Dokumen tersebut membahas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMKK) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada beberapa pekerjaan konstruksi seperti mobilisasi alat berat, pekerjaan Kisdam, dan pekerjaan galian. Penerapannya meliputi identifikasi bahaya, penyediaan rambu keselamatan, penyampaian prosedur kerja, penggunaan alat pelindung diri, serta inspeksi kesel
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
81 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMKK) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada beberapa pekerjaan konstruksi seperti mobilisasi alat berat, pekerjaan Kisdam, dan pekerjaan galian. Penerapannya meliputi identifikasi bahaya, penyediaan rambu keselamatan, penyampaian prosedur kerja, penggunaan alat pelindung diri, serta inspeksi kesel
Dokumen tersebut membahas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMKK) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada beberapa pekerjaan konstruksi seperti mobilisasi alat berat, pekerjaan Kisdam, dan pekerjaan galian. Penerapannya meliputi identifikasi bahaya, penyediaan rambu keselamatan, penyampaian prosedur kerja, penggunaan alat pelindung diri, serta inspeksi kesel
Dokumen tersebut membahas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMKK) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada beberapa pekerjaan konstruksi seperti mobilisasi alat berat, pekerjaan Kisdam, dan pekerjaan galian. Penerapannya meliputi identifikasi bahaya, penyediaan rambu keselamatan, penyampaian prosedur kerja, penggunaan alat pelindung diri, serta inspeksi kesel
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
1.
PENERAPAN SMKK PADA MOBILISASI ALAT BERAT
Ketika di lapangan penerapan SMKK dilakukan dengan menyediakan Papan Nama Proyek dan Papan Peringatan, agar pelaksana lapangan dan tenaga kerja dapat mengetahui lokasi penurunan alat berat sehingga lebih efesian dan terhindar dari risiko kecelakaan kerja serta penduduk setempat juga terhindar dari kecelakaan. Selajutnya hal yang perlu diperhatikan yaitu cuaca sehingga antisipasi dapat di persiapkan ketika cuaca buruk terjadi. PENERAPAN K3 PADA MOBILISASI ALAT BERAT Dengan melakukan identifikasi jenis bahaya dan risiko K3 seperti terjadinya tabrakan atau kerusakan alat berat dan mengakibatkan korban jiwa, lepasnya alat berat dari mobil angkutan atau terjatuh, serta terkena alat berat yang mengakibatkan luka berat. Mensterilkan lokasi letak penurunan alat berat untuk menghindari risiko bahaya yang akan terjadi.
2. PENERAPAN SMKK PADA PEKERJAAN KISDAM
Untuk pekerjaan kisdam hal yang perlu di perhatikan berupa tingkat bahaya yang kemungkinan terjadi dan penyampaian prosedur atau petunjuk kerja dalam melakukan pekerjaan sehingga risiko terjadinya kecelakaan dapat di minimalisir. PENERAPAN K3 PADA PEKERJAAN KISDAM Sebelum melaksanakan pekerjaan dilakukan safety talk berupa risiko dari pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh para pekerja dan menyampaikan fungsi dari alat pelindung diri (APD) serta rambu – rambu konstruksi. Selanjutnya melakukan koordinasi terkait pelaksanaan SMKK di tempat kegiatan konstruksi, lalu melaksanaakan inspeksi keselamatan kerja di tempat kerja. 3. PENERAPAN SMKK PADA PEKERJAAN GALIAN Menganalisa tingkat risiko bahaya ketika melaksanakan pekerjaan serta menyampaikan prosedur keselamatan ketika terjadi kecelakaan kerja. PENERAPAN K3 PADA PEKERJAAN GALIAN Menyampaikan bahaya – bahaya yang akan terjadi ketika melakukan pekerjaan sehingga tingkat risiko kecelakaan dapat di minimalisir dan menjelaskan terkait fungsi APD dan rambu konstruksi. Lalu melakukan inspeksi keselamatan kerja ketika pekerjaan telah dimulai.