
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Linakes 75.26 77.96 78.9 81.1 78.1 90
Sumber : Sie Kesga dan KB

II-30 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan cenderung meningkat dari tahun 2016-2019, namun
belum mencapai target Linakes 95% pada Tahun 2020. Secara nasional,
indikator tersebut juga belum memenuhi target Renstra Kementerian
Kesehatan sebesar 85%. Secara keseluruhan cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan di tahun 2020 menurun dibandingkan tahun 2019.
Berdasarkan Hasil Riskesda 2018, baru 79,3% ibu hamil yang
melaksanakan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan baik milik
pemerintah maupun swasta.
Hasil Riskesdas 2018 juga menjelaskan bahwa 62,5% rumah tangga
mengetahui bahwa akses ke rumah sakit sulit. Begitu juga pengetahuan
rumah tangga terhadap akses ke puskesmas/pustu/pusling/ bidan
sebesar 60,8% dan akses ke klinik/praktek dokter/praktek dokter
gigi/praktek bidan mandiri sebesar 62,6% dengan akses sulit.
Secara konsisten terlihat bahwa provinsi dengan cakupan persalinan di
fasilitas pelayanan kesehatan rendah memiliki akses ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang relatif sulit. Oleh karena itu untuk daerah
dengan akses sulit, Kementerian Kesehatan mengembangkan program
Kemitraan Bidan dan Dukun serta Rumah Tunggu Kelahiran. Para dukun
diupayakan bermitra dengan bidan dengan hak dan kewajiban yang jelas.
Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan tidak lagi dikerjakan
oleh dukun, namun dirujuk ke bidan.
Ibu hamil yang di daerah tempat tinggalnya tidak ada bidan atau jauh
dari fasilitas pelayanan kesehatan, menjelang hari taksiran persalinan
diupayakan sudah berada di dekat fasilitas pelayanan kesehatan yaitu di
Rumah Tunggu Kelahiran. Rumah Tunggu Kelahiran adalah suatu
tempat atau ruangan yang berada dekat fasilitas kesehatan (RS,
Puskesmas), yang dapat digunakan sebagai tempat tinggal sementara ibu
hamil dan pendampingnya (suami/kader/dukun atau keluarga) selama
beberapa hari, saat menunggu persalinan tiba dan beberapa hari setelah
bersalin.

II-31 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
c) Deteksi Resiko, Rujukan Kasus
Resti /komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g%, tekanan darah tinggi
(sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg) oedema nyata, eklampsia,
perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia
kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi
berat/sepsis, persalinan prematur.
Pada tabel berikut dapat kita lihat jumlah ibu hamil risti dan jumlah yang
dirujuk dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020.

Tabel 2. 13
Jumlah Penanganan Komplikasi Kebidanan Ibu Hamil
Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 - 2021
Tahun
Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(target)
Penanganan 91.45 82.83 75 94.6 76.3 80
Kompikasi
Kebidanan
Sumber : Sie Kesga dan KB

d) Kunjungan Nifas (KF)


Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas
sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali sesuai
jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari
pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke-28 pasca
persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca
persalinan. Masa nifas dimulai dari enam jam sampai dengan 42 hari
pasca persalinan.
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan terdiri dari :
1) Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, dan suhu);
2) Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);
3) Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lain;
4) Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI eksklusif;

II-32 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
5) Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan ibu
nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana;
6) Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan.
Tabel berikut menyajikan cakupan kunjungan nifas di Kabupaten Lima
Puluh Kota sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2020.

Tabel 2. 14
Cakupan Kunjungan Nifas (KF) Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 - 2021

Tahun
Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(target)
Kunjungan 70.84 74.01 76.8 76.8 75.6 91
Nifas
Sumber : Sie Kesga dan KB
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Kunjungan Nifas cenderung naik
dari tahun 2016-2019, namun sedikit menurun pada tahun 2020. Pada
Tahun 2020 cakupan kunjungan nifas masih belum mencapai target
sebesar 91%.
e) Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)dan Kunjungan Neonatal Lengkap
(KN Lengkap)
Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia sampai dengan 28 hari.
Pada masa tersebut terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan
di dalam rahim dan terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem.
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang
memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi, berbagai masalah
kesehatan bisa muncul. Sehingga tanpa penanganan yang tepat, bisa
berakibat fatal. Beberapa upaya kesehatan dilakukan untuk
mengendalikan risiko pada kelompok ini di antaranya dengan
mengupayakan agar persalinan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan serta menjamin tersedianya pelayanan kesehatan
sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang
memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan

II-33 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut, pelayanan kesehatan pada
neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali pada 0 – 7 hari dan satu
kali lagi pada umur 8 – 28 hari.
Kunjungan neonatal pertama (KN1) adalah cakupan pelayanan kesehatan
bayi baru lahir (umur 6 jam-48 jam) di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu yang ditangani sesuai standar oleh tenaga kesehatan
terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Pelayanan yang
diberikan saat kunjungan neonatal yaitu pemeriksaan sesuai standar
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan konseling perawatan bayi
baru lahir termasuk ASI eksklusif dan perawatan tali pusat. Pada
kunjungan neonatal pertama (KN1), bayi baru lahir mendapatkan
vitamin K1 injeksi dan imunisasi hepatitis B0 (bila belum diberikan pada
saat lahir).
Selain KN1, indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan bagi
neonatal adalah Kunjungan Neonatal Lengkap (KN lengkap) yang
mengharuskan agar setiap bayi baru lahir memperoleh pelayanan
Kunjungan Neonatal minimal tiga kali sesuai standar di satu wilayah
kerja pada kurun waktu satu tahun
Cakupan KN 1 dan KN Lengkap selama periode 2016 – 2020 dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.15
Cakupan KN 1 dan KN Lengkap Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 - 2021
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KN 1 100 86.55 99.87 99.9 99.9 90
KN Lengkap 93.8 84.16 96.66 99.1 96.3 90
Sumber : Sie Kesga dan KB
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dan penurunan
cakupan KN1 yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Sedangkan untuk KN
Lengkap juga demikian. Capaian KN1 Indonesia pada tahun 2020
sebesar 899.9% dari target 75% dan Kab. Lima Puluh Kota sudah
melebihi target Nasional sebesar 90%. Sedangkan capaian KN Lengkap
Kab. Lima Puluh Kota (96,3%) sudah jauh berada diatas capaian KN

II-34 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
lengkap di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 87%. Namun angka ini
belum mencapai target Nasional karena target KN Lengkap sama dengan
Indikator SPM Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir” sebesar 100%.
2) Pelayanan Imunisasi
Program imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur
0 – 1 tahun, imunisasi pada ibu hamil dan imunisasi buat anak SD.
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya
merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada
kelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu
wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya
tingkat kekebalan masyarakat atau bayi terhadap penularan penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Suatu wilayah dikatakan telah mencapai UCI jika >80% bayi diwilayah
tersebut telah mendapat imunisasi lengkap. Dari 22 puskesmas di
Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2020, pencapaian UCI jorong
tertinggi terdapat di wilayah Puskesmas Gunung Malintang (75%).
Terendah di wilayah kerja Puskesmas Piladang, Puskesmas Mungka dan
Puskesmas Situjuh (0%).
Tabel berikut ini menggambarkan Cakupan Jorong UCI Kabupaten Lima
Puluh Kota Tahun 2020.
Tabel 2.16
Cakupan Jorong UCI Per Puskesmas Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2020
NO PUSKESMAS Cakupan Jorong UCI (%)
1 Koto Baru Simalanggang 14,8
2 Batu Hampar 15,0
3 Piladang 0
4 Mungo 8,8
5 Halaban 22,2
6 Pakan Rabaa 12,5
7 Situjuh 0
8 Taram 42,1
9 Tanjung Pati 9,1
10 Dangung-Dangung 13,0
11 Padang Kandis 0
12 Mungka 0
13 Suliki 6,3

II-35 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
14 Maek 8,3
15 Baruh Gunuang 6,7
16 Banja Laweh 41,7
17 Koto Tinggi 5,0
18 Muaro Paiti 15
19 Sialang 18,2
20 Pangkalan 10,5
21 Rimbo Data 50
22 Gunung Malintang 75,0
Kabupaten 13,5
Sie. Imunisasi, Surveilans dan Wabah Bencana
Pada tahun 2020 jumlah jorong di wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota
bertambah menjadi 429 jorong, seiring dengan adanya pemekaran jorong
menjadi nagari . Pada tabel berikut ini dapat diketahui grafik pencapaian UCI
jorong dari tahun 2016 – 2020 di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Tabel 2.17
Cakupan Jorong UCI Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 - 2021
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 2021 (target)
Jorong UCI 72,2 70,53 78.2 81.4 13,5 85
Sie. Imunisasi, Surveilans dan Wabah Bencana

Indikator UCI adalah cakupan imunisasi lengkap pada bayi. Bayi dapat
dikatakan telah mendapatkan imunisasi lengkap apabila telah mendapatkan
semua jenis imunisasi yaitu BCG 1 kali, DPT/HB 3 kali(DPT/HB 1, 2, 3),
Polio 4 kali (Polio1, 2, 3, 4), Campak 1 kali dan Hepatitis B 0 pada umur 0 – 7
hari. Dari semua jenis imunisasi yang diberikan pada bayi, imunisasi campak
menggambarkan tingkat perlindungan imunisasi pada bayi, hal ini
disebabkan imunisasi campak merupakan antigen kontak terakhir dari
semua imunisasi yang diberikan pada bayi. Pada tabel memperlihatkan peta
cakupan imunisasi campak menurut puskesmas sampai tahun 2020.

Tabel 2.18

II-36 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Cakupan Imunisasi Campak Per Puskemas Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2020
NO PUSKESMAS Imunisasi Campak
1 Koto Baru Simalanggang 44,5
2 Batu Hampar 60,5
3 Piladang 50,8
4 Mungo 40,0
5 Halaban 46.7
6 Pakan Rabaa 37.3
7 Situjuh 24.9
8 Taram 63.4
9 Tanjung Pati 56.4
10 Dangung-Dangung 42.3
11 Padang Kandis 26.1
12 Mungka 31.2
13 Suliki 23.4
14 Maek 34.6
15 Baruh Gunuang 34.3
16 Banja Laweh 62.1
17 Koto Tinggi 24.8
18 Muaro Paiti 54.4
19 Sialang 48.1
20 Pangkalan 43.2
21 Rimbo Data 70.9
22 Gunung Malintang 75.2
Kabupaten 43.6
Sumber : Sie Imunisasi, Surveilans dan Wabah Bencana

Dari Tabel 2.18 dapat kita ketahui bahwa cakupan Imunisasi campak
tertinggi pada Tahun 2020 adalah Puskesmas Gunung Malintang sebesar
75,2% dan yang terendah di Puskesmas Suliki sebesar 23,4%.

b. Pelayanan Kesehatan Rujukan

II-37 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
1) Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari
berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu, dan tingkat efisiensi
pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan
di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (BOR),
rata-rata lama hari perawatan (LOS), rata-rata selang waktu pemakaian
tempat tidur (TOI).
Di Kabupaten Lima Puluh Kota terdapat satu rumah sakit umum daerah yang
dikelola oleh Pemda Kab. Lima Puluh Kota. Pada tabel berikut ini dapat kita
lihat capaian indikator pelayanan rumah sakit dari tahun 2016 – 2021.

Tabel. 2.19
Cakupan Pelayanan Kesehatan RS Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 - 2021
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 2021(standar)
BOR (%) 53,14 53,41 31,61 31,98 27,8 60-85%
LOS (hari) 3,74 3,69 3,49 2,83 3,7 6-9 hari
TOI (hari) 3,30 3,22 7,98 6,53 12,1 1-3 hari
Sumber : RSUD dr. Achmad Darwis

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa pemakaian tempat tidur di


RSUD dr Achmad Darwis selama empat tahun terakhir cendrung fluktuatif
setiap tahunnya. Pada tahun 2018 dan 2019 LOS menurun dari tahun
sebelumnya, dan meningkat lagi pada tahun 2020.

2) Pelayanan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Nasional


Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Nasional adalah
terselenggaranya jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh masyarakat
secara berhasil guna dan berdaya guna yang mulai diberlakukan sejak 1
Januari 2014, diharapkan pada tahun 2019 semua masyarakat di Indonesia
telah memiliki Jaminan Kesehatan (Total Coverage).
Cakupan peserta program jaminan kesehatan Nasional pada masyarakat Kab.
Lima Puluh Kota baik PBI maupun peserta mandiri dari tahun 2016 – 2021
dapat dilihat dari tabel berikut ini.

II-38 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tabel 2.20
Cakupan Peserta Jaminan Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 - 2021
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 2021 (target)
Peserta JKN 59,1 61,15 66,02 73,41 77,16 80
Sumber : Sie Jaminan Kesehatan

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kepesertaan JKN cenderung meningkat,
sejalan dengan ditetapkan aturan tentang JKN, dimana Pemerintah Daerah
Kabupaten Lima Puluh Kota menjalankan Program Jaminan Kesehatan
Daerah untuk menampung masyarakat miskin yang termasuk DTKS dan
masyarakat miskin yang belum menjadi peserta DTKS untuk memiliki Kartu
Indonesia Sehat (KIS).

c. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit


1) Pengendalian TB Paru
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar
melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case
Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang
ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang
diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Untuk mengukur keberhasilan
pengobatan TB digunakan Angka Keberhasilan pengobatan (SR=Success
Rate) yang mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif
yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani
pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat.
Success Rate dapat membantu dalam mengetahui kecenderungan meningkat
atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut.
Penemuan kasus TB Paru dilakukan melalui penjaringan penderita yang
dicurigai / suspek TB Paru yang berobat ke sarana kesehatan. Perkiraan
penderita TB Paru BTA (+) 1,6/1000 penduduk.

II-39 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Pada tabel berikut ini dapat kita ketahui gambaran Kasus TB dan Succes
rate Kabupaten Lima Puluh Kota dari Tahun 2016 – 2021

Tabel 2.21
Tabel CNR dan Succer Rate TB Paru Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 - 2021
Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Kasus 196 320 389 511 310 -
Succees rate (%) 87,0 81 85 87,7 82,2 100
Sumber : Sie Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

Salah satu upaya untuk mengendalikan tuberkulosis yaitu dengan


pengobatan. Indikator yang digunakan sebagai evaluasi pengobatan yaitu
angka keberhasilan pengobatan (Success Rate). Angka keberhasilan
pengobatan ini dibentuk dari penjumlahan angka kesembuhan (Cure Rate)
dan angka pengobatan lengkap
Target keberhasilan pengobatan (success rate) program TB secara nasional
adalah 85% dari seluruh penderita TB. Angka keberhasilan pengobatan
adalah angka yang menunjukkan presentase pasien TB BTA positif yang
menyelesaikan pengobatan (baik yang sembuh maupun pengobatan lengkap)
diantara pasien TB BTA positif yang tercatat. Pada tahun 2016 angka
keberhasilan pengobatan TB telah mencapai target nasional, sedangkan
tahun 2017 angka keberhasilan pengobatan menurun menjadi 81%. Namun
meningkat lagi pada tahun 2018 dan tahun 2019 bisa melampaui target yang
ditetapkan WHO sebesar 85%. Tahun 2020 kembali menurun menjadi 82,2%.
2) Pneumonia
Pengendalian penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) difokuskan
pada upaya penemuan secara dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat
terhadap penderita Pneumonia balita yang ditemukan. Jumlah perkiraan
penderita pneumonia balita adalah 10% dari jumlah balita disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Pneumonia adalah infeksi akut yang
mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang dapat disebabkan oleh berbagai
mikroorganisme seperti virus, jamur dan bakteri. Sampai saat ini program
dalam pengendalian pneumonia lebih diprioritaskan pada pengendalian

II-40 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
pneumonia balita. Pneumonia pada balita ditandai dengan batuk dan atau
tanda kesulitan bernapas yaitu adanya nafas cepat, kadang disertai tarikan
dinding dada bagian bawah kedalam (TDDK), dengan frekuensi nafas
berdasarkan usia penderita :
• < 2 bulan : ≤ 60/menit,
• 2 - < 12 bulan : ≤ 50/menit,
• 1 - < 5 tahun : ≤ 40/menit.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini yaitu
dengan meningkatkan penemuan pneumonia pada balita. Berikut cakupan
penemuan kasus Pneuonia pada balita di Kab, Lima Puluh Kota pada tahun
2016 – 2021 :
Tabel 2.22
Penemuan Pneumonia pada Balita Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 – 2021

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 2021 (target)
Jumlah
Penemuan 0,4% dari
Kasus 538 362 320 326 141 jumlah
Pneumonia penduduk
pada balita
Sumber : Sie Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
Dari tabel diatas dapat dilihat trend penurunan kasus pneumonia sejak tahun
2016 sampai tahun 2018 dan terjadi sedikit peningkatan kasus Pneumonia
Balita tahun 2019, namun terjadi penurunan yang signifikan pada tahun
2020
Pada tahun 2020 diperkirakan penemuan penderita pneumonia adalah 1.220
orang, sedangkan yang ditemukan di Kabupaten Lima Puluh Kota sekitar
11,6% (141 balita), sedangkan secara Nasional pencapaian penemuan
pneumonia pada balita pada tahun 2019 adalah 52,9%.

3) Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui vektor nyamuk dari
spesie Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Peran vektor dalam penyebaran

II-41 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
penyakit menyebabkan kasus banyak ditemukan pada musim hujan ketika
munculnya banyak genangan air yang menjadi tempat perindukan nyamuk.
Selain iklim dan kondisi lingkungan, beberapa studi menunjukkan bahwa
DBD berhubungan dengan mobilitas dan kepadatan penduduk, dan perilaku
masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut menjadi landasan
dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD.
Kasus DBD ditegakkan dengan diagnosa yang terdiri dari gejala klinis dan
hasil laboratorium yang megindikasikan penurunan trombosit <
100.000/mm3 dan adanya kebocoran plasma yang ditandai dengan
peningkatan hematokrit > 20%. Kasus DBD yang dilaporkan pada tahun
2020 tercatat sebanyak 42 kasus. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun
2019 sebesar 81 kasus. Kematian karena DBD pada tahun 2020 juga masih
sama dengan tahun 2019 yaitu 0 kematian. Kesakitan dan kematian dapat
digambarkan dengan menggunakan indicator incidence rate (IR) per
100.000 penduduk dan case fatality rate (CFR) dalam bentuk persentase.

Adapun angka kesakitan DBD dan yang meninggal akibat DBD dari tahun
2016 - 2020 dapat dilihat dari tabel berikut ini
Tabel 2.23
Insiden Rate DBD dan Kematian Akibat DBD Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 – 2021

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kasus DBD 221 237 52 81 42 -
Insiden Rate DBD per -
59 63 13,7 21,2 10,9
100.000 penduduk
Kematian akibat DBD 0 0 0 0 0 -
Sumber : Sie Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
Dari Tahun 2017 - 2020 cenderung terjadi penurunan terhadap kasus DBD di
Kab. Lima Puluh Kota, walaupun di tahun 2019 terjadi peningkatan yang
cukup siknifikan namun kembali menurun di tahun 2020.
d. Perbaikan Gizi Masyarakat
1) Pemberian Kapsul Vitamin A

II-42 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Vitamin A merupakan zat gizi penting yang sangat diperlukan tubuh untuk
pertumbuhan dan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Kekurangan vitamin
A dapat menyebabkan kebutaan pada anak serta meningkatkan risiko
kesakitan dan kematian. Asupan vitamin A dari makanan sehari-hari masih
cukup rendah sehingga diperlukan asupan gizi tambahan berupa kapsul
vitamin A.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2015 tentang
Standar Kapsul Vitamin A bagi Bayi, anak Balita, dan Ibu Nifas, kapsul
vitamin A merupakan kapsul lunak dengan ujung (nipple) yang dapat
digunting, tidak transparan (opaque), dan mudah untuk dikonsumsi,
termasuk dapat masuk ke dalam mulut balita. Kapsul vitamin A diberikan
kepada bayi, anak balita, dan ibu nifas. Kapsul vitamin A bagi bayi usia 6–11
bulan berwarna biru dan mengandung retinol (palmitat/asetat) 100.000 IU,
sedangkan kapsul vitamin A untuk anak balita usia 12-59 bulan dan ibu nifas
berwarna merah dan mengandung retinol (palmitat/asetat) 200.000 IU.
Sesuai dengan Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A waktu
pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan anak balita dilaksanakan serentak
setiap bulan Februari dan Agustus. Frekuensi pemberian vitamin A pada bayi
6-11 bulan adalah 1 kali sedangkan pada anak balita 12-59 bulan sebanyak 2
kali. Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas dilakukan sebanyak 2 kali
yaitu satu kapsul segera setelah saat persalinan dan satu kapsul lagi pada 24
jam setelah pemberian kapsul pertama.
Pada tabel berikut ini dapat kita lihat cakupan pemberian vitamin A bayi
dan anak balita dari tahun 2016 – 2021.

II-43 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tabel 2.24
Cakupan Vit A Bayi dan Anak Balita Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 – 2021

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 2021 (target)
Vit A Bayi 43,45 80,61 82,3 78 82,6 87
Vit A anak balita 72,24 74,38 99,7 67,6 71,6 87
Sumber : Sie Kesga dan Gizi Masyarakat

Pada tabel diatas terlihat bahwa setiap tahunnya belum mencapai target
pemberian Vit A sebesar 90% baik Vitamin A untuk Bayi maupun Vitamin A
untuk anak balita.

2) Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S)


Penimbangan balita merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam
pemantauan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan setiap bulan
bertujuan sebagai deteksi dini untuk mencegah terjadinya gagal tumbuh
kembang pada balita. Dengan rutin menimbang balita, maka pertumbuhan
balita dapat dipantau secara intensif. Jika diketahui berat badan anak tidak
naik atau jika ditemukan anak menderita suatu penyakit, dapat segera
dilakukan upaya pemulihan dan pencegahan, agar tidak menjadi gizi kurang
atau gizi buruk. Semakin cepat ditemukan, kasus gizi kurang atau gizi buruk
akan semakin cepat ditangani. Penanganan yang cepat dan tepat sesuai tata
laksana kasus anak gizi kurang atau gizi buruk akan mengurangi risiko
kematian sehingga angka kematian akibat gizi buruk dapat ditekan.
Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) adalah jumlah balita yang
ditimbang di seluruh posyandu yang melapor di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh balita yang ada di seluruh
posyandu yang melapor di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

II-44 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tabel 2.25
Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S) Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 - 2021
Tahun
Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(target)
D/S 66,6 59,24 60,8 58,8 45,9 85
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi Masyarakat
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 85% target D/S, tidak pernah tercapai
dari tahun 2016 – 2020. Hal ini berarti bahwa tingkat partisipasi masyarakat
untuk datang ke Posyandu masih rendah. Biasanya para orang tua hanya
rajin membawa balita ke Posyandu hanya pada waktu jadwal immunisasi.
Setelah jadwal immunisasi balitanya lengkap, para orang tua cenderung
untuk meninggalkan Posyandu dan tidak menganggap penimbangan di
Posyandu itu tidak perlu.
Peran serta masyarakat dalam penimbangan balita menjadi sangat penting
dalam deteksi dini kasus gizi kurang dan gizi buruk. Dengan rajin
menimbang balita, maka pertumbuhan balita dapat dipantau secara intensif.
Sehingga bila berat badan anak tidak naik ataupun jika ditemukan penyakit
akan dapat segera dilakukan upaya pemulihan dan pencegahan supaya tidak
menjadi gizi kurang atau gizi buruk. Semakin cepat ditemukan, maka
penanganan kasus gizi kurang atau gizi buruk akan semakin baik.
Penanganan yang cepat dan tepat sesuai tata laksana kasus anak gizi buruk
akan mengurangi risiko kematian sehingga angka kematian akibat gizi buruk
dapat ditekan.

Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat


dalam penimbangan balita di posyandu yaitu melalui kerjasama lintas
program dan lintas sektor, serta melibatkan peran aktif masyarakat dalam
penimbangan balita.
3) Status Gizi Balita
Pengukuran status gizi didasarkan atas Standar World Health Organization
(WHO, 2005) yang telah ditetapkan pada Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian

II-45 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Status Gizi Anak. Menurut standar tersebut, status gizi balita dapat diukur
berdasarkan tiga indeks, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi
badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan
(BB/TB).
Gizi kurang dan gizi buruk merupakan status gizi yang didasarkan pada
indeks berat badan menurut umur (BB/U). Pada balita usia 0-59 bulan, hasil
Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyatakan bahwa persentase gizi buruk
di Indonesia adalah 3,9%, sedangkan persentase gizi kurang adalah 13,8%.
Hal tersebut tidak berbeda jauh dengan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG)
yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2017, yaitu
persentase gizi buruk pada balita usia 0-59 bulan sebesar 3,8% dan
persentase gizi kurang sebesar 14,0%.
Pendek dan sangat pendek atau yang sering disebut sebagai stunting
merupakan status gizi yang berdasarkan pada indeks tinggi badan menurut
umur. Persentase balita sangat pendek dan pendek usia 0-59 bulan di
Indonesia tahun 2018 adalah 11,5% dan 19,3%.
Kategori balita kurus dan sangat kurus merupakan status gizi yang
berdasarkan pada indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).
Persentase balita usia 0-59 bulan di Indonesia pada tahun 2018 sangat kurus
yaitu sebesar 3,5% dan kurus sebesar 6,7%.
Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan status gizi balita di Kab. Lima
Puluh Kota Tahun 2016 – 2021 :

Tabel 2.26
Status Gizi Balita Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 - 2021
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Gizi Kurang dan Gizi Buruk 8,58 7,7 7,3 7,82 7,89 8,6
(BB/U)
Pendek dan Sangat Pendek 15,5 14 12,3 10,9 8,29 8,4
(TB/U)
Kurus dan Sangat Kurus 2,7 3,2 2,9 4,1 4,97 4,4
(BB/TB)
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi Masyarakat

II-46 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
4) Pemberian Tablet Besi
Anemia sering diderita pada wanita usia subur. Hal ini disebabkan karena
terjadinya siklus menstruasi pada wanita setiap bulannya. Kekurangan zat
besi dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga dapat menyebabkan
produktivitas menurun. Asupan zat besi dapat diperoleh melalui makanan
bersumber protein hewani seperti hati, ikan, dan daging. Namun tidak semua
masyarakat dapat mengonsumsi makanan tersebut, sehingga diperlukan
asupan zat besi tambahan yang diperoleh dari tablet tambah darah (TTD).
Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur,
kematian ibu dan anak, serta penyakit infeksi. Anemia defisiensi besi pada
ibu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin/bayi saat
kehamilan maupun setelahnya. Hasil Riskesdas 2018 menyatakan bahwa di
Indonesia sebesar 48,9% ibu hamil mengalami anemia. Sebanyak 84,6%
anemia pada ibu hamil terjadi pada kelompok umur 15-24 tahun. Untuk
mencegah anemia setiap ibu hamil diharapkan mendapatkan tablet tambah
darah (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan.
Pada tabel berikut ini dapat kita lihat cakupan pemberian tablet besi pada ibu
hamil dari tahun 2016 – 2021.

Tabel 2.27
Cakupan Pemberian Tablet FE Bumil Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 – 2021
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 2021 (target)
FE Bumil 74,95 80,14 80 82,9 75,8 81
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi Masyarakat
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa cakupan FE Bumil cenderung turun
naik dari dari tahun 2016 - 2021 Dan cakupan FE bumil tahun 2016 – 2021
masih jauh dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 95%.

e. Kesehatan Lingkungan
Penyehatan lingkungan merupakan upaya pengendalian faktor risiko
penyakit baik menular maupun tidak menular melalui peningkatan

II-47 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
kemampuan penyehatan, pengendalian dan pengamanan terhadap media
lingkungan baik secara fisik, biologi, kimia maupun sosial.
Sesuai dengan RPJMN 2020-2024 dan Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan 2020-2024, kegiatan penyehatan lingkungan berperan serta
dalam meningkatkan penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan dan
mendorong ketercapaian sasaran program pembinaan kesehatan masyarakat.

2) Penduduk Yang Memiliki Akses Sanitasi Yang Layak


Sanitasi dasar adalah upaya dasar dalam meningkatkan kesehatan manusia
dengan cara menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat
kesehatan. Upaya sanitasi dasar pada masyarakat meliputi penyediaan air
bersih, jamban sehat, pengelolaan sampah dan saluran pembuangan air
limbah. Sanitasi memiliki banyak pengaruh bagi kesehatan, utamanya
sanitasi di lingkungan rumah tangga. Sanitasi merupakan salah satu faktor
penting yang mempengaruhi peningkatan derajat kesehatan manusia.
Pemenuhan fasilitas sanitasi dasar dapat memberikan dampak positif bagi
para penggunanya. Kondisi sanitasi dasar yang tidak memenuhi syarat
kesehatan merupakan kondisi yang sangat rentan untuk berkembangnya
penyakit seperti penyakit kulit, pernafasan, mata, penyakit menular seperti
diare dan penyakit lainnya.
Berikut ini adalah cakupan KK dengan akses sanitasi yang layak di Kab. Lima
Puluh Kota Tahun 2016 – 2021.

Tabel 2.28
Cakupan KK dengan Akses Sanitasi yang Layak Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 – 2021
Tahun
Indikator 2016 2017 2018 2019 202 2021
(target)
0
% KK Dengan Akses 70,5 68,7 53,6 56,6 65,7 90
Terhadap Fasilitas
Sanitasi Yang Layak
Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesjaor

II-48 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sampai tahun 2020 Kab. Lima Puluh
Kota masih belum mencapai target 95% untuk cakupan KK dengan akses
sanitasi yang layak.
3) Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Desa melaksanakan STBM adalah desa/ nagari yang sudah melakukan
pemicuan minimal 1 dusun/ jorong, mempunyai tim kerja masyarakat/
natural leader, dan telah mempunyai rencana tindak lanjut untuk menuju
Sanitasi Total, sedangkan Desa STBM adalah desa yang telah mencapai 100%
penduduk melaksanakan 5 pilar STBM. Desa Stop Buang Air Besar
Sembarangan (BABS) adalah desa yang penduduknya 100% mengakses
jamban sehat. 5 Pilar STBM meliputi : Stop Buang Air Besar Sembarangan,
Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum / Makanan Rumah
Tangga, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Pengelolaan Limbah Cair
Rumah Tangga.

Tabel 2.29
Cakupan Desa STBM Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 – 2021
Tahun
Indikator 2016 2017 2018 2019 202 2021
(target)
0
Desa Melaksanakan 40,2 39,6 44,1 55,5 56 60
STBM
Desa Stop BABS 12,1 11,4 7,2 3,7 4,1 5
Desa STBM 5,9 5,1 7,7 0 0 5
Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesjaor

4) Tempat- Tempat Umum ( TTU ) dan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)


Sehat
Tempat-tempat umum (TTU) adalah tempat atau sarana yang
diselenggarakan pemerintah/swasta atau peorangan yang digunakan untuk
kegiatan bagi masyarakat yang meliputi sarana kesehatan, sarana pendidikan
dan hotel. TTU sehat adalah TTU yang memenuhi standar berdasarkan
peraturan perundangan yang berlaku.

II-49 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tempat pengelolaan Makanan (TPM) adalah usaha pengelolaan makanan
yang meliputi jasa boga atau katering, rumah makan dan restoran, depot air
minum, kantin dan makanan jajanan. TPM memenuhi syarat higiene sanitasi
adalah TPM yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi dengan bukti
dikeluarkannya laik higiene sanitasi.

Tabel 2.30
Cakupan Pembinaan TTU dan TPM Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2016 – 2021
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(target)
TTU yang 69.96% 73,1% 57,9% 52,6 52,6% 60 %
memenuhi
syarat %

TPM yang 65.26 % 67,14 82,9% 48,1 46% 44%


memenuhi
syarat % %
Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesjaor

2.3.4. Capaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan


Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan adalah merupakan
ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar minimal bidang kesehatan yang
merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara.
Jenis pelayanan dasar adalah jenis-jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah yang telah ditetapkan dalam SPM Bidang Kesehatan. Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota yang berisi 12 jenis pelayanan dasar.
Penerapan dan Pelaksanaan SPM Bidang kesehatan di Kabupaten Lima Puluh Kota
mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan. Jenis Pelayanan Dasar SPM Bidang Kesehatan terdiri dari :
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil;
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin;
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
4. Pelayanan kesehatan balita;
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;

II-50 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
7. Pelayana kesehatan pada usia lanjut;
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan
12. Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi virus yang melemahkan
daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).

Pada tabel 2.31 dapat kita lihat cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
tahun 2020, bahwa dari 12 indikator SPM belum ada satupun yang mencapai target
100 %. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah masih terdapatnya kekurangan
dalam jumlah tenaga / personil, sarana dan prasarana serta ketersediaan anggaran
yang terbatas.
Capaian pelayanan kesehatan usia produktif masih sangat rendah disebabkan
karena kelompok usia produktif tidak banyak yang memeriksakan kesehatan ke
fasilitas kesehatan
Capaian pelayanan kesehatan hipertensi dan diabetes melitus masih rendah,
disebabkan karena masih belum optimalnya petugas dalam melakukan penjaringan
kasus hipertensi dan diabetes

Capaian Pelayanan kesehatan orang dengan Tuberculosis dan orang dengan


resiko terinfeksi HIV yang masih rendah, hal ini antara lain disebabkan karena
masih kurangnya integrasi program dengan lintas program dan lintas sector terkait.
Selain itu pelacakan kasus / deteksi dini belum optimal dilakukan, sebagian besar
hanya bersifat pasif.

II-51 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tabel 2.31
Cakupan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Tahun 2020
Reali-
No SPM Uraian Target %
sasi
1 Pelayanan Jumlah ibu hamil yang mendapat
kesehatan ibu pelayanan K4 difaskes pemerintah atau 8.268 6.266 75,8
hamil swasta
2 Pelayanan Jumlah ibu bersalin yang mendapat
kesehatan ibu pelayanan persalinan sesuai standar di 7.892 6.162 78,1
bersalin faskes
3 Pelayanan Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari
kesehatan bayi yang mendapat pelayanan bayi baru 7.516 5.965 79,4
baru lahir lahir sesuai standar
4 Pelayanan Jumlah balita 0-59 yang mendapat
kesehatan balita pelayanan balita sesuai standar 36.944 23.950 64,8
5 Pelayanan Jumlah semua anak usia pendidikan
kesehatan pada dasar kelas 1 dan 7 yang mendapat
usia pendidikan skrining kesehatan sesuai standar dalam 11.365 7.574 66,6
dasar kurun waktu satu tahun
6 Pelayanan Jumlah pengunjung usia 15-59 tahun
kesehatan pada yang mendapat skrining kesehatan
usia produktif sesuai standar dalam kurun waktu satu 276.185 15.298 5,5
tahun
7 Pelayanan Jumlah pengunjung usia 60 tahun
kesehatan pada keatas yang mendapat skrining
usia lanjut kesehatan sesuai standar minimal 1 kali 50.739 28.420 56
dalam kurun waktu satu tahun
8 Pelayanan Jumlah penderita hipertensi yang
kesehatan mendapat pelayanan kesehatan sesuai
penderita standar dalam kurun waktu satu tahun 67.665 8.791 13
hipertensi
9 Pelayanan Jumlah penderita DM yang mendapat
kesehatan pelayanan kesehatan sesuai standar 4.419 1.889 42,7
penderita DM dalam kurun waktu satu tahun

10 Pelayanan Jumlah ODGJ berat ( psikotik )


kesehatan orang diwilayah kerja kab yang mendapat
dengan gangguan pelayanan kesehatan jiwa promotif 811 741 91,4
ODGJ berat preventif sesuai standar dalam kurun
( Psikotik ) satu tahun
11 Pelayanan Jumlah orang yang mendapat pelayanan
kesehatan orang TB sesuai standar dalam kurun satu
dengan tahun 12.630 2.296 18,2
Tuberculosis ( TB )
12 Pelayanan Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV
kesehatan orang yang mendapat pemeriksaan HIV sesuai
dengan resiko standar difasyankes dalam kurun waktu 9.531 3.149 33
terinfeksi HIV satu tahun

II-52 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
2.4. Tantangan (Threat) dan Peluang (Opportunity) Pengembangan
Pelayanan Dinas Kesehatan
2.4.1. Tantangan (Threat) Pengembangan Pelayanan Dinas
Kesehatan

Tantangan/ancaman kedepan yang dihadapi dalam bidang kesehatan masih


cukup berat, antara lain :
a. Standar Pelayanan Minimal menjadi kewajiban yang harus di penuhi oleh daerah
sesuai dengan PP No 2 Tahun 2018 dan dijabarkan dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018, dimana pencapaian target SPM 100 %
menjadi kinerja kepala daerah. Begitu juga halnya dengan kesehatan yang
mempunyai SPM bidang kesehatan yang teknis pelaksanaanya diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan. Permenkes No.4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan menjelaskan cara pencapai target 100 persen serta Sumber
daya yang dibutuhkan sampai menghitung kebutuhan dana untuk pencapaian
target. Melihat dari Sumber daya yang ada saat ini, cukup menjadi kesulitan bagi
Kesehatan dalam pencapaian target 100 %. Ini merupakan tantangan serta kerja
keras dalam pencapain target SPM tersebut.
b. Belum semua masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota terjamin pembiayaan
asuransi kesehatan.
c. Peningkatan kasus penyakit degenerative (non communicable disease) yang
disertai masih tingginya angka penyakit menular (communicable disease), serta
munculnya penyakit-penyakit baru (new emerging disease) ditengah masyarakat
merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi. Penyakit tidak menular
(PTM) cenderung terus meningkat terutama hipertensi, jantung koroner,
diabetes mellitus, kanker, gangguan mental emosional, dan trauma.
d. Masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan
tidak menular disebabkan oleh masih buruknya kondisi kesehatan lingkungan,
perilaku masyarakat yang belum mengikuti pola perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS), dan belum optimalnya upaya-upaya penanggulangan penyakit. Faktor
risiko utama pada penyakit tidak menular, antara lain, pola makan yang tidak

II-53 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
sehat, kegiatan fisik yang kurang/tidak aktif, dan kebiasaan merokok. Rendahnya
kondisi kesehatan lingkungan
e. Status kesehatan ibu dan anak masih rendah. Kesehatan ibu dan anak
merupakan indicator utama dalam penentuan derajat kesehatan masyarakat,
selain selain menunjukkan kinerja pelayanan kesehatan nasional juga menjadi
komitmen internasional dalam pencapaian target Sustainable Development
Goals ( SDGs) (Tujuan 2 dan 3).
f. Kematian bayi dan neonatal disebabkan oleh masih rendahnya status gizi ibu
hamil; masih rendahnya pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif; masih tingginya
angka kesakitan terutama diare, asfiksia, dan infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA) akibat buruknya kondisi kesehatan lingkungan, seperti rendahnya
cakupan air bersih dan sanitasi, dan kondisi perumahan yang tidak sehat; serta
belum optimalnya pemanfaatan posyandu di samping determinan sosial budaya
lainnya.
g. Status gizi masyarakat masih rendah. Kekurangan gizi pada anak balita telah
menurun, namun masih tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
cukup penting. Kekurangan gizi pada waktu yang lama menyebabkan tingginya
prevalensi anak balita yang pendek. Di samping itu, status gizi ibu hamil yang
masih rendah juga menjadi salah satu penyebab masih tingginya bayi lahir
dengan berat badan rendah (BBLR). Sementara itu, keadaan gizi-lebih
menunjukkan kecenderungan yang meningkat.
h. Pelayanan yang bermutu menjadi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan di Puskesmas, sehingga perlu pembenahan terkait sarana, prasarana
maupun SDM yang berkompetensi di Puskesmas sehingga pelayanan yang
diberikan bisa berkualitas. Hal ini harusnya sejalan dengan telah terakreditasinya
semua Puskesmas di Kab. Lima puluh Kota, karena pelayanan yang dilakukan
harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
i. Pengawasan obat-makanan masih terbatas. Hal ini terlihat dengan masih
banyaknya beredar ditengah-tengah masyarakat obat yang belum terdaftar pada
Balai Pengawasan Obat dan Makanan. Keamanan makanan masih belum
terjamin, yang ditandai dengan penyalahgunaan bahan berbahaya, cemaran
mikroba dalam produk makanan termasuk pada jajanan anak sekolah, serta

II-54 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
berbagai peralatan dan kemasan makanan yang mengandung bahan kimia
berbahaya.
j. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum optimal.
Pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan diwujudkan dalam bentuk
promosi kesehatan dan UKBM seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos
Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), Pos Obat Desa (POD) dan Nagari Siaga.
Belum optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat disebabkan antara lain,
belum dipadukannya kegiatan yang berdampak pada peningkatan pendapatan
masyarakat.
k. Keberadaan daerah sebagai daerah rawan bencana, seperti longsor, banjir, dan
gempa. Terjadinya bencana alam cendrung meningkatkan kejadian penyakit
menular, karena perubahan keadaan lingkungan menjadi lebih buruk.

2.4.2. Peluang (Opportunity) Pengembangan Pelayanan Dinas


Kesehatan
Adapun peluang yang dimiliki antara lain :
a. Dengan ditetapkannya status Puskesmas di Kab. Lima Puluh Kota sebagai
Puskesmas BLUD mandiri sejak tahun 2020, Puskesmas dapat lebih fleksibel
dalam memanfaatkan pendapatannya untuk membiayai kebutuhannya sendiri.
b. Adanya dana bantuan dari pemerintah pusat seperti adanya dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) dan Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional yang
langsung diberikan pada puskesmas sebagai pusat pelayanan masyarakat tingkat
pertama, merupakan peluang untuk pembiayaan tambahan pelaksanaan
program kesehatan dasar di tingkat puskesmas.
c. Adanya keinginan masyarakat untuk secara swadaya ikut serta dalam asuransi
kesehatan secara mandiri merupakan peluang dalam pengembangan asuransi
kesehatan bagi seluruh masyarakat.
d. Pertumbuhan perguruan tinggi swasta yang bergerak dalam menciptakan tenaga
kesehatan yang handal dan bermutu merupakan peluang dalam mengatasi
masalah ketersedian tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan berkualitas.
e. Adanya kepedulian sector swasta, melalui Coorporate Social responsibity dapat
menjadi peluang dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat.

II-55 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
II-56 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
2.5. Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) Pengembangan
Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota
2.5.1. Kekuatan (Strength) Pengembangan Pelayanan Dinas
Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota

Kekuatan yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan dalam pengembangan pelayanan


kesehatan antara lain adalah :
a. Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai baik untuk pelayanan
kesehatan dasar maupun pelayanan rujukan.
b. Tersedianya peralatan kesehatan dan penunjang kesehatan yang cukup memadai
untuk menunjang pelayanan kesehatan.
c. Terpenuhinya kebutuhan obat untuk pelayanan kesehatan dasar di fasilitas
pelayanan kesehatan.
d. Tersedianya tenaga kesehatan yang memadai baik dari segi jumlah maupun
kompetensinya
e. Tersedianya alokasi anggaran yang cukup di Puskesmas melalui anggaran APBD,
BLUD dan Dana Alokasi Khusus.
f. Standar Operasional prosedur (SOP), Juklak, Juknis dan modul program sudah
jelas.

2.5.2. Kelemahan (Weakness) Pengembangan Pelayanan Dinas


Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota
Sedangkan kelemahan yang masih dimiliki oleh Dinas Kesehatan dalam
pengembangan pelayanan kesehatan antara lain adalah :
a. Masih lemahnya pemahaman tenaga yang ada terhadap tugas pokok, fungsi dan
tanggungjawabnya dalam pembangunan kesehatan.
b. Belum optimalnya pendayagunaan tenaga kesehatan yang ada.
c. Belum meratanya penyebaran tenaga kesehatan antar Puskesmas
d. Belum maksimalnya pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada
e. Masih kurangnya kualitas dan kuantitas pencatatan dan pelaporan hasil-hasil
pelaksanaan kegiatan.
f. Belum optimalnya promosi kesehatan dalam meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan.

II-57 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
g. Belum terpadunya sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan di
bidang kesehatan.
II. Profesionalisme tenaga kesehatan dan kemampuan petugas dalam menjalankan
standar operasional proseduar pelayanan kesehatan dari aspek mutu masih perlu
ditingkatkan.

II-58 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
III. BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Kesehatan

Faktor kesehatan masyarakat merupakan faktor penting dalam pelaksanaan


program pembangunan. Kualitas kesehatan yang baik akan memberikan sumber
daya manusia yang siap untuk melaksanakan pembangunan suatu negara.
Penanganan kesehatan yang sinergis dengan faktor lingkungan menjadi penting
mengingat bahwa pada pelaksanaannya upaya penanganan kesehatan disamping
upaya kuratif berupa pengobatan setelah masyarakat terkena penyakit, ada pula
upaya promotif dan preventif sebagai upaya peningkatan kualitas dan menjaga
kesehatan masyarakat agar tidak mudah terjangkiti penyakit.
Konsep penanganan kesehatan secara promotif dan preventif mendorong
adanya pemahaman bahwa faktor kesehatan lingkungan merupakan aspek penting
dalam menjaga kesehatan masyarakat. Upaya peningkatan kualitas kesehatan
lingkungan menjadi penting mengingat bahwa beberapa penyakit yang berjangkit
luas pada warga masyarakat berawal dari rendahnya kualitas kesehatan lingkungan.
Untuk itu diperlukan peningkatan layanan kesehatan promotif dalam bentuk
peningkatan higienitas dan sanitasi lingkungan yang ruang lingkupnya meliputi
penyediaan air bersih rumah tangga, metode pengelolaan dan pembuangan sampah,
penanganan kotoran dan air limbah rumah tangga sehingga dapat dipahami bahwa
kesehatan lingkungan adalah upaya promotif yang harus dijalankan lintas sektoral.
Upaya preventif juga promotif dalam konsep penanganan kesehatan adalah melalui
kegiatan Posyandu yang menitikberatkan kepada penanganan kesehatan balita.
Disamping upaya promotif dan preventif tersebut di atas, upaya penting lain
yang menjadi lini terdepan dalam isu kesehatan adalah upaya kuratif dan rehabilitatif,
yaitu pelayanan kesehatan dalam bentuk pengobatan. Bentuk pelayanan kuratif
tersedia melalui pelayanan Balai Pengobatan, Puskesmas (Pusat Kesehatan
Masyarakat), Klinik Kesehatan, dan rumah sakit.

`III-1 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Pada penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan, masih menghadapi
beberapa permasalahan yaitu :
a. Status kesehatan ibu, bayi dan anak balita yang masih rendah
b. Masih rendahnya akses sanitasi dasar

Tabel 3.1
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan
Dinas Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota

No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1 Meningkatkan 1. Menurunkan angka 1. Peningkatan Pengelolaan


kualitas sumber kematian ibu Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
daya mausia yang 2. Menurunkan angka 2. Peningkatan Pengelolaan
berbudaya dan kematian Pelayanan Kesehatan Ibu
bayi/balita Bersalin
berdaya saing 3. Menurunkan 3. Peningkatan Pengelolaan
berlandaskan prevalensi penyakit Pelayanan Kesehatan Bayi Baru
keimanan 4. Meningkatkan Lahir
sarana dan 4. Peningkatan Pengelolaan
parasana Kesehatan Pelayanan Kesehatan Balita
5. Menurunkan angka 5. Peningkatan Pengelolaan
prevalensi stunting Pelayanan Kesehatan
penyakit menular
6. Peningkatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan
penyakit tidak menular
7. Peningkatan Penyediaan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
untuk Kesehatan masyarakat
dan kesehatan perorangan
8. Peningkatan kapasitas sumber
Daya manusia kesehatan
9. Peningkatan pemenuhan sediaan
farmasi, alat Kesehatan dan
makanan minuman
10. Peningkatan pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan
2 Meningkatkan 1. Meningkatkan
kualitas sistem
pelayanan publik pemerintahan
melalui yang
reformasi efektif, efisien dan
birokrasi terintegrasi
seutuhnya 2. Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas unsur

III-2 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
pelayanan publik

3.2. Telaahan Visi, Misi, Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih

3.2.1. Visi dan Misi


Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu
organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif,
inovatif dan produktif. Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin
dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun. Visi pembangunan daerah untuk
tahun 2021 – 2026 adalah :
“MEWUJUDKAN LIMA PULUH KOTA YANG MADANI,
BERADAT DAN BERBUDAYA DALAM KERANGKA ADAT
BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH”
Pada Visi Kabupaten Lima Puluh Kota terdapat 3 (tiga) kata kunci yaitu
Madani, Beradat dan Berbudaya, nilai adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
Madani adalah Masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kotayang harmonis, demoktaris,
menjunjung tinggi etika, moralitas, transparansi, toleransi, sederhana, sinkron,
integral emansipasi, beradab, maju dan modern dalam penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Beradat dan Berbudaya adalah Masyarakat
Kabupaten Lima Puluh Kota santun bertutur kata, sopan dalam perilaku sesuai
dengan adat istiadat dan budaya yang ada, mengekspresikan dan menghargai nilai –
nilai budaya dalam kehidupan bermasyarakat luas. Nilai Adat Basandi Syarak,
Syarak Basandi Kitabullah adalah unsur pemerintah, lembaga, organisasi dan
masyarakat secara bersama – sama mwujudkan pemahaman dan pengamalan nilai –
nilai adat dan budaya Minangkabau dalam setiap aktivitas kehidupan yang
berlandaskan kepada ajaran agama islam.
Upaya untuk mewujudkan visi menjadi daerah yang madani, beradat dan
berbudaya dalam kerangka adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah yang telah
dirumuskan adalah melalui 5 Misi Pembangunan Daerah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbudaya dan berdaya saing
berlandaskan nilai – nilai keagamaan

III-3 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
2. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan Ekonomi Lintas Sektoral yang
memiliki keunggulan ditingkat lokal dan regional
3. Meningkatkan potensi nagari dalam pembangunan daerah
4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui reformasi birokrasi
5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur secara terpadu dan berkelanjutan
Tabel 3.2
Keterkaitan Visi dan Misi Kepala Daerah
VISI MISI

MEWUJUDKAN 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang


LIMA PULUH berbudaya dan berdaya saing berlandaskan nilai – nilai
KOTA YANG keagamaan
MADANI, 2. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
Ekonomi Lintas Sektoral yang memiliki keunggulan
BERADAT DAN
ditingkat lokal dan regional
BERBUDAYA 3. Meningkatkan potensi nagari dalam pembangunan
DALAM daerah
KERANGKA ADAT 4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui
BASANDI SYARAK, reformasi birokrasi
SYARAK BASANDI 5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur secara
KITABULLAH terpadu dan berkelanjutan

3.2.2. Program Bupati Terpilih


Tujuan dan sasaran menjadi kebijakan strategis yang menunjukkan tingkat
prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan daerah. Tujuan adalah
pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan
misi dengan menjawab isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara
terukur, spesifik, dapat dicapai, rasional, untuk dilaksanakan dalam jangka waktu 5
(lima) tahun ke depan.
Tujuan dan sasaran pembangunan daerah mempunyai peran penting sebagai rujukan
utama dalam perencanaan pembangunan daerah. Selanjutnya, rumusan tujuan dan
sasaran dari visi dan misi kepala daerah menjadi landasan perumusan visi, misi,
tujuan, dan sasaran rencana strategis perangkat daerah.

III-4 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Keselarasan hubungan antara misi, tujuan dan sasaran serta indikator RPJMD
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 - 2026, dapat dilihat dalam penjelasan
dibawah ini :
1) Misi 1 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbudaya
dan berdaya saing berlandaskan nilai – nilai keagamaan

Indikator Sasaran
Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan 1. Indeks 1.1.1. Rata rata lama


kualitas Pembangunan sekolah
sumber daya Manusia 1.1.2. Harapan lama sekolah
manusia

1.2.1 Usia harapan hidup


1.2.2. Angka prevalensji
stunting

1.3.1. Angka kemiskinan

2. Memajukan 2. Persentase
kebudayaan peningkatan 2.1.1. Angka partisipasi
daerah adat dan kasar murid belajar
budaya agama usia 7-15 tahun
di mesjid / Mushola /
Surau / MDA / TPQ
2.1.2. Persentase budaya
lokal yang dibina

III-5 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
2) Misi 2 : Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan Ekonomi
Lintas Sektoral yang memiliki keunggulan ditingkat lokal dan
regional

Indikator Sasaran
Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan 1. Pertumbuhan 1.1. Persentase peningkatan


pertumbuhan ekonomi kunjungan wisatawan
ekonomi 2. PDRB per 2.1. Persentase kontribusi
masyarakat kapita ADHK sektor pertanian terhadap
3. PDRB per PDRB
kapita ADBH 2.2. Persentase kontribusi
sektor perikanan terhadap
PDRB
3.1. Persentase kontribusi
industri pengolahan
3) Misi 3 : Meningkatkan potensi dalam pembangunanterhadap
daerahPDRB
4.1. Persentase peningkatan
pemberdayaan Usaha Mikro
dan Kecil
4) 5.1. Persentase peningkatan
PAD terhadap pendapatan

Indikator
Tujuan Sasaran Sasaran

Meningkatkan Indeks desa Indeks desa


potensi Nagari membangun membangun

III-6 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
4) Misi 4 : Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui reformasi
birokrasi seutuhnya

Indikator
Tujuan 5) Sasaran Sasaran
1. Mewujudkan 1. Persentase 1.1.1. Persentase kantor
Kota kantor pemerintahan
Sarilamak Pemerintaha yang
menjadi Pusat n yang 2.1.1. Persentase jalan
pelayanan berada di kabupaten dalam kondisi
Pemerintahan Kota mantap
2. Meningkatkan Sarlamak
kualitas dan 2. Indeks 2.1.2 Penurunan rasio
pemerataan pembanguna
fatalitas kecelakaan per
infrastuktur n
dasar infrastuktur 10.000 kendaraan
3. Meningaktkan 3. Status
pengelolaan Lingkungan 2.2.1. Persentase rumah
Lingkungan Hidup tangga yang memperoleh
hidup untuk daerah akses air minum
pembangunan
berkelanjutan 2.2.2. Persentase rumah
tangga berakses sanitasi
layak

2.3.1. Persentase luas


daerah irigasi dalam
kondisi baik

2.4.1. Persentase Areal


Kawasan Kumuh

3.1.1. Indeks Kualitas


lingkungan hidup

3.2.1. Indeks risiko bencana


daerah

III-7 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tujuan dan sasaran yang mendukung pada Visi dan Misi 1, pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 – 2026
sebagai berikut :
No Misi Tujuan / Sasaran Indikator

1 Meningkatkan kualitas Tujuan : Indeks Pembangunan


sumber daya manusia Manusia
yang berbudaya dan Meningkatkan kualitas
bardaya saing sumber daya manusia
berlandaskan nilai – Sasaran : Usia harapan hidup
nilai keagamaan
Meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat

3.3. Telaahan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan Rencana


Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat

3.3.1. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020 -


2024
Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan
makmur sesuai dengan RPJPN 2005-2025, Presiden terpilih sebagaimana tertuang
dalam RPJMN 2020-2024 telah menetapkan Visi Presiden 2020-2024:
“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian,
Berlandaskan Gotong Royong”.
Untuk melaksanakan visi Presiden 2020-2024 tersebut, Kementerian
Kesehatan menjabarkan visi Presiden di bidang kesehatan yaitu menciptakan
manusia yang sehat, produktif, mandiri, dan berkeadilan.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan kesehatan
mempunyai peran sentral sebagai pondasi dalam peningkatan kualitas SDM,
khususnya terkait aspek pembangunan sumber daya manusia sebagai modal manusia
(human capital). Indeks modal manusia (Human Capital Index) mencakup
parameter:

III-8 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
1) Survival, diukur dari probabilitas keberlangsungan hidup hingga umur 5 tahun
(probability of survival to age 5),
2) Pendidikan, diukur dari ekspektasi jumlah tahun sekolah dan skor tes
terharmonisasi (expected years of schooling dan harmonized test scores), dan
3) Kesehatan, diukur dari survival rate usia 15 – 60 tahun dan proporsi anak
dibawah usia 5 tahun yang tidak mengalami stunting.
Dalam rangka mencapai terwujudnya Visi Presiden yakni: “Terwujudnya Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”,
maka telah ditetapkan 9 (sembilan) Misi Presiden 2020-2024, yakni:
1) Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
2) Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing
3) Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan
4) Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
5) Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa
6) Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya
7) Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh
Warga
8) Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya
9) Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan
Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, termasuk
penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing (khususnya
di bidang farmasi dan alat kesehatan), Kementerian Kesehatan telah menjabarkan
Misi Presiden Tahun 2020-2024, sebagai berikut:
1) Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Angka kematian ibu (maternal mortality rate) dan angka kematian bayi (infant
mortality rate) merupakan indikator sensitif untuk mengukur keberhasilan
pencapaian pembangunan kesehatan, dan juga sekaligus mengukur pencapaian
indeks modal manusia. Pemerintah telah menetapkan penurunan angka
kematian ibu sebagai major project, yang harus digarap dengan langkah-
langkah strategis, efektif dan efisien.
2) Menurunkan angka stunting pada balita
Proporsi balita stunting sangat penting sebagai parameter pembangunan modal
manusia. Seperti halnya penurunan angka kematian ibu, pemerintah juga telah

III-9 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
menetapkan percepatan penurunan stunting sebagai major project yang harus
digarap dengan langkah-langkah strategis, efektif dan efisien.
3) Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional
Sebagaimana diketahui bersama, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
telah mampu memperbaiki akses pelayanan kesehatan baik ke FKTP maupun
FKRTL dan juga telah memperbaiki keadilan (ekualitas) pelayanan kesehatan
antar kelompok masyarakat. Namun demikian, pembiayaan JKN selama lima
tahun terakhir telah mengalami ketidakseimbangan antara pengeluaran dan
pemasukan. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi JKN,
Kementerian Kesehatan memiliki peran sentral dalam kendali mutu dan kendali
biaya (cost containment).
4) Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan
dalam negeri.
Sesuai dengan peta jalan kemandirian farmasi dan alat kesehatan, pemerintah
telah bertekad untuk meningkatkan industri bahan baku obat dan juga
peningkatan produksi alat kesehatan dalam negeri. Agar produksi dalam negeri
ini dapat diserap oleh pasar, pemerintah harus melakukan langkah-langkah
strategis untuk mendorong penggunaan obat dan alat kesehatan produksi
dalam negeri.

Guna mewujudkan Misi Presiden dalam Bidang Kesehatan Tahun 2020-2024,


Kementerian Kesehatan menetapkan 5 (lima) Tujuan Strategis, yakni:
1) Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus hidup
2) Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
3) Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan
kedaruratan kesehatan masyarakat
4) Peningkatan sumber daya kesehatan
5) Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif

III-10 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Dalam rangka mencapai 5 (lima) Tujuan Strategis Kementerian Kesehatan tersebut
di atas, ditetapkan 8 (delapan) Sasaran Strategis sebagai berikut :

No Tujuan Strategis No Sasaran Strategis


1 Peningkatan derajat kesehatan 1 Meningkatnya kesehatan ibu, anak
masyarakat melalui pendekatan dan gizi masyarakat
siklus hidup
2 Penguatan pelayanan kesehatan 2 Meningkatnya ketersediaan dan
dasar dan rujukan mutu fasyankes dasar dan rujukan
3 Peningkatan pencegahan dan 3 Meningkatnya pencegahan dan
pengendalian penyakit dan pengendalian penyakit serta
pengelolaan kedaruratan pengelolaan kedaruratan kesehatan
kesehatan masyarakat masyarakat
4 Peningkatan sumber daya 4 Meningkatnya akses, kemandirian
kesehatan dan mutu kefarmasian dan alat
kesehatan
5 Meningkatnya pemenuhan SDM
Kesehatan dan kompetensi sesuai
standar
6 Terjaminnya pembiayaan kesehatan
5 Peningkatan tata kelola 7 Meningatnya sinergisme pusat dan
pemerintahan yang baik, bersih daerah serta meningkatnya tata
dan inovatif kelola pemerintahan yang baik dan
bersih
8 Meningkatnya efektivitas
pengelolaan litbangkes dan sistem
informasi kesehatan untuk
pengambilan keputusan

3.3.2. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat


Sesuai dengan Visi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, maka visi
pembangunan daerah jangka menengah Provinsi Sumatera Barat tahun 2021-2026
adalah “Terwujudnya Sumatera Barat Madani Yang Unggul Dan
Berkelanjutan“,maka diharapkan akan mewujudkan keinginan dan amanat
masyarakat Provinsi Sumatera Barat dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan
nasional seperti diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Untuk Bidang Kesehatan tujuan dan sasaran terdapat pada misi 1 yaitu
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang sehat,
berpengetahuan, terampil dan berdaya saing. dengan tujuan meningkatkan

III-11 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat secara merata.
Tabel 3.3
Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dalam RPJMD
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026

Misi Tujuan Sasaran


Misi 1 : Mewujudkan Sumber Meningkatnya derajat
Meningkatkan daya manusia yang kesehatan masyarakat
Kualitas Sumber sehat, unggul dan
Daya Manusia yang berdaya saing
sehat,
berpengetahuan,
terampil dan
berdaya saing.

Dalam upaya mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Barat, dirumuskan suatu bentuk yang lebih terarah berupa tujuan dan sasaran yang
strategis organsisasi. Tujuan dan sasaran adalah perumusan sasaran yang
selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan kinerja selama lima tahun. Tujuan yang
akan dicapai Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat adalah sebagi berikut:
1. Meningkatnya derajad kesehatan masyarakat
2. Meningkatnya kinerja organisasi
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan dan menggambarkan
hal-hal yang ingin dicapai, diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai
melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional. Berdasarkan hal
tersebut, maka Dinas Kesehatan menetapkan sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya Pemenuhan SPM dengan indikator sasaran
a. Persentase pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi KLB dan
wabah (covid-19 dan penyakit lainnya yang berpotensi KLB dan wabah)
b. Persentase pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis
kesehatan akibat bencana dan/ atau berpotensi bencana
2 Meningkatnya Kesehatan Ibu, Anak dan Kesehatan Masyarakat dengan
indikator sasaran:
a. Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (%)

III-12 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
3 Meningkatnya Ketersediaan Dan Mutu Fasyankes Dasar Dan Rujukan dengan
indikator sasaran:
a. Jumlah Rumah Sakit Yang Terakreditasi
4 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit dengan indikator
sasaran :
a. Jumlah Kabupaten kota yang mencapai imunisasi dasar lengkap pada
anak usia 0-11 bulan (%)
5 Meningkatnya kepesertaan Jaminan Kesehatan dengan indikator sasaran :
a. Kepesertaan sistem jaminan sosial nasional BPJS Kesehatan (%)
6 Meningkatnya tata kelola organisasi dengan indicator sasaran :
a. Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan adalah suatu cara untuk mencapai
tujuan, sasaran jangka menengah, dan target kinerja hasil (outcome) program
prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi Dinas Kesehatan.
Tabel 3.4
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

VISI : Terwujudnya Sumatera Barat Madani Yang Unggul Dan


Berkelanjutan
MISI 1 : Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang sehat,
berpengetahuan, terampil dan berdaya saing.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


(1) (2) (3) (4)
Meningkatny 1. Meningkatny Mendorong 1. Peningkatan kualitas
a derajat a akuntabilitas terciptanya penyusunan dan
kesehatan kinerja Dinas akuntabilitas penyajian laporan
masyarakat Kesehatan kinerja Perangkat kinerja
Daerah sebagai 2. Monitoring
salah satu pencapaian sasaran
prasyarat untuk strategis atas
terciptanya penggunaan
pemerintah yang anggaran untuk
baik dan program dan
terpercaya kegiatan
2.Meningkatnya 1. Peningkatan 1. Pelayanan kesehatan
Status Kesehatan kesehatan ibu, menggunakan
Keluarga anak, KB, pendekatan siklus

III-13 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
(1) (2) (3) (4)
kesehatan hidup, mulai dari ibu
reproduksi dan hamil, bayi, anak
gizi balita, anak usia
masyarakat sekolah, remaja, usia
produktif, dan lansia,
dan intrevensi secara
kontinum (promotif,
preventif, kuratif,
2. Pembudayaan rehabilitatif) dengan
Perilaku Hidup penekanan pada
Sehat melalui promotif dan
Gerakan preventif
Masyarakat 2. Peningkatan
Hidup Sehat promotif dan
3. Peningkatan preventif di daerah
pencegahan dengan melibatkan
dan seluruh elemen
pengendalian masyarakat,
penyakit serta termasuk pelaku
pengelolaan usaha dan organisasi
kedaruratan masyarakat
kesehatan 3. Peningkatan deteksi
masyarakat dini secara aktif pada
4. Penguatan sasaran keluarga
reporting dan dengan risiko
real time masalah kesehatan
surveillance masyarakat
untuk penyakit 4. Peningkatan cakupan
berpotensi penemuan kasus dan
wabah dan pengobatan serta
penyakit baru penguatan tata
muncul (new laksana penanganan
emerging penyakit
diseases); 5. Penguatan health
security terutama
peningkatan
kapasitas untuk
pencegahan, deteksi,
dan respon cepat
terhadap ancaman
penyakit termasuk
penguatan alert
system kejadian luar
biasa
3. Meningkatnya 1. Penguatan 1. Penguatan pelayanan
Akses dan Mutu sistem kesehatan primer

III-14 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
(1) (2) (3) (4)
Pelayanan kesehatan dan dengan engutamakan
Kesehatan pengawasan UKM tanpa
obat dan meninggalkan UKP,
makanan serta mensinergikan
FKTP pemerintah
dan FKTP swasta
2. Peningkatan 2. Pengembangan
pemenuhan kebijakan khusus
dan untuk pelayanan
pemerataan kesehatan di daerah
sumber daya terpencil, sangat
kesehatan terpencil dan daerah
sesuai standar dengan karakteristik
3. Peningkatan geografis tertentu
cakupan dan (kepulauan)
kemanfaatan 3. Optimalisasi
universal penguatan pelayanan
health kesehatan dasar
coverage melalui pendekatan
keluarga;
4. Pemanfaatan inovasi
teknologi dalam
pelayanan kesehatan
5. Memastikan
ketersediaan obat
esensial dan vaksin
di fasilitas pelayanan
kesehatan, terutama
di puskesmas,
dengan melakukan
pembinaan
pengelolaan obat dan
vaksin sesuai standar
di instalasi farmasi
provinsi,
kabupaten/kota dan
puskesmas
6. Dukungan
pemenuhan tenaga
kesehatan di
puskesmas sesuai
standar dan tenaga
dokter spesialis di
rumah sakit sesuai
standar

III-15 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
3.4.1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Lima Puluh Kota
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Lima Puluh Kota. Peraturan daerah ini
ditetapkan sebagai arah bagi penyusunan perencanaan pembangunan yang
berdasarkan pada rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah. Tujuan
dari penyusunan Rencana Tata Ruang di Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota adalah
untuk Mewujudkan Kabupaten Lima Puluh Kota Sebagai Sentra Pertanian Dan
Pariwisata Yang Berdaya Saing Didukung Pengembangan Infrastruktur Yang Maju,
Sinergis dan Berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka ada beberapa
kebijakan penataan ruang berdasarkan potensi dan permasalahan tata ruang wilayah
yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Pada matrik program RTRW Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2011-2031
untuk Dinas Kesehatan adalah Pembangunan dan peningkatan fasilitas pelayanan
umum, berupa Pembangunan Rumah Sakit.

Tabel 3.5

Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten


Lima Puluh Kota Berdasarkan Telaahan RTRW beserta Faktor
Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No Telaahan RTRW Permasalaha Faktor Faktor Pendorong


n Penghambat
1 Pembangunan Perencanaan Anggaran Dengan
Rumah Sakit Pembanguna tidak tersedia dibangunnya RS di
n sehingga lahan kawasan Ibu Kota
Daerah yang belum ada Kabupaten akan
belum memudahkan akses
optimal masyarakat untuk
mendapatkan
pelayanan
kesehatan rujukan

III-16 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
3.4.2. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Penelaahan terhadap KLHS bertujuan untuk memastikan bahwa
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah, kebijakan, rencana dan program sebagaimana yang
diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan kewajiban bagi
pemerintah dalam menyusun kebijakan, rencana dan program untuk memastikan
bahwa rencana pembangunan tersebut memasukkan prinsip pembangunan
berkelanjutan, sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. KLHS adalah
rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan
bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi
dalam pembangunan suatu wilayah dan/ atau kebijakan, rencana dan/ atau program.
Peratuan Pemerintah Nomor 46 Tahun
2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis pasal 2
ayat 2 dan pasal 17 ayat 1 mengenai tugas Kementerian Dalam Negeri yang memiliki
kewenangan dalam mengatur pembuatan dan pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (KLHS RPJMD).
Telaahan terhadap hasil penyusunan Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) yang
dalam KLHS dinilai memiliki dampak terhadap lingkungan hidup serta
pembangunan berkelanjutan seperti yang disajikan pada Tabel 3.6 di bawah ini :

Tabel 3.6
Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten
Lima Puluh Kota Berdasarkan Telaahan KLHS beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No Telaahan KLHS Permasalahan Faktor Faktor Pendorong


Penghambat
1 Persentase anak Capaian IDL Orang tuaKerja sama lintas
umur 12-23 dibawah target menolak sektor, penyediaan
bulan yang pemberian media informasi dan
menerima imunisasi edukasi serta
Imunisasi Dasar lengkap kepada peningakatan kapasitas
Lengkap (IDL) Balitanya petugas kesehatan dan
kader posyandu.
2 Prevalensi Masih ditemui Tidak optimalnya Peningkatan skill,

III-17 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
No Telaahan KLHS Permasalahan Faktor Faktor Pendorong
Penghambat
kekurangan gizi anak balita asupan gizi anak kemampuan
(underweight) dengan balita karena komunikasi tenaga
pada anak balita underweight, faktor ekonomi kesehatan dalam
namun dan pola asuh mengedukasi
prevalensinya yang tidak masyarakat untuk
kecil optimal peduli terhadap gizi
seimbang, penyediaan
PMT dan MP-ASI
3 Prevalensi Tingginya Tidak optimalnya Peningkatan skill,
stunting prevalensi asupan gizi anak kemampuan
(pendek dan stunting balita karena komunikasi tenaga
sangat pendek) faktor ekonomi kesehatan dalam
pada anak di dan pola asuh mengedukasi
bawah lima yang tidak masyarakat untuk
tahun /balita. optimal peduli terhadap gizi
seimbang, penyediaan
PMT dan MP-ASI
4 Prevalensi Tingginya Tidak optimalnya Peningkatan skill,
stunting prevalensi asupan gizi anak kemampuan
(pendek dan stunting balita karena komunikasi tenaga
sangat pendek) faktor ekonomi kesehatan dalam
pada anak di dan pola asuh mengedukasi
bawah dua yang tidak masyarakat untuk
tahun /baduta. optimal peduli terhadap gizi
seimbang, penyediaan
PMT dan MP-ASI
5 Prevalensi Masih Tidak optimalnya Peningkatan skill,
malnutrisi ditemukannya asupan gizi anak kemampuan
(berat kasus balita karena komunikasi tenaga
badan/tinggi malnutrisi faktor ekonomi kesehatan dalam
badan) anak pada balita dan pola asuh mengedukasi
pada usia yang tidak masyarakat untuk
kurang dari 5 optimal peduli terhadap gizi
tahun, seimbang, penyediaan
berdasarkan PMT dan MP-ASI serta
tipe. peningkatan Stimulasi
Deteksi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK)
6 Prevalensi Tingginya Tidak optimalnya Pemberian Tablet Fe
anemia pada ibu prevalensi asupan protein, paa remaja puteri dan
hamil. anemia pada Fe danVitamin C peningkatan Program
ibu hamil. pada ibu hamil Kesehatan Reproduksi
pada Remaja (PKPR)

7 Persentase bayi Rendahnya Tidak optimalnya Pengembangan media


usia kurang dari cakupan ASI asupan makanan KIE, penyediaan ruang

III-18 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
No Telaahan KLHS Permasalahan Faktor Faktor Pendorong
Penghambat
6 bulan yang Ekslusif pada bergizi pada ibu laktasi di perkantoran
mendapatkan bayi hamil dan pola dan fasilitas publik
ASI eksklusif. asuh bayi

8 Proporsi Masih Kehamilan di Peningkatan jumlah


perempuan ditemukannya usia muda (<20 tenaga kesehatan
pernah kawin kasus tahun) dan usia terlatih, peningkatan
umur 15-49 kematian ibu tua (>35 tahun) sarana dan pra sarana
tahun yang fasilitas pelayanan
proses kesehatan, penyediaan
melahirkan kartu jaminan
terakhirnya kesehatan bagi
ditolong oleh masyarakat tidak
tenaga mampu.
kesehatan
terlatih.

9 Persentase Rendahnya Masih ada orang Pengembangan media


kecamatan yang cakupan IDL tua yang KIE dan koordinasi
mencapai 80% dan UCI menolak bayinya lintas sektor dalam
imunisasi dasar diimunisasi mendukung program
lengkap (IDL) imunisasi
pada bayi.

10 Prevalensi Rendahnya Masih rendahnya Pengembangan media


tekanan darah penemuan kesdaran KIE, pningkatan sarana
tinggi. masyarakat masyarakat dan pra sarana deteksi
dengan untuk melakukan dini hipertensi serta
hipertensi kontrol kampanye Germas dan
kesehatan koordinasi lintas sektor
dalam mendukung
program

11 Persentase Masih ditemui Proses Pengadaan obat


ketersediaan di beberapa pengadaan obat melalui BLUD
obat dan vaksin puskesmas kadangkala
di Puskesmas. obat dan terkendala
vaksin yang dimana penyedia
tidak tersedia tidak bisa
pada saat memenuhi sesuai
dibutuhkan pesanan
masyarakat

12 Kepadatan dan Jenis tenaga Permintaan Peraturan kepala


distribusi tenaga kesehatan personal yang daerah yang tegas
kesehatan. tidak tidak mau terhadap penempatan

III-19 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
No Telaahan KLHS Permasalahan Faktor Faktor Pendorong
Penghambat
terdistribusi ditempatkan di pegawai sesuai rencana
secara merata puskesmas jauh kebutuhan yang harus
ataupun sangat didukung oleh semua
jauh pihak.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis


Isu-isu strategis merupakan hal yang penting dalam penyusunan perencanaan
pembangunan daerah. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan merupakan kondisi yang harus diperhatikan mengingat manfaatnya
yang dapat memberikan pengaruh bagi daerah dimasa yang akan datang dan
apabila tidak diperhatikan akan memberikan kerugian. Isu strategis dapat berasal
dari permasalahan kesehatan, kebijakan nasional dari Kementerian Kesehatan
maupun dinas kesehatan provinsi.
Berdasarkan identifikasi permasalahan serta memperhatikan analisis terkait
dengan tantangan dan peluang, faktor pendorong dan penghambat, serta hal-hal
yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan kesehatan, maka isu-isu
strategis Dinas Kesehatan yaitu :
1. Penurunan angka stunting, kematian ibu dan bayi;
2. Perbaikan pengelolaan sistem JKN;
3. Penguatan pelayanan kesehatan;
4. Isu terkait obat dan alat kesehatan
5. Peningkatan pengendalian penyakit baik menular maupun tidak menular
serta penguatan health security untuk penanganan pandemi,
6. Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) serta peningkatan
sistem kesehatan nasional

III-20 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
IV. BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan
4.1.1. Tujuan Jangka Menengah Dinas Kesehatan.
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1
(satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan Strategis ditetapkan dengan
mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis
lingkungan strategis, Sehingga dapat mengarahkan perumusan strategi, kebijakan,
program, dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan
tujuan yang akan ditetapkan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota
akan dapat mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai
lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang
dimiliki, serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
Tujuan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 - 2026 yang secara langsung berkaitan
dengan urusan kesehatan, Dalam upaya menjawab isu dan permasalahan dalam
urusan pembangunan bidang kesehatan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Lima
Puluh Kota merumuskan tujuan jangka menengah yang tertuang dalam Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 - 2026, yaitu
1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan indikator Indeks
Pembangunan Manusia
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas unsur pelayanan publik dengan
indikator Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM )
4.1.2. Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tertentu. Sasaran menggambarkan
hasil yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencapai
suatu tujuan. Sasaran akan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan bersifat
spesifik, terinci dapat diukur dan dapat dicapai.
Sasaran yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota dalam
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Tahun 2021 - 2026
adalah :

`IV-1 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
1) Meningkatnya kesehatan dan gizi masyarakat dengan 49 indikator
2) Meningkatnya kualitas dan kuantitas kinerja Dinas Kesehatan dengan 3
indikator
Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Lima
Puluh Kota beserta Indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 berikut ini :

IV-2 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Lima puluh Kota Tahun 2021 – 2026

Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja


Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Meningkatkan Indeks Meningkat nya Angka Harapan 69,86 69,93 70 70,07 70,14 70,20 Dirilis oleh
kualitas Pembangun derajat Hidup BPS
sumberdaya an Manusia kesehatan Persentase Balita Jumlah Balita Gizi 4.6 4.3 4.0 3.7 3.4 3.1
manusia masyarakat Gizi Buruk Buruk pada waktu
tertentu X 100%

Jumlah balita pada


waktu yang sama

Prevalensi Balita Jumlah Balita Gizi 7.68 7.56 7.44 7.32 7.2 7.08
Gizi Kurang Kurang pada waktu
tertentu X 100%

Jumlah balita yang


ditimbang pada waktu
yang sama
Penurunan Jumlah anak balita 7,29 6,29 5,29 4,29 3,29 2,29
Prevalensi sangat pendek
Stunting (stunting) pada waktu
tertentu
X 100%
Jumlah anak balita
pada waktu yang sama

Cakupan desa / Jumlah nagari siaga 65 70 75 80 85 90


nagari siaga aktif aktif pada waktu
tertentu X 100%

Jumlah nagari pada


waktu yang sama

`IV-3 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Angka Kematian Jumlah kematian 9.58 9.57 9.56 9.55 9.54 9.53 Per 1000
Bayi ( AKB ) balita pada waktu Kelahiran
tertentu Hidup
X 1000
Jumlah kelahiran
hidup pada periode
waktu yang sama
Angka Kematian Jumlah kematian 10.55 10.54 10.53 10.52 10.51 10.5 Per 1000
Balita balita pada waktu Kelahiran
tertentu Hidup
X 1000
Jumlah kelahiran
hidup pada periode
waktu yang sama
Angka Kematian Jumlah kematian 8.77 8.76 8.75 8.74 8.73 8.72 Per 1000
Neonatal neonatal pada waktu Kelahiran
tertentu Hidup
X 1000
Jumlah kelahiran
hidup pada periode
waktu yang sama

Angka Kematian Jumlah kematian ibu 97.4 97,4 97,3 97,2 97,1 97 Per
Ibu yang berkaitan dengan 100.000
kehamilan, persalinan, Kelahiran
dan masa nifas atau Hidup
hasil estimasi pada
waktu tertentu

Jumlah kelahiran X
hidup pada periode 100.000
waktu yang sama

Rasio posyandu Jumlah posyandu pada 15 16 17 18 19 20 Per 1000


per satuan Balita waktu tertentu penduduk
X 1000
Jumlah Balita pada
periode waktu yang
sama

IV-4 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Rasio Jumlah puskesmas, 8.78 8.79 8.8 8.8 8.8 8.8 Per 30.000
puskesmas, poliklinik, pustu pada penduduk
poliklinik, pustu waktu tertentu X 30.000
persatuan
penduduk Jumlah penduduk
pada periode waktu
yang sama
Rasio Rumah Jumlah Rumah Sakit 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 Per 1.000
Sakit persatuan pada waktu tertentu penduduk
penduduk X 1.000
Jumlah penduduk
pada periode waktu
yang sama

Cakupan Jumlah komplikasi 77.5 77.8 78 78.3 78.5 79


komplikasi kebidanan ditangani
kebidanan pada waktu tertentu X 100
ditangani
Jumlah perkiraan
Bumil dengan
komplikasi kebidanan
pada waktu yang sama
( 20 % dari sasaran
Bumil )
Cakupan Jumlah pertolongan 78.3 78.6 78.9 79.1 79.3 79.6
pertolongan pesalinan oleh Nakes
persalinan oleh pada waktu tertentu X 100
tenaga kesehatan
yang memiliki Jumlah Sasaran Ibu
kompetensi bersalin pada waktu
kebidanan yang sama

Cakupan desa/ Jumlah Jorong UCI 80 80 80 80 80 80


kelurahan pada waktu tertentu
Universal Child X 100
Immunization Jumlah Jorong pada
( UCI ) waktu yang sama

IV-5 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Cakupan Balita Jumlah Balita Gizi 100 100 100 100 100 100
Gizi Buruk Buruk mendapat
Mendapat perawatan pada waktu X 100
perawatan tertentu

Jumlah Balita Gizi


buruk pada waktu
yang sama

Persentase anak Jumlah Bayi di 95 95 95 95 95 95


usia 1 tahun yang imunisasi campak
diimunisasi pada waktu tertentu X 100
campak
Jumlah Bayi pada
waktu yang sama
Cakupan Balita Jumlah Balita 100 100 100 100 100 100
Pneumonia yang pneumonia yang
ditangani ditangani pada waktu X 100
tertentu

Jumlah Balita
pneumoniayang
ditemukan pada waktu
yang sama

Cakupan Jumlah penderita 74 90 90 90 90 90


penemuan dan penyakit TBC BTA
penanganan yang ditangani pada X 100
penderita waktu tertentu
penyakit TBC
BTA Jumlah penemuan
penderita penyakit
TBC BTA pada waktu
yang sama

IV-6 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Tingkat Jumlah kasus TBC 277 290 280 284 284 284 per
prevalensi yang ditemukan dan 100.000
Tuberkulosis diobati pada waktu X penduduk
( per 100.000 tertentu 100.000
penduduk )
Jumlah penduduk
pada waktu yang sama
Tingkat kematian Jumlah kematian < 10 < 10 < 10 < 10 < 10 < 10 per
Tuberkulosis akibat TBC pada waktu 100.000
( per 100.000 tertentu X penduduk
penduduk ) 100.000
Jumlah kasus TBC
pada waktu yang sama

Proporsi jumlah Jumlah penemuan 100 100 100 100 100 100
kasus kasus TBC pada waktu
Tuberkulosis tertentu X 100
yang terdeteksi
dalam program Jumlah sasaran kasus
DOTS TBC BTA pada waktu
yang sama

Proporsi jumlah Jumlah kasus TBC 90 90 90 90 90 90


kasus yang sembuh dan
Tuberkulosis pengobatan lengkap X 100
yang diobati dan pada waktu tertentu
sembuh dalam
program DOTS Jumlah kasus TBC
yang ditemukan dan
diobati pada waktu
yang sama

IV-7 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Cakupan Jumlah penderita 100 100 100 100 100 100
penemuan dan penyakit DBD yang
penanganan ditangani pada waktu X 100
penderita tertentu
penyakit DBD
Jumlah penderita
penyakit yang
ditemukan
DBD pada waktu yang
sama

Penderita Diare Jumlah penanganan 100 100 100 100 100 100
yang ditangani penderita Diare pada
waktu tertentu X 100

Jumlah penemuan
penderita Diare pada
waktu yang sama

Angka Kejadian Jumlah kasus positif <1 <1 <1 <1 <1 <1 Per 1000
Malaria malaria pada waktu Penduduk
tertentu
X 1000
Jumlah penduduk
pada periode waktu
yang sama

Tingkat kematian Jumlah kematian <1 <1 <1 <1 <1 <1 Per 1000
akibat Malaria akibat malaria pada Penduduk
waktu tertentu
X 1000
Jumlah kasus positif
malaria pada periode
waktu yang sama

IV-8 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Prevalensi Jumlah kasus HIV < 0,1 < 0,1 < 0,1 < 0,1 < 0,1 < 0,1 per 1000
HIV/AIDS AIDS yang ditemukan penduduk
( Persen ) dari dan diobati pada X 1000
total populasi waktu tertentu

Jumlah penduduk
pada waktu yang sama

Cakupan Jumlah penemuan 100 100 100 100 100 100


pelayanan kasus rujukan pasien
kesehatan masyarakat miskin
rujukan pasien pada waktu tertentu
masyarakat X 100
miskin Jumlah rujukan pasien
masyrakat miskin pada
waktu yang sama

Cakupan Jumlah pelayanan 76.8 76.9 77 77.1 77.2 77.3


kunjungan bayi kesehatan bayi pada
waktu tertentu
X 100
Jumlah sasaran bayi
pada waktu yang sama
Cakupan Jumlah Puskesmas 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 Per 30.000
Puskesmas pada tahun tertentu penduduk
X 30.000
Jumlah penduduk
pada tahun yang sama
Cakupan Jumlah Puskesmas 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9 Per 17.000
Puskesmas Pembantupada tahun penduduk
Pembantu tertentu X 17.000

Jumlah penduduk
pada tahun yang sama

IV-9 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Cakupan Jumlah pelayanan 76.8 76.9 77 77.1 77.2 77.3
kunjungan ibu kesehatan ibu hamil
hamil K4 K4 pada waktu
tertentu X 100

Jumlah sasaran ibu


hamil pada waktu yang
sama
Cakupan Jumlah pelayanan 75.8 76 76.2 76.4 76.5 76.6
pelayanan nifas kesehatan ibu nifas
KF3 pada waktu
tertentu X 100

Jumlah sasaran ibu


bersalin pada waktu
yang sama
Cakupan Jumlah neonates 57.4 5732 57 56.8 56.6 56.4
neonatus dengan komplikasi yang
komplikasi ditangani pada waktu X 100
ditangani tertentu

Jumlah perkiraan
neonatus dengan
komplikasi pada waktu
yang sama ( 15 % dari
lahir hidup )

Cakupan Jumlah pelayanan 62.3 62.6 62.8 63 63.3 63.5


pelayanan anak kesehatan balita pada
balita waktu tertentu
X 100
Jumlah sasaran balita
pada waktu yang sama

Cakupan Jumlah pemberian 485 485 490 490 495 500


pemberian makanan pendamping
makanan ASI pada anak usia 6-
pendamping ASI 24 bulan keluarga
pada anak usia 6- miskin
24 bulan
keluarga miskin

IV-10 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Cakupan Jumlah penjaringan 100 100 100 100 100 100
penjaringan kesehatan siswa SD
kesehatan siswa setingkat pada waktu
SD setingkat tertentu X 100

Jumlah sasaran siswa


SD setingkat pada
waktu yang sama

Cakupan Jumlah kunjungan 100 100 100 100 100 100


pelayanan pelayanan masyarakat
kesehatan dasar miskin pada waktu
masyarakat tertentu
miskin X 100
Jumlah masyarakat
miskin pada waktu
yang sama

Cakupan Jumlah RS pelayanan 100 100 100 100 100 100


pelayanan gawat gawat darurat level 1
darurat level 1 pada waktu tertentu
yang harus
diberikan sarana Jumlah RS pelayanan X 100
kesehatan ( RS ) gawat darurat level 1
yang harus diberikan
sarana kesehatan pada
waktu yang sama

Cakupan Desa/ Jumlah Desa/ 90 90 90 90 90 90


kelurahan kelurahan mengalami
mengalami KLB KLB yang dilakukan
yang dilakukan penyelidikan
penyelidikan epidemiologi X 100
epidemiologi < 24 jam pada waktu
< 24 jam tertentu

Jumlah Desa/
kelurahan mengalami
KLB pada waktu yang
sama

IV-11 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Rasio daya Jumlah RS rujukan 0.039 0.038 0.037 0.036 0.035 0.034
tampung RS pada waktu tertentu
Rujukan X 100
Jumlah rujukan pada
waktu yang sama

Persentase ibu Jumlah pelayanan 100 100 100 100 100 100
hamil kesehatan ibu hamil
mendapatkan K4 pada waktu
pelayanan tertentu X 100
kesehatan ibu
hamil Jumlah sasaran ibu
hamil pada waktu yang
sama
Persentase ibu Jumlah pelayanan 100 100 100 100 100 100
bersalin kesehatan ibu bersalin
mendapatkan pada waktu tertentu
pelayanan X 100
kesehatan Jumlah sasaran ibu
persalinan bersalin pada waktu
yang sama

Persentase bayi Jumlah pelayanan 100 100 100 100 100 100
baru lahir kesehatan bayi baru
mendapatkan lahir usia 0-28 hari
pelayanan pada waktu tertentu X 100
kesehatan bayi
baru lahir Jumlah sasaran bayi
baru lahir usia 0-28
hari pada waktu yang
sama

Cakupan Jumlah pelayanan 100 100 100 100 100 100


pelayanan kesehatan balita usia
kesehatan balita 0-59 bulan sesuai
sesuai standar standar pada waktu X 100
tertentu

Jumlah sasaran balita


usia 0-59 bulan pada
waktu yang sama

IV-12 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Persentase anak Jumlah penjaringan 100 100 100 100 100 100
usia pendidikan kesehatan kelas 1 dan
dasar yang kelas 7 sederajat sesuai
mendapat standar pada waktu X 100
pelayanan tertentu
kesehatan sesuai
standar Jumlah sasaran kelas 1
dan kelas 7 pada waktu
yang sama

Persentase orang Jumlah orang usia 15- 100 100 100 100 100 100
usia 15-59 tahun 59 tahun mendapat
mendapat skrining kesehatan
skrining sesuai standar pada X 100
kesehatan sesuai waktu tertentu
standar
Jumlah sasaran orang
usia 15-59 tahun
mendapat skrining
kesehatan pada waktu
yang sama

Persentase warga Jumlah warga Negara 100 100 100 100 100 100
Negara usia 60 usia 60 tahun keatas
tahun keatas mendapat skrining
mendapat kesehatan sesuai X 100
skrining standar pada waktu
kesehatan sesuai tertentu
standar
Jumlah sasaran warga
Negara usia 60 tahun
keatas mendapat
skrining kesehatan
sesuai standar pada
waktu yang sama

IV-13 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Persentase Jumlah penderita DM 100 100 100 100 100 100
penderita DM yang mendapat
mendapat pelayanan kesehatan
pelayanan sesuai standar pada
kesehatan sesuai waktu tertentu
standar X 100
Jumlah sasaran
penderita DM yang
mendapat pelayanan
kesehatan sesuai
standar pada waktu
yang sama

Persentase ODGJ Jumlah ODGJ Berat 100 100 100 100 100 100
Berat yang yang mendapat
mendapat pelayanan kesehatan
pelayanan jiwa sesuai standar
kesehatan jiwa pada waktu tertentu
sesuai standar X 100
Jumlah sasaran ODGJ
Berat yang mendapat
pelayanan kesehatan
jiwa sesuai standar
pada waktu yang sama

Persentase Jumlah penderita 100 100 100 100 100 100


penderita Hipertensi yang
Hipertensi mendapat pelayanan
mendapat kesehatan sesuai X 100
pelayanan standar pada waktu
kesehatan sesuai tertentu
standar
Jumlah sasaran
penderita Hipertensi
yang mendapat
pelayanan kesehatan
sesuai standar pada
waktu yang sama

IV-14 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Persentase orang Jumlah orang terduga 100 100 100 100 100 100
terduga TBC TBC mendapatkan
mendapatkan pelayanan TBC sesuai
pelayanan TBC standar pada waktu
sesuai standar tertentu
X 100
Jumlah sasaran orang
terduga TBC
mendapatkan
pelayanan TBC sesuai
standar pada waktu
yang sama

Persentase orang orang dengan resiko 100 100 100 100 100 100
dengan resiko terinfeksi HIV
terinfeksi HIV mendapatkan
mendapatkan pelayanan deteksi dini
pelayanan HIV sesuai standar
deteksi dini HIV pada waktu tertentu
sesuai standar X 100
Jumlah sasaran orang
dengan resiko
terinfeksi HIV
mendapatkan
pelayanan deteksi dini
HIV sesuai standar
pada waktu yang sama

% tenaga Jumlah Nakes berizin 100 100 100 100 100 100
kesehatan berizin pada waktu tertentu
X 100
Jumlah Nakes pada
waktu yang sama

IV-15 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
% pelayanan Jumlah pelayanan 92 100 100 100 100 100
kesehatan yang kesehatan yang
memenuhi memenuhi standar
standar ketenagaan pada
ketenagaan waktu tertentu X 100

Jumlah pelayanan
kesehatan pada waktu
yang sama

Jumlah tenaga Menghitung by name 100 100 100 100 100 100
kesehatan yang
memenuhi
kompetensi

% tenaga Jumlah tenaga 80 80 90 100 100 100


kesehatan yang kesehatan yang
mengikuti mengikuti pelatihan X 100
pelatihan pada waktu tertentu

Jumlah Nakes pada


waktu yang sama
% Ketersediaan Jumlah obat dan 95 96 97 98 98 100
obat dan BMHP BMHP yang tersedia
pada waktu tertentu X 100

Jumlah obat dan


BMHP yang
seharusnya tersedia
pada waktu yang sama

Jumlah apotek, Menghitung by unit 37 47 50 52 55 57


toko obat, UMOT
yang di awasi
Jumlah IRTP Menghitung by unit 60 62 65 67 68 70
yang
tersertifikasi

IV-16 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
% pengawasan Jumlah pengawasan 50 52 54 55 57 58
post market post market produk
produk IRT-P IRT-P pada waktu
tertentu
X 100
Jumlah post market
produk IRT-P pada
waktu yang sama

% Kebutuhan Jumlah FKTP yang 100 100 100 100 100 100
Obat dan BMHP dilakukan distribusi
yang obat dan BMHP pada
didistribusikan waktu tertentu
X 100
Jumlah seluruh FKTP
pada waktu yang sama

% puskesmas Jumlah puskesmas 53.75 58,85 61.35 65.25 68.75 70.25


yang memiliki yang memiliki sarana
sarana sesuai sesuai standar pada
standar waktu tertentu
X 100
Jumlah puskesmas
pada waktu yang sama

% puskesmas Jumlah puskesmas 54.76 59.76 63.75 66.35 70.75 75.75


yang memiliki yang memiliki
prasarana sesuai prasarana sesuai
standar standar pada waktu
tertentu
X 100
Jumlah puskesmas
pada waktu yang sama
% puskesmas Jumlah puskesmas 42.75 45.78 50.65 55.75 60.25 65.75
yang memiliki yang memiliki alat
alat kesehatan kesehatan sesuai
sesuai standar standar pada waktu
tertentu
X 100
Jumlah puskesmas
pada waktu yang sama

IV-17 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
% cakupan Jumlah rumah sehat 45.2 50 60 70 80 90
rumah sehat pada waktu tertentu
X 100
Jumlah seluruh
rumah pada waktu
yang sama
% cakupan air Jumlah orang akses air 82.33 70 80 90 100 100
bersih bersih yang memenuhi
syarat pada waktu
tertentu X 100

Jumlah seluruh
penduduk pada waktu
yang sama

% cakupan Jumlah KK yang akses 56.33 60 70 90 100 100


jamban sehat jamban sehat pada
waktu tertentu
X 100
Jumlah seluruh KK
pada waktu yang sama

Cakupan TTU Jumlah TTU yang 54.19 65 70 75 80 85


memenuhi syarat memenuhi syarat
pada waktu tertentu
X 100
Jumlah seluruh TTU
pada waktu yang sama

Cakupan TPM Jumlah TPM yang 46.3 50 56 62 66 70


memenuhi syarat memenuhi syarat
pada waktu tertentu
X 100
Jumlah seluruh TPM
pada waktu yang sama

IV-18 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Indikator Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
Tujuan Sasaran KET
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
% Kecamatan Jumlah Kecamatan 76.9 84.6 92.3 100 100 100
sehat sehat pada waktu
tertentu
X 100
Jumlah seluruh
kecamatan pada waktu
yang sama

% Tempat kerja Jumlah Tempat kerja 50 73.6 78.9 84.2 89.47 94.73
yang yang melaksanakan
melaksanakan kesehatan kerja dan
kesehatan kerja kesehatan olahraga
dan kesehatan pada waktu tertentu X 100
olahraga
Jumlah seluruh
tempat kerja yang
dibina pada waktu
yang sama
Meningkatkan Indeks Meningkatnya Indeks Kepuasan Total dari Nilai 85,98 87,98 89,97 91,97 93,96 95,96
kualitas dan Kepuasan kualitas dan Masyarakat Persepsi per Unsur
kuantitas Masyarakat kuantitas terhadap X Nilai
unsur ( IKM ) kinerja Dinas pelayanan Total unsur yang terisi Penim
pelayanan Kesehatan kesehatan dasar bang
publik
Indeks Kepuasan Total dari Nilai 85,98 87,98 89,97 91,97 93,96 95,96
Masyarakat Persepsi per Unsur
terhadap X Nilai
pelayanan Total unsur yang terisi Penim
kesehatan bang
rujukan
Nilai SAKIP 61.71 64.37 67.02 66.68 72.34 75.00
Dinas Kesehatan (B) (B ) (B ) (B ) (BB ) (BB )

IV-19 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
V. BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi adalah langkah berisikan program-program sebagai prioritas


pembangunan daerah / perangkat daerah untuk mencapai sasaran. Berbagai
rumusan strategi yang disusun menunjukkan kemantapan pemerintah daerah dalam
memegang prinsipnya sebagai pelayan masyarakat. Strategi merupakan keseluruhan
cara atau langkah dengan penghitungan yang pasti untuk mencapai tujuan atau
mengatasi persoalan. Cara atau langkah dirumuskan lebih bersifat makro
dibandingkan dengan "teknik" yang lebih sempit, dan merupakan rangkaian
kebijakan. Sehingga strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang
dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program.
Perencanaan yang dilaksanakan secara efektif dan efisien sebagai pola
strategis pembangunan akan memberikan nilai tambah (value added) pada
pencapaian pembangunan daerah dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Sebagai
salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah, rumusan
strategi akan mengimplementasikan bagaimana sasaran pembangunan akan dicapai
dengan serangkaian arah kebijakan dari pemangku kepentingan. Oleh karena itu,
strategi diturunkan dalam sejumlah arah kebijakan dan program pembangunan
operasional dari upaya-upaya nyata dalam mewujudkan visi pembangunan daerah.
Guna mewujudkan Visi dan Misi Kepala daerah Kabupaten Lima Puluh Kota,
Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota merumuskan strategi dan arah
kebijakan pembangunan di bidang Kesehatan sebagai berikut :
1. Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan ibu, bayi, anak balita dan remaja.
2. Meningkatkan Pelayanan Gizi Masyarakat.

3. Meningkatkan akses penduduk terhadap sanitasi dasar


4. Meningkatnya Kebugaran Fisik Masyarakat
5. Meningkatkan pemberdayaan, kerja sama dan kemitraan dalam Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
6. Meningkatnya sumber daya kesehatan terstandarisasi
7. Meningkatnya pemenuhan SDM kesehatan dan kompetensi sesuai standar
8. Meningkatnya Upaya Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar

`V-1 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
9. Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit serta pengelolaan
kedaruratan kesehatan masyarakat
10. Terpenuhinya Jaminan Pembiayaan Kesehatan Masyarakat Miskin
11. Meningkatnya efektivitas pengelolaan sistem informasi kesehatan
Sedangkan Arah Kebijakan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh
Kota Tahun 2021 – 2026 adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan pelayanan ibu dan bayi berkesinambungan di fasilitas publik dan
swasta melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan semenjak ANC
2. Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit sesuai standar
4. Menyelenggarakan upaya perbaikan gizi masyarakat pada bumil, bayi, balita
dan remaja
5. Penguatan Puskesmas dalam penanganan masalah gizi
6. Peningkatan surveilans gizi dan pemantauan tumbuh kembang
7. Meningkatkan Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
8. Memperkuat fungsi FKTP dengan peningkatan pembinaan, pengawasan
terhadap peningkatan mutu dan ketersediaan fasyankes
9. Penguatan Pencegahan Faktor resiko, Detetksi Dini dan aksi multisektoral
(pembudayaan GERMAS), guna Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
10. Penguatan nagari siaga aktif dengan pembinaan, pengawasan
11. Penguatan UKBM dengan pembinaan dan advokasi LS
12. Penguatan Anggaran daerah dan advokasi ke kementrian untuk pengadaan
anggaran
13. Peningkatan pelayanan kesehatan bayi dan balita dan advokasi LS
14. Peningkatan penemuan dan penanganan penderita TB di puskesmas dan RS
15. Peningkatan penemuan dan penanganan penderita DBD di puskesmas dan RS
16. Penguatan Puskesmas pembantu yang ada dengan peningkatan pembinaan,
pengawasan terhadap peningkatan mutu dan ketersediaan fasyankes
17. Advokasi ke propinsi dan kementrian kesehatan untuk pengadaan MP ASI yang
berkualitas
18. Peningkatan pelayanan usia 15-59 dan advokasi LS
19. Peningkatan pelayanan usia 60 tahun keatas dan advokasi LS
20. Peningkatan pelayanan penderita DM dan advokasi LS

V-2 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
21. Peningkatan pelayanan penderita ODGJ Berat dan advokasi LS
22. Peningkatan pelayanan penderita Hipertensi dan advokasi LS
23. Peningkatan pelayanan orang terduga TBC di puskesmas dan RS
24. Peningkatan pelayanan orang dengan resiko terinfeksi HIV di puskesmas dan
RS
25. Koordinasi dengan BPS sebagai badan yang berhak mempublikasi angka
harapan hidup

V-3 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
TABEL 5.1
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN LIMA
PULUH KOTA

Visi Mewujudkan Lima Puluh Kota Yang Madani, Beradat Dan Berbudaya Dalam Kerangka Adat Basandi Syarak, Syarak
Basandi Kitabullah
Misi 1 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbudaya dan berdaya saing berlandaskan nilai – nilai keagamaan

Tujuan Sasaran Indikator Strategi Arah Kebijakan


Sasaran
Meningkatkan Meningkatny Angka Harapan Meningkatkan Kerjasama dan Koordinasi dengan BPS
kualitas a kesehatan Hidup kerjasama dan
sumberdaya dan Gizi koordinasi dengan
manusia Masyarakat BPS karena Angka
Harapan Hidup
hanya bisa dirilis
oleh BPS

Persentase Meningkatkan Menyelenggarakan upaya perbaikan gizi masyarakat pada bumil, bayi, balita
Balita Gizi Pelayanan Gizi dan remaja
Buruk Masyarakat
Penguatan Puskesmas dalam penanganan masalah gizi
Peningkatan surveilans gizi dan pemantauan tumbuh kembang
Prevalensi Meningkatkan Menyelenggarakan upaya perbaikan gizi masyarakat pada bumil, bayi, balita
Balita Gizi Pelayanan Gizi dan remaja
Kurang Masyarakat
Penguatan Puskesmas dalam penanganan masalah gizi
Peningkatan surveilans gizi dan pemantauan tumbuh kembang
Penurunan Meningkatkan Menyelenggarakan upaya perbaikan gizi masyarakat pada bumil, bayi, balita
Prevalensi Pelayanan Gizi dan remaja
Stunting Masyarakat
Penguatan Puskesmas dalam penanganan masalah gizi

Peningkatan surveilans gizi dan pemantauan tumbuh kembang


Cakupan desa / Meningkatkan Penguatan nagari siaga aktif dengan pembinaan, pengawasan
nagari siaga Cakupan desa /
aktif nagari siaga aktif

V-4 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tujuan Sasaran Indikator Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
Angka Meningkatkan Peningkatan pelayanan ibu dan bayi berkesinambungan di fasilitas publik dan
Kematian Bayi cakupan dan mutu swasta melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan semenjak ANC
( AKB ) pelayanan

Angka Meningkatkan Peningkatan pelayanan ibu dan bayi berkesinambungan di fasilitas publik dan
Kematian Balita cakupan dan mutu swasta melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan semenjak ANC
pelayanan

Angka Meningkatkan Peningkatan pelayanan ibu dan bayi berkesinambungan di fasilitas publik dan
Kematian cakupan dan mutu swasta melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan semenjak ANC
Neonatal pelayanan
Angka Meningkatkan Peningkatan pelayanan ibu berkesinambungan di fasilitas publik dan swasta
Kematian Ibu cakupan dan mutu melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan semenjak ANC
pelayanan

Rasio posyandu Menambah Penguatan UKBM dengan pembinaan dan advokasi LS


per satuan posyandu
Balita
Rasio Menambah Penguatan Anggaran daerah dan advokasi ke kementrian untuk pengadaan
puskesmas, puskesmas, anggaran
poliklinik, pustu poliklinik, pustu
persatuan
penduduk

Rasio Rumah Menambah Rumah Penguatan Anggaran daerah dan advokasi ke kementrian untuk pengadaan
Sakit persatuan Sakit anggaran
penduduk

Cakupan Meningkatkan Peningkatan pelayanan ibu dan bayi berkesinambungan di fasilitas publik dan
komplikasi cakupan dan mutu swasta melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan semenjak ANC
kebidanan pelayanan
ditangani

V-5 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tujuan Sasaran Indikator Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
Cakupan Meningkatkan Peningkatan pelayanan ibu berkesinambungan di fasilitas publik dan swasta
pertolongan cakupan dan mutu melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan semenjak ANC
persalinan oleh pelayanan
tenaga
kesehatan yang
memiliki
kompetensi
kebidanan
Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan
Cakupan desa/ Meningkatkan Peningkatan pelayanan kesehatan bayi dan balita dan advokasi LS
kelurahan cakupan dan mutu
Universal Child pelayanan
Immunization
( UCI )
Cakupan Balita Meningkatkan Penguatan puskesmas danpembinaan, pengawasan terhadap peningkatan mutu
Gizi Buruk Pelayanan Gizi dan ketersediaan fasyankes RS sebagai fasilitas rujukan
Mendapat Masyarakat
perawatan
Persentase anak Meningkatkan Peningkatan pelayanan kesehatan bayi dan advokasi LS
usia 1 tahun cakupan dan mutu
yang pelayanan
diimunisasi
campak
Cakupan Balita Meningkatkan Peningkatan pelayanan kesehatan balita dan advokasi LS
Pneumonia cakupan dan mutu
yang ditangani pelayanan Pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit sesuai standar
Cakupan Meningkatkan Peningkatan penemuan dan penanganan penderita TB di puskesmas dan RS
penemuan dan cakupan dan mutu
penanganan pelayanan
penderita
penyakit TBC
BTA
Tingkat Meningkatkan Peningkatan penemuan dan penanganan penderita TB di puskesmas dan RS
prevalensi cakupan dan mutu
Tuberkulosis pelayanan
( per 100.000
penduduk )

V-6 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tujuan Sasaran Indikator Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
Tingkat Meningkatkan Penguatan puskesmas dan RS dengan pembinaan, pengawasan terhadap
kematian cakupan dan mutu peningkatan mutu dan ketersediaan fasyankes RS sebagai fasilitas rujukan
Tuberkulosis pelayanan
( per 100.000
penduduk )
Proporsi jumlah Meningkatkan Peningkatan penemuan dan penanganan penderita TB di puskesmas dan RS
kasus cakupan dan mutu
Tuberkulosis pelayanan
yang terdeteksi
dalam program
DOTS
Proporsi jumlah Meningkatkan Peningkatan penemuan dan penanganan penderita TB di puskesmas dan RS
kasus cakupan dan mutu
Tuberkulosis pelayanan
yang diobati
dan sembuh
dalam program
DOTS
Cakupan Meningkatkan Peningkatan penemuan dan penanganan penderita DBD di puskesmas dan RS
penemuan dan cakupan dan mutu
penanganan pelayanan
penderita
penyakit DBD
Penderita Diare Meningkatkan Peningkatan penemuan dan penanganan Diare di puskesmas dan RS
yang ditangani cakupan dan mutu
pelayanan
Angka Kejadian Meningkatkan mutu Peningkatan penemuan dan penanganan Malaria di puskesmas dan RS
Malaria pelayanan

Tingkat Meningkatkan Penguatan puskesmas dan RS dengan pembinaan, pengawasan terhadap


kematian akibat cakupan dan mutu peningkatan mutu dan ketersediaan fasyankes
Malaria pelayanan
Prevalensi Meningkatkan Peningkatan penemuan dan penanganan HIV/AIDS di puskesmas dan RS
HIV/AIDS cakupan dan mutu
( Persen ) dari pelayanan
total populasi

V-7 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tujuan Sasaran Indikator Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
Cakupan Meningkatkan Penguatan puskesmas dan RS sebagai fasilitas rujukan dengan pembinaan,
pelayanan cakupan dan mutu pengawasan terhadap peningkatan mutu dan ketersediaan fasyankes
kesehatan pelayanan
rujukan pasien
masyarakat
miskin
Cakupan Meningkatkan Peningkatan pelayanan bayi berkesinambungan di fasilitas publik dan swasta
kunjungan bayi cakupan dan mutu melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan
pelayanan

Pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit sesuai standar


Cakupan Optimalisasi Memperkuat fungsi FKTP dengan peningkatan pembinaan, pengawasan
Puskesmas puskesmas yang ada terhadap peningkatan mutu dan ketersediaan fasyankes
Cakupan Optimalisasi Penguatan Puskesmas pembantu yang ada dengan peningkatan pembinaan,
Puskesmas puskesmas pengawasan terhadap peningkatan mutu dan ketersediaan fasyankes
Pembantu pembantu yang ada

Cakupan Meningkatkan Peningkatan pelayanan ibu dan bayi berkesinambungan di fasilitas publik dan
kunjungan ibu cakupan dan mutu swasta melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan semenjak ANC
hamil K4 pelayanan

Cakupan Meningkatkan Peningkatan pelayanan ibu dan bayi berkesinambungan di fasilitas publik dan
pelayanan nifas cakupan dan mutu swasta melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan semenjak ANC
pelayanan
Cakupan Meningkatkan Peningkatan pelayanan neonatus dan bayi berkesinambungan di fasilitas publik
neonatus cakupan dan mutu dan swasta melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan
dengan pelayanan
komplikasi
ditangani
Cakupan Meningkatkan Peningkatan pelayanan balita berkesinambungan di fasilitas publik dan swasta
pelayanan anak cakupan dan mutu melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan
balita pelayanan
Cakupan MP ASI yang Advokasi ke propinsi dan kementrian kesehatan untuk pengadaan MP ASI yang
pemberian berkualitas untuk berkualitas
makanan anak usia 6-24 bulan
pendamping dari keluarga miskin
ASI pada anak
usia 6-24 bulan
keluarga miskin

V-8 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tujuan Sasaran Indikator Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
Cakupan Meningkatkan Penguatan puskesmas dengan peningkatan pembinaan, pengawasan terhadap
penjaringan cakupan dan mutu peningkatan mutu dan ketersediaan fasyankes dan advokasi LS
kesehatan siswa pelayanan
SD setingkat

Cakupan Meningkatkan Penguatan puskesmas dan RS sebagai fasilitas rujukan dengan peningkatan
pelayanan cakupan dan mutu pembinaan, pengawasan terhadap peningkatan mutu dan ketersediaan
kesehatan dasar pelayanan fasyankes
masyarakat
miskin
Cakupan Meningkatkan Penguatan RS sebagai fasilitas rujukan Garda 1 dengan peningkatan
pelayanan cakupan dan mutu pembinaan, pengawasan terhadap peningkatan mutu dan ketersediaan
gawat darurat pelayanan fasyankes
level 1 yang
harus diberikan
sarana
kesehatan ( RS )
Cakupan Desa/ Meningkatkan Penguatan puskesmas dan RS sebagai fasilitas rujukan dengan peningkatan
kelurahan cakupan dan mutu pembinaan, pengawasan terhadap peningkatan mutu dan ketersediaan
mengalami KLB pelayanan fasyankes
yang dilakukan
penyelidikan
epidemiologi
< 24 jam

Rasio daya Optimalisasi RS Penguatan RS yang ada dengan peningkatan pembinaan, pengawasan terhadap
tampung RS yang ada peningkatan mutu dan ketersediaan fasyankes
Rujukan
Persentase ibu Meningkatkan Peningkatan pelayanan ibu dan bayi berkesinambungan di fasilitas publik dan
hamil cakupan dan mutu swasta melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan semenjak ANC
mendapatkan pelayanan
pelayanan
kesehatan ibu
hamil
Persentase ibu Meningkatkan Peningkatan pelayanan ibu dan bayi berkesinambungan di fasilitas publik dan
bersalin cakupan dan mutu swasta melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan semenjak ANC
mendapatkan pelayanan
pelayanan Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan
kesehatan
persalinan

V-9 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tujuan Sasaran Indikator Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
Persentase bayi Meningkatkan Peningkatan pelayanan bayi berkesinambungan di fasilitas publik dan swasta
baru lahir cakupan dan mutu melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan
mendapatkan pelayanan
pelayanan
kesehatan bayi
baru lahir
Cakupan Meningkatkan Peningkatan pelayanan balita berkesinambungan di fasilitas publik dan swasta
pelayanan cakupan dan mutu melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan
kesehatan balita pelayanan
sesuai standar

Persentase anak Meningkatkan Peningkatan pelayanan balita dan advokasi LS


usia pendidikan cakupan dan mutu
dasar yang pelayanan
mendapat
pelayanan
kesehatan
sesuai standar

Persentase Meningkatkan Peningkatan pelayanan usia 15-59 dan advokasi LS


orang usia 15-59 cakupan dan mutu
tahun mendapat pelayanan
skrining Penguatan Pencegahan Faktor resiko, Detetksi Dini dan aksi multisektoral
kesehatan (pembudayaan GERMAS), guna Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
sesuai standar
Persentase Meningkatkan Peningkatan pelayanan usia 60 tahun keatas dan advokasi LS
warga Negara cakupan dan mutu
usia 60 tahun pelayanan
keatas
Meningkatkan Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
mendapat
skrining
kesehatan
sesuai standar
Persentase Meningkatkan Peningkatan pelayanan penderita DM dan advokasi LS
penderita DM cakupan dan mutu
mendapat pelayanan Penguatan puskesmas dan RS sebagai fasilitas rujukan dengan peningkatan
pelayanan pembinaan, pengawasan terhadap peningkatan mutu dan ketersediaan
kesehatan fasyankes
sesuai standar Meningkatkan Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Persentase Meningkatkan Peningkatan pelayanan penderita ODGJ Berat dan advokasi LS
ODGJ Berat cakupan dan mutu

V-10 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tujuan Sasaran Indikator Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
yang mendapat pelayanan Penguatan puskesmas dan RS sebagai fasilitas rujukan dengan peningkatan
pelayanan pembinaan, pengawasan terhadap peningkatan mutu dan ketersediaan
kesehatan jiwa fasyankes
sesuai standar
Persentase Meningkatkan Peningkatan pelayanan penderita Hipertensi dan advokasi LS
penderita cakupan dan mutu
Hipertensi pelayanan Penguatan puskesmas dan RS sebagai fasilitas rujukan dengan peningkatan
mendapat pembinaan, pengawasan terhadap peningkatan mutu dan ketersediaan
pelayanan fasyankes
kesehatan
sesuai standar
Persentase Meningkatkan Peningkatan pelayanan orang terduga TBC di puskesmas dan RS
orang terduga cakupan dan mutu
TBC pelayanan
mendapatkan
pelayanan TBC
sesuai standar
Persentase Meningkatkan Peningkatan pelayanan orang dengan resiko terinfeksi HIV di puskesmas dan
orang dengan cakupan dan mutu RS
resiko terinfeksi pelayanan
HIV
mendapatkan
pelayanan
deteksi dini HIV
sesuai standar
% FKTP yg Meningkatnya status Peningkatan mutu FKTP
dilaksanakan akreditasi FKTP
pembinaan dan
pendampingan
akreditasi
% tenaga Meningkatnya Peningkatan legalitas dan perlindungan tenaga kesehatan
kesehatan kapasitas sumber
berizin daya manusia
kesehatan
% pelayanan Meningkatnya Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan terstandarnya tenaga
kesehatan yang kapasitas sumber kesehatan
memenuhi daya manusia
standar kesehatan
ketenagaan

V-11 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tujuan Sasaran Indikator Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
Jumlah tenaga Meningkatnya Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan terpenuhinya tenaga kesehatan
kesehatan yang kapasitas sumber yang memiliki kompetensi
memenuhi daya manusia
kompetensi kesehatan
% tenaga Meningkatnya Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan ter up date nya ilmu dan
kesehatan yang kapasitas sumber ketrampilan tenaga kesehatan melalui pelatihan
mengikuti daya manusia
pelatihan kesehatan
% Ketersediaan Meningkatnya Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan tersedianya obat dan BMHP
obat dan BMHP Pengawasan sediaan
farmasi, makanan
dan minuman
Jumlah apotek, Meningkatnya Pengawasan terhadap obat-obatan
toko obat, Pengawasan sediaan
UMOT yang di farmasi, makanan
awasi dan minuman
Jumlah IRTP Meningkatnya Pengawasan IRTP dan tersertifikasinya produk yang dihasilkan oleh IRTP
yang Pengawasan sediaan
tersertifikasi farmasi, makanan
dan minuman
% pengawasan Meningkatnya Pengawasan produk IRTP yang beredar dipasaran
post market Pengawasan sediaan
produk IRT-P farmasi, makanan
dan minuman
% Kebutuhan Meningkatnya Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan terdistribusinya obat dan
Obat dan Pengawasan sediaan BMHP
BMHP yang farmasi, makanan
didistribusikan dan minuman
% puskesmas Meningkatnya Peningkatan sarana puskesmas sesuai standar guna peningkatan mutu layanan
yang memiliki sarana dan
sarana sesuai prasarana dan alat
standar kesehatan
% puskesmas Meningkatnya Peningkatan prasarana puskesmas sesuai standar guna peningkatan mutu
yang memiliki sarana dan layanan
prasarana prasarana dan alat
sesuai standar kesehatan

V-12 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tujuan Sasaran Indikator Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
% puskesmas Meningkatnya Peningkatan alat kesehatan puskesmas sesuai standar guna peningkatan mutu
yang memiliki sarana dan layanan
alat kesehatan prasarana dan alat
sesuai standar kesehatan
% cakupan Meningkatnya Peningkatan cakupan rumah sehat melalui peningkatan akses jamban sehat
rumah sehat Cakupan rumah
sehat
% cakupan air Meningkatnya Peningkatan akses air bersih melalui program PAMSIMAS
bersih cakupan air bersih
% cakupan Meningkatnya Peningkatan akses jamban sehat melalui program seribu jamban
jamban sehat cakupan jamban
sehat
Cakupan TTU Meningkatnya Pembinaan TTU
memenuhi Cakupan TTU
syarat memenuhi syarat
Cakupan TPM Meningkatnya Pembinaan TPM
memenuhi Cakupan TPM
syarat memenuhi syarat
% Kecamatan Meningkatnya Pembinaan kecamatan sehat melalui program kabupaten sehat
sehat Kecamatan sehat
% Tempat kerja Meningkatnya Pembinaan tempat kerja
yang Tempat kerja yang
melaksanakan melaksanakan
kesehatan kerja kesehatan kerja dan
dan kesehatan kesehatan olahraga
olahraga

V-13 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Visi Mewujudkan Lima Puluh Kota Yang Madani, Beradat Dan Berbudaya Dalam Kerangka Adat Basandi Syarak, Syarak
Basandi Kitabullah
Misi 4 Meningkatkan kualitas layanan publik melalui reformasi biokrasi seutuhnya

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


Meningkatkan Meningkatnya Meningkatnya Perencanaan, 1.Meningkatnya Penyusunan Dokumen Perencanaan
kualitas dan kualitas dan Penganggaran, dan Evalusi 2. Meningkatnya Evaluasi
kuantitas kuantitas
unsur kinerja Dinas Meningkatkan Administrasi Keuangan 1. Meningkatkan Penyusunan, Pelaporan dengan Analisa Keuangan Perangkat
pelayanan Kesehatan Perangkat Daerah Daerah
publik 2. Meningkatkan Administrasi Barang Milik Daerah

Meningkatkan Administrasi Umum 1. Meningkatkan Kualitas Ketersediaan Barang Milik Daerah Penunjang
dan Administrasi Kepegawaian Pelaksanaan Urusan Perencanaan
Perangkat Daerah 2. Meningkatkan Penyusunan Perencanaan Evaluasi, Pelaporan
Kepegawaian Perangkat Daerah

V-14 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
VI. BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan, maka Dinas Kesehatan kabupaten
Lima Puluh Kota membagi kegiatan dalam beberapa kelompok sehingga dalam
memberikan pelayanan dapat terarah.
Adapun Program dan kegiatan yang mendukung pada visi, misi, tujuan dan
sasaran pada Urusan Kesehatan, untuk periode 2021 – 2026 tersebut yaitu :
1. Meningkatnya kesehatan dan Gizi Masyarakat :
Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat.
a. Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
b. Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas C dan D serta Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
a. Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran Serta Masyarakat
dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Kabupaten/ Kota
b. Pelaksanaan Sehat dalam rangka Promotif Preventif Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
c. Pengembangan dan Pelaksanaan Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat.
a. Kegiatan Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk UKM dan UKP
kewenangan Daerah Kab/Kota
b. Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
c. Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan secara Terintegrasi

`VI-1 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas kinerja dan pelayanan Perangkat daerah
Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota
a. Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
b. Administrasi Keungan Perangkat Daerah
c. Administrasi Barang Milik Daerah pada Perangkat Daerah
d. Administrasi Pendapatan Daerah Kewenangan Perangkat Daerah
e. Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah
f. Administrasi Umum Perangkat Daerah
g. Pengadaan barang milik daerah penunjang urusan pemerintah daerah
h. Pemeliharaan barang milik daerah penunjang urusan pemerintah daerah
i. Peningkatan Pelayanan BLUD
Pendanaan dapat menggambarkan tingkat pencapaian suatu program yang
telah ditetapkan, pelaksanaan program dari setiap program pembangunan kesehatan
2021-2026. Pendanaan Dinas Kesehatan telah ditetapkan sebagai dijelaskan dalam
Tabel 6.1 berikut

VI-2 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tabel 6.1
Rencana Program dan Kegiatan, dan Pendanaan Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota

INDIKATOR KINERJA TUJUAN,


SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
Indikator
Tujuan
( IT ) 1 :
Meningkat nya
derajat
kesehatan
masyarakat
Indikator 69,79 69.86 69.93 70 70.07 70.14 70.2 70.2
Sasaran
( IS ) 1.1 :
Angka
Harapan
Hidup
1 0 0 Program
2 2 Pemenuhan
Upaya
Kesehatan
Perorangan
dan Upaya
Kesehatan
Masyarakat
1 0 0 2 0 Kegiatan : Persentase Persentase
2 2 3 Penyelenggara Sarana Sarana
an Sistem Kesehatan Kesehatan
Informasi yang yang
Kesehatan menyelenggara menyelenggara
secara kan sistem kan sistem
Terintegrasi informasi informasi
terintegrasi terintegrasi
1 0 0 2 0 Pengelolaan Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 data dan dokumen hasil dokumen hasil 28,120,000 30,000,000 33,000,000 36,000,000 39,000,000 42,000,000 208,120,000 Kota
informasi Pengelolaan Pengelolaan
kesehatan Data dan Data dan
Informasi Informasi
Kesehatan Kesehatan

Indikator 0.11 4.6 4.3 4 3.7 3.4 3.1 3.1


Sasaran
( IS ) 1.2 :
Persentase
Balita Gizi
Buruk
Indikator 0.01 7.68 7.56 7.44 7.32 7.2 7.08 7.08
Sasaran
( IS ) 1.3 :
Prevalensi
Balita Gizi
Kurang

VI-3 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
Indikator 8,29 7.29 6.29 5.29 4.29 3.29 2.29 2.29
Sasaran
( IS ) 1.4 :
Penurunan
Prevalensi
Stunting
Indikator 100 100 100 100 100 100 100 100
Sasaran
( IS ) 1.16 :
Cakupan
Balita Gizi
Buruk
Mendapat
perawatan
1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase
2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 1 Pengelolaan Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 5 Pelayanan dokumen hasil dokumen hasil 73,734,600 81,108,060 89,218,866 98,140,753 107,954,828 118,750,311 568,907,417 Kota
Kesehatan Gizi Pengelolaan Pengelolaan
Masyarakat Pelayanan Pelayanan
Kesehatan Gizi Kesehatan Gizi
Masyarakat Masyarakat
1 0 0 2 0 1 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 7 Pengelolaan dokumen hasil dokumen hasil 202,322,500 222,554,750 244,810,225 269,291,248 296,220,372 325,842,409 1,561,041,504 Kota
Pelayanan Pengelolaan Pengelolaan
Kesehatan Pelayanan Pelayanan
Lingkungan Kesehatan Kesehatan
Lingkungan Lingkungan
1 0 0 2 0 1 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 RSUD Kab. Lima Puluh
2 2 2 7 Pengelolaan dokumen hasil dokumen hasil 48,000,000 48,000,000 52,800,000 46,000,000 43,000,000 40,000,000 277,800,000 Kota
Pelayanan Pengelolaan Pengelolaan
Kesehatan Pelayanan Pelayanan
Lingkungan Kesehatan Kesehatan
Lingkungan Lingkungan
1 0 0 2 0 1 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 8 Pengelolaan dokumen hasil dokumen hasil 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 300,000,000 Kota
Pelayanan Pengelolaan Pengelolaan
Promosi Pelayanan Pelayanan
Kesehatan Promosi Promosi
Kesehatan Kesehatan
Indikator 60 65 70 75 80 85 90 90
Sasaran
( IS ) 1.5 :
Cakupan desa /
nagari siaga
aktif
1 0 0 Program : % Kegiatan % Kegiatan
2 5 Pemberdayaa Pemberdayaan Pemberdayaan
n Masyarakat Masyarakat Masyarakat
Bidang Bidang Bidang
Kesehatan Kesehatan Kesehatan
yang yang
terlaksana terlaksana

VI-4 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 Kegiatan : Persentase Persentase
2 5 2 Pelaksanaan PHBS di PHBS di
Sehat dalam masyarakat masyarakat
rangka
Promotif
Preventif
Tingkat
Daerah
Kabupaten/Ko
ta
1 0 0 2 0 1 Penyelenggaraa jumlah jumlah 5 5 5 5 5 5 30 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 5 2 8 n Promosi dokumen hasil dokumen hasil 41,903,100 46,093,410 50,702,751 55,773,026 61,350,329 67,485,362 323,307,977 Kota
Kesehatan dan Penyelenggaraa Penyelenggaraa
Gerakan Hidup n Promosi n Promosi
Bersih dan Kesehatan dan Kesehatan dan
Sehat Gerakan Hidup Gerakan Hidup
Bersih dan Bersih dan
Sehat Sehat
1 0 0 2 0 1 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 9 Pengelolaan dokumen hasil dokumen hasil 16,955,600 18,651,160 20,516,276 22,567,904 24,824,694 27,307,163 130,822,797 Kota
Pelayanan Pengelolaan Pengelolaan
Kesehatan Pelayanan Pelayanan
Tradisional, Kesehatan Kesehatan
Akupuntur, Tradisional, Tradisional,
Asuhan Akupuntur, Akupuntur,
Mandiri, dan Asuhan Asuhan
Tradisional Mandiri, dan Mandiri, dan
Lainnya Tradisional Tradisional
Lainnya Lainnya
1 0 0 2 0 2 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 6 6 6 6 6 6 36 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 9 Penyelenggaraa dokumen hasil dokumen hasil 61,238,100 67,361,910 74,098,101 81,507,911 89,658,702 98,624,572 472,489,297 Kota
n Penyelenggaraa Penyelenggaraa
Kabupaten/Kot n n
a Sehat Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
Sehat Sehat
9.58 9.58 9.57 9.56 9.55 9.54 9.53 9.53
Indikator
Sasaran
( IS ) 1.6 :
Angka
Kematian Bayi
( AKB )
Indikator 8.78 8.77 8.76 8.75 8.74 8.73 8.72 8.72
Sasaran
( IS ) 1.8 :
Angka
Kematian
Neonatal
Indikator 57.8 57.4 57.2 57 56.8 56.6 56.4 56.4
Sasaran
( IS ) 1.35 :
Cakupan
neonatus
dengan
komplikasi
ditangani
Indikator 76.7 76.8 76.9 77 77.1 77.2 77.3 77.3
Sasaran
( IS ) 1.30 :
Cakupan
kunjungan
bayi

VI-5 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
79.4 100 100 100 100 100 100 100
Indikator
Sasaran
( IS ) 1.45 :
Persentase bayi
baru lahir
mendapatkan
pelayanan
kesehatan bayi
baru lahir

1 0 0 Program
2 2 Pemenuhan
Upaya
Kesehatan
Perorangan
dan Upaya
Kesehatan
Masyarakat
1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase
2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 0 Pengelolaan Jumlah bayi Jumlah bayi 5857 6150 6457 6780 7119 7475 39839 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 3 Pelayanan baru lahir yang baru lahir yang 26,050,000 61,238,100 61,238,100 61,238,100 61,238,100 61,238,100 332,240,500 Kota
Kesehatan Bayi mendapat mendapat
Baru Lahir pelayanan pelayanan
kesehatan sesuai kesehatan sesuai
standar standar

Indikator 10.55 10.55 10.54 10.53 10.52 10.51 10.5 10.5


Sasaran
( IS ) 1.7 :
Angka
Kematian
Balita
Indikator 62 62.3 62.6 62.8 63 63.3 63.5 63.5
Sasaran
( IS ) 1.36 :
Cakupan
pelayanan
anak balita
Indikator 481 485 485 490 490 495 500 500
Sasaran
( IS ) 1.37 :
Cakupan
pemberian
makanan
pendamping
ASI pada anak
usia 6-24 bulan
keluarga
miskin

VI-6 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
Indikator 64.8 100 100 100 100 100 100 100
Sasaran
( IS ) 1.46 :
Cakupan
pelayanan
kesehatan
balita sesuai
standar
1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase
2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 0 Pengelolaan Jumlah balita Jumlah balita 2444 2566 2695 2829 2971 3119 16626 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 4 Pelayanan yang mendapat yang mendapat 4 90,470,100 6 61,238,100 0 61,238,100 7 61,238,100 2 61,238,100 7 61,238,100 6 396,660,600 Kota
Kesehatan pelayanan pelayanan
Balita kesehatan sesuai kesehatan sesuai
standar standar

Indikator 122.5 97.4 97.4 97.3 97.2 97.1 97 97


Sasaran
( IS ) 1.9 :
Angka
Kematian Ibu
Indikator 77.2 77.5 77.8 78 78.3 78.5 79 79
Sasaran
( IS ) 1.13 :
Cakupan
komplikasi
kebidanan
ditangani
76.7 76.8 76.9 77 77.1 77.2 77.3 77.3
Indikator
Sasaran
( IS ) 1.33 :
Cakupan
kunjungan ibu
hamil K4

Indikator 75.8 100 100 100 100 100 100 100


Sasaran
( IS ) 1.43 :
Persentase ibu
hamil
mendapatkan
pelayanan
kesehatan ibu
hamil
1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase
2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota

VI-7 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 0 Sub Kegiatan : Jumlah ibu Jumlah ibu 5919 6215 6526 6852 7195 7554 40261 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 1 Pengelolaan hamil yang hamil yang 163,611,600 61,238,100 61,238,100 61,238,100 61,238,100 61,238,100 469,802,100 Kota
Pelayanan mendapat mendapat
Kesehatan Ibu pelayanan pelayanan
Hamil kesehatan sesuai kesehatan sesuai
standar standar

Indikator 8.78 8.78 8.79 8.8 8.8 8.8 8.8 8.8


Sasaran
( IS ) 1.11 :
Rasio
puskesmas,
poliklinik,
pustu
persatuan
penduduk
Indikator 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7
Sasaran
( IS ) 1.31 :
Cakupan
Puskesmas
Indikator 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9
Sasaran
( IS ) 1.32 :
Cakupan
Puskesmas
Pembantu
1 0 0 Program
2 2 Pemenuhan
Upaya
Kesehatan
Perorangan
dan Upaya
Kesehatan
Masyarakat
1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase
2 2 1 Penyediaan Bangunan Bangunan
Fasilitas Puskesmas Puskesmas
Pelayanan yang yang
Kesehatan memenuhi memenuhi
untuk UKM standar sesuai standar sesuai
dan UKP Permenkes 43 Permenkes 43
kewenangan tahun 2019. tahun 2019.
Daerah
Kab/Kota
Persentase Persentase
Sarana Sarana
Prasarana Prasarana
Puskesmas Puskesmas
yang yang
memenuhi memenuhi
standar sesuai standar sesuai
Permenkes 43 Permenkes 43
tahun 2019. tahun 2019.
1 0 0 2 0 0 Pembangunan Jumlah Jumlah 1 1 1 3 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 2 puskesmas puskesmas yang puskesmas yang 7,333,858,20 7,333,858,200 7,333,858,200 7,333,858,200 29,335,432,80 Kota
dibangun dibangun 0 0

VI-8 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 0 Rehabilitasi Jumlah sarana, Jumlah sarana, 4 4 4 4 3 3 22 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 9 dan pra sarana dan pra sarana dan 1,000,000,00 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 6,000,000,000 Kota
Pemeliharaan alat kesehatan alat kesehatan 0
Puskesmas yang telah yang telah
dilakukan dilakukan
rehabilitasi dan rehabilitasi dan
pemeliharaan pemeliharaan
oleh puskesmas oleh puskesmas
1 0 0 2 0 0 Pembangunan Jumlah fasilitas Jumlah fasilitas 1 1 2 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 Fasilitas kesehatan kesehatan 1,000,000,00 1,000,000,000 2,000,000,000 Kota
Kesehatan lainnya yang lainnya yang 0
Lainnya dibangun dibangun
1 0 0 2 0 0 Pembangunan Jumlah rumah Jumlah rumah 1 1 2 2 3 3 12 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 4 Rumah Dinas dinas tenaga dinas tenaga 2,683,000,00 2,683,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 14,366,000,00 Kota
Tenaga kesehatan yang kesehatan yang 0 0
Kesehatan dibangun dibangun
1 0 0 2 0 1 Rehabilitasi Jumlah sarana, Jumlah sarana, 4 4 4 4 4 4 24 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 0 dan pra sarana dan pra sarana dan 2,485,000,00 2,485,000,000 2,500,000,000 2,514,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 13,984,000,00 Kota
Pemeliharaan alat kesehatan alat kesehatan 0 0
Fasilitas yang telah yang telah
Kesehatan dilakukan dilakukan
Lainnya rehabilitasi dan rehabilitasi dan
pemeliharaan pemeliharaan
oleh fasilitas oleh fasilitas
kesehatan kesehatan
lainnya lainnya
1 0 0 2 0 1 Rehabilitasi Jumlah sarana, Jumlah sarana, 1 1 2 2 2 2 10 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 1 dan pra sarana pra sarana 60,000,000 60,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 300,000,000 1,920,000,000 Kota
Pemeliharaan rumah dinas rumah dinas
Rumah Dinas tenaga tenaga
Tenaga kesehatan yang kesehatan yang
Kesehatan telah dilakukan telah dilakukan
rehabilitasi dan rehabilitasi dan
pemeliharaan pemeliharaan
oleh fasilitas oleh fasilitas
kesehatan kesehatan
lainnya lainnya
1 0 0 2 0 1 Pengadaan Jumlah sarana di Jumlah sarana di 22 22 22 22 22 22 132 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 2 Sarana Fasilitas fasilitas fasilitas 2,500,000,00 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 15,000,000,00 Kota
Pelayanan pelayanan pelayanan 0 0
Kesehatan kesehatan yang kesehatan yang
disediakan disediakan
1 0 0 2 0 1 Pengadaan Jumlah sarana di Jumlah sarana di 2 2 2 2 2 2 12 RSUD Kab. Lima Puluh
2 2 1 2 Sarana Fasilitas fasilitas fasilitas 914,601,879 23,003,000,000 23,919,200,000 26,935,867,50 22,191,478,000 5,524,328,000 102,488,475,3 Kota
Pelayanan pelayanan pelayanan 0 79
Kesehatan kesehatan yang kesehatan yang
disediakan disediakan
1 0 0 2 0 1 Pengadaan Jumlah pra Jumlah pra 5 5 22 2 2 2 38 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 prasarana dan sarana fasilitas sarana fasilitas 2,450,000,00 2,450,000,000 2,500,000,000 2,519,000,000 2,519,000,000 2,519,000,000 14,957,000,00 Kota
Pendukung pelayanan pelayanan 0 0
Fasilitas kesehatan yang kesehatan yang
Pelayanan disediakan disediakan
Kesehatan
1 0 0 2 0 1 Pengadaan Alat Jumlah alat Jumlah alat 7 7 6 3 2 1 26 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 4 Kesehatan / kesehatan/alat kesehatan/alat 2,937,000,00 2,937,000,000 2,955,000,000 2,972,000,000 2,000,000,000 750,000,000 14,551,000,00 Kota
Alat Penunjang penunjang penunjang 0 0
Medik Fasilitas medik fasilitas medik fasilitas
Pelayanan pelayanan pelayanan
Kesehatan kesehatan yang kesehatan yang
disediakan disediakan

VI-9 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 1 Pengadaan Alat Jumlah alat Jumlah alat 38 38 38 38 38 38 228 RSUD Kab. Lima Puluh
2 2 1 4 Kesehatan / kesehatan/alat kesehatan/alat 7,849,642,71 11,391,129,000 14,000,000,000 12,500,000,00 15,000,000,000 14,000,000,000 74,740,771,71 Kota
Alat Penunjang penunjang penunjang 1 0 1
Medik Fasilitas medik fasilitas medik fasilitas
Pelayanan pelayanan pelayanan
Kesehatan kesehatan yang kesehatan yang
disediakan disediakan
1 0 0 2 0 1 Pengadaan dan Jumlah Jumlah 22 22 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 5 Pemeliharaan penyediaan dan penyediaan dan 171,440,000 171,440,000 Kota
Alat Kalibrasi pemeliharaan pemeliharaan
alat uji dan alat uji dan
kalibrasi pada kalibrasi pada
unit unit
pemeliharaaan pemeliharaaan
fasilitas fasilitas
kesehatan kesehatan
regional regional
1 0 0 2 0 1 Pengadaan Jumlah obat dan Jumlah obat dan 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 6 Obat dan vaksin yang vaksin yang 2,000,000,00 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 12,000,000,00 Kota
Vaksin disediakan disediakan 0 0

1 0 0 2 0 1 Pengadaan Jumlah bahan Jumlah bahan 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 1 7 Bahan Habis habis pakai yang habis pakai yang 1,300,000,00 1,300,000,000 1,300,000,000 1,300,000,000 1,300,000,000 1,300,000,000 7,800,000,000 Kota
Pakai disediakan disediakan 0

1 0 0 2 0 1 Pengadaan Jumlah bahan Jumlah bahan 1 1 1 1 1 1 6 RSUD Kab. Lima Puluh


2 2 1 7 Bahan Habis habis pakai yang habis pakai yang 945,060,000 945,060,000 1,039,566,000 1,020,700,000 1,010,000,000 1,000,000,000 5,960,386,000 Kota
Pakai disediakan disediakan

1 0 0 2 0 1 Pemeliharaan Jumlah sarana Jumlah sarana 22 22 22 22 22 22 132 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 8 Sarana Fasilitas fasyankes yang fasyankes yang 395,015,400 395,015,400 395,015,400 395,015,400 395,015,400 395,015,400 2,370,092,400 Kota
Pelayanan dilakukan dilakukan
Kesehatan pemeliharaan pemeliharaan

1 0 0 2 0 1 Pemeliharaan Jumlah pra Jumlah pra 6 6 6 6 6 6 36 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 1 9 Prasarana dan sarana fasilitas sarana fasilitas 246,550,000 246,550,000 246,550,000 246,550,000 246,550,000 246,550,000 1,479,300,000 Kota
pendukung pelayanan pelayanan
Fasilitas kesehatan yang kesehatan yang
Pelayanan dilakukan dilakukan
Kesehatan pemeliharaan pemeliharaan

1 0 0 2 0 2 Pemeliharaan Jumlah alat Jumlah alat 23 23 23 23 23 23 138 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 0 Rutin dan kesehatan/alat kesehatan/alat 414,344,000 414,344,000 414,344,000 414,344,000 414,344,000 414,344,000 2,486,064,000 Kota
Berkala Alat penunjang penunjang
Kesehatan medik fasilitas medik fasilitas
/Alat layanan layanan
Penunjang kesehatan yang kesehatan yang
medik Fasilitas terpelihara terpelihara
Pelayanan sesuai standar sesuai standar
Kesehatan
1 0 0 2 0 2 Distribusi Alat Jumlah Jumlah 288 288 288 288 288 288 1728 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 1 Kesehatan, distribusi alkes, distribusi alkes, 137,375,000 137,375,000 137,375,000 137,375,000 137,375,000 137,375,000 824,250,000 Kota
Obat, Vaksin, obat, vaksin, obat, vaksin,
BMHP, BMHP, BMHP,
Makanan dan makanan dan makanan dan
Minuman ke minuman yang minuman yang
Puskesmas didistribusikan didistribusikan
serta Fasilitas ke puskesmas ke puskesmas
Kesehatan serta faskes serta faskes
Lainnya lainnya lainnya

VI-10 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 Program
2 4 Sediaan
Farmasi, Alat
Kesehatan dan
Makanan
Minuman
1 0 0 2 0 Kegiatan : Indikator Indikator
2 4 1 Pemberian Kegiatan : Kegiatan :
Izin Apotek, Jumlah Jumlah
Toko Obat, Apotek, Toko Apotek, Toko
Toko Alkes Obat, Toko Obat, Toko
dan Optikal, Alkes dan Alkes dan
Usaha Mikro Optikal, Usaha Optikal, Usaha
Obat Mikro Obat Mikro Obat
Tradisional Tradisional Tradisional
(UMOT) (UMOT) yang (UMOT) yang
memiliki izin memiliki izin
1 0 0 2 0 0 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 2 2 2 2 2 2 12 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 4 1 1 Pengendalian dokumen hasil dokumen hasil 24,999,900 36,100,000 24,999,900 36,100,000 38,000,000 40,000,000 200,199,800 Kota
dan Pengendalian Pengendalian
Pengawasan dan Pengawasan dan Pengawasan
serta tindak serta tindak serta tindak
lanjut lanjut lanjut
Pengawasan Pengawasan Pengawasan
Perizinan Perizinan Perizinan
apotek, Toko apotek, Toko apotek, Toko
Obat, Alkes, Obat, Alkes, Obat, Alkes,
Optikal, Optikal, UMOT Optikal, UMOT
UMOT
1 0 0 2 0 0 Sub Kegiatan : Jumlah apotik, Jumlah apotik, 55 55 55 55 55 55 330 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 4 1 2 Penyediaan toko obat, toko toko obat, toko 46,000,000 50,000,000 55,000,000 57,000,000 60,000,000 65,000,000 333,000,000 Kota
dan alkes dan alkes dan
Pengelolaan optikal, usaha optikal, usaha
data perizinan mikro obat mikro obat
dan tindak tradisional tradisional
lanjut (UMOT) yang (UMOT) yang
Pengawasan dikendalikan dikendalikan
Perizinan dan diawasi dan diawasi
Apotek, toko dalam rangka dalam rangka
obat, toko alkes penerbitan dan penerbitan dan
dan optikal, tindak lanjut tindak lanjut
UMOT penerbitan izin penerbitan izin
apotik, toko apotik, toko
obat, toko alkes obat, toko alkes
dan optikal, dan optikal,
usaha mikro usaha mikro
obat tradisional obat tradisional
(UMOT) (UMOT)
1 0 0 2 0 Kegiatan : Indikator
2 4 3 Penerbitan Kegiatan :
Sertifikat Jumlah
Produksi Sertifikat
Pangan IRT-P Produksi
dan Nomor P- Pangan IRT-P
IRT sebagai dan Nomor P-
izin produksi IRT yang
untuk produk diterbitkan
Makanan
Minuman
tertentu yang
dapat di
produksi oleh
Industri
Rumah

VI-11 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
Tangga

1 0 0 2 0 0 Sub. Kegiatan : Jumlah Jumlah 60 60 60 60 60 60 360 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 4 3 1 Pengendalian dokumen hasil dokumen hasil 65,000,000 67,000,000 68,291,100 74,100,000 75,000,000 77,000,000 426,391,100 Kota
dan Pengendalian Pengendalian
Pengawasan dan Pengawasan dan Pengawasan
serta tindak serta tindak serta tindak
Lanjut Lanjut Lanjut
Pengawasan Pengawasan Pengawasan
SPP-IRT dan SPP-IRT dan SPP-IRT dan
Nomor PIRT Nomor PIRT Nomor PIRT
sebagai izin sebagai izin sebagai izin
produksi untuk produksi untuk produksi untuk
produk produk produk
Makanan Makanan Makanan
Minuman Minuman Minuman
1 0 0 2 0 Penerbitan Jumlah Jumlah
2 4 4 Sertifikat Laik sertifikat Laik sertifikat Laik
Higiene Higiene Higiene
Sanitasi Sanitasi Sanitasi
Tempat Tempat Tempat
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Makanan Makanan Makanan
(TPM) antara (TPM) yang (TPM) yang
lain Jasa diterbitkan diterbitkan
Boga, Rumah
Makan
/Restoran dan
Depot Air
Minum
(DAM)
1 0 0 2 0 0 Pengendalian Jumlah Jumlah 3 3 3 3 3 3 18 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 4 4 1 dan dokumen hasil dokumen hasil 33,000,000 34,000,000 34,999,800 63,000,000 65,000,000 67,000,000 296,999,800 Kota
Pengawasan pengendalian pengendalian
serta Tindak Pengendalian Pengendalian
Lanjut dan Pengawasan dan Pengawasan
Pengawasan serta Tindak serta Tindak
Penerbitan Lanjut Lanjut
Sertifikat Laik Pengawasan Pengawasan
Higiene Penerbitan Penerbitan
Sanitasi Sertifikat Laik Sertifikat Laik
Tempat Higiene Sanitasi Higiene Sanitasi
Pengelolaan Tempat Tempat
Makanan Pengelolaan Pengelolaan
(TPM) antara Makanan (TPM) Makanan (TPM)
lain Jasa Boga, antara lain Jasa antara lain Jasa
Rumah Makan Boga, Rumah Boga, Rumah
/Restoran dan Makan Makan
Depot Air /Restoran dan /Restoran dan
Minum (DAM) Depot Air Depot Air
Minum (DAM) Minum (DAM)

VI-12 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 Kegiatan : jumlah IRT-P jumlah IRT-P
2 4 6 Pemeriksaan yang diawasi yang diawasi
Post Market
pada Produk
Makanan
Minuman
Industri
Rumah
Tangga yang
beredar dan
Pengawasan
serta Tindak
Lanjut
Pengawasan
Sub Kegiatan : Jumlah Produk Jumlah Produk 25 25 25 25 25 25 150 Dinkes Kab. Lima Puluh
Pemeriksaan dan Sarana dan Sarana 60,000,000 62,000,000 63,252,000 59,850,000 60,000,000 61,000,000 366,102,000 Kota
Post Market Produksi Produksi
pada Produk Makanan- Makanan-
Makanan Minuman Minuman
Minuman Industri Rumah Industri Rumah
Industri Rumah Tangga Beredar Tangga Beredar
Tangga yang yang Dilakukan yang Dilakukan
beredar dan Pemeriksaan Pemeriksaan
Pengawasan Post Market Post Market
serta Tindak dalam rangka dalam rangka
Lanjut Tindak Lanjut Tindak Lanjut
Pengawasan Pengawasan Pengawasan

Indikator 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003


Sasaran
( IS ) 1.12 :
Rasio Rumah
Sakit
persatuan
penduduk
Indikator 100 100 100 100 100 100 100 100
Sasaran
( IS ) 1.40 :
Cakupan
pelayanan
gawat darurat
level 1 yang
harus
diberikan
sarana
kesehatan
( RS )
Indikator 0.039 0.039 0.038 0.037 0.036 0.035 0.034 0.034
Sasaran
( IS ) 1.42 :
Rasio daya
tampung RS
Rujukan
1 0 0 Program
2 2 Pemenuhan
Upaya
Kesehatan
Perorangan
dan Upaya
Kesehatan
Masyarakat

VI-13 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 Kegiatan Jumlah RS Jumlah RS
2 2 1 Penyediaan yang dibangun yang dibangun
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
untuk UKM
dan UKP
kewenangan
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 0 Pembangunan Jumlah rumah Jumlah rumah 1 1 2 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 1 Rumah Sakit sakit baru yang sakit baru yang 10,000,000,000 20,000,000,00 30,000,000,00 Kota
beserta Sarana memenuhi rasio memenuhi rasio 0 0
dan Prasarana tempat tidur tempat tidur
Pendukungnya terhadap jumlah terhadap jumlah
penduduk penduduk
minimal 1: minimal 1:
10000 10000
1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase
2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 3 RSUD Kab. Lima Puluh
2 2 2 2 Pelayanan RS dokumen dokumen 255,000,000 255,000,000 255,000,000 765,000,000 Kota
operasional operasional
pelayanan RS pelayanan RS
1 0 0 2 0 3 Penyediaan dan Jumlah public Jumlah public 1 1 1 1 4 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 8 Pengelolaan safety center safety center 1,038,300,000 154,000,000 154,000,000 154,000,000 1,500,300,000 Kota
Sistem (PSC) 119 (PSC) 119
Penanganan tersediaan, tersediaan,
Gawat Darurat terkelolaan dan terkelolaan dan
Terpadu terintegrasi terintegrasi
(SPGDT) dengan rumah dengan rumah
sakit dalam satu sakit dalam satu
sistem sistem
penanganan penanganan
gawat darurat gawat darurat
terp[adu terp[adu
(SPGDT) (SPGDT)
1 0 0 2 0 Kegiatan : Persentase RS Persentase RS
2 2 4 Penerbitan kelas C dan D kelas C dan D
Izin Rumah yang memiliki yang memiliki
Sakit Kelas C izin izin
dan D serta
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
Tingkat
Daerah
Kabupaten/Ko
ta
1 0 0 2 0 0 Peningkatan Jumlah faskes Jumlah faskes 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 4 3 Mutu yang dilakukan yang dilakukan 21,935,600 22,000,000 18,941,000 20,606,740 21,000,000 21,000,000 125,483,340 Kota
Pelayanan pengukuran pengukuran
Fasilitas indikatr nasional indikatr nasional
Kesehatan mutu/INM mutu/INM
pelayanan pelayanan
kesehatan kesehatan

VI-14 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T

78.1 78.3 78.6 78.9 79.1 79.3 79.6 79.6


Indikator
Sasaran
( IS ) 1.14 :
Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
tenaga
kesehatan yang
memiliki
kompetensi
kebidanan

Indikator 75.6 75.8 76 76.2 76.4 76.5 76.6 76.6


Sasaran
( IS ) 1.34 :
Cakupan
pelayanan nifas
78.1 100 100 100 100 100 100 100
Indikator
Sasaran
( IS ) 1.44 :
Persentase ibu
bersalin
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
persalinan

1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase


2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 0 Sub Kegiatan : Jumlah ibu Jumlah ibu 5871 6165 6473 6796 7136 7493 39934 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 1 Pengelolaan bersalin yang bersalin yang 2,287,005,50 2,287,005,500 2,110,198,500 2,110,198,500 2,110,198,500 2,110,198,500 13,014,805,00 Kota
Pelayanan mendapat mendapat 0 0
Kesehatan Ibu pelayanan pelayanan
bersalin kesehatan sesuai kesehatan sesuai
standar standar

60 80 80 80 80 80 80 80
Indikator
Sasaran
( IS ) 1.15 :
Cakupan desa/
kelurahan
Universal
Child
Immunization
( UCI )

VI-15 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
95 95 95 95 95 95 95 95
Indikator
Sasaran
( IS ) 1.17 :
Persentase
anak usia 1
tahun yang
diimunisasi
campak
90 90 90 90 90 90 90 90
Indikator
Sasaran
( IS ) 1.41 :
Cakupan Desa/
kelurahan
mengalami
KLB yang
dilakukan
penyelidikan
epidemiologi
< 24 jam

1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase


2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 1 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 3 Pengelolaan dokumen hasil dokumen hasil 150,000,000 175,000,000 19,625,000 38,500,000 40,000,000 45,000,000 468,125,000 Kota
Pelayanan Pengelolaan Pengelolaan
Kesehatan bagi Pelayanan Pelayanan
Penduduk pada Kesehatan bagi Kesehatan bagi
Kondisi Penduduk pada Penduduk pada
Kejadian Luar Kondisi Kondisi
Biasa (KLB Kejadian Luar Kejadian Luar
Biasa (KLB) Biasa (KLB)
sesuai standar sesuai standar

1 0 0 2 0 2 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 2 0 Pengelolaan dokumen hasil dokumen hasil 89,159,500 90,000,000 95,195,000 103,527,100 120,000,000 120,000,000 617,881,600 Kota
surveilans Pengelolaan Pengelolaan
Kesehatan Surveilans Surveilans
Kesehatan Kesehatan
1 0 0 2 0 2 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 4 Pengelolan dokumen hasil dokumen hasil 85,810,000 86,000,000 106,000,000 110,000,000 120,000,000 120,000,000 627,810,000 Kota
Upaya Pengelolan Pengelolan
Pengurangan Upaya Upaya
Resiko Krisis Pengurangan Pengurangan
Kesehatan dan Resiko Krisis Resiko Krisis
Pasca Krisis Kesehatan dan Kesehatan dan
Kesehatan Pasca Krisis Pasca Krisis
Kesehatan Kesehatan

VI-16 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 2 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 12 12 12 12 12 1 61 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 8 Pengiriman spesimen spesimen 110,265,000 105,000,000 87,735,000 103,527,100 115,000,000 120,000,000 641,527,100 Kota
spesimen penyakit penyakit
penyakit potensial potensial
potensial KLB kejadian luar kejadian luar
ke biasa (KLB) ke biasa (KLB) ke
Laboratorium laboratorium laboratorium
Rujukan/Nasio rujukan/nasional rujukan/nasional
nal yang yang
didistribusikan didistribusikan
1 0 0 2 0 3 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 7 Kewaspadaan dokumen hasil dokumen hasil 101,225,000 103,000,000 106,867,800 113,461,700 115,000,000 118,000,000 657,554,500 Kota
Dini dan pelaksanaan pelaksanaan
Respon Wabah kewaspadaan kewaspadaan
dini dan respon dini dan respon
wabah wabah

1 0 0 2 0 1 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 2 4 Pengelolaan dokumen dokumen 32,000,000 32,000,000 32,260,000 67,194,395 68,000,000 69,000,000 300,454,395 Kota
Pelayanan Pengelolaan Pengelolaan
Kesehatan bagi Pelayanan Pelayanan
penduduk Kesehatan bagi Kesehatan bagi
terdampak penduduk penduduk
krisis kesehatan terdampak krisis terdampak krisis
akibat bencana kesehatan akibat kesehatan akibat
dan/atau bencana bencana
berpotensi dan/atau dan/atau
bencana berpotensi berpotensi
bencana sesuai bencana sesuai
standar standar
1 0 0 2 0 1 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 300 300 300 300 300 300 1800 RSUD Kab. Lima Puluh
2 2 2 4 Pengelolaan dokumen dokumen 168,000,000 168,000,000 148,800,000 160,000,000 120,000,000 110,000,000 874,800,000 Kota
Pelayanan Pengelolaan Pengelolaan
Kesehatan bagi Pelayanan Pelayanan
penduduk Kesehatan bagi Kesehatan bagi
terdampak penduduk penduduk
krisis kesehatan terdampak krisis terdampak krisis
akibat bencana kesehatan akibat kesehatan akibat
dan/atau bencana bencana
berpotensi dan/atau dan/atau
bencana berpotensi berpotensi
bencana sesuai bencana sesuai
standar standar
Indikator 100 100 100 100 100 100 100 100
Sasaran
( IS ) 1.18 :
Cakupan
Balita
Pneumonia
yang ditangani
Indikator 24.39 74 90 90 90 90 90 90
Sasaran
( IS ) 1.19 :
Cakupan
penemuan dan
penanganan
penderita
penyakit TBC
BTA

VI-17 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
262 277 290 280 284 284 284 284
Indikator
Sasaran
( IS ) 1.20 :
Tingkat
prevalensi
Tuberkulosis
( per 100.000
penduduk )
9.7 < 10 < 10 < 10 < 10 < 10 < 10 < 10
Indikator
Sasaran
( IS ) 1.21 :
Tingkat
kematian
Tuberkulosis
( per 100.000
penduduk )

Indikator 100 100 100 100 100 100 100 100


Sasaran
( IS ) 1.22 :
Proporsi
jumlah kasus
Tuberkulosis
yang terdeteksi
dalam program
DOTS
73.8 90 90 90 90 90 90 90
Indikator
Sasaran
( IS ) 1.23 :
Proporsi
jumlah kasus
Tuberkulosis
yang diobati
dan sembuh
dalam program
DOTS
100 100 100 100 100 100 100 100
Indikator
Sasaran
( IS ) 1.24 :
Cakupan
penemuan dan
penanganan
penderita
penyakit DBD
Indikator 100 100 100 100 100 100 100 100
Sasaran
( IS ) 1.25 :
Penderita
Diare yang
ditangani
Indikator 0 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1
Sasaran
( IS ) 1.26 :
Angka
Kejadian
Malaria

VI-18 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
0 0 0 0 0 0 0 0
Indikator
Sasaran
( IS ) 1.27 :
Tingkat
kematian
akibat Malaria
0.08 < 0.1 < 0.1 < 0.1 < 0.1 < 0.1 < 0.1 < 0.1
Indikator
Sasaran
( IS ) 1.28 :
Prevalensi
HIV/AIDS
( Persen ) dari
total populasi

1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase


2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 2 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 5 Pelayanan dokumen hasil dokumen hasil 147,117,000 152,000,000 198,000,000 198,605,000 198,605,000 198,605,000 1,092,932,000 Kota
kesehatan Pelayanan Pelayanan
penyakit Kesehatan Kesehatan
menular dan Penyakit Penyakit
tidak menular Menular dan Menular dan
Tidak Menular Tidak Menular

Indikator 100 100 100 100 100 100 100 100


Sasaran
( IS ) 1.29 :
Cakupan
pelayanan
kesehatan
rujukan pasien
masyarakat
miskin
Indikator 100 100 100 100 100 100 100 100
Sasaran
( IS ) 1.39 :
Cakupan
pelayanan
kesehatan
dasar
masyarakat
miskin
1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase
2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota

VI-19 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 2 Pengelolaan Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 6 Jaminan dokumen hasil dokumen hasil 7,119,301,60 9,000,000,000 5,589,200,000 5,482,400,000 5,400,000,000 5,400,000,000 37,990,901,60 Kota
Kesehatan Pengelolaan Pengelolaan 0 0
Masyarakat Jaminan Jaminan
Kesehatan Kesehatan
Masyarakat Masyarakat
1 0 0 2 0 2 Pengelolaan Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 RSUD Kab. Lima Puluh
2 2 2 6 Jaminan dokumen hasil dokumen hasil 250,000,000 275,000,000 300,000,000 330,000,000 360,000,000 400,000,000 1,915,000,000 Kota
Kesehatan Pengelolaan Pengelolaan
Masyarakat Jaminan Jaminan
Kesehatan Kesehatan
Masyarakat Masyarakat

100 100 100 100 100 100 100 100


Indikator
Sasaran
( IS ) 1.38 :
Cakupan
penjaringan
kesehatan
siswa SD
setingkat
Indikator 66.6 100 100 100 100 100 100 100
Sasaran
( IS ) 1.47 :
Persentase
anak usia
pendidikan
dasar yang
mendapat
pelayanan
kesehatan
sesuai standar
1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase
2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 1 Pengelolaan Jumlah anak Jumlah anak 1108 1110 1122 1178 1237 1299 70585 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 5 Pelayanan usia pendidikan usia pendidikan 6 45,000,000 5 63,000,000 8 93,295,000 9 94,000,000 9 97,000,000 8 100,000,000 492,295,000 Kota
Kesehatan pada dasar yang dasar yang
Usia mendapat mendapat
Pendidikan pelayanan pelayanan
Dasar kesehatan sesuai kesehatan sesuai
standar standar

5.5 100 100 100 100 100 100 100


Indikator
Sasaran
( IS ) 1.48 :
Persentase
orang usia 15-
59 tahun
mendapat
skrining
kesehatan
sesuai standar

VI-20 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase
2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 0 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 2581 2583 2584 2714 2849 2992 16305 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 6 Pengelolaan penduduk usia penduduk usia 54 141,676,000 21 145,676,000 81 291,235,000 05 246,676,045 75 249,000,000 24 250,000,000 60 1,324,263,045 Kota
Pelayanan produktif yang produktif yang
Kesehatan Usia mendapat mendapat
Produktif pelayanan pelayanan
kesehatan sesuai kesehatan sesuai
standar standar

1 0 0 2 0 1 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 5 5 5 5 5 5 30 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 2 6 Pengelolaan dokumen hasil dokumen hasil 31,184,500 34,180,000 46,999,000 52,000,000 53,000,000 54,000,000 271,363,500 Kota
Pelayanan Pengelolaan Pengelolaan
Kesehatan Pelayanan Pelayanan
Kerja dan Olah Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja
Raga dan Olah Raga dan Olah Raga
1 0 0 2 0 2 Sub Kegiatan : Jumlah orang Jumlah orang 4050 4200 4903 4952 4963 4972 28040 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 7 Deteksi Dini yang menerima yang menerima 49,112,200 51,000,000 148,000,000 85,106,560 86,100,000 87,200,000 506,518,760 Kota
Penyalahgunaa layanan deteksi layanan deteksi
n NAPZA di dini dini
Fasyankes dan penyalahgunaan penyalahgunaan
Sekolah NAPZA di NAPZA di
fasyankes dan fasyankes dan
sekolah sekolah

56 100 100 100 100 100 100 100


Indikator
Sasaran
( IS ) 1.49 :
Persentase
warga Negara
usia 60 tahun
keatas
mendapat
skrining
kesehatan
sesuai standar

1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase


2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 0 Pengelolaan Jumlah Jumlah 3132 3145 3165 3176 3178 3185 18984 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 7 Pelayanan penduduk usia penduduk usia 5 27,580,000 5 30,000,000 9 75,000,000 8 79,316,160 2 800,000,000 1 82,000,000 0 1,093,896,160 Kota
Kesehatan pada lanjut yang lanjut yang
usia lanjut mendapat mendapat
pelayanan pelayanan
kesehatan sesuai kesehatan sesuai
standar standar

VI-21 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T

13 100 100 100 100 100 100 100


Indikator
Sasaran
( IS ) 1.50 :
Persentase
penderita DM
mendapat
pelayanan
kesehatan
sesuai standar

1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase


2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 0 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 2592 2601 2646 2689 2701 2735 15964 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 9 Pengelolaan penderita penderita 60,764,400 62,000,000 72,220,000 61,170,340 65,000,000 70,000,000 391,154,740 Kota
Pelayanan diabetes diabetes
Kesehatan mellitus yang mellitus yang
Penderita mendapat mendapat
Diabetes pelayanan pelayanan
Melitus kesehatan sesuai kesehatan sesuai
standar standar

42.7 100 100 100 100 100 100 100


Indikator
Sasaran
( IS ) 1.51 :
Persentase
ODGJ Berat
yang mendapat
pelayanan
kesehatan jiwa
sesuai standar

1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase


2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 1 Sub Kegiatan : Jumlah orang Jumlah orang 527 527 527 580 586 592 3339 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 0 Pengelolaan dengan dengan 76,089,700 78,000,000 80,070,000 67,819,290 75,000,000 80,000,000 456,978,990 Kota
Pelayanan gangguan jiwa gangguan jiwa
Kesehatan berat yang berat yang
Orang Dengan mendapat mendapat
Gangguan Jiwa pelayanan pelayanan
Berat kesehatan sesuai kesehatan sesuai
standar standar

VI-22 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 2 Sub Kegiatan : Jumlah orang Jumlah orang 6001 6201 6444 6485 6502 6521 38154 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 1 Pengelolaan dengan masalah dengan masalah 37,866,800 39,000,000 53,380,000 45,112,800 48,000,000 50,000,000 273,359,600 Kota
Pelayanan kejiwaan kejiwaan
Kesehatan (ODMK) yang (ODMK) yang
Orang Dengan mendapatkan mendapatkan
Masalah pelayanan pelayanan
Kesehatan Jiwa kesehatan kesehatan
(ODMK)
1 0 0 2 0 2 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 25 25 25 25 25 25 150 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 2 Pengelolaan penyalahgunaan penyalahgunaan 30,139,700 33,153,670 36,469,037 40,115,941 44,127,535 48,540,288 232,546,171 Kota
Pelayanan NAPZA yang NAPZA yang
Kesehatan Jiwa mendapatkan mendapatkan
dan Napza pelayanan pelayanan
kesehatan kesehatan
91.4 100 100 100 100 100 100 100
Indikator
Sasaran
( IS ) 1.52 :
Persentase
penderita
Hipertensi
mendapat
pelayanan
kesehatan
sesuai standar
1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase
2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 0 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 7105 7210 7220 7230 7240 7250 43257 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 8 Pengelolaan penderita penderita 6 48,074,400 2 51,000,000 4 60,442,000 2 51,196,915 5 54,000,000 3 58,000,000 2 322,713,315 Kota
Pelayanan hipertensi yang hipertensi yang
Kesehatan mendapat mendapat
Penderita pelayanan pelayanan
Hipertensi kesehatan sesuai kesehatan sesuai
standar standar

18.2 100 100 100 100 100 100 100


Indikator
Sasaran
( IS ) 1.53 :
Persentase
orang terduga
TBC
mendapatkan
pelayanan TBC
sesuai standar

1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase


2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota

VI-23 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 1 Sub Kegiatan : Jumlah orang Jumlah orang 6004 6025 6137 6142 6153 6182 36643 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 1 Pengelolaan terduga terduga 71,097,000 75,000,000 48,560,000 73,920,000 75,000,000 77,000,000 420,577,000 Kota
Pelayanan menderita TB menderita TB
Kesehatan yang mendapat yang mendapat
Orang Terduga pelayanan pelayanan
Tuberkulosis kesehatan sesuai kesehatan sesuai
standar standar

33 100 100 100 100 100 100 100


Indikator
Sasaran
( IS ) 1.54 :
Persentase
orang dengan
resiko
terinfeksi HIV
mendapatkan
pelayanan
deteksi dini
HIV sesuai
standar

1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase


2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 1 Sub Kegiatan : Jumlah orang Jumlah orang 7696 7712 7785 7793 7796 7799 46581 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 2 Pengelolaan terduga terduga 85,470,000 86,000,000 73,005,000 78,540,000 80,000,000 80,000,000 483,015,000 Kota
Pelayanan menderita HIV menderita HIV
Kesehatan yang mendapat yang mendapat
Orang dengan pelayanan pelayanan
Resiko kesehatan sesuai kesehatan sesuai
Terinfeksi HIV standar standar

Indikator
Tujuan
( IT ) 2 : Indeks
Kepuasan
Masyarakat
( IKM )
Indikator 85.98 87.98 89.97 91.97 93.96 95.96 95.96
Sasaran
( IS ) 2.1 :
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
terhadap
pelayanan
kesehatan
dasar

VI-24 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
Indikator 85.98 87.98 89.97 91.97 93.96 95.96 95.96
Sasaran
( IS ) 2.2 :
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
terhadap
pelayanan
kesehatan
rujukan
1 0 0 Program
2 2 Pemenuhan
Upaya
Kesehatan
Perorangan
dan Upaya
Kesehatan
Masyarakat
1 0 0 2 0 Kegiatan Persentase Persentase
2 2 2 Penyediaan Sarana Sarana
layanan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan yang yang
untuk UKM menyelenggara menyelenggara
dan UKP kan pelayanan kan pelayanan
kewenangan sesuai standar sesuai standar
Daerah
Kab/Kota
1 0 0 2 0 2 Pengelolaan Jumlah Jumlah 5 5 5 5 5 5 30 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 upaya dokumen hasil dokumen hasil 625,384,700 640,000,000 228,645,000 228,647,000 231,000,000 235,000,000 2,188,676,700 Kota
kesehatan Pengelolaan Pengelolaan
khusus Upaya Upaya
Kesehatan Kesehatan
Khusus Khusus
1 0 0 2 0 3 Penyediaan Jumlah Jumlah 6 6 6 4 22 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 0 Telemedicine fasyankes yang fasyankes yang 900,000,000 900,000,000 900,000,000 600,000,000 3,300,000,000 Kota
di Fasilitas melayani melayani
Pelayanan konsultasi jarak konsultasi jarak
Kesehatan jauh antar jauh antar
fasyankes fasyankes
melalui melalui
pelayanan pelayanan
telemedicine telemedicine
untuk untuk
mendapatan mendapatan
akses pelayanan akses pelayanan
kesehatn yang kesehatn yang
berkualitas berkualitas

1 0 0 2 0 3 Pengelolaan Jumlah Jumlah 1 1 1 1 4 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 1 1 Penelitian dokumen hasil dokumen hasil 25,000,000 25,000,000 25,000,000 25,000,000 100,000,000 Kota
Kesehatan pengelolaan pengelolaan
penelitian penelitian
kesehatan kesehatan

1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 1 3 pelayanan dokumen dokumen 2,500,000,00 2,500,000,000 2,750,000,000 3,000,000,000 3,250,000,000 3,500,000,000 17,500,000,00 Kota
puskesmas operasional operasional 0 0
pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

VI-25 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 983,000,000 983,000,000 1,111,000,000 1,255,000,000 1,419,000,000 1,603,000,000 7,354,000,000 Tanjung Pati Kota
Puskesmas operasional operasional
Tanjung Pati pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Rimbo Kab. Lima Puluh


2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 530,000,000 530,000,000 591,000,000 661,000,000 738,000,000 825,000,000 3,875,000,000 Data Kota
Puskesmas operasional operasional
Rimbo Data pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Kab. Lima Puluh


2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 655,000,000 655,000,000 740,000,000 837,000,000 946,000,000 1,069,000,000 4,902,000,000 Halaban Kota
Puskesmas operasional operasional
Halaban pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Batu Kab. Lima Puluh


2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 655,000,000 655,000,000 740,000,000 837,000,000 946,000,000 1,069,000,000 4,902,000,000 Hampar Kota
Puskesmas operasional operasional
Batu Hampa pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Mungo Kab. Lima Puluh


2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 910,000,000 910,000,000 1,029,000,000 1,162,000,000 1,313,000,000 1,484,000,000 6,808,000,000 Kota
Puskesmas operasional operasional
Mungo pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Kab. Lima Puluh


2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 530,000,000 530,000,000 591,000,000 661,000,000 738,000,000 825,000,000 3,875,000,000 Gunuang Kota
Puskesmas Gn. operasional operasional Malintang
Malintang pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Baruah Kab. Lima Puluh


2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 649,000,000 649,000,000 726,000,000 811,000,000 908,000,000 1,016,000,000 4,759,000,000 Gunuang Kota
Puskesmas operasional operasional
Baruh Gunuang pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Kab. Lima Puluh


2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 801,000,000 801,000,000 905,000,000 1,023,000,000 1,156,000,000 1,306,000,000 5,992,000,000 Pangkalan Kota
Puskesmas operasional operasional
Pangkalan pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Banja Kab. Lima Puluh


2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 612,000,000 612,000,000 685,000,000 765,000,000 855,000,000 957,000,000 4,486,000,000 Loweh Kota
Puskesmas operasional operasional
Banja Loweh pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

VI-26 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Situjuh Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 874,000,000 874,000,000 987,000,000 1,116,000,000 1,261,000,000 1,425,000,000 6,537,000,000 Kota
Puskesmas operasional operasional
Situjuh pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Pakan Kab. Lima Puluh


2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 935,000,000 935,000,000 1,057,000,000 1,194,000,000 1,350,000,000 1,525,000,000 6,996,000,000 Rabaa Kota
Puskesmas operasional operasional
Pakan Rabaa pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Kab. Lima Puluh


2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 579,000,000 579,000,000 646,000,000 721,000,000 806,000,000 902,000,000 4,233,000,000 Piladang Kota
Puskesmas operasional operasional
Piladang pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Suliki Kab. Lima Puluh


2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 801,000,000 801,000,000 905,000,000 1,023,000,000 1,156,000,000 1,306,000,000 5,992,000,000 Kota
Puskesmas operasional operasional
Suliki pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas
1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Taram Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 655,000,000 655,000,000 740,000,000 837,000,000 946,000,000 1,069,000,000 4,902,000,000 Kota
Puskesmas operasional operasional
Taram pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas
1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Muaro Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 801,000,000 801,000,000 905,000,000 1,023,000,000 1,156,000,000 1,306,000,000 5,992,000,000 Paiti Kota
Puskesmas operasional operasional
Muaro Paiti pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas
1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Sialang Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 670,000,000 670,000,000 747,000,000 834,000,000 932,000,000 1,041,000,000 4,894,000,000 Kota
Puskesmas operasional operasional
Sialang pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas
1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Koto Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 983,000,000 983,000,000 1,111,000,000 1,255,000,000 1,419,000,000 1,603,000,000 7,354,000,000 Baru Kota
Puskesmas operasional operasional Simalanggan
Koto Baru pelayanan pelayanan g
Smlg puskesmas puskesmas
1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 1,019,000,00 1,019,000,000 1,152,000,000 1,302,000,000 1,471,000,000 1,662,000,000 7,625,000,000 Dangung- Kota
Puskesmas operasional operasional 0 dangung
Dangung - pelayanan pelayanan
Dangung puskesmas puskesmas
1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 801,000,000 801,000,000 905,000,000 1,023,000,000 1,156,000,000 1,306,000,000 5,992,000,000 Mungka Kota
Puskesmas operasional operasional
Mungka pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas
1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Padang Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 633,000,000 633,000,000 706,000,000 788,000,000 879,000,000 982,000,000 4,621,000,000 Kandis Kota
Puskesmas Pd operasional operasional
Kandis pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

VI-27 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Koto Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 728,000,000 728,000,000 823,000,000 930,000,000 1,051,000,000 1,187,000,000 5,447,000,000 Tinggi Kota
Puskesmas operasional operasional
Koto Tinggi pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas
1 0 0 2 0 3 Operasional Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Maek Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 Pelayanan dokumen dokumen 743,000,000 743,000,000 829,000,000 927,000,000 1,037,000,000 1,160,000,000 5,439,000,000 Kota
Puskesmas operasional operasional
Maek pelayanan pelayanan
puskesmas puskesmas

1 0 0 2 0 3 Pelaksanaan Jumlah faskes Jumlah faskes 6 16 6 16 6 16 66 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 1 5 akreditasi yang yang 1,322,164,00 1,782,000,000 709,000,000 1,782,000,000 709,000,000 1,782,000,000 8,086,164,000 Kota
faskes di terakreditasi di terakreditasi di 0
kabupaten/ kota kabupaten/kota kabupaten/kota

1 0 0 2 Program : Persentase Persentase


2 1 Penunjang ketercapaian ketercapaian
Urusan penunjang penunjang
Pemerintahan urusan urusan
Daerah pemerintahan pemerintahan
Kabupaten / daerah daerah
Kota
1 0 0 2 1 Kegiatan : Persentase Persentase
2 2 0 Peningkatan faskes yang faskes yang
Pelayanan melakukan melakukan
BLUD pelayanan pelayanan
BLUD BLUD
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 2,207,000,00 2,207,000,000 2,428,000,000 2,672,000,000 2,939,000,000 2,322,000,000 14,775,000,00 Tanjung Pati Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan 0 0
BLUD Pusk dan penunjang dan penunjang
Tanjung Pati pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Rimbo Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 4,820,000,00 482,000,000 531,000,000 584,000,000 642,000,000 706,000,000 7,765,000,000 Data Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan 0
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Gunuang pelayanan pelayanan
Malintang
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 1,078,000,00 1,078,000,000 1,186,000,000 1,304,000,000 1,435,000,000 1,579,000,000 7,660,000,000 Halaban Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan 0
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Taram pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Batu Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 893,000,000 893,000,000 982,000,000 1,081,000,000 1,189,000,000 1,308,000,000 6,346,000,000 Hampar Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Suliki pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Mungo Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 1,115,000,00 1,115,000,000 1,227,000,000 1,350,000,000 1,485,000,000 1,633,000,000 7,925,000,000 Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan 0
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Situjuh pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 292,000,000 292,000,000 321,000,000 354,000,000 389,000,000 428,000,000 2,076,000,000 Gunuang Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan Malintang
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Rimbo Data pelayanan pelayanan

VI-28 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Baruah Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 450,000,000 450,000,000 495,000,000 545,000,000 599,000,000 659,000,000 3,198,000,000 Gunuang Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan
BLUD Pusk dan penunjang dan penunjang
Baruh Gunuang pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 832,000,000 832,000,000 915,000,000 1,007,000,000 1,107,000,000 1,218,000,000 5,911,000,000 Pangkalan Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Pangkalan pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Banja Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 484,000,000 484,000,000 533,000,000 586,000,000 645,000,000 710,000,000 3,442,000,000 Loweh Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Banja Loweh pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Situjuh Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 2,094,000,00 2,094,000,000 2,303,000,000 2,534,000,000 2,788,000,000 3,067,000,000 14,880,000,00 Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan 0 0
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Mungo pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Pakan Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 1,202,000,00 1,202,000,000 1,323,000,000 1,455,000,000 1,601,000,000 1,761,000,000 8,544,000,000 Rabaa Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan 0
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Pakan Rabaa pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 480,000,000 480,000,000 528,000,000 581,000,000 639,000,000 703,000,000 3,411,000,000 Piladang Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Piladang pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Suliki Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 1,287,000,00 1,287,000,000 1,416,000,000 1,558,000,000 1,714,000,000 1,886,000,000 9,148,000,000 Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan 0
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Batu Hampa pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Taram Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 717,000,000 717,000,000 788,000,000 867,000,000 954,000,000 1,050,000,000 5,093,000,000 Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Halaban pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Muaro Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 894,000,000 894,000,000 984,000,000 1,083,000,000 1,191,000,000 1,310,000,000 6,356,000,000 Paiti Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Muara Paiti pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Sialang Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 704,000,000 704,000,000 775,000,000 852,000,000 938,000,000 1,032,000,000 5,005,000,000 Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan
BLUD Pusk dan penunjang dan penunjang
Sialang pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Koto Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 2,361,000,00 2,361,000,000 2,597,000,000 2,857,000,000 3,143,000,000 3,458,000,000 16,777,000,00 Baru Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan 0 0 Simalanggan
BLUD Pusk dan penunjang dan penunjang g
Koto Baru pelayanan pelayanan
Smlg

VI-29 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 1,558,000,00 1,558,000,000 1,714,000,000 1,885,000,000 2,074,000,000 2,282,000,000 11,071,000,00 Dangung- Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan 0 0 dangung
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Dangung _ pelayanan pelayanan
Dangung
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 1,392,000,00 1,392,000,000 1,532,000,000 1,685,000,000 1,854,000,000 2,039,000,000 9,894,000,000 Mungka Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan 0
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Mungka pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Padang Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 387,000,000 387,000,000 426,000,000 468,000,000 515,000,000 567,000,000 2,750,000,000 Kandis Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan
BLUD Padang dan penunjang dan penunjang
Kandis pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Koto Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 884,000,000 884,000,000 972,000,000 1,070,000,000 1,177,000,000 1,294,000,000 6,281,000,000 Tinggi Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan
BLUD Pusk. dan penunjang dan penunjang
Koto Tinggi pelayanan pelayanan
1 0 0 2 1 0 Pelayanan dan Jumlah BLUD Jumlah BLUD 1 1 1 1 1 1 6 Pusk Maek Kab. Lima Puluh
2 2 0 1 Penunjang yang yang 738,000,000 738,000,000 812,000,000 893,000,000 983,000,000 1,081,000,000 5,245,000,000 Kota
Pelayanan menyediakan menyediakan
BLUD Pusk dan penunjang dan penunjang
Maek pelayanan pelayanan

Indikator 61.71 64.37 67.02 69.68 72.34 75 75


Sasaran (B) (B) (B) (B) ( BB ( BB ( BB )
( IS ) 2.3 : Nilai ) )
SAKIP Dinas
Kesehatan
1 0 0 2 0 Kegiatan : Persentase Persentase
2 2 1 Perencanaan, sinkronisasi sinkronisasi
Penganggaran perencanaan perencanaan
, dan Evaluasi dan dan
Kinerja pelaksanaan pelaksanaan
Perangkat kinerja kinerja
Daerah perangkat perangkat
daerah daerah
1 0 0 2 0 0 Penyusunan Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 1 dokumen Dokumen Dokumen 75,490,800 120,000,000 120,000,000 125,000,000 130,000,000 135,000,000 705,490,800 Kota
perencanaan Perencanaan Perencanaan
perangkat Perangkat Perangkat
daerah Daerah Daerah

1 0 0 2 0 0 Koordinasi dan Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 1 2 penyusunan Dokumen RKA- Dokumen RKA- 20,000,000 25,000,000 120,000,000 125,000,000 130,000,000 135,000,000 555,000,000 Kota
dokumen SKPD dan SKPD dan
RKA-SKPD Laporan Hasil Laporan Hasil
koordinasi koordinasi
penyusunan penyusunan
dokumen RKA- dokumen RKA-
SKPD SKPD

VI-30 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 0 Koordinasi dan Jumlah Jumlah 2 2 2 2 2 2 12 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 3 penyusunan Dokumen Dokumen 16,454,900 25,000,000 50,000,000 53,000,000 55,000,000 60,000,000 259,454,900 Kota
dokumen Perubahan Perubahan
Perubahan RKA-SKPD dan RKA-SKPD dan
RKA-SKPD Laporan Hasil Laporan Hasil
koordinasi koordinasi
penyusunan penyusunan
dokumen dokumen
Perubahan Perubahan
RKA-SKPD RKA-SKPD
1 0 0 2 0 0 Koordinasi dan Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 4 Penyusunan Dokumen Dokumen 16,620,000 18,000,000 19,000,000 22,000,000 25,000,000 27,000,000 127,620,000 Kota
DPA-SKPD DPA-SKPD dan DPA-SKPD dan
Laporan Hasil Laporan Hasil
koordinasi koordinasi
penyusunan penyusunan
dokumen DPA- dokumen DPA-
SKPD SKPD
1 0 0 2 0 0 Koordinasi dan Jumlah Jumlah 2 2 2 2 2 2 12 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 5 Penyusunan Dokumen Dokumen 21,412,100 22,000,000 18,000,000 18,000,000 20,000,000 20,000,000 119,412,100 Kota
perubahan Perubahan Perubahan
DPA-SKPD DPA-SKPD dan DPA-SKPD dan
Laporan Hasil Laporan Hasil
koordinasi koordinasi
penyusunan penyusunan
dokumen dokumen
Perubahan Perubahan
DPA-SKPD DPA-SKPD
1 0 0 2 0 0 Koordinasi dan Jumlah laporan Jumlah laporan 12 12 12 12 12 12 72 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 1 6 penyusunan capaian kinerja capaian kinerja 4,000,000 5,000,000 10,000,000 12,000,000 14,000,000 16,000,000 61,000,000 Kota
laporan capaian dan ikhtisar dan ikhtisar
kinerja dan realisasi kinerja realisasi kinerja
ikhtisar SKPD dan SKPD dan
realisasi kinerja laporan hasil laporan hasil
SKPD koordinasi koordinasi
penyusunan penyusunan
laporan capaian laporan capaian
kinerja dan kinerja dan
ikhtisar realisasi ikhtisar realisasi
kinerja SKPD kinerja SKPD

1 0 0 2 0 0 Koordinasi dan Jumlah laporan Jumlah laporan 12 12 12 12 12 12 72 RSUD Kab. Lima Puluh
2 2 1 6 penyusunan capaian kinerja capaian kinerja 3,101,800 4,816,800 5,539,300 6,481,000 7,453,100 8,198,400 35,590,400 Kota
laporan capaian dan ikhtisar dan ikhtisar
kinerja dan realisasi kinerja realisasi kinerja
ikhtisar SKPD dan SKPD dan
realisasi kinerja laporan hasil laporan hasil
SKPD koordinasi koordinasi
penyusunan penyusunan
laporan capaian laporan capaian
kinerja dan kinerja dan
ikhtisar realisasi ikhtisar realisasi
kinerja SKPD kinerja SKPD

1 0 0 2 0 0 Evaluasi Jumlah laporan Jumlah laporan 8 8 8 8 8 8 48 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 1 7 Kinerja evaluasi kinerja evaluasi kinerja 34,467,000 35,000,000 75,000,000 77,000,000 80,000,000 85,000,000 386,467,000 Kota
Perangkat perangkat perangkat
Daerah daerah daerah

VI-31 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 Administrasi Persentase Persentase
2 2 2 Keuangan tertib tertib
Perangkat administrasi administrasi
Daerah keuangan keuangan
1 0 0 2 0 0 Penyediaan Jumlah orang Jumlah orang 1000 1000 1000 1600 1800 1900 8300 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 1 Gaji dan yang menerima yang menerima 61,650,168,0 62,000,000,000 75,999,999,934 80,000,000,00 100,000,000,000 120,000,000,000 499,650,167,9 Kota
Tunjangan gaji dan gaji dan 24 0 58
ASN tunjangan ASN tunjangan ASN
1 0 0 2 0 0 Penyediaan Jumlah orang Jumlah orang 261 261 261 261 261 261 1566 RSUD Kab. Lima Puluh
2 2 2 1 Gaji dan yang menerima yang menerima 26,427,386,9 28,111,864,750 31,105,769,400 32,366,512,80 33,812,568,850 34,800,000,000 186,624,102,7 Kota
Tunjangan gaji dan gaji dan 15 0 15
ASN tunjangan ASN tunjangan ASN
1 0 0 2 0 0 Penyediaan Jumlah Jumlah 12 12 12 12 12 12 72 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 2 Administrasi dokumen hasil dokumen hasil 2,590,000,00 2,590,000,000 2,590,000,000 2,600,000,000 2,600,000,000 2,600,000,000 15,570,000,00 Kota
Pelaksanaan penyediaan penyediaan 0 0
Tugas ASN administrasi administrasi
tugas ASN tugas ASN
1 0 0 2 0 0 Pelaksanaan Jumlah Jumlah 25 25 25 25 25 25 150 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 3 Penatausahaan dokumen dokumen 105,298,000 106,000,000 160,298,000 165,298,000 170,000,000 175,000,000 881,894,000 Kota
dan penatausahaan penatausahaan
Pengujian/Verif dan dan
ikasi Keuangan pengujian/verifi pengujian/verifi
SKPD kasi keuangan kasi keuangan
SKPD SKPD
1 0 0 2 0 0 Koordinasi dan Jumlah laporan Jumlah laporan 7 7 7 7 7 7 42 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 5 Penyusunan keuangan akhir keuangan akhir 24,617,500 26,000,000 45,500,000 55,000,000 60,000,000 65,000,000 276,117,500 Kota
Laporan tahun SKPD dan tahun SKPD dan
Keuangan laporan hasil laporan hasil
Akhir Tahun koordinasi koordinasi
SKPD penyusunan penyusunan
laporan laporan
keuangan akhir keuangan akhir
tahun SKPD tahun SKPD

1 0 0 2 0 0 Pengelolaan Jumlah Jumlah 12 12 12 12 12 12 72 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 2 6 dan Penyiapan dokumen bahan dokumen bahan 8,272,000 9,000,000 14,970,000 20,000,000 22,000,000 24,000,000 98,242,000 Kota
Bahan tanggapan tanggapan
Tanggapan pemeriksaan pemeriksaan
Pemeriksaan dan tindak lanjut dan tindak lanjut
pemeriksaan pemeriksaan
dokumen dokumen
1 0 0 2 0 0 Penyusunan Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 2 8 Pelaporan dan dokumen dokumen 20,183,000 22,000,000 25,020,000 27,000,000 29,000,000 32,000,000 155,203,000 Kota
Analisis pelaporan dan pelaporan dan
Prognosis analisis analisis
Realisasi prognosis prognosis
Anggaran realisasi realisasi
anggaran anggaran
1 0 0 2 0 Administrasi Persentase Persentase
2 2 3 Barang Milik tertib tertib
Daerah pada administrasi administrasi
Perangkat barang milik barang milik
Daerah daerah daerah
1 0 0 2 0 0 Penyusunan Jumlah rencana Jumlah rencana 2 2 2 2 2 2 12 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 3 1 Perencanaan kebutuhan kebutuhan 4,200,000 5,000,000 5,195,000 7,200,000 7,900,000 8,000,000 37,495,000 Kota
Kebutuhan barang milik barang milik
Barang Milik daerah SKPD daerah SKPD
Daerah SKPD

VI-32 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 0 Koordinasi dan Jumlah laporan Jumlah laporan 10 10 10 10 10 10 60 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 3 3 Penilaian hasil penilaian hasil penilaian 11,565,000 12,000,000 13,000,000 15,000,000 17,000,000 19,000,000 87,565,000 Kota
Barang Milik barang milik barang milik
Daerah SKPD daerah dan hasil daerah dan hasil
koordinasi koordinasi
penilaian barang penilaian barang
milik daerah milik daerah
SKPD SKPD
1 0 0 2 0 0 Pembinaan, Jumlah laporan Jumlah laporan 22 22 22 22 22 22 132 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 3 4 Pengawasan, hasil hasil 17,210,000 18,000,000 20,000,000 22,000,000 24,000,000 25,000,000 126,210,000 Kota
dan pembinaan, pembinaan,
Pengendalian pengawasan dan pengawasan dan
Barang Milik pengendalian pengendalian
Daerah pada barang milik barang milik
SKPD daerah pada daerah pada
SKPD SKPD
1 0 0 2 0 0 Rekonsiliasi Jumlah laporan Jumlah laporan 2 2 2 2 2 2 12 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 3 5 dan rekonsiliasi dan rekonsiliasi dan 6,875,000 9,000,000 10,000,000 14,000,000 15,000,000 16,000,000 70,875,000 Kota
Penyusunan penyusunan penyusunan
Laporan laporan barang laporan barang
Barang Milik milik daerah milik daerah
Daerah pada pada SKPD pada SKPD
SKPD
1 0 0 2 0 0 Penatausahaan Jumlah laporan Jumlah laporan 12 12 12 12 12 12 72 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 3 6 Barang Milik penatausahaan penatausahaan 117,651,500 118,000,000 120,000,000 123,000,000 124,000,000 125,000,000 727,651,500 Kota
Daerah pada barang miilik barang miilik
SKPD daerah pada daerah pada
SKPD SKPD
1 0 0 2 0 Administrasi Persentase Persentase
2 2 5 Kepegawaian tertib tertib
Perangkat administrasi administrasi
Daerah kepegawaian kepegawaian
perangkat perangkat
daerah daerah
1 0 0 2 0 0 Pengadaan Jumlah paket Jumlah paket 1 1 2 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 5 2 Pakaian Dinas pakaian dinas pakaian dinas 60,000,000 600,000,000 660,000,000 Kota
Beserta Atribut beserta atribut beserta atribut
Kelengkapanny kelengkapan kelengkapan
a

1 0 0 2 0 0 Pendataan dan Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 5 3 Pengolahan dokumen dokumen 37,282,000 38,000,000 15,949,000 15,700,000 16,000,000 18,000,000 140,931,000 Kota
Administrasi pendataan dan pendataan dan
Kepegawaian pengolahan pengolahan
administrasi administrasi
kepegawaian kepegawaian
1 0 0 2 0 0 Pendidikan dan Jumlah pegawai Jumlah pegawai 6 6 12 12 12 12 60 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 5 9 Pelatihan berdasarkan berdasarkan 36,000,000 36,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 360,000,000 Kota
Pegawai tugas dan fungsi tugas dan fungsi
Berdasarkan yang mengikuti yang mengikuti
Tugas dan pendidikan dan pendidikan dan
Fungsi pelatihan pelatihan
1 0 0 2 0 1 Sosialisasi Jumlah orang Jumlah orang 45 45 45 45 45 225 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 5 0 Peraturan yang mengikuti yang mengikuti 44,839,700 44,839,700 65,000,000 65,000,000 65,000,000 284,679,400 Kota
Perundang- sosialisasi sosialisasi
Undangan peraturan peraturan
perundang- perundang-
undangan undangan

VI-33 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 1 Bimbingan Jumlah orang Jumlah orang 46 46 46 46 46 230 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 5 1 Teknis yang mengikuti yang mengikuti 71,605,000 71,605,000 80,000,000 80,000,000 80,000,000 383,210,000 Kota
Implementasi bimbingan bimbingan
Peraturan teknis teknis
Perundang- impementasi impementasi
Undangan peraturan peraturan
perundang- perundang-
undangan undangan
1 0 0 2 0 Administrasi Persentase Persentase
2 2 6 Umum tertib tertib
Perangkat administrasi administrasi
Daerah umum umum
perangkat perangkat
daerah daerah
1 0 0 2 0 0 Penyediaan Jumlah paket Jumlah paket 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 6 1 Komponen komponen komponen 9,000,000 9,000,000 12,500,000 16,000,000 18,000,000 20,000,000 84,500,000 Kota
Instalasi instalasi instalasi
Listrik/Peneran listrik/peneranga listrik/peneranga
gan Bangunan n bangunan n bangunan
Kantor kantor yang kantor yang
disediakan disediakan
1 0 0 2 0 0 Penyediaan Jumlah paket Jumlah paket 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 6 4 Bahan Logistik bahan logistik bahan logistik 61,875,000 62,000,000 65,800,000 69,500,000 70,000,000 75,000,000 404,175,000 Kota
Kantor kantor yang kantor yang
disediakan disediakan

1 0 0 2 0 0 Penyediaan Jumlah paket Jumlah paket 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 6 5 Barang barang cetakan barang cetakan 39,015,900 40,000,000 42,700,000 49,700,000 5,070,000 50,700,000 227,185,900 Kota
Cetakan dan dan dan
Penggandaan penggandaan penggandaan
yang disediakan yang disediakan
1 0 0 2 0 0 Penyediaan Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 6 6 Bahan Bacaan dokumen bahan dokumen bahan 3,024,000 3,024,000 4,320,000 4,750,000 5,000,000 5,000,000 25,118,000 Kota
dan Peraturan bacaan dan bacaan dan
Perundang- peraturan peraturan
undangan perundang- perundang-
undangan yang undangan yang
disediakan disediakan
1 0 0 2 0 0 Penyediaan Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 RSUD Kab. Lima Puluh
2 2 6 6 Bahan Bacaan dokumen bahan dokumen bahan 2,850,000 2,850,000 3,135,000 3,448,500 3,793,350 4,172,600 20,249,450 Kota
dan Peraturan bacaan dan bacaan dan
Perundang- peraturan peraturan
undangan perundang- perundang-
undangan yang undangan yang
disediakan disediakan
1 0 0 2 0 0 Fasilitasi Jumlah laporan Jumlah laporan 12 12 12 12 12 12 72 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 6 8 Kunjungan fasilitasi fasilitasi 20,235,000 20,235,000 23,500,000 27,000,000 27,000,000 27,000,000 144,970,000 Kota
Tamu kunjungan tamu kunjungan tamu

1 0 0 2 0 0 Fasilitasi Jumlah laporan Jumlah laporan 0 RSUD Kab. Lima Puluh


2 2 6 8 Kunjungan fasilitasi fasilitasi - Kota
Tamu kunjungan tamu kunjungan tamu

1 0 0 2 0 0 Penyelenggaraa Jumlah laporan Jumlah laporan 12 12 12 12 12 12 72 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 6 9 n Rapat penyelenggaraa penyelenggaraa 177,456,000 178,000,000 211,526,000 258,700,000 259,000,000 260,000,000 1,344,682,000 Kota
Koordinasi dan n rapat n rapat
Konsultasi koordinasi dan koordinasi dan
SKPD konsultasi konsultasi

VI-34 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
SKPD SKPD

1 0 0 2 0 0 Penyelenggaraa Jumlah laporan Jumlah laporan 12 12 12 12 12 12 72 RSUD Kab. Lima Puluh


2 2 6 9 n Rapat penyelenggaraa penyelenggaraa 44,320,000 72,222,000 79,440,000 87,388,000 96,127,000 105,740,000 485,237,000 Kota
Koordinasi dan n rapat n rapat
Konsultasi koordinasi dan koordinasi dan
SKPD konsultasi konsultasi
SKPD SKPD
1 0 0 2 0 Penyediaan terlasanananya terlasanananya
2 2 8 jasa pelayanan pelayanan
penunjang kepegawaiana kepegawaiana
urusan pada dinas pada dinas
pemerintah kesehatan kesehatan
daerah
1 0 0 2 0 0 Penyediaan Jumlah laporan Jumlah laporan 12 12 12 12 12 12 72 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 8 1 jasa surat penyediaan jasa penyediaan jasa 5,460,000 5,460,000 7,500,000 8,700,000 8,700,000 8,700,000 44,520,000 Kota
menyurat surat menyurat surat menyurat

1 0 0 2 0 0 Penyediaan Jumlah laporan Jumlah laporan 12 12 12 12 12 12 72 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 2 8 2 jasa penyediaan jasa penyediaan jasa 155,100,000 156,000,000 175,600,000 180,700,000 180,700,000 181,000,000 1,029,100,000 Kota
komunikasi, komunikasi komunikasi
sumber daya air sumber daya air sumber daya air
dan listrik dan listrik yang dan listrik yang
disediakan disediakan

1 0 0 2 0 0 Penyediaan Jumlah laporan Jumlah laporan 12 12 12 12 12 12 72 RSUD Kab. Lima Puluh


2 2 8 2 jasa penyediaan jasa penyediaan jasa 562,752,000 562,752,000 611,887,500 673,076,250 706,730,100 74,266,500 3,191,464,350 Kota
komunikasi, komunikasi komunikasi
sumber daya air sumber daya air sumber daya air
dan listrik dan listrik yang dan listrik yang
disediakan disediakan
1 0 0 2 0 0 Penyediaan Jumlah laporan Jumlah laporan 12 12 12 12 12 12 72 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 8 3 jasa peralatan penyediaan jasa penyediaan jasa 18,682,340 19,000,000 24,499,500 37,900,000 37,900,000 37,900,000 175,881,840 Kota
dan peralatan dan peralatan dan
perlengkaapan perlenkapan perlenkapan
kantor kantor yan g kantor yang
disediakan disediakan
1 0 0 2 0 0 penyediaan jasa Jumlah laporan Jumlah laporan 12 12 12 12 12 12 72 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 8 4 pelayaanan penyediaan jasa penyediaan jasa 197,010,000 198,000,000 200,600,000 215,880,000 216,000,000 216,000,000 1,243,490,000 Kota
umum kantor pelayanan pelayanan
umum kantor umum kantor
yang disediakan yang disediakan
1 0 0 2 0 0 penyediaan jasa Jumlah laporan Jumlah laporan 12 12 12 12 12 12 72 RSUD Kab. Lima Puluh
2 2 8 4 pelayaanan penyediaan jasa penyediaan jasa 7,285,000 74,615,000 9,106,000 10,927,000 12,020,000 13,823,000 127,776,000 Kota
umum kantor pelayanan pelayanan
umum kantor umum kantor
yang disediakan yang disediakan
1 0 0 2 0 Pemeliharaan tersedianya tersedianya
2 2 9 barang milik perawatan perawatan
daerah kenderaaan kenderaaan
penunjang oprasional dan oprasional dan
urusan pembayaran pembayaran
pemerintah STNK STNK
daerah kenderaan kenderaan
dinas dinas
oprasiomal oprasiomal

VI-35 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 0 penyediaan jasa Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 9 1 pemeliharaan, kendaraan kendaraan 80,300,000 80,300,000 85,703,000 90,600,000 90,600,000 906,000,000 1,333,503,000 Kota
biaya perorangan perorangan
pemeliharaan dinas atau dinas atau
dan pajak kendaraan dinas kendaraan dinas
kenderaan jabatan yang jabatan yang
perorangan dipelihara dan dipelihara dan
dinas atau dibayarkan dibayarkan
kenderaan pajaknya pajaknya
dinas jabatan
1 0 0 2 0 0 penyediaan jasa Jumlah Jumlah 17 18 19 20 21 22 117 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 9 2 pemeliharaan, kendaraan dinas kendaraan dinas 107,190,000 108,000,000 110,606,000 116,000,000 118,000,000 120,000,000 679,796,000 Kota
biaya operasional/lapa operasional/lapa
pemeliharaan ngan yang ngan yang
dan pajak dipelihara dan dipelihara dan
kenderaan dibayarkan dibayarkan
perorangan pajak dan pajak dan
dinas atau perizinannya perizinannya
kenderaan
operasional
atau lapangan
1 0 0 2 0 0 penyediaan jasa Jumlah Jumlah 4 4 4 4 4 4 24 RSUD Kab. Lima Puluh
2 2 9 2 pemeliharaan, kendaraan dinas kendaraan dinas 64,845,000 72,050,000 108,075,000 113,478,750 119,152,875 125,110,300 602,711,925 Kota
biaya operasional/lapa operasional/lapa
pemeliharaan ngan yang ngan yang
dan pajak dipelihara dan dipelihara dan
kenderaan dibayarkan dibayarkan
perorangan pajak dan pajak dan
dinas atau perizinannya perizinannya
kenderaan
operasional
atau lapangan
1 0 0 2 0 0 Pemeliharaan/ Jumlah gedung Jumlah gedung 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 9 9 Rehabilitasi kantor dan kantor dan 50,096,000 51,000,000 75,888,000 100,800,000 101,000,000 102,000,000 480,784,000 Kota
Gedung Kantor bangunan bangunan
dan Bangunan lainnya yang lainnya yang
Lainnya dipelihara/rehab dipelihara/rehab
ilitasi ilitasi

1 0 0 Program
2 2 Pemenuhan
Upaya
Kesehatan
Perorangan
dan Upaya
Kesehatan
Masyarakat
1 0 0 2 0 Kegiatan : Persentase Persentase
2 2 3 Penyelenggara Sarana Sarana
an Sistem Kesehatan Kesehatan
Informasi yang yang
Kesehatan menyelenggara menyelenggara
secara kan sistem kan sistem
Terintegrasi informasi informasi
terintegrasi terintegrasi
1 0 0 2 0 0 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 3 2 Pengelolaan dokumen hasil dokumen hasil 13,640,000 14,000,000 51,025,000 51,025,000 51,025,000 51,025,000 231,740,000 Kota
Sistem Pengelolaan Pengelolaan
Informasi Sistem Sistem
Kesehatan Informasi Informasi
Kesehatan Kesehatan
1 0 0 2 0 0 Sub Kegiatan : Jumlah alat Jumlah alat 2 2 6 6 6 6 28 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 2 3 3 Pengadaan Pengadaan Pengadaan 61,124,800 61,124,800 176,625,000 176,625,000 176,625,000 176,625,000 828,749,600 Kota

VI-36 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
Alat/Perangkat Alat/Perangkat Alat/Perangkat
Sistem Sistem Sistem
Informasi Informasi Informasi
Kesehatan dan Kesehatan dan Kesehatan dan
Jaringan Jaringan Jaringan
Internet Internet yang Internet yang
disediakan disediakan
1 0 0 Program :
2 3 Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya
Manusia
Kesehatan
1 0 0 2 0 Kegiatan : Jumlah Tenaga Jumlah Tenaga
2 3 1 Pemberian Kesehatan Kesehatan
Izin Praktek yang diberikan yang diberikan
Tenaga rekomendasi rekomendasi
Kesehatan di izin praktek izin praktek
Wilayah
Kabupaten /
Kota

1 0 0 2 0 0 Sub kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 3 1 1 Pengendalian dokumen hasil dokumen hasil 9,758,500 10,000,000 24,477,200 29,065,740 30,000,000 31,000,000 134,301,440 Kota
perizinan pengendalian pengendalian
praktik tenaga perizinan perizinan
kesehatan praktik tenaga praktik tenaga
kesehatan kesehatan
1 0 0 2 0 0 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 3 1 2 Pembinaan dan dokumen hasil dokumen hasil 41,756,400 42,000,000 9,190,000 11,080,800 12,000,000 15,000,000 131,027,200 Kota
Pengawasan Pembinaan dan Pembinaan dan
Tenaga Pengawasan Pengawasan
Kesehatan serta Tenaga Tenaga
Tindak Lanjut Kesehatan serta Kesehatan serta
Perizinan Tindak Lanjut Tindak Lanjut
Praktik Tenaga Perizinan Perizinan
Kesehatan Praktik Tenaga Praktik Tenaga
Kesehatan Kesehatan
1 0 0 2 0 Kegiatan : Persentase Persentase
2 3 2 Perencanaan ketersediaan ketersediaan
Kebutuhan SDM SDM
dan Kesehatan di Kesehatan di
Pendayagunaa Fayankes Fayankes
n Sumber sesuai sesuai
Daya Permenkes 43 Permenkes 43
Manyusia Tahun 2019 Tahun 2019
Kesehatan
untuk UKP
dan UKM di
Wilayah
Kabupaten /
Kota
1 0 0 2 0 0 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 3 2 1 Perencanaan dokumen hasil dokumen hasil 14,147,700 15,000,000 12,817,500 15,540,100 16,500,000 17,500,000 91,505,300 Kota
dan Distribusi Perencanaan Perencanaan
serta dan Distribusi dan Distribusi
Pemerataan serta serta
Sumber daya Pemerataan Pemerataan
manusia Sumber daya Sumber daya
Kesehatan manusia manusia
Kesehatan Kesehatan

VI-37 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM UNIT
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
( OUTCAOMES) DAN KEGIATAN KERJA
CAPAIAN
PROGRAM, ( OUT PUT ) PERANGK
PADA
KEGIATAN, AT
KODE AWAL LOKASI
DAN SUB DAERAH
TAHUN
KEGIATAN PENANGG
PERENCAN KONDISI KINERJA UNG
AAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PADA AKHIR PERIODE JAWAB
TA 2021 TA 2021-2026 RENSTRA
TARG TARG TARG TARG TARG TARG TARGE
RP RP RP RP RP RP RP
ET ET ET ET ET ET T
1 0 0 2 0 0 Sub Kegiatan : Jumlah SDM Jumlah SDM 1227 1227 1227 1227 1227 1227 7362 Dinkes Kab. Lima Puluh
2 3 2 2 Pemenuhan Kesehatan yang Kesehatan yang 8,030,000 8,030,000 57,670,000 60,846,550 62,000,000 64,000,000 260,576,550 Kota
Kebutuhan memenuhi memenuhi
Sumber Daya standar di standar di
Manusia fasyankes fasyankes
Kesehatan
Sesuai Standar

1 0 0 2 0 0 Sub Kegiatan : Jumlah SDM Jumlah SDM 48 48 48 48 48 48 288 RSUD Kab. Lima Puluh
2 3 2 2 Pemenuhan Kesehatan yang Kesehatan yang 3,972,500,00 3,972,500,000 3,972,500,000 3,972,500,000 3,972,500,000 3,972,500,000 23,835,000,00 Kota
Kebutuhan memenuhi memenuhi 0 0
Sumber Daya standar di standar di
Manusia fasyankes fasyankes
Kesehatan
Sesuai Standar

1 0 0 2 0 0 Sub Kegiatan : Jumlah Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 Dinkes Kab. Lima Puluh


2 3 2 3 Pembinaan dan dokumen hasil dokumen hasil 91,756,400 92,756,000 194,990,100 139,436,250 140,000,000 141,000,000 799,938,750 Kota
Pengawasan Pembinaan dan Pembinaan dan
Sumber Daya Pengawasan Pengawasan
Manusia Sumber Daya Sumber Daya
Kesehatan Manusia Manusia
Kesehatan Kesehatan

VI-38 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
VII. BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
KESEHATAN

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara
lngsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD.

Tabel 7.1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan sasaran RPJMD

Kondisi Target Capaian Tiap tahun Kondisi


Kinerja Kinerja
pada pada
No Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Awal akhir
2021 2022 2023 2024 2025 2026
periode periode
RPJMD RPJMD
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
1 Angka harapan 69,79 69,86 69,93 70,00 70,07 70,14 70,20 70,20
hidup
2 Angka prevalensi 8,29 7,29 6,29 5,29 4,29 3,29 2.29 2,29
stunting

Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten


Lima Puluh Kota Tahun 2021 - 2026 telah ditetapkan Misi 1 Kepala Daerah yaitu
Meningkatkan kualitas sumber daya mausia yang berbudaya dan berdaya saing
berlandaskan keimanan dengan Indikator tujuannya adalah Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) adalah
pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar
hidup. IPM menjelaskan bagaiman penduduk dapat mengakses hasil pembangunan
dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) memiliki tiga dimensi yang digunakan sebagai dasar
perhitungannya:

1. Kesehatan, yang diukur dengan angka harapan hidup saat kelahiran

VII-1 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
2. Pendidikan, yang dihitung dari angka harapan sekolah dan angka rata - rata lama
sekolah
3. Standar hidup layak, yang dihitung dari produk nasional bruto per kapita.
Berdasarkan Tabel 7.1 diatas dapat dilihat bahwa unruk mendudkung pencapaian
target kinerja Kepala Daerah, Dinas Kesehatan menetapkan 2 indikator kinerja yaitu
Angka Harapan hidup dan Angka Prevalensi Stunting.

Tabel 7.2
Indikator Kinerja Dinas Kesehatan yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran Renstra
Tahun 2021 - 2026

Kondisi Target Capaian Tiap tahun Kondisi


Kinerja Kinerja
pada pada
No Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Awal akhir
2021 2022 2023 2024 2025 2026
periode periode
RPJMD RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan
1 Persentase Balita 0.11 4.6 4.3 4.0 3.7 3.4 3.1 3.1
Gizi Buruk
2 Prevalensi Balita 0.01 7.68 7.56 7.44 7.32 7.2 7.08 7.08
Gizi Kurang
3 Cakupan desa / 60 65 70 75 80 85 90 90
nagari siaga aktif
4 Angka Kematian 9.58 9.58 9.57 9.56 9.55 9.54 9.53 9.53
Bayi ( AKB )
5 Angka Kematian 10.55 10.55 10.54 10.53 10.52 10.51 10.5 10.5
Balita
6 Angka Kematian 8.78 8.77 8.76 8.75 8.74 8.73 8.72 8.72
Neonatal
7 Angka Kematian 122.5 97.4 97,4 97,3 97,2 97,1 97 97
Ibu
8 Rasio posyandu per 14.81 15 16 17 18 19 20 20
satuan Balita
9 Rasio puskesmas, 8.78 8.78 8.79 8.8 8.8 8.8 8.8 8.8
poliklinik, pustu
persatuan
penduduk
10 Rasio Rumah Sakit 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003
persatuan
penduduk
11 Cakupan komplikasi 77.2 77.5 77.8 78 78.3 78.5 79 79
kebidanan
ditangani
12 Cakupan 78.1 78.3 78.6 78.9 79.1 79.3 79.6 79.6
pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan
yang memiliki
kompetensi
kebidanan

VII-2 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Kondisi Target Capaian Tiap tahun Kondisi
Kinerja Kinerja
pada pada
No Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Awal akhir
2021 2022 2023 2024 2025 2026
periode periode
RPJMD RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
14 Cakupan desa/ 60 80 80 80 80 80 80 80
kelurahan Universal
Child Immunization
( UCI )

15 Cakupan Balita Gizi 100 100 100 100 100 100 100 100
Buruk Mendapat
perawatan

16 Persentase anak 95 95 95 95 95 95 95 95
usia 1 tahun yang
diimunisasi campak
17 Cakupan Balita 100 100 100 100 100 100 100 100
Pneumonia yang
ditangani
18 Cakupan penemuan 24.39 74 90 90 90 90 90 90
dan penanganan
penderita penyakit
TBC BTA
19 Tingkat prevalensi 262 277 290 280 284 284 284 284
Tuberkulosis
( per 100.000
penduduk )
20 Tingkat kematian 9.7 < 10 < 10 < 10 < 10 < 10 < 10 < 10
Tuberkulosis
( per 100.000
penduduk )
21 Proporsi jumlah 100 100 100 100 100 100 100 100
kasus Tuberkulosis
yang terdeteksi
dalam program
DOTS
22 Proporsi jumlah 73.8 90 90 90 90 90 90 90
kasus Tuberkulosis
yang diobati dan
sembuh dalam
program DOTS
23 Cakupan penemuan 100 100 100 100 100 100 100 100
dan penanganan
penderita penyakit
DBD
24 Penderita Diare 100 100 100 100 100 100 100 100
yang ditangani
25 Angka Kejadian 0 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1
Malaria
26 Tingkat kematian 0 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1
akibat Malaria
27 Prevalensi 0.08 < 0,1 < 0,1 < 0,1 < 0,1 < 0,1 < 0,1 < 0,1
HIV/AIDS
( Persen ) dari total
populasi
28 Cakupan pelayanan 100 100 100 100 100 100 100 100
kesehatan rujukan

VII-3 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Kondisi Target Capaian Tiap tahun Kondisi
Kinerja Kinerja
pada pada
No Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Awal akhir
2021 2022 2023 2024 2025 2026
periode periode
RPJMD RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pasien masyarakat
miskin
29 Cakupan kunjungan 76.7 76.8 76.9 77 77.1 77.2 77.3 77.3
bayi
30 Cakupan 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7
Puskesmas
31 Cakupan 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9
Puskesmas
Pembantu

32 Cakupan kunjungan 76.7 76.8 76.9 77 77.1 77.2 77.3 77.3


ibu hamil K4
33 Cakupan pelayanan 75.6 75.8 76 76.2 76.4 76.5 76.6 76.6
nifas
34 Cakupan neonatus 57.8 57.4 5732 57 56.8 56.6 56.4 56.4
dengan komplikasi
ditangani
35 Cakupan pelayanan 62 62.3 62.6 62.8 63 63.3 63.5 63.5
anak balita
36 Cakupan pemberian 481 485 485 490 490 495 500 500
makanan
pendamping ASI
pada anak usia 6-24
bulan keluarga
miskin
37 Cakupan 100 100 100 100 100 100 100 100
penjaringan
kesehatan siswa SD
setingkat
38 Cakupan pelayanan 100 100 100 100 100 100 100 100
kesehatan dasar
masyarakat miskin
39 Cakupan pelayanan 100 100 100 100 100 100 100 100
gawat darurat level
1 yang harus
diberikan sarana
kesehatan ( RS )
40 Cakupan Desa/ 90 90 90 90 90 90 90 90
kelurahan
mengalami KLB
yang dilakukan
penyelidikan
epidemiologi
< 24 jam
41 Rasio daya tampung 0.039 0.039 0.038 0.037 0.036 0.035 0.034 0.034
RS Rujukan
42 Persentase ibu 75.8 100 100 100 100 100 100 100
hamil mendapatkan
pelayanan
kesehatan ibu hamil
43 Persentase ibu 78.1 100 100 100 100 100 100 100
bersalin
mendapatkan

VII-4 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Kondisi Target Capaian Tiap tahun Kondisi
Kinerja Kinerja
pada pada
No Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Awal akhir
2021 2022 2023 2024 2025 2026
periode periode
RPJMD RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pelayanan
kesehatan
persalinan
44 Persentase bayi 79.4 100 100 100 100 100 100 100
baru lahir
mendapatkan
pelayanan
kesehatan bayi baru
lahir
45 Cakupan pelayanan 64.8 100 100 100 100 100 100 100
kesehatan balita
sesuai standar
46 Persentase anak 66.6 100 100 100 100 100 100 100
usia pendidikan
dasar yang
mendapat
pelayanan
kesehatan sesuai
standar
47 Persentase orang 5.5 100 100 100 100 100 100 100
usia 15-59 tahun
mendapat skrining
kesehatan sesuai
standar
48 Persentase warga 56 100 100 100 100 100 100 100
Negara usia 60
tahun keatas
mendapat skrining
kesehatan sesuai
standar
49 Persentase 13 100 100 100 100 100 100 100
penderita DM
mendapat
pelayanan
kesehatan sesuai
standar
50 Persentase ODGJ 42.7 100 100 100 100 100 100 100
Berat yang
mendapat
pelayanan
kesehatan jiwa
sesuai standar
51 Persentase 91.4 100 100 100 100 100 100 100
penderita
Hipertensi
mendapat
pelayanan
kesehatan sesuai
standar

VII-5 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Kondisi Target Capaian Tiap tahun Kondisi
Kinerja Kinerja
pada pada
No Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Awal akhir
2021 2022 2023 2024 2025 2026
periode periode
RPJMD RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
52 Persentase orang 18.2 100 100 100 100 100 100 100
terduga TBC
mendapatkan
pelayanan TBC
sesuai standar
53 Persentase orang 33 100 100 100 100 100 100 100
dengan resiko
terinfeksi HIV
mendapatkan
pelayanan deteksi
dini HIV sesuai
standar
54 Indeks Kepuasan 85,98 87,98 89,97 91,97 93,96 95,96 95,96
Masyarakat
terhadap pelayanan
kesehatan dasar
55 Indeks Kepuasan 85,98 87,98 89,97 91,97 93,96 95,96 95,96
Masyarakat
terhadap pelayanan
kesehatan rujukan

56 Nilai SAKIP Dinas 73.38 61.71 64.37 67.02 66.68 72.34 75.00 75.00
Kesehatan ( BB ) (B) (B ) (B ) (B ) (BB ) (BB ) (BB )
57 % FKTP yg 100 100 100 100 100 100 100 100
dilaksanakan
pembinaan dan
pendampingan
akreditasi
58 % tenaga kesehatan 100 100 100 100 100 100 100 100
berizin
59 % pelayanan 92 92 100 100 100 100 100 100
kesehatan yang
memenuhi standar
ketenagaan
60 Jumlah tenaga 100 100 100 100 100 100 100 100
kesehatan yang
memenuhi
kompetensi
61 % tenaga kesehatan 80 80 80 90 100 100 100 100
yang mengikuti
pelatihan
62 % Ketersediaan 95 95 96 97 98 98 100 100
obat dan BMHP
63 Jumlah apotek, toko 37 37 47 50 52 55 57 57
obat, UMOT yang di
awasi
64 Jumlah IRTP yang 60 60 62 65 67 68 70 70
tersertifikasi
65 % pengawasan post 50 50 52 54 55 57 58 58
market produk IRT-
P
66 % Kebutuhan Obat 100 100 100 100 100 100 100 100
dan BMHP yang

VII-6 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Kondisi Target Capaian Tiap tahun Kondisi
Kinerja Kinerja
pada pada
No Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Awal akhir
2021 2022 2023 2024 2025 2026
periode periode
RPJMD RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
didistribusikan
67 % puskesmas yang 50.47 53.75 58385 61.35 65.25 68.75 70.25 70.25
memiliki sarana
sesuai standar
68 % puskesmas yang 51.5 54.76 59.76 63.75 66.35 70.75 75.75 75.75
memiliki prasarana
sesuai standar

69 % puskesmas yang 40.47 42.75 45.78 50.65 55.75 60.25 65.75 65.75
memiliki alat
kesehatan sesuai
standar
70 % cakupan rumah 45.2 45.2 50 60 70 80 90 90
sehat
71 % cakupan air 82.33 82.33 70 80 90 100 100 100
bersih
72 % cakupan jamban 56.33 56.33 60 70 90 100 100 100
sehat

73 Cakupan TTU 54.19 54.19 65 70 75 80 85 85


memenuhi syarat
74 Cakupan TPM 46.3 46.3 50 56 62 66 70 70
memenuhi syarat
75 % Kecamatan sehat 76.9 76.9 84.6 92.3 100 100 100 100
76 % Tempat kerja 50 50 73.6 78.9 84.2 89.47 94.73 94.73
yang melaksanakan
kesehatan kerja dan
kesehatan olahraga

Dari bermacam Indikator Kinerja Dinas Kesehatan tersebut diatas dapat


diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Kepala Dinas Kesehatan sebagai berikut :
Kondisi Target Capaian Tiap tahun Kondisi
Kinerja Kinerja
pada pada
No Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Awal akhir
2021 2022 2023 2024 2025 2026
periode periode
RPJMD RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Angka harapan 69,79 69,86 69,93 70,00 70,07 70,14 70,20 70,20
hidup
2 Angka prevalensi 8,29 7,29 6,29 5,29 4,29 3,29 2.29 2,29
stunting

2. Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Sekretaris Dinas Kesehatan sebagai berikut :

VII-7 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Kondisi Target Capaian Tiap tahun Kondisi
Kinerja Kinerja
pada pada
No Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Awal akhir
2021 2022 2023 2024 2025 2026
periode periode
RPJMD RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Nilai SAKIP Dinas 73.38 61.71 64.37 67.02 66.68 72.34 75.00 75.00
Kesehatan ( BB ) (B) (B ) (B ) (B ) (BB ) (BB ) (BB )

VII-8 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
3. Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Kepala Bidang dan kepala seksi yang ada dalam bidang tersebut sebagai berikut :

a. IKU Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat

Target Capaian Tiap tahun


Kondisi Kondisi
Kinerja pada Kinerja
No Indikator Awal Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun pada akhir
periode 2021 2022 2023 2024 2025 2026 periode
RPJMD RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Persentase Balita Gizi Buruk 0.11 4.6 4.3 4.0 3.7 3.4 3.1 3.1
2 Prevalensi Balita Gizi Kurang 0.01 7.68 7.56 7.44 7.32 7.2 7.08 7.08
3 Angka Kematian Bayi ( AKB ) 9.58 9.58 9.57 9.56 9.55 9.54 9.53 9.53
4 Angka Kematian Balita 10.55 10.55 10.54 10.53 10.52 10.51 10.5 10.5
5 Angka Kematian Neonatal 8.78 8.77 8.76 8.75 8.74 8.73 8.72 8.72
6 Angka Kematian Ibu 122.5 97.4 97,4 97,3 97,2 97,1 97 97
7 Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan 75.8 100 100 100 100 100 100 100
ibu hamil
8 Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan kesehatan 78.1 100 100 100 100 100 100 100
persalinan
9 Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan 79.4 100 100 100 100 100 100 100
kesehatan bayi baru lahir
10 Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar 64.8 100 100 100 100 100 100 100
11 Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapat 66.6 100 100 100 100 100 100 100
pelayanan kesehatan sesuai standar
12 Persentase warga Negara usia 60 tahun keatas mendapat 56 100 100 100 100 100 100 100
skrining kesehatan sesuai standar

VII-9 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
IKU Kepala Seksi yang ada dalam bidang Kesehatan Masyarakat adalah sebagai berikut :

Target Capaian Tiap tahun


Kondisi Kondisi
Kinerja pada Kinerja
Penanggung
No Indikator Awal Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun pada akhir
Jawab
periode 2021 2022 2023 2024 2025 2026 periode
RPJMD RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Cakupan desa / nagari siaga aktif 60 65 70 75 80 85 90 90 Seksi
Promkes
2 Rasio posyandu per satuan Balita 14.81 15 16 17 18 19 20 20 Seksi Kesga
dan Gizi
3 Cakupan komplikasi kebidanan 77.2 77.5 77.8 78 78.3 78.5 79 79 Seksi Kesga
ditangani dan Gizi
4 Cakupan pertolongan persalinan oleh 78.1 78.3 78.6 78.9 79.1 79.3 79.6 79.6 Seksi Kesga
tenaga kesehatan yang memiliki dan Gizi
kompetensi kebidanan
5 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Kesga
perawatan dan Gizi
6 Cakupan kunjungan bayi 76.7 76.8 76.9 77 77.1 77.2 77.3 77.3 Seksi Kesga
dan Gizi
7 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 76.7 76.8 76.9 77 77.1 77.2 77.3 77.3 Seksi Kesga
dan Gizi
8 Cakupan pelayanan nifas 75.6 75.8 76 76.2 76.4 76.5 76.6 76.6 Seksi Kesga
dan Gizi

9 Cakupan neonatus dengan komplikasi 57.8 57.4 5732 57 56.8 56.6 56.4 56.4 Seksi Kesga
ditangani dan Gizi
10 Cakupan pelayanan anak balita 62 62.3 62.6 62.8 63 63.3 63.5 63.5 Seksi Kesga
dan Gizi
11 Cakupan pemberian makanan 481 485 485 490 490 495 500 500 Seksi Kesga
pendamping ASI pada anak usia 6-24 dan Gizi
bulan keluarga miskin

12 Cakupan penjaringan kesehatan siswa 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi
SD setingkat Promkes
13 % cakupan rumah sehat 45.2 45.2 50 60 70 80 90 90 Seksi

VII-10 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Target Capaian Tiap tahun
Kondisi Kondisi
Kinerja pada Kinerja
Penanggung
No Indikator Awal Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun pada akhir
Jawab
periode 2021 2022 2023 2024 2025 2026 periode
RPJMD RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kesling,
Kesehatan
Kerja dan
Olahraga
14 % cakupan air bersih 82.33 82.33 70 80 90 100 100 100 Seksi
Kesling,
Kesehatan
Kerja dan
Olahraga
15 % cakupan jamban sehat 56.33 56.33 60 70 90 100 100 100 Seksi
Kesling,
Kesehatan
Kerja dan
Olahraga
16 Cakupan TTU memenuhi syarat 54.19 54.19 65 70 75 80 85 85 Seksi
Kesling,
Kesehatan
Kerja dan
Olahraga
17 Cakupan TPM memenuhi syarat 46.3 46.3 50 56 62 66 70 70 Seksi
Kesling,
Kesehatan
Kerja dan
Olahraga
19 % Kecamatan sehat 76.9 76.9 84.6 92.3 100 100 100 100 Seksi
Kesling,
Kesehatan
Kerja dan
Olahraga

19 % Tempat kerja yang melaksanakan 50 50 73.6 78.9 84.2 89.47 94.73 94.73 Seksi
kesehatan kerja dan kesehatan olahraga Kesling,

VII-11 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Target Capaian Tiap tahun
Kondisi Kondisi
Kinerja pada Kinerja
Penanggung
No Indikator Awal Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun pada akhir
Jawab
periode 2021 2022 2023 2024 2025 2026 periode
RPJMD RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kesehatan
Kerja dan
Olahraga

b. IKU Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Target Capaian Tiap tahun


Kondisi Kondisi
Kinerja pada Kinerja
No Indikator Awal Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun pada akhir
periode 2021 2022 2023 2024 2025 2026 periode
RPJMD RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Persentase orang usia 15-59 tahun mendapat skrining 5.5 100 100 100 100 100 100 100
kesehatan sesuai standar

2 Persentase penderita DM mendapat pelayanan kesehatan 13 100 100 100 100 100 100 100
sesuai standar
3 Persentase ODGJ Berat yang mendapat pelayanan 42.7 100 100 100 100 100 100 100
kesehatan jiwa sesuai standar
4 Persentase penderita Hipertensi mendapat pelayanan 91.4 100 100 100 100 100 100 100
kesehatan sesuai standar
5 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan 18.2 100 100 100 100 100 100 100
TBC sesuai standar
6 Persentase orang dengan resiko terinfeksi HIV 33 100 100 100 100 100 100 100
mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar

IKU Kepala Seksi yang ada dalam bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit adalah sebagai berikut:

No Indikator Kondisi Target Capaian Tiap tahun Kondisi Penanggung


Kinerja pada Kinerja Jawab
VII-12 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2021 2022 2023 2024 2025 2026

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Cakupan desa/ kelurahan Universal 60 80 80 80 80 80 80 80 Seksi SIPKK
Child Immunization ( UCI )
2 Persentase anak usia 1 tahun yang 95 95 95 95 95 95 95 95 Seksi SIPKK
diimunisasi campak
3 Cakupan Balita Pneumonia yang 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi P2M
ditangani
4 Cakupan penemuan dan penanganan 24.39 74 90 90 90 90 90 90 Seksi P2M
penderita penyakit TBC BTA
5 Tingkat prevalensi Tuberkulosis 262 277 290 280 284 284 284 284 Seksi P2M
( per 100.000 penduduk )
6 Tingkat kematian Tuberkulosis 9.7 < 10 < 10 < 10 < 10 < 10 < 10 < 10 Seksi P2M
( per 100.000 penduduk )
7 Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi P2M
yang terdeteksi dalam program DOTS
8 Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis 73.8 90 90 90 90 90 90 90 Seksi P2M
yang diobati dan sembuh dalam
program DOTS
9 Cakupan penemuan dan penanganan 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi P2M
penderita penyakit DBD
10 Penderita Diare yang ditangani 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi P2M
11 Angka Kejadian Malaria 0 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 Seksi P2M
12 Tingkat kematian akibat Malaria 0 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 Seksi P2M
13 Prevalensi HIV/AIDS ( Persen ) dari 0.08 < 0,1 < 0,1 < 0,1 < 0,1 < 0,1 < 0,1 < 0,1 Seksi P2M
total populasi
14 Cakupan Desa/ kelurahan mengalami 90 90 90 90 90 90 90 90 Seksi SIPKK
KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
15 Persentase orang usia 15-59 tahun 5.5 100 100 100 100 100 100 100 Seksi PTM,
mendapat skrining kesehatan sesuai Keswa dan
standar Napza

VII-13 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
c. IKU Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan

Target Capaian Tiap tahun


Kondisi
Kondisi
Kinerja pada
Kinerja pada
No Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun akhir
Awal periode
2021 2022 2023 2024 2025 2026 periode
RPJMD
RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Indeks Kepuasan Masyarakat 85,98 87,98 89,97 91,97 93,96 95,96 95,96
terhadap pelayanan kesehatan dasar
2 Indeks Kepuasan Masyarakat 85,98 87,98 89,97 91,97 93,96 95,96 95,96
terhadap pelayanan kesehatan
rujukan

Indikator Kinerja Utama Kepala Seksi yang ada dalam bidang Pelayanan Kesehatan adalah sebagai berikut :

Target Capaian Tiap tahun


Kondisi Kondisi
Kinerja pada Kinerja
Penanggung
No Indikator Awal Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun pada akhir
Jawab
periode 2021 2022 2023 2024 2025 2026 periode
RPJMD RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi
pasien masyarakat miskin Yankes
Rujukan,
Yankes Haji,
dan
Jaminan
Kesehatan
2 Cakupan pelayanan kesehatan dasar 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi
masyarakat miskin Yankes
Primer
3 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi
yang harus diberikan sarana kesehatan Yankes
( RS )

VII-14 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Target Capaian Tiap tahun
Kondisi Kondisi
Kinerja pada Kinerja
Penanggung
No Indikator Awal Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun pada akhir
Jawab
periode 2021 2022 2023 2024 2025 2026 periode
RPJMD RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rujukan,
Yankes Haji,
dan
Jaminan
Kesehatan
4 Rasio daya tampung RS Rujukan 0.039 0.039 0.038 0.037 0.036 0.035 0.034 0.034 Seksi
Yankes
Rujukan,
Yankes Haji,
dan
Jaminan
Kesehatan
5 % FKRTL yg dilaksanakan pembinaan 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi
dan pendampingan akreditasi Yankes
Rujukan,
Yankes Haji,
dan
Jaminan
Kesehatan
6 % FKTP yg dilaksanakan pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi
pendampingan akreditasi Peningkatan
Mutu,
Akreditasi
dan Yankes
Tradisional

d. IKU Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan

No Indikator Kondisi Target Capaian Tiap tahun Kondisi


Kinerja pada Kinerja

VII-15 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2021 2022 2023 2024 2025 2026

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu persatuan penduduk 8.78 8.78 8.79 8.8 8.8 8.8 8.8 8.8
2 Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003
3 Cakupan Puskesmas 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7
4 Cakupan Puskesmas Pembantu 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9
Indikator Kinerja Utama Kepala Seksi yang ada dalam bidang Sumber Daya Kesehatan adalah sebagai berikut :

Target Capaian Tiap tahun


Kondisi Kondisi
Kinerja pada Kinerja
Penanggung
No Indikator Awal Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun pada akhir
Jawab
periode 2021 2022 2023 2024 2025 2026 periode
RPJMD RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 % tenaga kesehatan berizin 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi SDMK
2 % pelayanan kesehatan yang 92 92 100 100 100 100 100 100 Seksi SDMK
memenuhi standar ketenagaan
3 Jumlah tenaga kesehatan yang 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi SDMK
memenuhi kompetensi
4 % tenaga kesehatan yang mengikuti 80 80 80 90 100 100 100 100 Seksi SDMK
pelatihan
5 % Ketersediaan obat dan BMHP 95 95 96 97 98 98 100 100 Seksi Pelayanan
Kefarmasian dan
Perizinan
6 Jumlah apotek, toko obat, UMOT 37 37 47 50 52 55 57 57 Seksi Pelayanan
yang di awasi Kefarmasian dan
Perizinan
7 Jumlah IRTP yang tersertifikasi 60 60 62 65 67 68 70 70 Seksi Pelayanan
Kefarmasian dan
Perizinan
8 % pengawasan post market produk 50 50 52 54 55 57 58 58 Seksi Pelayanan
IRT-P Kefarmasian dan
Perizinan
9 % Kebutuhan Obat dan BMHP yang 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Pelayanan
didistribusikan Kefarmasian dan

VII-16 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Target Capaian Tiap tahun
Kondisi Kondisi
Kinerja pada Kinerja
Penanggung
No Indikator Awal Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun pada akhir
Jawab
periode 2021 2022 2023 2024 2025 2026 periode
RPJMD RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Perizinan
10 % puskesmas yang memiliki sarana 50.47 53.75 58385 61.35 65.25 68.75 70.25 70.25 Seksi Alkes dan
sesuai standar Fasyankes
11 % puskesmas yang memiliki 51.5 54.76 59.76 63.75 66.35 70.75 75.75 75.75 Seksi Alkes dan
prasarana sesuai standar Fasyankes
12 % puskesmas yang memiliki alat 40.47 42.75 45.78 50.65 55.75 60.25 65.75 65.75 Seksi Alkes dan
kesehatan sesuai standar Fasyankes

VII-17 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
VIII. BAB VIII
PENUTUP

Rencana Strategis Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2021-2026 yang memuat visi,
misi, kebijakan dan program pembangunan yang akan dilaksanakan olah Dinas
Kesehatan selama 5 tahun kedepan sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan
fungsinya. Renstra ini lebih lanjut dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Dinas Kesehatan
setiap tahunnya. Adapun penyusunan visi, misi, kebijakan dan program Dinas
Kesehatan tersebut telah mengacu serta menjabarkan lebih lanjut visi dan misi RPJMD
2021-2026 Kabupaten Lima Puluh Kota.
Agar berhasilnya pelaksanaan Renstra Dinas Kesehatan dalam rangka
pencapaian kinerja Dinas Kesehatan secara keseluruhan, hal ini sangat tergantung
kepada peran aktif seluruh jajaran pimpinan dan staf Dinas Kesehatan. Untuk itu
diperlukan sikap mental, tekad, semangat, dan kekuatan serta disiplin semua unsur
Dinas Kesehatan. Dengan cara memberi dukungan penuh terhadap pelaksanaan
program serta kegiatan sesuai dengan fungsi dan kemampuan masing-masing.
Dalam rangka melaksanakan tanggung jawab bersama ini dan demi tercapainya
visi, misi Dinas Kesehatan maka peran aparatur perencanaan perlu dikembangkan
secara berkesinambungan, sehingga program dan kegiatan yang dilakukan benar-benar
dapat memberikan hasil sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

VIII-1 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
LAMPIRAN

1 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Lampiran 1
Tabel L.1
Formulasi Perhitungan Indikator Kinerja Eselon III dan IV

N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja


o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Sekretaris Meningkatnya Nilai SAKIP 61.71 64.37 67.02 66.6 72.34 75.0
kualitas dan Dinas (B) (B ) (B ) 8(B ) (BB ) 0
kuantitas Kesehatan (BB )
kinerja Dinas
Kesehatan
2 Bidang Meningkatnya Persentase Jumlah Balita Gizi 4.6 4.3 4.0 3.7 3.4 3.1
Kesehatan pelayanan Balita Gizi Buruk pada waktu
Masyarakat kesehatan Buruk tertentu X 100%
keluarga dan
gizi Jumlah balita pada
waktu yang sama
Prevalensi Jumlah Balita Gizi 7.68 7.56 7.44 7.32 7.2 7.08
Balita Gizi Kurang pada waktu
Kurang tertentu X 100%

Jumlah balita yang


ditimbang pada waktu
yang sama
Angka Jumlah kematian balita 9.58 9.57 9.56 9.55 9.54 9.53
Kematian Bayi pada waktu tertentu
( AKB )
Jumlah kelahiran hidup X 1000
pada periode waktu
yang sama

Angka Jumlah kematian balita 10.55 10.54 10.53 10.52 10.51 10.5
Kematian pada waktu tertentu
Balita
Jumlah kelahiran hidup X 1000
pada periode waktu
yang sama

2 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Angka Jumlah kematian 8.77 8.76 8.75 8.74 8.73 8.72
Kematian neonatal pada waktu
Neonatal tertentu
X 1000
Jumlah kelahiran hidup
pada periode waktu
yang sama
Angka Jumlah kematian ibu 97.4 97,4 97,3 97,2 97,1 97
Kematian Ibu yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan,
dan masa nifas atau
hasil estimasi pada
waktu tertentu

Jumlah kelahiran hidup X


pada periode waktu 100.000
yang sama
Persentase ibu Jumlah pelayanan 100 100 100 100 100 100
hamil kesehatan ibu hamil K4
mendapatkan pada waktu tertentu
pelayanan Jumlah sasaran ibu X 100
kesehatan ibu hamil pada waktu yang
hamil sama
Persentase ibu Jumlah pelayanan 100 100 100 100 100 100
bersalin kesehatan ibu bersalin
mendapatkan pada waktu tertentu
pelayanan Jumlah sasaran ibu X 100
kesehatan bersalin pada waktu
persalinan yang sama

Persentase bayi Jumlah pelayanan 100 100 100 100 100 100
baru lahir kesehatan bayi baru
mendapatkan lahir usia 0-28 hari
pelayanan pada waktu tertentu X 100
kesehatan bayi Jumlah sasaran bayi
baru lahir baru lahir usia 0-28
hari pada waktu yang
sama

3 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Persentase Jumlah warga Negara 100 100 100 100 100 100
warga Negara usia 60 tahun keatas
usia 60 tahun mendapat skrining
keatas kesehatan sesuai X 100
mendapat standar pada waktu
skrining tertentu
kesehatan Jumlah sasaran warga
sesuai standar Negara usia 60 tahun
keatas mendapat
skrining kesehatan
sesuai standar pada
waktu yang sama

Cakupan Jumlah pelayanan 100 100 100 100 100 100


pelayanan kesehatan balita usia 0-
kesehatan 59 bulan sesuai standar
balita sesuai pada waktu tertentu X 100
standar Jumlah sasaran balita
usia 0-59 bulan pada
waktu yang sama
Persentase Jumlah penjaringan 100 100 100 100 100 100
anak usia kesehatan kelas 1 dan
pendidikan kelas 7 sederajat sesuai
dasar yang standar pada waktu X 100
mendapat tertentu
pelayanan Jumlah sasaran kelas 1
kesehatan dan kelas 7 pada waktu
sesuai standar yang sama
3 Kepala seksi Meningkatkan Cakupan Jumlah komplikasi 77.5 77.8 78 78.3 78.5 79
Kesga dan Gizi Pelayanan komplikasi kebidanan ditangani
Kesehatan kebidanan pada waktu tertentu X 100
Keluarga dan ditangani Jumlah perkiraan
Gizi Bumil dengan
komplikasi kebidanan
pada waktu yang sama
( 20 % dari sasaran
Bumil )

4 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Cakupan Jumlah pertolongan 78.3 78.6 78.9 79.1 79.3 79.6
pertolongan pesalinan oleh Nakes
persalinan oleh pada waktu tertentu X 100
tenaga Jumlah Sasaran Ibu
kesehatan yang bersalin pada waktu
memiliki yang sama
kompetensi
kebidanan
Cakupan Jumlah pelayanan 76.8 76.9 77 77.1 77.2 77.3
kunjungan bayi kesehatan bayi pada
waktu tertentu
X 100
Jumlah sasaran bayi
pada waktu yang sama
Cakupan Jumlah pelayanan 76.8 76.9 77 77.1 77.2 77.3
kunjungan ibu kesehatan ibu hamil K4
hamil K4 pada waktu tertentu
X 100
Jumlah sasaran ibu
hamil pada waktu yang
sama
Cakupan Jumlah pelayanan 75.8 76 76.2 76.4 76.5 76.6
pelayanan nifas kesehatan ibu nifas KF3
pada waktu tertentu
X 100
Jumlah sasaran ibu
bersalin pada waktu
yang sama
Cakupan Jumlah neonatus 57.4 5732 57 56.8 56.6 56.4
neonatus komplikasi yang
dengan ditangani pada waktu X 100
komplikasi tertentu
ditangani Jumlah perkiraan
neonatus dengan
komplikasi pada waktu
yang sama ( 15 % dari
lahir hidup )

5 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Cakupan Balita Jumlah Balita Gizi 100 100 100 100 100 100
Gizi Buruk Buruk mendapat
Mendapat perawatan pada waktu X 100
perawatan tertentu

Jumlah Balita Gizi


buruk pada waktu yang
sama

Cakupan Jumlah pelayanan 62.3 62.6 62.8 63 63.3 63.5


pelayanan anak kesehatan balita pada
balita waktu tertentu
X 100
Jumlah sasaran balita
pada waktu yang sama
Cakupan Jumlah pemberian 485 485 490 490 495 500
pemberian makanan pendamping
makanan ASI pada anak usia 6-
pendamping 24 bulan keluarga
ASI pada anak miskin
usia 6-24 bulan
keluarga
miskin
4 Kepala seksi Meningkatnya Cakupan desa / Jumlah nagari siaga 65 70 75 80 85 90
Promosi Pelayanan nagari siaga aktif pada waktu
Kesehatan Promosi aktif tertentu X 100%
Kesehatan
Jumlah nagari pada
waktu yang sama
Rasio posyandu Jumlah posyandu pada 15 16 17 18 19 20
per satuan waktu tertentu
Balita X 1000
Jumlah Balita pada
periode waktu yang
sama

6 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Cakupan Jumlah penjaringan 100 100 100 100 100 100
penjaringan kesehatan siswa SD
kesehatan setingkat pada waktu
siswa SD tertentu X 100
setingkat
Jumlah sasaran siswa
SD setingkat pada
waktu yang sama
5 Seksi Kesling, Meningkatnya % cakupan Jumlah rumah sehat 45.2 50 60 70 80 90
Kesehatan pelayanan rumah sehat pada waktu tertentu
Kerja dan kesehatan X 100
Olahraga lingkungan Jumlah seluruh rumah
pada waktu yang sama
% cakupan air Jumlah orang akses air 82.33 70 80 90 100 100
bersih bersih yang memenuhi
syarat pada waktu
tertentu X 100

Jumlah seluruh
penduduk pada waktu
yang sama
% cakupan Jumlah KK yang akses 56.33 60 70 90 100 100
jamban sehat jamban sehat pada
waktu tertentu
X 100
Jumlah seluruh KK
pada waktu yang sama

Cakupan TTU Jumlah TTU yang 54.19 65 70 75 80 85


memenuhi syarat memenuhi syarat pada
waktu tertentu
X 100
Jumlah seluruh TTU
pada waktu yang sama

7 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Cakupan TPM Jumlah TPM yang 46.3 50 56 62 66 70
memenuhi syarat memenuhi syarat pada
waktu tertentu
X 100
Jumlah seluruh TPM
pada waktu yang sama
% Kecamatan Jumlah Kecamatan 76.9 84.6 92.3 100 100 100
sehat sehat pada waktu
tertentu
X 100
Jumlah seluruh
kecamatan pada waktu
yang sama
% Tempat kerja Jumlah Tempat kerja 50 73.6 78.9 84.2 89.47 94.73
yang yang melaksanakan
melaksanakan kesehatan kerja dan
kesehatan kerja kesehatan olahraga pada
dan kesehatan waktu tertentu
olahraga
X 100

Jumlah seluruh tempat


kerja yang dibina pada
waktu yang sama

6 Kepala Bidang Meningkatnya Rasio Jumlah puskesmas, 8.78 8.79 8.8 8.8 8.8 8.8
SDMK sumberdaya puskesmas, poliklinik, pustu pada
kesehatan poliklinik, waktu tertentu X
pustu 30.000
persatuan Jumlah penduduk pada
penduduk periode waktu yang
Rasio Rumah Jumlah sama
Rumah Sakit 0.003 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Sakit persatuan pada waktu tertentu 3 3 3 3 3
penduduk X 1.000
Jumlah penduduk pada
periode waktu yang
sama

8 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Cakupan Jumlah Puskesmas 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7
Puskesmas pada tahun tertentu
X
Jumlah penduduk pada 30.000
tahun yang sama

Cakupan Jumlah Puskesmas 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9 3.9


Puskesmas Pembantupada tahun
Pembantu tertentu X
17.000
Jumlah penduduk pada
tahun yang sama
7 Kepala Seksi Meningkatnya % tenaga Jumlah Nakes berizin 100 100 100 100 100 100
SDMK kapasitas kesehatan berizin pada waktu tertentu
sumber daya X 100
manusia Jumlah Nakes pada
kesehatan waktu yang sama

% pelayanan Jumlah pelayanan 92 100 100 100 100 100


kesehatan yang kesehatan yang
memenuhi memenuhi standar
standar ketenagaan pada waktu
ketenagaan tertentu X 100

Jumlah pelayanan
kesehatan pada waktu
yang sama
Jumlah tenaga Menghitung by name 100 100 100 100 100 100
kesehatan yang
memenuhi
kompetensi

% tenaga Jumlah tenaga kesehatan 80 80 90 100 100 100


kesehatan yang yang mengikuti pelatihan
mengikuti pada waktu tertentu X 100
pelatihan
Jumlah Nakes pada
waktu yang sama

9 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
8 Kepala Seksi Meningkatnya % Ketersediaan Jumlah obat dan BMHP 95 96 97 98 98 100
Pelayanan Pengawasan obat dan BMHP yang tersedia pada waktu
Kefarmasian sediaan farmasi, tertentu X 100
dan Perizinan makanan dan
minuman Jumlah obat dan BMHP
yang seharusnya tersedia
pada waktu yang sama
Jumlah apotek, Menghitung by unit 37 47 50 52 55 57
toko obat, UMOT
yang di awasi

Jumlah IRTP Menghitung by unit 60 62 65 67 68 70


yang
tersertifikasi
% pengawasan Jumlah pengawasan post 50 52 54 55 57 58
post market market produk IRT-P
produk IRT-P pada waktu tertentu X 100

Jumlah post market


produk IRT-P pada
waktu yang sama

% Kebutuhan Jumlah FKTP yang 100 100 100 100 100 100
Obat dan BMHP dilakukan distribusi obat
yang dan BMHP pada waktu X 100
didistribusikan tertentu

Jumlah seluruh FKTP


pada waktu yang sama

9 Kepala Seksi Meningkatnya % puskesmas Jumlah puskesmas yang 53.75 58,85 61.35 65.25 68.75 70.25
Alkes dan sarana dan yang memiliki memiliki sarana sesuai
Fasyankes prasarana dan sarana sesuai standar pada waktu X 100
alat kesehatan standar tertentu

Jumlah puskesmas pada


waktu yang sama

10 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
% puskesmas Jumlah puskesmas yang 54.76 59.76 63.75 66.35 70.75 75.75
yang memiliki memiliki prasarana sesuai
prasarana sesuai standar pada waktu X 100
standar tertentu

Jumlah puskesmas pada


waktu yang sama

% puskesmas Jumlah puskesmas yang 42.75 45.78 50.65 55.75 60.2 65.75
yang memiliki memiliki alat kesehatan 5
alat kesehatan sesuai standar pada waktu X 100
sesuai standar tertentu

Jumlah puskesmas pada


waktu yang sama

10 Kepala Bidang Meningkatnya Persentase Jumlah penderita DM 100 100 100 100 100
P2P pelayanan penderita DM yang mendapat
pencegahan dan mendapat pelayanan kesehatan
pengendalian pelayanan sesuai standar pada X 100
penyakit kesehatan waktu tertentu
sesuai standar Jumlah sasaran
penderita DM yang
mendapat pelayanan
kesehatan sesuai
standar pada waktu
yang sama

Persentase Jumlah ODGJ Berat 100 100 100 100 100


ODGJ Berat yang mendapat
yang mendapat pelayanan kesehatan
pelayanan jiwa sesuai standar X 100
kesehatan jiwa pada waktu tertentu
sesuai standar Jumlah sasaran ODGJ
Berat yang mendapat
pelayanan kesehatan
jiwa sesuai standar
pada waktu yang sama

11 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Persentase Jumlah penderita 100 100 100 100 100
penderita Hipertensi yang
Hipertensi mendapat pelayanan
mendapat kesehatan sesuai X 100
pelayanan standar pada waktu
kesehatan tertentu
sesuai standar Jumlah sasaran
penderita Hipertensi
yang mendapat
pelayanan kesehatan
sesuai standar pada
waktu yang sama
Persentase Jumlah orang terduga 100 100 100 100 100
orang terduga TBC mendapatkan
TBC pelayanan TBC sesuai
mendapatkan standar pada waktu X 100
pelayanan TBC tertentu
sesuai standar Jumlah sasaran orang
terduga TBC
mendapatkan
pelayanan TBC sesuai
standar pada waktu
yang sama
Persentase orang dengan resiko 100 100 100 100 100
orang dengan terinfeksi HIV
resiko mendapatkan
terinfeksi HIV pelayanan deteksi dini X 100
mendapatkan HIV sesuai standar
pelayanan pada waktu tertentu
deteksi dini Jumlah sasaran orang
HIV sesuai dengan resiko terinfeksi
standar HIV mendapatkan
pelayanan deteksi dini
HIV sesuai standar
pada waktu yang sama

12 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
11 Kepala seksi Meningkatnya Cakupan Balita Jumlah Balita 100 100 100 100 100 100
P2M pelayanan Pneumonia pneumonia yang
pencegahan dan yang ditangani ditangani pada waktu X 100
pengendalian tertentu
penyakit
menular Jumlah Balita
pneumoniayang
ditemukan pada waktu
yang sama

Cakupan Jumlah penderita 74 90 90 90 90 90


penemuan dan penyakit TBC BTA yang
penanganan ditangani pada waktu X 100
penderita tertentu
penyakit TBC
BTA Jumlah penemuan
penderita penyakit TBC
BTA pada waktu yang
sama

Tingkat Jumlah kasus TBC yang 277 290 280 284 284 284
prevalensi ditemukan dan diobati
Tuberkulosis pada waktu tertentu X
( per 100.000 100.000
penduduk ) Jumlah penduduk pada
waktu yang sama
Tingkat Jumlah kematian < 10 < 10 < 10 < 10 < 10 < 10
kematian akibat TBC pada waktu
Tuberkulosis tertentu X
( per 100.000 100.000
penduduk ) Jumlah kasus TBC pada
waktu yang sama

13 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Proporsi Jumlah penemuan 100 100 100 100 100 100
jumlah kasus kasus TBC pada waktu
Tuberkulosis tertentu X 100
yang terdeteksi
dalam program Jumlah sasaran kasus
DOTS TBC BTA pada waktu
yang sama

Proporsi Jumlah kasus TBC yang 90 90 90 90 90 90


jumlah kasus sembuh dan
Tuberkulosis pengobatan lengkap X 100
yang diobati pada waktu tertentu
dan sembuh
dalam program Jumlah kasus TBC yang
DOTS ditemukan dan diobati
pada waktu yang sama
Cakupan Jumlah penderita 100 100 100 100 100 100
penemuan dan penyakit DBD yang
penanganan ditangani pada waktu X 100
penderita tertentu
penyakit DBD
Jumlah penderita
penyakit yang
ditemukan
DBD pada waktu yang
sama
Penderita Diare Jumlah penanganan 100 100 100 100 100 100
yang ditangani penderita Diare pada
waktu tertentu X 100

Jumlah penemuan
penderita Diare pada
waktu yang sama

14 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Angka Kejadian Jumlah kasus positif <1 <1 <1 <1 <1 <1
Malaria malaria pada waktu
tertentu
X 1000
Jumlah penduduk pada
periode waktu yang
sama
Tingkat Jumlah kematian <1 <1 <1 <1 <1 <1
kematian akibat malaria pada
akibat Malaria waktu tertentu
X 1000
Jumlah kasus positif
malaria pada periode
waktu yang sama

Prevalensi Jumlah kasus HIV < 0,1 < 0,1 < 0,1 < 0,1 < 0,1 < 0,1
HIV/AIDS AIDS yang ditemukan
( Persen ) dari dan diobati pada waktu X 1000
total populasi tertentu

Jumlah penduduk pada


waktu yang sama

12 Kepala seksi Meningkatnya Persentase Jumlah orang usia 15- 100 100 100 100 100 100
PTM, pelayanan orang usia 15- 59 tahun mendapat
Kesehatan Jiwa pencegahan dan 59 tahun skrining kesehatan
dan Napza pengendalian mendapat sesuai standar pada X 100
penyakit tidak skrining waktu tertentu
menular kesehatan
sesuai standar Jumlah sasaran orang
usia 15-59 tahun
mendapat skrining
kesehatan pada waktu
yang sama

15 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
13 Kepala Seksi Meningkatnya Cakupan desa/ Jumlah Jorong UCI 80 80 80 80 80 80
SIPKK pelayanan kelurahan pada waktu tertentu
surveilans, Universal Child X 100
imunisasi dan Immunization Jumlah Jorong pada
penanggulangan ( UCI ) waktu yang sama
krisis kesehatan
Persentase Jumlah Bayi di 95 95 95 95 95 95
anak usia 1 imunisasi campak pada
tahun yang waktu tertentu X 100
diimunisasi
campak Jumlah Bayi pada
waktu yang sama
Cakupan Desa/ Jumlah Desa/ 90 90 90 90 90 90
kelurahan kelurahan mengalami
mengalami KLB yang dilakukan
KLB yang penyelidikan
dilakukan epidemiologi < 24 X 100
penyelidikan jam pada waktu
epidemiologi tertentu
< 24 jam
Jumlah Desa/
kelurahan mengalami
14 Kepala Bidang Meningkatnya Indeks Total dari Nilai 85,98 87,9 89,97 91,97 93,96 95,96
Pelayanan mutu fasilitas Kepuasan Persepsi per Unsur 8
Kesehatan pelayanan Masyarakat X Nilai
kesehatan dasar terhadap Total unsur yang terisi Penim
dan rujukan pelayanan bang
kesehatan
dasar
Indeks Total dari Nilai 85,98 87,9 89,97 91,97 93,96 95,96
Kepuasan Persepsi per Unsur 8
Masyarakat X Nilai
terhadap Total unsur yang terisi Penim
pelayanan bang
kesehatan
rujukan

16 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
15 Kepala seksi Meningkatnya Cakupan Jumlah kunjungan 100 100 100 100 100 100
Yankes Primer pelayanan pelayanan pelayanan masyarakat
kesehatan pada kesehatan miskin pada waktu
masyarakat dasar tertentu
miskin masyarakat X 100
miskin Jumlah masyarakat
miskin pada waktu
yang sama

16 Kepala Seksi Meningkatnya Cakupan Jumlah penemuan 100 100 100 100 100 100
Yankes pelayanan pelayanan kasus rujukan pasien
Rujukan, kesehatan kesehatan masyarakat miskin
Yankes Haji difasilitas rujukan pasien pada waktu tertentu
dan jaminan yankes rujukan masyarakat X 100
kesehatan miskin Jumlah rujukan pasien
masyrakat miskin pada
waktu yang sama

Cakupan Jumlah RS pelayanan 100 100 100 100 100 100


pelayanan gawat darurat level 1
gawat darurat pada waktu tertentu
level 1 yang
harus diberikan Jumlah RS pelayanan X 100
sarana gawat darurat level 1
kesehatan yang harus diberikan
( RS ) sarana kesehatan pada
waktu yang sama

Rasio daya Jumlah RS rujukan 0.039 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03
tampung RS pada waktu tertentu 8 7 6 5 4
Rujukan X 100
Jumlah rujukan pada
waktu yang sama

17 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
N Eselon III & IV Sasaran Indikator Formulasi Perhitungan Target Kinerja
o Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
% FKRTL yg Jumlah FKRTL yg 100 100 100 100 100 100
dilaksanakan dilaksanakan
pembinaan dan pembinaan dan X 100
pendampingan pendampingan
akreditasi akreditasi pada waktu
tertentu

Jumlah FKRTL yang


diusulkan akreditasi
pada waktu yang sama

17 Kepala seksi Meningkatnya % FKTP yg Jumlah FKTP yg 100 100 100 100 100 100
peningkatan status akreditasi dilaksanakan dilaksanakan
mutu, FKTP pembinaan dan pembinaan dan X 100
akreditasi dan pendampingan pendampingan
Yankes akreditasi akreditasi pada waktu
tradisional tertentu

Jumlah FKTP yang


diusulkan akreditasi
pada waktu yang sama

18 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026
Lampiran 2

Tabel L.12
Cascading

19 |Rentsra Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 s/d 2026

Anda mungkin juga menyukai