Materi Dan Soal Demokrasi Terpimpin
Materi Dan Soal Demokrasi Terpimpin
Materi Dan Soal Demokrasi Terpimpin
Foto : Upacara pelantikan ketua dan para wakil ketua MPRS serta DPR-GR sebagai Wakil
Menteri Pertama dan Menteri-menteri dalam kabinet Kerja III, di Istana Merdeka Jakarta, 9 Maret
1962
Sumber : Kompas.com
Pembubaran DPR hasil pemilu pada awalnya memunculkan reaksi dari
berbagai pihak, antara lain dari pimpinan NU dan PNI. Tokoh NU yang pada
awalnya keberatan atas pembubaran DPR hasil Pemilu 1955 dan mengancam akan
menarik pencalonan anggotanya untuk DPR-GR. Akan tetapi sikap ini berubah
setelah jatah kursi kursi NU dalam DPR-GR ditambah. Namun, K.H. Wahab
Chasbullah, Rais Aam NU, menyatakan bahwa NU tidak bisa duduk bersama PKI
dalam suatu kabinet dan NU sesungguhnya menolak kabinet Nasakom dan
menolak kerjasama dengan PKI. Tokoh dari kalangan PNI yang menolak
kebijakan Presiden Soekarno datang dari dua orang sahabat Soekarno, Mr.
Sartono dan Mr. Iskaq Tjokroadisurjo. Sartono merasa prihatin terhadap
perkembangan yang ada dan Iskaq menyatakan bahwa anggota PNI yang duduk
dalam DPR-GR bukanlah wakil PNI. Hubungan mereka dengan PNI sudah tidak
ada lagi, sebab mereka yang duduk dalam DPR-GR adalah hasil penunjukkan.
Sikap tokoh partai memang bervariasi, mereka yang menolak pembubaran
DPR-GR menggabungkan diri dalam suatu kelompok yang menamakan dirinya
Liga Demokrasi. Tokoh yang terlibat dalam Liga Demokrasi ini meliputi tokoh
partai NU, Masyumi, Partai Katolik, Parkindo, IPKI dan PSII dan beberapa
panglima daerah yang memberikan dukungan. Kelompok ini mengusulkan untuk
penangguhan pembentukan DPR-GR. Namun Liga Demokrasi ini kemudian
dibubarkan oleh Soekarno. Tindakan Presiden Soekarno lainnya dalam
menegakkan Demokrasi Terpimpin adalah membentuk lembaga negara baru yang
disebut Front Nasional. Lembaga ini dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden
No. 13 tahun 1959. Dalam penetapan ini disebutkan bahwa Front Nasional adalah
suatu organisasi massa yang memperjuangkan cita-cita Proklamasi dan citacita
yang terkandung dalam UUD 1945. Front Nasional langsung diketuai oleh
Presiden Soekarno.
Langkah Presiden Soekarno lainnya adalah melakukan regrouping kabinet
berdasarkan Ketetapan Presiden No. 94 tahun 1962 tentang pengintegrasian
lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan eksekutif. MPRS, DPRGR,
DPA, Mahkamah Agung dan Dewan Perancang Nasional dipimpin langsung oleh
Presiden. Pengintegrasian lembaga-lembaga tersebut dengan eksekutif membuat
pimpinan lembaga tersebut diangkat menjadi menteri dan ikut serta dalam sidang-
sidang kabinet tertentu dan juga ikut merumuskan dan mengamankan kebijakan
pemerintah pada lembaganya masing-masing. Selain itu, Presiden juga
membentuk suatu lembaga baru yang bernama Musyawarah Pembantu Pimpinan
Revolusi (MPPR) berdasarkan Penetapan Presiden No. 4/1962. MPPR merupakan
badan pembantu Pemimpin Besar Revolusi (PBR) dalam mengambil kebijakan
khusus dan darurat untuk menyelesaikan revolusi. Keanggotaan MPPR meliputi
sejumlah menteri yang mewakili MPRS, DPR GR, Departemen-departemen,
angkatan dan para pemimpin partai politik Nasakom.
Pada masa Demokrasi Terpimpin Presideng Soekarno menerapkan Nasakom sebagai cita-cita
politik bangsa Indonesia. Penerapan Nasakom tersebut dilakukan karena...
a. Presiden Soekarno yakin bahwa dengan menerima dan melaksanakan Nasakom
persatuan Indonesia akan terwujud
b. Nasakom diusulkan oleh tokoh-tokoh bangsa yang peduli akan cita-cita dan impian
bangsa Indonesia
c. Seluruh ideologi dan keinginan rakyat Indonesia untuk mencapai kemakmuran bangsa
diakomodasi dalam Nasakom
d. Nasakom mampu menjauhkan bangsa Indonesia dari pengaruh Blok Barat yang
berusaha untuk menguasai Indonesia
e. Nasakom mampu menggantikan ideologi Pancasila yang dianggap tidak sesuai
dengan perkembangan bangsa
Pada masa Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno mengangkat anggota MPRS, DPR-GR,
dan DPAS. Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa...
a. Kekuasaan Presiden Soekarno telah menyimpang dar UUD 1945
b. Pemerintah menghendaki adanya kestabilan politik dari pembentukan lembaga-
lembaga tersebut
c. Anggota anggota MPRS, DPR-GR, dan DPAS hasil Pemilu 1955 belum mampu
memenuhi aspirasi rakyat
d. Presiden Soekarno ingin mengimplementasikan isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 secara
konsekuen
e. Pergeseran fumgsi lembaga politik terjadi sebagai konsekuensi terbitnya Dekrit
Presiden 5 Juli 1959
Pada masa demokrasi terpimpin Presiden Soekarno melakukan penyimpangan terhadap UUD
1945. Salah satunya adalah mengesahkan Penetapan Presiden Nomor 3 Tahun 1960 yang
berkaitan dengan...
a. Pembubaran kabinet Juanda yang digantikan oleh Kabinet Kerja
b. Pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat hasil Pemilu 1955
c. Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
d. Pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong
e. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara
Pada tahun 1965 PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan
PBB. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah Presiden Soekarno untuk merespon tindakan
tersebut ialah...
a. Membentuk Dewan Keamanan tandingan PBB
b. Memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia
c. Melakukan konfrontasi lanjutan dengan Malaysia
d. Mengusulkan perombakan struktur organisasi PBB
e. Indonesia memutuskan keluar dari keanggotaan PBB
Muh. Yamin merupakan tokoh penting pada masa Demokrasi Terpimpin. Peran Muh. Yamin
dalam pemulihan perekonomian masa Demokrasi Terpimpin adalah...
a. Menjadi pencetus devaluasi mata uang
b. Memimpin Dewan Perancang Nasional (Dapernas)
c. Mendirikan Deklarasi Ekonomi melalui Panitian Tiga Belas
d. Menjabat sebagai Menteri Urusan Bank Sentral yang mengawasi Dana Revolusi
e. Mengeluarkan peraturan pemerintah baru untuk membendung laju inflasi
Beberapa bangunan hasil politik mercusuar pada masa Demokrasi Terpimpin ditunjukkan
oleh pilihan...
a. Hotel Indonesia, Istana Merdeka dan patung Selamat Datang
b. Majid Istiqlal, Istana Merdeka dan gedung PMI Jakarta
c. Gedung DPR, Masjid Istiqlal dan Stadion Gelora Bung Karno
d. Monumen Nasiona, Jembatan Semanggi dan Stadion Gelora Bung Karno
e. Jembatan Semanggi, Bandara Soekarno-Hatta dan Taman Mini Indonesia Indah