Contoh 2. ATP Jati Diri
Contoh 2. ATP Jati Diri
Contoh 2. ATP Jati Diri
Penyusun: Lestia Primayanti (Sekolah Kembang), Riskia Ramadhina, Rizki Maisura (Pusat Kurikulum dan
Pembelajaran), Farah Ariani (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran), Fitria Anggriani, Melita Rahardjo, Winda
Yuliantari, Dr. Lucia RM Royanto, M.Si., M.Sp.Ed., Psikolog, dan Dr. Weny Savitry S. Pandia, M.Si., Psikolog
Pada dokumen ini, contoh alur tujuan pembelajaran disusun berdasarkan penahapan kompetensi dan
konsep pengetahuan untuk peserta didik usia 3 hingga 6 tahun. Penahapan alur tujuan pembelajaran
menggunakan beberapa cara penahapan kompetensi dan konsep pengetahuan yang tercantum
dalam panduan Pembelajaran dan Asesmen (halaman 21). Beberapa cara yang digunakan
diantaranya penahapan kompetensi mulai dari konkret ke abstrak, mudah ke lebih sulit atau
menantang, umum ke khusus atau spesifik (deduktif), dan berdasarkan scaffolding (tahapan
pendampingan). Contoh alur tujuan pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan tujuan
pembelajaran (TP) yang disusun untuk setiap subelemen Jati Diri. Istilah subelemen dimaknai
sebagai ekstraksi tiap kalimat dari narasi elemen Capaian Pembelajaran.
Contoh penahapan tujuan pembelajaran dalam dokumen ini juga dapat dikembangkan lebih dari satu
alur per elemen atau dapat dikombinasikan antar subelemen, sesuai dengan kebutuhan satuan
pendidikan. Pada tabel di bawah, penahapan kompetensi dapat dibaca dari kiri ke kanan yang
tersusun atas kompetensi dan konsep pengetahuan mulai dari yang paling sederhana, konkret,
umum, hingga kompleks, abstrak, maupun spesifik.
Pada beberapa subelemen, terdapat lebih dari satu alur yang disusun secara bertahap sehingga
perlu diterapkan sesuai tahapan. Contohnya, pada subelemen “Anak mengenali, mengekspresikan,
dan mengelola emosi diri serta membangun hubungan sosial secara sehat” terdapat tiga alur yang
diterbagi dalam tiga kontruk yaitu a) mengenal dan mengekspresikan emosi, b) mengelola emosi, dan
c) membangun hubungan sosial secara sehat. Pendidik perlu memahami penahapan kompetensi
perlu dimulai dari konstruk mengenal dan mengekspresikan emosi hingga membangun hubungan
secara sehat.
Penting untuk diperhatikan.
Pendidik perlu memahami bahwa terdapat tujuan-tujuan pembelajaran di PAUD yang dapat muncul
dalam bentuk perilaku sehari-hari dalam proses pembiasaan kegiatan belajar. Contohnya pada tujuan
pembelajaran “Anak mengetahui dan mempraktikkan strategi yang adaptif ketika terjadi perubahan di
lingkungan”. Perilaku anak yang mengarah pada kemampuan untuk menyesuaikan diri di lingkungan
(adaptif) ketika ada berbagai macam perubahan, pada dasarnya dapat diamati pendidik sehari-hari
selama anak berkegiatan di sekolah. Artinya, pendidik tidak harus membuat kegiatan sumatif untuk
mengungkap tujuan pembelajaran ini, melainkan pendidik perlu mengamati perkembangan anak
sehari-hari dalam proses kegiatan yang dilakukan anak di sekolah.
1
Tabel 2. Contoh penahapan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam subelemen menjadi alur tujuan
pembelajaran pada elemen Jati Diri
B. Mengelola Emosi
Perunutan dengan
Anak mampu Anak mengenali Anak dapat memilih Anak dapat Anak dapat scaffolding, yaitu dari
menunjukkan respon beberapa strategi dan menggunakan mempraktikkan strategi mempraktikkan strategi kompetensi yang mampu
positif ketika untuk menenangkan strategi pengelolaan pengelolaan emosi diri pengelolaan emosi diri dilakukan dengan
ditenangkan oleh diri. emosi yang sesuai dengan strategi yang dapat diterima pendampingan
orang lain. diperkenalkan oleh yang ia pilih. oleh lingkungannya, (ditenangkan orang lain)
guru. dengan tujuan hingga mencapai
menyelesaikan kompetensi yang dilakukan
masalah. secara mandiri, yakni dapat
memilih sendiri strategi dan
secara adaptif
menggunakan strategi
tersebut.
2
C. Membangun Hubungan Sosial secara sehat
3
C. Menyadari bahwa dirinya dan orang lain merupakan bagian dari kelompok
4
B. Motorik Halus dan Taktil