THT Judul
THT Judul
THT Judul
KEGIATAN 1
MATERI I
4) Jelaskan perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada susu akibat adanya kontaminas
mikroorganisme!
Perubahan fisik yang terjadi jika susu telah terkontamisasi mikroorganisme adalah,
susu akan berubah dari citarasa dan warna yaitu rasa susu akan menjadi pahit, dan warna
akan berubah menjadi merah .dan dari segi perubahan lemak susu,susu akan berbau yang
menyebabkan ketengikan. Tekstur susu akan menjadi berlendir.
5) Jelaskan jenis-jenis bakteri berdasarkan susu optimum pertumbuhannya dan berikan
contohnya masing-masing (minimal 3 jenis bakteri)!
Jenis – jenis bakterinya yaitu :
Micrococcus dan staphylococcus yaitu bakteri yang dominan di dalam susu segar
yang baru di peroleh dari pemerahan.
Streptococcaceae dan latocbacillaeceae yaitu bakteri didalam susu pada bakteri asam
laktat (BAL)
Lactobacillus bulgaricus
6. Jelaskan kenapa daging termasuk dalam bahan pangan yang mudah rusak!
Karena kandungan asam lemak tidak jenuhnya sangat tinnggi sehingga cepat rusak
Karena terjadinya reaksi oksidasi lemak.
7. Jelaskan perubahan secara fisik dan kimia otot pada hewan setelah disembelih!
Kekakuan {kejang mayat}
Terbentuknya rigor mortis mengakibatkan daging menjadi alot
Pemendekan otot
Terjadinya akibat otot yang masih prarigor dimana serat daging inii memendek
Warna daging menjadi merah
Ph akhir otot menjadi asam
b. Karkas ayam!
Karkas ayam adalah ayam yang sudah dibului, dipotong kepala dan kakinya,
serta dibersihkan jeroannya
c. Karkas kambing!
Karkas kambing adalah bagian tubuh dari kambing sehat yang telah disembelih
secara halal telah dikuliti, dikeluarkan jeroan, dipisahkan antara kepala dan kaki mulai
dari tarsus ke bawah, organ reproduksi, ambing, ekor serta lemak yang berlebih
d. Karkas babi!
Karkas babi merupakan bobot seekor babi yang telah dipotong setelah dikurangi
atau dipisahkan bagian kepala, paru-paru, jantung, jeroan dan ke empat kaki mulai dari
korpus (lutut bagian depan) dan tarsus (lutut bagian belakang]
A. KARKAS SAPI
B.KARKAS KAMBING
C. KARKAS AYAM
D.KARKAS BABI
12. Jelaskan cara uji kualitas daging berikut ini :
a. Susut masak (cooking loss)!
Susut masak adalah berat yang hilang setelah perebusan, kadar air yang
hilang merupakan indikator nilai nutrisi daging yang berhubungan dengan jus
daging yang merupakan komponen dari stuktur daging (Soeparno, 1992). Daging
yang dimasak dalam waktu cepat akan memberikan nilai susut masak yang lebih
rendah dari pada daging yang dimasak dalam waktu yang lama. Daging yang
berkualitas baik mempunyai nilai susut masak yang kecil dari pada daging
berkualitas rendah, meski daging yang baik kehilangan kehilangan lemak lebih baik
tetapi total kehilangan air lebih sedikit.
b. pH daging!
Daging seberat 2 gram dicincang dan dimasukkan ke dalam beaker glass,
lalu ditambahkan 18 ml aquades, diaduk hingga homogen. pH diukur dengan pH
meter dengan memasukkan pH meter (pH meter sebelumnya telah dikalibrasi
dengan larutan buffer pH 7) ke dalam beaker glass dan ditunggu hingga pH daging
konstan. Pengukuran dilakukan dengan pengulangan sebanyak tiga kali kemudian
hasilnya dirata-rata.
c. Daya ikat air (water holding capacity)!
Daging dipotong dan ditimbang seberat lebih kurang 0,3 gram (300 mg),
kemudian diletakkan diatas kertas saring dan diberi beban 10 kg selama 5 menit.
Area basah yang tergambar pada kertas saring tersebut digambar diatas plastik mika,
luas area basah dihitung dengan menggunakan kertas millimeter blo
MATERI III
6
Outer thin / lapisan bagian luar, berhubungan dengan membran shell
Membrane Shell:
Tersusun dari protein yang serupa dengan protein pada bulu dan rambut
Terdiri dari : - Inner shell membrane, Outer shell membrane, Inner shell membrane lebih tipis
a) Air (65,5% )
b) Protein (11,8% )
c) Lemak (11,0%)
d) Abu (11,7% )
2) Daya Koagulasi
Koagulasi pada telur ditandai dengan kelarutan atau berubahnya bentuk cairan (sol)
menjadi padat (gel). Perubahan struktur molekul protein ini dapat disebabkan oleh pengaruh
panas, mekanik, asam, basa, garam, dan pereaksi garam lain seperti urea. Koagulasi yang
irreversible disebabkan dengan pemanasan pada suhu 60-70ºC. Sifat koagulasi ini dimiliki
putih maupun kuning telur.
7
5. Jelaskan klasifikasi telur berdasarkan berat dan ukurannya!
Jawab :
Ruang Udara
Telur yang segar memiliki ruang udara yang lebih kecil dibandingkan telur yang
sudah lama. Di luar negeri, kualitas telur dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran
kedalaman ruang udaranya.
Berikut ini pembagian kualitas telur berdasarkan ukuran kedalaman ruang udaranya.
Kuning Telur
Telur yang segar memiliki kuning telur yang tidak cacat, bersih, dan tidak terdapat
pembuluh darah. Selain itu, di dalam kuning telur tidak terdapat bercak daging atau bercak
darah.
Putih Telur
Putih telur dari telur yang segar adalah tebal dan diikat kuat oleh chalaza. Untuk telur
kualitas AA, putih telur harus bebas dari titik daging atau tidak darah.
8
Kondisi kulit telur dapat dilihat dari tekstur dan kehalusannya. Kualitas telur akan
semakin baik jika tekstur kulitnya halus dan keadaan kulit telurnya utuh serta tidak retak.
Warna kulit
Warna kulit telur ayam ras ada dua, yaitu putih dan coklat. Perbedaan warna kulit
tersebut disebabkan adanya pigmen cephorpyrin yang terdapat pada permukaan kulit telur
yang berwarna coklat relative tebal dibandingkan yang kulit telur yang berwarna putih. Tebal
kulit telur yang berwarna coklat rata-rata 0,51 mm, sedangkan tebal kulit telur yang berwarna
putih rata-rata 0,44 mm. oleh karenanya, kualitas telur yang berwarna coklat lebih baik
dibandingkan telur yang berwarna putih. Dalam penyimpanan, telur yang berkulit coklat
lebih awet dibandingkan telur yang berwarna putih.
Bentuk telur
Bentuk telur yang baik adalah proporsional, tidak berbenjol-benjol, tidak terlalu
lonjong, dan juga tidak terlalu bulat.
Berat telur
7. Jelaskan perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada telur akibat adanya kontaminasi
mikroorganisme!
Jawab :
Red-rots
Ditandai dengan warna kemerahan pada kuning telur dan dapat dideteksi dengan
peneropongan. Pada kerusakan tersebut biasanya albumen mengalami pengenceran dan
berwarna keabuan yang diselimuti warna kemerahan. Kerusakan ini disebabkan
oleh Pseudomonas.
Green-rots / sour-rots
Kerusakan ini terlihat pada bagian albumen, kuning telur dan membran vitelin.
Albumen mengalami pengenceran, berserabut dan biasanya tampak berwarna hijau. Kuning
telur diselimuti bintik-bintik berwarna pink atau putih serta mengeras seperti telah dimasak.
Kerusakan ini disebabkan oleh Pseudomonas yang mengkontaminasi pada saat ditelurkan dan
dipercepat oleh kotoran yang menempel.
Black-rots
Tanda-tanda kerusakan ini adalah ruang udara besar, albumen berwarna coklat
kehijauan dan encer serta kuning telur berwarna hitam. Jika dibuka terjadi perubahan bau
busuk dan kuning telur liat seperti karet. Disebabkan oleh Proteus alcaligenes, Eschericia
coli, dan sebagainya. Sumber kontaminan berasal dari debu yang menempel pada kulit telur
penggunaan air terkontaminasi oleh mikroba tersebut
9
a. Berat telur (berat telur saat peneluran bervariasi antara 52-57,2 gram dan mempunyai
hubungan linear dengan lama penyimpanan, makin lama penyimpanan maka makin besar
presentase penurunan berat telur. Yang mempengaruhi berat telur adalah hereditas, pakan,
umur dan musim dalam setahun. Cara ujinya telur ditimbang dan di ukur volumenya.
Pengukuran volume telur di lakungan dengan memasukkan telur kedalam gelas ukur yang
berisi air 900 ml kemudian di ukur perubahan skalanya.)
b. Kondisi kulit/ kerabang telur (kerabang menentukan pula dalam kualitas telur. Secara
eksterior, spsrti retaknyan kerabang, tekstur kerabang, warna kerabang dan kebersihannya.
Faktor yang mempengaruhi kebersuhan kerabang adalah pakan, kemiringan lantai kandang,
kebersihan kandang , kesehatan saluran reproduksi dan kebersihan didalam kloaka. )
d. Pengukuran rongga udara (rongga udara sangat berguna sebagai tempat memberi udara
sewaktu embrio bernafas. Kantong udara yang timbul dari telur sangat menguntungkan bagi
calon anak unggas. Makin besar kantong udara,umur unggas relative makin lama. Membesar
nya rongga udara disebabkan oleh menguapnya air dalam telur. Bertambah besar nya rongga
udara di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tekstur krabang , temperature serta
kelembaban udara. Caranya telur yang telah dipecah dikeluarkan isinya kemudian diukur
tinggi rongga menggunakan depth micrometer. Kemudian dibaca skalanya.)
e. Penentuan nilai indeks kuning telur (indeks kuning telur berkisar antara 0,40 – 0,42.
apabila telur disimpan terlalu lama maka indeks kuning telur menurun hingga0,25 atau
kurang. Hal ini disebabkan kuning telur semakin encer dan emakin lebar. Telu yang baru
mempunyai indeks kuning telur sebesar 0,30 – 0,50. Indeks kuning telur dihitung dengan
perbandingan tinggi yolk dengan diameter rata-rata yolk dikalikan seratus persen. Caranya
albumen dan yolk di pisah dengan yolk separator. Kemudian tinggi yolk diukur dengan depth
mikro meter sedangkan diameternya diukur dengan menggunakan jangka sorong sebanyak
dua kali kemudian di rata-rata.)
h. Penentuan nilai indeks putih telur (indek albumen bervariasi antara 0,054-0,174. Apabila
telur disimpan, makin lama indeks akan turun dan semakin kecil, ini disebabkan karena putih
telur semakin encer. Indeks albmen adalah perbandingan antara tinggi albumen kental dengan
setengah dari jumlah panjang rata-rata dan lebar rata-rata albumen kental dikalikan seratus
persen. Caranya dengan telur di pecah kemudian isi ditaruh pada plat kaca. Tinggi albumen
kental diukur pada posisi paling tinggi dengan menggunakan depth micrometer. Lebar
albumen di ukurpada posisi paling pendek dan posisi paling panjang dengan jangka sorong
sebanyak tiga kali kemudian dirata-rata)
10
10. Sebutkan prinsip pengawetan telur!
Jawab :
a. Mencegah penguapan air dan terlepasnya gas-gas lain dari dalam isi telur
b. Mencegah masuk dan tumbuhnya mikroba di dalam telur selama mungkin
MATERI IV
Jawab :
1. Uji sensori atau disebut juga dengan uji organoleptik merupakan cara pengujian
dengan menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya
penerimaan terhadap produk, yaitu suatu proses identifikasi, pengukuran ilmiah,
analisis dan interpretasi atribut-atribut produk melalui lima panca indera manusia;
indera penglihatan, penciuman, pencicipan, peraba dan pendengaran.
11
2. Panelis dalam Pengujian Sensori Pelaksanakan penilaian uji organoleptik diperlukan
panel sebagai instrument atau alat. Panel terdiri dari sekelompok orang yang bertujuan
menilai sifat atau mutu komoditi berdasarkan kesan subyektif. Sedangkan orang yang
menjadi anggota panel disebut panelis. Panel dalam penilaian uji organoleptik ada
berbagai macam. Terdapat tujuh macam panel dalam penilaian organoleptik, yaitu
panel perseorangan, panel terbatas, panel terlatih, panel agak terlatih, panel tak
terlatih, panel konsumen, dan panel anak-anak. Masing-masing penilaian didasarkan
pada keahlian dalam melakukan penilaian organoleptik.
5. Penyiapan Sampel
12
Dihindari perlakuan (sengaja/tidak) yang menyebabkan bau / rasa yang berasal
dari luar bahan yg akan di uji
Perlakuan penyiapan sampel diupayakan tidak mengubah sifat-sifat sampel
Ada kebebasan untuk memberi perlakuan pendahuluan terhadap bahan dasar
seperti menggoreng, mengukus atau dinilai mentah saja
13