Bab 2 Sistem Pertanian
Bab 2 Sistem Pertanian
Bab 2 Sistem Pertanian
PEMBAHASAN
Dari penjelasan di atas maka secara sfesifik, limbah ternak (animal waste)
diartikan sebagai seluruh hasil limbah ternak/hewan yang mengandung zat kimia
berupa sampah bahan padat, cair dan gas yang dapat menimbulkan polusi serta
menganggu kesehatan. Sebagian besar juga mengatakan bahwa limbah adalah
limbah yang sama sekali tidak berguna dan harus dibuang, namun jika
pembuangan dilakukan secara terus-menerus maka akan menimbulkan
penumpukan dan ganguan lingkungan. Limbah ternak juga diartikan sisa buangan
dari suatu kegiatan usaha peternakan seperti usaha pemeliharaan ternak, rumah
potong hewan, pengolahan produk ternak, dan sebagainya. Limbah tersebut
meliputi limbah padat dan limbah cair seperti feses, urin, sisa makanan, embrio,
kulit telur, lemak, darah, bulu, kuku, tulang, tanduk, isi rumen, dan lain-lain
(Sihombing, 2000). Semakin berkembangnya usaha peternakan, limbah yang
dihasilkan semakin meningkat.
a. Limbah organik
Limbah ternak termasuk limbah organik yang mudah terurai
menjadi partikel-partikel yang bermanfaat untuk lingkungan, Limbah
ternak merupakan seluruh sisa buangan dari suatu kegiatan usaha
petemakan, seperti usaha pemeliharaan ternak, rumah potong hewan,
pengolahan produk ternak, dan sebagainya dapat berupa limbah padat dan
limbah cair, seperti feses, urin, sisa makanan dan sebagainya.
b. Limbah an-organik
Limbah an-organik merupakan limbah yang berasal dari limbah
pabrik dan perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang
pertambangan. Sumber daya alam yang tidak mampu untuk diuraikan
menjadi partikel-partikel berguna inilah yang dikatakan limbah anorganik.
Limbah industri anorganik yang tidak dapat diuaraikan ini akan berbahaya
bagi kesehatan dan menjadi sampah yang tidak berguna bagi manusia
maupun disekitar lingkungan. Limbah an-organik dihasilkan oleh
perusahaan perumahan, kelembagaan, komersial, industri rumah tangga,
limbah cair dari toilet, usaha peternakan dan sebagainya yang dibuang
melalui saluran pembuangan. Limbah an-organik juga mencakup limbah
cair dari industri dan perdagangan. Pemisahan dan pengeringan limbah
rumah tangga menjadi grey water dan black water menjadi lebih umum di
negara maju.
2.3 Analisi
2.4
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, A., Basuki, E., Prarudiyanto, A., & Cicilia, S. 2019. Diversifikasi
produk olahan daging ayam. Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram, 1(1),
63-69.
Astiti, Ni Made Ayu G.R., Rukmini, Ni K.S., & Rejeki, I Gusti Ayu D.S. 2017.
Teknologi Pengolahan dan Pengemasan Produk Hasil Peternakan.
Denpasar: Penerbit Universitas Warmadewa.
Demedia, Tim. 2010. Sajian Lezat dari Daging Ayam & Bebek. Jakarta: Demedia
Pusat.
Dewi, Imelda Alfiana Palupi. 2021. Kandungan Gizi, Sejarah, dan Cara Membuat
Sempol.
https://www.rumahmesin.com/cara-membuat-sempol/#Sejarah_Sempol.
Diakses pada 11 Desember 2022.
Gultom, J. A., Napitupulu, A., Silitonga, M., & Sinurat, W. 2022. STUDI
KELAYAKAN PENGOLAHAN JAGUNG MENJADI GULA-JAGUNG
DI KABUPATEN DAIRI. ATDS SAINTECH JOURNAL OF
ENGINEERING, 3(1), 50-58.
Nugroho, A. Y., & Mas' ud, A. A. 2021. Proyeksi BEP, RC Ratio dan R/l Ratio
Terhadap Kelayakan Usaha (Studi Kasus pada Usaha Taoge di Desa
Wonoagung, Tirtoyudo, Kabupaten Malang). Journal Koperasi dan
Manajemen, 2(01), 26-37.
Pamungkas, M. R., & Rahayu, Sri. 2020. Kelayakan Usaha Budidaya Ayam
Petelur (Analisis Biaya Manfaat dan BEP Pada UD KR Farm,
Cilacap). Jurnal Social Economic of Agriculture, 9(1), 40-49.