MODUL AJAR 11.6 Transport Dan Pertukaran Zat Pada Tubuh Manusia Pada Sistem Pernapasan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Krida Nusantara Kelas/Semester : XI / 1 Elemen Konsep : 11.6


Mata Pelajaran : Biologi Alokasi Waktu : 6 JP
Elemen : Transpor dan Pertukaran Zat pada Tubuh Manusia yang melibatkan Sistem
Pernapasan
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan mendeskripsikan bioproses yang terjadi
dalam sel, dan menganalisis keterkaitan struktur organ pada sistem organ dengan fungsinya
serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tersebut. Selanjutnya peserta didik
memiliki kemampuan menerapkan konsep pewarisan sifat, pertumbuhan dan perkembangan
dalam kehidupan sehari-hari dan mengevaluasi gagasan baru mengenai evolusi. Konsep-kosep
yang dipelajari diterapkan untuk memecahkan masalah kehidupan yang diselesaikan dengan
keterampilan proses secara mandiri hingga menciptakan ide atau produk untuk mengatasi
permasalah tersebut. Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
Pancasila.
Penyusun : Hani Solihah, S.Pd., MSi

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui strategi pembelajaran kolaboratif model pembelajaran Discovery Learning, Di


Akhir fase F, peserta didik mampu memahami Transpor dan Pertukaran Zat pada Profil Pelajar Pancasila
Tubuh Manusia yang melibatkan Sistem Pernapasan
11.6.1. Menganalisis keterkaitan peran antar sistem organ (sirkulasi, pernapasan, 1. Beriman bertakwa kepada Tuhan
pencernaan dan ekskresi) pada proses transport dan pertukaran zat pada tubuh YME dan berakhal mulia
manusia. 2. Berkebhinekaan global
11.6.1.1. Menjelaskan fungsi sistem pernapasan manusia. 3. Mandiri
11.6.1.2. Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia. 4. Gotong Royong
11.6.1.3. Menganalisis keterkaitan fungsi antar organ dalam sistem pernapasan 5. Bernalar Kritis
manusia. 6. Berfikir Kreatif
11.6.2. Menyelidiki fenomena terkait proses transport dan pertukaran zat pada tubuh
manusia beserta kelainannya .
11.6.2.1 Menjelaskan mekanisme transpor oksigen dan karbondioksida pada
tubuh manusia
11.6.2.2 Mengkomunikasikan hasil penyelidikan terkait kelainan pada sistem
pernapasan manusia.
Pembelajaran Bermakna
Mengetahui dan memahami alur munculnya suatu ilmu
Menumbuhkan keterampilan berpikir kritis (critical thinking)
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

B. Langkah-Langkah Kegiatan

Inti 70’ (x2 pertemuan) AW Penutup 5’ (x2 pertemuan)


Pendahuluan 10’
Sintaks Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Guru memperhatikan hasil Mencari dan menemukan informasi 1. Membuat


assesmen Diagnostik kognitif dan tentang mekanisme transpor rangkuman/simpulan hasil
Big Idea
Diagnostik Nonkognitif: oksigen dan karbon dioksida dalam diskusi;
2. Mengawali kegiatan berdoa tubuh manusia yang melibatkan 2. Melakukan refleksi
3. Guru melakukan apersepsi dengan mekanisme pernapasan. terhadap kegiatan yang
mengajukan pertanyaan pemantik: Peserta didik secara berkelompok sudah dilaksanakan;
“Salah satu ciri hidup adalah berdiskusi untuk menjawab 3. Memberikan umpan balik
bernapas. Apa itu proses bernapas? pertanyaan yang memuat konsep terhadap proses dan hasil
Bagaimana oksigen yang kalian dasar. pembelajaran;
hirup dapat digunakan oleh sel-sel • Bagaimana oksigen yang 4. Mempersiapkan diri untuk
yang ada pada tubuh kalian? kita hirup dapat diedarkan publikasi/ presentasi tentang
Bagaimana mekanisme transport ke seluruh tubuh hingga materi transpor zat pada
oksigen dalam tubuh manusia?”. sampai ke dalam sel untuk tubuh manusia dalam sistem
40’
4. Guru membentuk kelompok belajar digunakan dalam proses pernapasan.
peserta didik respirasi? 5. Peserta didik menyimpulkan
Pertanyaan
5. Guru memberikan stimulus dan • Bagaimana mekanisme pembelajaran dan
dasar
informasi referensi yg relevan serta pernapasan pada manusia? melakukan refleksi
LKPD terkait sistem pernapasan • Apa saja organ pada tubuh 6. Peserta didik melaksanakan
manusia. manusia yang terlibat ulangan harian berbasis

dalam proses pernapasan? komputer.

• Bagaimana kelainan-
kelainan pada sistem
pernapasan sehingga
mempengaruhi sistem
transpor oksigen di dalam
tubuh?
Peserta didik secara berkelompok
Identifikasi menjawab pertanyaan produktif
Solusi yang terdapat dalam LKPD tentang 80’
mekanisme pernapasan pada tubuh
manusia serta meknisme transpor
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Penutup 5’ (x2 pertemuan)


Inti 70’ (x2 pertemuan) AW
Pendahuluan 10’
Sintaks Langkah-Langkah Pembelajaran

oksigen dan karbon dioksida pada


tubuh manusia.

Berdasarkan kelompoknya peserta


Implement
didik harus menuliskan hasil
asi dan diskusi berupa laporan pengerjaan 20’
Evaluasi LKPD sebagai puncak dari
tantangan.

C. Penilaian / Asesmen
Formatif Refleksi
Bentuk Penilaian : saya sudah memahami proses transpor oksigen yang melibatkan
a. Sikap: Jurnal, Observasi organ-organ pernapasan
b. Pengetahuan : Tes
c. Keterampilan : Unjuk Kerja & Laporan Tertulis
saya mampu menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia

saya dapat menjelaskan macam-macam kelainan pada sistem


pernapasan manusia

Mengetahui Bandung, Agustus 2023


Kepala Sekolah Guru Mata pelajaran

Drs.H Encang Iskandar, M.Pd. Hani Solihah, S.Pd., M.Si


NIP. NIK.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

LAMPIRAN
A. Analisi Materi Pokok
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang digunakan untuk menghirup oksigen dari
udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air, Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan
zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar, alat-alat
pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang
mengandung karbon dioksida dan uap air, tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada
peristiwa bernapas terjadi pelepasan energy, sistem pernapasan pada manusia mencakup saluran
pernapasan , mekanisme pernapasan dan gangguan sistem pernafasan.

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang
berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan.
Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru. Urutan saluran pernapasan
adalah sebagai berikut: Rongga hidung - Pharing - Laryng - Trachea - Bronkus - Bronchiolus - Alveolus -
Paru-paru(pulmo).

Gambar 1. Struktur paru-paru


www.softilmu.com

Pertukaran udara yang sebenarnya hanya terjadi di alveoli. Dalam paru-paru orang dewasa terdapat sekitar
300 juta alveoli, dengan luas permukaan sekitar 160 m2 atau sekitar 1 kali luas lapangan tenis, atau luas 100
kali dari kulit kita.
1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Rongga hidung berlapis selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran
pernapasan, di dalamnya terdapat beberapa struktur penyusun :
• Kelenjar minyak (kelenjar sebasea)
• Kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
• Rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama
udara.
• Konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang
masuk (sebagai heatter).
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Gambar 2. Struktur hidung


www.news.labsatu.com

2. Tekak/Faring (pangkal tenggorokan)


Tekak/faring terletak di belakang rongga hidung dan mulut. Tekak tersusun dari otot lurik dengan
panjang kurang lebih 4 cm. Tekak ini merupakan persimpangan antara saluran pencernaan dengan
saluran pernafasan.

Gambar 3. Struktur faring


www.dosenpendidikan.co.id

3. Pangkal Tenggorokan/Laring
Pada pangkal tenggorokan (laring) terdapat sebuah katup yang disebut epiglotis. Epiglotis ini berfungsi
mengatur jalannya makanan dan udara pernapasan sesuai dengan salurannya masing-masing. Di
samping itu, pada pangkal tenggorokan terdapat pita suara yang merupakan organ penghasil suara pada
manusia. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan
berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.

Gambar 4. Struktur laring


PERENCANAAN PEMBELAJARAN

www.ekosistem.go.id

4. Batang tenggorokan (Trakea)


Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga
dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, Pada bagian
dalam rongga terdapat epithel bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang
masuk ke saluran pernapasan.

Gambar 5. Tenggorokan
www.hedisasrawan.blogspot.com

5. Cabang Tenggorokan (Bronki/bronchus)


Batang tenggorokan merupakan saluran penghubung antara rongga hidung, rongga mulut dan paru-
paru. Dinding batang tenggorokan (trakea) tersusun dari cincin-cincin tulang rawan yang di dalamnya
terdapat rambut-rambut getar (silia) yang berfungsi menyaring udara pernafasan. Cabang Tenggorokan
(trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronchus kanan dan bronchus kiri. Struktur lapisan
mukosa bronchus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada
bagian bronchus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.
Bronchus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

Gambar 6. Struktur bronkus dan bronkiolus manusia


www.kartinitini.wordpress.com
6. Alveolus
Alveolus merupakan struktur berbentuk bola-bola mungil atau gelembung paru- paru yang diliputi oleh
pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-
kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.

Gambar 7. Struktur alveolus


PERENCANAAN PEMBELAJARAN

www.seputarbahan.me

7. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di rongga dada tepat di atas sekat diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan
yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri dari dua bagian. Paru-paru kanan
memiliki tiga lobus, sehingga lebih besar dari paru-paru kiri yang terdiri dari dua lobus. Paru-paru
dibungkus oleh dua lapis selaput paru-paru atau pleura. Di bagian dalam paruparu terdapat gelembung
halus yang merupakan perluasan permukaan paru-paru yang disebut alveolus, dan jumlahnya lebih
kurang 300 juta buah. Luas permukaan alveolus diperkirakan mencapai 160 m2 atau 100 kali lebih luas
dari pada luas permukaan tubuh.

Gambar 8. Struktur paru-paru


www.citakocandrak.blogspot.com

8. Pleura
Pleura merupakan selaput pembungkus paru, terdiri atas :
• Pleura Viscerale : melekat pd paru-paru , selaput bagian dalam yang langsung
menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam
• Pleura Parietale : melapisi dinding dada
• Pleura Costalis : melapisi iga-iga , berupa selaput yang menyelaputi rongga dada yang
bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar
• Pleura Diafragmatika : melapisi diafragma
• Pleura Servicalis : terletak di leher

Gambar 9. Paru-paru dengan lapisan pleura


PERENCANAAN PEMBELAJARAN

www.hedisasrawan.blogspot.com

Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi
sebagai pelumas paru-paru, Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi.
Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.

Mekanisme Pernapasan
Pernapasan adalah suatu proses poses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida. Proses
pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas,
maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis.
• Pernapasan luar (Eksternal) terjadinya pertukaran udara antara udara dalam alveolus dengan
darah dalam kapiler.
• Pernapasan dalam (Insternal) adalah pertukaran udara antara darah dalam kapiler dengan sel-
sel tubuh.

Keluar masuk udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada
dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan
masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar. Proses
pernapasan selalu terjadi dua siklus, yaitu inspirasi (menghirup udara) dan ekspirasi (mengeluarkan
udara). Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya pernafasan manusia
dapat melakukan 2 mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan
dada dan perut terjadinya secara bersamaan

Gambar 10. Mekanisme ekspirasi dan inspirasi saat bernafar


www.pelajaran.co.id

a) Pernapasan Dada
Pernapasan dada merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot antartulang
rusuk (intercosta). Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi yang mekansmenya
sebagai berikut:
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

b) Mekanisme pernapasan dada


Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis
eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan
udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-
paru. Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk relaksasi -->
tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan
dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

c) Pernapasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma
yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi
dua tahap yaitu inspirasi dan ekspirasi.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi >>
posisi dari melengkung menjadi mendatar >> paru-paru mengembang >> tekanan udara dalam paru-paru
lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar >> udara masuk. Mekanisme ekspirasi pernapasan perut
sebagai berikut: otot diafraghma relaksasi >> posisi dari mendatar kembali melengkung >> paru-paru
mengempis >> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar >> udara keluar
dari paru-paru.

Gambar 11. Mekanisme pernafasan dada dan perut


www.utakatikotak.com

Volume dan Kapasitas Paru-Paru


Volume udara yang dipernafaskan sangat bervariasi, sebab dipengaruhi oleh cara dan kekuatan seseorang
melakukan respirasi. Pada orang dewasa, volume paru- paru berkisar antara 5 – 6 liter. Udara yang
dipernafaskan oleh tubuh dapat digolongkan menjadi:
a. Udara pernapasan biasa/volume tidal (VT)
Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan biasa. Volume udara yang masuk
dan keluar sebanyak 500 ml.
b. Udara cadangan inspirasi/udara komplementer (UK)
Merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal, setelah
melakukan inspirasi normal. Besarnya udara komplementer adalah 2500 - 3000 ml.
c. Udara cadangan ekspirasi/udara suplementer (US)
Merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah melakukan
ekspirasi biasa. Besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml.
d. Udara residu (UR)
Merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga agar paru-paru tetap
dalam keadaan mengembang. besarnya udara residu adalah 1200 ml.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

.
Gambar 12. Grafik kapasitas paru-paru
www.materi4belajar.com

Frekuensi pernapasan
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit, dari dalam
ke luar tubuh atau dari luar ke dalam tubuh. Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia
berkisar antara 16 - 18 kali.
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:
1. Usia
Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia,
intensitas pernapasan akan semakin menurun.
2. Jenis kelamin
Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan.
3. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.
4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. Frekuensi
pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur
terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.
5. Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.

1. Gangguan sistem pernafasan


Beberapa gangguan (kelainan dan penyakit) pada sistem pernapasan manusia antara lain sebagai berikut:
a. Asma adalah gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh kontraksi otot polos
pada trakea dan mengakibatkan penderita sulit bernapas. ditandai dengan kontraksi yang kaku dari
bronkiolus . Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale)
terhadap benda-benda asing di udara. penyebab penyakit ini juga dapat terjadi dikarenakan faktor
psikis dan penyakit menurun.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Gambar 16. Bronkiolus penderita asma (kiri) dibanding


bronkiolus normal (kanan) www.p2ptm.kemkes.go.id

b. Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosae. Bakteri ini dapat menyerang semua organ tubuh, tetapi yang paling sering adalah paru-
paru dan tulang. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya
bintik- bintik kecil pada dinding alveolus. Keadaan ini menyebabkan : · Peningkatan kerja sebagian
otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru- paru · Mengurangi kapasitas vital dan
kapasitas pernapasan · Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan
ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru
c. Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan
makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau
virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini
adalah Streptococcus pharyngitis.

Gambar 17. Peradangan faring pada penderita faringitis https://medium.com

d. Bronkitis adalah penyakit karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju
paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap
rokok, debu, atau polutan udara.

Gambar 18. Peradangan saluran bronkus pada penderita bronchitis (kanan),


bandingkan dengan bronkus normal (kiri) http://sakitbronchitis.blogspot.com/

e. Pneumonia adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh cairan dan
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke alveolus lain hingga dapat
meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus
(Streptococcus), Diplococcus pneumoniae, dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Gambar 19. Alveolus berisi cairan karena infeksi bakteri pada penderita pneumonia (kanan),
bandingkan dengan alveolus normal (kiri) https://medlineplus.gov/

f. Emfisema adalah kelain paru-paru disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus
sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema,
volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang
seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim
alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.

Gambar 20. Alveolus penderita emfisema dan alveolus normal https://idnmedis.com/

g. Dipteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphterial yang
dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh
lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.

Gambar 21. Rongga faring penderita dipteri https://hellosehat.com/

h. Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan terganggunya
fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya alveolus yang terisi air karena
seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah keracunan karbon monoksida yang disebabkan
karena hemoglobin lebih mengikat karbon monoksida sehingga pengangkutan oksigen dalam darah
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

berkurang.
i. Kanker Paru-paru adalah kelainan karena pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam
jaringan paru-paru. Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru dan menjalar ke seluruh
bagian tubuh. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada
pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko
untuk menderita kanker paru-paru. Tetapi tidak menutup kemungkinan perokok pasif pun mengalami
penyakit ini. Penyebab lain yang memicu penyakit ini adalah penderita menghirup debu asbes,
kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.
j. Laringitis atau radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain
karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
k. Sinusitis adalah kelainan karena radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri
batang hidung. Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.

2. Tehnologi Pernafasan Pada Manusia


a. Teknologi Pulmotor/Alat Pernapasan Buatan
Pulmotor merupakan alat yang digunakan untuk melakukan proses pernapasan buatan. Alat ini
biasanya digunakan pada pasien atau orang yang mengalami gangguan pernapasan, seperti gangguan
pernapasan karena tenggelam dan kaget saat tersengat listrik.
Bentuk Pulmotor yang digunakan dalam keadaan darurat dan yang berada di rumah sakit berbeda.
Pulmotor yang ada di rumah sakit dilengkapi dengan tabung oksigen berukuran besar, dan biasanya
dilengkapi dengan instalasi khusus yang memudahkan untuk proses penggunaanya.
Pulmotor yang dilengkapi tabung oksigen lebih cepat membantu proses pemulihan pernapasan,
karena setelah penyumbatan ditarik keluar, maka oksigen langsung dimasukkan ke tubuh pasien,
sehingga diharapkan kondisi pasien bisa segera pulih seperti sediakala.

b. Teknologi Oxygen Catheter/Selang Pernapasan.


Jika Anda pernah ke rumah sakit atau menemani kerabat yang sedang dirawat, maka terkadang kita
melihat ada selang yang terpasang di hidung pasien. Sebenarnya selang apakah itu? Selang tersebut
merupakan bagian dari teknologi sistem pernapasan yang disebut Oxygen Catheter atau Oxygen
Cannula.Selang tersebut berfungsi mengalirkan oksigen ke dalam tubuh pasien. Mengapa ini
dilakukan, karena pasien memiliki ketidakmampuan untuk menyerap oksigen secara mandiri.
Oxygen Catheter biasanya akan tersambung dengan tabung oksigen yang diletakkan di samping
tempat tidur pasien. Oxygen Catheter biasanya dipasang ke pasien pada kondisi-kondisi darurat saja,
misalnya saja jika ada pasien yang mengalami koma, penyakit berat, setelah mengalami operasi dan
tindakan-tindakan lainnya. Untuk kenyamanan pasien, sebaiknya pihak medis perlu memilih Oxygen
Catheter dengan kualitas yang baik, pertama pilihlah yang paling efektif dan efisien dalam
menyalurkan oksigen, kedua pilihlah bahan Oxygen Catheter yang lembut dan non kinking, dan
memiliki ujung konektor yang lunak. Ujung konektor yang lunak akan memudahkan tenaga medis
untuk memasukkan ke oksigen outlet.
c. Teknologi Spirometer /Alat Diagnosa Kondisi Paru-Paru
Spirometer merupakan alat yang digunakan untuk diagnosa kondisi paru- paru. Kapasitas paru-
paru sering dijadikan parameter kerusakan yang terjadi pada paru-paru seseorang. Proses pengukuran
inilah yang dilakukan oleh alat bernama Spirometer dan proses pengukurannya diberi nama
spirometri. Untuk mengetahui kondisi paru-paru, maka Spirometer akan mengukurnya dan kemudian
menampilkannya dalam bentuk grafik-grafik. Untuk menentukan baik atau tidaknya, maka grafik
dari hasil pengukuran akan dibandingkan dengan grafik pada kondisi paru-paru yang normal.
Spirometer sangat penting perannya dalam dunia kesehatan paru-paru. Spirometer berperan
penting pada penyakit obstruktif kronis (PPOK). Teknologi sistem pernapasan yang satu ini mampu
mendiagnosa penyakit, mulai dari pertama kali penyakit itu terdiagnosa hingga selama proses
pengobatannya.
d. Teknologi Nebulizer : Alat yang Digunakan Oleh Penderita Asma
Nebulize merupakan alat yang sering digunakan bagi mereka yang mengidap asma kronis. Asma
kronis ini merupakan asma yang tidak bisa disembuhkan lagi, tapi masih bisa diatasi dengan
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

sejumlah obat-obatan tertentu. Nebulizer sendiri merupakan alat yang memiliki kemampuan
mengubah obat dalam bentuk cair menjadi uap.
Nebulizer ini merupakan alat yang dayanya dibantu dengan baterai. Penderita asma yang
menggunakan Nebulizer akan merasa lebih lega saat bernapas. Nebulizer mampu mengubah partikel
obat menjadi uap dengan partikel yang sangat kecil.
Nebulizer terdiri dari beberapa jenis antara lain adalah Nebulizer compressor, Nebulizer
ultrasonic, dan Nebulizer mesh. Nebulizer compressor akan menghasilkan gas dengan tekanan yang
tinggi. Nebulizer dengan tipe seperti ini di pasaran harganya relatif lebih murah, ini dikarenakan
lebih boros listrik dan lebih berisik saat proses penggunaannya. Langkah-langkah menggunakan
Nebulizer adalah sebagai berikut:
a) Sebelum Anda menggunakan Nebulizer, maka Anda perlu memastikan tangan Anda bersih.
Oleh karena itu cucilah tangan Anda sebelum menggunakan Nebulizer, sehingga hal ini bisa
mencegah kuman masuk ke paru-paru bersama obat.
b) Siapkan obat yang akan Anda masukkan ke dalam Nebulizer, kemudian tambahkanlah cairan
bernama saline, terutama jika dokter meresepkannya.
c) Setelah itu Anda bisa memasukkan wadah berisi obat ke mesin Nebulizer.
d) Jika semua sudah siap, maka Anda bisa memasang masker di wajah hingga hidung dan mulut
Anda tertutup.
e) Setelah semua siap, maka inilah saatnya Anda menghidupkan mesin, dengan hidupnya mesin,
maka Anda bisa menghirup udaranya menggunakan hidung dan mengeluarkan melalui mulut.

B. Soal Asesmen Formatif


1. Perhatikan gambar dan pernyataan berikut

Perubahan yang mungkin terjadi pada udara pernapasan adalah sebagai berikut:
.
1. Penyerapan
2. Penyaringan
3. Penghangatan
4. Pertukaran

Jawaban yang tepat adalah


A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

2. Berikut ini merupakan gas yang dimasukkan ke dalam tubuh pada udara pernafasan adalah ....
A. oksigen
B. karbondioksida
C. amoniak
D. nitrogen
E. halogen

3. Berikut ini merupakan urutan jalannya udara pada sistem pernapasan manusia yang benar adalah ....
A. Rongga hidung – laring – trakea – bronkiolus – bronkus– paru-paru
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

B. Rongga hidung – faring – trakea – bronkiolus – bronkus– paru-paru


C. Rongga hidung – faring – laring – bronkus – bronkiolus – paru-paru
D. Rongga hidung – faring – trakea – bronkus – bronkiolus – paru-paru
E. Rongga hidung – paru-paru – faring – trakea – bronkiolus – bronkus

4. Fungsi utama selaput lendir pada hidung adalah untuk ....


A. Menyesuaikan kelembaban udara
B. Menetralkan racun yang masuk
C. Membunuh kuman yang terbawa
D. Memilih gas-gas yang masuk
E. Menyaring udara masuk

5. Pada system pernafasan manusia, proses difusi oksigen terjadi pada …


A. Trakea
B. Alveolus
C. Bronkus
D. Pleura
E. Bronkeolus

6. Berikut ini gas yang dikeluarkan dari dalam tubuh adalah dalam tubuh adalah ....
A. Oksigen dan H2O
B. Karbondioksida dan H2O
C. Nitrogen dan H2O
D. Halogen dan H2O
E. H2O dan amoniak
7. Fungsi utama dalam proses pernapasan bagi makhluk hidup memiliki tujuan pokok, adalah ….
A. Membebaskan karbondioksida
B. Untuk mendapatkan oksigen
C. Mendapatkan energi
D. Menghasilkan zat-zat sisa
E. Membakar energi

8. Sebelum terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida, udara dari luar mengalami
penyesuaian suhu dan penyaringan proses ini terjadi pada …
A. bronkus
B. laring
C. faring
D. rambut
E. hidung

9. Pada suatu waktu kita sering mengalami bersin hal ini disebabkan karena…
A. Proses penyaringan udara.
B. Masukknya virus
C. Pemanasan udara
D. Mengeluarkan virus
E. Meningkatkat kelembaban.

10. Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan berbagai aktivitas tubuh misalnya: berjalan, berlari, berolahraga,
bekerja, tidur dan lain sebagainya. Kegiatan atau aktifitas tubuh dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan
seseorang.
Pernyataan yang tepat tentang hubungan aktivitas dengan frekuensi pernapasan adalah … .
A. frekuensi pernapasan saat duduk lebih cepat dibandingkan frekuensi pernapasan saat berlari
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

B. frekuensi pernapasan saat duduk lebih lambat dibandingkan frekuensi pernapasan saat berlari
C. frekuensi pernapasan saat duduk sama dengan frekuensi pernapasan saat berlari
D. frekuensi pernapasan saat duduk lebih tinggi dibandingkan frekuensi pernapasan saat berlari
E. frekuensi pernapasan saat duduk lebih lambat dibandingkan frekuensi pernapasan saat tidur

11. Setiap manusia memiliki Organ mulut dan hidung yang memiliki saluran tersendiri dan muaranya akan
bertemu pada organ faring. Hal tersebut memungkinkan manusia dapat menghirup udara untuk bernapas
melalui mulut maupun hidung. Organ yang paling sesuai untuk menghirup udara dari luar tubuh yang
digunakan dalam proses pernapasan adalah… .
A. mulut, karena udara akan lebih cepat masuk dalam saluran pernapasan dengan bantuan kemampuan
menelan yang dimiliki organ mulut
B. hidung, karena udara yang masuk melalui hidung akan disaring dari kotoran dan benda asing yang terbawa
masuk serta suhunya akan disesuaikan dengan suhu tubuh
C. mulut, karena dimulut udara akan cepat digunakan untuk pernapasan tanpa melalui proses penyaringan
dan penyesuaian suhu udara dengan suhu tubuh
D. hidung, karena hidung merupakan saluran pernapasan yang dapat memepercepat udara masuk ke dalam
tubuh untuk segera digunakan dalam kegiatan pernapasan.
E. hidung, karena dimulut udara akan cepat digunakan untuk pernapasan tanpa melalui proses penyaringan
dan penyesuaian suhu udara dengan suhu tubuh
12. Jaringan dalam paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida
adalah... .
A. alveolus
B. bronkiolus
C. diafragma
D. bronkus
E. pleura

13. Pada struktur pada laring yang berfungsi untuk mencegah masukknya partikel makanan atau minuman ke
dalam laring dan trakea adalah... .
A. silia
B. tonsil
C. epiglottis
D. nasal
E. pita suara

14. Paru-paru seorang pasien penuh dengan cairan. Setelah dianalisis ternyata juga ditemukan bakteri
Streptococcus pneumoniae. Pasien tersebut terserang penyakit... .
A. asma
B. tuberculosis
C. kanker paru-paru
D. pneumonia
E. tonsilitis

15. Berikut ini merupakan upaya dalam menjaga kesehatan sistem pernapasan manusia adalah... .
A. saling bertukar masker
B. berolahraga di pagi hari
C. berolahraga di malam hari
D. duduk di daerah banyak asap
E. merokok di pagi hari

16. Suatu kelainan yang menunjukkan gejala gejala pada saat menelan terasa sakit dan nyeri pada tenggorokan hal
yang demikian menunjukkan sakit…
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Amiktosis
B. Laringitis
C. Afiks.
D. Sklorosis
E. Dipteri

17. Suatu kelainan yang ditunjukkan dengan gejala meradangnya tosil pada pangkal hidung dan biasanya
menimbulkan bau yang tidak sedap pada hidung, kelainan ini disebut…
A. Sinusitis
B. Amiktosis
C. Afiks.
D. Sklorosis
E. Dipteri

18. Seseorang yang melalukan renang namun terlalu kecapean sehingga menyebabkan kesulitan bernafas, orang
yang dalam kondisi demikian dapat dibantu dengan menggunakan alat yang disebut…
A. Pulmonik
B. Pulmotor
C. Psikomonik
D. Psikomotor
E. Tranfomator

19. Seseorang yang menunjukkan gejala sesak nafas yang disebabkan oleh gangguan pada system kerja paru paru
, hal ini dapat dideteksi dengan menggunakan alat yang disebut…
A. Pulmonik
B. Pulmotor
C. ventilator
D. Psikomotor
E. Spirogram

20. Pada rongga hidung terdapat rambut rambut halus, yang mempunyai fungsi sebagai…
A. Menghangatkan udara
B. Menyaring Udara
C. Menetralkan udara
D. Mengeluarkan udar
E. Menolak udara

C. Format Penilaian Sikap Dalam Proses Belajar Mengajar


Aspek Perilaku yang Dinilai Jumla Skor Kode
No Nama Siswa DS Nilai
BS JJ TJ h Skor Sikap

1 Contoh 1 75 75 50 75 275 68,75 C

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

D. Format Penilaian Keterampilan Dan Penugasan


D.1 Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25


1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

D.2 Instrumen Penilaian Penugasan


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Orisinalitas
2 Penguasaan konsep dan kesesuaian materi
3 Kreatifitas jawaban
4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

Anda mungkin juga menyukai