EDIT Cerpen Camping

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Pagi itu Amel sedang membereskan barang barangnya.

Amel dan teman temannya akan pergi


untuk berkemah di hutan karena acara berkemah yang diadakan oleh sekolah mereka. Setelah
semua beres Amel segera mandi dan berdandan rapi ala pramuka. Setelah selesai berdandan,
Amel menuju meja makan. Ternyata di meja makan sudah ada keluarga Amel menunggu.
Setelah sarapan, Amel pun segera berpamitan pada ibu dan bapaknya. Lalu menuju sekolah
dengan menggunakan sepedanya.
Di sekolah ternyata sudah ada banyak sekali murid-murid yang tidak sabar menantikan
kemah mereka di hutan. “Hai Amel!” sapa Rina. “Halo Rina!” Amel menyapa Rina balik.
Amel dan Rina mengobrol ria. Tak selang beberapa lama, bel berbunyi, murid-murid pun
segera ke lapangan untuk mendengarkan instruksi berkemah. Setelah mendengarkan instruksi
berkemah, mereka pun dibagi menjadi kelompok kecil. Amel sekelompok dengan Rina, Alan,
Aki, dan Wendy.
Setelah pembagian kelompok kecil itu, mereka segera membawa barang-barang untuk
berkemahnya kedalam bus. Setelah dipastikan tidak ada yang tertinggal, bus pun berjalan
menuju hutan tempat mereka akan berkemah.
“Gimana perasaan kalian?” Tanya Rina, “Ya gitulah Rin, males banget deh ikut kemah..”
Gerutu Aki, “Kan kamu yang mau ikut, gimana sih Ki?” Tanggap Alan, “Yaaa.. agak nyesel
sih.” Aki memegang kepalanya, “Belum ngerasain, udah nyesel aja kamu Ki” Amel
mengeleng-gelengkan kepalanya, “Jadi siapa nih ketua nya?” Tanya Alan, “Rina aja gimana?
Rina paling dewasa diantara kita.” Ucap Amel, “SETUJU.” Timpal yang lain, “HAH! Amel
lebih tau tentang kemah-kemah gitu... kenapa ga Amel aja??” Rina tampak tak setuju,
“Tenang Rin, kamu cocok kok jadi ketua!” Amel memeluk Rina, “Okelah..”.
Sekitar 3 jam perjalanan, dengan banyaknya rintangan, seperti bus mereka yang hampir jatuh
di pinggiran jurang, dan kejadian-kejadian yang tidak begitu berbahaya, dan dianggap seru
oleh mereka. Akhirnya bus mereka sampai juga di hutan tujuan.
Setelah sampai di hutan tujuan, mereka dikumpulkan, dan diarahkan dengan 1 regu 1
pendamping.
Setelah itu mereka pun mulai membangun tenda dan melakukan aktivitas masing masing.
“Mel.” Panggil Rina, “Iya Rin, ada apa?” Tanya Amel. “Ayo cari kayu untuk masak nanti
siang, mau ga?” Ajak Rina, “Ayo! Aku ajak yang lain ya.” “Iya, kutunggu.”
Amel mengajak Alan, Aki, dan Wendy. “Pass deh, aku mau ngeliatin drama regu sebelah
dulu.” Tolak Wendy. “AYO!” Alan menyetujui. “Ayo Ki!” “Ga ah! Aku mau tidur.” Alan
menarik paksa Aki. “AHHH! AKU NGANTUK!” Gerutu Aki tidak suka, yang lain tertawa
melihatnya.
Amel, Rina, Alan, dan Aki berkeliling mencari kayu untuk masak siang nanti. Setelah sekitar
20 menit, “Mel, segini udah cukup?” Tanya Rina, “Udah cukup kok Rin.” Jawab Amel. “Ayo
balik ke kemah” Ucap Aki menguap. “Remaja jompo kamu Ki.” Ejek Alan, Aki hanya
melihat Alan malas.
Mereka kembali ke tenda mereka. Wendy menyambut mereka dan menceritakan yang terjadi
di tenda-tenda teman kelas mereka yang lain.
“Banyak yang lupa bawa barang ya... Untung kita punya Rina!” Ucap Alan, “Banyak juga
yang berkelahi posisi tenda... Untung saja regu kita oke-oke aja mau dimanapun, ya kan
guys?” Tanya Amel, “IYUP!” Mereka berempat kompak menjawab.
Beberapa dari mereka yang berkemah pun tertidur karena mereka sudah bangun sejak jam 2
pagi untuk menyiapkan barang dan berangkat sekolah. Termasuk Aki, Alan, Amel, Rina, dan
Wendy.
Siang tiba, Rina terbangun karena silau. “Guys! Bangun yuk! Ayo masak makan siang!” Rina
membangunkan yang lain. “Hoam! Mau makan apa?” Tanya Aki dengan muka masih
mengantuk. “Kalian mau makan apa?” Tanya Rina. “Ayam aja yuk, ayam goreng, aku bawa
ayam sama tepungnya, mau ga?” Tawar Alan, “MAU!” Mereka kompak menjawab.
Mereka ber5 pun memasak ayam goreng, tidak lupa sayur dan buahnya.
“Akhirnya selesai, Hmmmm.... Aroma nya bikin makin laper aja..” Mereka pun segera
menyiapkan makanan yang sudah mereka buat ke piring.
Kakak pendamping mereka memasuki tenda mereka, “Kalian sudah membuat makan siang?
Rajinnya adek-adek yang kakak sayangi inii!”. Mereka ber5 dan kakak pendamping mereka
pun makan bersama.
Setelah mereka makan, mereka mendapat jam kosong hingga menuju sore.
Mereka melakukan aktivitas masing-masing. Aki tidur-tiduran sambil membaca buku yang ia
bawa. Alan mengambil beberapa kayu untuk membuat kayu bakar nanti malam. Rina, Amel,
dan Wendy mengobrol bersawa murid-murid lain di tenda sebelah.
Sekitar jam 3 sore, mereka semua dipanggil untuk melakukan jelajah. Di hutan itu terdapat 10
pos, 3 regu pertama yang mencapai pos terakhir akan mendapatkan hadiah.
Alan, Amel, Rina, Aki, dan Wendy sangat semangat untuk menjelah hutan, mereka adalah
anak alam.
Setelah sekitar 1 jam setengah, Regu Rina mencapai pos terakhir. “Halo kak!” Sapa Rina
kepada kakak di pos ke 10 itu. “Halo! Kalian disini akan mencari kunci harta karun.” Kakak
penjaga pos menjelaskan. “Kunci itu diolah dari kumpulan satu paru-paru, kunci itu juga bisa
dibuat dengan kotoran hewan yang besar namun kalah dengah hewan yang kecil. Selamat
mencari!”
“Apa itu??” Tanya Alan dengan muka bingungnya, “Apa yaa...” Rina memegang kepalanya
berpikir. “Hewan besar kalah dengan hewan kecil itu gajah.” Ucap Wendy. “Apa yang dibuat
dari kotoran gajah?” Tanya Rina. “OHH! I get it.” Teriak Aki senang, “APA??” Mereka
melirik Aki penasaran. “Maksud paru-paru adalah paru-paru dunia, yang berarti pohon,
sementara kotaran gajah dapat dijadikan segala produk kertas, jawabannya adalah buku!”
Jelas Aki. “Ayo kita cari buku!”
Setelah 15 menit berlalu, akhirnya mereka menemukan satu buku. Mereka menyerahkannya
kepada kakak penjaga pos. “Buku adalah kunci kesuksesan!” Ucap Amel kepada kakak
penjaga pos, “Benar.” Kakak penjaga pos mempersilahkan mereka kembali ke tenda mereka,
regu mereka merupakan regu pertama yang berhasil menyelesaikan semua pos di hutan itu.
Waktu berjalan cepat, sudah saatnya untuk makan sore. Kakak-kakak pendamping regu-regu
murid memasuki tenda mereka dan menyerahkan box berisi makanan. 3 regu yang berhasil
menyelasaikan 10 post duluan mendapatkan makanan tambahan. Mereka berseru ria didalam
tenda masing-masing karena jelajah itu seru.
Saat malam, mereka mencari kayu dan membuat api unggun. Lalu mereka pun mengikuti dan
melewati berbagai acara. Ada yang menari, menyanyi, membaca cerita, membaca puisi dan
lain lain.
Regu Rina menampilkan sejumlah atraksi, sebenarnnya mereka selain anak alam, anak gym
juga.
Setelah acara selesai, tanpa berangsur lama mereka langsung pergi ke tenda masing-masing
untuk makan malam dan tidur.
Esoknya, hari kedua kegiatan berkemah dihutan, mereka memasak sarapan sesuai dengan
bahan yang dibawa regu masing-masing.
Selesai memasak sarapan, mereka memakan hasil masakannya. Lalu mereka mereka
berkumpul. Kakak pembina menjelaskan bahwa mereka akan berkeliling hutan.
Regu Rina senang mendengar mereka akan berkeliling hutan sebentar lagi, mereka
mengambil persiapan untuk berkeliling hutan.
Setelah semua sudah siap dengan peralatannya, mereka pun mulai berangkat mengitari hutan.
Di tengah perjalanan, karena Aki yang ingin buang air, Regu Rina pun menepi ke dalam
sebuah gua.
“Udah belum Ki?” Tanya Alan, “SABAR!” Teriak Aki.
Seusai Aki menyelesaikan urusannya, “Kamu inget jalannya?” Tanya Wendy, “Aduh.. lupa
nih...” Ucap Alan menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal. “Tenang guys, jangan
panik..” Kata Rina menenangkan, “GUYS! Gimana kalo kita buat api aja, api SOS!” Usul
Amel, “OH iya, ayo cari kayu!” Aki mulai mencari kayu, yang lainnya segera ikut mencari
kayu.

Besoknya mereka pun berkemas untuk pulang ke rumah masing masing. Setelah berkemas
mereka pun berfoto ria untuk mengingat masa ini. Mereka pun kembali ke sekolah dan
menunggu orangtua mereka untuk menjemput mereka pulang. Pengalaman berkemah di
hutan sangatlah seru, tidak bisa dilupakan di lubuk hati mereka semua.

Anda mungkin juga menyukai