Jiptummpp GDL Lindaindri 51692 2 Babi
Jiptummpp GDL Lindaindri 51692 2 Babi
Jiptummpp GDL Lindaindri 51692 2 Babi
PENDAHULUAN
1
2
juga perubahan kadar gula selama penyimpanan buah atau sayuran. Penelitian ini
dilakukan untuk mengungkap degradasi asam askorbat oleh lama waktu simpan,
dan untuk mempelajari hubungannya dengan perubahan kadar gula (Tannenbaum
et al.,1985).
Maia et al., (2007) dalam penelitiannya menguji stabilitas vitamin c pada
sediaan semipadat farmasi/kosmetik yang formulasinya mengandung glutation dan
sodium metabisulfit sebagai antioksidan dengan metode KCKT fase terbalik pada
panjang gelombang 254 nm dan kolom 250 mm x 4,6 mm C 18. Fase gerak asam
metafosfat0,2% / metanol / asetonitril (90: 8: 2, v / v / v) dengan laju aliran 1.0
ml/menit. Ullah et al., (2012) telah melakukan optimasi dan validasi metode
analisis kuantitatif vitamin c pada minuman jus kemasan menggunakan metode RP-
HPLC dengan sistem pompa gradien, pemisahan dilakukan dengan kolom C-18 dan
detoctor UV-Visible. Fase gerak menggunakan metanol pro hplc 20% / dapar pH
3,0±0,1 80% dengan panjang gelombang 240nm dan laju aliran 1.0 ml/menit.
Metode KCKT secara umum banyak digunakan untuk pemisahan sejumlah
senyawa organik, anorganik, maupun senyawa biologis, analisis ketidakmurnian
(impurities), analisis senyawa-senyawa tidak mudah menguap (non-volatile),
penentuan molekul-molekul netral, ionik, maupun zwiter ion, isolasi dan pemurnian
senyawa, pemisahan senyawa-senyawa yang strukturnya hampir sama, pemisahan
senyawa-senyawa dalam jumlah sekelumit (trace element), dalam jumlah banyak
dan dalam skala proses industri. KCKT merupakan metode yang tidak destrukif dan
dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif (Risnafiani,
2015). KCKT merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analis
dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel pada bidang farmasi.
Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk melihat stabilitas vitamin
C pada sediaan minuman soda bervitamin, sampel yang digunakan minuman soda
bervitamin C 140ml. Pada penelitian ini digunakan metode kromatografi cair
kinerja tinggi (KCKT) untuk menguji stabilitas vitamin C pada minuman soda
bervitamin. Metode ini dipilih karena memiliki kecepatan dan sensitifitas yang
lebih baik dari kromagrafi lainnya. Parameter metode validasi dalam penelitian ini
meliputi uji presisi, uji akurasi, uji linearitas, uji selektifitas dan uji sampel.
4
1.4 Hipotesis
Semakin lama penyimpanan, maka semakin menurunnya stabilitas kadar
vitamin C pada sediaan minuman soda bervitamin, karena sifat ketidakstabilan
vitamin C terhadap paparan luar seperti suhu dan cahaya.