Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 14, No. 2, Edisi Nopember 2020
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 14, No. 2, Edisi Nopember 2020
Abstrak
Hunian merupakan lingkungan tempat tinggal bagi individu untuk berlindung dan melangsungkan
kehidupan. Lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi dan membentuk kepribadian manusia secara
kognitif, fisiologi dan psikologi. Pada aspek psikologis kesehatan mental dipengaruhi oleh lingkungan
dengan desain ruangan yang kondusif dan memuaskan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan psikologis ditinjau dari teknik
desain arsitektur ruang. Metode yang digunakan adalah desk research dengan pendekatan kualitatif
deskriptif. Sumber data sekunder dalam penelitian ini berasal dari berbagai kajian literatur terdiri dari
publikasi ilmiah serta hasil penelitian sebelumnya dengan melakukan pencarian pada situs pencari Google
search engine dan Emerald Publishing dari jurnal nasional dan internasional. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa teknik desain arsitektur ruang memiliki pengaruh terhadap kondisi kesehatan mental
sehingga berdampak pada kesejahteraan psikologis dan kesehatan fisik.
Kata kunci: interior arsitektur, tata ruang, kesejahteraan psikologi
Abstact
Residence is a residential environment for individuals to protect and continue a life. The environment in
which they live can influence and shape the human personality cognitively, physiology and psychologically.
On the psychological aspect, mental health is influenced by the environment with a conducive and satisfying
room design so as to improve psychological wellbeing. This study aims to determine the level of
psychological wellbeing in terms of spatial architectural design techniques. The method used is desk
research with a descriptive qualitative approach. Secondary data sources in this study came from various
literature reviews consisting of scientific publications and the results of previous research research by
searching on the Google search engine search site and Emerald Publishing from national and international
journals. The results of the study concluded that spatial architectural design techniques have an influence
on mental health conditions so that they have an impact on psychological wellbeing and physical health.
Keywords: interior architecture, spatial, psychological wellbeing
16
ISSN: 1693-9522
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 14, No. 2, Edisi Nopember 2020 2020
dengan aspek psikologis yang mampu tenaga kesehatan rumah sakit menyebutkan bahwa
memunculkan nilai-nilai positif karena teknik tata ruangan yang nyaman dengan pemberian warna
ruang arsitektur yang memadai mampu menarik memberi kesan positif pada kondisi
memunculkan rasa bahagia bagi pemiliknya psikologi (Lituhayu, 2012). Gejala stress seringkali
(Wiradita, 2016). pada diri seseorang seringkali tidak disadari karena
Kesejahteraan psikologis merupakan efek positif proses yang sangat lambat sehingga warna interior
dan kebiasan hidup yang mampu merealisasikan dapat mempengaruhi stress kerja (Budiantio et al,
potensi diri secara kontinyu, mampu membentuk 2018).
hubungan yang hangat dengan individu lain serta Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mampu mengontrol lingkungan eksternal (Ryff & mengetahui tingkat kesejahteraan psikologis
Keyes, 1995). Banyak terjadi kesalahpahaman yang ditinjau dari teknik desain arsitektur ruangan.
berujung pada konflik karena ketidaknyamanan Diharapkan artikel ini dapat memberi rujukan
kondisi lingkungan sekitar sehingga memunculkan kepada para praktisi terutama bidang arsitektur dan
emosi negatif. Hal tersebut banyak terjadi pada psikologi lingkungan dalam melakukan aktifitas
individu yang sendang melakukan aktifitas rutin dan sehari-hari yang berkaitan dengan kesehatan mental
sehari sehingga menimbulkan persepsi negatif pada dan psikologis. Desain arsitektur merupakan sebuah
lingkungan maka hal ini dapat merusak psikis. atensi (perhatian) pemahaman manusia bagaimana
Ketika terjadi musim dingin yang ekstrim individu dapat melihat, merasakan, menyadari
sehingga individu tidak dapat meninggalkan adanya rangsangan dari lingkungan.
ruangan, maka ruangan yang kondusif mampu
meningkatkan pola pikir positif yang berhubungan KAJIAN PUSTAKA
dengan kepuasan hidup (Leibowitz & Viterso, Konsep dari kesejahteraan psikologis
2020). Namun penelitian lain menyebutkan dengan menyangkut pada apresiasi kondisi pribadi individu
ruangan yang kurang kondusif seperti gelap, dingin, mengenai kenikmatan subjektif dalam hidup secara
basah maka individu cenderung untuk melakukan keseluruhan (Veenhoven, 2000). Kesejahteraan
hal negatif seperti menulis postingan yang kurang psikologis menurut Ryff & Keyes (1995) adalah
memuaskan di media sosial (Coviello et al., 2014). menerima karakter yang dimiliki diri serta
Oleh karena itu di dalam yang kurang pencahayaan bertanggung jawab terhadap kehidupan pribadi.
memberikan persepsi yang negatif terhadap obyek Penerimaan diri dianggap sebagai dimensi dalam
di dalamnya sehingga membuat individu tidak meningkatkan kesejahteraan psikologis, hal tersebut
merasa nyaman dan aman di dalam suatu ruangan merujuka pada penguasaan diri terhadap lingkungan
(Abercrombie 1990). yang sesuai dengan keadaan individu (Ryff &
Studi mengungkap bahwa polusi suara yang Singer, 2008).
melebihi batas dapat mengganggu psikologis, Berbagai macam faktor yang dapat
terutama apabila dirasakan secara kontinyu. Hasil mempengaruhi kesejahteraan psikologis antara lain;
temuan lain menegaskan bahwa desain instrumen (1) Demografis yaitu usia, jenis kelamin, status
ruangan yang kurang baik dapat mengurangi kinerja sosial, dan budaya; (2) Dukungan sosial dapat
memori (otak) karena terdestruktif oleh polusi diartikan dengan rasa nnyaman, perhatian,
suara, hal tersebut ditunjukkan bahwa dalam penghargaan dan persepsi individu; (3) Pengalaman
kondisi bising dengan intensitas suara 70 dB, 85 dB, hidup yaitu mencakup berbagai bidang kehidupan
dan 95 dB kinerja memori jangka pendek siswa dalam berbagai periode; dan (4) Locus of control
menurun tajam dibandingkan dengan kondisi tak yaitu pengendalian diri terhadap penguatan
bising sekitar 30 dB (Etsem, 1997). Studi lain (reinforcement) yang mengikuti perilaku tertentu
menyebutkan bahwa suara keras dan bahkan suara (Ryff & Keyes, 1995).
mesin pendingin ruangan dapat mengganggu Hubungan antara teknik desain arsitektur
pendengaran individu di sekitarnya maka dari itu, ruangan memberi kontribusi besar bagi aspek
akustik yang ideal pada bangunan haruslah yang psikologis individu, desain arsitektur dapat
tenang dan sepi (Nurfakhirah et al, 2017). mempengaruhi keterampilan sosial dan manajemen
Selain itu secara visual kondisi ruangan berperan diri individu (Fischil, 2004). Hal ini merujuk pada
dalam mempengaruhi penghuninya, dilansir pada teori Skinner yang mengungkapkan bahwa tingkah
17
ISSN: 1693-9522
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 14, No. 2, Edisi Nopember 2020 2020
laku tidak hanya respon terhadap stimulus namun yang tersedia dalam berbagai bentuk, biasanya
juga suatu tindakan yang disengaja atau operant, berwujud dokumentasi atau data laporan yang sudah
sehingga tingkah laku dapat diubah dengan cara ada (Azwar, 2013). Sumber data sekunder dalam
mengubah antecend, konsekuensi, atau keduanya, penelitian ini berasal dari berbagai kajian literatur
singkatnya manusia bergerak karena mendapat dari terdiri dari publikasi ilmiah serta hasil penelitian
lingkungannya (Alwisol, 2008). sebelumnya. Kajian penelitian ini menganalisis
Beberapa ahli mengatakan mengenai arsitektur desain arsitektur pada ruangan terhadap kondisi
sebagai vastuvidya (watuwiya) yang merupakan kesejahteraan psikologis individu dengan
ilmu bangunan, dalam pegertiannya terhitung menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.
sebagai taata bumi, tata gedung, tata lalu lintas Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang
(dharsa, harsya, yana), seni tersebut adalah ilmu mengungkapkan pemaknaan secara khusus dari
dalam merancang bagunan dan merujuk kepada tiap-tiap sudut pandang subjek secara subjektif dan
hasil proses sebuah perancangan (Mangunwijaya, bertujuan untuk menggali makna terdalam dari
1995). Conelis Van de Ven memberi pandangan subjek tersebut tentang suatu fenomena. Penelitian
mengenai arsitektur yang berarti menciptakan ruang kualitatif merupakan penelitian yang berangkat dari
dengan cara yang benar-benar direncanakan dan dari inkuiri naturalistik yang temuan-temuannya
dipikirkan dengan pembaharuan teknologi yang tidak diperoleh perhitungan secara statistik
berlansung secara terus menerus dan berakar dari (Basrowi & Suwandi, 2008). Rujukan dari
pembaharuan konsep-konsep ruang (Laurens, penelitian ini berupa jurnal yang sudah ada dengan
2004). melakukan pencarian pada situs pencari Google
Singkatnya dari penjelasan tersebut dapat search engine dan Emerald Publishing dari jurnal
dijelaskan bahwa teknik desain arsitektur adalah nasional maupun internasional. Hasil mengumpulan
sebuah desain dari hasil seni yang dilakukan oleh jurnal diidentifikasi kemudian dianalisis lalu
setia individu untuk berimajinasi pada diri mereka dijabarkan dan dideskripsikan pada hasil penelitian
dan merupakan ilmu dalam merancang bangunan. secara kualitatif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan
psikologis adalah kondisi kejiwaan pada setiap HASIL DAN PEMBAHASAN
individu yang berfungsi dengan baik secara positif. Ruangan memberikan perlindungan (defense)
Individu yang memiliki kesejahteraan psikologis terhadap lingkungan luar seperti cuaca (panas,
yang baik memiliki sikap positif terhadap diri hujan, salju, angin). Kemudian menuju ruangan
sendiri, lingkungan sosial maupun terhadap terdapat desain tata ruang yang memiliki berbagai
lingkungan sekitarnya. Pengaruh teknik desain macam bentuk dan desain interior bermacam-
arsitektur ruangan menunjang pembentukan macam. Teknik desain interior memberi efek
emosional sehingga berpengaruh pada aspek terhadap penghuninya melalui berbagai faktor
psikologis. pencahayaan, warna, interior, ventilasi dan
kebisingan. Faktor tersebut berdampak pada
METODE PENELITIAN psikologi individu sehingga mampu membentuk
Metode dalam penelitian ini dengan kebiasaan dan kepribadian, karena lingkungan
menggunakan metode desk research dengan berpengaruh langsung terhadap individu (Alwisol,
analisis kualitatif deskripstif. Metode desk research 2008). Dapat digambarkan pada bagan 1 kondisi
adalah merupakan penelitian yang bertujuan untuk psikologis terletak pada inti, sehingga mengfilter
mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan- gangguan dari luar ruangan. Selain itu desain
bantuan material yang terdapat di ruangan ruangan berpengaruh langsung terhadap
perpustakaan. Pengumpulan data dilakukan dengan kesejahteraan psikologis melaui warna,
memanfaatkan data sekunder yang merupakan data pencahayaan, instrumen interior, dan sebagainya.
18
ISSN: 1693-9522
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 14, No. 2, Edisi Nopember 2020 2020
Tata ruang
Kondisi psikologis
Lingkungan luar
Ruangan
Ruang yang ditempati seseorang memiliki nyaman. Lingkungan yang terpilih dianggap
pengaruh kuat terhadap sosio-emosial dan sebagai peningkatan wellbeing (kesejahteraan) dan
kesejahteraan psikologis di dalamnya. efektivitas hidup manusia (Homburg et al, 2007).
Kesejahteraan psikologis tidak hanya meliputi Menurut teori Adler individu berusaha untuk
keterikatan aktif dalam dunia serta lingkungannya menjadi makhluk yang berkepribadian superior dan
dalam memahami arti dan tujuan hidup, mampu ingin mencapai kesuksesan dengan mengharapkan
mengelola hubungan ke dalam suatu objek. Ketika kesempurnaan (Alwisol, 2008).
individu mampu meningkatkan kesejahteraan Gaya arsitektur merupakan budaya yang
psikologis terhadap lingkungan melalui teknik berwujud yang didasari oleh budaya yang tidak
desain arsitektur ruangan maka dapat meningkatkan nampak sebagai ekspresi individu (Wimbarti,
kepuasan kerja (Suyasa, 2008). Dampak positif 2011). Selain membuat rasa nyaman secara visual,
inilah yang mendasari bahwa gaya arsitektur desain arsitektur memberi keamanan dalam kinerja
memberikan kenyamanan saat bekerja di dalam memori individu (Etsem, 1997). Selain itu teknik
lingkungan organisasi sehingga mampu semaksimal desain arsitektur yang memadai dapat memberikan
mungkin dalam mengembangkan diri. rasa nyaman dan dapat mengurangi stress dari
Gaya arsitektur telah menjadi lifestyle (gaya serbuan cuaca yang ektrim (Leibowitz & Viterso,
hidup) bagi setiap kehidupan individu hal ini 2020). Faktor lingkungan memberi pengaruh
mengacu pada tata kelola lingkungan tempat tinggal langsung terhadap pembentukan perilaku dan
yang semakin baik dan modern sehingga mampu kebiasaan manusia dan hal ini memberi dampak
menunjang kebutuhan individu terutama dari segi pada kesehatan mental dan psikologis individu ke
kesehatan (Wimbarti, 2011). Merujuk kepada teori arah positif atau negatif (Altman & Chemers, 1984).
Adler bahwa setiap individu memiliki cara Ruang visual memiliki hubungan dengan gerak
berperilaku sendiri dalam merespon lingkungan, pada individu sehingga ruangan yang lebar dan luas
dan antar individu dan lingkungan saling memiliki keuntungan dalam berkomunikasi sosial
mempengaruhi (Alwisol, 2008). Melalui persepsi antar individu lainnya (Diani, 2012). Terdapat
dan peta kognisi individu membayangkan beberapa faktor yang mempengaruhi kesejahteraan
lingkungan buatan yang ada di sekitarnya melalui psikologi dari segi teknik arsitektur, antara lain:
peta kognitif melalui pengalaman-pengalaman Hasil studi mengungkap bahwa warna dapat
lampau, kejadian masa kini, ide-ide kreatif serta memberikan stimulus rasa tenang, rileks, dan
emosi yang melekat pada diri individu sehingga nyaman kepada pengguna (Marysa & Anggraita,
mampu memanipulasi lingkungan yang kondusif 2016). Dalam penelitian tersebut menyebutkan
(Wimbarti, 2011). bahwa ruangan dengan dominasi warna
Individu cenderung memilih tempat yang sejuk/dingin, dikombinasi dengan warna putih
membuat merasa kompeten dan percaya diri, memiliki kesan bersih dan tenang. Setiap warna
merasa berarti dan tinggal di dalamnya terasa memiliki potensi untuk memberikan kesan positif
19
ISSN: 1693-9522
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 14, No. 2, Edisi Nopember 2020 2020
maupun negatif kepada pengguna ruang yang akan memiliki pengaruh terhadap kondisi kesehatan
mempengaruhi perilaku pengguna dan juga keadaan mental sehingga berdampak pada kesejahteraan
psikologi pengguna (Lituhayu, 2012). Penelitian psikologis dan kesehatan fisik. Kondisi kesehatan
sebelumnya mengungkap oleh karena itu mental yang baik dapat menekan tingkat stress dan
penggunaan warna tepat terhadap ruangan meningkatkan kesejahteraan psikologis. Terdapat
memberikan kenyamanan secara psikologis berbagai maca faktor yang perlu diperhatikan dalam
sehingga dapat mereduksi perasaan takut, karena merancang tata ruang dengan gaya arsitektur dan
warna adalah salah stimulus visual yang memiliki teknologi saat ini seperti warna, pencahayaan,
pengaruh cukup besar pada psikologi pengguna dekorasi, furniture, dan kebisingan sehingga dapat
(Goethe, 2006). menunjang kinerja dan meningkatnya kesejahteraan
Fungsi praktis dari cayaha adalah sebagai psikologis. Kesejahteraan psikologis yang
penerangan yang menyebabkan objek atau benda meningkat dapat menjaga kekebalan imun dan
yang berada di sekitar manusia menjadi terlihat kesehatan fisik sehingga membantu dapat
(Rea, 2002). Keberadaan cahaya menciptakan membantu melakukan aktifitas sesuai kebutuhan.
sebuah suasana tertentu bagi individu tergantung
pada persepsi individu. Hasil studi mengungkapkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa hal yang penting adalah bahwa kuat cahaya, Abercrombie, S. 1990. Philosophy of Interior
intensitas cahaya dan warna yang dihasilkan oleh Design. New York. Harper and Row.
cahaya akan membuat persepsi yang berbeda pada Altman, I. & Chemers, M. (1984). Culture and
satu individu tertentu (Abercrombie, 1990). Hasil Environment. California. Brooks / Cole
penelitian mengungkapkan bahwa polusi suara Publishing Company.
dapat menimbulkan tekanan lingkungan dan Alwisol. (2008). Psikologi Kepribadian. Malang.
berdampak secara fisik maupun non fisik kepada UMM Press.
manusia sehingga merespon terjadinya konflik Azwar, S. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta.
(Hidayat et al, 2012). Pustaka Pelajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian
kesejahteraan psikologis dapat didekati melalui Kualitatif. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta.
tema arsitektur interior secara jangka panjang Budianto, C. A., Anggraeni, S., Kusuma, A. T. &
(Steven et al, 2013). Penggunaan ruang atau spasial Wasiska, N. S. (2018). Studi pengaruh warna
yang dapat memberikan nuansa alam dapat interior ruang rawat inap terhadap tingkat
menciptakan tempat perlindungan yang baik bagi stress pasien (studi kasus rsia di Surabaya).
individu, mengutip dari Garden Cities of Tomorrow Jurnal Desain Interior. 3 (2) 59-64.
menyatakan bahwa “masyarakat manusia dan Coviello, L., Sohn, Y., Kramer, A. D. I., Marlow,
keindahan alam dimaksudkan untuk dinikmati C., Franceschetti, M., Christakis, N. A., &
bersama. Keduanya harus dijadikan satu” (Osama, Fowler, J. H. (2014). Detecting emotional
2019). Pengaruh dekorasi seperti tanaman contagion in massive social networks. PloS
memberikan nilai alam sehingga dapat ONE. 9 (3).
menumbuhkan dampak psikologi positif (Ricci, https://doi.org/10.1371/journal.pone.009031
2018). Pada intiny desain arsitektur yang baik 5
memiliki dampak positif bagi kesejahteraan Fischil, G. (2004). A Psychosocial Approach to
psikologis sehingga dapat merangsang kehidupan Architectural Design: A Methodological
manusia (Petermans & Pohlmeyer, 2014). Dalam Study. Division of Engineering Psychology.
penyusunan rangkaian ruang yang memiliki fungsi Department of Human Work Sciences, Luleå
dan sifat yang berbeda menjadi satu kesatuan yang University of Technology. Sweden
terpadu diperlukan organisasi ruang yang baik Goethe, J. W. (2006). Theory of Colours. Dover
(Harijono et al, 2015). Publications Inc.
Harijono, Priyono & Simon, S. (2015). Kajian
KESIMPULAN Sistem Penataan Ruang, Sirkulasi Udara,
Berdasarkan hasil pembahasan dapat Pencahayaan Alamai Penataan Sanitasi
disimpulkan bahwa teknik desain arsitektur ruang Lingkungan pada Lokasi Bangunan Padat
20
ISSN: 1693-9522
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 14, No. 2, Edisi Nopember 2020 2020
Penduduk Kaitannya dengan Sick Building Proceedings of the 6th Symposium of
Syndrome di Kupang NTT. Jurnal Teknologi. Architectural Research 2014: Designing and
Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Planning the Built Environment for Human
Cendana 6 (1) 85-94 Well-Being.
Hidayat, S., Purwanto & Hardiman, G. (2012). Rea, M. S. (2002). Light - Much More Than Vision.
Kajian kebisingan dan persepsi Light and Human Health: EPRI/LRO 5th
ketergangguan masyrakat akibat International Lighting Research Symposium.
penambangan batu andesit di desa jeladiri, Palo Alto, CA. The Lighting Research Office
kecamatan winongan, kabupaten pasuruan of the Electric Power Research Institute.
jawa timur. Jurnal Ilmu Lingkungan. 10 (2) Ricci, N. (2018). The Psychological Impact of
95 – 99. Architectural Design. CMC Senior Theses.
Homburg, A., Stolberg, A. & Wagner, U. (2007). 1767.https://scholarship.claremont.edu/cmc_
Coping with global environmental problems theses/1767
development and first validation of scales. Ryff, C. D. & Keyes, C. L. M. (1995). the structure
Environment and Behavior. 39, 754 – 778. of psychological well-being revisited.
Laurens, J. M. (2004). Arsitektur dan Perilaku American Psycological Association. Journal
Manusia. Jakarta. PT. Grasindo. of Personality and Social Psychology. 69 (4).
Leibowitz, K. & Vitterso, J. (2020). Winter is Ryff, C. D. & Singer, B. H. (2008). Know thyself
coming: wintertime mindset and wellbeing in and become what you are: A Eudamonic
Norway. International Journal of Wellbeing. approach to psychological well-being.
10 (4) 35 – 54. Journal of Happiness Studies. 9, 13-39. DOI:
https://doi.org/10.5502/ijw.v10i4.935 10.1007/s10902-006-9019-0
Lituhayu, C. (2012). Pengaruh warna terhadap Steven, R., Petermans, A., Vanrie, J. & Cleempoel,
psikologi pengguna dalam perancangan K. (2013). Well-being from the perspective of
fasilitas bedah plastik estetik. Interior Design. interior architecture: Expected experience
1 (1). about residing in residential care centers.
Mangunwijaya, Y. B. (1995). Wastu Citra. Jakarta. Hasselt University Faculty of Architecture
Penerbit Gramedia. and Art.
Manzilati, Asfi. 2017. Metodelogi penelitian Suyasa, T. Y. S. (2008). Kepuasaan kerja dan
kualitatif: Paradigma, metode dan aplikasi. kesejahteraan psikologis. Jurnal Psikologi
Malang. UB media. Industri dan Organisasi. 10 (1).
Marysa, I. H. & Anggraita, A. W. (2016). Studi Veenhoven, R. (2000). The four qualities of life.
pengaruh warna pada interior terhadap Journal of Happiness Studies. 1 (1) 1 – 39.
psikologis penggunanya, studi kasus pada Wimbarti, S. (2011). Life style dari sudut pandang
unit transfusi darah kota x. Jurnal Desain Psikologi dikaitkan dengan perilaku dan
Interior. 1 (1) 41-50. lingkungan (arsitektur dan perkotaan).
Nurfakhirah, A. Suparno & Nirawati, M. A. (2017). Disampaikan pada Seminar Nasional dan
Penerapan pendekatan psikologi arsitektur Workshop: Lifestyle and Architecture.
pada sekolah luar biasa tunarungu (SLB tipe Yogyakarta, 31 Mei 2011.
b) di kota Bekasi. Arsitektura. 15 (2) 525-531 Wiradita, D. A. (2016). Penerapan dan Manfaat
Osama, M. (2019). Asylum: A Place of Refuge A Psikologi Arsitektur. Analisa Daily.
proposal for reducing mental health disorders https://analisadaily.com/berita/arsip/2016/7/
through architecture and landscape. Archnet- 23/251801/penerapan-dan-manfaat-
IJAR. 14 (1) 60-69. DOI 10.1108/ARCH-04- psikologi- arsitektur/. Juli 2016. Diakses pada
2019-0083 tanggal 3 November 2020
Petermans, A. & Pohlmeyer, A. (2014). Design for
subjective well-being in interior architecture.
21
ISSN: 1693-9522