Fixs MMK Kel e Revisi
Fixs MMK Kel e Revisi
Fixs MMK Kel e Revisi
KELOMPOK E
Sucika Apreliza
Pembimbing Akademik
Ns. Mahathir. M.Kep.,Sp.Kep.Kom
Pembimbing Klinik
Ns.Rita Syurianti, M.Kep
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
sini mencakup kesejahteraan fisik, psikologis, dan sosial. Sementara itu, masyarakat
yang dimaksud dapat berupa segelintir orang ataupun keseluruhan penduduk desa
disabilitas, masalah gender dalam kesehatan, serta kesehatan seksual dan reproduksi.
tersier, merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan suatu negara secara
indikator kesehatan, serta melalui promosi perilaku hidup sehat. Perilaku umum yang
Kampung Dalam yaitu sebanyak 217 KK dengan jumlah warga ± 711 Orang
yang terdiri dari perempuan ± 406 orang dan laki – laki ± 305 orang dengan
rentang usia 0 – 82 tahun terdiri dari 4 RT yaitu RT 01, RT 02, RT 03, RT 04,
didapatkan status kesehatan di komunitas dan keluarga yang dilakukan dengan survei
B. Tujuan
PENGAKAJIAN KOMUNITAS
1. Sejarah Komunitas
sebagai Wiraswasta.
2. Demografi Penduduk
Binuang yaitu sebanyak 217 KK dengan jumlah warga ± 711 Orang yang
terdiri dari perempuan ± 406 orang dan laki – laki ± 305 orang dengan
rentang usia 0 – 82 tahun yang memilki 6 agregat yaitu bayi, balita, anak,
remaja, dewasa, lansia, dan ibu hamil.
3. Etnik
4. Statistik Vital
sebesar 0,25%.
1. Lingkungan fisik
masyarakat atau 68.2% tidak berada di dekat jalan raya, dimana 85.3%
rumah terpapar polusi udara (seperti asap pembakaran sampah, debu dan
asap rokok) dan 14.7% tidak terpapar polusi udara. Hampir seluruh rumah
sedangkan 5% tidak, dengan kamar tidur 97.7%, ruang tamu 98.2%, dapur
sebagian besar atau 80,6% sumber air minum keluarga berasal dari sumur
gali dengan cincin, 14.3% berasal dari sumur gali tanpa cincin, 8% berasal
dari PDAM, dan 9% berasal dari galon air isi ulang. Sebagian besar atau
51,2% sumur memiliki jarak >10 m dari septi tank, 48.8% berjarak < 10
m. Seluruh keluarga atau 99,5% memiliki keadaan air minum yang tidak
MCK (Mandi, Cuci, Kakus) sehari-hari di kamar mandi dan sisanya 0.9%
dilakukan di sungai/banda. Sebanyak 55.3% limbah kamar mandi/WC
media seperti TV, Koran, dll, 20.3% dari masyarakat yang disampaikan
mencuci tangan pakai air mengalir sebanyak 38.7% dan sisanya 61.3%
3. Status ekonomi
angkot. Dimana jarak antara ruah dengan fasilitas kesehatan yaitu 84.3%
6. Komunikasi
Pemuda/Kelurahan.
mencari jalan keluar jika terdapat salah satu anggota keluarga bermasalah.
7. Pendidikan
8. Rekreasi
tidak ada taman / tempat rekreasi ditempat mereka tinggal, dan sangat
luangnya, dan sangat sedikit dari masyarakat yaitu 12,4% masyarakat jalan
C. Persepsi Komunitas
pada anaknya akan memberikan efek dan reaksi yang ditimbulkan setelah
imunisasi tersebut, Seperti demam dan anak rewel. Sebagian orang tua
demam dan anak menjadi rewel. Orang tua juga mengatakan bahwa tidak
tahu masalah apa yang akan timbul bila tidak memberikan imunisasi
kepada anaknya, orang tua juga berpandangan bahwa orang zaman dahulu
tidak diimunisasi sampai sekarang tidak ada masalah kesehatan. Orang tua
juga mengatakan bahwa tanpa imunisasi anaknya juga akan kebal terhadap
pernah menderita demam, batuk dan pilek, serta setengah dari anak-anak
sebagian besar anak-anak sering atau hampir setiap hari jajan. Serta
3. Remaja
tidak memiliki masalah kesehatan dan sebagian besar dari remaja yaitu
59% tidak ada perilaku remaja yang kurang sehat dan sebagian besar dari
kesehatan reproduksi.
4. Dewasa
penyakit kronik lainnya, selain itu makanan juga memiliki peranan penting
sakit kepala, tengkuk berat, sakit kepala, dan sakit perut. Orang dewasa di
lingkungan ini beranggapan untuk keluhan yang tidak sangat mengganggu
5. Lansia
bahwa kebiasaan lansia dalam keluarga yang tidak sehat adalah merokok
dan mengopi. Keluhan yang biaasanya dialami lansia adalah sakit kepala
rutin 1 bulan sekali. Ada juga lansia yang membiarkannya saja karena
biasanya akan sembuh sendiri. Kegiatan sehari- hari lansia dirumah adalah
secara teratur tidak rutin.Lansia tidak memiliki gangguan tidur dan tidak
6. Ibu hamil
nafsu makan pada ibu hamil nyeri pada ari-ari, dan mudah merasa lelah.
Dan sebagian besar ibu hamil tidak memiliki riwayat seperti hipertensi
D. Data Agregat
bayi dan 41 balita. Penyakit yang diderita bayi dan balita dalam 3 bulan
demam saja, sebanyak 2,5% mengalami diare, dan sebanyak 19,5% tidak
orang tua membawa anaknya ke posyandu, sebanyak 2,4% orang tua tidak
sebanyak 25% bayi tidak lengkap imunisasi dan pada balita sebagian besar
(68,2%) telah lengkap imunisasi dan 31,7% tidak lengkap imunisasi.. Ibu
yang memberikan suplemen tambahan untuk balita hanya 2,4%,
Sebanyak 7,3% bayi/ balita makan 2x dalam sehari dan sebagian besar
(90,2%) balita makan lebih dari 3x sehari. Hampir setengah (43,9%) balita
jenis makanan yang biasa diberikan sehari-hari kepada balita yaitu nasi,
2. Anak
menderita diare, sangat sedikit dari responden (25%) menderita sakit gigi,
sangat sedikit dari responden menderita sakit kulit (10,9%) dan sangat
rutin dan sebagian besar dari responden (54,7%) pernah tapi tidak rutin.
pernah dan sekali kali dan sebagian besar dari responden (75%) anak
sering atau hampir setiap hari.
sekali makan sangat sedikit dari responden (12,5%) menjawab >1 piring
makan, juga sangat sedikit dari responden (15,6%) <1 piring makan dan
sebagian besar responden (71,9%) piring makan. Pola makan anak sehari-
hari untuk makan makanan seimbang, yaitu sebagian kecil (26,6%) anak
makan 1 kali sehari. Sebagian besar dari responden (71,9%) makan 2-3
setiap hari hampir setengah dari responden (35,9%) bermain <2 jam dan
jam/hari. Dan hampir seluruh dari responden (79,7%) tidur 8-12 jam.
hari sangat sedkit dari responden (15,6%) anak melakukannya jarang, dan
tambahan.
gigi dan hampir seluruh dari respokden (78,1%) anak tidak mengalami
masalah dengan gigi. Kebiasaan gogok gigi didapatkan sangat sedikit dari
responden (12,5%) gosok gigi 1 kali dalam sehari, sedikit dari responden
(12,5%) gosok gigi >2 kali dalam sehari, dan sebagian besar dari
mengalami gangguan dalam hal belajar. Kegiatan yang anak diluar sekolah
9,4% anak menonton TV dan you tube. 48,4 % anak mengaji dan 40,6%
anak bermain dengan teman. Kebiasaan tidur siang anak didapatkan 14,1
% anak rutin tidur siang, 56,3 % anak jarang tidur siang dan 29,7% anak
pernah tapi tidak tidur siang. Kebiasaan jam tidur malam anak didapatkan
31,3 % anak tidur 7-8 jam dan 67,2 % anak tidur 8-9 jam
3. Remaja
kuesioner keluhan yang pernah dirakan remaja yaitu hampir setengah dari
remaja yaitu sebanyak 46,2% remaja tidak memiliki keluhan, sebagian
dibutuhkan remaja saat ini hampir setengah dari remaja yaitu 41% remaja
dari remaja yaitu 64,1% apabila remaja mendapatkan suatu masalah yang
dari remaja yaitu 16,2% akan bercerita pada temannya. Kebiasaan remaja
yang kurang sehat sebagian besar dari remaja yaitu 59% tidak ada perilaku
yang kurang sehat, hampir setengah dari responden yaitu 29,9 remaja
6,8%. Hal yang dilakukan remaja di luar jam sekolah adalah sebagian
kecil remaja yaitu 34,2% nongkrong dengan teman, sebagian kecil dari
remaja yaitu 26,5% membantu orang tua di rumah, sangat sedikit dari
remaja yaitu 23,9% remaja bermain game, dan sangat sedikit dari remaja
Sebagian besar dari remaja yaitu 63,2% remaja bermain game online
selama 1-2 hari sekali dan sebagian besar responden yaitu 66,7% bermain
game online sampai dengan 1 jam, dan sebagian besar dari remaja
4. Dewasa
tidur, mudah marah, sebanyak 15,7% dewasa mengalami nyeri ulu hati,
mual dan tidak nafsu makan, sebanyak 4,9% dewasa mengalami dada
mengalami mudah lapar, sering minum dan sering buang air kecil dimalam
ke fasilitas kesehatan dan sebanyak 5,6 % lebih membiarkan saja dan tidak
mengatakan sering merasa nyeri ulu hati, mual dan tidak nafsu makan.
5. Lansia
kelompok maka didapatkan hasil bahwa jumlah lansia yang berada pada
sebanyak 29,7%, lansia pergi untuk berolahraga dan sebanyak 9,5% lansia
mengikuti senam lansia dan sebanyak 9,5% lansia yang mengikuti senam
lansia.
kebiasaan yang tidak sehat, sebanyak 17,6% lansia yang makan tidak
jam sehari, serta sebanyak 8,1% lansia yang masih meminum kopi. Pada
kebiasaan makan didapatkan sebanyak 64,9% lansia pernah makan secara
teratur namun tidak rutin, sebanyak 32,4% lansia makan secara teratur dan
makanan seluruh anggota keluarga dan 6,8% makanan tidak sama dengan
anggota keluarga.
6. Ibu hamil
hamil berusia diatas 35 tahun dan 33,7% berada pada usia dibawah 35
tahun. Kehamilan yang dialami ibu pada saat ini yaitu kehamilan ke 1
pada kehamilan di trimester kedua. Dari data yang didapatkan ibu hamil
100% ibu hamil tidak pernah mengalami keguguran. Semua ibu hamil
antenatal care dari pelayanan kesehayatan yaitu tentang gizi atau nutrisi
E. Data Senjang
DIVISI DATA
Bayi dan Balita Wawancara :
Pada hasil wawancara dengan kader didapatkan
banyak orang tua yang membawa bayi/balita ke posyandu
namun masih terdapat bayi/balita tidak melakukan
imunisasi dasar pada anak, menurut kader imunisasi yang
terlaksana di setiap RTnya 70%
Dari hasil wawancara didapatkan sebagian besar ibu
mengatakan bahwa imunisasi menimbulkan efek demam
pada anak dan orang tua cemas dengan keadaan tersebut
Dari hasil wawancara didapatkan sebagian besar
penyakit balita selama 3 bulan terakhir pernah menderita
penyakit demam, batuk dan pilek (ISPA).
Windshield Survey :
Berdasarkan hasil survei sebanyak 25% bayi tidak
lengkap imunisasi dasar.
Berdasarkan hasil survei sebanyak 31,7% balita tidak
lengkap imunisasi dasar.
Berdasarkan hasil survei sebanyak 75,6% bayi/balita
tidak rutin mengikuti pelayanan posyandu tiap
bulannya
Sebanyak 2,4% orang tua malas membawa
bayi/balita imunisasi ke posyandu karena takut anak
menjadi demam.
Sebanyak 46,3% balita menderita sakit demam, batuk
dan pilek (ISPA) dalam 3 bulan terakhir.
Anak Wawancara :
Dari hasil wawancara pada 64 orang anak usia sekolah
didapatkan sebagain besar penyakit yang sering diderita
anak-anak adalah demam, dan batuk pilek, serta setengah
dari anak-anak pernah menderita diare dan sangat sedikit
anak-anak pernah menderita sakit gigi. Sebagian besar
anak-anak sering memiliki kebiasaan mencuci tangan
sebelum/setelah makan, buang air dan bermain dan hampir
setengah anak-anak pernah memiliki kebiasaan mencuci
tangan sebelum/setelah makan, buang air, dan bermain,
namun sesekali dalam melakukannya. Sebagian besar
anak-anak memiliki kebiasaan sarapan pagi sebelum
berangkat sekolah, namun tidak rutin. Serta kebanyakan
orang tua tidak membawa anaknya untuk memeriksakan
kesehatan gigi ke pelayanan kesehatan.
Windshield Survey :
Berdasarkan data didapatkan hampir seluruh (81,3%)
anak-anak pernah menderita demam, batuk, dan pilek,
setengah (50%) anak pernah menderita diare, dan sangat
sedikit (25%) anak-anak menderita sakit gigi. Kebiasaan
anak mencuci tangan sebelum/setelah makan, buang air
dan bermain didapatkan hampir setengah (40,6%) anak-
anak pernah dan sesekali melakukannya dan sebagian
besar (56,3%) anak-anak sering/tiap hari dalam
melakukannya. Kebiasaan makan pagi sebelum berangkat
sekolah didapatkan hampir setengah (42,2%) anak-anak
rutin sarapan pagi dan sebagian besar (54,7%) anak-anak
pernah sarapan pagi, tapi tidak rutin. Kebiasaan jajan
dilingkungan sekolah, rumah dan lingkungan disekitar
rumah didapatkan sangat sedikit (23,4%) anak-anak
pernah dan sekali-kali jajan dan sebagian besar (75%)
anak-anak sering atau hampir setiap hari jajan. Sedangkan
pemeriksaan gigi ke pelayanan kesehatan didapatkan
sangat sedikit (9,4%) orang tua pernah memeriksakan gigi
anaknya ke pelayanan kesehatan dan hampir seluruh
(90,6%) orang tua tidak pernah memeriksakan gigi
anaknya ke pelayanan kesehatan.
Remaja Wawancara :
Hasil wawancara yang dilakukan pada 117 orang
remaja di RW.01 didapatkan bahwa sebagian besar remaja
membutuhkan informasi mengenai kesehatan reproduksi
karna sebagian besar remaja belum mengetahui pentingnya
kesehatan reproduksi
Windshield Survey :
Sebagian besar remaja tidak mengetahui pentingnya
menjaga kesehatan reproduksi sebanyak 65% dan
informasi kesehatan yang dibutuhkan remaja saat ini
hampir setengah dari remaja yaitu 41% membutuhkan
informasi mengenai kesehatan reproduks
Dewasa Wawancara :
Dari hasil wawancara pada 408 orang dewasa
didapatkan bahwa penyakit yang paling banyak dialami
oleh masyarakat dengan usia dewasa adalah gastritis
Windshield Survey :
15 % dewasa menderita gastritis
15,7 % dewasa mengeluh nyeri ulu hati, mual dan tidak
nafsu makan
21,3 % dewasa memiliki kebiasaan makan tidak teratur
21,1 % dewasa memiliki kebiasaan merokok/mengopi
41,7 % dewasa melakukan pengobatan ke puskesmas
86,6 % dewasa tidak melakukan pemeriksaan secara
rutin ke pelayanan kesehatan
43,6 % dewasa tidak melakukan terapi pengobatan
sesuai intruksi dokter ketika sakit
Observasi:
Sebagian dari masyarakat tampak makan makanan
yang
pedas
Sebagian masyarakat tampak suka menunda – nunda
jadwal makan dan lebih memilih duduk di warung
Sebagian masyarakat tampak mengkonsumsi kopi dan
rokok
Lansia Wawancara :
Berdasarkan hasil wawancara lansia didapatkan hasil
bahwa dari 216 jumlah KK yang didapatkan oleh kelompok
maka didapatkan hasil bahwa jumlah lansia yang berada
pada RW 01 adalah 74 lansia dengan sebanyak 46 lansia
berjenis kelamin perempuan dan 28 lansia berjenis kelamin
laki-laki dengan umur lansia paling banyak berumur 64
tahun. Lansia beranggapan bahwa penyakit hipertensi yang
di derita akan sembuh sendiri dan sudah biasa dikarenakan
usia mereka yang sudah tua. Lansia memeriksakan
kesehatan ke puskesmas dan RS secara rutin namun tidak
minum obat rutin karena lupa dan kadang-kadang malas.
Selain itu juga apabila tidak melakukan pemeriksaan ke
puskesmas karena lansia malas, tidak ada waktu, tidak ada
yang mengantar dan belum parah.
Windshield Survey :
35,1% Lansia menderita hipertensi
35,1% Lansia mengeluh berat di tengkuk, kepala
dan sulit tidur
28,4% Lansia mengkonsumsi kopi dan merokok
8,1% Lansia masih sering merokok
66,2% Lansia tidak melakukan pengukuran TD
secara berkala/rutin
74,3% Lansia tidak melakukan pengontrolan diet
hipertensi
41,9% Lansia memiliki masalah gangguan tidur
86,5% Lansia tidak mengunjungi posyandu lansia
90,5% Lansia makan yang sama dengan makanan
anggota keluarga
Observasi :
Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa lebih
dari setengah populasi pada lansia rutin melakukan kontrol
ke fasilitas kesehatan dan sebagian besar lansia tidak
melakukan kegiatan diluar rumah dan hanya dirumah
berkumpul bersama keluarga.
F. ANALISA DATA
REMAJA
Data Subjektif : Data Subjektif : Pemeliharan
Tidak tersedia Tidak tersedia Kesehatantidak
efektif
Data Objektif Data Objektif : berhubungan
1. Kurang menunjukkan 1. Tidak memiliki sistem dengan
pemahaman tentang prilaku pendukung ketidakefektifan
sehat 65% remaja tidak pernah pola perawatan
Sebagian besar remaja tidak mendapatkan kesehatan pada
mengetahui pentingnya penyuluhan tentang remaja di
menjaga kesehatan masalah kesehatan Komunitas
reproduksi sebanyak 65% reproduksi di lingkungan Kelurahan
41% membutuhkan informasi tempat mereka tinggal Binuang
mengenai kesehatan Kampuang Dalam
reproduksi RW.01 (D.0117)
Hasil wawancara yang
dilakukan pada remaja
didapatkan sebagian besar
remaja membutuhkan
informasi mengenai
kesehatan reproduksi karna
sebagian besar remaja belum
mengetahui pentingnya
kesehatan reproduksi
2. Tidak mampu menjalankan
prilaku sehat
68% remaja tidak
mengetahui pentingnya
menjaga kesehatan
reproduksi
DEWASA
Data Subjektif : Data Subjektif : Manajemen
Tidak tersedia Tidak tersedia Kesehatan Tidak
Efektif berhubungan
Data Objektif Data Objektif : dengan
1. Kurang menunjukkan 1. Tidakk memiliki sistem ketidakefektifan pola
pemahaman tentang prilaku pendukung perawatan kesehatan
sehat Pada saat wawancara pada dewasa di
15 % dewasa menderita dewasa mengatakan Komunitas RW 01,
gastritis tidak pernah ada Kelurahan Binuang
15,7 % dewasa mengeluh penyuluhan tentang Kampung Dalam
nyeri ulu hati, mual dan tidak masalah kesehatan di (D.0116)
nafsu makan lingkungan tempat
21,3 % dewasa memiliki mereka tinggal
kebiasaan makan tidak
teratur
21,1 % dewasa memiliki
kebiasaan merokok/mengopi
41,7 % dewasa melakukan
pengobatan ke puskesmas
86,6 % dewasa tidak
melakukan pemeriksaan
secara rutin ke pelayanan
kesehatan
43,6 % dewasa tidak
melakukan terapi pengobatan
sesuai intruksi dokter ketika
sakit
2. Tidak mampu menjalankan
prilaku sehat
Kebiasaan dalam keluarga
yang tidak sehat yang sering
dilakukan yaitu sebanyak
21,1% memiliki kebiasaan
merokok/mengopi, sebanyak
21,3% memiliki kebiasaan
makan tidak teratur dan
sebanyak 26,7% memiliki
kebiasaan kurang istirahat.
LANSIA
Data Subjektif : Data Subjektif : Manajemen
1. Mengungkapkan kesulitan Tidak tersedia Kesehatan Tidak
dalam menjalani program Efektif berhubungan
perawatan pengobatan Data Objektif : dengan
Lansia mengatakan penyakit Tidak tersedia ketidakefektifan pola
hipertensi yang di derita akan perawatan kesehatan
sembuh sendiri dan sudah pada lansia di
biasa dikarenakan usia komunitas RW 01,
mereka yang sudah tua. Kelurahan Binuang
Lansia memeriksakan Kampung Dalam
kesehatan ke puskesmas dan (D.0116)
RS secara rutin namun tidak
minum obat rutin biasanya
dikarenakan lupa dan
kadang-kadang malas
Data Objektif :
1. Gagal melakukan tindakan
untuk mengurangi faktor
risiko
28,4% Lansia mengkonsumsi
kopi dan merokok
8,1% Lansia masih sering
merokok
74,3% Lansia tidak
melakukan pengontrolan diet
hipertensi
41,9% Lansia memiliki
masalah gangguan tidur
2. Gagal menerapkan program
perawatan/ pengobatan dalam
kehidupan sehari-hari
66,2% Lansia tidak
melakukan pengukuran TD
secara berkala/rutin
86,5% Lansia tidak
mengunjungi posyandu
lansia
3. Aktivitas sehari-hari tidak
efektif untuk memenuhi tujuan
kesehatan
28,4% Lansia mengkonsumsi
kopi dan merokok
8,1% Lansia masih sering
merokok
74,3% Lansia tidak
melakukan pengontrolan diet
hipertensi
90,5% Lansia makan yang
sama dengan makanan
anggota keluarga
IBU HAMIL
Data Subjektif: Data Subjektif : Kesiapan
1. Mengekspresikan keinginan Tidak tersedia peningkatan
untuk mengelola masalah manajemen
kesehatan dan Data Objektif : kesehatan
pencegahannya. 1. Tidak ditemukan adanya ditandai dengan
Berdasarkan hasil survey gejala masalah pilihan hidup yang
didapatkan 66,7% ibu hamil kesehatan atau penyakit tepat untuk
mengetahui gizi seimbang / yang tidak terduga pada memenuhi tujuan
nutrisi yang penting untuk ibu hamil program kesehatan
dipenuhi selama kehamilan Tidak ditemukan dengan rutin
dan komplikasi yang keluhan kesehatan melakukan
mungkin terjadi selama pada ibu hamil saat pemeriksaan
kehamilan. dilakukan wawancara kehamilan dan
tidak ditemukan
Data Objektif : adanya gejala
1. Pilihan hidup sehari-hari tepat masalah kesehatan
untuk memenuhi tujuan di komunitas RW
program kesehatan. 1, Kelurahan
Sebagian besar ibu hamil Binuang Kampung
rutin melakukan pemeriksaan Dalam (D.0112).
kehamilan sebulan sekali ke
puskesmas maupun klinik
G. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI
BAYI DAN BALITA
1. Pemeliharan Pemeliharaan a. Edukasi Kesehatan (I.12383)
Kesehatan tidak Kesehatan (L.12106) 1. Identifikasi kesiapa dan kemampuan menerimainformasi
efektif berhubungan Setelah dilakukan 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
dengan berhubungan intervensi keperawatan menurunkan motivasi perilaku sehat.
dengan maka pemeliharaan 3. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan tentang
ketidakadekuatan kesehatan meningkat Imunisasi
pemahaman pada dengan kriteria hasil: 4. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
keluarga yang 1. Menunjukkan 5. Berikan kesempatan untuk bertanya
memiliki bayi/balita perilaku adaptif 6. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhikesehatan
tentang pentingnya cukupmeningkat (4). 7. Ajarkan perilaku sehat
imunisasi di 2. Menunjukkan b. Promosi Prilaku Upaya Kesehatan (I.12472)
komunitas RW 01, pemahamam perilaku 1. Identifikasi prilaku upaya kesehatan yang ditingkatkan
Binuang Kampung sehat cukup 2. Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
Dalam (D.0117) meningkat (4) 3. Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan
3. Kemampuan 4. Anjurkan menimbang balita setiap bulan
menjalankan perilaku 5. Anjurkan menggunakan air bersih
sehat cukup 6. Anjurkan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
meningkat (4).
ANAK
2. Perilaku Kesehatan Perilaku Kesehatan a. Edukasi Kesehatan (I.12383)
Cenderung Berisiko (L.12107) Observasi
berhubungan dengan Setelah dilakukan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
pemilihan gaya hidup intervensi keperawatan 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
yang cenderung maka perilaku kesehatan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
berisiko (pernah membaik dengan kriteria Terapeutik
memiliki kebiasaan hasil: 1. Sediakan materi dan media pendidikan Kesehatan.
sarapan pagi sebelum 1. Kemampuan 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
berangkat namun melakukan tindakan 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
tidak rutin, sering pencegahan masalah Edukasi
memiliki kebiasaan kesehatan cukup 1. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
jajan di lingkungan meningkat (4) 2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
sekolah, rumah, dan 2. Kemampuan b. Promosi Perilaku Upaya Kesehatan (I.12472)
lingkungan sekitar peningkatan Observasi :
rumah, serta tidak kesehatan cukup 1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat ditingkatkan
pernah memeriksakan meningkat (4). Terapeutik :
kesehatan gigi 3. Pencapaian 1. Berikan lingkungan yang mendukung Kesehatan
anaknya ke pelayanan pengendalian 2. Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan
kesehatan) pada kesehatan cukup Edukasi :
keluarga yang meningkat (4) 1. Anjurkan memeriksakan gigi anak ke pelayanan kesehatan.
memiliki anak usia
sekolah di komunitas
RW 01 Kelurahan
Binuang Kampung
Dalam (D.0099)
REMAJA
3. Pemeliharan Pemeliharaan a. Edukasi Kesehatan (I.12383)
Kesehatan tidak Kesehatan (L.12106) Observasi
efektif berhubungan Setelah dilakukan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
dengan intervensi keperawatan 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
ketidakadekuatan maka pemeliharaan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
pemahaman remaja kesehatan meningkat Terapeutik
mengenai masalah dengan kriteriahasil: 1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
kesehatan reproduksi 1. Menunjukkan 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
(D.0117) perilaku adaptif 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
cukupmeningkat (4). Edukasi
2. Menunjukkan 1. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
pemahamam 2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
perilaku sehat cukup 3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
meningkat (4) perilaku hidup bersih dan sehat
3. Kemampuan
menjalankan
perilaku sehat cukup
meningkat (4).
DEWASA
4. Manajemen Manajemen Kesehatan a. Edukasi Kesehatan (I.12383)
Kesehatan Tidak (L.12104) Setelah Observasi
Efektif berhubungan dilakukan intervensi 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
dengan keperawatan maka 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
ketidakefektifan pola manajemen kesehatan menurunkan motivasi perilaku hidup sehat
perawatan kesehatan meningkat dengan Teraupetik
pada dewasa di kriteria hasil: 1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan tentang
Komunitas Kelurahan 1. Melakukan tindakan Hipertensi
Binuang Kampuang untuk mengurangi 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Dalam RW.01 faktor risiko cukup 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
ditandai dengan meningkat (4). Edukasi
sebagian besar 2. Menerapkan program 1. Jelaskan factor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
dewasa menderita perawatan cukup 2. Ajarkan perilaku hidup sehat
gastritis, dewasa meningkat (4). 3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk hipertensi
mengeluh nyeri ulu 3. Verbalisasi kesulitan
hati, mual dan tidak dalam menjalani
nafsu makan, program b. Promosi Perilaku Upaya Kesehatan (I.12472)
memiliki kebiasaan perawatan/pengobatan Observasi
makan tidak teratur, cukup menurun (4). 1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat
merokok/mengopi, ditingkatkan
tidak melakukan Tingkat Pengetahuan Teraupetik
pemeriksaan secara (L.12111) 1. Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
rutin ke pelayanan Setelah dilakukan 2. Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan
kesehatan tidak intervensi keperawatan (Skrining Kesehatan)
melakukan terapi maka pemeliharaan Edukasi
pengobatan sesuai kesehatan membaik 1. Anjurkan tidak merokok di dalam rumah
intruksi dokter ketika dengan kriteria hasil: 2. Anjurkan makan sayur dan buah setiap hari
sakit (D.0116). 1. Verbalisasi minat 3. Anjurkan melakukan aktifitas fisik setiap hari
dalam belajar cukup
meningkat (4).
2. Kemampuan
menjelaskan
Pengetahuan tentang
suatu topic cukup
meningkat (4)
3. Perilaku sesuai dengan
pengetahuan cukup
meningkat (4).
LANSIA
5. Manajemen Manajemen Kesehatan a. Edukasi Kesehatan (I.12383)
Kesehatan Tidak (L.12104) Observasi
Efektif berhubungan Setelah dilakukan 3. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
dengan intervensi keperawatan 4. Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
ketidakefektifan pola diharapkan manajemen menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
perawatan kesehatan kesehatan meningkat Terapeutik
pada lansia di dengan kriteria hasil : 4. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
komunitas di 1. Melakukan tindakan 5. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
karenakan untuk mengurangi 6. Berikan kesempatan untuk bertanya
ketidakpatuhan lanisa faktor risiko Edukasi
dalam mematuhi meningkat (5) 4. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
aturan jadwal minum 2. Menerapkan 5. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
obat secara teratur program perawatan 6. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
dan persepsi lansia meningkat (5) perilaku hidup bersih dan sehat
bahwa keluhan yang 3. Aktivitas hidup b. Skrining Kesehatan (I.14581)
dirasakan lambat laun sehari-hari efektif Observasi
dapat hilang dengan memenuhi tujuan 1. Identifikasi target populasi skrining kesehatan
sendirinya tanpa kesehatan meningkat Terapeutik
minum obat (D.0116) (5) 1. Lakukan informed consent skrining kesehatan
4. Verbalisasi kesulitan 2. Sediakan akses layanan skrining. (missal : waktu dan
dalam menjalani tempat)
program 3. Jadwalkan waktu skrining kesehatan
perawatan/pengobata 4. Gunakan instrument skrining yang valid dan akurat
n menurun (5) 5. Sediakan lingkungan yang nyaman selama prosedur skrining
kesehatan
6. Lakukan anamnesis riwayat kesehatan, faktor risiko, dan
pengobatan
7. Lakukan pemeriksaan fisik
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur skrining kesehatan
2. Informasikan hasil skrining kesehatan
IBU HAMIL
6. Kesiapan Manajemen Kesehatan a. Edukasi Kesehatan (I.12383)Preventif
peningkatan (L.12104) Observasi
manajemen Setelah dilakukan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
kesehatan intervensi keperawatan informasi
berhubungan dengan maka manajemen 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
pilihan hidup yang kesehatan meningkat menurunkan motivasi perilaku sehat.
tepat untuk memenuhi dengan kriteriahasil: Teraupetik
tujuan program 1. Melakukan tindakan 1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
kesehatan dengan untuk mengurangi 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
rutin melakukan faktor risiko, cukup 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
pemeriksaan meningkat (4) Edukasi
kehamilan dan tidak 2. Menerapkan program 1. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhikesehatan
ditemukan adanya perawatan, meningkat 2. Ajarkan perilaku sehat
gejala masalah (4) 3. Ajarkan strategi untuk meningkatkan pemeliharaan
kesehatan seperti 3. Verbalisasi kesulitan kesehatan
pusing, tidak nafsu dalam menjalani 4. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan
makan,mual, muntah, program perawatan, 5. Berikan pujian dan dukungan terhadap usaha positifdan
mudah lelah dan kaki cukup menurun (4). pencapaiannya
bengkak (D. 0112). b. Promosi Perilaku Upaya Kesehatan (I. 12472)
Promotif
1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapatditingkatkan
2. Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
3. Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan
untuk mengupgrade penegtahuantentang kehamilan
4. Anjurkan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil yang
telah tersedia pada lembar balik dan leaflet
PLAN OF ACTION
Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Logistik Penanggung
Kesehatan Jawab
Skrining
Kesehatan
1. Membentuk
perkumpulan
kelompok
dewasa
2. Memberikan
informasi
mengenai
penatalaksanaan
gastritis
LANSIA
Manajemen PROGRAM 1. Melakukan Masyarakat Disesuaikan RW 01 1. Meja MAHASISWA
Kesehatan Tidak RINDU tindakan untuk lansia di Kelurahan 2. Kursi 1. Nadiya Ayu
Efektif berhubungan (Skrining, mengurangi wilayah RW Binuang 3. Tensimete Nophihartati
dengan Edukasi) faktor risiko 01 Kelurahan Kampung r 2. Intan Putri
ketidakefektifan pola 1. Membentuk 2. Menerapkan Binuang Dalam 4. PPT Andriani
perawatan kesehatan
Perkumpulan program Kampung 5. Leaflet MASYARAKAT
pada lansia di
komunitas di kelompok lansia perawatan Dalam
karenakan 2. Melakukan 3. Verbalisasi
ketidakpatuhan lanisa skrining kesulitan dalam
dalam mematuhi kesehatan pada menjalani
aturan jadwal minum lansia program
obat secara teratur 3. Melakukan perawatan/pengo
dan persepsi lansia penyuluhan batan
bahwa keluhan yang kesehatan 4. Aktivitas hidup
dirasakan lambat laun mengenai sehari-hari
dapat hilang dengan
hipertensi yaitu: efektif
sendirinya tanpa
minum obat Menjelaskan memenuhi tujuan
apa itu kesehatan
hipertensi
Menjelaskan
penyebab
yang dapat
menimbulkan
hipertensi
Menjelaskan
tanda gejala
Menjelaskan
cara
mengatasi
hipertensi
Menjelaskan
nutrisi dan
diet
Menjelaskan
komplikasi
Menjelaskan
cara minum
obat rutin
IBU HAMIL
Kesiapan 1. Memberikan 1. Menunjukkan Ibu Hamil di Disesuaikan Kelurahan Leaflet MAHASISWA
peningkatan pendidikan pemahaman Kelurahan Binuang Yuni mellianti
manajemen kesehatan dalam mengenai materi Binuang kampung S.Kep
kesehatan bentuk lembar antenatal care kampung dalam
berhubungan dengan balik dan leaflet yang mencakup dalam Kecamatan
pilihan hidup yang mengenai tentang Kecamatan Pauh RW
tepat untuk antenatal care : komplikasi Pauh RW 01 01
memenuhi tujuan gizi seimbang selama kehamilan
program kesehatan atau nutrisi dan dan gizi seimbang
dengan rutin komplikasi pada / nutrisi yang
melakukan ibu hamil: harus di penuhi
pemeriksaan 2. Pengertian gizi ibu hamil
kehamilan dan seimbang /
tidak ditemukan nutrisi pada ibu
adanya gejala hamil
masalah kesehatan 3. Manfaat gizi
seperti pusing, tidak seimbang /
nafsu makan,mual, nutrisi pada ibu
muntah, mudah hamil
lelah dan kaki 4. Zat gizi selama
bengkak kehamilan
5. Dampak
kekurangan
gizi / nutrisi
pada ibu hamil