Daftar Pustaka Dan Lampiran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR PUSTAKA

Afriana, J., A. Permanasari, dan A. Fitriani. 2016. Penerapan project based


learning terintegrasi STEM untuk meningkatkan literasi sains siswa
ditinjau dari gender. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA. 2(2): 202-
212.Alexander, K.D. 2007. Effect Instruction in Creative Proble Solving
on Cognition, Creativity, and Satisfaction among Ninth Grade Students in
an Introduction to World Agricultural Science and Technology Course.
Texas Tech Univesity.
Arikunto. (2007). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta
Aripin, Ipin., Muhamad K, S., Iim, H, M., Asep Mulyani. 2020. Pembekalan
Kompetensi Guru Biologi melalui Kegiatan Pelatihan Pembelajaran
Biologi Abad-21. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 1(3): 150-158.
Awaliyah, C.R. (2016). Implementasi Model PjBL dengan Pendekatan STEM
untuk Mengingkatkan Penguasaan Konsep dan Kreativitas pada Siswa
SMP pada Materi Ekosistem. Tesis, SPS UPI.
Banila., Lidya., Lestari, Hana., Ridwan, Iskandar. 2021. Penerapan Blended
Learning dengan Pendekatan STEM untuk Meningkatkan Kemampuan
Literasi Sains Siswa pada Pembelajaran Biologi di Masa Pandemi Covid-
19. Journal of Biology Learning. 3: 25-33.
Becker, K. H., & Park, K. 2011. Integrative Approaches among Sience,
Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) Subjects on Students
Learning: A Meta-Analysis. Journal of STEM Education. 12(5&6): 23-37.
Daugherty, M. K. 2013. The Prospect of an" A" in STEM Education. Journal of
STEM Education: Innovations and Research. 14(2).
Fitria, Y. 2017. Efektifitas Capaian Kompetensi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Jurnal Inovasi Pendidikan dan
Pembelajaran Sekolah Dasar. 1(2): 34-42.
Ismiati, I. 2020. Pembelajaran Biologi SMA Abad ke-21 Berbasis Potensi Lokal:
Review Potensi di Kabupaten Nunukan-Kalimantan Utara. Jurnal
Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika. 4(2): 234-247.
Kemendikbud. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: PT.Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Kemendikbud. 2016. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar.
Kristiani, K, D., Mayasari, T., & Kurniadi, E. 2017. Pengaruh Pembelajaran
STEM-PjBL terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif. Prosiding SNPF
(Seminar Nasional Pendidikan Fisika). 266-274.

29
30

Laboy-Rush, D. 2010. Integrated STEM Education Through Project Based


Learning.
Listiana, Lina. 2013. Pemberdayaan Keterampilan Berpikir dalam Pembelajaran
Biologi melalui Model Kooperatif Tipe G1 (Group Investigation) dan
TTW (Think, talk, write). Proceeding Biology Education Conference. 1-9
Lutfi, L., Azis, A. A., & Ismail, I. 2018. Pengaruh Project Based Learning
Terintegrasi STEM terhadap Literasi SAINS, Kreativitas dan Hasil Belajar
Peserta Didik. Seminar Nasional Biologi.
Nugrahani, F., dan M. Hum. 2014. Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra
Books.
Nurfaijah, S., W. Sumarni, S. S. Sumarti, dan C. Kurniawan. 2021. Pengaruh
Project Based Learning Terintegrasi STEM Pada Pembelajaran Hidrolisis
Garam Terhadap Keaktifan Siswa. Chemistry in Education. 10(2): 33-41
Nur, Iyan. R. D. 2016. Meningkatkan keterampilan berpikir kreatif Matematis dan
Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Brain Based Learning. Jurnal pendidikan Unsika. 4(1): 26-41.
Pane, A., dan M. D. Dasopang. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Fitrah: Jurnal
Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman. 3(2), 333-352.
Pujiono, Setyawan. 2012. Berpikir Kritis dalam Literasi membaca dan menulis
untuk memperkuat jati diri bangsa, 778-783. UNSOED: Prosiding Bahasa
dan Sastra Indonesia.
Purnomo, D. 2011. Pengembangan Bahan Ajar Matematika sebagai Sarana
Pengembangan Kreativitas Berpikir. Aksioma: Jurnal Matematika dan
Pendidikan Matematika. 2(1): 1-8.
Raco, J. 2010. Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan
keunggulannya. Jakarka: PT. Grasindo.
Rahayu, A. P. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Group to Group Exchange
(GGE) dengan Word Webs untuk Meningkatkan Ketrampilan Berpikir
Kreatif dan Hasil Belajar Biologi (Siswa Kelas X-6 SMAN 1 Pakusari
Jember Pokok Bahasan Ekosistem. Jember: Universitas Jember.
Renat S. E., Novriyanti, E. 2017. Pengembangan Modul Dilengkapi Peta Konsep
dan Gambar pada Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup untuk Siswa
Kelas VII SMP. Bioeducation Journal. 1: 95-108.
Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tantang Sistem Pendidikan Nasional.
Riduwan. 2013. Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta.
Rustaman., Lufri. 2016. Pembelajaran Masa Depan melalui STEM. Prosiding
SEMNAS Bio Edu-1.
31

Solikhatun, I., S. Santosa, dan Maridi. 2015. Pengaruh Penerapan Reality Based
Learning terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 5
Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Biologi. 7(3):
49-60.
Sumarni, W., Wijayanti, N., & Supanti, S. 2019. Analisis Kemampuan Kognitif
dan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Pendekatan STEM. Jurnal Pembelajaran Kimia. 4(1): 18-30.
Syarah, M, M., Rahmi, Y. L., & Darussyamsu, R. 2021. Analisis Penerapan
Pendekatan STEM pada Pembelajaran Biologi. BIO-EDU: Jurnal
Pendidikan Biologi. 6(3): 236-243.
Tanjung, I. F. 2016. Guru dan Strategi Inkuiri dalam Pembelajaran Biologi. Jurnal
Tarbiyah. 23(1): 64-82.
Teluma, M., dan H. W. Rivaie. 2019. Penilaian Pembelajaran. Pontianak: PGRI
Prov Kalbar.
Triastuti, E. (2020). Model Pembelajaran Stem Pjbl Pada Pembuatan Ice Cream
Learning Model of Pjbl Stem in Making Ice Cream Train. Ideguru: Jurnal
Karya Ilmiah Guru, 5(2).
Uno., Nurdin. 2014. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi
Aksara
Wahono, B., Lin, P. L., & Chang, C. Y. (2020). Evidence of STEM enactment
effectiveness in Asian student learning outcomes. International Journal of
STEM Education, 7(1), 1–18. https://doi.org/10.1186/s40594-020-00236-1
Wahono, B., Narulita, E., Chang, C. Y., Darmawan, E., & Irwanto, I. (2021). The
Role of Students’ Worldview on Decision-Making: An Indonesian Case
Study by a Socio-Scientific Issue-Based Instruction Through Integrated
STEM Education. Eurasia Journal of Mathematics, Science and
Technology Education, 17(11), 1–15.
https://doi.org/10.29333/ejmste/11246
LAMPIRAN A. MATRIKS PENELITIAN

Judul Latar Belakang Rumusan Variabel Indikator Sumber Data Metodologi


Masalah Penelitian
Pengaruh Pendidikan merupakan hal 1. Bagaimana 1. Variabel bebas: Bagaimana a. Data Jenis
Model yang sangat penting dalam pengaruh Implementasi pengaruh primer: penelitian:
Project kehidupan. Pendidikan model Project Based model Instrumen Penelitian
Based saat ini bertujuan pembelajaran Learning pembelajaran keterampila kuasi
Learning membangun sumber daya Project Based dengan Project Based n berpikir eksperimental.
(PjBL) manusia agar emmiliki Learning pendekatan Learning kreatif dan Pedoman
Berbasis keterampilan untuk berbasis STEM STEM (PjBL) dengan hasil belajar pengumpulan
STEM menghadapi kehidupan terhadap 2. Variabel pendekatan biologi data dengan
Terhadap pada abad ke-21. Pendidik keterampilan terikat: STEM siswa SMA observasi, tes,
Keterampilan dan peserta didik diperluas berpikir kreatif Keterampilan terhadap b. Data dokumentasi,
Berpikir kemampuannya dengan siswa SMA? berpikir kreatif keterampilan sekunder: dan analisis
Kreatif Dan teknologi untuk 2. Bagaimana dan hasil berpikir kreatif Jurnal dan data.
Hasil Belajar meningkatkan kualitas pengaruh belajar biologi dan hasil buku
sebagai Metode
Biologi karir pada masa depan dan model Project siswa SMA belajar biologi
pendukung analisis data:
Siswa SMA kehidupan sosial mereka. Based Learning 3. Variabel siswa SMA
Pelatihan yang diberikan berbasis STEM kontrol: Materi informasi  Uji
yaitu 4C Skill, yatu terhadap hasil Ekosistem homogenitas
kemampuan berpikir kritis, belajar biologi melalui nilai
kreatif, komunikatif dan siswa SMA? siswa kelas X
kolaboratif.  Uji
Biologi dianggap sebagai independent
salah satu pelajaran yang simple t-test
sulit karena menggunakan untuk
mengetahui

32
3

bahasa ilmiah yang jarang adanya


digunakan dalam perbedaan
kehidupan sehari-hari. antara
Pembelajaran yang sering pembelajaran
digunakan dalam Project Based
pembelajaran biologi yaitu Learning
pembelajaran secara dengan
konvensional yaitu guru pendekatan
menjelaskan secara lisan STEM pada
kepada siswa bagaimana kelas
konsep, fakta, dan proses eksperimen
materi biologi pada siswa dengan
sehingga tidak dapat pembelajaran
tergambarkan dengan baik konvensional
(Syarah et al., 2021). pada kelas
kontrol.
Kesuksesan individu
ditentukan oleh
kemampuan kreatifnya
dalam menyelesaikan
masalah, baik dalam skala
besar maupun kecil. Akan
tetapi, pada kenyataannya
data kreatifitas di
Indonesia masih tergolong
rendah. Hal ini terlihat dari
hasil The Global
Creativity Index tahun
2015 Indonesia berada di
3

peringkat ke-115 dari 139


negara (Richard et al.,
2015).
Proses berpikir kreatif
merupakan proses yang
merujuk pada usaha
individu untuk
menghasilkan solusi atau
produk kreatif. Berpikir
semacam ini biasanya di
picu dari tugas-tugas
menantang atau
permasalahan open ended
yang perlu dipecahkan dari
berbagai sudut pandang
(Sumarni et al., 2019).
Salah satu model
pembelajaran yang dapat
meberikan peluang
sebesar-besarnya untuk
peserta didik dapat
mengeksplorasi
kreatifitasnya yaitu
pembelajaran PjBL yang
memiliki kelebihan dapat
meningkatkan kemapuan
berpikir kritis, kreatif dan
3

prestasi siswa. Salah satu


cara untuk memecahkan
permasalahan yang telah
dipaparkan di atas yaitu
dengan pendekatan STEM.
Karena pada proses
engineering merupakan
proses melatih kreativitas
(Kristiani et al., 2017).
Dengan demikian
perpaduan antara model
Project Based Learning
(PjBL) dengan pendekatan
STEM diharapkan dapat
mengoptimalkan kegiatan
pembelajaran yang
mendukung pencapaian
keberhasilan belajar dalam
penguasaan konsep
3

LAMPIRAN B. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA


1. Metode Wawancara
No. Data yang diambil Sumber data Keterlaksanaan
Ya Tidak

1. Kurikulum yang digunakan di



kelas X SMAN 2 Bondowoso
2. Strategi pembelajaran yang
digunakan guru dalam kegiatan Guru Biologi Kelas √
pembelajaran Biologi X SMAN 2
3. Kendala yang muncul dalam Bondowoso

pembelajaran Biologi
4. Kondisi siswa dalam

pembelajaran

2. Metode Observasi
Keterlaksanaan
No. Data yang diambil Sumber data
Ya Tidak
1. Aktivitas siswa dalam kegiatan √
pembelajaran
2. Aktivitas peneliti dalam penerapan
efektivitas pembelajaran Project Based √
Learning dan keterampilan berpikir Guru Biologi Kelas X
kritis dengan pendekatan STEM
SMAN 2 Bondowoso
3. Aktivitas siswa dalam mengikuti proses
belajar dengan penerapan efektivitas
pemebelajaran Project Based Learning √
dan keterampilan berpikir kritis dengan
pendekatan STEM

3. Metode Observasi
Keterlaksanaan
No. Data yang diambil Sumber data
Ya Tidak
1. Daftar nama siswa kelas X Guru Biologi Kelas X

SMAN 2 Bondowoso SMAN 2 Bondowoso
3

2. Jadwal pelajaran Biologi



kelas X SMAN 2 Bondowoso
3. Nilai ujian Ulangan Tengah
Semester (UTS) kelas X √
SMAN 2 Bondowoso
4. Silabus materi perubahan dan

pelestarian lingkungan
5. RPP materi perubahan dan
pelestarian lingkungan di √
SMAN 2 Bondowoso
6. Gambar dan video kegiatan
pembelajaran di kelas √
eksperimen dan kelas kontrol

4. Metode Tes
No. Data yang diambil Sumber data Keterlaksanaan
Ya Tidak
1. Pre-test √
2. Post-test Siswa Biologi Kelas X √
SMAN 2 Bondowoso
3. Tes kemampuan berpikir

kritis siswa
w
3

LAMPIRAN C.1 MODUL AJAR KELAS EKSPERIMEN


MODUL AJAR KELAS EKSPERIMEN

A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Sekolah
Institusi : SMAN 2 Bondowoso
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jenjang Sekolah : SMA Kelas X (Fase E)
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (45 menit per
jam) 3 pertemuan
2. Profil Pelajar Pancasila : Taqwa kepada Tuhan YME, berpikir kritis,
mandiri, gotong royong, berkebhinekaan
global, kreatif dan inovatif

3. Target Peserta Didik : 29 orang


4. Sarana dan Prasarana : Laptop, Hp, jaringan internet, buku
5. Model Pembelajaran : Project Based Learning
6. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Observasi
7. Kompetensi Awal yang
: Keanekaragaman Hayati
dimiliki

B. KOMPONEN INTI
1. Capaian Pembelajaran :

Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu local, nasional atau global terkait pemahaman
keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi
bioteknologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan
lingkungan.

2. Tujuan Pembelajaran :
10.16. Menganalisis data tentang daur biogeokimia (siklus nitrogen, siklus karbon, siklus air,
siklus fosfor dan siklus sulfur) dan kaitannya dengan keseimbangan lingkungan.
3. Pertanyaan Pemantik :
 Sewaktu di tingkat SD dan SMP, kalian sudah membahas mengenai rantai dan jaring-
jaring makanan, apa itu rantai makanan?
3

 Apakah ada keterkaitan rantai makanan di alam dengan siklus yang ada di muka bumi?
 Sudah berapa banyak kalian minum hari ini? Dari mana air tersebut berasal?
 Pernahkah kalian berpikir, setiap kali kita mandi, mencuci, memasak, kita menggunakan
begitu banyak air. Lantas mengapa air tersebut tidak pernah habis? Apa yang
menyebabkan hal ini bisa terjadi?

4. Pembelajaran Bermakna :

Peserta didik akan memahami bahwa mereka hidup pada suatu sistem, dimana antara
komponen satu dengan komponen lainnya saling berkaitan. Materi Ekosistem ini perlu
untuk disampaikan kepada peserta didik karena untuk menumbuhkan kesadaran akan
perlunya memahami interaksi yang terjadi di lingkungan sekitar. Tumbuhan dan hewan
yang hidup berinteraksi satu sama lain saling memberikan manfaat satu sama lain, jika
keberadaannya dipelihara, maka air, udara, dan tanah akan lestari untuk sama-sama
dipergunakan. Pola-pola interaksi antarorganisme akan membentuk sebuah sistem yang
dapat memengaruhi satu sama lain. Selain itu, hubungan antarorganisme juga dapat dilihat
sebagai sebuah bentuk aliran energi. Peran ekosistem dalam pembentukan aliran energi
sangat terkait. Dengan demikian, akan tumbuh inisiatif untuk menjaga keseimbangan
lingkungan yang merupakan pondasi utama keberlangsungan hidup manusia.

5. Sumber Belajar :
1) Buku Biologi Kelas X karya Irnaningtyas, Erlangga.
2) Bahan ajar guru
3) Link youtube: https://bit.ly/3jDOA3L , https://bit.ly/2U8gNHm dan https://bit.ly/3sab8Nq
4) Link materi ajar: https://bit.ly/37wp7Um

6. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 Jam Pelajaran)


Pembukaan (Durasi 15 Menit)
Pertemuan ke-1
1) Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
2) Mengecek kehadiran peserta didik
3) Mengecek kesiapan peserta didik untuk belajar serta memastikan bahwa peserta didik
dan guru mematuhi protokol kesehatan.
4) Meminta salah satu peserta didik memimpin
doa. Orientasi siswa pada masalah (Science)
Meminta peserta didik memperhatikan pernyataan kemudian bertanya:
 Sewaktu di tingkat SD dan SMP, kalian sudah membahas mengenai rantai dan jaring-
4

jaring makanan, apa itu rantai makanan?


 Apakah ada keterkaitan rantai makanan di alam dengan siklus yang ada di muka
bumi?
 Sudah berapa banyak kalian minum hari ini? Dari mana air tersebut berasal?
 Pernahkah kalian berpikir, setiap kali kita mandi, mencuci, memasak, kita
menggunakan begitu banyak air. Lantas mengapa air tersebut tidak pernah habis?
Apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi? (pertanyaan dari langkah pertama
pembelajaran PjBL)
 Guru mengapresiasi jawaban siswa da mulai mebngaitkan dengan materi daur
biogeokimia
Motivasi
 Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran

Apersepsi
 Guru memberikan pretest
 Guru mendefinisikan daur biogeokimia secara umum

Kegiatan Inti (60 menit)

Mengorganisasi untuk belajar, menganalisis dan mengevaluasi poses pemecahan masalah


Research
1) Guru memberikan permasalahan peserta didik berupa video- video dari YouTube
dengan link https://bit.ly/3jDOA3L dan https://bit.ly/2U8gNHm serta
https://bit.ly/3sab8Nq yang ditautkan dalam LKPD.
2) Peserta didik menyaksikan tayangan video.
3) Guru membagi peserta didik menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 9-10 orang.
4) Guru memberikan LKPD yang sudah dicetak (print out).
5) Guru meminta peserta didik untuk membaca LKPD agar memahami instruksi yang
diberikan.
6) Peserta didik dipersilahkan untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya terkait ide-ide
untuk menyelesaikan masalah kontekstual yang diberikan oleh guru.
7) Peserta didik berdiskusi dengan anggota kelompoknya terkait ide-ide untuk
menyelesaikan masalah pada LKPD.
8) Peserta didik menuliskan hasil diskusi pada LKPD yang telah diberikan oleh guru.
9) Masing-masing kelompok dipersilahkan untuk menyajikan hasil diskusinya dan
ditanggapi oleh kelompok lain.
10) Guru menayangkan video terkait solusi dari masalah yang sudah dibahas yaitu dengan
pembuatan aquaponik
11) Guru mengarahkan dan membimbing siswa dalam menyusun rencana pembuatan aquaponik
12) Guru memberikan konfirmasi atas diskusi dan kesimpulan peserta didik, serta memberikan
penghargaan dan apresiasi kepada peserta didik karena telah mengikuti proses pembelajaran
denganbaik.
4

Penutup (Durasi 10 Menit)


Guru bersama dengan peserta didik membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang sudah
dilakukan.
1. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti pembelajaran.
2. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya
3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan menyampaikan salam penutup

Pertemuan 1 (2 Jam Pelajaran)


Pembukaan (Durasi 15 Menit)
Pertemuan ke-2

1) Memberikan salam pembuka kepada peserta didik


2) Mengecek kehadiran peserta didik
3) Mengecek kesiapan peserta didik untuk belajar serta memastikan bahwa peserta didik dan
guru mematuhi protokol kesehatan.
4) Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.

Apersepsi
Meminta peserta didik memperhatikan pernyataan kemudian bertanya:
 Pernahkah kalian berpikir, bagaimana jika salah satu komponen dalam daur
ekosistem rusak? Apakah akan mengganggu daur lainnya?
 Guru mempersilahkan beberapa peserta didik menjawab
Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti (60 menit)

1) Guru menjelaskan terkait daur dalam ekosistem


2) Guru meminta peserta didik untuk berkumpul dengan kelompoknya dan menyiapkan alat
dan bahan untuk praktikum
3) Guru memandu dan memberi pengarahan kepada siswa selama kegiatan praktikum
pembuatan Aquaponik
4) Guru mengarahkan siswa untuk mulai merangkai bagian pembuatan Aquaponik dan
menanam sayuran pada media tana
4

Penutup (Durasi 10 Menit)

1. Guru bersama dengan peserta didik membuat kesimpulan tentang pembelajaran


yang sudah dilakukan.
2. Guru menjelaskan manfaat Aquaponik
3. Guru memberikan post-test (untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
terhadap materi)

4. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan menyampaikan salam penutup.

a. Asesmen Pembelajaran
Waktu
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
Pelaksanaan
1 Pengetahuan  Pre-Test  Soal singkat  Pada awal
mengenai pembelajaran
materi
 Post-Test  Soal Pilihan  Pada Pertemuan
Ganda dan akhir saat materi
uraian selesai
2 Keterampilan  Penilaian presentasi  Format penilaian  Saat
& Laporan pembelajaran
 LKPD
4

LAMPIRAN C.2 MODUL AJAR KELAS KONTROL

A, INFORMASI UMUM
1, Identitas Sekolah

Institusi : SMAN 2 Bondowoso


Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jenjang Sekolah : SMA Kelas X (Fase E)
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (45 menit per
jam) 3 pertemuan
1. Profil Pelajar Pancasila : Taqwa kepada Tuhan YME, berpikir kritis,
mandiri, gotong royong, berkebhinekaan
global, kreatif dan inovatif
2. Target Peserta Didik : 29 orang
3. Sarana dan Prasarana : Laptop, Hp, jaringan internet, buku
4. Model Pembelajaran : Konvensional
5. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Observasi
6. Kompetensi Awal yang : Keanekaragaman Hayati
dimiliki

B, KOMPONEN INTI
a. Capaian Pembelajaran :
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu local, nasional atau global terkait pemahaman
keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi
bioteknologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan
lingkungan.
b. Tujuan Pembelajaran :
10.16. Menganalisis data tentang daur biogeokimia (siklus nitrogen, siklus karbon, siklus air,
siklus fosfor dan siklus sulfur) dan kaitannya dengan keseimbangan lingkungan.
c. Pertanyaan Pemantik
1. Sewaktu di tingkat SD dan SMP, kalian sudah membahas mengenai rantai dan jaring-
jaring makanan, apa itu rantai makanan?
2. Apakah ada keterkaitan rantai makanan di alam dengan siklus yang ada di muka bumi?
3. Sudah berapa banyak kalian minum hari ini? Dari mana air tersebut berasal?
4. Pernahkah kalian berpikir, setiap kali kita mandi, mencuci, memasak, kita menggunakan
begitu banyak air. Lantas mengapa air tersebut tidak pernah habis? Apa yang
menyebabkan hal ini bisa terjadi?
4

d. Pembelajaran Bermakna :
Peserta didik akan memahami bahwa mereka hidup pada suatu sistem, dimana antara
komponen satu dengan komponen lainnya saling berkaitan. Materi Ekosistem ini perlu
untuk disampaikan kepada peserta didik karena untuk menumbuhkan kesadaran akan
perlunya memahami interaksi yang terjadi di lingkungan sekitar. Tumbuhan dan hewan
yang hidup berinteraksi satu sama lain saling memberikan manfaat satu sama lain, jika
keberadaannya dipelihara, maka air, udara, dan tanah akan lestari untuk sama-sama
dipergunakan. Pola-pola interaksi antarorganisme akan membentuk sebuah sistem yang
dapat memengaruhi satu sama lain. Selain itu, hubungan antarorganisme juga dapat dilihat
sebagai sebuah bentuk aliran energi. Peran ekosistem dalam pembentukan aliran energi
sangat terkait. Dengan demikian, akan tumbuh inisiatif untuk menjaga keseimbangan
lingkungan yang merupakan pondasi utama keberlangsungan hidup manusia.
e. Sumber belajar
1) Buku Biologi Kelas X karya Irnaningtyas, Erlangga.
2) Bahan ajar guru
3) Link youtube: https://bit.ly/3jDOA3L dan https://bit.ly/2U8gNHm
serta https://bit.ly/3sab8Nq
4) Link materi ajar: https://bit.ly/37wp7Um
f. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 Jam Pelajaran)


Pembukaan (Durasi 15 Menit)
Pertemuan ke-1

1) Memberikan salam pembuka kepada peserta didik


2) Mengecek kehadiran peserta didik
3) Mengecek kesiapan peserta didik untuk belajar serta memastikan bahwa peserta didik dan
guru mematuhi protokol kesehatan.
4) Meminta salah satu peserta didik memimpin
doa. Apersepsi
Meminta peserta didik memperhatikan pernyataan kemudian bertanya:
 Sewaktu di tingkat SD dan SMP, kalian sudah membahas mengenai rantai dan
jaring- jaring makanan, apa itu rantai makanan?
 Apakah ada keterkaitan rantai makanan di alam dengan siklus yang ada di muka
bumi?
 Sudah berapa banyak kalian minum hari ini? Dari mana air tersebut berasal?
 Pernahkah kalian berpikir, setiap kali kita mandi, mencuci, memasak, kita
menggunakan begitu banyak air. Lantas mengapa air tersebut tidak pernah habis?
Apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi?
 Membagikan soal pre-test
Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
4

Kegiatan Inti (60 menit)

1) Guru memberikan permasalahan peserta didik berupa video- video dari YouTube
dengan link https://bit.ly/3jDOA3L dan https://bit.ly/2U8gNHm serta
https://bit.ly/3sab8Nq yang ditautkan dalam LKPD.
2) Peserta didik menyaksikan tayangan video.
3) Guru membagi peserta didik menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 9-10 orang.
4) Guru memberikan LKPD yang sudah dicetak (print out).
5) Guru meminta peserta didik untuk membaca LKPD agar memahami instruksi yang
diberikan.
6) Peserta didik dipersilahkan untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya terkait ide-
ide untuk menyelesaikan masalah kontekstual yang diberikan oleh guru.
7) Peserta didik berdiskusi dengan anggota kelompoknya terkait ide-ide untuk
menyelesaikan masalah pada LKPD.
8) Peserta didik menuliskan hasil diskusi pada LKPD yang telah diberikan oleh guru.
9) Masing-masing kelompok dipersilahkan untuk menyajikan hasil diskusinya dan
ditanggapi oleh kelompok lain.
10) Guru memberikan konfirmasi atas diskusi dan kesimpulan peserta didik, serta memberikan
penghargaan dan apresiasi kepada peserta didik karena telah mengikuti proses pembelajaran
dengan baik

Penutup (Durasi 10 Menit)


1) Guru bersama dengan peserta didik membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang
sudah dilakukan.
2) Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti pembelajaran.
3) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
4) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan menyampaikan salam penutup.

Pertemuan 1 (2 Jam Pelajaran)


Pembukaan (Durasi 15 Menit)
Pertemuan ke-2

1) Memberikan salam pembuka kepada peserta didik


2) Mengecek kehadiran peserta didik
3) Mengecek kesiapan peserta didik untuk belajar serta memastikan bahwa peserta didik dan
guru mematuhi protokol kesehatan.
4) Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
4

Apersepsi
Meminta peserta didik memperhatikan pernyataan kemudian bertanya:
a. Pernahkah kalian berpikir, bagaimana jika salah satu komponen dalam daur
ekosistem rusak? Apakah akan mengganggu daur lainnya?
b. Guru mempersilahkan beberapa peserta didik menjawab
Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti (60 menit)

1) Guru mengarahkan siswa untuk mencatat penjelasan


2) Guru menjelaskan daur Hidrologi dan daur karbon dalam ekosistem
3) Guru meminta salah satu siswa untuk mengulang dengan singkat terkait daur hidrologi
dan daur karbon dalam ekosistem
4) Guru menjelaskan tentang Aquaponik melalui video pembelajaran https://youtu.be/hv-
ObbRpO0g

Penutup (Durasi 10 Menit)

1) Guru bersama dengan peserta didik membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang
sudah dilakukan.
2) Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama
mengikuti pembelajaran.
3) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
4) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan menyampaikan salam penutup.

Pertemuan 1 (2 Jam Pelajaran)


Pembukaan (Durasi 15 Menit)
Pertemuan ke-3

1) Memberikan salam pembuka kepada peserta didik


2) Mengecek kehadiran peserta didik
3) Mengecek kesiapan peserta didik untuk belajar serta memastikan bahwa peserta didik dan
guru mematuhi protokol kesehatan.
4) Meminta salah satu peserta didik memimpin
doa. Apersepsi
Meminta peserta didik memperhatikan pernyataan kemudian bertanya:
c. Pernahkah kalian berpikir, bagaimana jika salah satu komponen dalam daur
ekosistem rusak? Apakah akan mengganggu daur lainnya?
d. Guru mempersilahkan beberapa peserta didik menjawab
Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
4

Kegiatan Inti (60 menit)

1. Guru membagi siswa ke dalam 3 kelompok


2. Guru mengarahkan siswa berkumpul dengan kelompoknya
3. Guru meminta masing-masing kelompok untuk berdiskusi dan membuat ringkasan terkait
daur nitrogen, belerang dan fosfor
4. Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil dari diskusi

Penutup (Durasi 10 Menit)

1. Guru bersama dengan peserta didik membuat kesimpulan tentang pembelajaran


yang sudah dilakukan.
2. Guru memberikan post-test (untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
terhadap materi)
3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan menyampaikan salam penutup.

Asesmen Pembelajaran
Waktu
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
Pelaksanaan
1 Pengetahuan  Pre-Test  Soal singkat  Pada awal
mengenai pembelajaran
materi
 Post-Test  Soal Pilihan  Pada Pertemuan
Ganda dan akhir saat materi
uraian selesai
2 Keterampilan  Penilaian presentasi  Format penilaian  Saat
 LKPD pembelajaran
4

LAMPIRAN D.1 MATERI PEMBELAJARAN

Ekosistem: Daur Biogeokimia

Pada waktu produsen dimakan oleh konsumen pertama, materi akan berpindah ke
konsumen kedua. Dalam respirasi, karbohidrat akan diubah kembali menjadi CO2 dan air.
Akan tetapi, mineral yang terikat dalam biomassa akan berpindah terus melalui masing-
masing tingkatan trofik. Pada waktu organisme mati, kemudian diuraikan oleh pengurai,
energinya akan habis, sedangkan mineral akan diubah menjadi bahan anorganik. Mineral
anorganik ini kemudian akan dimanfaatkan kembali oleh produsen untuk membentuk
biomassanya. Begitulah seterusnya terjadi berulang hingga membentuk suatu daur. Daur
materi yang terjadi di alam disebut daur biogeokimia. Daur Biogeokimia merupakan
perpindahan unsur-unsur kimia melalui makhluk hidup dan lingkungan abiotik (tanah dan air).
Dalam daur biogeokimia dikenal dua macam daur, diantaranya daur edafik dan daur
atmosferik.
Daur edafik merupakan daur yang unsur kimia pada daur tersebut tidak pernah
membentuk gas di udara, sedangkan daur atmosferik adalah daur yang unsur kimia pada daur
tersebut mengalami fase berbentuk gas di udara. Daur biogeokimia berfungsi mengatur
keseimbangan ekosistem. Artinya keseimbangan ekosistem tergantung pada pengulangan yang
terjadi secara berputar pada unsur-unsur kimia tertentu. Unsur-unsur kimia yang dapat
mengalami daur biogeokimia meliputi karbon, nitrogen, hidrogen, dan oksigen, serta fosfor.
Dalam siklus biogeokimia juga sebagai pertukaran antara komponen biosfer yang hidup dan
tidak hidup yang akan di tingkat trofik yang tidak hilang dalam ekosistem. Daur biogeokimia
dapat dibedakan menjadi lima, yaitu; Daur Air (Hidrologi), Daur Karbon dan Oksigen, Daur
Nitrogen, Daur Belerang (Sulfur) dan Daur Phosfor
1. Daur Air (Hidrologi)
Air merupakan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan makhluk hidup untuk bisa
bertahan hidup. Hampir sebagian besar tubuh kita terdiri dari air. Air sangat dibutuhkan
untuk melakukan aktivitas sehari-hari termasuk di dalamnya aktivitas metabolisme.
Manusia dan hewan membutuhkan air untuk minum. Air menjadi komponen penting dalam
mentransfer zat-zat seperti N, S, P dalam daur biogeokimia. Fungsi-fungsi air antara lain
sebagai berikut:
1) Sebagai pelarut
2) Pengatur suhu tubuh
3) Pengatur tekanan osmotik sel
4) Sarana transportasi zat di dalam tubuh (darah)
5) Bahan baku fotosintesis
6) Bagi manusia; air minum, mandi, mencuci, irigasi, pembangkit listrik, dan pariwisata.

Daur air atau daur hidrologi merupakan pergerakan air dari bumi menuju atmosfer
dan kembali lagi ke bumi yang terjadi secara terus menerus membentuk sirkulasi. Daur air
ini terjadi dengan sinar matahari yang menguapkan air yang ada di laut, sungai, dan danau
yang disebut evaporasi. Proses dalam daur air bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu; Siklus
Pendek, Siklus Sedang dan Siklus Panjang.
4

Sumber: https://kompas.com/
Gambar 1: Skema daur air
1) Siklus Pendek
Siklus pendek ini biasanya terjadi di laut. Proses ini dimulai dari tahap Evaporasi
(penguapan) air laut akibat panas dari matahari sehingga air yang ada di laut menjadi
uap air dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan
menjadi bintik-bintik air. Proses ini dinamakan Kondensasi (pengembunan) yang
selanjutnya akan turun dalam bentuk hujan. Proses ini dinamakan Presipitasi.
2) Siklus Sedang
Siklus sedang ini merupakan kelanjutan dari siklus pendek, dimana kejadian ini
akan terjadi jika tidak terjadi presipitasi atau turun hujan di laut. Proses ini dilanjutkan
dengan proses penguapan lanjutan yang dilakukan oleh tumbuhan (transpirasi).
Sehingga dalam prosesnya dapat dijelaskan menjadi:
a) Tahap penguapan air laut, danau, rawa, dan sungai serta transpirasi dari tumbuhan
akibat panas dari matahari sehingga air yang menjadi uap air
b) Kemudian uap air akan berkumpul dan menjadi awan.
c) Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
selanjutnya akan turun dalam bentuk hujan.
d) Air hujan yang jatuh akan mengalir ke sungai, samudera, danau dan saluran air
lainnya atau Run Off (Limpasan).
e) Air berpindah dan bergerak menuju tempat yang lebih rendah melalui saluran-saluran
air seperti sungai dan got hingga kemudian masuk ke danau, laut, dan samudera. Pada
tahap daur air ini air masuk kembali ke lapisan hidrosfer.
f) Tidak semua air ikut melalui tahap limpasan. Beberapa di antaranya bergerak jauh ke
dalam tanah, merembes ke bawah dan menjadi air tanah. Tahapan ini disebut
Infiltrasi.
3) Siklus Panjang
Siklus panjang ini merupakan kelanjutan dari siklus sedang, dimana kejadian ini
akan terjadi jika tidak terjadi presipitasi atau turun hujan di laut maupun di daratan.
Tahapan dari siklus ini yaitu:
a) Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
b) Uap air mengalami sublimasi (pengembunan) dimana hal ini disebabkan karena
perbedaan tekanan udara dan suhu di dataran tinggi, akibatnya uap air berubah
menjadi partikel es. Awan yang akan terbentuk mengandung kristal es.
c) Selanjutnya awan akan bergerak karena tiupan angin ke darat. Proses perpindahan
awan secara horizontal ini disebut Adveksi.
d) Jika awan semakin memberat dan jenuh, makan akan turun hujan dalam bentuk butiran
5

salju
e) Salju yang turun akan membentuk gletser.
f) Apabila gletser mencair akan membentuk aliran sungai yang selanjutnya akan
bermuara ke laut.
2. Daur Karbon dan Oksigen

Karbon merupakan zat yang telah ada semenjak proses terbentuknya bumi. Karbon
dapat terbentuk karena adanya organisme yang sudah mati yang mengalami proses
dekomposisi. Karbon terdapat di udara dalam bentuk gas karbondioksida yang berasal dari
sisa respirasi yang dilakukan oleh makhluk hidup dan sisa pembakaran bahan bakar.
Tumbuhan akan memanfaatkan gas CO2 untuk proses fotosintesis yang dapat
menghasilkan oksigen serta amilum. Selain itu proses pernapasan yang dilakukan oleh
hewan dan juga manusia pasti akan menghasilkan CO2 dan H2. Hasil tersebut
dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan untuk keberlangsungan proses fotosintesis, dan
seterusnya. Oleh sebab itu antara daur karbon dan daur oksigen saling terkait satu sama lain
dalam prosesnya. Adanya aktivitas fotosintetik yang dilakukan oleh tumbuhan akan
mempengaruhi adanya gas O2 dan CO2 diatmosfer. Jumlah karbon akan semakin banyak
di udara apabila jumlah manusia dan juga hewan juga banyak. Sehingga ruang terbuka
hijau seperti taman kota sangatlah penting untuk menyeimbangkan kepadatan penduduk
dan menjaga supaya lingkungan selalu sehat.
Disamping itu karbon juga dapat terbentuk dari proses aktivitas gunung berapi yaitu
erupsi vulkanik dan kejadian kebakaran hutan. Proses perombakan gas rawa pun juga dapat
menyebakan terbentuknya karbon di alam.

Sumber: https://siswapedia.com/
Gambar 2: Skema daur karbon dan oksigen

Proses yang terjadi dalam daur karbon dan oksigen ini terdiri dari:
1) Respirasi yaitu proses pemakaian oksigen dan menghasilkan karbon dioksida
2) Fotosintesis yaitu proses perombakan karbon dioksida oleh tumbuhan untuk
membuat makanan dan yang menghasilan amilum dan gas oksigen.
5

Jumlah karbon yang tidak seimbang dapat menyebabkan terganggunya keseluruhan


siklus dan kondisi bumi. Sebagai contoh, jumlah karbon dalam bentuk karbon dioksida
pada atmosfer berpengaruh pada perubahan iklim. Seperti yang kita ketahui, bahwa karbon
dapat menjaga suhu bumi agar tetap hangat dengan menahan panas dalam bumi. Pada saat
karbon dioksida meningkat, temperatur permukaan bumi juga mengalami peningkatan.
Sebaliknya pada saat konsentrasi karbondioksida menurun, temperatur permukaan bumi
relatif rendah.
3. Daur Nitrogen
Nitrogen diperlukan tidak dalam bentuk unsur tetapi persenyawaan, salah satunya
atmosfer bumi mengandung 78% nitrogen. Bagi makhluk hidup, nitrogen dibutuhkan untuk
membentuk senyawa asam amino, yang merupakan molekul pembentuk protein. Daur
nitrogen merupakan pergerakan nitrogen dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke
atmosfer yang terjadi secara terus menerus membentuk sirkulasi. Di alam, nitrogen terdapat
dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein dan asam nukleat atau sebagai senyawa
anorganik seperti ammonia, nitrit, dan nitrat.

Sumber: https://siswapedia.com/
Gambar 3: Skema daur
nitrogen Daur nitrogen ini terbagi atas beberapa proses antara
lain :
1) Fiksasi, proses pengikatan atau pengambilan nitrogen bebas dari udara menjadi senyawa
nitrogen yang dapat dimanfaatkan tumbuhan. Proses ini dibantu oleh bakteri pengikat
nitrogen Rhizobium leguminosorum, dan Azotobacteraceae dalam yang ada di akar
tanaman kacang-kacangan dan membentuk simbiosis dengan alga.
2) Amonifikasi, proses pembentukan amonium dari nitrogen yang telah di fiksasi. Proses
ini dibantu oleh bakteri dan jamur.
3) Nitrifikasi, proses pengubahan ammonium menjadi nitrit oleh aktivitas enzim
nitrogenase yang dimiliki oleh bakteri nitrifikasi yaitu Nitrosomonas, dan Nitrosococcus
4) Nitratasi, proses perubahan nitrit menjadi nitrat yang dibantu oleh Nitrobacter
5) Asimilasi, proses pemanfaatan nitrat dalam proses fotosintesis di tumbuhan
6) Denitrifikasi, proses pelepasan nitrogen kembali ke udara. Proses ini dilakukan oleh
spesies bakteri seperti Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi anaerobik. Dalam
proses ini kesuburan tanah akkan berkurang dikarenakan lepasnya nitrogen ke udara.
5

4. Daur Belerang (Sulfur)


Daur belerang atau siklus sulfur merupakan suatu rangkaian perpindahan suatu zat
kimia yang memiliki kandungan unsur belerang atau sulfur yang berada di permukaan
bumi. Dalam lingkungan atmosfer, unsur belerang ini berbentuk gas yaitu SO2 yang
berasal dari aktivitas serta pembakaran bahan bakar fosil. Selain itu unsur belerang juga
memiliki bentuk gas H2S yang dapat menyebabkan terjadinya suatu proses pembusukan
pada bahan organik yang berada dalam air maupun tanah. Sulfur atau belerang selain
memiliki manfaat untuk kepentingan manusia juga bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman
dalm bentuk anion sulfat yang berada di dalam tanah.
Dalam kehidupan sehari-hari, sulfur atau belerang biasa digunakan sebagai bahan
baku dalam industri kimia, korek api, bahan baku produksi obat dan kosmetik, bahan
peledak, dll.

Sumber: https://siswapedia.com/
Gambar 4: Skema daur belerang
Proses dalam daur
belerang:

1) Aktivitas dari gunung berapi, sumber air panas yang mengandung belerang, serta hasil
dari penggunaan bahan bakar fosil turut melepaskan sulfur ke atmosfer dalam bentuk
gas SO2. Setelah itu gas SO2 yang telah berada di udara akan mengalami oksidasi dan
kemudian menjadi gas sulfat (SO4).
2) Proses pembusukan bahan-bahan organik yang dilakukan oleh mikroorganisme juga
akan menghasilkan belerang baik dalam wujud gas ke atmosfer atau masuk ke dalam
tanah dalam wujud H2S. Gas H2S yang ada di atmosfer kemudian akan melalui fase
oksidasi sehingga menjadi gas sulfat (SO4).
3) Kemudian gas sulfat akan kembali ke permukaan bumi bersama air hujan (fase
presipitasi).
4) Kandungan gas sulfat yang tinggi di udara akan menyebabkan masalah bagi lingkungan,
karena akan menyebabkan hujan asam. Hujan asam ini merupakan salah satu dampak
buruk dari polusi air dan polusi udara.
5) Gas H2S yang terdapat pada tanah akan memasuki fase reduksi dan akan menghasilkan
unsur tunggal sulfur (S). Kemudian sulfur tersebut akan memasuki fase oksidasi dengan
bantuan bakteri Thiobacillus denitrificans dan Thiobacillus thiooxidans menjadi SO4.
6) Selanjutnya SO4 dalam tanah yang akan tereduksi kembali menjadi H2S oleh bakteri
Thiobacillus thioparus.
5

1. Daur fosfor

Daur fosfor merupakan suatu proses perubhaan fosfat anorganik menjadi fosfat organik
yang kembali lagi menjadi anorganik secara terus menerus tanpa jeda waktu. Fosfor digunakan
makhluk hidup sebagai komponen pembentukan tulang dan juga gigi vertebrata. Selain itu,
fosfor juga merupakan komponen penting dalam membran sel, transfer energi pada respirasi sel
dan asam nukleat. Atom fosfor merupakan salah satu bahan untuk membuat ATP atau
Adenosine Tri Phospat dengan memakai energi tinggi yang dipakai untuk respirasi seluler dan
fotosintesis.
Di dalam alam, fosfor mempunyai 2 bentuk senyawa, yang diantaranya sebagai berikut
ini:
1.6 Senyawa Fosfat Organik
Senyawa fosfat organik merupakan senyawa yang terkandung dalam kandungan makhluk
hidup seperti manusia, tumbuhan dan juga hewan.
1.7 Senyawa Fosfat Anorganik
Senyawa fosfat anorganik merupakan senyawa fosfat yang ada dalam benda mati dalam suatu
lingkungan seperti tanah, batu dan juga air.

Sumber: https://siswapedia.com/
Gambar 5: Skema daur fosfor
Tahapan dalam daur fosfor berjalan lambat di alam. Berikut adalah proses siklus fosfor
yang terjadi:
1) Daur fosfor diawali dari sumber utama fosfor yang ditemukan dalam batuan melalui proses
pelapukan batuan. Pelapukan tersebut secara alami dipengaruhi oleh faktor cuaca, hujan
dan erosi sehingga mengakibatkan fosfor berpindah ke tanah. Ketika batuan yang
mengandung fosfor terkena air hujan, maka akan melepaskan ion fosfat dan mineral
lainnya.
2) Fosfat yang telah terkandung dalam tanah akan dimanfaatkan oleh tumbuhan, jamur, dan
mikroorganisme sekitarnya. Sedangkan pada hewan herbivora dan manusia, akan
menyerap fosfor yang terkandung pada tanaman ketika mengonsumsinya.
3) Selanjutnya fosfor akan kembali ke alam atau lingkungan melalui proses penguraian atau
dekomposisi. Fosfat yang telah masuk dalam tanaman atau hewan akan diurai oleh
dekomposer ketika tanaman atau hewan tersebut mati, sehingga fosfat organik akan
kembali ke tanah atau air.
4) Proses daur fosfat dilanjutkan oleh peran bakteri dalam tanah yang akan memecah bahan
5

organik menjadi bentuk fosfat yang dapat diserap tanaman. Proses ini disebut mineralisasi.
5) Fosfor yang terkandung dalam air akan terus berjalan siklusnya hingga menjadi sedimen
dan menuju ke lautan.

Referensi:
https://www.siswapedia.com/siklus-atau-daur-biogeokimia/
https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/17/060000923/daur-biogeokimia-penjelasan-
lengkap- setiap-daurnya?page=all
Irnaningtyas & Sylva Sagita. 2022. IPA Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Setelah kamu membaca materi tentang daur biogeokimia, apakah kalian sudah memahaminya? Jika belum

Anda mungkin juga menyukai