Essay Phoebe
Essay Phoebe
Essay Phoebe
DI ERA DIGITAL
Raditya Satya Phoebe
Universitas Brawijaya
PENDAHULUAN
Revolusi industri secara garis besar telah melalui empat tahapan, yaitu dari
industri 1.0, 2.0, dan 3.0 menuju industri 4.0 saat ini. Revolusi itu sendiri adalah
perubahan pola budaya dan sosial yang ada di masyarakat, serta perubahan
kebiasaan yang berkaitan dengan kehidupan dasar masyarakat yang berumur
pendek. Sedangkan industri adalah kegiatan mengolah bahan mentah menjadi
komoditas yang bernilai atau bermutu tinggi. Revolusi Industri juga dapat
diartikan sebagai perubahan mendasar dalam cara kerja manusia, karena
melahirkan hal-hal baru yang berguna bagi kehidupan manusia dan juga
dibutuhkan oleh kehidupan manusia.
Revolusi Industri juga membawa perubahan besar bagi kehidupan manusia.
Revolusi industri terjadi untuk pertama kalinya, yaitu penemuan yang
mempercayakan mekanisme produksi kepada mesin, revolusi industri kedua
telah mencapai tahap penggabungan produksi dan standardisasi skala besar, dan
revolusi industri ketiga adalah tahap produksi besar-besaran. Berfokus pada
integritas komputerisasi, diikuti oleh revolusi industri keempat, yang membawa
kerja sama antara Internet dan industri manufaktur, menghasilkan keadaan
otomatisasi dan digitalisasi, yang saat ini dirasakan manusia dalam kehidupan
mereka dan mencapai keadaan ini.
Era digital mengubah berbagai kegiatan bisnis dan ekonomi tiap individu
maupun lingkungan sebuah daerah bahkan sampai ada tingkat Negara, berbagai
kegitan bisnis dan transaksi kegiatan perekonomian telah menuju pada era
digitalisasibisnis individu sehari -hari seperti:
1) Kegiatan transaksi perbankan seperti penarikan dana, penyimpanan dana,
transfer dana dan berbagai kegiatan transaksi perbankan lainnya.
2) Kegiatan transaksi perdagangan dengan berbagai fasilitas seperti e-
commerce dan e-bisnis, dimana transaksi digital telah menjadi sarana
utama kegitan bisnis ini.
3) Kegiatan transaksi Pembayaran online yang telah digunakan oleh
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pembayaran tagihan berbagai
fasilitas yang ada dengan mudah dan efektif.
4) Selain itu juga berbagai transasksi yang telah berubah menuju pada
transaksi e- money sehingga individu dapat melakukan transaksi tanpa
perlu menggunakan uang cash lagi.
Kegiatan perusahaan yang tidak berpindah ke era digital ini akan
mengalami masalah baik dari sisi efisiensi maupun sisi efektifitas kerja
perusahaan. Segala informasi perusahaan telah dikemas dalam bentuk digital
system, baik pengelolaan pegawai, penggajian, pemasaran, persediaan, produksi
maupun manajemen perusahaan yang lainnya.
Perubahan yang sangat pesat terjadi juga dalam bidang system cerdas,
dimana setiap elemen teknologi informasi telah mengdopsi teknologi tersebut.
Setiap produk sudah menggunakan system cerdas yang melekat dan
digunakan secara maksimal untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas fasilitas
yang tersedia.
Ekonomi digital terus berkembang di tanah air, bahkan Indonesia dinilai
memiliki potensi besar karena tingkat penetrasi pengguna internetnya terus
meningkat. Pada tahun 2017, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai
143,26 juta jiwa atau meningkat 7,96 persen dibandingkan tahun 2016 sebesar
132,7 jiwa. Jumlah pengguna internet pada tahun 2017 tersebut mencakup 54,68
persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 262 juta jiwa. Pemerintah
Indonesia di era Presiden Joko Widodo menargetkan Indonesia menjadi kekuatan
ekonomi digital terbesar di ASEAN pada tahun 2020 dengan proyeksi nilai
transaksi e-commerce mencapai 130 juta USD. Ekonomi digital merupakan suatu
hal yang menandakan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi pada masa yang
akan datang, ditandai dengan semakin pesatnya perkembangan bisnis atau
transaksi perdagangan yang menggunakan layanan internet sebagai media dalam
berkomunikasi, kolaborasi dan bekerjasama antar perusahaan atau individu.
Ekonomi digital memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian
Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada tahun 2017
kontribusi pasar digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
meningkat 4 persen dibandingkan tahun 2016 sebesar 3,61 persen, dan tahun
2018 diperkirakan mencapai 10 persen. Berdasarkan Laporan Oxford
Economics tahun 2016, setiap 1 persen peningkatan penetrasi mobile
diproyeksikan menyumbang tambahan 640 juta USD kepada PDB Indonesia serta
membuka 10.700 lapangan kerja baru pada tahun 2020. Di balik itu,
perkembangan ekonomi digital apabila tidak segera disikapi dapat menimbulkan
beberapa dampak negatif, antara lain pengangguran. Menurut Menteri
PENUTUP
Annisa, A. (2021). Sejarah Revolusi Industri dari 1.0 sampai 4.0. 07 January 2021.