Modul Ajar Konsentrasi Manajemen Perkantoran 5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MODUL AJAR

Konsentrasi Manajemen Perantoran 5


,

FASE
F

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA SERANG
TAHUN 2022

MODUL AJAR – KONSENTRASI MP 5 Pengelolaan Keuangan Sederhana


MODUL AJAR
KONSENTRASI MANAJEMEN PERKANTORAN 5

Bidang Keahlian : Bisnis Manajemen


Konsentrasi Keahlian : Manajemen Perkantoran
Mata Pelajaran : Konsentrasi Manajemen Perkantoran 5
Fase :F
Elemen : Pengelolaan Keuangan Sederhana
Nama Penyusun : Erlin Suharlinah, S.Sos.
Instansi : SMK Negeri 1 Kota Serang
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (3 x 45 menit)

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA SERANG
TAHUN 2022

MODUL AJAR – KONSENTRASI MP 5 Pengelolaan Keuangan Sederhana


1. Informasi umum Perangkat Ajar Manajemen Perkantoran

Nama Erlin Suharlinah, S.Sos. Jenjang/Kelas SMK / XI KODE MAPEL

Asal sekolah SMKN 1 Kota Serang Mapel Konsentrasi Manajemen 5

Alokasi waktu 1 x pertemuan Fase F


3 x 45 menit

Elemen Pengelolaan Keuangan Sederhana

Capaian Pada akhir Fase F peserta didik mampu mengelola kas kecil, membuat laporan
Pembelajaran kas kecil, melaksanakan transaksi perbankan sederhana, serta melaksanakan
transaksi kas dan nonkas.

Tujuan Kode 1. Peserta didik mampu mengelola dana kas kecil


Pembelajaran TP-1
Kode 2. Peserta didik mampu membuat laporan kas kecil
TP-2

2. Kompetensi Awal
1) Peserta didik pernah melakukan kegiatan menyimpan uang kas di bendahara kelas
2) Peserta didik mengetahui fungsi dari uang kas kelas

3. Kegiatan Pembelajaran Utama

Kas dalam perusahaan

Ruang lingkup
kas kecil
Kas Kecil

Gambar 1. Bagan unit pembelajaran

Pada bagian ini, Unit pembelajaran dipetakan menjadi aktivitas konkrit.

MODUL AJAR – KONSENTRASI MP 5 Pengelolaan Keuangan Sederhana


Kriteria Ketercapaian TP Pertemuan Jam
Tujuan Pembelajaran
ke
Peserta didik mampu Menjelaskan pengertian kas kecil
mengelola dana kas kecil Menjelaskan tujuan dan manfaat kas kecil
Mengidentifikasi karakteristik kas kecil
Mengidentifikasi kriteria petugas yang 1 3 JP
pengelola kas kecil
Memahami metode pencatatan dana kas
kecil

4. Langkah Pembelajaran

PERTEMUAN 1

Pendahuluan

1. Membuka Pelajaran dengan mengucap salam, berdo’a, memeriksa kehadiran.


2. Melakukan apersepsi 15
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu tentang pengelolaan dana kas keci Menit

Inti

A. Proses orientasi peserta didik pada masalah


1. Menanyakan pertanyaan dignostik kepada peserta didik secara klasikal
a. Pernahkah kalian mendengar istilah uang kas?
b. Apakah megetahui kegunan dari uang kas?
c. Apakah kalian pernah mengelola uang kas?
2. Menyampaikan materi tentang peran sistem operasi
3. Mengingatkan Peserta didik untuk membuat catatan poin – poin penting
4. Memberikan kesempatan peserta didik bertanya dengan menanyakan bagian yang belum
dipahami.

B. Mengorganisasi peserta didik


5. Peserta didik di bagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3 atau 4 peserta
didik 150
Menit
C. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
6. Membagikan LKPD 1
7. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan LKPD 1 dengan mencari materi
dari berbagai sumber, dari modul, buku maupun internet

D. Mengembangkan dan menyajikan hasil


8. Setiap perwakilan kelompok membacakan hasil kerja dan kesimpulan yang dituliskan pada
LKPD 1
9. Peserta didik dari kelompok lain menanggapi hasil kerja dan kesimpulan yang dibacakan

MODUL AJAR – KONSENTRASI MP 5 Pengelolaan Keuangan Sederhana


E. Menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah
10. Bersama sama membuat kesimpulan

Penutup

1. Mengisi lembar refleksi yang dibagikan dan memotivasi peserta didik


2. Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu jenis- 15
jenis transaksi yang dibiayai kas kecil Menit
3. Menutup pembelajaran dengan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa penutup

6 Asesmen
1. Asesmen awal berupa Assesmen Diagnostik kognitif secara lisan klasikal
2. Asesmen formatif berupa guru mengajukan pertanyaan secara lisan di awal pembelajaran (pretest) dan
diakhir pembelajaran (post test)
3. Asesmen formatif dilakukan untuk melakukan penilaian pengetahuan dan ketrampilan peserta didik
berupa: :
Assesmen Kognitif: Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat di LKPD dan
mempresentasikannya di depan kelompok yang lain.
4. Asesment Sumatif berupa soal pilihan ganda.

Dokumen assesmen (terlampir)

7. Analisis tindak lanjut


Dari hasil penilaian akan diperoleh data berupa ketuntasan belajar peserta didik, dengan kriteria, peserta
didik dikatakan tuntas (mencapai tujuan pembelajaran) jika memperoleh nilai skor untuk assesmen
kognitif lebih besar daripada nilai skor kriteria ketuntasan minimal tindak lanjut yang diberikan adalah:
a. Bagi peserta didik yang sudah tuntas maka bisa melanjutkan ke TP selanjutnya
b. Bagi peserta didik yang belum tuntas dilakukan remedial dengan bentuk pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan masing-masing siswa.

8. Daftar Referansi
1. Buku Pegangan guru dan Siswa
Muftias Anis, SE., (2019) Otomatisasi Tata Kelola Keuangan, Progra Keahlian Manajemen
Perkantoran SMK/MAK Kelas XII Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017, Yudhistira, Cetakan
Pertama.
2. Artikel yang relevan
Karlina, E., Ariandi, F., Humaeroh, S. D., & Martiwi, R. (2019). Analisis Pelaksanaan Pencatatan Petty cash
(Kas Kecil) Pada PT MNI Entertainment Jakarta Pusat. Widya Cipta: Jurnal Sekretari dan Manajemen, 3(2),
233-240.
https://pdfs.semanticscholar.org/f368/8952e8c10be9990c40eb3f58a3fa8aa8ff64.pdf

MODUL AJAR – KONSENTRASI MP 5 Pengelolaan Keuangan Sederhana


Lampiran Diagnosis awal kognitif

Jawaban
Identifikasi
Pertanyaan yang Rencana Tindak Lanjut
materi
diharapkan
Jika jawaban siswa “ pernah” maka
Pembelajaran dilaksanakan sesuai
Apakah kalian rencana
Mengenal uang pernah mendengar Pernah
kas istilah uang kas? Jika jawaban siswa “belum Pernah”
maka Pembelajaran dilakukan dengan
penyesuaian
Jika jawaban siswa “ mengetahui”
maka Pembelajaran dilaksanakan
Apakah megetahui sesuai rencana
Mengetahui kegunan dari uang Mengetahui
Fungsi uang kas kas? Jika jawaban siswa “belum Pernah”
maka Pembelajaran dilakukan dengan
penyesuaian
Jika jawaban “Pernah” maka
Pembelajaran dilaksanakan sesuai
rencana
Apakah kalian Jika jawaban siswa “belum pernah”
Pengelolaan
pernah mengelola Pernah maka Pembelajaran dilakukan dengan
uang kas
uang kas? penyesuaian
Jika jawaban tidak sesuai dengan
diharapkan maka Pembelajaran
dilakukan dengan penyesuaian

1. Assesment Kognitif
Melaksanakan peniaian formatif secara tulis untuk mengerjakan soal,
a) Soal
b) Petunjuk penskoran
1) Menggunakan bobot 100
2) Latihan soal pada LKPD 1, 2

MODUL AJAR – KONSENTRASI MP 5 Pengelolaan Keuangan Sederhana


Lembar Kerja Peserta Didik (1)

Materi Ajar : Pengelolaan Kas Kecil


Mata Pelajaran : Konsentrasi Manajemen Perkantoran 5
Jenjang/Kelas : SMK/XI
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.

1. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik mampu mengelola kas kecil, membuat laporan kas kecil,
melaksanakan transaksi perbankan sederhana, serta melaksanakan transaksi kas dan nonkas.

2. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengelola dana kas kecil
a. Peserta didik mampu mengelola dana kas kecil
b. Peserta didik mampu membuat laporan dana kas kecil

3. Kriteria Pencapaian Tujuan Pembelajaran


a. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian kas kecil
b. Peserta didik mampu menjelaskan tujuan dan manfaat kas kecil
c. Peserta didik mampu mengidentifikasi karakteristik kas kecil
d. Peserta didik mampu mengidentifikasi kriteria petugas yang dapat ditunjuk sebagai
pengelola kas kecil
e. Peserta didik mampu memahami metode pencatatan dana kas kecil

4. Alat dan Bahan


Laptop/Hp, LCD proyektor, aplikasi presentasi, aplikasi pengolah angka, jaringan internet

5. Materi
PENGELOLAAN KAS KECIL (PETTY CASH)

1. Pengertian Kas Kecil


Cash (kas) merupakan komponen penting dalam siklus operasional suatu
perusahaan. Setiap perusahaan pasti dibentuk bagian kas, dan bagian kas akan
dibantu bagian petty cash (kas kecil) yang ditanda tangani oleh petugas
pelaksanaan petty cash dan fungsi-fungsi bersangkutan untuk membantu kinerja
operasional langsung. Transaksi yang terjadi tidak begitu rumit namun harus
melakukan pengelolaan secara baik dan teliti berdasarkan prosedur operasi
pelaksanaan dana perusahaan yang ada. Pengelolaan dana kas kecil yang tidak
memadai atau cenderung buruk dapat mengganggu kelancaran operasional
perusahaan.
Nilai petty cash memiliki peranan yang penting dalam operasional
perusahaan untuk itu, perusahaan hendaklah melakukan pengelolaan petty cash
secara baik. pelaksanaan petty cash mutlak diperlukan, Tidak ada alasan bagi
perusahaan untuk tidak melakukan pengelolaan. Kas atau petty cash sering

MODUL AJAR – KONSENTRASI MP 5 Pengelolaan Keuangan Sederhana


digunakan untuk membiayai keperluan organisasi yang sifatnya kecil atau
sehari-hari. Namun, pengeluaran kecil atau sehari-hari tersebut sering terjadi
sehigga jumlah totalnya menjadi cukup besar. Oleh karena itu, pengeluaran
semacam ini perlu di kendalikan. Jadi organisasi perlu membentuk suatu dana
khusus yang disebut kas kecil atau petty cash.
Kas kecil merupakan dana khusus yang dibentuk organisasi untuk
membiayai pengeluaran organisasi yang sifatnya kecil atau sehari-hari. Dana kas
kecil (petty cash) dibentuk berdasarkan perkiraan pengeluaran biaya operasional
perusahaan, Contohnya biaya yang dikeluarkan untuk membayar tekening
listrik, telepon, trasportasi, biaya keamanan dan biaya-biaya lainnya. Selain
untuk membayar pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang jumlah nominalnya
kecil, pembentukan petty cash juga bertujuan untuk membayar pengeluaran
yang sifatnya mendadak dan sebagai dana langsung untuk jenisjenis pembayaran
yang tidak praktis apabila menggunakan cek.
Kas biasanya digunakan untuk menggambarkan kepemilikan uang suatu
perusahaan. Semakin besar nilai kas sebuah perusahaan, maka semakin besar
pula uang yang mereka miliki. Kas dibutuhkan suatu perusahaan baik digunakan
untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun pembelian aktiva tetap
atau rutin.
Menurut Yandi (Hidayati, 2019) mengemukakan bahwa “kas merupakan
komponen penting dalam jalannya kegiatan-kegiatan operasional perusahaan”.
Sedangkan menurut Supriyati (Arizona, Yulia, & Saputro, 2018) mengatakan
bahwa “kas adalah uang yang disimpan diperusahaan atau bank yang setiap saat
bisa diuangkan tanpa mengurangi nilainya”.
Adapun menurut Prianthara (Wasiyanti, 2015) mengemukakan bahwa
“kas terdiri dari uang kertas, uang logam, dan simpanan di bank dalam bentuk
rekening giro (demand deposit atau checking account)”.
Sedangkan menurut Lubis & Dewi (2017) menyatakan bahwa “kas
adalah aktiva lancar yang meliputi uang kertas atau logam dan benda-benda lain
yang dapat digunakan sebagai media tukar atau alat pembayaran sah dan dapat
diambil setiap saat.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kas merupakan
komponen penting suatu perusahaan yang terdiri dari uang kertas, logam dan
benda-benda lain yang dapat digunakan sebagai media tukar atau pembayaran
yang sah dan dapat diambil setiap saat tanpa mengurangi nilainya.
Setiap perusahaan memiliki kas kecil sebagai cadangan uang untuk
mendukung kegiatan operasional kantor. Oleh karena itu, kantor perlu menunjuk
staf yang berwenang untuk mengelola kas kecil guna membiayai seluruh
pengeluaran yang bersifat “kecil” maupun transaksi keuangan bagi kepentingan
kantor. Sejumlah uang yang telah digunakan harus dikembalikan ke kas kecil
dengan jumlah yang sama, lebih besar atau lebih kecil dari jumlah yang telah
digunakan sehingga alokasi dana yang digunakan dapat dikembalikan ke dana
petty cash seperti jumlah semula.
Menurut (Yuniarwati, Santioso, Ekadjaja, & Rasyid, 2017)
mengemukakan bahwa “kas kecil atau yang sering disebut petty cash memiliki
pengertian sebagai uang tunai yang disediakan suatu usaha untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
dibayar dengan menggunakan cek/bilyet giro.

MODUL AJAR – KONSENTRASI MP 5 Pengelolaan Keuangan Sederhana


Adapun menurut (Erhans, 2016) menyatakan bahwa “kas kecil (petty
cash) adalah uang tunai yang disediakan untuk pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya relatif kecil, misalnya membeli alat tulis, membeli materai dan
sebagainya.
Sedangkan menurut Ardiyos dalam (Atika & Pusung, 2018) menyatakan
bahwa “kas kecil (petty cash) adalah sejumlah uang tunai atau kas yang
disediakan untuk melayani pembayaran keperluan perusahaan yang rutin dan
meliputi jumlah yang relatif kecil”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kas kecil merupakan uang
tunai yang disediakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran perusahaan
yang jumlahnya relatif kecil dan rutin sehingga tidak ekonomis jika
menggunakan cek.

2. Karakteristik Kas Kecil


Menurut (Yuniarwati, Santioso, Ekadjaja, & Rasyid, 2017) kas kecil
memiliki beberapa karakteristik yaitu:
1. Jumlahnya dibatasi tidak lebih atau tidak kurang dari suatu jumlah tertentu
yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan. Tentunya masing-
masing perusahaan menetapkan jumlah yang berbeda sesuai dengan skala
operasional perusahaan.
2. Dipergunakan untuk mendanai transaksi kecil yang sifatnya rutin setiap hari.

Sedangkan menurut (Wati & Kusumo, 2016) Karakteristik dasar dari kas
kecil adalah:
1. Kas kecil jumlahnya dibatasi, tidak lebih atau tidak kurang dari suatu jumlah
tertentu yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan. Besarnya kas
kecil tergantung kebijaksanaan masingmasing perusahaan.
2. Kas kecil dipergunakan untuk membiayai dan mendanai pengeluaran-
pengeluaran yang sifatnya rutin setiap hari.
3. Kas kecil disimpan ditempat khusus, biasanya dengan menggunakan kotak
kecil yang disebut petty cash box.

3. Fungsi Kas Kecil


a. Membayar pengeluaran perusahaan yang jumlah nominalnya kecil.
b. Menangani pada masalah perlengkapan kantor/perbekalan dari kantor.
c. Sebagai dana talangan.
d. Sebagai dana langsung yang tidak praktis menggunakan cek.
e. Mempercepat aktivitas perusahaan dan juga relasi pimpinan.
f. Meringankan beban para staff karyawan dalam memberikan pelayanan
secara maksimal kepada pelanggan.

4. Tujuan Kas Kecil


a. Menangani masalah perlengkapan atau perbekalan kantor yang dialami oleh
suatu bagian di kantor.
b. Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas
pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak.

MODUL AJAR – KONSENTRASI MP 5 Pengelolaan Keuangan Sederhana


c. Meringankan beban para staff karyawan dalam memberikan suatu pelayanan
secara maksimal kepada para pelanggan yang juga termasuk kepada relasi
bisnis pimpinan.
d. Mempercepat segala kegiatan atasan yang akan menggunakan dana secara
mendadak dan juga tidak terencana pada sebelumnya.

5. Penggunaan kas kecil


Setelah menentukan batas saldo telah ditetapkan, maka selanjutnya harus ada
karyawan yang ditunjuk untuk bertanggung jawab terhadap pengelolaan kas
kecil atau biasa disebut dengan kasir kas kecil. Karena kasir kas kecil ini
menangani transaksi kecil yang sifatnya rutin, tidak semua personel dapat
menempati posisi ini. Ada beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan posisi kasir, seperti menguasai dasar-dasar akuntansi, mampu
menangani transaksi dalam jumlah kecil, jujur, konsisten, dan mampu
menguasai program komputer seperti Microsoft Excel atau program sejenisnya.
Kasir kas kecil hanya diperbolehkan melakukan pembayaran kas kecil untuk
permohonan pembayaran atas pembelian yang sudah disetujui oleh financial
controller. Sekretaris atau kasir kas kecil harus membuat bukti pengeluaran kas
kecil untuk setiap pengeluaran yang ditanda tangani oleh penerima dana.
Kemudian transaksi dicatat dalam buku kas kecil dan bukti pengeluaran harus
disimpan atau diarsip.

Selain itu pihak manajemen sebaiknya juga memberikan training sebelum kasir
memulai tugasnya, seperti memberi arahan prosedur pengisian kembali kas kecil
hingga cara rekonsiliasi kas kecil serta prosedur pembelian. Akan tetapi
dibeberapa perusahaan, kas kecil juga dapat dipegang kendalainya oleh
sekretaris pada masing-masing bagian dalam perusahaan.

Setiap perusahaan memiliki kas kecil sebagai cadangan uang untuk mendukung
kegiatan operasional kantor, seperti untuk membeli makan minum pagawai,
membayar tagihan listrik, telepon dan internet, biaya foto copy dan penjilidan,
biaya transportasi dan lain-lain. Oleh karena itu, kantor perlu menunjuk staf
yang berwenang untuk mengelola kas kecil dalam fungsinya guna membiayai
seluruh pengeluaran yang bersifat kecil maupun transaksi keuangan bagi
kepentingan kantor.

6. Pengelolaan dana kas kecil


Menurut (Samryn, 2015) pengelolaan dana kas kecil meliputi tiga
tahapan pekerjaan yang terdiri dari:
1. Pembentukan dana kas kecil.
Pembentukan kas kecil harus ditetapkan berdasarkan estimasi kebutuhan
dana dalam periode waktu tertentu, misalnya seminggu. Pembentukan dana
kas kecil dapat ditetapkan dengan alternatif membentuk dana tetap (imprest
fund). Dalam sistem ini plafon dana kas kecil tidak berubah pada setiap kali
pengisian. Sistem lain adalah sistem dana berfluktasi (fluctuative fund).
Dalam sistem ini pengisian dana kas kecil dapat dilakukan dengan jumlah
yang mengubah plafon dana kas kecil.

MODUL AJAR – KONSENTRASI MP 5 Pengelolaan Keuangan Sederhana


2. Pemakaian dana kas kecil
Sesuai dengan namanya dana kas kecil digunakan untuk memenuhi
pembelanjaan dalam jumlah yang relatif kecil. Misalnya untuk memenuhi
pembayaran biaya-biaya kebutuhan kantor, atau kebutuhan pabrik sehari-
hari seperti makan siang tamu kantor, pengiriman surat, pembelian air
minum pembayaran telpon dan lain sebagainya.
3. Pengisian kembali dana kas kecil
Pengisian dana kas kecil dapat dilakukan sesuai dengan periode yang
ditetapkan, misalnya sekali dalam seminggu. Pada saat pengisian kembali,
kasir kas kecil menyerahkan bukti-bukti pengeluaran kas, atau catatan lain
kepada penanggung jawab keuangan perusahaan. Jumlah penggantian kas
kecil yang diminta harus sama dengan nilai uang yang dikeluarkan menurut
bukti pengeluaran kasnya.

Tujuan pengelolaan dan pencatatan kas kecil adalah agar dana kas kecil
terkoordinir dari setiap transaksi-transaksi dan mempermudah informasi tentang
data petty cash (kaskecil)yang terjadi di perusahaan tersebut serta setiap
transaksi yang terjadi akan dicatat ke dalam jurnal sebagai bukti
pertanggungjawaban atas semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

7. Metode Pencatatan Dana Kas Kecil


Menurut (Hermawan, Maryanti, & Biduri, 2018) ada dua sistem atau
metode dalam pembentukan petty cash yaitu imprest fund system dan fluctuating
fund system. Untuk tujuan pengendalian perusahaan biasaya akan membatasi
jumlah maksimum tertentu dan jenis-jenis pembayaran yang boleh dilakukan
atas dana kas kecil. Kebanyakan dana kas kecil dibentuk atas dasar jumlah yang
tetap yang dinamakan sebagai sistem dana tetap (Imprest fund system).
a. Metode Tetap (Imprest Fund System)
Metode Tetap adalah metode pembukuan kas kecil di mana rekening kas
kecil jumlahnya selalu tetap.
Ciri-ciri metode tetap antara lain :
1) Bukti-bukti penggunaan dana kas kecil dikumpulkan oleh pengelola kas
kecil.
2) Pengisian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama
jumlahnya dengan dana kas kecil yang telah digunakan sehingga jumlah
dana petty cash kembali kepada jumlah yang ditetapkan semula.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode tetap :
1) Pembentukan dana kas kecil dimana pemegang kas diberi sejumlah uang
tunai yang untuk pembayaran atas pengeluaran yang diperkirakan bisa
memenuhi kebutuhan dalam waktu tertentu.
2) Dana kas kecil dipergunakan untuk pembayaran transaksi pengeluaran.

3) Setelah dana kas kecil habis/hampir habis, kasir membentuk kembali


dana kas kecil, mengisinya sebesar jumlah nominal pengeluaran yang
terjadi.

MODUL AJAR – KONSENTRASI MP 5 Pengelolaan Keuangan Sederhana


b. Metode Berubah-ubah (Fluctuating Fund System)
Metode berubah-ubah adalah suatu metode pengisian dan pengendalian kas
kecil di mana jumlah kas kecil akan selalu berubah-ubah (sesuai dengan
kebutuhan). Sistem ini menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak
ditetapkan akan tetapi sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya, ketika pertama kali membuat kebijakan, perusahaan menetapkan
jumlah nominal kas kecil sebesar Rp 5.000.000,00 kemudian digunakan
sesuai dengan kebutuhan dan kemudian kas kecil diisi kembali. Ketika
waktu pengisian, jika perusahaan menggunakan sistem dana tetap, maka
jumlah kas kecil harus sama jumlahnya dengan saldo awal kas kecil. Namun
pada metode sistem dana berubah (dana mengambang), jumlah pengisian
kembali kas kecil tidak harus sama dengan jumlah nominal saldo awalnya,
jadi bisa kurang maupun lebih.

Ciri-ciri metode berubah-ubah yaitu sebagai berikut ini :


• Pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil dicatat di debit
dalam akun kas kecil.
• Bukti pengeluaran kas kecil dicatat dalam buku jurnal kas kecil dengan
mendebit akun-akun yang terkait dengan penggunaan kredit akun kas
kecil.
• Besarnya jumlah dana kas kecil yang disediakan berfluktuasi
disesuaikan dengan perkembangan kegiatan bagian-bagian pemakai
dana.

Perbedaan Metode Imprest dan Fluktuasi


Metode Imprest Metode Fluktuatif
Suatu metode pengisian dan pengendalian Suatu metode pencatatan dan
kas kecil di mana jumlah kas kecil di mana pengendalian kas kecil akan
jumlah kas kecil selalu tetap dari waktu ke selalu berubah karena
waktu, karena pengisian kembali kas kecil pengisian kembali kas kecil
akan selalu sama dengan jumlah yang selalu sama dari waktu ke
telah dikeluarkan. Pengggunaan kas kecil waktu. Setiap pengeluaran
yang di catat dengan metode imprest tidak yang menggunakan kas kecil
memerlukan pencatatan (jurnal) atas harus selalu di catat
setiap transaksi yang terjadi. Bukti-bukti (dijurnal) berdasarkan bukti
transaksi dikumpulkan, dan pada saat transaksi yang ada satu per
pengisian kembali, kas kecil diisi kembali satu.
berdasrkan jumlah dari keseluruhan bukti
transaksi tersebut.

2. Tugas Diskusi
1. Jelaskan pengertian kas kecil?
2. Jelaskan karakteristik kas kecil !
3. Jelaskan tujuan dibentuknya kas kecil !
4. Jelaskan pengeluaran perusahaan yang dibiayai dari kas kecil !
5. Jelaskan metode pencatatan dana kas kecil!

MODUL AJAR – KONSENTRASI MP 5 Pengelolaan Keuangan Sederhana


6. Langkah Kerja
1. Melakukan diskusi kelompok untuk menentukan tugas masing – masing anggota
2. Mengidentifikasi soal
3. Mendiskusikan hasil identifikasi soal
4. Menentukan dan merangkum hasil identifikasi soal
5. Membuat laporan hasil identifikasi soal menggunakan MS. Word
6. Membuat presentasi hasil kelompok
7. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

5. Refleksi peserta didik

Aspek Refleksi Peserta didik


Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan
saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses pembuatan infografis?
Berakhlak mulia Apakah selama melaksanakan pembelajaran saya bersikap santun
Gotong Royong terhadap guru dan teman-teman?
Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

MODUL AJAR – KONSENTRASI MP 5 Pengelolaan Keuangan Sederhana

Anda mungkin juga menyukai