Penjahitan Luka Perineum

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PENJAHITAN LUKA PERINEUM

No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dr. Eko
UPT PUSKESMAS Dewantoro,S.KED
SITOPENG NIP. 19781012 200312
1 007

1 Pengertian Penjahitan luka perineum adalah tindakan menyatukan kembali


jaringan tubuh agar kembali seperti semula.
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah :
a. Mencegah kehilangan darah
b. Mengurangi terjadinya infeksi
3 Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sitopeng Nomor : 440/….
tentang Penetapan Penanggung Jawab Ukm Esensial, UKM
Pengembangan, UKP dan Jejaring Jaringan.
4 Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentanganduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
2. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
Nomor 440/kpts.5049/Dinkes/2017 tentang Standar Pelayanan
Minimal Urusan Wajib Penanganan di Bidang Kesehatan;
3. Permenkes No 75 Tahun 2014 Tentang Pukesmas
4. Revisi 2 Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas dan
Bayi Baru Lahir di Era Adaptasi Kebiasaan Baru,--- Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI.2020.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentanganduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
6. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
Nomor 440/kpts.5049/Dinkes/2017 tentang Standar Pelayanan
Minimal Urusan Wajib Penanganan di Bidang Kesehatan;
7. Pelatihan PONED 2008;
8. Buku acuan asuhan persalinan normal edisi 2008 hal 100
tentang plasenta manual
9. Buku asuhan kebidanan pada masa persalinan, rohani, SST,
tahun 2011
10. Permenkes No. 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas Buku
acuan asuhan persalinan normal edisi 2008 hal 177 tentang
menjahit laterasi perineum atau episiotomi
5 Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :
1. Bahan :
 RM/ Family Folder/ Satuan Pasien Ranap
 Buku registrasi kunjungan ibu bersalin
 Format askeb
 Buku Kia, skor poedji roehjati dan kartu ibu
2. Alat
 APD (Gaun, masker medis (N95), sarung tangan dalam
dari bahan nitril/lateks sekali pakai, pelindung wajah
(faceshield) atau kacamata pelindung (kacamata
google), penutup kepala bedah sekali pakai atau yang
dari kain
 Sarung tangan steril
 Sabun cair atau hand sanitizer
 Infus set dan cairan
 Bak instrument
 Sarung tangan steril
 Kasa steril
 Pemegang jarum
 Jarum kulit dan jarum otot
 Benang cat gut
 Pinset dan gunting
 Spuit 5cc dan 10cc
 Lidocain
 Kain DTT
 Tempat sampah basa dan kering
 Baskom berisi larutan klorin 0,5% dan baskom air DTT
 Betadin
 Lampu sorot atau senter
 Aquabides

b. Petugas yang Melaksanakan : Bidan PONED


c. Langkah-Langkah Prosedur :
 Petugas cuci tangan sesuai SOP cuci tangan sebelum
melakukan kegiatan
 Petugas memakai APD lengkap sebelum melakukan
kegiatan dan menjaga jarak 1-2 meter
 Melakukan informed consent
 Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan
 Mengganti sarung tangan jika sudah terkontaminasi atau
jika tertusuk jarum maupun peralatan tajam lainya
 Menyiapkan spuit, lidocain, dan aquabides.
 Memastikan peralatan dan bahan yang digunakan untuk
penjahitan sudah didisinfektan tingkat tinggi atau steril
 Memasang duk dibokong pasien.
 Memberikan anastesi local memastikan bahwa daerah
tersebut sudah dianastesi dan menelusuri dengan hati-hati
menggunakan satu jari untuk secara jelas menentukan
batas-batas luka
 Mendekatkan tepi laserasi untuk menentukan cara
menjahitnya menjadi satu dengan mudah
 Membuatkan jahitan pertama kurang lebih 1cm diatas ujung
laserasi dibagian dalam vagina
 Setelah membuat tusukan pertama membuat ikatan dan
potong pendek benang yang lebih pendek dari ikatan
 Menutup mukosa vagina dengan jahitan jelujur menjahit
kearah cincin hymen sampai jarum ada dibawah laserasi
 Memeriksa bagian antara jarum diperineum dan bagian atas
laserasi
 Memperhatikan seberapa dekat jarum kepuncak luka
 Meneruskan kearah bawah tapi tetap pada luka
menggunakan jahitan jelujur hingga mencapai bagian
bawah laserasi dengan jarak masing-masing setengah cm
antar jahitan
 Memastikan bahwa jarak setiap jahitan sama dan otot yang
terluka telah dijahit
 Jika laterasi meluas kedalam otot, mungkin perlu untuk
melakukan satu atau dua lapis jahitan terputus-putus untuk
menghentikan pendarahan dan atau mendekatkan jaringan
tubuh secara efektif
 Setelah mencapai ujung laserasi mengarah jarum keatas
dan meneruskan penjahitan menggunakan jahitan jelujur
untuk menutup lapisan subkutikuler, jahitan ini akan menjadi
jahitan lapis kedua
 Memeriksa lubang bekas jarumdimana jahitan lapis kedua
ini akan meninggalkan luka yang tetap terbuka berukuran
0,5 cm atau kurang
 Luka akan menutup dengan sendirinya pada saat
penyembuhan luka
 Menusukan jarum dari robekan perineum kedalam vagina
dimana jarum harus keluar dari belakang cincin hymen
 Mengikat benang dengan membuat simpul didalam vagina
 Memotong ujung benang yang menyisakan sekitar 1,5cm
jika ujung benang dipotong terlalu pendek, maka simpul
akan longgar dan laserasi akan membuka
 Mengulangi pemeriksaan vagina dengan lembut untuk
memastikan bahwa tidak ada kassa atau peralatan yang
tertinggal didalam.
 Memasukkan jari paling kecil kedalam anus dengan lembut.
 Jika ada jahitan yang teraba mengulangi pemeriksaan
rectum 6 minggu pasca persalinan.
 Jika penyembuhan belum sempurna (misalnya jika ada
fistula rektovaginal atau jika ibu melaporkan inkontinensia
aivi atau feses) merujuk ibu segera kefasilitas kesehatan
rujukan.
 Mencuci daerah genetal dengan lembut dengan sabun dan
air disinfeksi tingkat tinggi
 Mengeringkan daerah genital.
 Membantu ibu mencari posisi yang lebih nyaman.
d. Petugas melakukan analisis kebidanan
 P........A
 Normal / Resti
 Kebutuhan pasien
e. Petugas melakukan Planning
 KIE, perawatan luka jalan lahir
 Tanda-tanda bahaya pada ibu nifas
 Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu, Kartu
ibu, Buku KIA, Buku registrasi kunjungan ibu hamil dan
kohort ibu
 Petugas membereskan alat dan membersihkan stetoskop
dengan alcohol swab, serta cuci tangan / hand sanitizer
setelah kegiatan

6 Diagram Alir
Cuci Memakai APD & Melakukan
Tangan Jaga Jarak Informed

Menilai kedalaman luka Memberitahukan tindakan


perineum yang akan dilakukan

Melakukan penjahitan Melakukan analisis


laserasi perineum kebidanan

Menentukan
Dokumentasikan Planning
hasil tindakan

7 Unit Terkait PONED

8. Rekaman Histori Perubahan

NO Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai