Kelompok 4 Matematika

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 90

2x+1

DAta dan
ketidakpastian
3x + 2x
kelompok 4

Shifa NA M Rafi Syahid P Ai Siti Gina NA Alman musir Yulia alda M


2108826 2108607 2108607 2107521 2108607
PENGERTIAN
DATA
Data merupakan sejumlah informasi yang
dapat memberikan gambaran tentang suatu
keadaan atau masalah, baik yang berupa
bilangan maupun yang berbentuk kategori,
misalnya: baik, buruk, tinggi, rendah dan
sebagainya.
M-MACAM DATA
MACA

MENURUT SIFAT DATA


1. Data Kualitatif
2. Data Kuantitatif
M-MACAM DATA
MACA

Data kuantitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu data diskrit dan data kontinu.
Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung atau
membilang. Contoh data diskrit adalah banyak siswa kelas III SD Sukawangi
ada 35 siswa.
Data kontinu adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.
Contoh data kontinu adalah tinggi badan Andi adalah 145 cm.
M-MACAM DATA
MACA

Menurut Cara Memperolehnya


1. Data primer
2. Data sekunder
M-MACAM DATA
MACA

Menurut Sumber Data


1. data internal
2. data eksternal
CIRI -CIRI DATA YANG
BAIK
1) Objektif
2) Relevan
3) Sesuai zaman (up to date)
4) Representatif, data yang dikumpulkan melalui
teknik sampling
5) Harus dapat mewakili dan menggambarkan
keadaan populasinya.
6) Dapat dipercaya
UKURAN PEMUSATAN

DATA
MEAN

Rata-rata (mean) adalah salah satu ukuran pemusatan data


yang penghitungannya dilakukan dengan membagi jumlah
seluruh data dengan banyak data.

1. Mean data tunggal


2. Mean data kelompok
Contoh soal mean data
tunggal

Nilai matematika 20 siswa kelas 5 yaitu 7, 9, 8, 9, 9, 7, 6, 8, 9, 6, 8, 9, 8, 9, 9, 7, 7, 8, 7, 8.


Tentukan rata-ratanya?
Cara penyelesaian

URUTKAN 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9

Jumlahkan, dan memperoleh hasil 158 lalu dibagi banyaknya data yakni 20.
Maka 158 ÷ 20 = 7,9
Contoh soal data kelompok
MEAN
Data berat badan dari 50 siswa disajikan pada tabel berikut.

Rata-rata berat siswa adalah ….


Cara penyelesaian
MEAN
Menentukan nilai titik tengah (xi) dan hasil kali xi dengan fi pada
setiap kelas, serta jumlah perkalian xi dan fi.
MEDIAN

Median adalah

nilai tengah dari suatu kelompok data yang


diurutkan mulai dari yang terkecil sampai
terbesar atau sebaliknya.
contoh soal :
Tentukan median dari 65, 70, 90,
40, 35, 45, 70, 80, 50
cara penyelesaian

65, 70, 90, 40, 35, 45, 70, 80, 50

35, 40, 45, 50, 65, 70, 70, 80, 90

jadi mediannya 65
Soal
Menentukan median data yang
telah dikelompokkan dapat
menggunakan rumus:
Keterangan:
𝑀 = Median.
b = Tepi bawah kelas median.
𝑝 = Panjang kelas median.
f= Frekuensi kelas median.
F = Jumlah semua frekuensi
sebelum kelas median.
𝑛 = Banyak data.
Penyelesaianya
(b ) = 73 – 0,5 = 72,5
(𝑝) = 7
MODUS

Modus adalah nilai yang paling banyak muncul dalam


suatu kumpulan data.

Contoh soal :
Tentukan modus dari data-data berikut ini : 65,
70, 90, 40, 40, 40, 35, 45, 70, 80, 50.
Cara Penyelesaianya

65, 70, 90, 40, 40, 40, 35, 45, 70, 80, 50.

diurutkan

35, 40, 40, 40, 45, 50, 65, 70, 70, 70, 80, 90,
maka bahwa nilai 40 ada 3 dan nilai 70 ada 3 jadi (Mo) dari data tersebut adalah
40 dan 70
Menetukan modus untuk data yang
berkelompok dapat menggunakan
rumus sebagai berikut keterangan :
b : Modus
p : Panjang kelas modus
b1 : Frekuensi kelas modus dikurangi
frekuensi kelas sebelumnya
b2 : Frekuensi kelas modus dikurangi
frekuensi kelas berikutnya
soal
Cara penyelesaianya

b = 73 - 0,5 = 72,5
p=7
b1 = 27- 12 = 15
b2 = 27 - 10 = 17
UKURAN
PENYEBARAN DATA

1. Jangkauan
2. Kuartil
3. Jangkauan interkuartil
4. Simpangan kuartil
Jangkauan
Jangkauan

(range) merupakan selisih dari nilai data


tertinggi dan nilai data terendah suatu

kumpulan data.

Jangkauan=nilai terbesar (x max)-nilai


terkecil(x min)
Contoh soal
dan cara
penyelesaian
Plot berikut menunjukkan kecepatan
12 mobil balap. Tentukan jangkauan
dari data yang diberikan.

jangkauan = 270-220 = 50 km/jam


Contoh soal

Hitunglah rentang dari data


20, 21, 19, 17, 20, 21, 23, 24, 25
20,21,19,17,20,21,23,24,25

Cara
penyelesaian

X max (25)-x min (17) =


25-17 = 8
Kuartil
Kuartil merupakan nilai yang membagi data

Tiga nilai kuartil


kedalam empat bagian sama besar.
Cara menentukan kuartil

1. Urutkan data dari yang terkecil hingga terbesar


2. Tentukan quartil tengah Q2 atau mediannya
3. Tentukan quartil bawah Q1 yang terletak di tengah
antara nilai terendah dan Q2
4. Tentukan
Terdapat quartil
tiga jenis kuartil yaitu : atas Q3 yang terletak di tengah
kuartil I (kuartil bawah)
antara
kuartil II (kuartil tengah/
Q2 dan nilai tertinggi
median)
kuartil III (kuartil atas).
Contoh
penyelesaian kuartil

3 5 7

3+4÷2=3,5 5+6÷2=5,5 7+7÷2=7

3,5

5,5

7
Jangkauan
interkuartil dan simpangan kuartil

Jangkauan interkuartil adalah selisih kuartil III dan Simpangan kuartil adalah setengah dari jangkauan
kuartil I interkuartil

QR = Q3 – Q1
Qd = ½QR

atau
QR : Jangkauan kuartil Qd = ½(Q3 – Q1)
Qd: Simpangan kuartil

Contoh soal
Tentukan jangkauan interkuartil
dan simpangan kuartil dari data
berikut.
20 35 50 45 30 30
25 40 45 30 35
Cara penyelesaiannya

Di urutkan dari terkecil-terbesar

Jadi, kuartil bawah (Q1) dan kuartil atas (Q3) dari data tersebut
yakni 30 dan 45, maka:
QR = Q3 – Q1
QR = 45 – 30
QR = 15
Sedangkan simpangan kuartilnya yakni:
Qd = ½QR
Qd = ½.15
Qd = 7,5
penyajian data

Data dapat kita sajikan dalam dua bentuk penyajian, yaitu


tabel dan diagram. Adapun tabel yang dibahas adalah tabel
baris dan kolom, kontingensi, dan distribusi frekuensi.
Kemudian pada diagram, yang akan dibahas meliputi
diagram garis, batang, dan lingkaran.
TABEL

Menurut Nurhadi,

pengertian tabel adalah

sajian data yang berupa


Terbagi menjadi tiga
angka-angka yang

disajikan dalam bentuk - Tabel Daftar Baris Kolom


baris dan kolom yang
- Tabel Daftar Kontingensi
diklasifikasikan secara
- Tabel Daftar Distribusi

sistematis menurut
Frekuensi
kesatuan tertentu
TABEL DATA BARIS
KOLOM

Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel
yang dibuat selain dari
tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari
baris dan kolom yang
mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari
beberapa kategori dan bukan
merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.
TABEL daFTAR
KONTOGENSI

Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai
ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel,
faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat
daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
TABEL daFTAR
DISTRIBUSI FREKUENSI

Distribusi frekuensi adalah susunan data yang telah dikelompokkan menurut


kategori tertentu dalam sebuah tabel yang disertai dengan frekuensi yang sesuai.
Tujuannya untuk mengatur data mentah (belum dikelompokkan) kedalam bentuk
yang lebih rapi tanpa mengurangi inti informasi yang ada.
Contoh soal
DIAGRAM GARIS

Mengutip LMS-SPADA Kemdikbud, diagram garis


merupakan suatu grafik berupa garis lurus yang
menghubungkan titik tengah suatu data dengan
data yang lainnya. Diagram garis memerlukan
sistem sumbu datar (horizontal) dan sumbu tegak
(vertikal) yang saling berpotongan tegak lurus.
Contoh media
Contoh soal

Suhu badan Budi selama 10 hari ditunjukkan oleh tabel


berikut.

Buatlah diagram garisnya


Hari ke berapakah suhu terendah Budi
Hari ke berapakah suhu tertinggi Budi
Cara penyelesaian

Suhu terendah Budi terjadi pada hari pertama yaitu 35 °C sedangkan


suhu tertinggi terjadi pada hari ke 9 yaitu 38,5 °C.
DIAGRAM BATANG

Diagram batang dapat digunakan untuk


membandingkan banyak suatu data

dengan data yang lain.


Contoh media
DIAGRAM LINGKARAN
Diagram lingkaran merupakan sebuah penyajian data dalam bentuk lingkaran

didasarkan pada pembagian sebuah lingkaran dalam beberapa bagian sesuai

dengan jenis data yang akan disajikan.

Jumlah Mie keseluruhan= 360

Maka besar derajat masing masing jenis mie adalah :

Mie Kuah = 180/360 x 360 ̊= 180 ̊

Mie Goreg = 140/360 x 360 ̊ = 140 ̊

Mie Goreng Kuah = 40/360 x 360 ̊ = 40 ̊


Berdasarkan diagram tersebut terdapat data seluruh siswa
kelas IX. Dari hasil pengamatan terdapat 40 siswa dalam
kelas tersebut. Maka berapakah siswa yang gemar
berolahraga lari ?
Pembahasan.
Banyaknya siswa yang menyukai Lari :
Lari = 100% – (Data Badminton + Data Sepak Bola + Data
Basket)
= 100% – (20% + 25% + 50% )
= 100% – 95% = 5%
Maka jumlah siswa suka lari 5/100 x 40 = 2 anak
Jadi jumlah siswa yang menyukai olahraga lari sebanyak 2
anak.
PELUANG
A. Konsep Peluang dan Pengelolaan Data

Peluang atau probabilitas seringkali diperlukan oleh


seseorang untuk melihat besarnya kemungkinan atau
kesempatan untuk terjadinya sesuatu.

Peluang dapat diekspreksikan sebagai pecahan (1/10),


desimal (0,1) atau persen (10%)
RUANG SAMPEL
him pu nan se m ua ke mungkinan
Ruang sampel adalah
rjadi pada su atu perco ba an .
yang dapat te

TITIK SAMPEL
ggota dari ruang sampel.
Titik sampel adalah an
Rumus Peluang

KETERANGAN :P(A) : Peluang


n(A) : banyak anggota himpunan kejadian A
n(S) : Ruang sampel
Contoh soal

1) Sebuah dadu lalu dilempar 1 kali, berapa


peluang munculnya mata dadu 5?
PEMBAHASAN
FREKUENSI HARAPAN SUATU
KEJADIAN

Frekuensi harapan suatu kejadian adalah hasil kali


munculnya suatu kejadian dengan banyaknya percobaan
yang dilakukan.
Rumus
frekuensi
harapan

KETERANGAN
Fh : Frekuensi harapan
P : Peluang
A : Kejadian A (hanya lambang suatu kejadian)
n : Banyaknya suatu percobaan
Contoh soal

Pada pelemparan sebuah koin,


nilai peluang munculnya gambar
adalah 1/2apabila pelemparan koin
dilakukan sebanyak 30 kali maka
harapan munculnya gambar
PEMBAHASAN

𝐹ℎ = 𝑃 (𝐴) × 𝑛
𝐹ℎ =1/2× 30
𝐹ℎ = 15 kali

Jadi harapan munculnya gambar dari 30 kali pelemparan


dadu adalah 15 kali.
Peluang
kejadian
majemuk
Kejadian majemuk dapat dibentuk dengan cara menggabungkan dua atau lebih kejadian

sederhana. Dengan menggambungkan operasi antarhimpunan, suatu kejdian majemuk dapat

dibentuk dari dua kejadian majemuk yang lain. Operasi antarhimpunan yang dimaksudkan adalah

operasi gabungan(union) dan operasi irisan.


PELUANG DUA KEJADIAN TIDAK
SALING LEPAS

Dua kejadian dikatakan tidak saling lepas jika kedua


kejadian tersebut dapat

terjadi secara bersamaan


Rumus

𝑃 (𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑃 (𝐴) + 𝑃 (𝐵) − 𝑃 (𝐴 ∩ 𝐵)
Contoh soal

sebuah dadu sisi enam


dilemparkan satu kali, berapakah
peluang munculnya mata dadu
angka genap dan angka yang
habis dibagi 3?
PEMBAHASAN

Ruang sampel S = {1,2,3,4,5,6} Misal D merupakan kejadian


munculnya angka dadu genap, dan B munculnya angka
dadu yang habis di bagi tiga maka:


𝐷 = {2,4,6} , 𝐵 = {3,6} dan 𝐷 𝐵 = {1},


Sehingga n(𝐷) = 3, n(𝐵) = 2, dan (𝐷 𝐵) = 1
LANJUTAN
G D UA KE JA DIAN
PELUAN
SALING LE PA S

Dua kejadian dikatakan saling lepas


jika kedua kejadian tersebut tidak
dapat terjadi secara bersamaan
Rumus

𝑃 (𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑃 (𝐴) + 𝑃 (𝐵)
CONTOH SOAL

Misalnya ketika memilih bola secara acak


dari
keranjang yang berisi 3 bola biru, 2 bola
hijau dan 5
bola merah, peluang mendapat bola biru
atau merah
adalah
Pembahasan

𝑃(𝐵𝑖𝑟𝑢 ∩𝑃𝑀(𝑀𝑒𝑟𝑒𝑎𝑟ℎ𝑎)ℎ=) 𝑃(𝐵𝑖𝑟𝑢) +


𝑃(𝐵𝑖𝑟𝑢 ∩ 𝑀 𝑒 𝑟𝑎 ℎ ) = 3
𝑖𝑟𝑢 ∩ 𝑀𝑒𝑟𝑎ℎ) = 8 /10
/10 + 5/10
𝑃(𝐵
apa itu ketidakpastian matematika?
Ketidakpastian

Leo J. Susilo, dalam bukunya yang berjudul Manajemen


Risiko Berbasis ISO 31000 mengatakan bahwa
“ketidakpastian adalah keadaan, walaupun hanya sebagian,
dari ketidakcukupan informasi tentang pemahaman atau
pengetahuan terkait dengan suatu peristiwa, dampaknya,
dan kemungkinan terjadinya”
Istilah-istilan Penting Dalam Pengukuran

alat ukur (intrument)


ketelitian (accyrary)
ketetapan ( precision)
sensitivitas (sesntifity)
resulusi (resulation )
kesalahan (error)
Ketidakpastian pengukuran

pengukuran dapat m
enjadi gangguan ba
objek ukur maupun ik kepada
alat ukur, maka ham kepada
pir dapat dipastika
hasil ukur yang nila n tidak ada
dengan nilai sebena inya tepat sama
rnya dari besaran y
(kecuali karena keb ang diukur
etulan).
Ketidakpastian Hasil ukur

ketidakpastian hasil ukur atau hasil pengukuran ini, kita akan


membedakan antara ketidakpastian hasil pengukuran tunggal,
ketidakpastian hasil pengukuran berulang, dan ketidakpastian fungsi
variable. Dengan demikian pengukuran boleh atau harus dilakukan tunggal
atau berulang antara lain bergantung pada apa yang akan diukur.
Contoh soal
Doni melakukan pengukuran tunggal menggunakan penggaris didapat dari hasil pengukuran
tersebut adalah 12 cm tentukan ketidak pastian tunggal tersebut

A.12,05 cm atau 11,95 cm


B.12,05 cm atau 12,95 cm
C.12,05 cm atau 13,95 cm
D.11,05 cm atau 11,95 cm
E.13,05 cm atau 11,95 cm
Pembahasan

Jawaban yang tepat adalah L= Xo ± Δx


= 12 cm ± 0,05 cm
panjang dari hasil pengukuran tersebut adalah 12,05 cm atau 11,95 cm
Jawaban yang tepat adalah A. 12,05 cm atau 11,95 cm
Ketidakpastian hasil pengukuran tunggal

Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang


dilakukan hanya satu kali saja, apapun alasannya.
Hasil pembacaan skala yang dapat diketahui
dengan pasti adalah hanya sampai kepada skala
terkecilnya saja, sedangkan selebihnya adalah
hanya terkaan atau taksiran saja, dan ini
bersifat sangat subjektif sehingga pantas
diragukan.
Contoh soal

Pada pengukuran tunggal, nilai ketidakpastian adalah sama dengan ….

a. skala terkecil alat ukur


b. setengah skala terkecil
c. seperempat skala terkecil
d. seperdua Puluh skala terkecil
tidak dapat ditentukan

Nilai ketidakpastian pada pengukuran tunggal sama dengan setengah skala terkecil.
Sehingga jawaban yang tepat adalah B.
Ketidakpastian hasil pengukuran berulang

Bila pengukuran dilakukan berulang (lebih dari satu kali), maka hasil pengukuran

dan ketidakpastiannya haruslah ditentukan berdasarkan semua hasil ukur yang

telah diperoleh, sedangkan semua hasil pengukuran itu hendaknya

mencerminkan sample data dari objek ukur. Untuk mengolah data hasil

pengukuran seperti itu dapat digunakan analisa statistik


Rumus Ketidakpastian

Keterangan:
Δx : ketidakpastian pengukuran
N : banyaknya pengkuran yang dilakukan
contoh soal

Kelajuan lari seekor kelinci diukur secara berulang sebanyak lima


kali menghasilkan data 6,4 m/s; 6,5 m/s; 5,5 m/s; 6,6 m/s; 4,5 m/s.
Hasil pengukuran kecepatan kelinci tersebut bila memperhitungkan
ketidakpastian adalah sebesar
Sehingga hasil pengukuran kelajuan
kelinci adalah (5,9 0,9) m/s.
Terima Kasih!

kamu mau nanya ?

Anda mungkin juga menyukai