Skb6-Riko Ramdani
Skb6-Riko Ramdani
Skb6-Riko Ramdani
STUDI KELAYAKAN
BISNIS
“ASPEK
LINGKUNGAN”
DOSEN PEMBIMBING
:
1 ZIKO FRANSINATRA, S.S, M.M
2 RISANTY MARISCA, SE, M.Si
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR
ISI.........................................................................................................................................ii BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG
................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN
MASALAH............................................................................................................2
1.3 TUJUAN
......................................................................................................................................2
1.3
MANFAAT..................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
.....................................................................................................................3
1.1 FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN BISNIS
........3
1.2 FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN BISNIS
.....4
1.3 KATEGORI DAN BAGAN LINGKUNGAN BISNIS
...........................................................4
1.4 LINGKUNGAN YANG BERKAITAN LANGSUNG DENGAN AKTIVITAS
OPERASIONAL............................................................................................................................
....5
1.5 DAMPAK LINGKUNGAN (LIMBAH)
..................................................................................5
BAB III PENUTUP
..............................................................................................................................6
1.1 KESIMPULAN
..........................................................................................................................6
1.2 SARAN
.......................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
..........................................................................................................................7
i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR
BELAKANG
Perkembangan bisnis atau usaha pada saat ini telah menjadi suatu perkembangan
yang sangat signifikan bagi Indonesia. Dari yang berwujud UMKM (Usaha
Mikro Kecil Menengah) sampai dengan perusahaan-perusahaan besar. Itu
menandakan bahwasanya kesadaran akan berwirausaha pada saat ini telah meningkat dari
sebelumnya.
Tahapan-tahapan membuat suatu usaha adalah suatu proses yang akan membantu
kita untuk bisa mendirikan suatu usaha dengan benar. Tahapan tersebut adalah,
membuat Ide Bisnis, SKB ( Studi Kelayakan Bisnis ), Perencanaan, dll .
Untuk menjalankan usaha diperlukan sebuah studi kelayakan bisnis, apakah
sebuah usaha layak dijalankan atau tidak layak dijalankan. Studi kelayakan bisnis bisa
disimpulkan untuk menentukan seberapa besar pengembalian sebuah investasi atas
suatu aktifitas usaha dan implikasi usaha tersebut dalam sebuah investasi, selalu ada
nilai investasi awal atau disebut sumber daya yang akan di alokasikan.
Pengembaliannya adalah perbandingan antara input investasi dengan dibandingkan
dengan output yang akan dihasilkan dengan mempertimbangkan seluruh aspek
yang perlu dijalankan. Studi kelayakan dilakukan sebelum sebuah usaha benar-benar
akan dijalankan, masih dalam tahap awal perencanaan dan sangat penting dalam
pengambalian keputusan strategis.
Studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut
berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar
dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan
keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan
dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis
dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditadak dijalankan. Studi kelayakan
sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang
selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan
fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan
semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk
mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui
1
tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah
lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi
perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Lingkungan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha. Jika
dalam menentukan lingkungan kita salah memilih maka usaha tersebut bisa tidak
berjalan dan
2
menghasilkan keuntungan yang maksimal sehingga, Dalam makalah ini, kita tertarik
untuk membahas studi kelayakan bisnis yang termasuk dalam aspek lingkungan.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa faktor-faktor internal yang mempengaruhi kegiatan bisnis?
2. Apa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan bisnis?
3. Apa kategori lingkungan bisnis dan bagan dari kategori lingkungan bisnis
4. Lingkungan yang berkaitan langsung dengan aktivitas operasional?
5. Apakah memiliki dampak lingkungan (limbah)?
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa faktor-faktor internal yang mempengaruhi kegiatan bisnis
2. Untuk mengetahui apa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan bisnis
3. Untuk mengetahui apa kategori lingkungan bisnis dan bagan dari kategori
lingkungan bisnis
4. Untuk mengetahui lingkungan yang berkaitan langsung dengan aktivitas
operasional
5. Untuk mengetahui apakah memiliki dampak lingkungan (limbah)
1.4. MANFAAT
Penulis dan pembaca dapat mengetahui aspek lingkungan produk kue bawang
Putri
Bungsu.
3
BAB II
PEMBAHASA
N
1.1. FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI
KEGIATAN BISNIS
1) Tenaga kerja (karyawan)
Semakin banyak jumlah tenaga kerja maka semakin banyak jumlah
produksi yang dihasilkan, sehingga memungkinkan lebih banyak
pendapatan yang diterima oleh pelaku usaha kue bawang Putri
Bungsu, tenaga kerja juga merupakan penggerak utama jalannya suatu
produksi.
2) Modal (money)
Tanpa modal maka kegiatan oprasional suatu usaha tidak dapat
berjalan dengan lancar, dan juga merupakan faktor yang menentukan
besarnya produksi dan pendapatan. Kurangnya modal dalam usaha akan
menyebabkan penggunaan sarana produksi menjadi sangat terbatas. Untuk
produksi sehari-hari modal yang digunakan adalah modal sendiri, namun
biasanya pada bulan ramadhan pemilik meminjam modal kepada kerabat
untuk penambahan modal.
3) Material (bahan baku)
Bahan baku memegang peranan penting dalam kegiatan produksi
dan distribusi karena bahan baku juga menentukan perhitungan
usaha,produktivitas, dan penerimaan pendapatan kue bawang Putri
Bungsu. Dulu pada awalnya produksinya lebih banyak tepung terigu
daripada tepung kanji, sekarang lebih banyak tepung kanji ketimbang
tepung terigu.
4) Machine (peralatan mesin dan komputer)
Memanfaatkan teknologi dalam melakukan proses bisnis akan
membawa dampal positif kepada perkembangan bisnis itu sendiri atau
pelaku bisnisnya, serta mengurangu risiko yang akan terjadi. Terutama
untuk promosi produknya melalui media sosial dimana peminat dimedia
sosial tersebut sangat banyak. Namun dalam produksi kue bawang Putri
Bungsu lebih banyak mengunnakan alat-alat seadanya.
4
5) Metode (manajemen yang digunakan pelaku bisnis)
Menentukan target dan tujuan dari bisnis itu sangat penting, target pasar
dari kue bawang Putri Bungsu ini adalah semua kalangan dari anak kecil
hingga dewasa. Hal penting lainnya adalah merancang strategi bisnis yang
baik untuk mencapai tujuan, menentukan sumber daya apa saja yang
dibutuhkan untuk
5
menunjang jalannya bisnis, dan menetapkan standar kerja dalam
pengelolaan bisnis.
1.2. FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI
KEGIATAN BISNIS
1) Lingkungan ekonomi dan hukum, berkaitan dengan bagaimana orang
bersedia memulai bisnis baru jika risiko kehilangan uang mereka tidaklah
terlalu besar. Pemerintah dapat melakukan banyak hal untuk mengurangi
risiko memulai bisnis dan dengan demikian meningkatkan kewirausahaan
dan kekayaan. Pada saat pandemic covid-19 melanda, pemerintah melarang
masyarakat untuk keluar rumah jika tidak sangat penting. Tentu hal ini
sangat mempengaruhi kegiatan bisnis.
2) Lingkungan teknologi, berkaitan dengan alat dan mesin yang
mengubah lingkungan bisnis dan hal yang paling penting di antara
perkembangan- perkembangan teknologi adalah internet.
3) Lingkungan persaingan, produksi kue bawang sendiri di rengat sudah
sangat banyak terutama di desa kampung pulau dimana tempat produksi
kue bawang Putri Bungsu. Hal ini tentu menuntut produsen untuk lebih
kreatif dan inovatif agar dapat bersaing dengan competitor.
4) Lingkungan sosial, berkaitan dengan demografi jumlah, kepadatan,
dan karakteristik-karakteristik, seperti umur, ras, gender, dan pendapatan.
Adanya pergeseran besar populasi membawa peluang-peluang baru
bagi beberapa perusahaan dan menurunnya peluang bagi sebagian
perusahaan lainnya.
5) Lingkungan global, berkaitan dengan perubahan penting tumbuhnya
persaingan internasional dan meningkatnya perdagangan bebas antarbangsa.
Dua hal yang menyebabkan bertambahnya perdagangan adalah perbaikan
transportasi dan komunikasi. Perubahan-perubahan ini mencakup sistem
distribusi yang lebih efisien dan kemajuan-kemajuan komunikasi seperti
internet. Perdagangan dunia (globalisasi) telah sangat memperbaiki standar
hidup di seuruh dunia.
1.3. KATEGORI DAN BAGAN LINGKUNGAN BISNIS
Lingkungan kue bawang Putri Bungsu termasuk ke dalam lingkungan
industri. Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor ancaman dari pelaku
6
bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara
para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta
tanggapan kompetitifnya .
7
1.4. LINGKUNGAN YANG BERKAITAN LANGSUNG DENGAN
AKTIVITAS OPERASIONAL
Lingkungan yang berkaitan langsung dengan aktivitas operasional :
1) Lingkungan internal seperti pemilik usaha kue bawang Putri Bungsu,
pengelola kue bawang Putri Bungsu, karyawannya, dan lingkungan fisik
seperti SDA, Sumber Daya Uang dan Sumber Daya Informasi.
2) Lingkungan Eksternal seperti pelanggan, pesaing, regulator dan pemerintah.
1.5. DAMPAK LINGKUNGAN (LIMBAH)
Limbah kulit bawang mendatangkan permasalahan tersendiri bagi pengusaha
kue bawang karena pengusaha kue bawang tidak mempunyai pengetahuan yang
cukup untuk mengolah limbah ini. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi
maka limbah kulit bawang yang dihasilkan bisa diolah menjadi pupuk organik yang
kaya akan kalium. Tak hanya itu, pupuk kulit bawang merah ini juga akan kaya akan
kalsium, zat besi, magnesium, dan tembaga.
8
B AB III
PENUTUP
1.1.
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Kue bawang Putri Bungsu, Kampung Pulau, Rengat.