Asga Remaja Dysminor Fix
Asga Remaja Dysminor Fix
Asga Remaja Dysminor Fix
Oleh:
Pembimbing Pendidikan
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan taufiq dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Individu yang berjudul “ Praktik
Asuhan Kebidanan Holistik Komunitas Pada Keluarga Ny. “K” di Kelurahan
Tawanganom Wilayah Kerja Puskesmas Candirejo Magetan”. Laporan ini disusun
sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas blok 13 (keluarga) pada Pendidikan
Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Dalam penyusunan Laporan, penulis banyak mendapat bimbingan,
petunjuk dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Diana Etikawati selaku Kepala Puskesmas Candirejo
2. Bapak Safaat Setia Romandon, S.STP selaku Kepala Kelurahan
Tawanganom
3. Ibu Ima Mekawati, A.Md. Keb, selaku Pembimbing lahan Puskesmas
Candirejo
4. Ibu Uswatun Khasanah, SST, M.Keb, selaku Ketua Prodi Pendidikan
Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Surabaya.
5. Ibu Ayesha Hendriana N, SST.,M.Keb, selaku pembimbing pendidikan 1
yang telah memberi arahan, masukan dan bimbingan dalam menyusun
laporan ini.
6. Ibu Domas Nurchandra P, SST, M.Keb, selaku pembimbing pendidikan 2
yang telah memberi arahan, masukan dan bimbingan dalam menyusun
laporan ini.
Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan
laporan ini. Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Semoga Allah SWT memberikan
balasan pahala atas segala amal baik yang telah diberikan. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis padakhususnya.
Surabaya, Mei 2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
3
4
harus sehat agar penghuninya dapat bekerja secara produktif. Konstruksi rumah
dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko
sebagai sumber penularan berbagai penyakit.
Selain persyaratan kontruksi rumah dan lingkungan rumah yang sehat juga
harus memenuhi kebutuhan fisisologis,mencegah penularan penyakit, dan
mencegah terjadinya kecelakaan. Kebutuhan suhu dalam rumah yang optimal,
pencahayaan yang optimal perlindungan terhadap kebersihan, dan terjadinya
ruang yang optimal untuk bermain anak merupakan kebutuhan fisiologis yang
sangat diperlukan untuk memenuhi kriteria rumah yang sehat.
Menurut permenkes RI 1077/menkes/per/V/2011 kualtas fisik rumah
adalah nilai parameter yang mengindisikan kondisi fisik dalam rumah seperti
pencahayaan suhu dan kelembaban.
1. Pencahayaan
Pencahayaan adalah intentitas penerangan yang terukur dalam rumah yang
diukur dengan lux meter. Pencahyaan yang di perlukan untuk suatu
ruangan didalam rumah terbentuk cahaya alami ( sinar matahari ) dan
cahaya buatan (sinar lampu ). Cahaya yang di perlukan di dalam rumah
harus memenuhi syarat sesuai dengan fungsi dari masing-masing ruangan.
Ditinjau dari segi sumber cahaya, ada dua jenis pencahayaan yaitu
pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
a. Penerangan alami
Idealnya setiap ruangan harus mendapatkan cahaya alami setiap pagi
hari, untuk membunuh kuman yang ada di ruangan /lantai atau untuk
menghindari kelembaban udara. Namun tidak mudah medapatkan
lahan agar posisi setiap ruangan tersinari oleh sinar matahari pagi.
Paling tidak jendela untuk setiap kamar harus ada agar cahaya alam (
baik langsung maupun tidak langsung ) masuk. Pada prinsipnya
cahaya yang diperlukan suatu ruangan harus mempunyai intensitas
sesuai dengan peruntukanya, disamping tidak menimbulkan silauatau
menimbulkan bayangan yang tidak diinginkan karena tidak benar
14
b. Multi Purpose
Yaitu saluran yang berfungsimengalirkan beberapa jenis air buangan
baik secara bercampur maupun bergantian.
4. Menurut Konstruksi
Menurut konstruksi drainase sebagai berikut :
a. Saluran terbuka
Yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase aie hujan yang terletak
didaerah yang mempunyai luasan cukup, ataupun untuk saluran air
non- hujan yang tidak membahayakan kesehatan / menganggu
lingkungan.
b. Saluran tertutup
Yaitu saluran yang pada umunya sering di pakai untuk aliran air kotor
( air yang menganggu kesehatan/lingkungan ) atau untuk saluran yang
terletak di tengah kota.
2.2.4 Jamban Keluarga
1. Definisi
Jamban keluarga adalah suatu bangunan untuk membuang dan
mengumpulkan kotoran sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu
tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab suatu penyakit serta tidak
mengotori permukaan ( fauzia 2010 ).
Pengertian lainya tentang jamban adalah pengumpulan kotoran
manusia di suatu tempat sehingga tidak menyebabkan bibit penyakit yang
ada pada kotoran manusia dan menganggu estetika (Hasibuan, 2009 )
sementara menurut kementrian kesehatan RI jamban sehat adalah fasilitas
pembuangan tinja yang efektif untuk memutus rantai penularan penyakit
(kepmenkes, 2008).
Berdasarkan uraian di atas maka dapatlah yang di maksud dengan
jamban adalah suatu bangunan yang berfungsi mengumpulkan kotoran
manusia yang tersimpan pada tempat tertentu sehingga tidak menjadi
penyebab suatu penyakit atau mengotori permukaan bumi.
18
minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air
minum.
a. Tidak berbau dan tinja tidak dapat di jamah oleh serangga maupun
tikus.
b. Cukup luas dan landau/miring kea rah lubang jongkok sehingga
tidak mencemari tanah sekitar
c. Mudah di bersihkan dan aman penggunaanya
d. Di lengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan warna
e. Cukup penerang
f. Lantai kedap air
g. Ventilasi cukup baik
h. Tersedia air dan alat pembersih
4. Manfaat dan Fungsi Jamban Keluarga
Manfaat dan fungsi jamban keluarga Jamban berfungsi sebagai
pengisolasi tinja dari lingkungan jamban yang baik dan memenuhi syarat
kesehatan dan akan menjamin beberapa hal yaitu :
a. Melindungi kesehatan masyrakat dari penyakit
b. Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan sarana yang
aman.
c. Bukan tempat berkembangntya serangga sebagai vector penyakit.
d. Melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan.
5. Pemeliharaan Jamban
Pemeliharaan jamban Jamban hendaklah selalu di jaga dan di
pelihara dengan pemeliharaan yang baik menurut Depkes RI, 2009 adalah
sebagai berikut :
a. Lantai jamban hendaklah selalu bersih dan kering
b. Di sekeliling jamban tidak tergenang air
c. Tidak ada sampah berserakan
d. Rumah jamban dlm keadaan baik
e. Lantai selalu bersih tidak ada kotoran yang terlihat
20
aliran. Jika diartikan secara keseluruhan dysmenorrhea adalah aliran bulanan yang
menyakitkan atau tidak normal (Laila, 2011). Dysmenorrhea adalah kondisi nyeri
yang terjadi sewaktu menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas sehari–hari
(Fauziah, 2012).
Dysmenorrhea merupakan rasa nyeri pada uterus terjadi selama menstruasi
dan termasuk salah satu penyebab paling umum dari nyeri panggul serta gangguan
menstruasi pada wanita (Riris Rahmatanti, Siti Fatimah Pradigdo, 2020).
2.4.2 Klasifikasi dysmenorrhea
Klasifikasi dysmenorrhea secara klinis dibagi menjadi dua jenis menurut
Laila (2011) antara lain:
1. Dysmenorrhea primer adalah nyeri menstruasi yang dirasakan tanpa
adanya kelainan pada alat reproduksi. Dengan kata lain, ini adalah rasa
nyeri yang biasa dirasakan oleh perempuan saat mengalami haid. Rasa
nyeri ini biasanya terjadi setelah 12 bulan atau lebih, dimulai sejak haid
pertama. Bahkan ada sebagian perempuan yang selalu merasakan nyeri
setiap menstruasi datang. Untuk mengatasi dysmenorrhea primer ini
salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan sesuatu yang hangat
pada bagian perut yang mengalaminyeri.
2. Dysmenorrhea sekunder adalah dysmenorrhea yang biasanya ditemukan
jika terdapat penyakit atau kelainan pada alat reproduksi. Nyeri dapat
terasa sebelum, selama, dan sesudah haid. Kondisi ini paling sering
ditemukan pada wanita usia 30 - 45 tahun.
2.4.3 Faktor penyebab dysmenorrhea
Faktor penyebab dari dysmenorrhea menurut (Hayati et al., 2020) antara
lainsebagai berikut:
1. Pola menstruasi
Menstruasi yang lama pada seorang wanita meningkatkan produksi
hormon prostaglandin sehingga berlebih yang akhirnya menimbulkan
nyeri ketika menstruasi. Berlebihnya produksi prostaglandin disebabkan
kontraksi otot uterus yang berlebihan selama menstruasi. Lama menstruasi
dapat disebabkan oleh faktor psikologis, biasanya berkaitan dengan tingkat
27
Skala ini ini sudah biasa di pergunakan dan telah di validasi. Berat
ringannya rasa sakit atau nyeri di buat menjadi terukur dengan
mengobyektifkan pendapat subyektif nyeri. Skala numerik dari nol
hingga 10, dibawah ini, 0 meruapakan keadaan tanpa atau bebas
nyeri sedangkan 1 sampai 3 adalah nyeri ringan, 4 sampai 6 adalah
nyeri sedang, 7 sampai 9 adalah nyeri berat terkontrol, dan 10 adalah
nyeriberat tidak terkontrol.
2. Skala Analog Visual (VAS)
33
VAS adalah suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri yang
terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala
ini memberi klien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi
keparahan nyeri. VAS dapat merupakan pengukuran keparahan nyeri
yang lebih sensitif karena klien dapat mengidentifikasi setiap titik
pada rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu angka.
3. Wong-Baker FACES Pain Rating Scale
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 06 April 2023
Tempat Pengkajian : Rumah Klien
Pukul : 10.00 WIB
Oleh : Heny Dwi Jayanti
3.1.1 Data Umum
Keterangan :
35
36
3. Tipe keluarga :
Keluarga Inti
Keluarga besar
Single adult
Single parent
√
Keluarga lansia
√
Kaya (penghasilan >Rp.1.500.000)/bulan
√
Pernah
√
Permanen, bersih, cukup
√ Harmonis
Tidak harmonis
√ Sesuai
Tidak sesuai
√
Terbuka
Tertutup
Suami/ bapak
Istri/ ibu
√
Orang tua/ Mertua/ dari Bapak/ Ibu
Anak
Berkala
Pil
Suntik
MOW
Implant
AKDR
√
Kondom
MOP
√
Problem solving; mengatasi masalah dengan diskusi keluarga
h. Stress dan koping keluarga, yang dipilih keluarga sesuai pin (Q)
Adaptif
√
Maladaptive
40
1. Biodata
Nama : Nn. “F” Nama Ortu : Alm.Tn “J”/Ny.”K”
Umur : 15 Tahun Umur : -/45 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMP Pendidikan : DIV
Pekerjaan : Siswa Pekerjaan : PNS
Alamat : Tawanganom Rt.10/Rw.05
Keluhan Utama : Perut terasa nyeri setiap kali menstruasi hari 1-3
2. Riwayat Menstruasi
HPHT : 05/04/2023
Menarche : 12 tahun
Siklus : teratur (28 hari)
Lama : 7 hari
Volume : normal ganti pembalut (3-4 x/hari)
Warna Darah : Kecoklatan
Sifat darah : encer dan sedikit gumpalan
Keluhan : Nyeri perut berat pada hari ke 1-3 ±4 bulan terakhir
Fluor Albus : tidak ada
3. Status dalam keluarga : anak kandung
Jumlah saudara dalam keluarga : 2 ( anak kedua dari 2 bersaudara)
Riwayat pernikahan orangtua : anak dari pernikaan ke-1
Lama pernikahan : 22 tahun
4. Riwayat Kesehatan sekarang dan yang lalu
Tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit menular (TBC, PMS,
HIV/AIDS, hepatitis), penyakit menurun (asma , hipertensi, kencing manis),
penyakit menahun (TBC, kencing manis). Tidak ada riwayat gangguan jiwa
dan tidak pernah mendapatkan transfusi darah.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
41
Nilai total=12+20=32
46
Nilai Total=4+12+12=28
47
Nilai Total=4+15+8=27
48
Nilai Total=9+24=33
49
Nilai Total=10+12=22
50
Kecerdasan kinestik = 21
Kecerdasan music = 21
Kecerdasan interpersonal = 32
Kecerdasan intrapersonal = 28
Kecerdasan linguistic = 27
Kecerdasan logika matematika = 33 (paling tinggi)
Kecerdasan spasial = 22
Kecerdasan natural = 19
3.2 ANALISIS DATA
1. Data mayor : Single parent, remaja dengan dysmenorhoe.
2. Data minor : Status ekonomi kaya, selalu menerima masalah dengan
positif, hubungan keluarga harmonis, keputusan ada di ibu, keadaan
rumah permanen dan bersih.
3.3 DIAGNOSA KEBIDANAN KELUARGA (mengacu pada 5 tugas
perkembangan keluarga; mengenal, memutuskan, merawat, peran,
memberdayakan)
Perubahan peran dalam pengambilan keputusan dalam keluarga ibu “K”
terhadap remaja “F” remaja dengan dysmenorhoe.
1) Prioritas diagnose kebidanan keluarga ditetapkan berdasarkan kriteria :
sifat masalah :
Mudah
Sebagian saja
√
Tidak dapat
Tinggi
Cukup
√
Rendah
Rasional diagnose :
3.4 PERENCANAAN
Perubahan sikap dalam keluarga Ny. K yang mempunyai remaja dengan
masalah dysmenorhoe.
Indikator
NO Perencanaan Sasaran Waktu
keberhasilan
1. 1.Menjalin komunikasi Ny.”K” Kamis, 06 1. Nn. “F”
interpersonal dengan dan April kooperatif dan
Nn.”F” Nn.”F” 2023 mengetahui
2.Melakukan pemeriksaan maksud serta
pada remaja tujuan dari
3.Menjelaskan tentang pengkajian yang
dysmenorhoe, penyebab, dilakukan
dan cara mengatasi 2. Nn.”F” mengerti
4.Menjelaskan hasil dan memahami
kuesioner kecerdasan yang terjadi pada
majemuk pada Nn.”F” dirinya
dan keluarganya 3. Nn.”F” dapat
53
3.5 PELAKSANAAN
reproduksi remaja
E/ Nn.”F” dan keluarga paham dan mengerti
tentang organ reproduksi remaja dan
perkembangannya
Subjek (S) Nn. “F” mengatakan sudah persiapan untuk haid
Kamis, 04 bulan ini bila terjadi nyeri, Nn.”F” ingin mengatasi
Mei 2023 rasa nyeri yang timbul agar tidak mengganggu
aktifitas, badan terasa berat seperti tanda-tanda
datangnya haid
Objektif (O) TD = 100/70 mmHg, N = 83x/mnt, RR = 19 x/mnt, S
= 36,4°C, payudara mulai terasa berisi dan bengkak
Assesment Nn.”F” usia 15 tahun remaja dengan dysmenorhoe
(A) sudah teratasi
Planning (P) 1. Melakukan pemeriksaan pada remaja
E/ Nn.”F” bersedia dilakukan pemeriksaan
2. Mengulang cara penggunaan metode aromaterapi
lavender dan kompres air hangat
E/ Nn.”F” dan keluarga sudah paham dan mengerti
dan dapat mengulang kembali
3. Memberikan KIE tentang penyuluhan kesehatan
reproduksi yang telah dijelaskan sebelumnya
E/ Nn.”F” mampu menjelaskan kembali
4. Menganjurkan Nn”F” untuk tetap melaksanakan
PHKS di rumah dan memperhatikan kebutuhan
dasar remaja
E/ Nn.”F” dan keluarga berjanji akan
melaksanakannya
57
Tanggal
No Kegiatan
06/04/23 07/04/23 14/04/23 04/5/23
1. Menyampaikan hasil
pengkajian bersama
menetapkan masalah
(diagnosa kebidanan
keluarga) melakukan
pemeriksaan dan
melakukan tindakan,
merencanakan kegiatan
selanjutnya
2. Kunjungan rumah kedua
untuk melaksanakan
tindakan
Melakukan
pemeriksaan pada
remaja
Menjelaskan cara
menggunakan
aromaterapi dan
kompres air hangat
untuk meredakan
nyeri
Memberikan KIE
tentang PKHS di
rumah
KIE tentang
kebutuhan dasar
remaja
58
59
60
sehingga tidak menyebabkan stres yang berakibat kejang otot. Pada kunjungan
ketiga adalah setelah haid berhenti. Wajah Nn.‟F” tampak berseri dan sudah siap
untuk menjalani aktifitas seperti biasa. Tata laksana mengevaluasi pemberian
aromaterapi lavender, Nn.”F” merasa nyaman dan tenang. Pada saat ini diberikan
penyuluhan tentang kesehatan reproduksi agar Nn.”F” dan keluarga paham bahwa
Nn.”F” organ reproduksi sedang berkembang dan perlu untuk diperhatikan.
Pada kunjungan ke-4 merupakan hari menjelang haid. Menurut Nn.”F”
badan sudah mulai terasa berat dan payudara mulai berisi. Ini merupakan tanda-
tanda menjelang haid. Nn.”F” sudah mempersiapkan aromaterapi lilin lavender.
Karena aromaterapi ini mudah didapat dan harganya pun terjangkau untuk
seorang remaja. Nn.”F” berjanji akan mengingat dan memperhatikan tentang
PHKS dan kebutuhan dasar remaja.
Dari seluruh rangkaian kegiatan dan asuhan yang telah diberikan, Nn.”F”
dan keluaraga sangat kooperatif, keluarga berusaha melakukan anjuran yang telah
diberikan sehingga asuhan dapat berjalan dengan baik.
.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Asuhan kebidanan pada keluarga di komunitas yang telah dilaksanakan
pada keluarga oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi Bidan, yang merupakan
sarana untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas derajat kesehatan masyarakat
khususnya dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Dalam pelaksanaannya berjalan
lancar walaupun ada sedikit faktor yang menghambat tetapi warga cukup antusias
dan kooperatif. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada keluarga yaitu bagian dari
pelaksanaan Program Praktik Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Di Komunitas
Kelurahan Tawanganom Magetan tanggal 03 April s.d 12 Mei 2023.
5.2 Saran
Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang tinggi dibutuhkan
kerja sama yang baik antara petugas kesehatan wilayah puskesmas setempat,
tokoh masyarakat dan masyarakat. Petugas kesehatan sebaiknya lebih banyak
memberikan KIE (komunikasi informasi dan edukasi) pada masyarakat sehingga
masyarakat lebih aktif serta antusias dalam kegiatan yang dilakukan oleh
puskesmas setempat.
61
DAFTAR PUSTAKA
Anurogo, Dito, & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu mengatasi Nyeri Haid.
Penerbit Andi
Awaliah, N., Rahmadani, A., Rahmawati, D., & Fadraersada, J. (2018). Studi
Pemberian Minuman Rempah Jahe Merah ( Zingiber Officinale VAR
Rubrum Rhizoma) dan Kunyit (Curcuma Domestica VAL) terhadap
Penurunan Skala Nyeri Dismeore. Proceeding of Mulawarman
Pharmaceuticals Conferences, 8(November), 246–253.
https://doi.org/10.25026/mpc.v8i1.330
Hayati, S., Agustin, S., & Maidartati. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Dismenore Pada Remaja Di SMA Pemuda Banjaran Bandung.
Jurnal Keperawatan BSI, VIII(1), 132–142.
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan
62
63
Mulyani, Nina Siti dan Mega Rinawati. 2013. Keluarga Berencana dan Alat
Kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nadirawati (2018) Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. 1st edn. Edited by
Anna. Bandung: PT Refika Aditama
Pelayanan Keluarga Berencana & Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info
Medika WHO. 2013. Maternal Mortality.
http://www.who.int/mediacentre/.
WHO. 2014. Health for the World‟s Adolescents: A Second Chance in the Second
Decade. Geneva, World Health Organization Departemen of
Noncommunicable disease surveillance. (2014)
Lampiran
65
66