Bab Iii
Bab Iii
Bab Iii
Semester/Beban (JP)
NO Mata Pelajaran 3 4 5 6 JML
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 12
Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2 2 8
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 16
4 Matematika 4 4 4 4 16
Semester/Beban (JP)
NO Mata Pelajaran 3 4 5 6 JML
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 8
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 12
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 8
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
8 3 3 3 3 12
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 8
10 Bahasa Jawa 2 2 2 2 8
KELOMPOK C (PEMINATAN)
11 Geografi 4 4 4 4 16
12 Sejarah 4 4 4 4 16
13 Sosiologi 4 4 4 4 16
14 Ekonomi 4 4 4 4 16
15 Lintas Minat 1 4 4 4* 4* 16
JUMLAH BEBAN BELAJAR (JP) 46 46 46 46 184
Tabel 3.11 Mata Pelajaran Lintas Minat Akademik SMA Negeri 2 Malang
Kelompok Lintas Minat SMA Negeri 2 Malang
KOMPETENSI INTI
No. KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
GURU
Kompetensi Pedagodik
1. Menguasai karakteristik 1.1 Memahami karakteristik peserta
peserta didik dari aspek didik yang berkaitan dengan aspek
fisik, moral, spiritual, fisik, intelektual, sosial-emosional,
sosial, kultural, emosional, moral, spiritual, dan latar belakang
dan intelektual. sosial- budaya.
1.2 Mengidentifikasi potensi peserta
didik
dalam mata pelajaran yang diampu.
1.3 Mengidentifikasi bekal-ajar awal
peserta didik dalam mata
pelajaran yang diampu.
1.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar
peserta didik dalam mata
pelajaran
yang diampu.
2. Menguasai teori belajar 2.1 Memahami berbagai teori belajar
dan prinsip-prinsip dan prinsip-prinsip pembelajaran
pembelajaran yang yang mendidik terkait dengan
mendidik. mata
pelajaran yang diampu.
2.2 Menerapkan berbagai pendekatan,
strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik
secara kreatif dalam mata
pelajaran yang diampu.
KOMPETENSI INTI
No. KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
GURU
3. Mengembangkan 3.1 Memahami prinsip-prinsip
kurikulum yang terkait pengembangan kurikulum.
dengan mata pelajaran 3.2 Menentukan tujuan
yang diampu. pembelajaran
yang diampu.
3.3 Menentukan pengalaman belajar
yang sesuai untuk mencapai
tujuan
pembelajaran yang diampu.
3.4 Memilih materi pembelajaran yang
diampu yang terkait dengan
pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran.
3.5 Menata materi pembelajaran
secara benar sesuai dengan
pendekatan yang
dipilih dan karakteristik
peserta didik.
3.6 Mengembangkan indikator dan
instrumen penilaian.
Ruang Lingkup Kompetensi Inti Guru butir 20 untuk setiap guru mata
pelajaran dijabarkan sebagai berikut:
1. Kompetensi Guru mata pelajaran Pendidikan Agama
a. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam
Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir
ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama
Islam.
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu
yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
b. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Kristen
Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir
ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen.
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu
yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.
c. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katolik
Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir
ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama
Katolik.
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu
yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.
d. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Hindu
Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir
ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama
Hindu.
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu
yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Hindu.
e. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Buddha
Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir
ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama
Buddha.
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu
yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Buddha.
f. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Konghucu
Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir
ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama
Konghucu.
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu
yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Konghucu.
2. Kompetensi Guru mata pelajaran PKn
a. Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
b. Memahami substansi Pendidikan Kewarganegaraan yang meliputi
pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), nilai dan sikap
kewarganegaraan (civic disposition), dan ketrampilan
kewarganegaraan (civic skills).
c. Menunjukkan manfaat mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
3. Kompetensi Guru mata pelajaran Seni Budaya
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
(mencakup materi yang bersifat konsepsi, apresiasi, dan
kreasi/rekreasi) yang mendukung pelaksanaan pembelajaran seni
budaya (seni rupa, musik, tari, teater) dan keterampilan.
b. Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran Seni Budaya.
4. Kompetensi Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan
a. Menjelaskan dimensi filosofis pendidikan jasmani termasuk
etika sebagai aturan dan profesi.
b. Menjelaskan perspektif sejarah pendidikan jasmani.
c. Menjelaskan dimensi anatomi manusia, secara struktur dan fungsinya
d. Menjelaskan aspek kinesiologi dan kinerja fisik manusia.
e. Menjelaskan aspek fisiologis manusia dan efek dari kinerja latihan.
f. Menjelaskan aspek psikologi pada kinerja manusia, termasuk
motivasi dan tujuan, kecemasan dan stress, serta persepsi
diri.
g. Menjelaskan aspek sosiologi dalam kinerja diri, termasuk
dinamika sosial; etika dan perilaku moral, dan budaya, suku, dan
perbedaan jenis kelamin.
h. Menjelaskan teori perkembangan gerak, termasuk aspek-aspek
yang mempengaruhinya.
i. Menjelaskan teori belajar gerak, termasuk keterampilan dasar dan
kompleks dan hubungan timbal balik di antara domain kognitif,
afektif dan psikomotorik.
5. Kompetensi Guru mata pelajaran Matematika
a. Menggunakan bilangan, hubungan di antara bilangan, berbagai
sistem bilangan dan teori bilangan.
b. Menggunakan pengukuran dan penaksiran.
c. Menggunakan logika matematika.
d. Menggunakan konsep-konsep geometri.
e. Menggunakan konsep-konsep statistika dan peluang.
f. Menggunakan pola dan fungsi.
g. Menggunakan konsep-konsep aljabar.
h. Menggunakan konsep-konsep kalkulus dan geometri analitik.
i. Menggunakan konsep dan proses matematika diskrit.
j. Menggunakan trigonometri.
k. Menggunakan vektor dan matriks.
l. Menjelaskan sejarah dan filsafat matematika.
m. Mampu menggunakan alat peraga, alat ukur, alat hitung, piranti
lunak komputer, model matematika, dan model statistika.
6. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
a. Mengoperasikan komputer personal dan periferalnya.
b. Merakit, menginstalasi, men-setup, memelihara dan melacak serta
memecahkan masalah (troubleshooting) pada komputer personal.
c. Melakukan pemrograman komputer dengan salah satu
bahasa pemrograman berorientasi objek.
d. Mengolah kata (word processing) dengan komputer personal.
e. Mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan grafik dengan
komputer personal.
f. Mengelola pangkalan data (data base) dengan komputer personal
atau komputer server.
g. Membuat presentasi interaktif yang memenuhi kaidah
komunikasi visual dan interpersonal.
h. Membuat media grafis dengan menggunakan perangkat
lunak publikasi.
i. Membuat dan memelihara jaringan komputer (kabel dan nirkabel).
j. Membuat dan memelihara situs laman (web).
k. Menggunakan sarana telekomunikasi (telephone,
mobilephone, faximile).
l. Membuat dan menggunakan media komunikasi,
termasuk pemrosesan gambar, audio dan video.
m. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam
disiplin atau materi pembelajaran lain dan sebagai media
komunikasi.
n. Mendesain dan mengelola lingkungan pembelajaran/sumber
daya dengan memperhatikan standar kesehatan dan keselamatan.
o. Mengoperasikan perangkat keras dan perangkat lunak
pendukung pembelajaran.
p. Memahami EULA (End User Licence Agreement) dan
keterbatasan serta keluasan penggunaan perangkat lunak secara
legal.
7. Kompetensi Guru Mata pelajaran Biologi
a. Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori biologi
serta penerapannya secara fleksibel.
b. Memahami proses berpikir biologi dalam mempelajari proses
dan gejala alam.
c. Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses
dan gejala alam/biologi.
d. Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar
konsep) ilmu Biologi dan ilmu-ilmu lain yang terkait.
e. Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses
dan hukum biologi.
f. Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika kimia dan matematika
untuk menjelaskan/mendeskripsikan fenomena biologi.
g. Menjelaskan penerapan hukum-hukum biologi dalam teknologi yang
terkait dengan biologi terutama yang dapat ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari.
h. Memahami lingkup dan kedalaman biologi sekolah.
i. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang
ilmu biologi dan ilmu-ilmu yang terkait.
j. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan
keselamatan kerja/belajar di laboratorium biologi
sekolah.
k. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti
lunak komputer untuk meningkatkan pembelajaran biologi di kelas,
laboratorium dan lapangan.
l. Merancang eksperiment biologi untuk keperluan pembelajaran
atau penelitian.
m. Melaksanakan eksperiment biologi dengan cara yang benar.
n. Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khusunya
biologi dan pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan
tersebut.
8. Kompetensi Guru mata pelajaran Fisika
a. Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori fisika serta
penerapannya secara fleksibel.
b. Memahami proses berpikir fisika dalam mempelajari proses
dan gejala alam.
c. Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses
dan gejala alam.
d. Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar
konsep) ilmu Fisika dan ilmu-ilmu lain yang terkait.
e. Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan
hukum fisika.
f. Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika untuk menjelaskan
fenomena biologi, dan kimia.
g. Menjelaskan penerapan hukum-hukum fisika dalam teknologi
terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
h. Memahami lingkup dan kedalaman fisika sekolah.
i. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu
fisika dan ilmu-ilmu yang terkait.
j. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan
keselamatan kerja/belajar di laboratorium fisika sekolah.
k. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti
lunak komputer untuk meningkatkan pembelajaran fisika di kelas,
laboratorium, dan lapangan.
l. Merancang eksperimen fisika untuk keperluan pembelajaran atau
penelitian.
m. Melaksanakan eksperimen fisika dengan cara yang benar.
n. Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khususnya
fisika dan pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan tersebut.
9. Kompetensi Guru mata pelajaran Kimia
a. Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori kimia yang
meliputi struktur, dinamika, energetika dan kinetika serta
penerapannya secara fleksibel.
b. Memahami proses berpikir kimia dalam mempelajari proses dan
gejala alam.
c. Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan
gejala alam/kimia.
d. Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep)
ilmu Kimia dan ilmu-ilmu lain yang terkait.
e. Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan
hukum kimia.
f. Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika dan matematika untuk
menjelaskan/mendeskripsikan fenomena kimia.
g. Menjelaskan penerapan hukum-hukum kimia dalam teknologi yang
terkait dengan kimia terutama yang dapat ditemukan dalam
kehidupan sehari- hari.
h. Memahami lingkup dan kedalaman kimia sekolah.
i. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu
yang terkait dengan mata pelajaran kimia.
j. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan
keselamatan kerja/belajar di laboratorium kimia sekolah.
k. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti
lunak komputer untuk meningkatkan pembelajaran kimia di kelas,
laboratorium dan lapangan.
l. Merancang eksperiment untuk keperluan pembelajaran atau
penelitian.
m. Melaksanakan eksperiment kimia dengan cara yang benar.
n. Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khusunya
kimia dan pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan
tersebut.
10. Kompetensi Guru mata pelajaran Ekonomi
a. Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
yang mendukung mata pelajaran Ekonomi.
b. Membedakan pendekatan-pendekatan Ekonomi.
c. Menunjukkan manfaat mata pelajaran Ekonomi.
11. Kompetensi Guru mata pelajaran Sosiologi
a. Memahami materi, struktur, dan pola pikir keilmuan
yang mendukung mata pelajaran Sosiologi.
b. Memahami angkah-langkah kerja ilmuwan sosial.
c. Menunjukkan manfaat mata pelajaran Sosioligi.
12. Kompetensi Guru mata pelajaran Antropologi
a. Memahami materi, struktur, dan konsep pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran Antropologi.
b. Membedakan jenis-jenis Antropologi.
c. Menunjukkan manfaat mata pelajaran Antropologi.
13. Kompetensi Guru mata pelajaran Geogafi
a. Menguasai hakikat struktur keilmuan, ruang lingkup, dan
objek geografi.
b. Membedakan pendekatan-pendekatan geografi.
c. Menguasai materi geografi secara luas dan mendalam
d. Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi
14. Kompetensi Guru mata pelajaran Sejarah
a. Menguasai hakikat struktur keilmuan, ruang lingkup, dan objek Sejarah.
b. Membedakan pendekatan-pendekatan Sejarah.
c. Menguasai materi Sejarah secara luas dan mendalam.
d. Menunjukkan manfaat mata pelajaran Sejarah.
15. Kompetensi Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
a. Memahami konsep, teori, dan materi berbagai aliran linguistik
yang terkait dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa.
b. Memahami hakekat bahasa dan pemerolehan bahasa.
c. Memahami kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia.
d. Menguasai kaidah bahasa Indonesia sebagai rujukan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
e. Memahami teori dan genre sastra Indonesia.
f. Mengapresiasi karya sastra secara reseptif dan produktif.
16. Kompetensi Guru mata pelajaran Bahasa Asing
a. Kompetensi Guru Bahasa Inggris
Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan
dalam bahasa Inggris (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan
strategis).
Menguasai bahasa Inggris lisan dan tulis, reseptif dan
produktif dalam segala aspek komunikatifnya (linguistik,
wacana, sosiolinguistik, dan strategis).
b. Kompetensi Guru Bahasa Jerman
Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan
dalam bahasa Jerman (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan
strategis).
Menguasai bahasa Jerman lisan dan tulis, reseptif dan
produktif dalam segala aspek komunikatifnya (linguistik,
wacana, sosiolinguistik, dan strategis).
c. Kompetensi Guru Bahasa Jepang
Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan
dalam bahasa Jepang (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan
strategis).
Menguasai bahasa Jepang lisan dan tulis, reseptif dan
produktif dalam segala aspek komunikatifnya (linguistik,
wacana, sosiolinguistik, dan strategis).
d. Kompetensi Guru Bahasa Mandarin
Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan
dalam bahasa Mandarin (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan
strategis).
Menguasai bahasa Mandarin lisan dan tulis, reseptif dan
produktif dalam segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana,
sosiolinguistik, dan strategis).
3.4.2 MUATAN NASIONAL
Muatan Nasional Kurikulum SMA/MA terdiri atas mata pelajaran umum
kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran
peminatan akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik
kelompok C dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu
Pengetahuan Sosial, dan mata pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya.
Tabel 3.14 Muatan Nasional Kelompok UMUM Peminatan MIPA, IPS, BHS
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN X XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B (UMUM)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
3 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah jam pelajaran kelompok A dan B
per minggu 24 24 24
Keterangan:
Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri,
maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan.
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting,
namun yang diperhitungkan Pemerintah maksimal 2 (dua)
jam/minggu.
Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan
minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik
mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester,
aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
Selain mata pelajaran kelompok Umum terdapat matapelajaran
Muatan Nasional untuk Peminatan dan Lintas Minat sebagai
berikut:
Tabel 3.15 Muatan Nasional Peminatan dan Lintas Minat
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
III. Peminatan Bahasa dan Budaya
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
Bahasa dan Sastra Asing Lain
3 3 4 4
(Mandarin, Jepang, Jerman,)
4 Antropologi 3 4 4
Mata pelajaran Pilihan
Pilihan lintas minat dan/atau
pendalaman minat 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
Jumlah jam pelajaran Peminatan
18 20 20
dan Lintas Minat
3.4.3 MUATAN LOKAL
Kurikulum muatan lokal adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran yang disusun oleh
satuan pendidikan sesuai dengan keragaman potensi daerah,
karakteristik daerah, keunggulan daerah, kebutuhan daerah, dan
lingkungan sekitar sekolah yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Muatan lokal dapat berupa kurikulum yang
memuat materi tentang karakteristik daerah atau karakteristik satuan
pendidikan.
Muatan lokal dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah
provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau satuan pendidikan. Tujuan
penyelenggaraan pembelajaran muatan lokal adalah untuk membentuk
pemahaman atau penguasaan potensi daerah tempat tinggal peserta
didik sehingga bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Ruang lingkup kegiatan pembelajaran muatan lokal
meliputi;
1. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya dan
spiritual di daerahnya atau satuan pendidikan dan
2. melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan
daerah atau satuan pendidikan yang berguna bagi diri dan
lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional
Prinsip pengembangan muatan lokal yang menjadi perhatian
setiap satuan pendidikan yaitu;
1) Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik.
2) Keutuhan dalam pengembangan semua kompetensi.
3) Substansi kurikulum muatan lokal mencakup keseluruhan dimensi
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan).
4) Fleksibilitas dalam Jenis, Bentuk, dan Pengaturan Waktu.
5) Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan
pengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan
karakteristik satuan pendidikan.
6) Kebermanfaatan.
7) Penetapan muatan lokal berorientasi pada upaya pengenalan,
pelestarian, dan pengembangan potensi daerah untuk kepentingan
nasional dan menghadap tantangan global.
Jenis muatan lokal yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Malang
sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mulok
Bahasa Daerah adalah Bahasa Jawa.
Strategi pelaksanaan Bahasa Jawa selanjutnya dimasukkan dalam
struktur kurikulum di Kelompok B (Umum) dengan rincian Kelas X 2
JP/minggu 2 semester, Kelas XI 2 JP/minggu 2 semester, dan Kelas XII 2
JP/minggu 2 semester.
Dokumen pendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran
muatan lokal mengacu pada struktur silabus yang dikembangkan oleh
pemerintah dengan memenuhi standar berikut:
1) Kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti,
2) Silabus yang memuat pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan
penilaian otentik, dan
3) Buku teks pelajaran (buku peserta didik dan buku guru) berbasis
aktivitas dan karya.
4) Perangkat administrasi pembelajaran.
Mekanisme pengembangan muatal lokal pada Kurikulum 2013 di satuan
pendidikan dengan prosedur sebagai berikut:
1) Analisis konteks lingkungan alam, sosial dan/atau budaya daerah
satau satuan pendidikan.
2) Identifikasi kompetensi yang menjadi keunggulan lokal;
3) Perumusan kompetensi inti dan kompetensi dasar;
4) Penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap
kompetensi dasar;
5) Penetapan muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran
atau menjadi muatan pembelajaran.
6) Penyusunan silabus; dan rencana pelaksanaan pembelajaran
7) Penyusunan buku teks pelajaran.
Mekanisme pelaksanaan program muatan lokal memperhatikan
rambu-rambu berikut.
1) Muatan lokal diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia.
2) Setiap satuan pendidikan dapat menambah beban belajar maksimal 2
(dua) jam/minggu untuk muatan lokal yang ditetapkan sebagai
muatan pembelajaran yang berdiri sendiri.
3) Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan
beban belajar muatan lokal ditanggung oleh pemerintah daerah yang
menetapkan.
Sementara, daya dukung minimal yang perlu mendapat perhatian adalah:
1) Kebijakan Muatan Lokal berupa dasar kebijakan.
2) Sumber Daya Pendidikan perlu dipenuhi sesuai dengan kemampuan
satuan pendidikan.
3) Tenaga Pendidik Tenaga pendidik yang pengampu muatan lokal yang
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga pendidik sesuai
dengan mata pelajaran muatan lokal yang diampunya.
4) Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan muatan lokal yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah harus dipenuhi oleh pemerintah
daerah, sedangkan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan harus
dipenuhi oleh satuan pendidikan.
Atas dasar panduan tersebut dan sesuai dengan Peraturan Gubernur
Jawa Timur No. 19 tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah
sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah, maka muatan lokal di
SMA Negeri 2 Malang yaitu Bahasa Jawa dengan alokasi waktu 2 JP/minggu
untuk kelas X, XI dan XII.
Berdasarkan pengembangan dari Peraturan Gubernur Jawa Timur
No. 19 tahun 2014, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jawa
kelas X, XI dan XII sebagai berikut.
Tabel 3.16 Muatan Kewilayahan Kompetensi Dasar Bahasa Jawa
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI
(PENGETAHUAN) 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasitentang pengetahuan prosedur kerja yang lazim dilakukan
faktual, konseptual, operasional dasar, serta memecahkan masalah sesuai
dan metakognitif sesuai dengan dengan bidang kajian Bahasa Daerah
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI
(PENGETAHUAN) 4
(KETERAMPILAN)
bidang dan lingkup kajianBahasa (Jawa). Menampilkan kinerja di
Daerah (Jawa) pada tingkat teknis, bawah bimbingan dengan mutu dan
spesifik, detail, dan kompleks, kuantitas yang terukur sesuai
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, dengan standar kompetensi kerja.
teknologi, seni, budaya, dan Menunjukkan keterampilan
humaniora dalam konteks menalar, mengolah, dan menyaji
pengembangan potensi diri sebagai secara efektif, kreatif, produktif,
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kritis, mandiri, kolaboratif,
kerja, warga masyarakat nasional, komunikatif, dan solutif dalam ranah
regional, dan internasional. abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
KELAS X
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.1 Menginterpretasi, menanggapi
menganalisis teks nonsastra danmengekspresikan teks
(berita, artikel, laporan, dan nonsastra sesuai kaidah secara lisan
lainnya) secara lisan dan tulis. dan tulis.
3.2 Mengidentifikasi, memahami, dan
menganalisis unsur intrinsik 4.2 Menginterpretasi, menanggapi
maupun ekstrinsik teks sastra klasik danmengekspresikan teks sastra
dan modern secara lisan dan tulis. sesuai kaidah secara lisan dan tulis.
3.3 Memahami karakteristik bahasa lisan
dalam kegiatan bermain peran, 4.3 Bermain peran, berdialog, dan
dialog, dan berdiskusi sesuai dengan berdiskusi sesuai tatakrama.
tatakrama.
3.4 Mengidentifikasi, memahami,
dan menganalisis penggunaan 4.4 Membandingkan penggunaan
bahasa dalam teks sastra dan bahasa dalam teks sastra dan
nonsastra secara lisan dan tulis. nonsastra secara lisan dan
3.5 Mengidentifikasi, memahami, dan tulis.
menganalisis teks beraksara Jawa/
Carakan Madura sesuai kaidah. 4.5 Menyusun teks paragraf
3.6 Mengidentifikasi, memahami, dan menggunakan aksara Jawa/
menganalisis puisi tradisional atau Carakan Madura sesuai kaidah.
modern sesuai dengan karakateristik. 4.6 Membaca, mencipta, dan
mempublikasikan puisi tradisional
atau modern.
KELAS XI
Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar
Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu
pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam
pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu
pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
3.5.1 TEMA PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Pemerintah dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, Dan Teknologi Nomor 262/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran menetapkan tema-
tema utama untuk dirumuskan menjadi topik oleh satuan pendidikan
sesuai dengan konteks w
ilayah serta karakteristik peserta didik. Tema-tema utama projek
penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan
pendidikan sebagai berikut:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka
pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia
maupun lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga membangun
kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan,
mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan
sekitarnya serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan
memitigasinya.
2. Bhinneka Tunggal Ika.
Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian
dan anti kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat tentang
keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Peserta didik
juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara
kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan
dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan.
3. Bangunlah Jiwa dan Raganya.
Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara
kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang
sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan
masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan
(bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga
menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan
kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan
kesehatan reproduksi.
4. Rekayasa dan Teknologi
Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus
kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk
berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan sekitarnya. Peserta
didik dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan
persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan
penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek
teknologi.
5. Kearifan Lokal
Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri
melalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau
daerah tersebut, serta perkembangannya
6. Kewirausahaan
Peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan
masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta
kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan
masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya
kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga
membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan
kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta
siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas.
7. Suara Demokrasi.
Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem,
menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap
kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran ini peserta
didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi
demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda,
termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja
3.5.2 PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Kurikulum SMA Negeri 2 Malang melaksanakan P5 sebagai kegiatan
kokurikuler yang terjadwal 2 JP per Minggu. Projek penguatan profil
pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan,
dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan
dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat
melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan
menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
3.6 PENGATURAN BEBAN BELAJAR
3.6.1 Sistem Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran di SMA Negeri 2 Malang pada tahun
pelajaran 2022/2023 menerapkan Kurikulum 2013 yang mengadopsi
dan mengadaptasi Kurikulum Merdeka pada kelas X dan Sistem Kredit
Semester (SKS) untuk kelas XI, dan XII
3.6.2 Pengaturan Alokasi Waktu Pembelajaran
Alokasi waktu pembelajaran per jam tatap muka yaitu masing-
masing 45 menit, per minggu 47JP sampai dengan 59 JP dengan rincian
sebagai berikut:
1. Kelas X BHS
a. Kelompok A (Umum) : 17 JP
b. Kelompok B (Umum) : 9 JP
c. Kelompok C (Peminatan meliputi Matematika, Biologi, Fisika,
Kimia dan Lintas Minat meliputi Ekonomi dan TIK) : 18 JP
d. Layanan BK : 2 JP
e. Bimbingan P5 : 2 JP
2. Kelas X MIPA
a. Kelompok A (Umum) : 17 JP
b. Kelompok B (Umum) : 9 JP
c. Kelompok C (Peminatan meliputi Matematika, Biologi, Fisika,
Kimia dan Lintas Minat meliputi Ekonomi dan TIK) : 18 JP
d. Layanan BK : 2 JP
e. Bimbingan P5 : 2 JP
3. Kelas X IPS
a. Kelompok A (Umum) : 17 JP
b. Kelompok B (Umum) : 9 JP
c. Kelompok C (Peminatan meliputi Geografi, Sejarah, Sosiologi,
Ekonomi, dan Lintas Minat meliputi Bahasa dan Sastra Mandarin
dan TIK) : 18 JP
d. Layanan BK : 2 JP
e. Bimbingan P5 : 2 JP
4. Kelas XI BHS
a. Kelompok A (Umum) : 17 JP
b. Kelompok B (Umum) : 9 JP
c. Kelompok C (Peminatan meliputi Matematika, Biologi, Fisika,
Kimia dan Lintas Minat meliputi Ekonomi dan TIK) : 20 JP
d. Layanan BK : 2 JP
5. Kelas XI MIPA
a. Kelompok A (Umum) : 17 JP
b. Kelompok B (Umum) : 9 JP
c. Kelompok C (Peminatan meliputi Matematika, Biologi, Fisika,
Kimia dan Lintas Minat Bahasa dan Sastra Jerman) : 20 JP
6. Kelas XI IPS
a. Kelompok A (Umum) : 17 JP
b. Kelompok B (Umum) : 9 JP
c. Kelompok C (Peminatan meliputi Geografi, Sejarah, Sosiologi,
Ekonomi, dan Lintas Minat meliputi Bahasa dan Sastra Mandarin)
: 20 JP
7. Kelas XII BHS
a. Kelompok A (Umum) : 17 JP
b. Kelompok B (Umum) : 9 JP
c. Kelompok C (Peminatan meliputi Matematika, Biologi, Fisika,
Kimia dan Lintas Minat meliputi Ekonomi dan TIK) : 20 JP
d. Layanan BK : 2 JP
8. XII MIPA
a. Kelompok A (Umum) : 20 JP
b. Kelompok B (Umum) : 9 JP
c. Kelompok C (Peminatan meliputi Matematika, Biologi, Fisika,
Kimia dan Lintas Minat Bahasa dan Sastra Jerman) : 20 JP
9. Kelas XII IPS
a. Kelompok A (Umum) : 17 JP
b. Kelompok B (Umum) : 9 JP
c. Kelompok C (Peminatan meliputi Geografi, Sejarah, Sosiologi,
Ekonomi, dan Lintas Minat meliputi Bahasa dan Sastra Mandarin)
: 20 JP
3.6.3 Pembagian Alokasi Waktu Pembelajaran
Beban belajar di terdiri atas; (a) kegiatan tatap muka, (b)
kegiatan terstruktur, dan (c) kegiatan mandiri. Beban belajar kegiatan
tatap muka dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran per minggu, dengan
durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45 (empat puluh lima) menit.
Beban belajar kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiripaling banyak
60% (enam puluh persen) dari waktu kegiatan tatap muka yang
bersangkutan. Beban belajar satu minggu untuk kelas X adalah 46
(empat puluh enam) jam pelajaran, kelas XI adalah 46 (empat puluh
enam) jam pelajaran, dan kelas XII adalah 46 (empat puluh enam) jam
pelajaran. Beban belajar satu semester di kelas X dan kelas XI masing-
masing paling sedikit 18 (delapan belas) minggu efektif. Beban belajar di
kelas XII semester ganjil paling sedikit 18 (delapan belas) minggu efektif
dan semester genap paling sedikit 16 (empat belas) minggu efektif
(Pedoman Penyelenggaraan SKS Tahun 2017). Beban belajar yang harus
diselesaikan oleh peserta didik selama 6 (enam) semester minimal 284
jam pelajaran atau 284 sks.
4) Keterampilan
Indikator untuk keterampilan diturunkan dari KD pada KI-4
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati
dan diukur, antara lain: menggabungkan, mengkontruksi,
merancang, membuat sketsa, memperagakan, menulis laporan,
menceritakan kembali, mempraktikkan, mendemonstrasikan,
dan menyajikan.
Berikut ini contoh perumusan indikator dari mata pelajaran
Matematika kelas X Umum.
Tabel 3.18 Pengembangan Indikator Keterampilan
Indikator Pencapaian
No Kompetensi Dasar
Kompetensi
1 4.3 Menyelesaikan masalah Menyatakan masalah
kontekstual yang berkaitan nyata ke dalam model
dengan sistem persamaan matematika
linear tiga variabel Menentukan
penyelesaian sistem
persamaan linear tiga
variabel
Menginterpretasikan
hasil penyelesaian sesuai
dengan masalah yang
dimaksud
3
Dalam menetapkan nilai KKM-KD, pendidik/satuan
pendidikan dapat juga memberikan bobot berbeda untuk
masing-masing aspek atau menggunakan poin/skor pada
setiap kriteria yang ditetapkan
Kriteria Penskoran
Aspek yang dianalisis Kriteria penskoran
Kompleksitas Tinggi 1 Sedang 2 Rendah 3
Guru dan Daya Dukung Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1
Intake peserta didik Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1
KKM − KD = 1 + 3 + 2
X 100 = 66, 7
9
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya
adalah 67.
(7) Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan rumus
Jumlah KKM per KD
KKM mata pelajaran =
Jumlah KD
(8) Menentukan KKM setiap tingkatan kelas dengan rumus
Jumlah KKM per MP
KKM tingkatan kelas =
Jumlah MP pada tingkatan kelas
(9) Menentukan KKM satuan pendidikan dengan rumus
Jumlah KKM per tingkat kelas
KKM satuan pendidikan =
3
Predikat Deskripsi
Sangat Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung
Baik jawab yang baik, sangat responsif dalam
pergaulan serta memiliki kepedulian sangat
tinggi.
Predikat Deskripsi
Cukup Memiliki sikap santun, kurang peduli, percaya
diri, kurang disiplin, dan tanggung jawab mulai
meningkat. Perlu pendampingan dan pembinaan
secara intensif.
Catatan:
Kriteria penilaian sikap dibuat oleh sekolah disesuaikan
dengan peraturan dan karakteristik satuan pendidikan sebagai
rujukan untuk menentukan nilai akhir predikat dan deskripsi
sikap peserta didik pada rapor.
2) Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian dan
penilaian akhir selama satu semester untuk mengetahui pencapaian
kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Penilaian harian dapat
dilakukan melalui tes tertulis dan/atau penugasan, tes lisan sesuai
dengan karakteristik masing-masing KD. Pelaksanaan penilaian
harian dapat dilakukan setelah pembelajaran satu KD atau lebih.
Penilaian harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD
dengan cakupan materi luas dan komplek sehingga penilaian harian
tidak perlu menunggu pembelajaran KD tersebut selesai.
Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik dengan
berbagai teknik penilaian dalam satu semester direkap dan
didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD
yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu
kali maka nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rata-rata. Nilai
akhir pencapaian pengetahuan matapelajaran tersebut diperoleh
dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD
selama satu semester. Nilai akhir selama satu semester pada rapor
ditulis dalam bentuk angka bulat pada skala 0 – 100 dan predikat,
serta dilengkapi dengan deskripsi singkat kompetensi yang
menonjol berdasarkan pencapaian KD selama satu semester.
Contoh:
Pengolahan nilai pengetahuan mata pelajaran Matematika Wajib
kelas X semester I.
Tabel 3.21 Pengolahan Nilai Pengetahuan Tanpa Pembobotan
No Nama KD Hasil Penilaian Harian Penilaian Rerata
Akhir (dibulatka
1 2 3 4 …
Semester n)
3.1 75 77 78 77
3.2 75 76 75 76
1 Ani 3.3 86 75 90 80 84
3.4 80 95 86
3.5 88 80 84
Nilai Rapor 81
Keterangan:
1. Jumlah KD dalam satu semester pada tabel tersebut sebanyak 5
KD.
2. KKM MP tersebut adalah 75.
3. Satu KD dapat dilakukan beberapa kali penilaian jika KD tersebut
memiliki cakupan materi yang luas serta memiliki kompleksitas
yang tinggi, atau satu KD hanya dinilai satu kali jika cakupan
materi tidak luas serta kompleksitas rendah, dan satu atau lebih
KD dapat satu kali penilaian jika antar KD tersebut memiliki
keterkaitan, ruang lingkup yang rendah serta kompleksitas
rendah.
4. Pada contoh tabel diatas, penilaian KD 3.1 dan KD 3.2 masing-
masing dilakukan sebanyak 3 kali, penilaian KD 3.3 sebanyak 4
kali, penilaian KD 3.4 dan KD 3.5 masing-masing dilakukan
sebanyak 2 kali.
5. Penilaian setiap KD dapat dilakukan berbagai cara. Pada contoh
diatas, penilaian harian kesatu pada KD 3.1 dilakukan melalui tes
tertulis, penilaian kedua dilakukan melalui penugasan, dan
penilaian ketiga dilakukan melalui tes tertulis pada Penilaian
Akhir Semester.
6. Cakupan materi yang diuji pada Penilaian Akhir Semester terdiri
sejumlah indikator yang merepresentasikan KD pada semester
pertama pada tahun pelajaran berjalan. Hal ini sangat
memungkinkan cakupan materi dalam satu semester tidak semua
KD.
7. Pada contoh tabel diatas, cakupan materi yang diuji pada
Penilaian Akhir Semester terdiri atas KD 3.1, KD 3.2, KD 3.3, KD
3.4, dan KD 3.5.
8. Laporan hasil belajar pada pada Penilaian Akhir Semester
berdasarkan KD yang diuji.
9. Nilai akhir setiap KD diperoleh dengan cara merata-ratakan nilai
dari KD yang sama, contoh:
Nilai akhir KD 3.1 = 75+77+78 = 77
3
Keterangan:
1. Praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali.
KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui satu proyek. Selain itu KD 4.4
juga dinilai melalui satu kali produk
2. Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir KD diperoleh berdasarkan
nilai optimum, karena materi dan teknik penilaian yang
digunakan sama serta dilakukan beberapa kali. Sedangkan untuk
4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan proyek
dan produk.
3. Nilai akhir semester (Rapor) didapat dengan cara merata-ratakan
nilai akhir setiap KD pada KI-4.
4. Nilai rapor keterampilan dihitung berdasarkan rerata dari seluruh
nilai KD dalam satu semester dengan perhitungan sebagai
berikut.
Nilai Rapor = 87+76+92+79 = 84
4
Contoh 2:
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester : X/1
Tabel 3.23 Pengolahan nilai Keterampilan MP Bahasa Inggris
Menangkap Menyusun N. Rerata
Nama KD Menyunting
Makna Teks Opt. Opt.
4.7 75 76 75 76
Yeni 4.8 85 88 98 98 87
4.9 82 80 86 86
Keterangan:
1. Praktik pada KD 4.7 dinilai melalui aspek menyusun teks, KD. 4.8
menangkap makna, dan KD 4.9 menyunting masing-masing
dilakukan sebanyak 3 kali.
2. Penilaian ketiga KD tersebut berdasarkan nilai optimum karena
materi dan teknik penilaian yang digunakan sama serta dilakukan
beberapa kali, sehingga nilai optimum KD 4.7 adalah 74, KD 4.8
adalah 98, dan KD 4.9 adalah 86.
3. Nilai rata-rata optimum didapat dengan cara merata-ratakan nilai
optimum pada setiap KD dengan perhitungan sebagai berikut.
Rerata Optimum = 76+98+86 = 87
3
Pengetahuan Keterampilan
Beban Rerata
No Mata Pelajaran Angk Predik Angk Predi BxN
Belajar (N)
a at a kat
Kelompok A (Umum)
Pendidikan Agama dan Budi
1. 3 80 B 82 B 81 243
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2. 2 80 B 80 B 80 160
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 85 A 83 B 84 336
4. Matematika 4 82 B 80 B 81 324
5. Sejarah Indonesia 2 76 B 78 B 77 154
6. Bahasa Inggris 2 78 B 80 B 79 158
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 72 C 76 B 74 148
Pendidikan Jasmani, Olah
8. 3 83 B 85 A 84 252
Raga, dan Kesehatan
Prakarya dan
9. 2 80 B 80 B 80 160
Kewirausahaan
Kelompok C (Peminatan)
10. Matematika 3 80 B 82 B 81 243
11. Fisika 3 79 B 81 B 80 240
12. Kimia 3 82 B 82 B 82 246
13. Biologi 3 85 A 83 B 84 252
14. Ekonomi 3 80 B 80 B 80 240
15. Bahasa Inggris 3 78 B 76 B 77 231
JUMLAH 42 3387
3387
Keterangan:
Predikat IP ditentukan oleh Satuan Pendidikan masing-masing yang
disesuaikan dengan KKM yang telah ditetapkan.
g Program Remedial dan Pengayaan
Konsekuensi dari pembelajaran tuntas adalah tuntas atau belum tuntas.
Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM maka dilakukan tindakan
remedial dan bagi peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui
ketuntasan belajar diberikan pengayaan. Pembelajaran remedial dan
pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi pengetahuan dan
keterampilan, sedangkan sikap tidak ada remedial atau pengayaan
namun merupakan penumbuh- kembangan sikap, perilaku, dan
pembinaan karakter setiap peserta didik.
Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah
berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran
remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial dan
pengayaan dapat dilakukan antara lain:
a) Remedial
Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu.
Pembelajaran remedial diberikan segera setelah peserta didik
diketahui belum mencapai KKM. Pembelajaran remedial dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran
remedial, pendidik membantu peserta didik untuk memahami
kesulitan belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi kesulitan
dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajarnya yang
dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. Dalam hal
ini, penilaian merupakan assessment as learning.
Metode yang digunakan pendidik dalam pembelajaran remedial juga
dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar belakang
kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Tujuan pembelajaran
juga dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang dialami peserta didik.
Pada pelaksanaan pembelajaran remedial, media pembelajaran juga
harus betul-betul disiapkan pendidik agar dapat mempermudah
peserta didik dalam memahami KD yang dirasa sulit. Dalam hal ini,
penilaian tersebut merupakan assessment for learning. Jadi remedial
bukan kegiatan tes ulang atau mengulang tes bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM namun merupakan pembelajaran remedial
ketika peserta didik teridentifikasi oleh pendidik mengalami
kesulitan terhadap penguasaan materi pada KD tertentu yang sedang
berlangsung.
Tahapan pelaksanaan pembelajaran remedial serta strateginya
digambarkan sebagai berikut.
1) Layanan Klasikal
2) Layanan Kelompok
3) Layanan Individu
b. Sasaran Bimbingan
Jumlah
Jenis
Sasaran Peserta
No. Rumusan Kompetensi Bimbin Waktu
Kelas didik
gan
Sasaran
1 2 3 4 5 6
1 Komputer dan Internet X Klasikal Semester
sebagai sumber media belajar MIPA/IPS 1
2 Hardware untuk mengakses X Klasikal Semester
Internet MIPA/IPS 1
3 Menggunakan internet dengan X 340 Klasikal Semester
benar dan bijak MIPA/IPS 1
4 Etika dalam ber-Internet dan X Klasikal Semester
bermedia sosial MIPA/IPS 2
5 Aplikasi berbasis Internet / X Klasikal Semester
mobile untuk menunjang MIPA/IPS 2
pembelajaran
3.17 EKSTRAKURIKULER
3.17.1 Pengertian dan Tujuan Umum
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang
dilakukan oleh peserta didik diluar jam belajar kegiatan
intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, dibawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuler
diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi,
bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian
peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas
ekstrakurikuler wajib dan pilihan.
1) Kegiatan ekstrakurikuler wajib
Kegiatan ekstrakurikuler wajib merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan
pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik
berbentuk pendidikan kepramukaan.
2) Kegiatan ekstrakurikuler pilihan
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah kegiatan ekstrakurikuler
yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan
pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan
minatnya masing-masing.
4 Fungsi
1) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan kreativitas Peserta Didik
sesuai dengan potensi bakat dan minat mereka.
2) Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kemapuan dan rasa tanggung jawab sosial
Peserta Didik
3) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan suasana rileks, mengembirakan, dan
menyenangkan bagi Peserta Didik yang menunjang proses
perkembangan.
4) Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan eksrakurikuler untuk
mengembangkan kesiapan karir Peserta Didik
5 Tujuan
Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
kerjasama dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam
rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
3.17.2 Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan
Ekstrakulikuler Wajib pendidikan kepramukaan diorganisasikan
dalam model sebagai berikut:
WAKTU
MATA
KETERAMPILAN KECAKAPAN
PELAJARA KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PENILAIAN
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN
N
KEPRAMUKAAN
Pend. Syukur, yakin, jujur, Keimanan kepada Upacara 1. Kerapihan setiap anggota 20’ Media Penilaian:
Agama disiplin, Tuhan YME Pembukaa ambalan. Logbook
PPKn tanggungjawab, Ketakwaan kepada n Latihan 2. Sangga Kerja menyiapkan Portofolio
Bahasa santun, peduli, dan Tuhan YME perlengkapan upacara Tanda-tanda
Indonesia percaya diri tertib, Kecintaan pada 3. Pradana mengumpulkan pencapaian
Matemati semangat, peduli, alam anggota ambalan dalam kecakapan atau
ka kebersamaan, Kecintaan kepada bentuk barisan bersaf. perilaku baik
Sejarah cermat, teliti, syukur, sesama manusia 4. Laporan Pemimpin Sangga Teknik Penilaian:
Indonesia terampil, sportif, Kecintaan kepada kepada Pradana. Observasi
Bahasa bugar, dan bersih tanah air Indonesia 5. Pada waktu Pemimpin KeterampilanKep
Inggris Kecintaan kepada Sangga meninggalkan ramukaan
Seni bangsa Indonesia tempat, Wakil Pemimpin Partisipasi
Budaya Kedisiplinan Sangga pindah ke tempat
PJOK Keberanian Pemimpin Sangga.
Prakarya Kesetiaan 6. Para Pemimpin Sangga
Tolong menolong sesudah laporan mengambil
Peminata
n tempat di sebelah kanan
Bertanggungjawab
barisan.
Dapat dipercaya
7. Pradana menjemput
Jernih dalam
Pembina dan mengantarnya
WAKTU
MATA
KETERAMPILAN KECAKAPAN
PELAJARA KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PENILAIAN
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN
N
KEPRAMUKAAN
berpikir ke sebelah kanan para
Jernih dalam pemimpin Sangga.
berkata 8. Pradana mengambil tempat
Jernih dalam di depan barisan, sesuai
berbuat dengan adat ambalan yang
Hemat berlaku.
Cermat Petugas bendera
Bersahaja mengibarkan Sang Merah
Rajin Putih, Pradana memimpin
Terampil penghormatannya.
9. Pembacaan Dasaidarma oleh
petugas.
10. Pembina Penegak atau
Pembina Upacara membaca
Pancasila diikuti oleh
anggota ambalan.
11. Pengumuman dari
Pradana/Pembina.
12. Pradana memimpin doa
sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
13. Barisan dibubarkan oleh
Pradana dilanjutkan dengan
acara latihan.
Latihan ber Kegiatan Awal 85’
dasarkan 1. Pembina mengawali latihan
SKU Point dengan membaca basmalah
WAKTU
MATA
KETERAMPILAN KECAKAPAN
PELAJARA KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PENILAIAN
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN
N
KEPRAMUKAAN
22 melalui 2. Pembina menginstruksikan
permainan pemimpin sangga untuk
mengisi daftar hadir dan
membayar uang kas
3. Pembina menyiapkan
perlengkapan dalam latihan :
a. Kertas HVS bertuliskan :
- Penyakit Infeksi
- Penyakit Degeneratif
- Penyakit Perilaku
Tidak Sehat
- Tetanus
- Mencret
- Influenza
- Rabies
- diabetes melitus
- stroke
- obesitas
- hipertensi
- Raja Singa (Sifilis)
- HIV /AIDS
- Pencegahan
- Agama
- Mematikan virus
b. Kertas karton yang
digulung (alat pemukul)
Kegiatan Inti
WAKTU
MATA
KETERAMPILAN KECAKAPAN
PELAJARA KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PENILAIAN
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN
N
KEPRAMUKAAN
1. Pembina membagi peserta
didik menjadi 2 kelompok
besar (Kelompok A dan
Kelompok B)
2. Masing-masing kelompok
berjumlah 16 orang
3. Kelompok A diberikan kertas
HVS yang memiliki tulisan
tersebut.
4. Kelompok B diberikan Kertas
karton sebagai alat pemukul
5. Pembina memisahkan
kelompok A dan kelompok B
(bersebrangan)
6. Kelompok A dan kelompok B
berbaris bersaf sehingga
berpasangan namun dengan
jarak yang jauh.
7. Pembina menginstruksikan
kepada kelompok A untuk
menyimpan kertas hvs di
dada dengan posisi yang
memiliki tulisan menghadap
ke badan.
8. Kelompok B diinstruksikan
untuk
- Menyusun nama- nama di
WAKTU
MATA
KETERAMPILAN KECAKAPAN
PELAJARA KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PENILAIAN
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN
N
KEPRAMUKAAN
kertas HVS sesuai
kategori
- Memukul penyakit yang
disebabkan oleh perilaku
tidak sehat
9. Untuk kelompok A harus
mengikuti instruksi
kelompok B
10. Kelompok B memberikan
pernyataan mengenai
penyusunan kategori
11. Kegiatan tersebut
dilakukan secara
bergantian.
Jenis Penyakit :
# Penyakit Infeksi
a. Tetanus
b. Mencret
c. Influenza
d. Rabies
# Penyakit Degeneratif
a. diabetes melitus
b. stroke
c. obesitas
d. hipertensi
# Penyakit Perilaku tidak
sehat
WAKTU
MATA
KETERAMPILAN KECAKAPAN
PELAJARA KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PENILAIAN
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN
N
KEPRAMUKAAN
a. Raja Singa (Sifilis)
b. HIV /AIDS
Kegiatan Penutup
1. Pembina bersama peserta
didik menyimpulkan
bersama
2. Pembina memberikan
hikmah
3. Pembina mengucapkan
hamdalah
4. Persiapan upacara
penutupan
Upacara 1. Kerapihan setiap anggota 15’
Penutupan ambalan.
Latihan 2. Pradana mengumpulkan
anggota ambalan dalam
bentuk barisan bersaf.
3. Pemimpin Sangga
mengambil tempat di
sebelah kanan barisan.
4. Wakil Pemimpin Sangga
pindah ke tempat
Pemimpin Sangga.
5. Pradana menjemput
Pembina Penegak dan
mengantarkannya ke
sebelah kanan barisan.
WAKTU
MATA
KETERAMPILAN KECAKAPAN
PELAJARA KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PENILAIAN
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN
N
KEPRAMUKAAN
6. Pradana mengambil tempat
di depan barisan sesuai
dengan adat ambalan yang
berlaku.
7. Petugas bendera
menurunkan Sang Merah
Putih untuk disimpan.
8. Pembacaan renungan atau
sandi ambalan oleh
petugas.
9. Pengumuman tentang
sangga kerja untuk latihan
yang akan datang, dan lain-
lain.Pradana memimpin
berdoa sesuai agama dan
kepercayaan masing-
masing.
10. Laporan Pradana kepada
Pembina Penegak.
11. Pradana membubarkan
barisan.
Tabel 3.27 Target dan Strategi Pencapaian Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Malang
Jenis Hari Target
No Srategi Pencapaian
Ekstrakurikuler Pelaksanaan Pencapaian
1 BDI (Badan Rabu Tercapainya Iman Meningkatkan nilai
Dakwa Islam) dan Taqwa serta nilai religi kepada
ukuah islamiyah seluruh peserta
seluruh peserta didik melalui
didik yang berbagai kegiatan
beragama islam yang berkaitan
dengan siar atau
dakwa islam
2 PDM Jumat Peningkatan iman Meningkatkan
(Persekutuan seluruh peserta kegiatan kegiatan
Doa Maranatha) didik yang yang berkaitan
beragama nasrani dengan keimanan
Berperan aktif
mengikuti kegiatan
peningkatan
keimanan dengan
persekutuan lain
diluar sekolah
4 Broadcasting dan Kamis Peningkatan Meningkatkan
Jurnalistik kemampuan keberanian
berkomunikasi, berkomunisasi,
berorasi, serta berorasi dan
percaya diri di menjadi MC dalam
depan publik setiap latihan
Mengembangkan
dan meningkatkan
Meningkatkan keterampilan
kemampuan berkomunikasi
menulis, membuat dengan mengikuti
artikel untuk kegiatan dengan