Binder 1
Binder 1
Binder 1
RIWAYAT PENGGUNAAN MATERIAL UNTUK PEKERJAAN SEJENIS : DOKUMEN PENDUKUNG YANG DISERTAKAN :
1. Spesifikasi Material / Brosur
Dinding Balok Lantai Pagar 2. Hasil Pengujian Internal
RIWAYAT PENGGUNAAN MATERIAL UNTUK PEKERJAAN SEJENIS : DOKUMEN PENDUKUNG YANG DISERTAKAN :
1. Spesifikasi Material / Brosur
Dinding Balok Lantai Pagar 2. Hasil Pengujian Internal
RIWAYAT PENGGUNAAN MATERIAL UNTUK PEKERJAAN SEJENIS : DOKUMEN PENDUKUNG YANG DISERTAKAN :
1. Spesifikasi Material / Brosur
Dinding Balok Lantai Pagar 2. Hasil Pengujian Internal
RIWAYAT PENGGUNAAN MATERIAL UNTUK PEKERJAAN SEJENIS : DOKUMEN PENDUKUNG YANG DISERTAKAN :
1. Spesifikasi Material / Brosur
Dinding Balok Lantai Pagar Plafond 2. Hasil Pengujian Internal
RIWAYAT PENGGUNAAN MATERIAL UNTUK PEKERJAAN SEJENIS : DOKUMEN PENDUKUNG YANG DISERTAKAN :
1. Spesifikasi Material / Brosur
Dinding Balok Lantai Pagar Plafond 2. Hasil Pengujian Internal
Nomor : 01
LOGO Tanggal Pengajuan : 18 Juli 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Site Plan
Nomor : 2
LOGO Tanggal Pengajuan : 18 Juli 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Site Plan
Nomor : 3
LOGO Tanggal Pengajuan : 20 Juli 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Site Plan
2 Struktur Lantai 1
Nomor : 4
LOGO Tanggal Pengajuan : 20 Juli 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Site Plan
2 Denah
3 Detail Tangga
:
Nomor 5
LOGO Tanggal Pengajuan :
01 Agustus 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Site Plan
Nomor : 6
LOGO Tanggal Pengajuan : 05 Agustus 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Denah Kolom Lantai 4
:
Nomor 7
LOGO Tanggal Pengajuan :
10 Agustus 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Detail Pondasi & Pedestal
3 Potongan Portal
:
Nomor 8
LOGO Tanggal Pengajuan :
15 Agustus 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Denah Lantai Tiga
:
Nomor 9
LOGO Tanggal Pengajuan :
15 Agustus 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Denah Lantai Dua
:
Nomor 9
LOGO Tanggal Pengajuan :
15 Agustus 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Denah GWT
:
Nomor 9
LOGO Tanggal Pengajuan :
15 Agustus 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Denah Lantai Dua
Nomor : 10
LOGO Tanggal Pengajuan : Tuesday, 13 September 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Denah Power House
2 Denah Pondasi
3 Detail Pondasi
:
Nomor 11
LOGO Tanggal Pengajuan :
Monday, 19 September 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Denah Lantai 1 & Lantai 2
Nomor : 12
LOGO Tanggal Pengajuan : Tuesday, 20 September 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Denah Lantai 1
2 Detail Plafond
Nomor : 13
LOGO Tanggal Pengajuan : Monday, 03 October 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Denah Lantai 2
2 Denah Lantai 3
3 Denah Lantai 4
Nomor : 14
LOGO Tanggal Pengajuan : Monday, 03 October 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Denah GWT
Nomor : 15
LOGO Tanggal Pengajuan : Thursday, 01 December 2022
PENGAJUAN
Diperiksa Oleh
No Gambar Kerja No Revisi Judul
Catatan Pemeriksa Disetujui Oleh
1 Denah Balok Elevasi +11.95 Lantai 4
Pekerjaan dapat
5
dilaksanakan
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
25 Juli 2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
25 Juli 2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
01 Agustus 2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
15 Agustus 2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
15 Agustus 2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
24 Agustus 2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
24 Agustus 2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
15 Agustus 2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
15 Agustus 2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
19/09/2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
01/12/2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
20/09/2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
03/10/2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
03/10/2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
DETAIL PEKERJAAN
Detail Pekerjaan: Lokasi
1. Pekerjaan pondasi telapak dan kolom pedestal 5 1. SITE
5 2.
Beton Fc' 25 Mpa = 6,16 m3 5 3.
Besi beton = 868,36 kg
Bekisting = 57,97 m2
keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : 5detail Pada Lampiran
03/10/2022
STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Refrensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja ( shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :
5 Pekerjaan dapat
5 Pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
Pengukuran dan Pemasangan Kejatuhan Material, Terkena Paku atau seperti helm kerja, sarung
1. Risiko Keselamatan Kerja 40 40 L 40 40 L QSHE
Bouwplank Benda Tajam lainnya tangan,
kacamata, sepatu safety,
masker
Menggunakan alat pelindung
Terjepit, tersandung, tertimpa,
diri seperti helm kerja,
2. Pembersihan awal Lokasi terpeleset, terjatuh, tertusuk, tergores, Risiko Keselamatan Kerja 40 40 L 40 40 L QSHE
kacamata, sepatu safety,
dehidrasi dan kelelahan masker.
NAMA PEKERJAAN : PEKERJAAN JALAN KELILING GEDUNG & JALAN DEPAN PAGAR
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
seperti helm kerja, sarung
tangan,
kacamata, sepatu safety,
Tertimpa pohon tinggi, Terperosok, masker, Mengamankan
Pekerjaan Cut Lahan jalan keliling
1. Tertimpa tanah longsor, terkena Swing Risiko Keselamatan Kerja 40 40 L pekerja dari radius 40 40 L QSHE
gedung
alat berat excavator, memastikan ada
orang yang memberikan
arahan/ komando ketika
excavator mulai
penggalian,
Menggunakan alat pelindung
diri
seperti helm kerja, sarung
tangan,
Tertimpa pohon tinggi, Terperosok, kacamata, sepatu safety,
Pekerjaan fill lahan jalan keliling
2. Tertimpa tanah longsor, terkena Swing Risiko Keselamatan Kerja 40 40 L masker, Mengamankan 40 40 L QSHE
gedung
alat berat pekerja dari radius excavator,
memastikan ada orang yang
memberikan arahan/
komando ketika excavator
mulai
Menggunakan alat pelindung
diri
seperti helm kerja, sarung
tangan,
Tertimpa pohon tinggi, Terperosok, kacamata, sepatu safety,
3. Pengangkutan tanah hasil galian Tertimpa tanah longsor, terkena Swing Risiko Keselamatan Kerja 40 40 L masker, Mengamankan 40 40 L QSHE
alat berat pekerja dari radius excavator,
memastikan ada orang yang
memberikan arahan/
komando ketika excavator
mulai
- Penempatan Flagman di area
kerja
- Rambu K3 terpasang di area
4. Galian Tanah Pondasi Ram Pekerja terkena swing dari alat berat Risiko Keselamatan Kerja 20 80 H 20 60 M QSHE
kerja
- Pemasangan Safety Cone
sebagai rambu Restricted Area
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
JOB SAFETY ANALYSIS No. Revisi : 0.3
Tgl. Berlaku : 18/07/2022
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan
Pembongkaran plesteran terpasang seperti helm kerja, sarung
1. material, Pekerja tersayat atau terpotong Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H 40 40 L QSHE
kolom K-1 tangan,
alat kerja
kacamata, sepatu safety,
masker.
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan
seperti helm kerja, sarung
1. Beton Fc' 25 Mpa material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H 40 40 L QSHE
tangan,
tanah
kacamata, sepatu safety,
masker.
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
- Penempatan Flagman di area
kerja
- Rambu K3 terpasang di area
1. Galian Tanah Podasi Pekerja terkena swing dari alat berat Risiko Keselamatan Kerja 20 80 H 20 60 M QSHE
kerja
- Pemasangan Safety Cone
sebagai rambu Restricted Area
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat pelindung
diri
Terjepit, tersandung, tertimpa,
seperti helm kerja, sarung
1. Stek besi D19 terpeleset, terjatuh, tertusuk, tergores, Risiko Keselamatan Kerja 40 40 L 40 40 L QSHE
tangan,
dehidrasi dan kelelahan kacamata, sepatu safety,
masker.
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan
seperti helm kerja, sarung
1. Beton Fc' 25 Mpa material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H 40 40 L QSHE
tangan,
tanah
kacamata, sepatu safety,
masker.
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan
seperti helm kerja, sarung
1. Beton Fc' 25 Mpa material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H 40 40 L QSHE
tangan,
tanah
kacamata, sepatu safety,
masker.
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
- Penempatan Flagman di area
kerja
- Rambu K3 terpasang di area
1. Galian tanah Pekerja terkena swing dari alat berat Risiko Keselamatan Kerja 20 80 H 20 60 M QSHE
kerja
- Pemasangan Safety Cone
sebagai rambu Restricted Area
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan
seperti helm kerja, sarung
1. Beton Fc' 25 Mpa material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H 40 40 L QSHE
tangan,
tanah
kacamata, sepatu safety,
masker.
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan seperti helm kerja, sarung
Pasangan dinding bata ringan t = 10
1. material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H tangan, 40 40 L QSHE
cm
tanah, Jatuh dari Lantai tiga kacamata, sepatu safety,
masker, Body Harnes, dan
Tali keselamatan
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan
seperti helm kerja, sarung
1. Beton Fc' 25 Mpa material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H 40 40 L QSHE
tangan,
tanah
kacamata, sepatu safety,
masker.
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan seperti helm kerja, sarung
1. Pasangan dinding Batako Press material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H tangan, 40 40 L QSHE
tanah, Jatuh dari Lantai dua kacamata, sepatu safety,
masker, Body Harnes, dan
Tali keselamatan
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan
seperti helm kerja, sarung
1. Beton Fc' 25 Mpa material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H 40 40 L QSHE
tangan,
tanah
kacamata, sepatu safety,
masker.
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
- Penempatan Flagman di area
kerja
- Rambu K3 terpasang di area
1. Galian tanah GWT Pekerja terkena swing dari alat berat Risiko Keselamatan Kerja 20 80 H 20 60 M QSHE
kerja
- Pemasangan Safety Cone
sebagai rambu Restricted Area
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan seperti helm kerja, sarung
1. Pasangan dinding Batako Press material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H tangan, 40 40 L QSHE
tanah, Jatuh dari Lantai dua kacamata, sepatu safety,
masker, Body Harnes, dan
Tali keselamatan
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan
seperti helm kerja, sarung
1. Beton Fc' 25 Mpa material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H 40 40 L QSHE
tangan,
tanah
kacamata, sepatu safety,
masker.
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
JOB SAFETY ANALYSIS No. Revisi : 13
Tgl. Berlaku : 13/09/2022
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
- Penempatan Flagman di area
kerja
- Rambu K3 terpasang di area
1. Galian tanah pondasi Pekerja terkena swing dari alat berat Risiko Keselamatan Kerja 20 80 H 20 60 M QSHE
kerja
- Pemasangan Safety Cone
sebagai rambu Restricted Area
Menggunakan alat pelindung
diri
Terjepit, tersandung, tertimpa,
Urugan pasir t=5 cm (dibawah seperti helm kerja, sarung
2. terpeleset, terjatuh, tertusuk, tergores, Risiko Keselamatan Kerja 40 40 L 40 40 L QSHE
pondasi dan dalam bangunan) tangan,
dehidrasi dan kelelahan kacamata, sepatu safety,
masker.
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat pelindung
diri
Terjepit, tersandung, tertimpa,
seperti helm kerja, sarung
1. Stek besi D10 terpeleset, terjatuh, tertusuk, tergores, Risiko Keselamatan Kerja 40 40 L 40 40 L QSHE
tangan,
dehidrasi dan kelelahan kacamata, sepatu safety,
masker.
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan
seperti helm kerja, sarung
1. Beton Fc' 25 Mpa material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H 40 40 L QSHE
tangan,
tanah
kacamata, sepatu safety,
masker.
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NAMA PEKERJAAN : STRUKTUR LANTAI ELEVASI RING BALOK DAN ELEVASI +11.95 METER
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan
seperti helm kerja, sarung
1. Beton Fc' 25 Mpa material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H 40 40 L QSHE
tangan,
tanah
kacamata, sepatu safety,
masker.
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan
Pekerjaan Perbaikan Komponen yang seperti helm kerja, sarung
1. material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H 40 40 L QSHE
keropos (patching) tangan,
tanah
kacamata, sepatu safety,
masker.
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan
seperti helm kerja, sarung
1. Beton Fc' 25 Mpa material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H 40 40 L QSHE
tangan,
tanah
kacamata, sepatu safety,
masker.
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
NAMA PEKERJAAN : STRUKTUR LANTAI ELEVASI RING BALOK DAN ELEVASI +11.95 METER
NO. ITEM PEKERJAAN BAHAYA RISIKO TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO SISA PENANGGUNG JAWAB
P D T P D T
Menggunakan alat
pelindung diri
Mata Pekerja Terkena serpihan
seperti helm kerja, sarung
1. Beton Fc' 25 Mpa material, Limbah Beton berceceran di Risiko Keselamatan Kerja 40 80 H 40 40 L QSHE
tangan,
tanah
kacamata, sepatu safety,
masker.
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
Keterangan :
80 Terjadi 1x sebulan
Catatan :
P : Probabilitas / Kemungkinan terjadinya risiko D : Dampak dari terjadinya risiko T : Tingkat Risiko (Probabilitas x Dampak)
No. Dokumen : FM -JSA
PEKERJAAN PERSIAPAN
A. PERALATAN
a. Excavator
b. Dump truck
c. Alat bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. menempatkan semua fasilitas proyek di luar dari bagian denah proyek yang akan dikerjakan sedemikian rupa agar tidak
mengganggu pelaksanaan proyek.
f. menempatkan material bangunan seperti besi beton, kayu, panel beton dan lainnya, harus dipisahkan sesuai dengan jenis dan
ukurannya, sehingga memudahkan penyimpanan dan pengambilannya.
g. menempatkan material-material harus terlindung dari cuaca, seperti semen maupun material finishing lainnya dalam gudang
tertutup
h. menempatkan alat-alat berat seperti tower crane pada posisi yang strategis gar dapat menjangkau seluruh areal kerja yang
diperlukan.
i. merencanakan jalur jalan kerja dan arus lalu lintasnya secara benar agar tidak menimbulkan stagnasi lalu lintas, baik lalu lintas
material maupun manuver alat-alat berat.
k. menempatkan pos jaga yang tepat sehingga memudahkan mengawasi seluruh kegiatan proyek
l. merencanakan pagar proyek yang rapi dan memperhitungkan estetika namun tetap efisien
m menempatkan barak kerja dan base camp staf proyek tidak jauh dari lokasi proyek.
No. Dokumen : FM -JSA
A. PERALATAN
a. Excavator
b. Dump truck
c. Alat bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Setelah pemasangan patok-Patok selesai dilanjutkan dengan Gridding/LandCleaning dengan Menggunakan Bouldozer, kupasan di
kumpulkan dibeberapa titik untuk memudahkan excavator untuk menaikan DT untuk dibuang keluar lahan.
f. Setelah pekerjaan Gridding/Land Cleaningkemudian dilakukan pengggalianpada lokasi yang di CUT dengan menggunakan Excavator
PC 200 dan dinaikkan Dum truk. Galian akan di buang di lokasi FILL yang telah di ketahui daripengukuran kontur.
g. Perataan tanah galian dilakukan dengan dengan menggunakan Bouldoser,dengan cara dilayerkurang lebih 30 cm
h. Setelah penggelaran tanahurugan yang di gelar perlayer +/-30 cmkemudian dipadatkan dengan Vibro Compaktorkapasitas 25
ton.Jika kondisitanah terlalu kering dilakukan penyirangan mengunakan Water tank denganmenggalirkan pada pipa dan di buatkan
aliran kecil-kecil untuk agar supayatidak terjadi lumpur akibat terlalu banyak air.
i. Setelah pemadatan tanah selesai dilakukan Finishing dengan Bouldozer sambilmelakukan pengontrolan apakan urugan dan sesuai
dengan yang di tentukandan sesuai dengan ketingginnya.
j. Pengetesan kepadatan tanah dilaksanakan setelah seluruh penggurugantanah selesai dengan menggunkan Test CBR.
No. Dokumen : FM -JSA
A. PERALATAN
a. Excavator
b. Dump truck
c. Alat bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan kedalaman yang disyaratkan.
h. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
i. Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug seperti yang direncanakan.
j. Pengetesan kepadatan tanah dilaksanakan setelah seluruh penggurugantanah selesai dengan menggunkan Test CBR.
l. Susun batu-batu isikan mortar dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak adarongga antar batu
m. Sediakan tempat untuk lubang - lubang stek besi dan keperluan-keperluan lainnya.
o. Setela pekerjaan pasangan batu kali selesai dilanjutkan dengan pekerjaanurugan tanah kembali
s. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
Bekisting
A. PERALATAN
a. Alat Bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
j. Opname kesesuaian volume terpasang dengan BOQ (Fina quality) oleh QS kontraktor dan MK yang disetujui oleh direksi lapangan
l. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
Besi beton
A. PERALATAN
a. Alat Bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
h. Ikat dengan kuat terhadap stek yang ada dengan posisi vertical
A. PERALATAN
a. Truck Mixer
b. Concrete Mixer
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Menentukan lokasi pengecoran lalu tuangkan material beton pada lokasi yang
sudah ditentukan.
f. Lakukan proses pemadatan pada saat proses pengecoran berlangsung.
l. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
A. PERALATAN
a. Excavator
b. Dump truck
c. Alat bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan kedalaman yang disyaratkan.
h. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
i. Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug seperti yang direncanakan.
j. Pengetesan kepadatan tanah dilaksanakan setelah seluruh penggurugantanah selesai dengan menggunkan Test CBR.
l. Susun batu-batu isikan mortar dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak adarongga antar batu
m. Sediakan tempat untuk lubang - lubang stek besi dan keperluan-keperluan lainnya.
o. Setela pekerjaan pasangan batu kali selesai dilanjutkan dengan pekerjaanurugan tanah kembali
s. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
Bekisting
A. PERALATAN
a. Alat Bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
j. Opname kesesuaian volume terpasang dengan BOQ (Fina quality) oleh QS kontraktor dan MK yang disetujui oleh direksi lapangan
l. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
Besi beton
A. PERALATAN
a. Alat Bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
h. Ikat dengan kuat terhadap stek yang ada dengan posisi vertical
A. PERALATAN
a. Truck Mixer
b. Concrete Mixer
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Menentukan lokasi pengecoran lalu tuangkan material beton pada lokasi yang
sudah ditentukan.
f. Lakukan proses pemadatan pada saat proses pengecoran berlangsung.
l. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
A. PERALATAN
c. Alat bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Melakukan pengeboran media beton sesuai dengan marking/titik penanda yang akan dipasang angkur .
h. Memasukan angkur kedalam lubang yang telah terisi dengan chemical dengan cara ditekan dan diputar secara perlahan.
i. Menunggu cairan chemical mengering dan selanjutnya baru dapat diberikan beban.
No. Dokumen : FM -JSA
A. PERALATAN
a. Excavator
b. Dump truck
c. Alat bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan kedalaman yang disyaratkan.
h. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
i. Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug seperti yang direncanakan.
j. Pengetesan kepadatan tanah dilaksanakan setelah seluruh penggurugantanah selesai dengan menggunkan Test CBR.
l. Susun batu-batu isikan mortar dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak adarongga antar batu
m. Sediakan tempat untuk lubang - lubang stek besi dan keperluan-keperluan lainnya.
o. Setela pekerjaan pasangan batu kali selesai dilanjutkan dengan pekerjaanurugan tanah kembali
s. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
Bekisting
A. PERALATAN
a. Alat Bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
j. Opname kesesuaian volume terpasang dengan BOQ (Fina quality) oleh QS kontraktor dan MK yang disetujui oleh direksi lapangan
l. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
Besi beton
A. PERALATAN
a. Alat Bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
h. Ikat dengan kuat terhadap stek yang ada dengan posisi vertical
A. PERALATAN
a. Truck Mixer
b. Concrete Mixer
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Menentukan lokasi pengecoran lalu tuangkan material beton pada lokasi yang
sudah ditentukan.
f. Lakukan proses pemadatan pada saat proses pengecoran berlangsung.
l. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
A. PERALATAN
a. Hebel
b. Semen instan
c. Alat bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Siapkan area kerja yang akan dipasangi dinding bata ringan di atasnya. Di antaranya mencakup pekerjaan pemasangan gejala yang
bisa mendukung kerataan pasangan hebel serta pencucian area tersebut dari kotoran-kotoran yang sanggup mengganggu
kelangsungan pekerjaan. Jangan lupa juga untuk menyiram area kerja supaya daya serapnya bertambah lebih besar dan adukan
perekat pun bisa melekat besar lengan berkuasa di atasnya nanti.
f. Isilah bejana dengan air hingga penuh, kemudian masukkan hebel ke dalamnya. Perendaman ini bertujuan untuk membasahi hebel
tersebut semoga tidak menyerap air dari adukan perekat sehingga proses pengerasannya sanggup berjalan dengan normal. Perlu
diketahui daya serap hebel terbilang tinggi adalah mencapai 20 gram/menit.
g. Buat adukan perekat yang terdiri dari semen instan yang dicampurkan air secukupnya, kemudian aduk hingga komposisinya
tercampur rata dan bersifat homogen. Umumnya setiap kemasan semen instan yang mempunyai netto 40 kg membutuhkan air
sebanyak 6-7 liter. Anda bisa memperhatikan petunjuk yang tertera pada bungkus semen untuk mendapat dosis yang pas.
h. Pemasangan hebel dilakukan secara manual sebagaimana umumnya, yakni menyusun hebel-hebel tersebut dalam satu barisan
mendatar dengan menambahkan adukan perekat di sela-selanya. Sebaiknya ukuran ketebalan spesi yang digunakan berkisar antara
8-10 mm semoga hasil pekerjaan rapi dan kuat. Anda juga bisa memperlihatkan angkur untuk pasangan hebel dengan catatan harus
menyesuaikannya terlebih dahulu terhadap jenis bata ringan yang dipilih.
i. Proses pemlesteran dinding bisa dilakukan sesudah menunggu waktu selama sehari semalam supaya kondisinya telah benar-benar
kering. Jika pengerjaan pemasangan ini menghasilkan dinding yang mempunyai permukaan rapi, bahkan Anda tidak perlu
memplesternya lagi, melainkan eksklusif bisa mengacinya.
m. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
Besi beton
A. PERALATAN
a. Alat Bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
h. Ikat dengan kuat terhadap stek yang ada dengan posisi vertical
A. PERALATAN
a. Dolak Beton
b. Concrete Mixer
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Menentukan lokasi pengecoran lalu tuangkan material beton pada lokasi yang
sudah ditentukan.
f. Lakukan proses pemadatan pada saat proses pengecoran berlangsung.
l. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
A. PERALATAN
a. Batako Press
b. Semen
c. Alat bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang dinding batako, menghitung volume pekerjaan
dan kebutuhan material yang dibutuhkan.
f. Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi kolom praktis, ring balok, dan lubang kusen.
g. Memasang batako pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah dipasang pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis
demi lapis sampai setinggi 1 m dengan menggunakan adukan 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps untuk pasangan
dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan yang ditetapkan).
h. Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke permukaan batako.
i. Kemudian batako disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa kerataan pasangannya. Kemudian bata merah
dipukul perlahan sampai mencapai elevasi yang diinginkan.
j. Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor beton kolom praktis.
k. Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan sesuai dengan yang diinginkan maka lanjutkan
pemasangan sampai dengan tinggi maksimum 1 m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu dilanjutkan cor
kolom praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai elevasi yang ditentukan dan cor kolom praktis sampai elevasi sesuai
gamba
l. Proses pemlesteran dinding bisa dilakukan sesudah menunggu waktu selama sehari semalam supaya kondisinya telah benar-benar
kering. Jika pengerjaan pemasangan ini menghasilkan dinding yang mempunyai permukaan rapi, bahkan Anda tidak perlu
memplesternya lagi, melainkan eksklusif bisa mengacinya.
A. PERALATAN
a. Excavator
b. Dump truck
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Penggalian tanah dilaksanakan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi
Pekerjaan dan mencakup pembuangan material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata,
beton, pasangan batu, bahan organik dan bahan perkerasan lama yang sudah tidak dipakai lagi.
f. Penggalian tanah dilakukan dengan alat berat yaitu Excavator untuk daerah galian tanah yang dalam. Sedang untuk galian yang
bersifat pemotongan tanah, lebih baik dilakukan dengan menggunakan Bulldozer atau Motor Grader. Untuk lahan/daerah yang tidak
bisa dijangkau oleh alat berat (Excavator/Bulldozer/Motor Grader), lakukan penggalian secara manual.
g. Muat hasil galian ke atas Dump Truck, angkut dan buang hasil galian tersebut keluar area/lokasi kerja.
h. Lakukan penggalian dan pembuangan secara berulang, sampai batas galian dan elevasi yang sudah ditentukan.
i. Pada permukaan galian/pemotongan harus dibersihkan dari segala bahan yang lepas yang akan menjadi berbahaya setelah
pekerjaan selesai.
k. Cek apakah hasil akhir galian sudah sesuai dengan yang direncanakan.
l. Lakukan koordinasi dengan bagian pengukuran untuk melakukan pengendalian dan perbaikan pengukuran saat proses.Pastikan
dilakukan pengecekan permukaan akhir dengan alat ukur.
m. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
n. Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug seperti yang direncanakan.
q. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
A. PERALATAN
a. Excavator
b. Dump truck
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Penggalian tanah dilaksanakan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi
Pekerjaan dan mencakup pembuangan material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata,
beton, pasangan batu, bahan organik dan bahan perkerasan lama yang sudah tidak dipakai lagi.
f. Penggalian tanah dilakukan dengan alat berat yaitu Excavator untuk daerah galian tanah yang dalam. Sedang untuk galian yang
bersifat pemotongan tanah, lebih baik dilakukan dengan menggunakan Bulldozer atau Motor Grader. Untuk lahan/daerah yang tidak
bisa dijangkau oleh alat berat (Excavator/Bulldozer/Motor Grader), lakukan penggalian secara manual.
g. Muat hasil galian ke atas Dump Truck, angkut dan buang hasil galian tersebut keluar area/lokasi kerja.
h. Lakukan penggalian dan pembuangan secara berulang, sampai batas galian dan elevasi yang sudah ditentukan.
i. Pada permukaan galian/pemotongan harus dibersihkan dari segala bahan yang lepas yang akan menjadi berbahaya setelah
pekerjaan selesai.
k. Cek apakah hasil akhir galian sudah sesuai dengan yang direncanakan.
l. Lakukan koordinasi dengan bagian pengukuran untuk melakukan pengendalian dan perbaikan pengukuran saat proses.Pastikan
dilakukan pengecekan permukaan akhir dengan alat ukur.
m. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
n. Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug seperti yang direncanakan.
q. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
A. PERALATAN
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. BAHAN
C. METODE PELAKSANAAN
e. Melakukan pengeboran dengan menggunakan mata bor yang disesuaikan dengan diameter besi rebar atau besi beton dengan
kedalaman tertanamnya.
f. Untuk mata bor kami menggunakan mata bor +2 sampai dengan +5 dari diameter besi rebar. Untuk kedalaman tertanam kami
menggunakan kedalaman standar sesuai datasheet 10D yaitu 10x diameter besi rebar.
g. Melakukan pembersihan pada lubang hasil pengeboran dengan cara peniupan debu menggunakan mesin blower dan penyikatan
pada lubang hasil pengeboran dengan menggunakan sikat khusus yang sesuai dengan diameter lubang hingga dipastikan tidak ada
debu yang masih menempel. Dilakukan secara bergantian yaitu peniupan debu lalu penyikatan lubang kemudian diulangi sampai
peniupan debu sebanyak tiga kali dan penyikatan lubang sebanyak dua kali.
h. Setelah dipastikan lubang bersih kemudian masukan Chemical HILTI RE 500 V3 sebanyak 2/3 dari kedalam lubang
i. Kemudian masukan besi rebar dengan cara diputar ditekan secara perlahan
j. Kemudian tunggu hingga chemical kering, setelah itu dapat diberikan beban.
m. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
A. PERALATAN
a. Dolak Beton
b. Concrete Mixer
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Sebelum melaksanakan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor menciptakan Slumptest untuk memilih komposisi adonan yang
diharapkan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur
memakai beton readymix mutu K-300.
f. Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal yang melintas area pengecoran.
g. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
h. Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada ketika pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator
sehingga beton sanggup padat dan tidak ada sarang tawon.
i. Hindarkan terjadinya beton setting jawaban area yang akan dicor belum siap.
l. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
Besi beton
A. PERALATAN
a. Alat Bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. BAHAN
a. Besi D10
D. METODE PELAKSANAAN
c. Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan memerlukan daerah yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi beton dan
membengkoknya sehingga sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
d. Besi beton yang digunakan untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi) diubahsuaikan dengan gambar kerja dan RKS.
e. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
g. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu
untuk ketika akan dipasang.
h. Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih dahulu gres sehabis itu dilanjutkan dengan pemasangan bekesting.
i. Untuk balok, plat lantai, plat lantai dan tangga bekesting dikerjakan dahulu gres sehabis itu dilanjutan dengan pembesian tulangan.
l. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
Bekesting
A. PERALATAN
a. Alat Bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
d. Fabrikasi Bekisting
Fabrikasi yaitu proses pembuatan cetakan atau bekisting sebelum merakitnya langsung di lapangan. Sebelum proses fabrikasi,
diperlukan beberapa material terlebih dahulu sebagai bahan pembuatannya.
Bahan yang dibutuhkan antara lain multiplek, kaso, serta paku. Ketebalan multiplek harus sesuai dengan ukuran struktur kolomnya.
Untuk kolom berukuran 60×90 bisa menggunakan multiplek berketebalan 15 mm.
Sedangkan kaso dipilih dari jenis kayu keruing berukuran 5/7. Jarak antar kaso harus disesuaikan berdasarkan ukuran kolom. Pada
proses fabrikasi, bekisting hanya didirikan, belum ke tahapan diperkuat.
e. Pemasangan Bekisting
Pertama, membuat sepatu kolom (kicker) sebagai dasar cetakan sehingga letaknya presisi sesuai gambar desain atau perencanaan.
f. Opname kesesuaian volume terpasang dengan BOQ (Fina quality) oleh QS kontraktor dan MK yang disetujui oleh direksi lapangan
h. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
A. PERALATAN
a. Alat Bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. BAHAN
D. METODE PELAKSANAAN
c. Marking daerah retak yang akan diperbaiki dan ditandai dengan spidol atau kapur tulis.
d. Permukaan beton yang keropos atau lapuk dibobok atau dichipping sampai dengan permukaan beton yang keras (atau sampai 10
mm dibelakang tulangan besi beton untuk memberikan kelekatan lebih bagus).
e. Permukaan yang sudah dichipping harus bersih dan bebas dari segala jenis kotoran dan minyak atau oli.
f. Permukaan beton yang ada dilembabkan dengan air dengan cara menyemprotkan air
g. Pencampuran Patching Mortar Patching mortar dan air dicampur dengan alat pengaduk selama 3-5 menit sampai benar benar
homogen dan mendapatkan kekentalan yang diinginkan.
h. Aplikasikan Patching Mortar dengan sendok semen pada permukaan beton yang sebelumnya sudah dilapisi dengan bonding agent.
i. Untuk mengisi rongga yang cukup dalam, metode aplikasi harus berlapis untuk memastikan Patching Mortar termampatkan dengan
baik dan melekat kedasar permukaan.
j. Setelah lapisan terakhir, haluskan permukaan dengan sendok semen untuk mendapatkan tampilan yang rata
m. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
A. PERALATAN
a. Concrete Mixer
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Sebelum melaksanakan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor membuat Slump test untuk memilih komposisi adonan yang
diharapkan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur
memakai beton readymix mutu K-300.
f. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah. Setelah itu memasang plastik cor plat lantai dasar .
g. Tahap berikutnya adalah pemasangan beton decking. Pemasangan beton decking pada plat lantai ground water tank memiliki ketebalan 3 cm
dan dipasang di bagian bawah tulangan plat lantai
h. Pemasangan waterstop diletakkan pada posisi sambungan beton baik dinding maupun slab yang berada pada elevasi di bawah
permukaan air tanah. Untuk pekerjaan dinding kemungkinan akan dilakukan 2 kali pengecoran dengan elevasi awal +0.30 m
terhadap permukaan atas beton slab lantai, kemudian dilanjutkan pada elevasi permukaan bawah slab atas.
i. Pengecoran dimualai dari pengecoran lantai kerja setebal 5 cm kemudian pengecoran slab dengan tekukan dinding setinggi 30 cm
yang berguna sebagai tempat pemasangan waterstop dan untuk menghindari sambungan beton pada pertemuan beton slab dan
dinding sehingga menurangi resiko kebocoran pada dari arah bawah dengan asumsi beton monolit akan sulit ditembus oleh air.
j. Menuangkan beton ready mix ke plat lantai dengan cara membuka katub bucket. Jarak antara pipa tremie ke plat lantai harus lebih
dari 50 cm
k. Tahap berikutnya adalah menggetarkan beton ready mix dengan alat concrete vibrator tidak lebih dari satu menit agar udara yang
berada dalam beton ready mix dapat keluar agar tidak menyebabkan dampak negatif yaitu menimbulkan lubang udara saat beton
ready mix sudah mengering
l. Tahapan tersebut diulang sampai pengecoran plat lantai GWTmencapai ketebalan 30 cm.
m. Hindarkan terjadinya beton setting jawaban area yang akan dicor belum siap.
Besi beton
A. PERALATAN
a. Alat Bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. BAHAN
a. Besi D10
b. Besi D13
c. Besi D16
d. Besi D19
D. METODE PELAKSANAAN
c. Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan memerlukan daerah yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi beton dan
membengkoknya sehingga sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
d. Besi beton yang digunakan untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi) diubah suaikan dengan gambar kerja dan RKS.
e. Memasang tulangan plat lantai lapis bawah dengan cara memasang tulangan D16-200 arah X (arah memendek) terlebih dahulu lalu
dilanjutkan dengan pemasangan tulangan D16-200 arah Y (arah memanjang). Setelah itulakukan hal yang sama untuk tulangan lapis
atas
g. Selanjutnya antara tulangan bawah dan tulangan atas diberikan tulangan yang dibentuk cakar ayam dengan fungsi untuk
mengganjal tulangan bawah dan atas tersebut
h. Tulangan dinding dipasang tulangan D19-200 arah Y (arah tegak) terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan pemasangan tulangan D13-
200 arah X (arah melintang). Tulangan dinding ujungnya sudah dibengkokkan 10 db juga ikut dipasang pada tulangan plat lantai agar
tulangan dinding dan tulangan plat lantai terhubung lebih kuat
K. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
Bekesting
A. PERALATAN
a. Alat Bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
d. Fabrikasi Bekisting
Fabrikasi yaitu proses pembuatan cetakan atau bekisting sebelum merakitnya langsung di lapangan. Sebelum proses fabrikasi,
diperlukan beberapa material terlebih dahulu sebagai bahan pembuatannya.
Bahan yang dibutuhkan antara lain multiplek, kaso, serta paku. Ketebalan multiplek bisa menggunakan multiplek berketebalan 9
mm.
Sedangkan kaso kayu berukuran 5/7 dengan jarak antar kaso harus disesuaikan berdasarkan ukuran dinding. Pada proses fabrikasi,
bekisting hanya didirikan, belum ke tahapan diperkuat.
e. Pemasangan Bekisting
Bekisting awal yang diperlukan adalah bekisting tekukansebagai dasar dinding untuk menghindari pertemuan beton yang rawan
terhadap kebocoran sambungan slab dan dinding. Sebagai bekisiting dinding sebelah luar menggunakan pasangan batu jadi hanya
diperlukan vekisting dinding bagian dalam.
f. Opname kesesuaian volume terpasang dengan BOQ (Fina quality) oleh QS kontraktor dan MK yang disetujui oleh direksi lapangan
h. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
A. PERALATAN
a. Dolak Beton
b. Concrete Mixer
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. METODE PELAKSANAAN
e. Sebelum melaksanakan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor menciptakan Slumptest untuk memilih komposisi adonan yang
diharapkan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur
memakai beton readymix mutu K-300.
f. Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal yang melintas area pengecoran.
g. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
h. Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada ketika pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator
sehingga beton sanggup padat dan tidak ada sarang tawon.
i. Hindarkan terjadinya beton setting jawaban area yang akan dicor belum siap.
l. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
Besi beton
A. PERALATAN
a. Alat Bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. BAHAN
a. Besi D10
b. Besi D16
D. METODE PELAKSANAAN
c. Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan memerlukan daerah yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi beton dan
membengkoknya sehingga sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
d. Besi beton yang digunakan untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi) diubahsuaikan dengan gambar kerja dan RKS.
e. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja yang telah disetujui oleh MK
g. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu
untuk ketika akan dipasang.
h. Untuk pondasi telapak/footplat.ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit
dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat.
i. Memasang tulangan footplate lapis bawah dengan cara memasang tulangan D13-200 arah X (arah memendek) terlebih dahulu lalu
dilanjutkan dengan pemasangan tulangan D13-200 arah Y (arah memanjang). Setelah itulakukan hal yang sama untuk tulangan lapis
atas
k. Pemasangan tulangan pedestal dipasang delapan tulangan D16 (tulangan memanjang) dilakukan dengan bantuan perancah untuk
menyangga tulangan agar tetap tegak. Setelah selesai memasang semua tulangan utama kolom (tulangan memanjang), pasang
tulangan sengkang yang berfungsi menjaga agar tulangan utama kolom (tulangan memanjang)tidak bergeser atau berubah
posisinya.
l. Tulangan sengkang menggunakan tulangan D10 - 150 , didapat dipasang dengan cara dimasukkan dari atas atau samping
mengelilingi tulangan utama kolom (tulangan memanjang).
m. Tulangan pondasi yang sudah dibentuk untuk pondasi tapak ditempatkan pada lubang galian setelah diberikan pasir urug 5 cm dan
diletakkan tegak turus permukaan tanah dengan bantuan waterpass tangan dan unting-unting.
n. Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan pasir urug/dasar galian , jarak antara tulangan dengan dasar
tanah minimal 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal beton decking agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar
tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
o. Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan pengecoran.
p. Untuk balok, plat lantai, plat lantai dan tangga bekesting dikerjakan dahulu gres sehabis itu dilanjutan dengan pembesian tulangan.
s. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS
No. Dokumen : FM -JSA
Bekesting
A. PERALATAN
a. Alat Bantu
B. TENAGA KERJA
a. Mandor
b. Kepala Tukang
c. Pekerja
C. BAHAN
a. Multipleks
b. kaso
c. Paku
C. METODE PELAKSANAAN
d. Fabrikasi Bekisting
Fabrikasi yaitu proses pembuatan cetakan atau bekisting sebelum merakitnya langsung di lapangan. Sebelum proses fabrikasi,
diperlukan beberapa material terlebih dahulu sebagai bahan pembuatannya.
Sedangkan kaso dipilih dari jenis kayu keruing berukuran 5/7. Jarak antar kaso harus disesuaikan berdasarkan ukuran kolom. Pada
proses fabrikasi, bekisting hanya didirikan, belum ke tahapan diperkuat.
e. Pemasangan Bekisting
Pertama, membuat sepatu kolom (kicker) sebagai dasar cetakan sehingga letaknya presisi sesuai gambar desain atau perencanaan.
Ketiga, memasang sabuk balok pada cetakan untuk memperkuatnya. Balok tersebut harus dikunci sapot-sapot yang kokoh.
Keempat, memasang sabuk dari kayu dolken yang fungsinya untuk mempertahankan posisi vertikal kolom dan menghindari bentuk
miring.
f.
Opname kesesuaian volume terpasang dengan BOQ (Fina quality) oleh QS kontraktor dan MK yang disetujui oleh direksi lapangan
h. Di masa pemeliharaan Kontraktor menjamin se ap hasil pekerjaan sesuai dengankondisi dan syarat pada PHO yang sesuai RKS