Populasi Edelweiss Jawa
Populasi Edelweiss Jawa
Populasi Edelweiss Jawa
Oleh :
PUTRI OKTAVIANI NURMALA
235040307111015
KELAS B
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
PENDAHULUAN
Populasi adalah kumpulan organisme dari spesies yang hidup di wilayah
geografis yang sama. Suatu spesies dapat tersebar secara acak atau sistematis, di banyak
wilayah berbeda. Contohnya adalah populasi Anaphalis javanica yang dikenal dengan
Bunga Abadi atau juga edelweiss Jawa yang merupakan salah satu jenis tumbuhan yang
banyak ditemukan di beberapa daerah pegunungan dan tanah tandus di Indonesia.
Bunga edelweiss Jawa pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan asal
Jerman bernama Caspar Georg Carl Reinwardt di lereng Gunung Gede, Jawa Barat,
Indonesia, dan dipelajari lebih lanjut oleh Carl Heinrich Schultz pada tahun 1819. Nama
Edelweiss berasal dari Bahasa Jerman, edel yang berarti mulia dan Weiss yang berarti
putih. Bunga edelweiss ini merupakan tanaman yang mempunyai fungsi ekologis yang
penting bagi lingkungannya. Bunga ini berperan sebagai tumbuhan pionir di hutan
pegunungan yang hidup pada ketinggian 2.000 - 3.000 meter di atas permukaan laut dan
dapat bertahan hidup di lahan gersang.
Bunga ini memiliki masa berbunga yang panjang hingga 10 tahun. Hormon
etilen yang terkandung pada bunga edelweis mampu mencegah kelopak bunga
edelweiss rontok dalam waktu lama. Tak hanya di pegunungan, bunga edelweiss juga
bisa bertahan hidup di lahan gersang. Akar dari bunga edelweis ini dapat bersimbiosis
mutualistik dengan jamur mikoriza yang bersimbiosis sehingga akar dan jamur tersebut
membantu tanaman edelweiss untuk bertahan hidup di tanah yang tandus seperti di
lereng gunung. Bunga edelweiss bisa mencapai tinggi 8 meter dan mempunyai batang
setinggi kaki manusia, tanaman ini sangat populer di kalangan pendaki dan banyak
ditemukan di daerah pegunungan, namun bunga edelweiss termasuk tanaman langka.
TUJUAN
Mengenal Populasi Bunga Edelweiss Jawa yang disebut Bunga Abadi dan
Bagaimana Upaya perlindungannya
METODE
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Studi Literatur,
metode dengan mengumpulkan data Pustaka, membaca dan mecatat, serta mempelajari
atau mengolah bahan penelitian.
DATA
PEMBAHASAN
Antara Februari dan Oktober tahun 1988, tercatat 636 batang edelweiss
ditebang dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, salah satu tempat perlindungan
terakhir bunga ini. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, bunga edelweiss telah
dinyatakan
punah. Alasan mengapa bunga edelweiss termasuk tanaman langka adalah karena sering
dipetik sembarangan oleh para pendaki gunung yang tidak bertanggung jawab. Karena
semakin langka, bunga ini mulai dibudidayakan, namun tetap menjadi perhatian utama
pemerintah dan dilindungi undang-undang. Bunga edelweiss ini bukanlah bunga alami,
melainkan bunga merupakan hasil proses budidaya petani.
Punahnya bunga edelweis ini akan berdampak serius. Jika tidak ada bunga
edelweiss yang tumbuh, maka akan mempengaruhi kondisi tanah gunung sehingga
menyebabkan erosi bahkan tanah longsor. Dampak lainnya adalah generasi mendatang
tidak akan bisa melihat betapa indahnya tambahan ini. Selain mempunyai keindahan,
bunga edelweiss juga mempunyai banyak kegunaan terutama dalam bidang kesehatan,
seperti sebagai obat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti disentri, TBC,
dan difteri.
UPAYA PERLINDUNGAN
KESIMPULAN
Anaphalis javanica yang dikenal dengan Bunga Abadi atau juga edelweiss Jawa
menjadi bunga yang dilindungi. Sebab, bunga ini semakin langka karena ulah para
pendaki gunung yang tidak taat terhadap peraturan dan memetic bunga edelweiss sesuka
hati
DAFTAR PUSTAKA
Best Seller Gramedia. 2023. 7 Fakta Bunga Edelweis : Alasan Tak Boleh Dipetik Dan
Mitos Lainnya. (online). https://www.gramedia.com/best-seller/bunga-edelweis/.
Diakses pada 4 September 2023
Bobo. 2017. Kisah Edelweis, Bunga Abadi Yang Terancam Punah. (online).
https://bobo.grid.id/read/08677574/kisah-edelweis-bunga-abadi-yang-terancam-
punah. Diakses pada 4 September 2023