Makalah Sosiologi SMA
Makalah Sosiologi SMA
Makalah Sosiologi SMA
GEJALA SOSIAL
DISUSUN OLEH :
NAILA SHIVA
KELAS : X.9
Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan
Karunia-Nya yang begitu besar, saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
harapan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan mengenai materi
pada mata pelajaran Sosiologi mengenai gejala sosial. Makalah ini dibuat dalam
rangka memenuhi tugas mata pelajaran sosiologi, dengan judul makalah ini adalah
“TAWURAN ANTAR PELAJAR SEBAGAI PERMASALAHAN GEJALA
SOSIAL”.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saya berharap akan adanya kritik serta saran atau
masukan yang membangun sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi saya
maupun bagi para pembaca.
Naila Shiva
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ........................................................................................................ 5
A. Kesimpulan .............................................................................................. 26
B. Saran ........................................................................................................ 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah sosial adalah keadaan yang dianggap oleh anggota masyarakat yang
berpengaruh sebagai sesuatu yang tidak diinginkan, tidak dapat ditoleransi, atau
sebagai ancaman terhadap nilai-nilai dasar masyarakat, dan memerlukan tindakan
1
kelompok untuk menyelesaikannya. Masalah sosial berbeda dengan masalah-
masalah yang lain karena hubungannya yang erat dengan institusi dan norma.
Masalah sosial dinggap masalah karena melibatkan hubungan manusia serta nilai-
nilai dan menjadi gangguan kepada harapan masyarakat atau hal-hal yang
dianggap perlu dari segi moral.
Ditinjau dari sudut ilmu sosial bahwa masalah-masalah sosial timbul akibat
proses proses perubahan sosial (social change) dan perunahan kebudayaan
(culture change). Perubahan sosial dan kebudayaan ini adalah proses-proses yang
secara tetap dan terus menerus dialami oleh setiap masyarakat manusia, cepat
atau lambat, berlangsung dengan tenag ataupun berlangsung dengan kekacauan.
Jadi pada dasarnya, masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral.
Masalah tersebut merupakan persoalan, karena menyangkut tata kelakuan yang
immoral, berlawanan dengan hukum dan bersifat merusak. Sebab itu masalah-
masalah sosial tidak akan mungkin di telaah tanpa mempertimbangkan ukuran-
ukuran masyarakat mengenai apa yang dinggap baik dan apa yang dianggap
buruk.
2
norma-norma tersebut merupakan gejala abnormal yang merupakan masalah
sosial.
Gejala sosial adalah segala peristiwa yang terjadi antarmanusia dan oleh
manusia, entah itu individu maupun kelompok. Contoh diantaranya ialah
kemiskinan, kejahatan, perang, kewirausahaan, dan persamaan gender. Setiap
gejala sosial menjadi dampak sekaligus penyebab dari gejala sosial yang lain.
Misalnya keyakinan agama memengaruhi praktik ekonomi. Sedangkan
3
kepentingan ekonomi menentukan teori politik. Gejala sosial berbeda dengan
gejala alam. Bentuknya juga bermacam-macam seperti gejala ekonomi, politik,
budaya, dan moral.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Gejala sosial merupakan segala sesuatu yang di buat maupun di lakukan oleh
manusia di dalam lingkungan kehidupannya. Terdapat bermacam-macam gejala
sosial yang bisa dilihat dari kehidupan sehari-hari atau bahkan di lingkungan.
Gejala-gejala sosial yang terjadi tersebut kemudian nantinya akan menimbulkan
6
suatu permasalahan baru dalam lingkungan masyarakat. Hal tersebut dapat terus
menerus terjadi hingga di temukan sebuah upaya penyelesaian untuk masalah
tersebut. Gejala-gejala sosial yang terjadi di Indonesia sangat beragam, mulai dari
gejala yang membawa sesuatu yang menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Gejala
umum yang terjadi dilingkungan sosial umum Indonesia pada umumnya
berkenaan dengan tingkah laku masyarakat dalam lingkungan sosialnya.
Penyebab masalah sosial ada dua, yaitu faktor kultural dan faktor struktural.
7
Ada beberapa karakteristik suatu kondisi bisa disebut sebagai gejala sosial,
yakni diantaranya:
2. Bersifat Dinamis: akan terus berubah karena mengacu pada sifat manusia
yang juga terus mengalami perubahan. Perubahan pada masyarakat
tersebut terjadi karena berbagai pengaruh, juga karena perkembangan
zaman.
4. Sulit Dimengerti: Ini terjadi karena gejala sosial timbul dari masyarakat
yang mengalami perubahan atau dinamis. Beda dengan gejala alam yang
bisa diukur, dipelajari, bahkan bisa diprediksi.
6. Bersifat Kualitatif: tidak bisa diukur, tapi harus dilihat dan dicermati
secara mendalam. Karena menyangkut tentang interaksi sosial yang tentu
tidak ada alat ukurnya.
8. Punya Dampak Positif dan Negatif: bisa menjadi efek positif jika diterima
dengan baik oleh masyarakat dan bisa diikuti sehingga memberikan
banyak manfaat.
8
Jenis-jenis gejala sosial
b) Hidup bersama untuk waktu yang cukup lama. Dalam hidup bersama ini
akan terjadi interaksi.
9
Menurut Soerjono Soekanto dalam masyarakat setidaknya memuat unsur
sebagai berikut:
Masalah sosial berkaitan dengan konsep das sollen (harapan) dan das sein
(kenyataan). Das sollen dan das sein tidak selalu terjadi keseimbangan.
Kesenjangan itulah yang dinamakan dengan masalah sosial jika terjadi secara
berlarut-larut. Masalah sosial berkaitan dengan ukuran nilai-nilai dan norma-
norma sosial.
10
Dalam ragamnya, gejala sosial dibedakan menjadi 4 macam aspek. Adapun
penjelasan mengenai pengertian ragam gejala sosial yang terjadi di dalam
kehidupan masyarakat sebagai berikut:
Gejala sosial pada aspek ekonomi dapat dilihat dari banyaknya orang
yang tidak dapat (mampu) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari.
11
2. Gejala Sosial di Aspek Kebudayaan Beberapa contoh gejala sosial di
aspek kebudayaan adalah kenakalan remaja, konflik antarsuku,
diskriminasi, gender, pernikahan dini, perceraian, ekspolitasi
lingkungan, dan lainnya.
12
b. Kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan.
13
Beberapa contoh dampak negatif dari gejala sosial adalah sebagai berikut:
14
3. Mengatasi pengangguran
Keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari beberapa ribu pulau besar kecil
dari barat sampai ke timur yang kemudian tumbuh menjadi satu kesatuan
sukubangsa yang melahirkan berbagai ragam budaya.
Indonesia terletak antara dua titik silang samudra yaitu Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Letak strategis ini merupakan daya tarik bagi bangsa-bangsa
asing datang dan singgah di wilayah ini sehingga Amalgamasi (perkawinan
campur) dan Asimilasi (perbauran budaya) diantara kaum pendatang dan
penduduk asli maupun antara kaum pendatang sendiri terjadi. Hal demikian
membuat masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai ras, etnis dan sebagainya.
Iklim yang berbeda antara daerah satu dengan daerah lain menimbulkan
perbedaan mata pencaharian penduduknya. Contoh: orang yang tinggal di wilayah
pedalaman cenderungbermata pencaharian sebagai petani, sedangkan yang tinggal
di wilayah pantai sebagai nelayan/pelaut.
15
Adanya pelapisan sosial dapat pula mengakibatkan atau mempengaruhi
tindakan-tindakan warga masyarakat dalam interaksi sosialnya. Pola tindakan
individu-individu masyarakat sebagai konsekuensi dari adanya perbedaan status
dan peran sosial akan muncul dengan sendirinya.
16
Dengan demikian salah satu dimensi yang harus difahami oleh manusia
adalah dimensi sosial, tanpa melepaskan hubungan imanen (melekat)–nya dengan
dimensi-dimensi lainnya. Mempelajari dimensi sosial manusia berarti
menekankan perhatian pada aspek manusia dalam kerangka kekelompokannya
dengan manusia lain, tanpa mengabaikan hubungan dan kesalingpengaruhannya
dengan dimensi lainnya tersebut.
Keluarga
Kerabat
Suku
Marga
Koperasi
Klub sepakbola
Peperangan
Partai politik
Parlemen
Migrasi
17
B. Fungsi Sosiologi untuk Mengenal Gejala Sosial
18
sosial di masyarakat. Sosiologi dapat memahami perkembangan masyarakat, baik
desa maupun kota, sehingga proses penyusunan perencanaan social.
19
kecacatan etika, baik dalamkehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya. Dalam
hal ini penulis mengambil permasalahan tawuran pelajar sebagai salah satu
permasalahan etika sosial yang marak terjadi di negeri ini.
Tawuran antar pelajar merupakan fenomena sosial dan salah satu masalah
gejala sosial yang sering dan biasa atau lumrah terjadi di Indonesia, bahkan
tawuran sudah seperti menjadi kegiatan rutin dari pelajar yang menginjak usia
remaja. Tawuran antar pelajar sering terjadi di kota, salah satunya Bandar
Lampung.
Para pelajar remaja yang sering melakukan aksi tawuran tersebut lebih senang
melakukan perkelahian di luar sekolah dari pada masuk kelas pada kegiatan
belajar mengajar. Tawuran tersebut telah menjadi kegiatan yang turun temurun
pada sekolah tersebut, sehingga ada yang berpendapat bahwa tawuran sudah
membudaya atau sudah menjadi tradisi pada sekolah tertentu.
20
Pada hakekatnya dalam hal ini setiap anak atau pelajar sudah mendapatkan
jaminan khusus dari negara tentang perlindungan atas hak untuk mendapatkan
pendidikan yang layak sesuai dengan status dan kewajiban mereka sebagai
pelajar. Perkelahian pelajar yang dilakukan secara berkelompok maupun beberapa
orang tergolong sebagai tindak pidana yang diancam oleh undang-undang, yakni
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak.
21
peraturan yang harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok
teman sebayanya.
a. Faktor Internal
Faktor internal ini terjadi didalam diri individu itu sendiri yang
berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam
menyelesaikan permasalahan disekitarnyadan semua pengaruh yang
datang dari luar. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya tidak
mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan yang kompleks.
Maksudnya, ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan keanekaragaman
pandangan,ekonomi, budaya dan berbagai keberagaman lainnya yang
semakin lama semakin bermacam-macam. Para remaja yang
mengalami hal ini akan lebih tergesa-gesadalam memecahkan segala
masalahnya tanpa berpikir terlebih dahulu apakah akibatyang akan
ditimbulkan. Selain itu, ketidakstabilan emosi para remaja juga
memilikiandil dalam terjadinya perkelahian. Mereka biasanya mudah
friustasi, tidak mudahmengendalikan diri, tidak peka terhadap orang-
orang disekitarnya. Seorang remaja biasanya membutuhkan
pengakuan kehadiran dirinya ditengah-tengah orang-orang
sekelilingnya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu, yaitu :
1. Faktor Keluarga
22
ia tumbuh menjadi remaja maka ia akan terbiasamelakukan
kekerasan karena inilah kebiasaan yang datang dari
keluarganya.Selain itu ketidak harmonisan keluarga juga bisa
menjadi penyebab kekerasanyang dilakukan oleh pelajar.
Suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan
tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang
baik dapatmenimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia
terutama pada masa remaja.Menurut Hirschi (Mussen dkk,
1994). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah
satu penyebab kenakalan remaja dikarenakan tidak
berfungsinyaorang tua sebagai figure teladan yang baik bagi
anak (Hawari, 1997).
2. Faktor Sekolah
23
3. Faktor Lingkungan
24
Dalam usaha mengatasi tawuran pelajar, baik pencegahan maupun
penanggulangan pasca kejadian. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Saah satu contoh kasus mengenai dampak dari gejala sosial yang kurang baik
adalah tawuran antar pelajar. Tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan
oleh sekelompok orang yangmana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang
sedang belajar.
26
Dalam penanggulangan tawuran pelajar pada dasarnya diharapkan adanya
pembelajaran etika dan moral. Begitupun dalam mencari teman sepermainan.
Sang anakharuslah diberikan pengarahan dari orang dewasa agar mampu memilih
teman yang baik. Masyarakat sekitar pun harus bisa membantu para remaja dalam
mengembangkan potensinya dengan cara mengakui keberadaanya.
B. Saran
Gejala sosial dapat berdampak positif jika masyarakat dapat terbuka dan
mengimbangi perubahan sosial yang terjadi. Gejala sosial yang dihadapi dengan
cara yang tepat justru akan memberikan banyak manfaat dalam kehidupan
masyarakat. Beberapa hal dari dampak baik yang ditimbulkan untuk memberikan
gejala sosial yang positif diantaranya yaitu :
27
5. Terus mengembangkan ilmu pengetahuan, dimana akan melahirkan SDM
yang terdidik. Hal tersebut akan meningkatkan banyak sektor seperti
meningkatkannya ilmu pengetahuan, teknologi, dan industrialisasi. Selain
itu, masyarakat akan sadar terhadap pentingnya ikut andil dalam dunia
politik.
1. Adanya penanaman etika dan moral baik dalam lingkup keluarga, sekolah
maupunlingkungan sekitarnya.
28
DAFTAR PUSTAKA
Pratama, Nicko. 2020. Melihat Gejala Sosial yang Ada di Masyarakat dalam
Kacamata Antropologi Hukum. Padang : Universitas Eka Sakti Padang.
29