Risalah Aanwizing CP Kranji
Risalah Aanwizing CP Kranji
Risalah Aanwizing CP Kranji
BAB I
SYARAT – SYARAT UMUM
Pasal 1
PENGERTIAN UMUM MENGENAI PEKERJAAN
1. Nama Pengadaan
Pengadaan Pekerjaan Standarisasi Outlet Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji.
2. Lokasi Pengadaan
Kantor Wilayah PT Pegadaian Jl. Jl.Senen Raya No.36, Senen, Kec.Senen, Kota
Jakarta Pusat 10410.
3. Dokumen Pengadaan
Dokumen Pengadaan adalah semua dokumen yang terkait dengan proses
pengadaan mulai dari surat permintaan pengadaan sampai dengan perjanjian kerja.
4. Surat Perintah Kerja
Surat Perintah Kerja yang selanjutnya disingkat dengan SPK adalah Surat Perintah
yang diterbitkan oleh Pemberi Tugas sebagai dasar untuk memulai pekerjaan.
5. Hari Kerja
Yang dimaksud dengan hari kerja adalah hari Senin s.d. Jumat dari jam 07.30 WIB
s.d.16.30 WIB dan bukan merupakan hari libur nasional/daerah atau yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
6. Hari Kalender
Yang dimaksud dengan hari kalender adalah hari Senin s.d. Minggu termasuk hari
libur.
7. Pemberi Tugas
Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah PT Pegadaian
8. Pelaksana Pengadaan
Pelaksana Pengadaan adalah Bagian Pengadaan dan Logistik pada Departemen
Logistik dan Umum PT Pegadaian Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
9. Peserta Pengadaan
Peserta Pengadaan adalah Perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Rekanan
Mampu (DRM) PT PEGADAIAN.
10. Pelaksana Pekerjaan
Pelaksana pekerjaan adalah perusahaan yang menerima Surat Perintah Kerja
Pengadaan Pekerjaan Standarisasi Outlet Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji.
11. Pimpinan/Direktur Perusahaan Peserta Pengadaan
Pimpinan/Direktur Perusahaan Peserta adalah Pihak yang namanya tertera dalam
Akta Pendirian Perusahaan beserta Perubahan terakhir yang masih berlaku sebagai
pengurus perusahaan.
12. Kuasa Perusahaan Peserta Pengadaan
Kuasa Perusahaan Peserta adalah Organ Perusahaan Peserta Pengadaan yang
menerima kuasa dari Pimpinan/Direktur.
13. Pengawas Pekerjaan
Pengawas Pekerjaan adalah Pengguna, dalam hal ini Kantor Wilayah atau pihak
ketiga (pengawas independen) yang ditunjuk PT Pegadaian.
Pasal 3
PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)
Pasal 4
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
Pasal 5
PAJAK-PAJAK
Pasal 6
ANTI SUAP DAN ANTI KORUPSI
BAB II
KETENTUAN – KETENTUAN TKDN
Pasal 7
TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
Pasal 8
DOKUMEN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
BAB III
KETENTUAN – KETENTUAN PENGADAAN
Pasal 9
KETENTUAN PERSYARATAN PESERTA
Peserta yang dapat mengikuti Pengadaan Pekerjaan Standarisasi Outlet Tahun 2023
Kantor Wilayah VIII Jakarta 1 Cabang Kranji sebagai berikut :
1. Perusahaan berbadan hukum yang bergerak di bidang jasa konstruksi yang
dibuktikan dengan copy NIB (Nomor Induk Berusaha)/Sertifikat Badan Usaha Jasa
Konstruksi (SBUJK).
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 3 dari 29
2. Memiliki pengalaman kerja di bidang konstruksi atau sejenis yang dibuktikan dengan
copy SPK/Kontrak/Perjanjian Kerja;
3. Memiliki sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi untuk melaksanakan
pekerjaan standarisasi eksterior dan interior yang dibuktikan dengan CV dan copy
sertifikat keahlian.
Pasal 10
DOKUMEN PENGADAAN
Pasal 11
KETENTUAN DOKUMEN PENAWARAN
Pasal 12
KETENTUAN PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN
1. Sampul Penawaran.
a. Sampul penawaran dibuat dari kertas tidak tembus baca, warna coklat;
b. Semua sampul dalam keadaan tertutup tanpa tulisan identitas perusahaan.
c. Pada sampul bagian depan, sudut kanan bawah ditulis sesuai dengan Gambar 1
berikut :
Gambar 1 ( Sampul Induk )
Pekerjaan Standarisasi Outlet Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1 Cabang
Kranji
Kepada Yth :
Pelaksana Pengadaan PT Pegadaian
Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Jl. Senen Raya No.36, Senen.
Kec.Senen, Kota Jakarta Pusat
di
Jakarta
2. Bahasa yang dipergunakan.
Bahasa yang dipergunakan dalam surat penawaran beserta lampirannya adalah
Bahasa Indonesia dan/atau bahasa asing untuk hal –hal teknis (jika ada).
Dokumen Penunjang yang menggunakan Bahasa Asing perlu disertai penjelasan
dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku
adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
3. Cara Penyampaian Dokumen Penawaran.
Cara Penyampaian Dokumen Penawaran adalah sebagai sistem 1 (satu) sampul.
Dokumen Administrasi dan Teknis serta Dokumen Penawaran Harga masing-masing
dijilid/dibendel dan dimasukan ke dalam sampul pembungkus.
Pasal 13
PEMASUKAN DAN PEMBUKAAN PENAWARAN
Pasal 15
EVALUASI DAN PENENTUAN CALON PEMENANG
1. Terhadap penawaran yang sah akan dilakukan evaluasi/penilaian harga dan teknis
untuk mendapatkan calon pemenang sesuai urutan.
2. Komposisi evaluasi/penilaian harga : teknis adalah 60:40
3. Evaluasi harga dan teknis meliputi penilaian dokumen penawaran yang disampaikan
sebagaimana tercantum dalam Pasal 11 RKS ini.
4. Penawaran harga yang terendah belum tentu menjadi calon pemenang pengadaan
namun ditentukan dengan penilaian atas bobot.
Pasal 16
KLARIFIKASI & NEGOSIASI
Pasal 17
PENETAPAN PEMENANG TENDER/SELEKSI TERBATAS
Pasal 18
TENDER/SELEKSI TERBATAS GAGAL
Pasal 20
PENCORETAN DARI DAFTAR REKANAN/BLACKLIST
Pasal 21
PENUNDAAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 22
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pekerjaan Bongkaran
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan ini.
Semua pembongkaran dinding taman, kanopi ACP, janggutan kanopi beton,
lisplang, dan plafond dan lain-lain yang diisyaratkan untuk dibongkar untuk
pelaksanaan pekerjaan yang baru baik yang berupa struktural ataupun yang non
struktural.
b. Syarat pembongkaran:
Semua pembongkaran harus menggunakan cara dan alat-alat khusus yang tidak
akan merusak bagian-bagian yang tidak diisyaratkan dibongkar;
Tidak diperkenankan menggunakan bahan peledak atau alat yang dapat
membahayakan orang lain;
2. PEKERJAAN BAJA
a. Pekerjaan rangka baja
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan dan
membuat konstruksi baja/besi. Spesifikasi ini meliputi syarat-syarat perencanaan,
fabrikasi dan pemasangan tentang konstruksi baja untuk atap, penyokong (support),
dan sebagainya, sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar kerja.
Standar
i. Bahan Struktur atau Konstruksi
ii. Ukuran-ukuran
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap
semua ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
b. Pelaksanaan
Pengelasan
i. Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman.
ii. Semua pekerjaan pengelasan harus rapi tanpa menimbulkan kerusakan-
kerusakan pada beban bajanya.
iii. Pengelasan harus menjamin pengaliran yang rata dari cairan elektrode
tersebut.
iv. Teknik atau cara pengelasan yang dipergunakan harus memperlihatkan
mutu dan kualitas dari las yang dikerjakan.
v. Permukaan dari area yang akan dilas harus bebas dari kotoran yang
memberi pengaruh besar pada kawat las. Permukaan yang akan dilas harus
bersih dari aspal, cat minyak, karat, dan bekas-bekas potongan api yang
kasar, bekas potongan api harus digurinda dengan rata. Kerja bekas
pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
vi. Pemberhentian las harus pada tempat yang ditentukan dan harus dijamin
tidak akan berputar atau berbengkok.
vii. Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las (pengelasan lebih dari
satu kali), maka sebelum dilakukan pengelasan berikutnya lapis terdahulu
harus dibersihkan dari kerak-kerak las atau slag dan percikan-percikan
logam yang ada. Lapisan las yang berpori-pori atau retak atau rusak harus
dibuang sama sekali.
Sambungan
i. Sambungan-sambungan yang dibuat harus mampu memikul gaya-gaya
yang bekerja, selain berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan
lenturan batang.
ii. Hanya diperkenankan 1 (satu) sambungan dalam 1 (satu) bentang. Yang
dimaksud dengan 1 bentang adalah panjang komponen batang baja dimana
hanya ujung-ujungnya terdapat sambungan dengan menggunakan bolt.
Lubang-lubang Baut
i. Lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan
diameternya. Kontraktor tidak boleh merubah atau membuat lubang baru di
lapangan tanpa seijin Pengawas.
ii. Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi yang tipis
(maksimum 10 mm), boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut
dengan api sama sekali tidak diperkenankan.
iii. Baut penyambung harus berkualitas baik dan baru.
iv. Diameter baut, panjang ulir harus sesuai dengan yang diperlukan. Mutu baut
yang digunakan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar
perencanaan.
v. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut yang
akan mengurangi kekuatan baut itu sendiri. Untuk itu diharuskan
menggunakan pengencang baut yang khusus dengan momen torsi yang
sesuai dengan buku petunjuk untuk mengencangkan masing-masing baut.
vi. Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih
terdapat paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa
menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut.
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 12 dari 29
Pemasangan Percobaan atau Trial Erection
Kontraktor wajib melaksanakan pemasangan percobaan dari sebagian atau
seluruh pekerjaan konstruksi. Komponen yang tidak cocok atau yang tidak
sesuai dengan gambar dan spesifikasi dapat ditolak oleh Pemberi Tugas dan
pemasangan percobaan tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan pemberi tugas.
Pengecatan
i. Semua bahan konstruksi baja harus di cat. Permukaan profil harus
dibersihkan dari semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya.
ii. Paling lambat 2 jam setelah pembersihan ini, pengecatan dasar pertama
sudah harus dilakukan. Baja yang akan ditanam di dalam beton tidak boleh
dicat.
iii. Sebelum mulai pengecatan, Kontraktor harus memberitahukan kepada
Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya untuk aplikasi dari semua
bahan cat.
Pemasangan Akhir atau Final Erection
i. Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus
dalam keadaan baik. Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi yang tidak
dapat dipasang atau ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai akibat
dari kesalahan fabrikasi atau perubahan bentuk yang disebabkan
penanganan, maka keadaaan itu harus segera dilaporkan kepada Pemberi
Tugas disertai dengan usulan cara perbaikannya. Cara perbaikan tersebut
harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas sebelum dimulainya
pekerjaan tersebut. Perbaikan harus dilakukan dihadapan Pemberi Tugas.
Biaya tambahan yang timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut adalah
menjadi tanggungan Kontraktor. Meluruskan pelat dan siku atas bentuk
lainnya dilaksanakan dengan cara yang disetujui.
ii. Setiap komponen diberi kode atau marking sesuai dengan gambar
pemasangan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.
Syarat-syarat Pengaman Pekerjaan
i. Bahan-bahan baja profil dihindarkan atau dilindungi dari hujan dan lain-lain.
ii. Baja yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat atau rusak
yang diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.
iii. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan
tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi
tanggung jawab kontraktor.
h. Penerapan
Persiapan
i. Sebelum fabrikasi, Kontraktor harus melakukan cek di site semua dimensi-
dimensi dan kondisi project untuk menghindari informasi yang terlambat.
ii. Kontraktor harus me-review gambar-gambar dan kondisi lapangan dengan
cermat, ukuran-ukuran dan lubang-lubang, persiapan mock-up sambungan
detail dan profil aluminium yang berhubungan langsung dengan material-
material struktural lain.
iii. Proses fabrikasi harus diutamakan disiapkan sebelum mulai pelaksanaan,
dengan mempersiapkan shop drawing yang menunjukkan lay out, lokasi,
merk, kualitas, bentuk dan dimensi sesuai yang diarahkan oleh Pemberi
Tugas.
iv. Semua frame-frame untuk partisi, jendela-jendela dan pintu-pintu harus
secara akurat difabrikasi untuk mengepaskan dengan pengukuran site.
Pemasangan
i. Erection Tolerances:
Batas perbedaan tegak dan level: 3 mm dalam 3 m, secara vertikal (V)
dan 3 mm dalam 6 m, secara horizontal (H).
Batas-batas perbedaan dari lokasi secara teoritis: 6 mm untuk setiap
lokasi.
Batasan perimbangan secara teoritis pada akhir-akhir dan akhir ke tepi
sejajar dari permukaan rata tidak lebih dari 50 mm terpisah atau out-of-
flush dengan lebih dari 6 m.
ii. Set unit-unit dengan tegak, level dan garis yang benar, tanpa terkelupas
atau merusak frame.
iii. Pasanglah anchor dengan kuat pata tempatnya, memungkinkan untuk
pergerakan, termasuk ekspansi dan kontraksi.
iv. Pisahkan material-material yang tidak sama pada titik-titik hubungan,
termasuk metal-metal yang berhubungan dengan pasangan atau
permukaan beton, dengan cat bituminous atau preformed separators untuk
menghindari kontak dan korosi.
v. Set sill members pada bantalan sealant. Set member-member lain dengan
internal sealant dan baffles untuk memberi konstruksi yang weathertight.
vi. Potongan aluminium profil harus dibuat dengan dasar yang baik untuk
menghindari kerusakan, tergores atau rusak pada permukaannya; dan harus
dijauhkan dari material-material baja/besi untuk menghindari debu-debu besi
menempel pada permukaan aluminium.
vii. Buatlah match joints members dengan sekrup yang cocok, rivets, las; untuk
mendapatkan bentuk dan kualitas yang dibutuhkan atau sesuai yang terlihat
dalam gambar.
viii. Toleransi pemasangan (erection) untuk aluminium frame pada sisi dinding
10-15 mm harus diisi dengan grouting.
ix. Sebelum pemasangan aluminium frame, khususnya pada propel window,
upper dan lower window, sill harus di check level dan waterpass pada
bukaan-bukaan dinding.
x. Untuk pemasangan (erection) frame pada area watertight khususnya pada
ruang dengan AC, harus disediakan synthetic rubber atau synthetic resin
untuk swing door dan double door.
xi. Tepi-tepi akhir frame pada dinding harus di set dengan sealant untuk
membuatnya sound proof dan watertight.
4. PEKERJAAN KACA
a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup penggunaan bahan yang dimaksud untuk pelaksanaan sesuai dengan
rincian pekerjaan seperti yang tercantum pada gambar kerja untuk konstruksi dan
dengan tata cara penanganan pekerjaan seperti tersebut pada persyaratan teknis
pelaksanaan dokumen teknis.
b. Persyaratan Bahan Dan Peralatan
Ketebalan dan jenis kaca yang digunakan bervariasi, sesuai dengan gambar
perencanaan. Bahan yang dipakai adalah :
i. Kaca lembaran bening (clear float glass) ketebalan 8 mm sesuai dengan
gambar.
ii. Kaca film pelapis lembaran sesuai dengan gambar kerja.
Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih, mempunyai ketebalan
yang sama dalam satu lembarnya, mempunyai sifat tembus cahaya.
Khusus untuk kaca lembaran bening (clear float glass) adalah kaca yang
dihasilkan dengan proses tarik, kemudian dipotong menjadi lembaran dengan
ukuran tertentu. Kedua permukaan rata licin dan bening.
Peralatan
Pemotongan, pengangkatan dan penyetelan kaca harus menggunakan peralatan
yang khusus digunakan untuk maksud itu, antara lain peralatan:
i. Alat potong khusus kaca
ii. Dan peralatan lain yang diperlukan guna pelaksanaan pekerjaan
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
Batas Toleransi
Untuk kaca, lembaran batas toleransi panjang, lebar, ketebalan, kesikuan, dan
cacat mengikuti peraturan yang berlaku.
Untuk cermin, sesuai dengan gambar rencana, menggunakan bahan perekat
khusus (3M double active achesive) dan dilaksanakan oleh tenaga ahli yang
berpengalaman.
Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor agar meneliti
gambar kerja dengan kondisi di lapangan
Kontraktor agar terlebih dulu membuat shop drawing lengkap petunjuk dari
Pemberi Tugas meliputi gambar denah lokasi, ukuran, bentuk dan kualitas
bahan untuk disetujui oleh Pemberi Tugas.
Hasil pemasangan kaca harus dalam alur rangkanya rapat, kuat/tidak goyang
dan dijamin kerapihannya.
Dalam pemotongan kaca harus dihasilkan potongan yang baik dan bersih, bebas
dari cacat produk dan kemudian digosok tepinya dengan sander.
Pertemuan atau sambungan setiap unit kaca, memakai silicone sealant dengan
warna ditentukan kemudian. Atau warna tersebut diajukan terlebih dulu ke
Pemberi Tugas.
Pada pemasangan dinding kaca tanpa kusen atau frameless, bagian tepi
menggunakan profil besi galvanized atau aluminium profil U ukuran lebih besar
dari tebal kaca tersebut ditanam pada bagian konstruksi, dan jarak atau gap
yang terjadi antara metal profil U dengan kaca, diberi silicone sealant warna
putih atau bening.
Hasil pemasangan kaca (khususnya kaca bening/clear) yang sudah selesai dan
sudah diterima oleh Pemberi Tugas dan diberi tanda agar tidak tertabrak oleh
pekerja atau orang lain.
c. Persyaratan Pelaksanaan
Grill harus difabrikasi di bengkel dan sesuai dengan dimensi serta detail yang
ditunjukkan dalam gambar kerja, dirakit dengan menggunakan sambungan las.
Semua terlihat harus rata serta siap untuk dicat.
Sebelum dapat difabrikasi, contoh dari grill harus dipersiapkan dan didatangkan
ke lapangan, untuk disetujui oleh Pemberi Tugas untuk melakukan tugas
pemeriksaan guna mengetahui perkembangan pekerjaan tersebut di bengkel.
Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk
mempermudah serta mempercepat pemasangan dengan hasil pemasangan
yang akurat, teliti dan tepat pada posisinya.
Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bila hal terjadi, Kontraktor harus memperbaiki tanpa
biaya tambahan.
Pasal 23
JAMINAN PENAWARAN
Pasal 24
JAMINAN PELAKSANAAN
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 22 dari 29
1. Peserta Pengadaan yang menjadi pemenang untuk melaksanakan pekerjaan ini,
sebelum menandatangani Kontrak/Perjanjian untuk syarat administrasi harus
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan berupa Bank Garansi dari Bank Pemerintah
sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak dan berlaku sampai dengan 1 (satu) bulan
setelah penyelesaian dan penyerahan pekerjaan (BAST I).
2. Jaminan Pelaksanaan diserahkan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah SPK diterima.
3. Jaminan Pelaksanaan akan dikembalikan 1 (satu) bulan setelah Berita Acara Serah
Terima I (BAST I) atau Jaminan pelaksanaan dikembalikan setelah menyerahkan
jaminan pemeliharaan.
4. Apabila peserta tidak menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sampai dengan
berakhirnya jangka waktu dimaksud pada angka 2, maka Perusahaan berhak
mencabut SPK dan atau membatalkan perjanjian kerja secara sepihak dan ketentuan
ini dicantumkan dalam Perjanjian Kerja.
5. Jaminan Pelaksanaan menjadi milik PT Pegadaian apabila :
a) Pemenang Pengadaan tidak memulai pekerjaannya pada waktu yang telah
ditetapkan;
b) Pemenang Pengadaan mengundurkan diri setelah menandatangani kontrak;
c) Pemenang Pengadaan tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya atau
melarikan diri.
6. Jaminan pelaksanaan dikembalikan setelah menyerahkan jaminan pemeliharaan.
Pasal 25
JAMINAN PEMELIHARAAN
Pasal 26
JANGKA WAKTU
Pekerjaan Standarisasi Eksterior dan Interior Outlet tahun 2023 tersebut dilaksanakan
selama 75 ( tujuh puluh lima ) hari kalender, terhitung mulai sejak SPK diterima dan
harus sudah dilakukan serah terima pertama dengan bobot fisik pekerjaan 100%.
Pasal 27
PENYELESAIAN PEKERJAAN
Pekerjaan dinyatakan selesai apabila telah terpenuhinya jasa sebagaimana ruang lingkup
yang ditetapkan sesuai Pasal 22 RKS ini, yang dinyatakan dalam Berita Acara Serah
Terima (BAST) Pekerjaan yang ditandatangani oleh PT Pegadaian dengan Pelaksana
Pekerjaan.
Pasal 28
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 23 dari 29
PERSYARATAN PEMBAYARAN
1. PT Pegadaian tidak memberikan Uang Muka (down payment) untuk pekerjaan ini.
2. Cara pembayaran adalah sebagai berikut :
a. Biaya pekerjaan dibayarkan setelah pekerjaan selesai dengan penjelasan sebagai
berikut :
I. Termin pertama dibayarkan jika progress fisik mencapai 55% maka akan
dibayarkan sebesar 50% dari nilai kontrak.
II. Termin kedua dibayarkan jika progress fisik mencapai 100% maka akan
dibayarkan sebesar 45% dari nilai kontrak.
III. Termin ketiga (retensi) sebesar 5% akan dibayarkan setelah masa
pemeliharaan berakhir
b. Pembayaran retensi sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak setelah masa
pemeliharaan selesai dan semua kerusakan telah diperbaiki oleh Pelaksana
Pekerjaan dan selanjutnya dapat dilakukan penyerahan kedua dan diterima baik
oleh PT Pegadaian (BAST II).
a. Biaya pekerjaan dibayarkan sesuai dengan progress pekerjaan dengan penjelasan
sebagai berikut :
I. Progress pekerjaan 50% (lima puluh persen), maka akan dibayarkan sebesar
50% dari nilai pekerjaan.
II. Progress pekerjaan 100% (seratus persen), maka akan dibayarkan sebesar
50% dari nilai pekerjaan.
III. Setiap tagihan dilengkapi dengan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
(BAPP) dan khusus progress pekerjaan sebesar 100% dilengkapi Berita Acara
Serah Terima I (BAST I).
IV. Setiap pembayaran akan dipotong retensi sebesar 5% (lima persen) dari nilai
tagihan.
b. Pembayaran retensi sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak setelah masa
pemeliharaan selesai dan semua kerusakan telah diperbaiki oleh Pelaksana
Pekerjaan dan diterima baik oleh PT Pegadaian untuk selanjutnya dapat dilakukan
penyerahan kedua (BAST II).
3. Pembayaran dilakukan melalui Departemen Keuangan Kantor Wilayah VIII Jakarta I
PT Pegadaian, dengan cara transfer melalui Rekening Bank Pelaksana Pekerjaan.
4. Persyaratan pembayaran dengan melampirkan :
a) Surat Permohonan Pembayaran yang mencantumkan nomor rekening
Perusahaan;
b) Kuitansi rangkap 2 (dua), lembar pertama bermaterai cukup;
c) Laporan progress pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP)
yang telah ditandatangani oleh Pelaksana Pekerjaan, Pengawas Pekerjaan dan
PT PEGADAIAN
d) Untuk tagihan progress pekerjaan 100% ditambahkan lampiran BAST , yang
telah ditandatangani oleh Pelaksana, Pengawas, PT Pegadaian & dan gambar
As Built Drawing;
e) Photo copy SPK;
f) Dokumentasi hasil pekerjaan;
g) Faktur Pajak sesuai dengan jumlah pembayaran;
h) Photo copy NPWP.
i) Copy SBUJK Lengkap.
5. Jadwal pembayaran kepada rekanan dilakukan 3 (tiga) kali dalam sebulan dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Apabila berkas tagihan diterima dan dinyatakan lengkap oleh Departemen
Keuangan Kantor Wilayah VIII Jakarta I PT Pegadaian pada rentang tanggal 01
s.d tanggal 10 maka pembayaran dilakukan pada tanggal 15 atau apabila hari
Pasal 29
ESKALASI HARGA
1. Harga bersifat mengikat dan tidak diubah-ubah, apabila ada perubahan biaya karena
adanya kenaikan harga yang mungkin terjadi dalam proses pengadaan ini maka
Pelaksana Pekerjaan tidak dapat meminta klaim perubahan biaya, kecuali apabila
terdapat kebijakan/kenaikan atau pajak yang ditetapkan oleh Pemerintah beserta
petunjuk pelaksanaannya, maka Pelaksana Pekerjaan dapat mengajukan perubahan
biaya yang akan disepakati bersama secara tertulis.
2. Apabila terdapat kenaikan harga selain alasan yang tercantum pada angka 1, maka
Pelaksana Pekerjaan dilarang untuk menjadikannya alasan dalam rangka
menurunkan mutu bahan serta kualitas dan kuantitas hasil Pekerjaan.
Pasal 30
WANPRESTASI, SANKSI DAN DENDA
Pasal 31
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 26 dari 29
1. Merupakan suatu keadaan memaksa sebagai akibat diluar kekuasaan manusia,
sehingga PARA PIHAK sebagai subyek hukum dalam perjanjian terhalang untuk
melakukan prestasi masing-masing, oleh karenanya masing-masing pihak harus
menginformasikan adanya “force-majeure” dan membuktikan kondisi tersebut.
Kondisi “force-majeure” akan mengakibatkan tidak adanya kewajiban untuk
melakukan ganti rugi dari dan untuk masing-masing pihak dan seolah-olah perjanjian
tidak pernah dilakukan. Ruang Lingkup dan Kriteria “Force-Majeure” adalah kondisi-
kondisi antara lain : bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan maupun
tidak dinyatakan), huru-hara, blockade, boikot, pemogokan umum atau kebijakan
pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan Perjanjian ini;
2. Apabila terjadi force majeure saat pelaksanaan pekerjaan, maka Perjanjian dapat
diakhiri dengan persetujuan PARA PIHAK dan terhadap biaya yang telah dikeluarkan
oleh PARA PIHAK menjadi tanggungjawab masing-masing PIHAK;
3. Pekerjaan tetap dapat dilanjutkan apabila berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK
sepakat bahwa pekerjaan dilanjutkan setelah kondisi force majeure berakhir;
4. PIHAK yang mengalami force majeure harus memberitahukan PIHAK lain paling
lambat 10 (sepuluh) hari kalender sejak terjadinya force majeure.
Pasal 32
PEKERJAAN TAMBAH/ KURANG
Pasal 33
MASA PEMELIHARAAN
Pasal 34
TENAGA KERJA DAN KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA
Pasal 36
KEBERSIHAN
Pasal 37
ALAT–ALAT DAN BAHAN-BAHAN
Pasal 38
KOMPENSASI
Pasal 39
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat dengan semangat kekeluargaan.
2. Jika Jika perselisihan tersebut tidak bisa diselesaikan dengan cara musyawarah
maka kedua belah pihak bersepakat untuk menyerahkan kepada Pengadilan Negeri
setempat atau Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Arbitrase harus
dilaksanakan di Indonesia dan Bahasa yang harus digunakan adalah Bahasa
PASAL 41
PENUTUP
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam RKS ini akan diatur dalam Perjanjian/Kontrak.
2. RKS ini disampaikan kepada peserta pengadaan untuk dipelajari.
3. Semua hal yang tercantum dalam RKS ini beserta Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
(Aanwijzing) bersifat mengikat.
4. Apabila alokasi anggaran dalam RKAP PT Pegadaian tidak disetujui/ kurang maka :
a. Proses Pengadaan dilanjutkan ke tahap penandatanganan kontrak setelah
dilaksanakan revisi RKAP PT Pegadaian; atau
b. Proses Pengadaan dibatalkan.
Demikian Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini untuk dijadikan pedoman dalam
melaksanakan Pengadaan.
Jakara, 21 Juli 2023
PT PEGADAIAN
Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Andriana Thaofik
Kadep Logistik & Umum