Bab I
Bab I
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor
yang diketahui). Maksud „dibayar‟ pada definisi di atas bahwa ruang atau
waktu bagi suatu pesan iklan umumnya harus dibeli. Kata „nonpersonal‟
berarti iklan melibatkan media massa yaitu TV, radio, majalah, koran.
(Morissan, 2010:17).
1
2
rokok tidak bisa bangkit. Untuk menciptakan sebuah iklan yang berbobot
produk kosmetik.
melainkan lebih pada edukasi dan kritik sosial. Konstruksi pesan yang
disampaikan berasal dari realitas sosial. Seperti pada iklan rokok Djarum
wakil rakyat dan maraknya kasus korupsi di dalamnya. Pada penelitian ini,
peneliti lebih menitik beratkan pada iklan rokok Djarum 76 versi Wakil
Dibuang Rakyat Miskin, Kontes Jin, dan Korupsi Pungli & Sogokan.
Kritik sosial yang ditampilkan dalam tiga versi iklan rokok Djarum
rakyat dengan meminta imbalan kepada rakyat dengan bentuk pungli dan
diharapkan bila korupsi lenyap, maka kehidupan rakyat akan lebih baik
adalah sosok Jin. Jin yang mengenakan pakaian adat dari budaya
dimaksud memiliki makna penolong. Dalam iklan ini, Jin berperan sebagai
uang rakyat dengan berlebihan hanya untuk melakukan hal yang bila
terungkap pula nilai proyek pengharum ruangan DPR 1,59 Miliar, proyek
kelender 1,3 Miliar, proyek layar welcome DPR 4,8 Miliar, dan proyek
tahun 2012 terungkap proyek renovasi ruang badan anggaran DPR dengan
ditetapkan sebagai orang yang bertanggung jawab atas proyek renovasi ini.
(politik.news.viva.co.id/, 26/12/2012).
seakan tak ada habisnya adalah kasus korupsi. Beberapa kasus korupsi
menteri negara. Dan masih banyak lagi kasus korupsi yang membelit
berkurang.
namun pesan yang disampaikan jelas sebagai kritik sosial pada pemangku
melihat sisi ide kreatif dalam bentuk edukasi realitas sosial. Metode
pesan media. Selain itu resepsi audience memiliki sifat yang berbeda pada
guru, petani, pedagang dan pejabat publik dalam satu wilayah. Alasan
latar belakang profesi peneliti memilih guru, petani dan pedagang. Dalam
peneliti memilih pejabat publik karena dinilai sebagai wakil rakyat yang
kebijakan.
Rokok Djarum 76, versi Korupsi, Pungli & Sogokan di Media Televisi.
tokoh jin dalam iklan. Hasil penelitian ini menguak makna konotasi, yaitu
suap terjadi di birokrasi dan dilakukan tanpa rasa malu, identik dengan
tidak bisa berbuat apa-apa, orang tidak lagi mempercayai pihak berwenang
untuk menghapus korupsi, korupsi sangat sulit untuk dihapus. Selain itu,
peneliti juga mengungkapkan ada tiga mitos dalam iklan ini, yakni pada
juga menemukan sebuah ideologi yang muncul pada iklan ini adalah
berbeda dengan iklan rokok lainnya. Fokus penelitian ini adalah tanda-
tanda audiovisual yang memiliki makna, yaitu kata (bahasa), isyarat tubuh,
cahaya, warna, teks, dan efek suara. Hasil dari penelitian ini menemukan
bahwa tampilan visual dari Iklan Djarum 76 Versi Wakil Rakyat terdiri
penelitian ini adalah iklan Djarum 76 Versi Wakil Rakyat ini tidak hanya
permasalahan.
di atas berfokus pada iklan dengan melihat tanda dan makna dalam iklan
tema realitas sosial. Penelitian yang akan dilakukan akan fokus pada
8
Rakyat Miskin, Kontes Jin, dan Korupsi Pungli & Sogokan. Serta
B. Rumusan Masalah
Ponorogo?
C. Tujuan Penelitian
Versi “Wakil Dibuang Rakyat Miskin, Kontes Jin, Korupsi Pungli &
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
KKN.
E. TINJAUAN PUSTAKA
a. Tinjauan Pustaka
komunikasi
bagian dari ilmu komunikasi yang lebih luas. Menurut Berger dan
memahami produksi, proses dan efek dari sistem simbol dan tanda
2010 : 5).
11
2010:115).
2002: 35).
2010:6).
kini membutuhkannya.
Komunikasi Massa;
2. Iklan Televisi
(Jefkins, 1996:5).
Dalam iklan televisi adalah salah satu dari iklan lini atas
iklan kecil.
setiap produk yang akan ditayangkan. Dalam hal ini iklan rokok
ketentuan berikut:
merokok;
adalah rokok;
masyarakat.
3. Encoding – Decoding
spesifik.
Gambar 1.1
tidak ada „makna‟ yang diambil maka bisa jadi tidak ada konsumsi
170).
20
kelompok ini tidak menolak akan suatu program dan mereka tidak
atas film atau genre program televisi dan produksi, latar belakang
305).
hari baik sebagai topik dan sebuah aktivitas yang dibentuk dan
b. Kerangka Pemikiran
Resepsi Audience
F. Metodologi
a. Jenis Penelitian
digunakan untuk mengungkap pesan atau makna dari isi iklan rokok
beda.
b. Subjek Penelitian
kebijakan dari wakil rakyat secara langsung. Dan pejabat publik dinilai
c. Objek Penelitian
korupsi.
d. Sumber Data
Pada penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, antara lain :
1) Data Primer
2) Data Sekunder
lainnya.
f. Teknik Sampling
dengan membatasi suatu area agar penelitian yang dilakukan fokus dan
tidak meluas. Sehingga pada penelitian ini berfokus pada satu desa
tersebut.
g. Validitas Data
2010: 196)
pengalaman tersebut.
1) Menyeleksi
tersebut.
2) Mengklasifikasi
3) Mengolah Data
4) Menganalisis