Alfira DH 204014101 Uts Resume MTK Bisnis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

UTS RESUME

MATEMATIKA BISNIS

DOSEN: JUWARI, S.E., M.Si.

NAMA : ALFIRA DURRATUL HIKMAH


204014101
B1 MANAJEMEN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BALIKPAPAN

TA. 2020/2021 GENAP


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………… ii
Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………………………….1
1.1 Matematika Bisnis 1
1.2 Isi Buku 1

Bab 2 Penggajian………………………………………………………………………… 2
2.1 Gaji Kotor 2
2.2 Contoh Soal dan Jawaban 2
2.3 Contoh Soal dan Jawaban 3
2.4 Contoh Soal dan Jawaban 4

Bab 3 Depresiasi………………………………………………………………………….5
3.1 Depresiasi dan Nilai Sisa………………………………………………...5
3.2 Contoh Soal dan Jawaban……………………………………………….5-6

Bab 4 Bunga dan Diskonto……………………………………………………………….7


4.1 Bunga Sederhana………………………………………………………….7
4.2 Contoh Soal dan Jawaban……………………………………..………..7-8

Bab 5 Aniuti dan Aplikasinya…………………………………………………………..9


5.1 Anuiti………………………………………………………………………..9
5.2 Contoh Soal dan Jawaban………………………………………..…….9-10

Bab 6 Saham dan Obligasi…………………………………………………………….11


6.1 Saham dan Dividen………………………………………………………..11
6.2 Obligasi……………………………………………………………………...11
6.3 Contoh Soal dan Jawaban………………………………………….…12-13

Bab 7 Pembelian………………………………………………………………………...14
7.1 Potongan Penjualan……………………………………………………….14
7.2 Contoh Soal dan Jawaban…………………………………………….14-15
Bab 8 Penjualan…………………………………………………………………………..16
8.1 Markup………………………………………………………………………16
8.2 Contoh Soal dan Jawaban…………………………………………….16-17

Bab 9 Asuaransi…………………………………………………………………………18
9.1 Pendahuluan………………………………………………………………..18
9.2 Asuransi Kebakaran……………………………………………………….18
9.3 Asuransi Jangka Panjang……………………………………………..18-19
9.4 Asuransi Janka Pendek…………………………………………………...19
9.5 Prinsip Ganti Rugi………………………………………………………….19
9.6 Contoh Soal dan Jawaban…………………………………………....19-20

BAB 1

MATEMATIKA BISNIS
1.1 MATEMATIKA BISNIS
Dalam kegiatan bisnis, setiap aktivitas yang bersifat kuantitatif dapat dihitung
dengan cara matematis. Penghitungan matematis tersebut dapat dilakukan
dengan beberapa cara. Penggunaan cara dalam penghitungan tersebut
tergantung tujuan bisnis.

1.2 ISI BUKU


Pada bab 2 akan dibahas mengenai masalah penggajian. Istilah gaji kotor
yang digunakan dalam pembahasan ini diartikan sebagai jumlah uang total
(sebelum dikurangi dengan potongan apa pun). Bab 3 dijelaskan beberapa
penghitungan depresiasi. Yang dimaksud depresiasi adalah proses penilaian
aktiva. Bab 4 dibahas mengenai bunga dan diskonto. Pembahasan pada
bagian ini meliputi beberapa macam jenis bunga dan diskonto serta
beberapa metode penghitungannya. Bab 5 dibahas mengenai anuiti dan
aplikasinya. Anuiti didefinisikan sebagai rentetan pembayaran, biasanya
sama besar, yang dibayarkan pada interval – interval waktu yang sama. Bab
6 dibahas mengenai saham dan obligasi. Seorang investor membeli saham
atau obligasi, dimaksud untuk menghindari kerugian memegang uang tunai.
Dengan membeli surat berharga, investor memungkinkan dapat memperoleh
pendapatan pada masa yang akan datang. Bab 7 dibahas mengenai
pembelian dan beberapa macam potongan pembelian. Perusahaan yang
menghasilkan barang dan jasa akan menjual hasil produksinya kepada
konsumen. Bab 8 dibahas mengenai penjualan dan potongan penjualan.
Bab 9 membahas masalah asuransi dan beberapa jenis asuransi.

BAB 2
PENGGAJIAN
2.1 GAJI KOTOR
Gaji kotor adalah jumlah uang total sebelum pengurangan apa pun juga yang
dibayarkan oleh majikan atau pemberi kerja dan ditentukan melalui negoisasi atau
kesepakatan antara majikan dan karyawan (pekerja). Meskipun bersifat
dinegoisasikan, namun majikan harus mematuhi juga undang-undang atau hukum-
hukum negara yang berlaku seperti upah minimun regional, upah lembur, dan
sebagainya.

2.2 Contoh Soal dan Jawaban


1. Minggu lalu Firman bekerja selama 36 ½ jam dengan tarip per jam Rp.360,
00. Berapakah gaji kotornya?

Jawaban: Jam kerja x tarip per jam = gaji kotor

36,5 x Rp.360, 00 = Rp.13.140,00

2. Untuk minggu yang berakhir pada tanggal 5 juni, Fariza bekerja selama 40
jam dengan tarip per jam Rp.335,00. Hitunglah gaji kotornya untuk minggu tersebut!

Jawaban: Jam kerja x tarip jam = gaji kotor

40 x Rp.335,00 = Rp.13.400,00

3. Hitunglah gaji kotor icel apabila minggu ini icel bekerja selama 26, 25 jam
dengan tarip per jam Rp.425,00

Jawaban: Jam kerja x tarip per jam = gaji kotor

26,25 x Rp.425,00 = Rp.11.156,00

2.3 Contoh Soal dan Jawaban


Dari data gaji dan jam kerja total berikut ini, hitunglah tarip per jam kerjanya?

Gaji kotor Jam kerja

Rp.19.800,00 36

Rp.10.580,00 23

Rp.11.725,00 35

Rp.22.010,00 35 ½
Rp.10.625,00 25

Rp.15.225,00 26 ¼

Rp.25.320,00 40

Rp.11.725,00 33 ½

Jawaban:

Gaji kotor : Jam kerja = Tarip per jam

(a) Rp.19.800,00 36 = Rp.550,00


(b) Rp.10.580,00 23 = Rp.460,00
(c) Rp.11.725,00 35 = Rp.335,00
(d) Rp.22.010,00 35 ½ = Rp.620,00
(e) Rp.10.625,00 25 = Rp.425,00
(f) Rp.15.225,00 26 1/4 = Rp.580,00
(g) Rp.25.320,00 40 = Rp.633,00
(h) Rp.11.725,00 33 ½ = Rp.350,00

2.4 Contoh Soal dan Jawaban


1. Roni menerima komisi 7% dari PT. Hasta. Berapa komisinya untuk
penjualan sebesar Rp.1.200.000,00?

Jawaban: Tarip komisi x penjualan = komisi yang diterima

0,07 x Rp.1.200.000,00 = Rp.84.000,00

2. Bildrag ,menerima komisi 6% untuk semua penjualan real estate yang


dihasilkannya. Separuh dari komisinya diperuntukkan bagi perantaranya. Berapakah
jumlah komisi yang menjadi bagian bildrag untuk penjualan senilai
Rp.15.000.000,00?

Jawaban: Tarip komisi x penjualan = komisi yang diterima

0,06 x Rp.15.000.000,00 = Rp.900.000,00


Bildrag akan memperoleh hanya separuh saja dari komisi yang diterimanya.
Oleh karena itu, jumlah yang akan diterima sebagai bagiannya adalah:
Rp.900.000,00 x 0,5 = Rp.450.000,00

3. Kartu jam kerja Luciana tampak sebagai berikut:

senin selasa rabu kamis Jum’at


8¾ 9 7 7¼ 10

Tarip per jam adalah Rp.650,00 ditambah satu setengah kali tarip regular untuk tiap-
tiap kelebihan jam kerja di atas 40 jam per minggu. Hitunglah (a) total jam kerjanya
dan (b) gaji.

Jawaban: (a) Jumlah seluruh jam kerja = Total jam kerja 8,75 + 9 + 7,25 + 10 = 42

(b) Gaji kotor dalam hal ini adalah jumlah gaji regular dan gaji lembur.
Cara menghitung gaji regulernya sebagai berikut:

Jam kerja regular x tarip per jam = gaji kotor regular

40 x Rp.650,00 = Rp.26.000,00

Untuk menghitung gaji lembur, pertama-tama harus menghitung dulu jam kerja
lembur dan tarip lemburnya.

Jam kerja lembur = (42 – 40) jam = 2 jam

Tarip lembur = Rp.650,00 x 1,5 = Rp.975,00

Gaji lemburnya adalah:

Jam kerja lembur x tarip lembur = gaji lembur

2x Rp.975,00 = Rp.1.950,00

Gaji kotor Luciana untuk minggu tersebut adalah:

Gaji regular + gaji lembur = gaji kotor

Rp.26.000,00 + Rp.950,00 = Rp.27.950,00

BAB 3
DEPRESIASI
3.1 DEPRESIASI dan NILAI SISA
Penyebaran biaya ke periode-periode disebut dengan depresiasi (penyusutan).
Jumlah yang dapat di depresiasikan dari suatu aktiva tetap- yaitu, harga perolehan
minus nilai sisa dapat disusut dengan berbagai cara.

3.2 Contoh Soal dan Jawaban


1. suatu mesin dibeli pada tanggal 5 Januari seharga Rp. 2.500.000,00. Mesin ini
mempunyai taksiran umur manfaat 40 tahun dan nilai sisa Rp.500.000,00. Dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda, hitunglah nilai bukunya pada akhir
tahun ketiga.

Jawaban: Tarip depresiasi = (100% ÷ Taksiran umur) x 2

= (100% ÷ 40 th) x 2

= 5% per tahun

NILAI BUKU AWAL X TARIP = DEPRESIASI

Th 1 Rp.2.500.000,00*) x 0,05 = Rp.125.000,00

Th 2 Rp.2.375.250,00 x 0,05 = Rp.118.750,00

Th 3 Rp.2.256.250,00 x 0,05 = Rp.112.813,00

NILAI BUKU AWAL – DEPRESIASI = NILAI BUKU AKHIR

Th 1 Rp.2.500.000,00 - Rp.125.000,00 = Rp.2.375.000,00

Th 2 Rp.2.375.000,00 - Rp.118.750,00 = Rp.2.256.250,00

Th 3 Rp.2. 256.000,00 - Rp.112.813,00 = Rp.2.143.437,00

2. Dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, hitunglah akumulasi


depresiasi pada akhir tahun kedua dari bulldozer yang mempunyai harga perolehan
Rp.600.000,00. Taksiran umur ekonomis bulldozer ini 20 tahun, dan nilai sisinya
Rp.50.000,00. Bulldozer ini dibeli pada tanggal 27 November.
Jawaban: Tarip depresiasi = (100% ÷ Taksiran umur) x 2

= (100% ÷ 20 th) x 2

= 10% per tahun

Depresiasi tahun-1 = Harga perolehan x Tarip depresiasi

= Rp.600.000,00 x 0,10/ tahun

= Rp.60.000,00/ tahun (belum disesuaikan)

Rp.60.000,00/ tahun ÷ 12 bulan = Rp.5.000,00/bulan

Rp.5.000,00/bulan x 1 bulan = Rp.5.000,00 (telah disesuaikan)

Depresiasi tahun-2 = Nilai buku awal tahun-2 x Tarip depresiasikan

= (Rp.600.000,00 – Rp.5. 000,00) x 0,10/tahun

= Rp.595.000,00 x 0,10/ tahun

= Rp.59.500,00/tahun

3. Kopma STIE KEMA membeli sebuah mesin fotokopi pada tanggal 21 Desember
seharga Rp. 520.000,00. Mesin fotokopi ini mempunyai taksiran umur manfaat 8
tahun dan nilai sisa Rp. 50.000,00. Dengan menggunakan metode saldo menurun
ganda, hitunglah nilai bukunya pada akhir tahun kedua.

Jawaban: Tarip depresiasi = (100% ÷ Taksiran umur) x 2

= (100% ÷ 8 tahun) x 2

= 25% per tahun

NILAI BUKU AWAL X TARIP = DEPRESIASI

Thn 1 Rp.520.000,00*) x 0,25 = Rp.130.000,00**

Thn 2 Rp.390.000,00 x 0,25 = Rp.97.500,00

NILAI BUKU AWAL - DEPRESIASI = NILAI BUKU AKHIR

Thn 1 Rp.520.000,00 - Rp.130.000,00 = Rp.390.000,00


Thn 2 Rp.390.000,00 - Rp.97. 500,00 = Rp.292.500,00

4. Bagian Pengadaan PT Indah membeli peralatan pada tanggal 18 Februari


seharga Rp.80.000,00. Nilai sisanya Rp.20.000,00, dan usia taksiran 10 tahun.
Berapakah nilai bukunya pada akhir tahun keempat?

Jawaban: Harga perolehan – nilai sisa

Umur manfaat taksiran

= Rp.80.000,00 – Rp.20.000,00

10 tahun

= Rp.60.000,00

10 tahun

= Rp.6.000,00 per tahun

Depresiasi sampai pada akhir tahun keempat

Rp.6.000,00 ÷ 12 bulan = Rp.500,00 per bulan

Rp.500,00 x 10 bulan = Rp.5.000,00 (dep. Untuk tahun pertama)

Rp.6.000,00 x 3 tahun = Rp.18.000,00 (dept. untuk tahun ke-2, ke-3, & ke-4)

Rp.18.000,00 + Rp.5.000,00 = Rp.23.000,00 (dept. sampai pada akhir tahun ke-4)

Nilai Buku pada akhir tahun keempat

Nilai buku = harga perolehan – depresiasi

= Rp.80.000,00 – Rp.23.000,00

= Rp.57.000,00

BAB 4
BUNGA dan DISKONTO
4.1 BUNGA SEDERHANA
Apabila investor meminjamkan uang kepada peminjam, peminjam baru
mengembalikan uang yang semula ia pinjam, disebut principal (uang pokok), dan
juga fee yang dibebankan atas penggunaan uang tersebut, disebut interest (bunga).
Jumlah bunga ditentukan oleh tiga factor: uang pokok, tarip bunga, dan lama
pinjaman. Dalam bunga sederhana, rumus untuk menghitung bunga (I) uang pokok
(P) selama waktu (t) tahun pada tingkat bunga (r) adalah sebagai berikut:

Bunga = Uang pokok x Tarip x waktu

I = Prt

Nilai jatuh tempo S dihitung dengan rumus berikut:

Nilai jatuh tempo = Uang pokok + Bunga

S = P+I

4.2 Contoh Soal dan Jawaban

1. Hitunglah bunga sederhana dari Rp. 80.000,00 yang dipinjam selama 2


tahun pada tarip bunga tahunan 12%

Jawaban: p = Rp.80.000,00 ; r = 12% ; t = 2

I = Prt

= Rp.80.000,00 x 0,12 x 2

= Rp.19.200,00

2. Uang sejumlah Rp. 200.000,00 diinvestasikan dari tanggal 9 April sampai 3


Desember tahun yang sama dengan tarip bunga sederhana 15% setahun. Hitunglah
bunga yang diperoleh berdasarkan keempat metode yang telah dijelaskan di atas.

Jawaban: kita ketahui bahwa waktu eksaknya 238 hari, dan dari soal kita
mengetahui bahwa waktu kiranya 234 hari.

P = Rp.200.000,00 ; r = 15% = 0,15% ; t tergantung pada metode


I = Prt

1. Bunga ordinary & waktu eksak I = Rp.200.000,00 (0,15) (238/360)


= Rp.19.833,00
2. Bunga eksak & waktu eksak I = Rp.200.000,00 (0,15) (238/365)
= Rp.19.562,00
3. Bunga ordinary & waktu kiraan I = Rp.200.000,00 (0,15) (234/360)
= Rp.19.500,00
4. Bunga eksak & waktu kiraan I= Rp.200.000,00 (0,15) (234/365)

= Rp.19.233,00

3. Seturan Book Store mencairkan/mendiskontokan weselnya pada tanggal


17 Juli 19XX ke bank pada tarip diskonto 12%. Hitunglah nilai diskonto bank (D) dan
Proceednya (P).

Jawaban: Jangka waktu diskonto yakni dari 17 Juli sampai 14 Agustus 19XX,
yaitu 28 hari.

S = Rp.204.667,00 ; d = 0.12 ; t = 28/360

D = Sdt

= Rp.204.667,00 x 0,12 x 28/360

= Rp.1.910,00

P = S-D

= Rp.204.667,00 - Rp.910,00

= Rp.202. 757,00

Diskonto bank yang dibebankan oleh bank adalah Rp. 1.910,00 dan Seturan
Book Store menerima Proceed (kas) sebesar Rp. 202.757,00.

BAB 5

ANUITI dan APLIKASINYA


5.1 ANUITI
Anuiti adalah rentetan pembayaran biasanya sama besar yang dibayarkan
pada interval-interval waktu yang sama. Premi asuransi, pelunasan hipotik,
pembayaran sewa, pembayaran cicilan dalam pembelian angsuran, pembayaran
bunga obligasi, dan pembayaran uang pension hanyalah merupakan contoh anuiti.

Untuk menghitung anuiti digunakan notasi atau symbol-simbol sebagai berikut:

R = Besarnya anuiti yang dibayar pada tiap periode (atau singkatnya,


pembayaran periodic)

N = Banyaknya pembayaran (misalnya 10 kali [n = 10], 25 kali [n = 25], dlsb.)

I = Tarip bunga per periode konversi

S = Nilai Akumulasi, atau jumlah anuiti, merupakan nilai seluruh pembayaran


pada akhir masa anuiti.

A = Nilai diskonto, atau nilai sekarang anuiti, merupakan nilai seluruh


pembayaran pada awal masa anuiti.

Apabila pembayaran periodic (R) dibayar pada akhir tiap-tiap interval


pembayaran maka anuiti semacam ini ordinary annuity.

Faktor

Sn|i (baca “s angle n at i”) adalah nilai akumulasi dari anuiti-akhir sederhana
yang memiliki n pembayaran yang masing-masing sebesar Rp.1; factor ini disebut
nilai akumulasi dari Rp 1 per periode, atau factor akumulasi untuk n pembayaran.

5.2 Contoh Soal dan Jawaban


1. Hitunglah nilai akumulasi Rp.120.000,00 yang diinvestasikan pada akhir
tiap tengah-tahun selama 6 tahun pada tarip j 2 = 11%

Jawaban: S = R Sn|i

= Rp.120.000 S12|0,055

= Rp.120.000,00 x 16,385591

= Rp.1966.271,00
2. Berapa besarnya bunga yang akan diperoleh dari Rp. 10.000,00 yang
diinvestasikan pada akhir tiap bulan selama 10 tahun pada tarip j 12 = 15%

Jawaban: R = Rp.10.000,00 ; I = 0,15/12 = 0,0125 ; n = 10 (12) = 120

S = R Sn|i

= Rp.10.000 S120|0,0125

= Rp.10.000,00 x 275,21706

= Rp.2.752.171,00

Nilai pari atau uang-pokok deposito :

= 120 x Rp.10.000,00

= Rp.1.200.000,00

Bunganya :

= Rp.2.752.171,00 – Rp. 1.200.000,00

= Rp.1.552.171,00

3. Hitunglah nilai sekarang suatu anuiti sebesar Rp.35.000,00 yang


dibayarkan pada akhir tiap bulan selama 5 tahun pada tarip 9% yang dimajemukkan
secara harian.

Jawaban: R = Rp.35.000,00 ; I = 0,09/12 = 0,0075 ; n = 5 (12) = 60

A = R an|i

= Rp.35.000 a60|0,0075

= Rp.35.000,00 x 48,173374

= Rp.1.686.068,00

BAB 6

SAHAM dan OBLIGASI


6.1 SAHAM dan DEVIDEN
Salah satu cara menginvestasikan uang adalah membeli saham yang
ditawarkan perusahaan yang go public. Memiliki saham suatu perusahaan berarti
ikut memiliki perusahaan tersebut dan berhak menerima laba dalam bentuk deviden.
Harga saham yang ditentukan perusahaan pada saat saham in pertama kali dijual
kepada masyarakat disebut harga nominal (par value).

Keterangan:

T9X : harga saham tertinggi tahun 199X

R9X : harga saham terendah tahun 199X

A,B,..,E : nama perusahaan

DV : deviden dalam rupiah

Jual : jumlah lembar saham terjual pada hari tersebut (ratus lembar)

T : harga tertinggi penjualan pada hari tersebut

R : harga terendah penjualan pada hari tersebut

C : harga penjualan terakhir pada hari tersebut

PN : perbedaan antara C dan harga penjualan sebelumnya

6.2 OBLIGASI

Obligasi dapat dibeli dan dijual di pasar obligasi. Harga pasar sekarang dari
suatu obligasi disebut harga pasar obligasi (market quotations). Nilai obligasi adalah
Rp.1.000,00 dan perkembangan harga obligasi dari hari ke hari biasanya diumukan
setiap hari pada halaman mengenai ekonomi dan bisnis pada hampir setiap media
massa- surat kabar dan majalah ekonomi.

Keterangan:

Nama: Nama obligasi

Bunga: Tingkat pembayaran bunga obligasi

Current yield: Penerimaan tahunan dibagi harga sekarang


Volume: Jumlah Rp.1.000.000 obligasi yang diperdagangkan

Harga tertinggi: Harga tertinggi pada hari perdagangan

Harga terendah: Harga terendah pada hari perdagangan

Harga Penutup: Harga terakhir transaksi obligasi pada hari perdagangan

Perubahan bersih: Perbedaan antara harga penutup dengan harga perdagangan


terdahulu.

6.3 Contoh Soal dan Jawaban

1. Tentukan penghasilan kotor dari penjualan 240 lembar saham A pada tingkat
harga rendah hari tersebut dengan ketentuan besarnya ongkos odd lot
Rp.5,00?

Jawaban: Round lot (100 lembar)

Harga eksekusi per lembar = Rp.32,00

Penghasilan kotor dari saham = 200 x Rp.32,00 = Rp.6.400,00

Odd lot (240 – 200 = 40 lembar)

Harga eksekusi per lembar = Rp.32,00 – Rp.5,00 = Rp.28,00

Penghasilan kotor dari saham = 40 x Rp.28,00 = Rp.1.120,00

Penghasilan total kotor dari penjualan saham = Rp. 6.400,00- Rp.1.120,00


= Rp.7.520,00

2. Tentukan harga pasar empat buah obligasi D bernilai Rp.2.000,00


berdasarkan harga penutup sebelumnya?

Jawaban: Harga penutup sebelumnya = harga penutup – perubahan bersih

= Rp.820,00 – Rp.33,00

= Rp.787,00

Harga pasar 4 buah obligasi D


Rp.2.000,00 = 4 x (2.000/1.000) x Rp.787,00

= Rp.6.296,00

BAB 7
PEMBELIAN
7.1 POTONGAN PENJUALAN
Ketika barang dagangan oleh perusahaan ditawarkan untuk dijual biasanya
disertai dengan katalog mau daftar harganya. Harga yang terdapat dalam katalog
atau daftar harga tersebut merupakan harga yang ditentukan untuk pelanggan
(customer). Daftar harga barang yang ditawarkan sering dibuat terpisah untuk setiap
kelompok customer potensial, seperti agen, penyalur, dan langganan. Penjual
memberikan daftar harga yang disertai dengan rincian daftar potongan. Potongan
penjualan ini biasanya menggunakan satuan persen (%).

Potongan = harga terdaftar x tingkat potongan

Harga kos netto adalah harga yang dibayar oleh pembeli. Harga kos netto
adalah harga terdaftar dikurangi potongan dan dapat dihitung dengan menggunakan
formula:

Harga kos netto = harga terdaftar – (harga terdaftar x tingkat potongan)

Contoh:

Sebuah televisi dengan harga terdaftar Rp.900.000,00 ditawarkan kepada agen


dengan potongan penjualan 20%. Tentukan kos bagi agen.

Harga kos netto = harga terdaftar – (harga terdaftar x tingkat potongan)

= Rp.900.000,00 – (Rp.900.000,00 x 20%)

= Rp.900.000,00 – Rp.180.000,00

= Rp.720.000,00

7.2 Contoh Soal dan Jawaban


1. Ny. RWT menerima sebuah tagihan dengan nilai total Rp.987.500,00
dengan termin 3/10,n/30. Apabila Ny. RWT membayar pada periode potongan,
berapa yang harus dibayar?

Jawaban: Kos netto = Nilai tagihan – (nilai tagihan x tingkat potongan)

= Rp.987.500,00 – (Rp.987.500,00 x 3%)

= Rp.987.500,00 – Rp.29.625
= Rp.957.875,00

2. Toko RINI menerima kiriman barang senilai Rp.25.000.000,00 dan jaminan


kerusakan barang Rp.400.000,00 dengan termin 2/10,n/90. Apabila
potongan diambil, tentukan jumlah yang harus dibayar.

Jawaban: Nilai barang = nilai kiriman – jaminan


= Rp.25.000.000,00 – Rp.400.000,00
= Rp.24.600.000,00

Jumlah yang harus dibayar = nilai barang x komplomen potongan


= Rp.24.600.000,00 x (100% - 2%)
= Rp.24.108.000,00
3. Tagihan tertanggal 15 Januari ditawarkan dengan termin 3/15,n/30. Apakah
menginginkan memperoleh potongan, tentukan tanggal paling lambat
dilakukan pembayaran?

Jawaban: Tanggal tagihan 15 Januari


Periode Potongan +15
30 Januari

Agar memperoleh potongan, pembayaran dilakukan paling lambat tanggal


30 Januari

4. Sebuah tagihan senilai Rp.4.000.000,00 termasuk biaya transportasi senilai


Rp.600.000,00 dengan termin 2/10,n/30. Tentukan jumlah yang harus
dibayar apabila pembayaran dilakukan setelah 11 hari tagihan itu diterima?

Jawaban: Pembayaran yang dilakukan sesudah periode potongan tidak mendapat


potongan. Oleh karena itu pada hari ke 11 harus dibayar peruh sebesar
Rp.4.000.000,00.

BAB 8
PENJUALAN
8.1 MARKUP
Suatu usaha harus menjual barang yang diproduksi dengan harga yang lebih
tinggi dibandingkandengan biaya produksinya. Selisih antara harga jual dengan
biaya produksi disebut markup.

Contoh:

Sebuah mesin cuci dijual seharga Rp.300.000,00 dengan biaya produksi


Rp.200.000,00. Besarnya markup dapat ditentukan sebagai berikut: Markup =
harga jual – biaya produksi

= Rp.300.000,00 – Rp.200.000,00
= Rp.100.000,00

8.2 Contoh Soal dan Jawaban

1. Tentukan markup berikut ini (a) apabila biaya produksi Rp.15.000,00 dan
harga jual Rp.27.000,00, (b) apabila biaya produksi Rp.30.000,00 dan
harga jual Rp.42.650 dan (c) biaya produksi Rp.21.500,00 dan harga jual
Rp.52.870,00.

Jawaban: (a) Markup = harga jual – biaya produksi

= Rp.27.000,00 – Rp.15.000,00

= Rp.12.000,00

(b) Markup = harga jual – biaya produksi

= Rp.42.600,00 – Rp.30.000,00

= Rp.12.600,00

(c) Markup = Harga jual – biaya produksi

= Rp.52.870,00 – Rp.21.500,00

= Rp.31.370,00

2. FYAM salon merencanakan untuk menjual peralatan salon seharga


Rp.9.590.000,00. Markup sebesar 75% atas harga pembelian. Tentukan
harga pembeliannya.
Jawaban: Harga pembelian = Harga jual

Persentase markup + 1

= Rp.9.590,00

75% + 1

= Rp.5.480,00

3. Apabila Surya Ban Sentosa, Ltd. Menjual ban seharga Rp.125.000,00


dengan biaya produksi Rp.90.000,00, berapakah besarnya markup?

Jawaban: Markup = harga jual – biaya produksi


= Rp.125.000,00 – Rp.90.000,00
= Rp.35.000,00

4. RIRIN Music Room Co. membeli kaset seharga Rp.2.950,00. Apabila


kaset tersebut dijual dengan harga Rp.7.950, berapakah markup?

Jawaban: Markup = harga jual – biaya produksi


= Rp.7.950.00 – Rp.2.950,00
= Rp.5.000,00

5. MANLY Computer memutuskan untuk menjual satu unit computer PC


seharga Rp.2.150.000,00. Harga yang ditawarkan perusahaan pembuat
computer tersebut adalah Rp1.975.000,00. Berapakah besarnya markup?

Jawaban: Markup = harga jual – harga dari perusahaan


= Rp.2.150.000,00 – Rp.1.975.000,00
= Rp.175.000,00

BAB 9

ASURANSI
9.1 PENDAHULUAN

Setiap kegiatan bisnis di dalam operasinya selalu mengandung risiko. Risiko


ini timbul sebagai akibat dari ketidakpastian yang terjadi pada masa yang akan
datang. Misalnya kebakaran, kecelakaan, atau bencana alam. Untuk menghindari
kerugian besar yang ditimbulkan dari ketidakpastian ini, maka pelaku bisnis-individu
atau perusahaan memerlukan asuransi.

Asuransi yang baik mempunyai pertimbangan bahwa resiko harus


mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Kerugian harus dapat dihitung dan diperkirakan;


2. Risiko dapat dijabarkan;
3. Yang diasuransikan harus dapat diketahui kerugian finansial dari suatu
kejadian.

9.2 ASURANSI KEBAKARAN

Asuransi kebakaran merupakan jaminan/perlindungan keuangan terhadap


kerugian pemilikan yang disebabkan kebakaran. Apabila lingkupnya diperluas,
asuransi ini termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh rokok atau penanggulangan
kebakaran.

Kos premi asuransi kebakaran tergantung atas bentuk struktur (kayu atau
tembok/brick), lokasinya, isinya, jarak hidran kebakaran, dan banyaknya polisi.
Premi tahunan didasarkan atas sejumlah rupiah dari setiap Rp.10.000,00 asuransi.
Untuk menentukan jumlah premi adalah sebagai berikut:

1. Tentukan berapa kali Rp.10.000,00 dari asuransinya


2. Kalikan jumlah tersebut dengan tingkat premi.

9.3 ASURANSI JANGKA PANJANG

Sebuah perusahaan asuransi yang menginginkan customernya membeli polis


lebih dari satu tahun dapat ditawarkan dengan tingkat premi yang menurun.

Tabel Multi Tahun


Periode (Tahun) Tingkat Asuransi
2 1,75 x tingkat asuransi tahunan
3 2,60 x tingkat asuransi tahunan
4 3,50 x tingkat asuransi tahunan

9.4 ASURANSI JANGKA PENDEK

Apabila sebuah perusahaan asuransi membatalkan sebuah polis atau barang


yang diasuransikan dibatalkan dari tanggungan asuransi, penghitungan premi
menggunakan tingkat asuransi jangka pendek kurang dari satu tahun. Tingkat
asuransi jangka pendek biasanya dinyatakan dalam peresentase tahunan.

9.5 PRINSIP GANTI RUGI

Prinsip ganti rugi menyatakan bahwa asuransi dapat dikumpulkan tidak


kurang dari kerugian actual dan nilai asuransi sebesar kerugian yang terjadi. Cara ini
digunakan untuk jenis asuransi yang tidak mungkin memperoleh laba dari adanya
suatu kerugian. Apabila jangkauan asuransi memadai, maka sebuah perusahaan
asuransi akan membayar sejumlah yang sama dengan kerugian atau disebut nilai
kas actual, yaitu nilai penggantian sebesar biaya pemilikan dikurang penyusutan.

9.6 Contoh Soal dan Jawaban

1. Nn. Ema Hesari membeli polis asuransi kebakaran senilai Rp.50.000.000,00.


Apakah tingkat premi tahunan sebesar Rp.1.000,00 untuk setiap Rp.100.000,00,
tentukan premi tahunannya?

Jawaban: Premi tahunan = (Rp.50.000.000/Rp.100.000) x Rp.1.000 =


Rp.500.000,00

2.Nn. Yuliani memiliki polis asuransi kebakaran dengan nilai Rp.110.000.000,00.


Premi tahunannya Rp.1.000,00 untuk setiap Rp.100.000,00. Apabila Nn. Yuliani
membatalkan polis tersebut sesudah 260 hari, tentukan pengembalian dana yang ia
terima?

Jawaban: Nilai dipotong perusahaan = (260 hari/365 hari) x Rp.110.000.000,00


= Rp.78.356.164,00

Nilai yang diterima Nn. Yuliani = Rp.110.000.000,00 – Rp.78.356.164,00

= Rp.31.643.836,00

3. Tn. Bagong mengalami kecelakaan mobil dan mengalami kerugian senilai


Rp.4.600.000,00. Apabila polis asuransi tertulis 3/6/0,5, tentukan nilai yang
harus dibayar oleh perusahaan asuransi.

Jawaban: Nilai penggantian yang tertulis untuk kecelakaan perorangan


Rp.3.000.000,00. Oleh karena itu hanya Rp.300.000,00 yang dibayar
perusahaan asuransi. Sisanya sebesar Rp.1.600.000,00 harus dibayar oleh
pemegang polis.

4. Sebuah perusahaan mempunyai taksiran kos sebesar Rp.250.000.000,00 dan


diasuransikan senilai Rp.190.000.000,00. Kebakaran terjadi dan nilai kerugian
Rp.65.000.000,00. Diasumsikan bahwa tingkat koisurens 80%, tentukan nilai
tanggungan yang dibayar perusahaan asuransi.

Jawaban: Nilai tanggungan = (nilai diasuransikan/nilai yang diminta) x kerugian

Nilai yang diminta = 80% x Rp.250.000.000 = Rp.200.000.000

Nilai yang ditanggung = (190.000.000/200.000.000) x Rp.65.000,000

= Rp.61.750.000,00

Anda mungkin juga menyukai