Risalah Aanwizing CP Kranji

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

RISALAH AANWIJZING

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) UMUM DAN ADMINISTRASI


PENGADAAN PEKERJAAN STANDARISASI OUTLET TAHUN 2023
KANWIL VIII JAKARTA 1 CABANG KRANJI

BAB I
SYARAT – SYARAT UMUM

Pasal 1
PENGERTIAN UMUM MENGENAI PEKERJAAN

1. Nama Pengadaan
Pengadaan Pekerjaan Standarisasi Outlet Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji.
2. Lokasi Pengadaan
Kantor Wilayah PT Pegadaian Jl. Jl.Senen Raya No.36, Senen, Kec.Senen, Kota
Jakarta Pusat 10410.
3. Dokumen Pengadaan
Dokumen Pengadaan adalah semua dokumen yang terkait dengan proses
pengadaan mulai dari surat permintaan pengadaan sampai dengan perjanjian kerja.
4. Surat Perintah Kerja
Surat Perintah Kerja yang selanjutnya disingkat dengan SPK adalah Surat Perintah
yang diterbitkan oleh Pemberi Tugas sebagai dasar untuk memulai pekerjaan.
5. Hari Kerja
Yang dimaksud dengan hari kerja adalah hari Senin s.d. Jumat dari jam 07.30 WIB
s.d.16.30 WIB dan bukan merupakan hari libur nasional/daerah atau yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
6. Hari Kalender
Yang dimaksud dengan hari kalender adalah hari Senin s.d. Minggu termasuk hari
libur.
7. Pemberi Tugas
Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah PT Pegadaian
8. Pelaksana Pengadaan
Pelaksana Pengadaan adalah Bagian Pengadaan dan Logistik pada Departemen
Logistik dan Umum PT Pegadaian Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
9. Peserta Pengadaan
Peserta Pengadaan adalah Perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Rekanan
Mampu (DRM) PT PEGADAIAN.
10. Pelaksana Pekerjaan
Pelaksana pekerjaan adalah perusahaan yang menerima Surat Perintah Kerja
Pengadaan Pekerjaan Standarisasi Outlet Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji.
11. Pimpinan/Direktur Perusahaan Peserta Pengadaan
Pimpinan/Direktur Perusahaan Peserta adalah Pihak yang namanya tertera dalam
Akta Pendirian Perusahaan beserta Perubahan terakhir yang masih berlaku sebagai
pengurus perusahaan.
12. Kuasa Perusahaan Peserta Pengadaan
Kuasa Perusahaan Peserta adalah Organ Perusahaan Peserta Pengadaan yang
menerima kuasa dari Pimpinan/Direktur.
13. Pengawas Pekerjaan
Pengawas Pekerjaan adalah Pengguna, dalam hal ini Kantor Wilayah atau pihak
ketiga (pengawas independen) yang ditunjuk PT Pegadaian.

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 1 dari 29
Pasal 2
METODE PENGADAAN

Metode Pengadaan adalah dengan metode Tender/Seleksi terbatas.

Pasal 3
PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

1. Penjelasan pekerjaan (aanwijzing) diperlukan untuk memberikan penjelasan tentang


hal-hal yang berkaitan dengan pengadaan dan ruang lingkup pekerjaan yang
dilaksanakan kepada peserta pengadaan.
2. Penjelasan pekerjaan (aanwijzing) dilaksanakan pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 21 Juli 2023
Jam : 13.30 - selesai
Tempat : Aula Lt.3 Kanwil VIII PT Pegadaian Jakarta 1
3. Peserta Pengadaan harus mempelajari dahulu RKS ini dan menanyakan hal yang
kurang jelas pada acara penjelasan pekerjaan. Setelah selesai Penjelasan Pekerjaan
(Aanwijzing) ini Pelaksana Pengadaan tidak akan menerima pertanyaan lagi.
4. Peserta disarankan untuk meninjau lokasi proyek atas biaya sendiri dan atau
dianggap telah mengetahui dan meninjau lokasi proyek. Segala biaya yang
dikeluarkan untuk keperluan tinjauan lapangan oleh peserta merupakan tanggung
jawab Peserta. Segala resiko akibat tidak melakukan tinjauan lapangan merupakan
tanggung jawab Peserta.

Pasal 4
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

1. HPS ditetapkan oleh pejabat/pemberi tugas sesuai dengan kewenangan.


2. Harga Perhitungan Sendiri (HPS) akan dijadikan acuan dalam proses negosiasi.
3. HPS telah memperhitungkan pajak-pajak yang berlaku.

Pasal 5
PAJAK-PAJAK

1. Harga yang ditawarkan sudah memperhitungkan pajak-pajak yang berlaku.


2. Pajak-pajak dipungut oleh PT Pegadaian.

Pasal 6
ANTI SUAP DAN ANTI KORUPSI

1. Pemberi Tugas dan Peserta Pengadaan/Pelaksana Pekerjaan menyatakan bahwa


telah mengetahui seluruh peraturan perundang-undangan anti suap dan anti korupsi
dalam setiap transaksi bisnis dan kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan
Proses Pengadaan ini dan tidak akan melakukan tindakan apapun yang melanggar
peraturan perundang-undangan dimaksud.
2. Pemberi Tugas dan Peserta Pengadaan/Pelaksana Pekerjaan tidak akan menerima,
menawarkan dan/atau menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan,
komisi, rabat dan berupa apa saja dari atau kepada siapapun yang diketahui atau
patut diduga berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan pembuatan
dan/atau pelaksanaan Pengadaan ini.
3. Jika Peserta Pengadaan/Pelaksana Pekerjaan terbukti melakukan atau terdapat
indikasi melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka Peserta
Pengadaan/Pelaksana Pekerjaan dimasukkan ke dalam daftar blacklist rekanan
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 2 dari 29
Pemberi Tugas dan akan dinyatakan gugur dalam Proses Pengadaan ini dan atau
akan dikenakan denda sebesar 10% dari nilai total pekerjaan jika perbuatan
dilakukan setelah Peserta Pengadaan/Pelaksana Pekerjaan menerima SPK atau
menandatangani Kontrak.
4. Peserta Pengadaan/Pelaksana Pekerjaan wajib melaporkan melalui
wbs.pegadaian.co.id setiap mengetahui jika Pemberi Tugas, karyawan Pemberi
Tugas, maupun pihak user (pengguna) meminta dengan cara apapun kepada
Peserta Pengadaan/Pelaksana Pekerjaan maupun kepada pihak yang terkait dengan
Peserta Pengadaan/Pelaksana Pekerjaan suatu hadiah, imbalan, komisi, rabat, atau
pemberian dalam bentuk apapun, yang berkaitan secara langsung maupun tidak
langsung dengan pembuatan dan/atau pelaksanaan Pengadaan ini.

BAB II
KETENTUAN – KETENTUAN TKDN

Pasal 7
TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

1. Proses Pengadaan mengutamakan penggunaan barang, peralatan, jasa, dan sumber


daya manusia dalam negeri yang memenuhi harga, kualitas, jumlah, dan waktu
penyerahan sesuai dengan kebutuhan.
2. Proses pengadaan Barang dan Jasa produk dalam negeri mengacu kepada Daftar
Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yang diterbitkan oleh Kementerian
Perindustrian pada http://tkdn.kemenperin.go.id/ dan atau pada database TKDN PT
Pegadaian.

Pasal 8
DOKUMEN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

1. Pengadaan Gabungan Barang dan Jasa


Form Self Assessment TKDN bermaterai Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) dan
stempel perusahaan serta ditandatangani oleh Pimpinan/Direktur Perusahaan atau
yang dikuasakan; yang berisi uraian TKDN untuk setiap komponen barang dan jasa
yang ditawarkan, baik barang produksi dalam negeri maupun barang impor.
2. Dalam hal Peserta Pengadaan tidak menyampaikan Dokumen sesuai ketentuan di
atas maka Peserta Pengadaan dapat dinyatakan Gugur.
3. Dalam hal Peserta menjadi pemenang/ pelaksana pekerjaan, dan tidak memenuhi
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai mana komitmen yang disampaikan
dalam self assessment, maka akan dikenakan sanksi administratif sebagaimana
ketentuan yang berlaku.

BAB III
KETENTUAN – KETENTUAN PENGADAAN

Pasal 9
KETENTUAN PERSYARATAN PESERTA

Peserta yang dapat mengikuti Pengadaan Pekerjaan Standarisasi Outlet Tahun 2023
Kantor Wilayah VIII Jakarta 1 Cabang Kranji sebagai berikut :
1. Perusahaan berbadan hukum yang bergerak di bidang jasa konstruksi yang
dibuktikan dengan copy NIB (Nomor Induk Berusaha)/Sertifikat Badan Usaha Jasa
Konstruksi (SBUJK).
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 3 dari 29
2. Memiliki pengalaman kerja di bidang konstruksi atau sejenis yang dibuktikan dengan
copy SPK/Kontrak/Perjanjian Kerja;
3. Memiliki sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi untuk melaksanakan
pekerjaan standarisasi eksterior dan interior yang dibuktikan dengan CV dan copy
sertifikat keahlian.

Pasal 10
DOKUMEN PENGADAAN

1. Dokumen Pengadaan ini terdiri dari :


a. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) meliputi :
1) Syarat-Syarat Umum;
2) Syarat-syarat administrasi;
3) Syarat-syarat Teknis;
4) Bill Of Quantity (BQ);
5) Gambar perencanaan.
b. Berita acara proses pengadaan
2. Dokumen Pengadaan merupakan bagian yang mengikat dan tak terpisahkan dari
kontrak/perjanjian.
3. BQ dan gambar rencana adalah saling melengkapi jika ada perbedaan antara BQ
dengan gambar maka BQ yang mengikat. Pelaksana Pekerjaan yang ditunjuk tidak;
boleh merubah, menambah, membetulkan BQ, jika mungkin terjadi kekurangan maka
Pelaksana Pekerjaan harus menanyakan kepada Pemberi Tugas untuk mendapatkan
keputusan secara tertulis. Pelaksana Pekerjaan harus mentaati putusan Pemberi
Tugas.
4. BQ dan gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak
berkepentingan atau dengan maksud-maksud lain.

Pasal 11
KETENTUAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Penyampaian Dokumen Penawaran


Dokumen Penawaran disampaikan dalam 1 (satu) rangkap Asli hardcopy dan
dilengkapi softcopy dokumen penawaran yang disampaikan dalam media
penyimpanan Flashdisk & dikirim melalui email PT Pegadaian Kantor Wilayah VIII
Jakarta 1 pada [email protected]
2. Bahasa yang dipergunakan.
Bahasa yang dipergunakan dalam dokumen penawaran beserta lampirannya adalah
Bahasa Indonesia dan/atau bahasa asing untuk hal –hal teknis (jika ada). Dokumen
Penunjang yang menggunakan Bahasa Asing perlu disertai penjelasan dalam
Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku
adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
3. Dokumen penawaran meliputi:
a. Dokumen Administrasi;
b. Dokumen Teknis; dan
c. Dokumen Penawaran Harga.
4. Dokumen Administrasi, terdiri dari :
a. Daftar/Check list kelengkapan dokumen administrasi yang ditandatangani oleh
Pimpinan/Direktur Perusahaan/yang dikuasakan dengan materai Rp. 10.000
(sepuluh ribu rupiah) dan stempel perusahaan;
b. Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan beserta perubahan terakhir & pengesahan
dari Kementerian Hukum & HAM;
c. Fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan SP PKP (Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak);
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 4 dari 29
d. Fotocopy NIB (Nomor Induk Berusaha)/Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
(Sertifikat Standar) klasifikasi perusahaan Konsultan Perencana/Aktivitas
Arsitektur;
e. Fotokopi SBUJK yang masih berlaku;
Jika masa berlaku SBUJK sudah berakhir, maka harus dilampirkan Surat
Keterangan dalam proses perpanjangan dari Instansi Terkait atau bisa dengan
Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh Pimpinan/Direktur Perusahaan/yang
dikuasakan dengan dibubuhi materai Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) dan
stempel perusahaan, yang menyatakan SBUJK sedang dalam proses
perpanjangan.
f. Fotokopi Sertifikat Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016
atau Surat Pernyataan bermaterai Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) tidak akan
melakukan tindakan apapun yang melanggar peraturan perundang-undangan
terkait penyuapan, ditandatangani oleh Pimpinan/Direktur Perusahaan atau yang
dikuasakan;
g. Pakta Integritas bermaterai Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) dan stempel
perusahaan, ditandatangani oleh Pimpinan/Direktur Perusahaan atau yang
dikuasakan;
h. Surat Pernyataan bermaterai Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) yang berisi
tentang:
i. Sanggup memenuhi ketentuan dalam pelaksanaan pengadaan pada PT
Pegadaian;
ii. Perusahaan dalam keadaan mampu/tidak pailit;
iii. Tidak melibatkan Pemberi Tugas dalam perselisihan dengan pihak ketiga;
iv. Kesanggupan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai syarat-syarat dan
ruang lingkup yang diajukan oleh Pemberi Tugas;
v. Tidak pernah masuk dalam daftar Blacklist dari pihak lain;
vi. Dokumen yang diserahkan sesuai dengan aslinya;
vii. Bersedia menandatangani Non Disclosure Agreement (NDA) dan
memegang teguh rahasia perusahaan Pemberi Tugas.
i. Surat Pernyataan Produk Dalam Negeri;
j. Dokumen Tingkat Komponen Dalan Negeri (TKDN) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8.
Pakta Integritas dan Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf h sampai
dengan huruf I sesuai template yang disediakan oleh Pelaksana Pengadaan.
Pakta Integritas dam Surat Pernyataan ditandatangani oleh Pimpinan/Direktur
Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta Perusahaan yang masih berlaku.
Jika Surat Pernyataan tersebut di atas ditandatangani Kuasa Perusahaan, maka
harus ada Surat Kuasa yang ditandatangani Pimpinan/Direktur bermaterai Rp.
10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
5. Dokumen Teknis terdiri dari :
a) Daftar pengalaman sejenis dalam 3 (tiga) tahun terakhir yang dibuktikan dengan
copy SPK/Kontrak/Perjanjian Kerja.
b) Metodologi pelaksanaan pekerjaan
c) Standar mutu yang digunakan.
d) Tenaga ahli yang akan ditempatkan di proyek masing-masing dibuktikan dengan
copy Curriculum Vitae (CV) dan Sertifikat Keahlian.
e) Analisa Harga Satuan Pekerjaan
f) Time schedule pekerjaan.
6. Dokumen Penawaran Harga terdiri dari :
a) Surat penawaran harga, dibuat dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Surat Penawaran Harga mencantumkan total harga penawaran disertakan
rincian biaya berdasarkan Bill of Quantity;
2) Surat penawaran harga dengan masa berlaku 30 (tiga puluh) hari harus
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 5 dari 29
dibubuhi materai Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) dan stempel perusahaan,
ditandatangani oleh Pimpinan/Direktur/yang dikuasakan Perusahaan
peserta. Jika tidak ditandatangani oleh Pimpinan/ Direktur maka harus
dilampirkan surat kuasa bermaterai Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) dari
Pimpinan/Direktur perusahaan yang bersangkutan;
3) Mata uang yang digunakan dalam penawaran harga adalah Rupiah;
4) Penawaran harga antara angka penawaran harus sesuai yang tersebut
dalam tulisan dengan huruf.
b) Asli Jaminan Penawaran yang diterbitkan oleh Bank Pemerintah/Swasta
Nasional sebesar minimal 1% (satu persen) dari total penawaran harga yang
ditawarkan dengan masa berlaku selama 30 (tiga puluh) hari kalender. Asli
Jaminan Penawaran diserahkan langsung kepada pelaksana pengadaan pada
saat pemasukan dokumen pengadaan.

Pasal 12
KETENTUAN PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Sampul Penawaran.
a. Sampul penawaran dibuat dari kertas tidak tembus baca, warna coklat;
b. Semua sampul dalam keadaan tertutup tanpa tulisan identitas perusahaan.
c. Pada sampul bagian depan, sudut kanan bawah ditulis sesuai dengan Gambar 1
berikut :
Gambar 1 ( Sampul Induk )
Pekerjaan Standarisasi Outlet Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1 Cabang
Kranji
Kepada Yth :
Pelaksana Pengadaan PT Pegadaian
Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Jl. Senen Raya No.36, Senen.
Kec.Senen, Kota Jakarta Pusat
di
Jakarta
2. Bahasa yang dipergunakan.
Bahasa yang dipergunakan dalam surat penawaran beserta lampirannya adalah
Bahasa Indonesia dan/atau bahasa asing untuk hal –hal teknis (jika ada).
Dokumen Penunjang yang menggunakan Bahasa Asing perlu disertai penjelasan
dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku
adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
3. Cara Penyampaian Dokumen Penawaran.
Cara Penyampaian Dokumen Penawaran adalah sebagai sistem 1 (satu) sampul.
Dokumen Administrasi dan Teknis serta Dokumen Penawaran Harga masing-masing
dijilid/dibendel dan dimasukan ke dalam sampul pembungkus.

Pasal 13
PEMASUKAN DAN PEMBUKAAN PENAWARAN

1. Pemasukan Dokumen Penawaran


Dokumen Penawaran disampaikan kepada Pelaksana Pengadaan pada :
Hari : Rabu Senin
Tanggal : 26 31 Juli 2023
Jam : 08.00 – 15.00 11.00 WIB
Tempat : Bagian Pengadaan dan Logistik PT Pegadaian
Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
2. Pembukaan dokumen penawaran dilakukan oleh pelaksana pengadaan tanpa dihadiri

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 6 dari 29
oleh peserta Pengadaan Langsung.
Pasal 14
YANG MENGGUGURKAN PESERTA

1. Surat penawaran dianggap tidak sah apabila:


a. Tidak ditempelkan materai Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah);
b. Tidak ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan atau yang dikuasakan dan tidak ada
stempel Perusahaan;
c. Tidak sesuai jumlah penawarannya yang tertulis antara angka dengan huruf.
d. Terdapat tanda hapusan atau type-ex pada surat penawaran.
2. Tidak memasukan dokumen pada waktu yang telah ditentukan.
3. Tidak memasukan dokumen TKDN sebagaimana dimaksud dalam pasal 8.
4. Tidak memenuhi persyaratan peserta sebagaimana ketentuan pada Pasal 9

Pasal 15
EVALUASI DAN PENENTUAN CALON PEMENANG

1. Terhadap penawaran yang sah akan dilakukan evaluasi/penilaian harga dan teknis
untuk mendapatkan calon pemenang sesuai urutan.
2. Komposisi evaluasi/penilaian harga : teknis adalah 60:40
3. Evaluasi harga dan teknis meliputi penilaian dokumen penawaran yang disampaikan
sebagaimana tercantum dalam Pasal 11 RKS ini.
4. Penawaran harga yang terendah belum tentu menjadi calon pemenang pengadaan
namun ditentukan dengan penilaian atas bobot.

Pasal 16
KLARIFIKASI & NEGOSIASI

1. Pelaksana Pengadaan mengundang peserta yang ditetapkan sebagai calon


pemenang untuk menghadiri acara klarifikasi teknis dan negosiasi harga.
2. Pelaksana Pengadaan berdasarkan HPS akan melakukan negosiasi untuk
mendapatkan harga terbaik. Apabila tidak terdapat kesepakatan harga, maka Calon
Pemenang akan dinyatakan gugur dan negoisasi dilanjutkan kepada Calon
Pemenang berikutnya.
3. Peserta yang memenuhi ketentuan diatas akan diusulkan oleh Pelaksana Pengadaan
ke Pemberi Tugas untuk ditetapkan sebagai calon pemenang.

Pasal 17
PENETAPAN PEMENANG TENDER/SELEKSI TERBATAS

1. Hasil dari proses pengadaan dilaporkan ke Pejabat Berwenang untuk ditetapkan


sebagai calon pemenang.
2. Penetapan calon pemenang ditetapkan oleh Pemberi Tugas.
3. Pengumuman Pemenang Tender/Seleksi Terbatas akan disampaikan secara tertulis
kepada Peserta yang dinyatakan sah.

Pasal 18
TENDER/SELEKSI TERBATAS GAGAL

Tender/Seleksi Terbatas dinyatakan gagal apabila memenuhi ketentuan:


1. Tidak ada peserta yang memasukan penawaran;
2. Tidak ada peserta yang memenuhi syarat dalam pembukaan;
3. Tidak tercapai kesepakatan pada saat negosiasi harga.

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 7 dari 29
Pasal 19
TINDAK LANJUT TENDER/SELEKSI TERBATAS GAGAL

1. Dalam hal Tender/Seleksi Terbatas dinyatakan gagal, pelaksana pengadaan akan


melakukan Tender/Seleksi Terbatas Ulang sesuai dengan ketentuan Pedoman
Pengadaan Barang dan Jasa PT Pegadaian, atau
2. Pengadaan dapat dihentikan dengan keputusan dari Pejabat yang berwenang.

Pasal 20
PENCORETAN DARI DAFTAR REKANAN/BLACKLIST

1. Pelaksana Pekerjaan akan dicoret dari Daftar Rekanan Mampu/blacklist apabila :


a. Sengaja atau tidak sengaja melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan
Spesifikasi yang telah ditentukan;
b. Mutu dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai standar yang berlaku;
c. Terindikasi penipuan, pembohongan dan pemalsuan dokumen administrasi;
d. Pemenang Pengadaan yang sudah ditunjuk mengundurkan diri.
e. Dikenakan sanksi administrasi atas capaian nilai TKDN
2. Pelaksana Pekerjaan yang akan dicoret dari daftar rekanan (blacklist) adalah
perusahaan pelaksana pekerjaan termasuk pengurus perseroan/personilnya yang
tercantum dalam Akte Pendirian dan yang terafiliasi tidak dapat menjadi rekanan di
PT PEGADAIAN seluruh Indonesia.

Pasal 21
PENUNDAAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Penundaan/ Penghentian Sementara terhadap Pelaksanaan Pekerjaan dilakukan bila


terdapat indikasi penyimpangan dan atau kecurangan yang menyebabkan kerugian PT
PEGADAIAN, berupa adanya indikasi:
1. Manipulasi harga baik penggelembungan (mark up) maupun mengurangi (mark
down);
2. Proyek atau pekerjaan fiktif;
3. Pemalsuan identitas penyedia barang dan jasa;
4. Barang/jasa dibawah spesifikasi/kualitas yang disepakati.

Pasal 22
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pekerjaan Bongkaran
 Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan ini.
 Semua pembongkaran dinding taman, kanopi ACP, janggutan kanopi beton,
lisplang, dan plafond dan lain-lain yang diisyaratkan untuk dibongkar untuk
pelaksanaan pekerjaan yang baru baik yang berupa struktural ataupun yang non
struktural.
b. Syarat pembongkaran:
 Semua pembongkaran harus menggunakan cara dan alat-alat khusus yang tidak
akan merusak bagian-bagian yang tidak diisyaratkan dibongkar;
 Tidak diperkenankan menggunakan bahan peledak atau alat yang dapat
membahayakan orang lain;

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 8 dari 29
 Semua puing dan sisa bongkaran harus dibuang secepatnya di luar kawasan
proyek atau atas persetujuan Pengawas sisa bongkaran tersebut harus
dikumpulkan di suatu tempat di areal proyek;
 Untuk bongkaran genteng, kayu, plywood dan paku harus dikumpulkan sebagai
berikut:
i. Paku
Semua paku yang menempel pada kayu harus dicabut dan dikumpulkan.
ii. Kayu
Semua kayu harus dikumpulkan menurut ukurannya dan disusun berdiri
sesuai dengan panjangnya.
iii. Untuk papan dan plywood harus dikumpulkan dengan ditumpuk sesuai
dengan ukurannya.
iv. Kontraktor wajib memperbaiki atau mengganti dengan yang baru apabila
ada bagian-bagian bangunan yang rusak akibat pembongkaran tersebut
dengan semua biaya ditanggung Kontraktor.
v. Semua sisa puing/sisa bongkaran tidak diperkenankan didaur ulang untuk
pekerjaan yang baru kecuali atas persetujuan Pengawas.
c. Pekerjaan pagar pembatas proyek
 Menyediakan pagar pembatas/pengaman proyek. Untuk keamanan lapangan
kerja.
 Syarat pekerjaan pagar pembatas proyek: tinggi pagar proyek dari bahan triplek
6 mm dilapisi penutup flexy, menggunakan rangka hollow besi, memenuhi
persyaratan kekuatan dan atau sesuai dengan peraturan Pemerintah Daerah
setempat.
d. Pekerjaan kantor kontraktor dan los kerja
 Ukuran luas kantor proyek Kontraktor dan los kerja serta tempat simpan bahan
bakar dibicarakan dengan Pengawas dengan tidak mengabaikan faktor
keamanan, kebersihan dan bahaya kebakaran, serta memperhatikan tempat
yang tersedia sehingga tidak mengganggu kelancaran pekerjaan.
 Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti pasir, kerikil sebaiknya
dibuatkan kotak simpan di pagar dengan dinding papan, sehingga masing-
masing bahan tidak tercampur dengan lainnya.
e. Kebersihan area proyek
 Selama masa pekerjaan, Kontraktor/Pemborong harus senantiasa memelihara
kebersihan lokasi pekerjaan, setiap saat sampah-sampah pekerjaan selalu
diangkut dan dikumpulkan di suatu tempat yang telah ditentukan.
 Kontraktor/Pemborong berkewajiban menyediakan air minum serta sanitasi yang
bersih, sehat dan cukup di tempat pekerjaan untuk para pekerja dan personil
yang terlibat dalam proyek.
f. Penyediaan daya listrik untuk kerja
Listrik untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor/Pemborong, apabila
memungkin dapat menggunakan PLN outlet setempat namun tidak mengganggu
operasional outlet. Sisa tagihan listrik bulanan yang timbul akibat pekerjaan proyek
menjadi tanggung jawab pihak Kontraktor/Pemborong.

2. PEKERJAAN BAJA
a. Pekerjaan rangka baja
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan dan
membuat konstruksi baja/besi. Spesifikasi ini meliputi syarat-syarat perencanaan,
fabrikasi dan pemasangan tentang konstruksi baja untuk atap, penyokong (support),
dan sebagainya, sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar kerja.
 Standar
i. Bahan Struktur atau Konstruksi

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 9 dari 29
 Kecuali kalau diatur secara tersendiri, bentuk profil, pelat dan kisi-kisi
untuk tujuan semua konstruksi dibaut atau dilas harus baja karbon yang
memenuhi persyaratan dan sesuai gambar kerja.
 Pengikat-pengikat seperti baut-baut, mur-mur atau sekrup-sekrup dan
ring-ring harus sebagai berikut :
- Untuk sambungan bukan baja ke baja.
- Pengikat-pengikat harus dari baja karbon yang memenuhi
persyaratan.
- Untuk sambuangan baja ke baja.
- Untuk sambungan logam yang berlainan (tidak sama) pengikat-
pengikat harus baja tahan korosi memenuhi persyaratan..
- Ring-ring bulat untuk baut biasa harus memenuhi persyaratan.
ii. Bahan-bahan las: bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan:
 Baut angkur dan sekrup-sekrup atau mur-mur harus memenuhi
persyaratan.
 Lapisan seng: baja berlapis seng harus memenuhi persyaratan
 Baut dan mur yang tidak terlapis (unfinished) harus memenuhi
persyaratan.
iii. Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu
bahan yang belum pernah dipergunakan untuk konstruksi lain sebelumnya
dan harus disertai sertifikat dari pabrik.
iv. Peraturan-peraturan dan standar di bawah ini atau publikasi yang dapat
dipakai harus dipertimbangkan serta merupakan bagian dari spesifikasi ini.
Dalam hal ini ada pertentangan, spesifikasi ini menentukan.
 Material dan Fabrikasi
i. Semua material baja harus baru dan disetujui Pemberi Tugas
walaupun Kontraktor telah menggunakan bahan yang telah
disetujui, pasal berikut ini tetap mengikat Kontraktor untuk tetap
bertanggung jawab.
ii. Seluruh pekerjaan fabrikasi harus dilakukan di workshop, kecuali
hal-hal yang tidak dapat dilakukan di workshop dan dapat
dikerjakan di lapangan setelah mendapatkan persetujuan Pemberi
Tugas.
iii. Semua bagian baja sebelum dan sesudah difabrikasi harus lurus
dan tidak ada tekukan serta ukuran disesuaikan oleh gambar kerja.
Sebelum semua pekerjaan fabrikasi dimulai pelat-pelat baja harus
rata dan tidak boleh tertekuk dan bengkok.
iv. Semua pekerjaan baja harus disimpan rapi dan ditaruh di atas alas
papan. Seluruh pekerjaan baja setelah difabrikasi harus
dibersihkan dari karat dengan sikat baja dan dicat.
v. Kekurang tepatan pemasangan karena kesalahan fabrikasi harus
dibetulkan, diperbaiki atau diganti dengan yang baru atas biaya
Kontraktor.
vi. Semua baja yang digunakan harus sesuai bentuk, ukuran dan
ketebalannya serta bebas dari karat, cacat karena tumbukan, tekuk
dan puntir, dengan berat sesuai dengan gambar rencana.
vii. Semua fabrikasi yang dilakukan Kontraktor harus mengajukan
gambar kerja (shop drawing) sesuai dengan gambar rencana untuk
disetujui oleh Pemberi Tugas dan Kontraktor tidak diperkenankan
memulai pekerjaan sebelum gambar kerja tersebut disetujui.
Gambar kerja harus menunjukkan detail pelaksanaan secara jelas.
viii. Permukaan yang akan disambung harus rata satu sama lain,
digurinda dahulu sebelum dilakukan penyambungan dan tidak

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 10 dari 29
boleh bergeser selama pengelasan dilakukan. Sisa-sisa atau
material las yang berlebih atau kerak-kerak las harus dibersihkan.

 Penyimpanan dan Pengiriman Bahan


i. Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan di atas papan
atau balok-balok kayu untuk menghindari kontak langsung dengan
permukaan tanah, sehingga tidak merusak material.
ii. Dalam penumpukan material harus dijaga agar tidak rusak,
bengkok.
iii. Kontraktor harus memberitahukan Pemberi Tugas sebelum
pengiriman konstruksi baja dan menjamin bahwa setelah di
lapangan konstruksi baja tersebut tetap tidak rusak dan kotor.
Bilamana ternyata yang dikirim rusak dan bengkok, Kontraktor
harus mengganti dengan yang baru.
iv. Toleransi dari kelurusan batang maupun komponen batang tidak
boleh lebih dari 1/1000 panjang batang/komponen batang.
v. Penyimpangan pertemuan sumbu perletakan dengan sumbu kolom
tempat perletakan maksimum 0.5 cm dari kedudukan pada gambar
kerja ke arah horizontal dan 1 cm ke arah vertikal.
vi. Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah fabrikasi, tidak
akan diperbolehkan dipakai untuk erection.
vii. Untuk pekerjaan erection di lapangan, Kontraktor harus
menyediakan tenaga ahli. Tenaga ahli tersebut harus senantiasa
mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan erection.
Tenaga ahli untuk mengawasi pekerjaan erection tersebut harus
mendapat persetujuan Pengawas dan berpengalaman dalam
erection konstruksi baja bertingkat guna mencegah hal-hal yang
tidak menguntungkan bagi struktur.
viii. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan pekerja-
pekerjanya di lapangan, sesuai ketentuan yang dikeluarkan oleh
dinas keselamatan kerja dari Departemen Tenaga Kerja.
ix. Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya, oleh sebab itu Kontraktor diminta untuk memberi
perhatian khusus pada masalah erection ini.
x. Dalam pengiriman semua bahan yang didatangkan ketempat
pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak bercacat. Beberapa
bahan tertentu harus masih di dalam kotak atau kemasan aslinya
yang masih bersegel dan berlabel pabriknya.
 Pemotongan Besi
Semua bekas pemotongan besi harus rapi dan rata. Pemotongannya
hanya boleh dilaksanakan dengan brander atau gergaji besi.
Pemotongan dengan mesin las sekali-kali tidak diperkenankan.
 Perencanaan dan Pengawasan
i. Gambar Kerja dan Metode Pelaksanaan
 Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menyiapkan
gambar-gambar kerja yang menunjukkan detail secara
lengkap.
 Walaupun semua gambar kerja telah disetujui oleh Pemberi
Tugas, tidaklah berarti mengurangi tanggung jawab Kontraktor
bilamana terdapat kesalahan atau perubahan dalam gambar.
Dan tanggung jawab atas ketepatan ukuran-ukuran selama
erection tetap ada pada Kontraktor.
 Pengukuran dengan skala dalam gambar tidak diperkenankan.
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 11 dari 29
 Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus memberikan
metode pelaksanaan.

ii. Ukuran-ukuran
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap
semua ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
b. Pelaksanaan
 Pengelasan
i. Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman.
ii. Semua pekerjaan pengelasan harus rapi tanpa menimbulkan kerusakan-
kerusakan pada beban bajanya.
iii. Pengelasan harus menjamin pengaliran yang rata dari cairan elektrode
tersebut.
iv. Teknik atau cara pengelasan yang dipergunakan harus memperlihatkan
mutu dan kualitas dari las yang dikerjakan.
v. Permukaan dari area yang akan dilas harus bebas dari kotoran yang
memberi pengaruh besar pada kawat las. Permukaan yang akan dilas harus
bersih dari aspal, cat minyak, karat, dan bekas-bekas potongan api yang
kasar, bekas potongan api harus digurinda dengan rata. Kerja bekas
pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
vi. Pemberhentian las harus pada tempat yang ditentukan dan harus dijamin
tidak akan berputar atau berbengkok.
vii. Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las (pengelasan lebih dari
satu kali), maka sebelum dilakukan pengelasan berikutnya lapis terdahulu
harus dibersihkan dari kerak-kerak las atau slag dan percikan-percikan
logam yang ada. Lapisan las yang berpori-pori atau retak atau rusak harus
dibuang sama sekali.
 Sambungan
i. Sambungan-sambungan yang dibuat harus mampu memikul gaya-gaya
yang bekerja, selain berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan
lenturan batang.
ii. Hanya diperkenankan 1 (satu) sambungan dalam 1 (satu) bentang. Yang
dimaksud dengan 1 bentang adalah panjang komponen batang baja dimana
hanya ujung-ujungnya terdapat sambungan dengan menggunakan bolt.
 Lubang-lubang Baut
i. Lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan
diameternya. Kontraktor tidak boleh merubah atau membuat lubang baru di
lapangan tanpa seijin Pengawas.
ii. Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi yang tipis
(maksimum 10 mm), boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut
dengan api sama sekali tidak diperkenankan.
iii. Baut penyambung harus berkualitas baik dan baru.
iv. Diameter baut, panjang ulir harus sesuai dengan yang diperlukan. Mutu baut
yang digunakan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar
perencanaan.
v. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut yang
akan mengurangi kekuatan baut itu sendiri. Untuk itu diharuskan
menggunakan pengencang baut yang khusus dengan momen torsi yang
sesuai dengan buku petunjuk untuk mengencangkan masing-masing baut.
vi. Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih
terdapat paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa
menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut.
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 12 dari 29
 Pemasangan Percobaan atau Trial Erection
Kontraktor wajib melaksanakan pemasangan percobaan dari sebagian atau
seluruh pekerjaan konstruksi. Komponen yang tidak cocok atau yang tidak
sesuai dengan gambar dan spesifikasi dapat ditolak oleh Pemberi Tugas dan
pemasangan percobaan tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan pemberi tugas.
 Pengecatan
i. Semua bahan konstruksi baja harus di cat. Permukaan profil harus
dibersihkan dari semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya.
ii. Paling lambat 2 jam setelah pembersihan ini, pengecatan dasar pertama
sudah harus dilakukan. Baja yang akan ditanam di dalam beton tidak boleh
dicat.
iii. Sebelum mulai pengecatan, Kontraktor harus memberitahukan kepada
Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya untuk aplikasi dari semua
bahan cat.
 Pemasangan Akhir atau Final Erection
i. Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus
dalam keadaan baik. Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi yang tidak
dapat dipasang atau ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai akibat
dari kesalahan fabrikasi atau perubahan bentuk yang disebabkan
penanganan, maka keadaaan itu harus segera dilaporkan kepada Pemberi
Tugas disertai dengan usulan cara perbaikannya. Cara perbaikan tersebut
harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas sebelum dimulainya
pekerjaan tersebut. Perbaikan harus dilakukan dihadapan Pemberi Tugas.
Biaya tambahan yang timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut adalah
menjadi tanggungan Kontraktor. Meluruskan pelat dan siku atas bentuk
lainnya dilaksanakan dengan cara yang disetujui.
ii. Setiap komponen diberi kode atau marking sesuai dengan gambar
pemasangan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.
 Syarat-syarat Pengaman Pekerjaan
i. Bahan-bahan baja profil dihindarkan atau dilindungi dari hujan dan lain-lain.
ii. Baja yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat atau rusak
yang diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.
iii. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan
tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi
tanggung jawab kontraktor.

3. PEKERJAAN KUSEN, DUDUKAN KACA KANOPI


a. Umum
Bagian ini meliputi penyediaan kusen-kusen dan dudukan kaca kanopi sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam gambar dan spesifikasi, aksesori yang diperlukan untuk
pemasangan dan kelengkapannya, penyimpanan, perawatan, dan pembangunannya
sesuai yang telah ditunjukkan dalam gambar. Bagian-bagian yang terkait:
 Pekerjaan Kusen Rangka Kaca
 Pekerjaan Dudukan Kaca Kanopi
b. Referensi
 Quality Assurance:
i. Kualifikasi manufaktur: produk yang digunakan di sini harus diproduksi oleh
perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses
dan diterima oleh Pemberi Tugas.
ii. Single source responsibility: untuk menjamin kualitas penampilan dan
performance, harus memakai material untuk sistem yang berasal dari satu
manufaktur (single manufaktur) dengan sistem yang tersedia atau disetujui
oleh sistem dari manufaktur.
 Kualifikasi Pekerja :
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 13 dari 29
i. Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian
ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
ii. Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.
iii. Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Pemberi Tugas tidak
mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.
 Submittals (Pengiriman)
Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut untuk persetujuan Pemberi Tugas:
 Shop drawing yang menunjukkan fabrikasi, pemasangan dan finish dari
spesifikasi berdasarkan pengecekan kembali dimensi-dimensi pada site,
yang terdiri dari:
i. Evaluation dan member dari profil
ii. Hubungan joint untuk sistem framing, entrance doors
iii. Detail-detail dari bentuk yang diperlukan
 Kontraktor diminta untuk merencanakan sistem atau metode pemasangan
mengingat pengaruh defleksi (deflection) yang mungkin disebabkan oleh
tension, atau tekanan angin, dan sebagainya sesuai dengan rekomendasi
fabrikator dan terhadap peraturan beban yang berlaku.
c. Penyimpanan dan Perawatan
 Kontraktor harus mengirim unit-unit fabrikasi dan bagian-bagian komponennya
ke site proyek, lengkap dengan identifikasi gambar-gambar pemasangan.
 Simpanlah unit-unit dan komponen-komponen tersebut ditempat yang kering,
dengan setiap profil harus dilindungi dengan polyethylene film, dan lengkap
label, tipe, nomor dan lokasi pemasangan dalam kemasan yang tertutup asli dari
pabrik. Bagian-bagian yang rusak tidak akan diterima, item-item dengan cacat
atau goresan kecil akan dipertimbangkan sebagai kerusakan, kecuali yang
terjadi adalah kondisi sebaliknya atau kondisi baik.
d. Garansi
Garansi tertulis dari fabrikator untuk aluminium alloy dan anodizing, minimum 20
tahun. Garansi juga harus menyangkut kegagalan pekerjaan atau material, hilangnya
properti mekanis (loss of mechanical properties), kebocoran air, kegagalan struktural,
nonuniformity of surfaces, korosi/karat, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
persyaratan performance.
e. System Requirements
 Sediakan gambar-gambar basic design tanpa identifikasi dan pemecahan
masalah thermal atau structural movement, glazing, anchorage, atau moisture
disposal, dengan tujuan membuat gambar basic dimensi.
 Persyaratan-persyaratan penunjukan detail-detail dimaksudkan untuk
membentuk basic dimensi dari unit-unit, sight lines, dan profil-profil dari member.
f. Material
 Material Properties
i. Material: Aluminium Extrussion
ii. Profile Width: 50 x 50 mm; 50 x 100 mm atau sesuai dengan gambar kerja
iii. Max Deflection : 20 mm (1/175)
iv. Ketebalan Profil: Sesuai manufacture dan yang ditunjukkan dalam gambar
kerja
 Fastener
i. Steel galvanized, aluminium, atau material noncore lain yang cocok dengan
item-item fastener, dan harus memiliki kekuatan yang cukup.
ii. Pemasangan dengan concealed fastener di semua tempat.
 Finish Coating
Harus disesuaikan dengan rekomendasi spesifikasi teknis dari manufaktur yang
disetujui, atau penjelasan di atas untuk powder coating.
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 14 dari 29
g. Produk
Produk aluminium yang direkomendasikan adalah: lihat spesifikasi material arsitektur.

h. Penerapan
 Persiapan
i. Sebelum fabrikasi, Kontraktor harus melakukan cek di site semua dimensi-
dimensi dan kondisi project untuk menghindari informasi yang terlambat.
ii. Kontraktor harus me-review gambar-gambar dan kondisi lapangan dengan
cermat, ukuran-ukuran dan lubang-lubang, persiapan mock-up sambungan
detail dan profil aluminium yang berhubungan langsung dengan material-
material struktural lain.
iii. Proses fabrikasi harus diutamakan disiapkan sebelum mulai pelaksanaan,
dengan mempersiapkan shop drawing yang menunjukkan lay out, lokasi,
merk, kualitas, bentuk dan dimensi sesuai yang diarahkan oleh Pemberi
Tugas.
iv. Semua frame-frame untuk partisi, jendela-jendela dan pintu-pintu harus
secara akurat difabrikasi untuk mengepaskan dengan pengukuran site.
 Pemasangan
i. Erection Tolerances:
 Batas perbedaan tegak dan level: 3 mm dalam 3 m, secara vertikal (V)
dan 3 mm dalam 6 m, secara horizontal (H).
 Batas-batas perbedaan dari lokasi secara teoritis: 6 mm untuk setiap
lokasi.
 Batasan perimbangan secara teoritis pada akhir-akhir dan akhir ke tepi
sejajar dari permukaan rata tidak lebih dari 50 mm terpisah atau out-of-
flush dengan lebih dari 6 m.
ii. Set unit-unit dengan tegak, level dan garis yang benar, tanpa terkelupas
atau merusak frame.
iii. Pasanglah anchor dengan kuat pata tempatnya, memungkinkan untuk
pergerakan, termasuk ekspansi dan kontraksi.
iv. Pisahkan material-material yang tidak sama pada titik-titik hubungan,
termasuk metal-metal yang berhubungan dengan pasangan atau
permukaan beton, dengan cat bituminous atau preformed separators untuk
menghindari kontak dan korosi.
v. Set sill members pada bantalan sealant. Set member-member lain dengan
internal sealant dan baffles untuk memberi konstruksi yang weathertight.
vi. Potongan aluminium profil harus dibuat dengan dasar yang baik untuk
menghindari kerusakan, tergores atau rusak pada permukaannya; dan harus
dijauhkan dari material-material baja/besi untuk menghindari debu-debu besi
menempel pada permukaan aluminium.
vii. Buatlah match joints members dengan sekrup yang cocok, rivets, las; untuk
mendapatkan bentuk dan kualitas yang dibutuhkan atau sesuai yang terlihat
dalam gambar.
viii. Toleransi pemasangan (erection) untuk aluminium frame pada sisi dinding
10-15 mm harus diisi dengan grouting.
ix. Sebelum pemasangan aluminium frame, khususnya pada propel window,
upper dan lower window, sill harus di check level dan waterpass pada
bukaan-bukaan dinding.
x. Untuk pemasangan (erection) frame pada area watertight khususnya pada
ruang dengan AC, harus disediakan synthetic rubber atau synthetic resin
untuk swing door dan double door.
xi. Tepi-tepi akhir frame pada dinding harus di set dengan sealant untuk
membuatnya sound proof dan watertight.

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 15 dari 29
xii. Lower sill pada frame aluminium exterior harus diberi s untuk menahan air
hujan.

4. PEKERJAAN KACA
a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup penggunaan bahan yang dimaksud untuk pelaksanaan sesuai dengan
rincian pekerjaan seperti yang tercantum pada gambar kerja untuk konstruksi dan
dengan tata cara penanganan pekerjaan seperti tersebut pada persyaratan teknis
pelaksanaan dokumen teknis.
b. Persyaratan Bahan Dan Peralatan
 Ketebalan dan jenis kaca yang digunakan bervariasi, sesuai dengan gambar
perencanaan. Bahan yang dipakai adalah :
i. Kaca lembaran bening (clear float glass) ketebalan 8 mm sesuai dengan
gambar.
ii. Kaca film pelapis lembaran sesuai dengan gambar kerja.
 Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih, mempunyai ketebalan
yang sama dalam satu lembarnya, mempunyai sifat tembus cahaya.
 Khusus untuk kaca lembaran bening (clear float glass) adalah kaca yang
dihasilkan dengan proses tarik, kemudian dipotong menjadi lembaran dengan
ukuran tertentu. Kedua permukaan rata licin dan bening.
 Peralatan
Pemotongan, pengangkatan dan penyetelan kaca harus menggunakan peralatan
yang khusus digunakan untuk maksud itu, antara lain peralatan:
i. Alat potong khusus kaca
ii. Dan peralatan lain yang diperlukan guna pelaksanaan pekerjaan
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
 Batas Toleransi
Untuk kaca, lembaran batas toleransi panjang, lebar, ketebalan, kesikuan, dan
cacat mengikuti peraturan yang berlaku.
 Untuk cermin, sesuai dengan gambar rencana, menggunakan bahan perekat
khusus (3M double active achesive) dan dilaksanakan oleh tenaga ahli yang
berpengalaman.
 Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor agar meneliti
gambar kerja dengan kondisi di lapangan
 Kontraktor agar terlebih dulu membuat shop drawing lengkap petunjuk dari
Pemberi Tugas meliputi gambar denah lokasi, ukuran, bentuk dan kualitas
bahan untuk disetujui oleh Pemberi Tugas.
 Hasil pemasangan kaca harus dalam alur rangkanya rapat, kuat/tidak goyang
dan dijamin kerapihannya.
 Dalam pemotongan kaca harus dihasilkan potongan yang baik dan bersih, bebas
dari cacat produk dan kemudian digosok tepinya dengan sander.
 Pertemuan atau sambungan setiap unit kaca, memakai silicone sealant dengan
warna ditentukan kemudian. Atau warna tersebut diajukan terlebih dulu ke
Pemberi Tugas.
 Pada pemasangan dinding kaca tanpa kusen atau frameless, bagian tepi
menggunakan profil besi galvanized atau aluminium profil U ukuran lebih besar
dari tebal kaca tersebut ditanam pada bagian konstruksi, dan jarak atau gap
yang terjadi antara metal profil U dengan kaca, diberi silicone sealant warna
putih atau bening.
 Hasil pemasangan kaca (khususnya kaca bening/clear) yang sudah selesai dan
sudah diterima oleh Pemberi Tugas dan diberi tanda agar tidak tertabrak oleh
pekerja atau orang lain.

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 16 dari 29
5. PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL
a. Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan panel aluminium
composite seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
 Pekerjaan ini meliputi pemasangan lisplang pada atap polycarbonate, dinding
façade dan/atau dilaksanakan pada tempat-tempat seperti yang ditunjukkan
dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
 Semua pekerjaan yang disebutkan dalam pasal ini harus dikerjakan sesuai
dengan standar dan spesifikasi dari pabrik.
 Bahan-bahan
i. Bahan Panel
- Bahan : Aluminium Composite
- Berat : 5-6 kg/m2
- Density : 2.72 kg/cm3
- Bending Strength : 45-50 kg/ 5 mm
- Heat Deformation : 200o C
- Sound Isnulation : 24 – 39 dB
ii. Bahan composite harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan oleh
Pemberi Tugas.
iii. Bracket/angkur dari material besi finish galvanis atau material aluminium
ekstrussion.
iv. Rangka vertikal dan horizontal dari material aluminium ekstrussion.
v. Rangka tepi panel aluminium composite dan reinforce dari material
aluminium ekstrussion.
vi. Warna dari aluminium ekstrussion finish powder coating ditentukan oleh
Pemberi Tugas
vii. Sealant.
- Warna akan ditentukan Pemberi Tugas berdasarkan color chart dari
pabrik.
- Sealant dipasang diantara panel aluminium dengan komponen lain.
viii. Kontraktor diharuskan menyerahkan contoh-contoh bahan untuk
mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas.
c. Persyaratan Pelaksanaan
 Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini
dengan menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang
pernah dikerjakan kepada Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan.
 Aluminium composite panel yang digunakan untuk seluruh proyek harus dari
satu macam produk saja kecuali lain disebutkan dalam gambar kerja.
 Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk
mempermudah serta mempercepat pemasangan dengan hasil pemasangan
yang akurat, teliti dan tepat pada posisinya.
 Setelah pemasangan dilakukan penutupan celah-celah antara panel dengan
bahan caulking dan sealant hingga rapat dan tidak bocor.
 Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bila hal terjadi, Kontraktor harus memperbaiki tanpa
biaya tambahan.
 Hasil pemasangan pekerjaan aluminium composite panel harus merupakan hasil
pekerjaan yang rapih dan tidak bergelombang.
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 17 dari 29
6. PEKERJAAN PLAT PERFORATED DAN COVER PLAT
a. Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan plat perforated dan cover plat ini meliputi seluruh pekerjaan di area
tampak luar, seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan yang berhubungan antara lain
i. Cover plat barcode
ii. Plat perforated (belakang Plat Barcode dan belakang grill).
b. Persyaratan Bahan
 Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar SNI, terutama
pada hal kekuatan dan ketahanan terhadap karat serta harus dikerjakan sesuai
dengan standar dan spesifikasi dari pabrik.
 Plat perforated menggunakan plat besi perforated sesuai standar dengan
ketebalan 1.20 mm.
 Plat barcode menggunakan plat besi galvanis dengan ketebalan 2 mm, memiliki
motif yang dibentuk menggunakan laser cut serta finishing menggunakan Cat
Nippe Mossagate (grey) seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
c. Persyaratan Pelaksanaan
 Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini
dengan menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang
pernah dikerjakan kepada Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan.
 Plat-plat yang digunakan untuk seluruh proyek harus dari satu macam produk
saja kecuali lain disebutkan dalam gambar kerja.
 Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk
mempermudah serta mempercepat pemasangan dengan hasil pemasangan
yang akurat, teliti dan tepat pada posisinya.
 Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bila hal terjadi, Kontraktor harus memperbaiki tanpa
biaya tambahan.
 Hasil pemasangan pekerjaan plat-plat tersebut di atas harus merupakan hasil
pekerjaan yang rapih dan tidak bergelombang.

7. PEKERJAAN GRILL HOLLOW HORIZONTAL DAN VERTIKA


a. Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan grill hollow horizontal dan vertikal ini meliputi seluruh pekerjaan di
area tampak luar, seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan yang berhubungan antara lain
i. Grill horizontal,
ii. Dinding partisi kisi-kisi (grill vertikal),
iii. Grill cover pintu KM/WC.
b. Persyaratan Bahan
 Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar SNI, terutama
pada hal kekuatan dan ketahanan terhadap karat serta harus dikerjakan sesuai
dengan standar dan spesifikasi dari pabrik.

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 18 dari 29
 Frame rangka keliling menggunakan hollow ukuran 40 x 40 mm, sedang grill
dalam menggunakan hollow ukuran 20 x 40 mm dengan finishing seperti yang
ditunjukkan dalam gambar kerja.

c. Persyaratan Pelaksanaan
 Grill harus difabrikasi di bengkel dan sesuai dengan dimensi serta detail yang
ditunjukkan dalam gambar kerja, dirakit dengan menggunakan sambungan las.
Semua terlihat harus rata serta siap untuk dicat.
 Sebelum dapat difabrikasi, contoh dari grill harus dipersiapkan dan didatangkan
ke lapangan, untuk disetujui oleh Pemberi Tugas untuk melakukan tugas
pemeriksaan guna mengetahui perkembangan pekerjaan tersebut di bengkel.
 Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk
mempermudah serta mempercepat pemasangan dengan hasil pemasangan
yang akurat, teliti dan tepat pada posisinya.
 Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bila hal terjadi, Kontraktor harus memperbaiki tanpa
biaya tambahan.

8. PEKERJAAN PASANGAN PELAPIS LANTAI DAN DINDING


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu kerja lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.
Pasangan pelapis lantai dan dinding ini dipasang pada seluruh detail yang
disebutkan/ditujukan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
 Pelapis dinding yang digunakan:
Ukuran : Var.
Produksi : Ex.Quadra Daino Naturale
Warna : Natural
Kualitas : Kelas I
Bahan perekat : Perekat instant MU400 dan Sikacim
 Pelapis lantai yang digunakan :
Ukuran : Var.
Produksi : Ex.Quadra Daino Naturale
Warna : ditentukan kemudian
Kualitas : Kelas I
Bahan perekat : Perekat instant MU400 dan Sikacim
 Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang harus diserahkan contoh-
contohnya untuk kemudian mendapatkan persetujuan material dari pihak
Pemberi Tugas.
c. Persyaratan Pelaksanaan
 Sebelum dimulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat shop
drawing/gambar kerja mengenai pola pelapis yang akan digunakan.
 Pelapis yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan
bernoda.
 Bahan perekat yang digunakan harus sesuai dengan tata cara pemasangan
pelapis dinding/lantai.
 Hasil pemasangan pelapis dinding dan lantai harus merupakan bidang
permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan
kemiringan di daerah basah dan teras.
 Pola, arah, dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai dengan gambar
detail atau sesuai dengan petunjuk pemberi tugas.

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 19 dari 29
 Jarak antara unit-unit pemasangan satu sama lain (siar-siar) harus sama
lebarnya, maksimum 3 mm yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang
sama lebar dan sama dalamnya. Untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
 Pemotongan unit-unit pelapis dinding/lantai harus menggunakan alat pemotong
khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
 Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan pelapis dinding/lantai hingga benar-benar bersih.
 Pelapis dinding/lantai harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam
dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
 Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bila hal terjadi, Kontraktor harus memperbaiki tanpa
biaya tambahan.

9. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA


a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi seluruh pekerjaan pemasangan dinding bata sesuai gambar kerja.
b. Persyaratan Bahan
 Dinding Bata Ringan
i. Ukuran bata ringan yang digunakan untuk dinding yaitu 10 x 20 x 60 cm.
ii. Ukuran dapat disesuaikan berdasarkan tebal dinding akhir (finish) yang
disyaratkan dalam gambar.
iii. Kontraktor wajib memberikan contoh pada Pemberi Tugas untuk dimintakan
persetujuan melalui uji laboratorium.
iv. Apabila bahan-bahan yang datang dianggap tidak memenuhi syarat oleh
Pemberi tugas, maka Pemberi Tugas berhak menolak bahan-bahan tersebut
dan Kontraktor wajib untuk segera mengeluarkan dari lokasi pembangunan
dan menggantikan yang baru (yang disetujui).
 Semen Instan
i. Semen instan yang datang di proyek, harus disimpan di dalam gudang yang
lantainya kering dan minimum 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah
disekitarnya. Penyimpanan semen instan tidak boleh lebih dari 1 bulan untuk
menghindari agar semen instan tidak membatu.
ii. Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata semen instan sudah
lembab dan menunjukkan gejala membatu, maka semen instan tersebut
tidak boleh dipergunakan dan harus segera dikeluarkan dari lokasi
pembangunan.
c. Persyaratan Pelaksanaan
 Kontraktor harus mengerjakan pengukuran bangunan (uit-zet) serta letak-letak
dinding bata yang akan dilaksanakan secara teliti dan sesuai dengan gambar.
 Di dalam satu hari, pasangan batu tidak boleh lebih tinggi dari 2.50 meter dan
pengakhirannya harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi, untuk
menghindari retak dinding di kemudian hari.
 Pekerjaan pasangan dilaksanakan waterpas (horizontal) dengan menggunakan
benang dan tiap kali pasangan diteliti kerataannya. Pemasangan benang
terhadap pasangan di bawahnya tidak boleh lebih dari 40 cm.
 Untuk pasangan bata ringan tidak dibenarkan menggunakan bata ringan
pecahan separuh panjang, kecuali sesuai dengan peraturannya (di sudut).
 Lapisan yang satu dengan lapisan yang di atasnya harus dipasang secara zig-
zag (berselang-seling dengan perbedaan separuh panjang).
 Pada pasangan double dan pasangan yang lebih tebal (kalau ada), maka
pelaksanaan harus sesuai petunjuk.
 Gunakan alat roskam (trowel) bergigi yang sesuai dengan ketebalan blok yang
ditentukan pada gambar.
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 20 dari 29
 Jaga kekentalan campuran, tutup sambungan antar bata ringan yang tidak
merata dengan adukan semen instan agar tidak terlihat lubang-lubang yang
terdapat pada dinding, sebelum acian dipasang.
 Bersihkan permukaan dari debu, minyak atau kotoran lain yang dapat
mengurangi efektifitas perekatan.
 Bilamana di dalam pasangan ternyata terdapat bata ringan yang cacat atau tidak
sempurna, Kontraktor wajib untuk menggantinya.

10. PEKERJAAN DINDING PARTISI


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan dinding partisi gypsum dan partisi kaca
termasuk pemasangan rangka sesuai yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar
kerja.
b. Persyaratan Bahan
 Rangka: menggunakan hollow berukuran 20 x 40 mm.
 Penutup partisi: digunakan GRC yang bermutu baik, tebal = 9 mm
 Bahan penutup sambungan partisi: compound. Paper tape yang
berpori/berlubang dan bergaris tengah, serta corner bead berbahan metal, yaitu
untuk penutup bagian sudut dinding partisi.
 Semua bahan di atas harus disetujui oleh Pemberi Tugas.
c. Persyaratan Pelaksanaan
 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar
kerja yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay out/penempatan, metode kerja, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar kerja. Juga terlebih dahulu harus memeriksa untuk
dikoordinasikan dengan pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan partisi
gypsum, diantaranya adalah pekerjaan instalasi pada dinding.
 GRC yang dipasang adalah GRC yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau
cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
 Sebelum pemasangan metal runner, dibuat tanda/marking terlebih dahulu di atas
bidang lantai sesuai gambar kerja dan diajukan untuk diperiksa terlebih dahulu
oleh Pemberi Tugas.
 Modul rangka vertikal metal furing adalah setiap berjarak per as = 60 cm.
Rangka horisontal metal furing berjarak per as 60 cm.
 Rangka metal furing dan metal runner harus siku, tegak, kaku dan kuat, kecuali
bila dinyatakan lain, misal: permukaan merupakan bidang miring sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar kerja.
 Kepala sekrup yang terlihat diberi compound agar tertutup dan diamplas.
 Sambungan partisi gypsum board diberi compound dengan sebelumnya diberi
paper tape khusus gypsum. Setelah compound kering, diamplas sampai rata dan
garis sambungan setiap unit gypsum board hilang.
 Bagian sudut partisi gypsum board yang tidak terlindung oleh material lain, diberi
corner bead dan di-compound dan diamplas dengan baik.
 Setelah panel gypsum board terpasang, bidang permukaan partisi harus rata,
lurus, dan siku, dan antara unit-unit gypsum board tidak terlihat bergelombang
dan sambungan. Kecuali bila dinyatakan lain, misal: permukaan merupakan
bidang miring atau melengkung sesuai yang ditunjukkan dalam gambar kerja.

11. KELUARAN DAN KEBUTUHAN


a. Keluaran Pekerjaan
Terlaksananya pekerjaan konstruksi standardisasi eksterior dan interior outlet
sebagaimana tersebut di atas.
b. Jumlah Kebutuhan
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 21 dari 29
1 (satu) Pelaksana Pekerjaan Standardisasi Eksterior dan Interior Outlet Tahun 2023
Kantor Wilayah VIII Jakarta 1 Cabang Kranji.

12. KEWAJIBAN PELAKSANA PEKERJAAN


a. Pelaksana Pekerjaan harus melaksanakan dan bertanggung jawab pekerjaan sesuai
dengan ruang lingkup yang telah ditetapkan.
b. Pelaksana Pekerjaan harus mengerti dan memahami prosedur kerja yang berlaku di
PT PEGADAIAN untuk setiap jenis pekerjaan berdasarkan buku manual serta
peralatan yang digunakan.
c. Pekerjaan lapangan baru bisa dimulai setelah mendapat persetujuan spesifikasi
material dari Pemberi Tugas.
d. Pelaksana Pekerjaan menanggung akomodasi (penginapan, transport), bagi Pekerja
selama melaksanakan pekerjaan.
e. Pelaksana Pekerjaan harus memahami dan mengerti semua peraturan yang
menyangkut perjanjian yang berlaku di dalam operasi PT PEGADAIAN.
f. Pelaksana Pekerjaan harus melaporkan semua kegiatan pekerjaan secara terperinci
dan jujur di dalam laporan ke PT PEGADAIAN.
g. Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab dan membebabankan PT PEGADAIAN atas
segala tuntutan sebagai akibat jika terjadi kesalahan/kelalaian Pekerja.
h. Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan jasa kepada PT
PEGADAIAN sesuai dengan Kontrak, termasuk jumlah tenaga pelaksana lapangan
dan administrasi serta kualifikasi yang ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan
sesuai Kontrak. Jika jumlah tenaga pelaksana lapangan dan kualifikasi yang ada
tidak memenuhi persyaratan, maka Pelaksana Pekerjaan harus memberikan tenaga
pelaksana pengganti sehingga memenuhi jumlah dan kualifikasi yang ditetapkan.
Tenaga pelaksana pengganti adalah pekerja yang berstatus Pegawai Pelaksana
Pekerjaan. Tenaga pelaksana pengganti tersebut bersifat sementara. Apabila terjadi
sesuatu hal yang menyebabkan perubahan tenaga pelaksana pengganti yang semula
bersifat sementara menjadi permanen, maka harus dengan persetujuan PT
PEGADAIAN.
i. Pelaksana Pekerjaan berkewajiban untuk menyerahkan dokumentasi kepada PT
PEGADAIAN baik dalam bentuk hardcopy atau softcopy.
j. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan selalu berkoordinasi dan setiap pekerjaan
mendapatkan approval dari Pemberi Tugas.

Pasal 23
JAMINAN PENAWARAN

1. Peserta pengadaan harus menyerahkan Jaminan Penawaran berupa Bank Garansi


dari Bank Pemerintah sebesar minimal 1% (satu persen) dari harga penawaran untuk
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal pemasukan dokumen
penawaran.
2. Diserahkan pada saat penyampaian dokumen penawaran.
3. Jaminan Penawaran dikembalikan bila peserta pengadaan tidak menjadi pemenang.
4. Jaminan Penawaran dari peserta pengadaan yang berhasil menjadi pemenang, akan
dikembalikan setelah pemenang menyerahkan Jaminan Pelaksanaan.
5. Jaminan Penawaran menjadi milik PT Pegadaian apabila peserta pengadaan
mengundurkan diri atau peserta pengadaan yang ditunjuk sebagai pemenang
menolak untuk melaksanakan pekerjaan.

Pasal 24
JAMINAN PELAKSANAAN
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 22 dari 29
1. Peserta Pengadaan yang menjadi pemenang untuk melaksanakan pekerjaan ini,
sebelum menandatangani Kontrak/Perjanjian untuk syarat administrasi harus
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan berupa Bank Garansi dari Bank Pemerintah
sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak dan berlaku sampai dengan 1 (satu) bulan
setelah penyelesaian dan penyerahan pekerjaan (BAST I).
2. Jaminan Pelaksanaan diserahkan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah SPK diterima.
3. Jaminan Pelaksanaan akan dikembalikan 1 (satu) bulan setelah Berita Acara Serah
Terima I (BAST I) atau Jaminan pelaksanaan dikembalikan setelah menyerahkan
jaminan pemeliharaan.
4. Apabila peserta tidak menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sampai dengan
berakhirnya jangka waktu dimaksud pada angka 2, maka Perusahaan berhak
mencabut SPK dan atau membatalkan perjanjian kerja secara sepihak dan ketentuan
ini dicantumkan dalam Perjanjian Kerja.
5. Jaminan Pelaksanaan menjadi milik PT Pegadaian apabila :
a) Pemenang Pengadaan tidak memulai pekerjaannya pada waktu yang telah
ditetapkan;
b) Pemenang Pengadaan mengundurkan diri setelah menandatangani kontrak;
c) Pemenang Pengadaan tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya atau
melarikan diri.
6. Jaminan pelaksanaan dikembalikan setelah menyerahkan jaminan pemeliharaan.

Pasal 25
JAMINAN PEMELIHARAAN

1. Untuk masa pemeliharaan, Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan Jaminan


Pemeliharaan berupa Bank Garansi dari Bank Pemerintah sebesar 5% (lima
persen) dari nilai kontrak.
2. Jaminan Pemeliharaan diserahkan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
sebelum jangka waktu jaminan pelaksanaan berakhir.
3. Jaminan pemeliharaan dikembalikan setelah berakhirnya masa pemeliharaan dan
pelaksana pekerjaan telah menyelesaikan seluruh kewajibannya selama masa
pemeliharaan yang dinyatakan dengan diterbitkannya Berita Acara Serah Terima II
(BAST II).
4. Jaminan pemeliharaan tidak diperlukan untuk perjanjian kerja yang telah mengatur
retensi pembayaran 5% (lima persen).

Pasal 26
JANGKA WAKTU

Pekerjaan Standarisasi Eksterior dan Interior Outlet tahun 2023 tersebut dilaksanakan
selama 75 ( tujuh puluh lima ) hari kalender, terhitung mulai sejak SPK diterima dan
harus sudah dilakukan serah terima pertama dengan bobot fisik pekerjaan 100%.

Pasal 27
PENYELESAIAN PEKERJAAN

Pekerjaan dinyatakan selesai apabila telah terpenuhinya jasa sebagaimana ruang lingkup
yang ditetapkan sesuai Pasal 22 RKS ini, yang dinyatakan dalam Berita Acara Serah
Terima (BAST) Pekerjaan yang ditandatangani oleh PT Pegadaian dengan Pelaksana
Pekerjaan.

Pasal 28
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 23 dari 29
PERSYARATAN PEMBAYARAN

1. PT Pegadaian tidak memberikan Uang Muka (down payment) untuk pekerjaan ini.
2. Cara pembayaran adalah sebagai berikut :
a. Biaya pekerjaan dibayarkan setelah pekerjaan selesai dengan penjelasan sebagai
berikut :
I. Termin pertama dibayarkan jika progress fisik mencapai 55% maka akan
dibayarkan sebesar 50% dari nilai kontrak.
II. Termin kedua dibayarkan jika progress fisik mencapai 100% maka akan
dibayarkan sebesar 45% dari nilai kontrak.
III. Termin ketiga (retensi) sebesar 5% akan dibayarkan setelah masa
pemeliharaan berakhir
b. Pembayaran retensi sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak setelah masa
pemeliharaan selesai dan semua kerusakan telah diperbaiki oleh Pelaksana
Pekerjaan dan selanjutnya dapat dilakukan penyerahan kedua dan diterima baik
oleh PT Pegadaian (BAST II).
a. Biaya pekerjaan dibayarkan sesuai dengan progress pekerjaan dengan penjelasan
sebagai berikut :
I. Progress pekerjaan 50% (lima puluh persen), maka akan dibayarkan sebesar
50% dari nilai pekerjaan.
II. Progress pekerjaan 100% (seratus persen), maka akan dibayarkan sebesar
50% dari nilai pekerjaan.
III. Setiap tagihan dilengkapi dengan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
(BAPP) dan khusus progress pekerjaan sebesar 100% dilengkapi Berita Acara
Serah Terima I (BAST I).
IV. Setiap pembayaran akan dipotong retensi sebesar 5% (lima persen) dari nilai
tagihan.
b. Pembayaran retensi sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak setelah masa
pemeliharaan selesai dan semua kerusakan telah diperbaiki oleh Pelaksana
Pekerjaan dan diterima baik oleh PT Pegadaian untuk selanjutnya dapat dilakukan
penyerahan kedua (BAST II).
3. Pembayaran dilakukan melalui Departemen Keuangan Kantor Wilayah VIII Jakarta I
PT Pegadaian, dengan cara transfer melalui Rekening Bank Pelaksana Pekerjaan.
4. Persyaratan pembayaran dengan melampirkan :
a) Surat Permohonan Pembayaran yang mencantumkan nomor rekening
Perusahaan;
b) Kuitansi rangkap 2 (dua), lembar pertama bermaterai cukup;
c) Laporan progress pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP)
yang telah ditandatangani oleh Pelaksana Pekerjaan, Pengawas Pekerjaan dan
PT PEGADAIAN
d) Untuk tagihan progress pekerjaan 100% ditambahkan lampiran BAST , yang
telah ditandatangani oleh Pelaksana, Pengawas, PT Pegadaian & dan gambar
As Built Drawing;
e) Photo copy SPK;
f) Dokumentasi hasil pekerjaan;
g) Faktur Pajak sesuai dengan jumlah pembayaran;
h) Photo copy NPWP.
i) Copy SBUJK Lengkap.
5. Jadwal pembayaran kepada rekanan dilakukan 3 (tiga) kali dalam sebulan dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Apabila berkas tagihan diterima dan dinyatakan lengkap oleh Departemen
Keuangan Kantor Wilayah VIII Jakarta I PT Pegadaian pada rentang tanggal 01
s.d tanggal 10 maka pembayaran dilakukan pada tanggal 15 atau apabila hari

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 24 dari 29
libur dilakukan pembayaran pada hari kerja sebelum hari libur (faktur pajak
dibuat dalam bulan berjalan);
b. Apabila berkas tagihan diterima dan dinyatakan lengkap oleh Departemen
Keuangan Kantor Wilayah VIII Jakarta I PT Pegadaian pada rentang tanggal 11
s.d tanggal 20 maka pembayaran dilakukan pada tanggal 26 atau apabila hari
libur dilakukan pembayaran pada hari kerja sebelum hari libur (faktur pajak
dibuat dalam bulan berjalan);
c. Apabila berkas tagihan diterima dan dinyatakan lengkap oleh Departemen
Keuangan Kantor Wilayah VIII Jakarta I PT Pegadaian pada rentang tanggal 21
s.d tanggal 31 maka pembayaran dilakukan pada tanggal 05 bulan berikutnya
atau apabila hari libur dilakukan pembayaran pada hari kerja sebelum hari libur
(faktur pajak dibuat pada bulan berikutnya);
d. Khusus untuk bulan Desember atau bulan dengan hari libur yang cukup Panjang,
atau terdapat pertimbangan tertentu, maka jadwal pembayaran akan disesuaikan
dan diatur tersendiri pelaksanaan pembayarannya;

Pasal 29
ESKALASI HARGA

1. Harga bersifat mengikat dan tidak diubah-ubah, apabila ada perubahan biaya karena
adanya kenaikan harga yang mungkin terjadi dalam proses pengadaan ini maka
Pelaksana Pekerjaan tidak dapat meminta klaim perubahan biaya, kecuali apabila
terdapat kebijakan/kenaikan atau pajak yang ditetapkan oleh Pemerintah beserta
petunjuk pelaksanaannya, maka Pelaksana Pekerjaan dapat mengajukan perubahan
biaya yang akan disepakati bersama secara tertulis.
2. Apabila terdapat kenaikan harga selain alasan yang tercantum pada angka 1, maka
Pelaksana Pekerjaan dilarang untuk menjadikannya alasan dalam rangka
menurunkan mutu bahan serta kualitas dan kuantitas hasil Pekerjaan.

Pasal 30
WANPRESTASI, SANKSI DAN DENDA

1. Pelaksana Pekerjaan dinyatakan wanprestasi apabila melakukan perbuatan salah


satu di bawah ini:
a. Apabila tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Ruang Lingkup Pekerjaan;
b. Apabila tidak menyelesaikan atau menyerahkan pekerjaan sampai Jangka
Waktu yang ditetapkan;
c. Apabila pekerjaan tidak sesuai, tidak memenuhi kualitas dan kuantitas dengan
Ruang Lingkup Pekerjaan;
d. Apabila Pelaksana Pekerjaan mengabaikan/tidak segera melaksanakan instruksi
yang dikeluarkan PT Pegadaian atas mutu material/ mutu pekerjaan/ mutu
personil yang harus diganti/diperbaiki sedangkan instruksi tersebut telah
dikeluarkan 3 (tiga) kali berturut-turut dengan interval waktu minimal (1) satu Hari
Kerja;
e. Pelaksana Pekerjaan tidak memulai kegiatan atau berhenti bekerja lebih dari 14
(empat belas) hari kalender tanpa alasan yang dapat diterima;
f. Pelaksana Pekerjaan telah dinyatakan bangkrut atau dilikuidasi sesuai ketentuan
perundangan yang berlaku;
g. Pelaksana Pekerjaan telah mengalihkan pekerjaan baik keseluruhan atau
sebagian kepada Pihak Lain.
2. Dalam hal Pelaksana Pekerjaan melakukan wanprestasi, maka dilakukan:
a. PT Pegadaian memberikan somasi I secara tertulis kepada Pelaksana
Pekerjaan.

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 25 dari 29
b. Apabila dalam waktu 10 (sepuluh) hari kalender sejak PT Pegadaian telah
memberikan somasi I, Pelaksana Pekerjaan tidak menanggapi dan tidak
melaksanakan/menyelesaikan Pekerjaan sesuai ketentuan dalam Perjanjian ini,
baik sebagian maupun seluruhnya dan atau melawan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Republik Indonesia maka PT Pegadaian memberikan
surat somasi II;
c. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak PT Pegadaian telah
memberikan somasi II, namun Pelaksana Pekerjaan masih tetap tidak
menanggapi dan tidak melaksanakan/menyelesaikan Pekerjaan sesuai
ketentuan dalam Perjanjian ini, baik sebagian maupun seluruhnya dan atau
melawan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia
maka PT Pegadaian memberikan surat somasi III;
d. Apabila sampai dengan somasi III, Pelaksana Pekerjaan masih tetap tidak
menanggapi dan tidak melaksanakan/menyelesaikan Pekerjaan sesuai
ketentuan dalam Perjanjian ini, baik sebagian maupun seluruhnya dan atau
melawan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia
maka PT Pegadaian dapat melaksanakan penghentian secara sepihak.
3. Pelaksana Pekerjaan akan dikenakan Denda 10/00 (satu per seribu) dari Biaya
Pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan dengan maksimum denda 5% (lima
persen) dari Biaya Pekerjaan, apabila:
a. Dengan sengaja menunda-nunda waktu pelaksanaan Pekerjaan; dan atau
b. Penyelesaian Pekerjaan melebihi dari waktu yang telah ditetapkan/ disepakati.
4. Apabila Pelaksana Pekerjaan melakukan wanprestasi dan telah dilakukan somasi
sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) maka PT Pegadaian dapat mengenakan
sanksi berupa:
a. Kontrak/ Perjanjian Kerja diputus secara sepihak tanpa ganti rugi/ tanpa
kompensasi apapun serta tanpa proses Pengadilan dan PT Pegadaian berhak
mengalihkan Pekerjaan ini kepada pihak lain dengan konsekuensi Pelaksana
Pekerjaan tidak berhak atas pembayaran sisa jangka waktu pada Perjanjian ini.
b. Pelaksana Pekerjaan akan di-blacklist dari Daftar Rekanan Mampu PT
Pegadaian serta tidak dapat mengikuti pengadaan yang dilaksanakan oleh PT
Pegadaian selama 2 (dua) tahun sejak SPK Pekerjaan ini diterbitkan.
5. Dalam hal Pelaksana Pekerjaan terbukti dengan sengaja ataupun tidak sengaja
menurunkan mutu dan/ atau kualitas hasil pekerjaan yang tidak sesuai persyaratan/
spesifikasi yang telah ditentukan, maka:
a. PT Pegadaian berhak menolak hasil pekerjaan tersebut dan meminta Pelaksana
Pekerjaan untuk menggantinya sehingga sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati; atau
b. Pelaksana Pekerjaan akan dikenakan ganti rugi sebesar kerugian yang dialami
PT Pegadaian atas tindakan Pelaksana Pekerjaan.
6. Dalam hal Pelaksana Pekerjaan melakukan pekerjaan di lingkungan PT Pegadaian
dan menimbulkan kerusakan pada aset PT Pegadaian maka Pelaksana Pekerjaan
dikenakan ganti rugi sesuai dengan jumlah kerugian.
7. Dalam hal Pelaksana Pekerjaan melaksanakan pekerjaan sesuai Perjanjian Kerja
dan menimbulkan kerusakan dan kerugian pada Pihak Ketiga, maka Pelaksana
Pekerjaan memberi ganti rugi sebesar nilai kerugian yang diderita Pihak Ketiga
tersebut.
8. Apabila keterlambatan penyerahan hasil pekerjaan disebabkan karena keadaan force
majeure, maka Pelaksana Pekerjaan tidak dikenakan denda sesuai jumlah hari
terjadinya force majeur apabila Pelaksana Pekerjaan dapat membuktikan kebenaran
keadaan tersebut

Pasal 31
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
RKS Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 26 dari 29
1. Merupakan suatu keadaan memaksa sebagai akibat diluar kekuasaan manusia,
sehingga PARA PIHAK sebagai subyek hukum dalam perjanjian terhalang untuk
melakukan prestasi masing-masing, oleh karenanya masing-masing pihak harus
menginformasikan adanya “force-majeure” dan membuktikan kondisi tersebut.
Kondisi “force-majeure” akan mengakibatkan tidak adanya kewajiban untuk
melakukan ganti rugi dari dan untuk masing-masing pihak dan seolah-olah perjanjian
tidak pernah dilakukan. Ruang Lingkup dan Kriteria “Force-Majeure” adalah kondisi-
kondisi antara lain : bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan maupun
tidak dinyatakan), huru-hara, blockade, boikot, pemogokan umum atau kebijakan
pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan Perjanjian ini;
2. Apabila terjadi force majeure saat pelaksanaan pekerjaan, maka Perjanjian dapat
diakhiri dengan persetujuan PARA PIHAK dan terhadap biaya yang telah dikeluarkan
oleh PARA PIHAK menjadi tanggungjawab masing-masing PIHAK;
3. Pekerjaan tetap dapat dilanjutkan apabila berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK
sepakat bahwa pekerjaan dilanjutkan setelah kondisi force majeure berakhir;
4. PIHAK yang mengalami force majeure harus memberitahukan PIHAK lain paling
lambat 10 (sepuluh) hari kalender sejak terjadinya force majeure.

Pasal 32
PEKERJAAN TAMBAH/ KURANG

1. Pekerjaan tambah/kurang bisa dikerjakan apabila ada persetujuan tertulis dalam


surat/catatan dalam buku proyek dari Pemberi Tugas;
2. Setiap pekerjaan tambah/kurang, harga satuannya berdasarkan harga yang
tercantum dalam kontrak maksimal besarannya 10 % (sepuluh persen) dari nilai
kontrak. Untuk pekerjaan tambahan yang harga satuannya tidak tercantum dalam
kontrak ditentukan atas dasar persetujuan kedua belah pihak;

Pasal 33
MASA PEMELIHARAAN

1. Masa pemeliharaan ditetapkan 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung mulai


tanggal penyerahan pertama, untuk selanjutnya dilakukan penyerahan kedua setelah
kekurangan-kekurangan dan kerusakan yang mungkin masih ada karena cacat pada
pelaksanaan pekerjaan telah diselesaikan oleh Pelaksana Pekerjaan sehingga sesuai
dengan RKS dan gambar serta diterima baik oleh Pemberi Tugas;
2. Penyerahan pertama dan penyerahan kedua dilaksanakan dengan membuat berita
acara yang ditandatangani oleh Pelaksana Pekerjaan dan Pemberi Tugas dengan
disaksikan oleh Pengawas Pekerjaan.

Pasal 34
TENAGA KERJA DAN KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA

1. Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan tenaga kerja yang terampil dalam


bidangnya dan dalam jumlah yang memadai. Pihak pemberi tugas berhak menuntut
penambahan jumlah tenaga kerja apabila dipandang kurang dan berhak minta
penggantian tenaga kerja apabila pekerja tersebut kurang cakap dan Pelaksana
Pekerjaan harus mentaatinya.
2. Pelaksana Pekerjaan harus bertanggung jawab penuh terhadap tenaga kerjanya
sesuai dengan peraturan perburuhan dan wajib menyediakan obat-obatan untuk
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) serta melaksanakan ketentuan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan sebaik-baiknya.

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 27 dari 29
Pasal 35
KEAMANAN

1. Pelaksana Pekerjaan wajib menjaga keamanan barang-barang dan pekerjaan


dilokasi pekerjaan, baik selama proyek berlangsung maupun pada masa
pemeliharaan pekerjaan. Untuk maksud itu Pelaksana Pekerjaan harus membuat
bedeng sementara yang cukup kuat untuk menyimpan barang-barang yang penting
dan menyediakan tenaga harian yang khusus untuk menjaga keamanan;
2. Barang dan bahan bangunan yang hilang menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan dan tidak dapat dimintakan tambahan biaya borongan;
3. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan berkoordinasi dengan pihak keamanan dan
lingkungan setempat, untuk menjaga keamanan dan keselamatan pekerjaan.

Pasal 36
KEBERSIHAN

1. Selama proyek berlangsung, Pelaksana Pekerjaan harus senantiasa menjaga


kebersihan ditempat pekerjaan dan lingkungan;
2. Bahan-bahan bangunan atau sisa-sisa bongkaran yang sudah tidak dipakai lagi harus
disingkirkan dari lokasi pekerjaan;
3. Pada waktu jam pulang diwajibkan merapihkan bahan–bahan yang berserakan/tidak
beraturan.

Pasal 37
ALAT–ALAT DAN BAHAN-BAHAN

1. Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan alat-alat kerja untuk mendukung kualitas


hasil pekerjaan;
2. Bahan - bahan yang dipakai dalam proyek ini harus sesuai dengan bestek dan
gambar atau mengikuti petunjuk Pemberi Tugas, bahan-bahan yang didatangkan
harus dapat diterima oleh Pemberi Tugas/ Pengawas.

Pasal 38
KOMPENSASI

1. Jika terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan dikarenakan Pelaksana Pekerjaan


tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang diperjanjikan maka
biaya Konsultaan Pengawas Pekerjaan setelah jangka waktu pelaksanaan pada
perjanjian menjadi tanggungjawab Pelaksana Pekerjaan.
2. Jika terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan dikarenakan perubahan ruang
lingkup pekerjaan yang berpengaruh terhadap penambahan waktu pekerjaan oleh
Pemberi Tugas maka biaya Konsultan Pengawas Pekerjaan setelah jangka waktu
pelaksanaan pada perjanjian menjadi tanggungjawab Pemberi Tugas

Pasal 39
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat dengan semangat kekeluargaan.
2. Jika Jika perselisihan tersebut tidak bisa diselesaikan dengan cara musyawarah
maka kedua belah pihak bersepakat untuk menyerahkan kepada Pengadilan Negeri
setempat atau Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Arbitrase harus
dilaksanakan di Indonesia dan Bahasa yang harus digunakan adalah Bahasa

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 28 dari 29
Indonesia. Keputusan yang diberikan dalam siding arbitase bersifat final dan
mengikat PARA PIHAK.
Pasal 40
ADDENDUM

1. Ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Kontrak/Perjanjian dapat dilakukan


perubahan-perubahan berdasarkan kesepakatan bersama.
2. Pemberi Tugas dapat menginstruksikan penambahan atau pengurangan jumlah
sesuai kebutuhan, batasan penambahan adalah maksimal 10% (sepuluh persen) dari
nilai kontrak.
3. Tata cara instruksi penambahan dan pengurangan adalah :
a. Pemberi Tugas akan mengirimkan surat resmi kepada Penerima Tugas yang
disertai dengan detil teknis pekerjaan tambah kurang;
b. Penerima Tugas diberikan kesempatan untuk memberikan konfirmasi
kesanggupan pengerjaan tersebut.
c. Penambahan atau pengurangan pekerjaan akan diperhitungkan pada tagihan
terakhir.

PASAL 41
PENUTUP

1. Hal-hal yang belum tercantum dalam RKS ini akan diatur dalam Perjanjian/Kontrak.
2. RKS ini disampaikan kepada peserta pengadaan untuk dipelajari.
3. Semua hal yang tercantum dalam RKS ini beserta Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
(Aanwijzing) bersifat mengikat.
4. Apabila alokasi anggaran dalam RKAP PT Pegadaian tidak disetujui/ kurang maka :
a. Proses Pengadaan dilanjutkan ke tahap penandatanganan kontrak setelah
dilaksanakan revisi RKAP PT Pegadaian; atau
b. Proses Pengadaan dibatalkan.

Demikian Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini untuk dijadikan pedoman dalam
melaksanakan Pengadaan.
Jakara, 21 Juli 2023
PT PEGADAIAN
Kantor Wilayah VIII Jakarta 1

Andriana Thaofik
Kadep Logistik & Umum

RKS Administrasi dan Teknis


Pekerjaan Standarisasi Outlet (STO) Tahun 2023 Kantor Wilayah VIII Jakarta 1
Cabang Kranji
halaman 29 dari 29

Anda mungkin juga menyukai