Laprak Star Delta Smart Relay
Laprak Star Delta Smart Relay
Laprak Star Delta Smart Relay
Oleh :
MUHAMMAD RIZQY RAMADHANI
NIM.2241150077
A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini untuk mahasiswa agar dapat mengetahui, merancang, dan
merakit instalasi pengaman dan penyaluran daya untuk menjalankan/mengaktifkan
Motor Listrik Induksi 3 Phase dengan menggunakan smart relay sebagai
komponen utama pada rangkaian kontrolnya.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam melaksanakan praktikum instalasi rangkaian starting motor listrik induksi 3
phase dengan smart relay perlu dijelaskan hal-hal sebagai berikut :
10. Tunggu sampai proses selesai dan smart relay siap untuk di gunakan.
Simbol Fungsi
Kontak Input NO
Kontak Input NC
Kontak ZxKeys NO
Kontak ZxKeys NC
Kontak memori dalam NO
Kontak memori dalam NC
Coil output dengan mode kontaktor
Coil output dengan mode impuls
Coil output dengan mode Latch (SET)
Coil output dengan mode Unlatch
(RESET)
Kontak coil NO
Kontak coil NC
Instruksi dan Simbol Penggunaan Timer
Berikut adalah symbol dan instruksi untuk menggunakan timer.
Simbol Fungsi
Koil untuk mengaktifkan timer
Koil untuk reset timer atau membuat
siklus timer baru
Kontak timer NO
Kontak timer NC
*Mode Latching ON
*Mode Latching OFF
* Mode Latching digunakan untuk menyimpan keadaan nilai saat ini dan
mengingat timer waktu yang telah berlalu saat terjadi pemadaman listrik.
Miniatur Circuit Breaker (MCB) 3 phase adalah sebuah alat listrik yang
bekerja untuk pemutus aliran listrik apabila ada lonjakan arus, beban
berlebih, dan hubung singkat atau konsleting pada rangkaian listrik
yang menggunakan sumber 3 phase. MCB 3 phase dipasang pada istlasi
tenaga yang membutuhkan 3 phase, seperti instalasi motor pada
rangkaian Forward Reverse.
2. MCB 1 Phase
Miniatur Circuit Breaker (MCB) 1 phase adalah sebuah alat listrik yang
bekerja untuk pemutus aliran listrik apabila ada lonjakan arus, beban
berlebih, dan hubung singkat atau konsleting pada rangkaian listrik
yang menggunakan sumber 1 phase. MCB 1 phase dipasang pada
instalasi penerangan juga dipasang pada rangkaian kontrol pada
rangkaian Forward Reverse.
3. Kontaktor
Kontaktor atu saklar elektromagnetik adalah saklar yang system
operasinya dengan cara kerja system elektromagnetik dan sebagai
penyambung dan pemutus secara terus menerus. Kontaktor digunakan
pada beban tinggi seperti motor.
Push Button Stop berfungsi sebagai pemutus aliran listrik dengan cara
kerja saat tidak ditekan push button akan dalam keadaan NC(Normlay
close) dan bila ditekan push button akan dalam keadaan NO (Normaly
Open).
7. Motor 3 Phase
Motor listrik adalah suatau alat listrik yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik, energi mekanik itu akan menghasilkan gaya
yang banyak pemanfaatanya di kehidupan manusia, motor listrik
memiliki jenis menurut sumbernya ada yang menggunakan sumber 3
phase dan juga sumber 1 phase,
Motor listrik 3 phase memiliki 2 rangkaian sumber yaitu rangkaian delta
dan rangkaian bintang
8. Smart Relay
1.
Pada name plate diatas dapat diketahui dari spesifikasi tegangannya motor
tersebut memiliki frekuensi yang sama dengan sumber tapi dak dapat
dipasang dengan starting Star Delta dikarenakan tegangan yang tertera 220
V untuk pengasutan Delta dan 380 V untuk pengasutan Star, sedangkan
tegangan sumber Line to Line sebesar 380 V. Maka motor tersebut hanya
dapat diinstall dengan pengasutan Star saja.
Dari segi penggunaanya motor tersebut juga tidak dapat digunakan untuk
penggunaan yang berat seperti di industri yang kemungkinan digunakan
dalam waktu yang cukup lama tiap harinya. Karena nilai tegangan pada
motor hanya pada 220V/380V saja, sedangkan nilai tegangan pada sumber
dapat meningkat sewaktu-waktu.
Untuk I starting pada pengasutan Star motor tersebut adalah 3,8 A x 5 – 7
= 19 – 26,6 A
2.
Untuk name plate diatas, motor tersebut memiliki frekuensi yang sama
dengan sumber dan dapat digunakan untuk starting motor Star Delta karena
tegangan untuk tiap kumparan sama dengan nilai tegangan sumber yang
dapat dilihat pada tegangan pengasutan Delta, yaitu 380 V.
Namun pada name plate tertera spesifikasi tegangannya hanya mampu di
nilai 380 V. Maka untuk penggunaannya, tidak bisa digunakan di industri
yang memerlukan pekerjaan dalam jangka waktu yang lama tiap hari nya,
dikarenakan nilai tegangan sumber dapat meningkat sewaktu-waktu dan
dapat mengakibatkan suhu motor meningkat.
I starting pada pengasutan Star motor tersebut adalah 1,7 A x 5 – 7 = 8,5 –
11,9 A
3.
Untuk name plate diatas, motor tersebut memiliki ketahanan yang cocok
untuk bekerja dengan waktu yang cukup lama tiap harinya, dikarenakan
dapat menoleransi kenaikan tegangan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Namun tidak dapat disambung dengan metode Star Delta, karena nilai
tegangan yang ada motor tersebut tidak sesuai untuk disambung dengan
pengasutan Delta dan hanya bisa disambung dengan pengasutan Star.
I starting pada pengasutan Star motor tersebut adalah (2,14 – 1,96 A) x (5
– 7) = (10,7 – 14,98) A – (9,8 – 13,72) A
4.
Pada name plate diatas, tertera dapat menerima tegangan sebesar 380-415
V untuk pengasutan Delta dan 660-720 V untuk pengasutan Star dengan
frekuensi 50 Hz. Maka dari itu motor tersebut masih bisa dipasang dengan
starting Star Delta.
Dan juga motor tersebut dapat digunakan untuk pekerjaan yang
membutuhkan waktu yang lama tiap harinya, karena memiliki nilai
tegangan dengan range 380-415 V/660-720 V yang dapat mengatasi
naiknya nilai tegangan sewaktu-waktu.
Dari keempat name plate tersebut, motor keempat merupakan pilihan yang cocok
untuk penggunaan dan lingkungan kerja yang akan dilakukan. Maka dari itu perlu
disiapkan komponen komponen yang menunjang motor tersebut seperti naiknya
arus starting yang bisa naik hingga 5-7 x nilai arus nominal. Dan didapat arus start
motor tersebut dengan pengasutan Star sebesar 17,06 A x 5 - 7 = 85,3 - 119,42 A.
Maka dari itu perlu diberi komponen rangkaian Star Delta yang dapat dialiri arus
diatas 119,42 Ampere
Maka dapat disimpulkan bahwa untuk motor besar yang memiliki arus nominal
yang besar, pastinya akan memiliki nilai arus starting yang sangat besar dan
mahalnya komponen yang dibutuhkan untuk menyalurkan arus yang sebesar itu.
Maka dari itu dibuatlah rangkaian star untuk meminimalisir lonjakan arus pada saat
motor starting putaran.
4. Gambar Diagram Daya pada rangkaian Star
Pengoperasian :
1. MCB di on kan
2. Terminal 1-3-5 pada kedua kontaktor (KU dan KY) bertegangan, saat koil KU
terenergi kontak utama KU menutup dan terminal U1;V1;W1 bertegangan.
3. Bersamaan dengan koil KU terenergi, koil KY terenergi dan mengkopel terminal
U2;V2;W2 pada motor
4. Motor berputar dengan pengasutan Delta
5. Untuk menonaktifkannya dengan memutus energi pada kedua koil, sehingga
kontak utama membuka.
5. Gambar Diagram Daya pada Rangkaian Delta
Pengoperasian :
1. MCB di on kan
2. Terminal 1-3-5 pada kedua kontaktor (KU dan KD) bertegangan, saat koil KU
terenergi kontak utama KU menutup dan terminal U1;V1;W1 bertegangan.
3. Bersamaan dengan koil KU terenergi, koil KD terenergi dan menghubungkan
terminal U1 dengan W2; V1 dengan U2; W1 dengan V2
4. Motor berputar dengan pengasutan Delta
5. Untuk menonaktifkannya dengan memutus energi pada kedua koil, sehingga
kontak utama membuka.
6. Gambar Diagram Daya pada rangkaian Star Delta
Cara pengoperasian :
1. MCB di on kan
2. Kontak 1-3-5 pada kontaktor KU dan KD bertegangan. A1 pada KU terenergi dan
membuat kontak utama pada kontaktor KU menutup, sehingga terminal U1;V1;W1
bertegangan.
3. Bersamaan dengan A1 pada KY terenergi dan membuat terminal W2;U2;V2 pada
motor terkopel, motor bekerja dengan pengasutan Star (Y).
4. Untuk mengubah pengasutan motor menjadi Delta (Δ) dengan menghentikan arus
yang mengenergi A1 pada KY sehingga kontak utama pada KY membuka,
bersamaan dengan A1 pada KD terenergi sehingga kontak utama pada KD menutup,
motor bekerja secara Delta (Δ).
5. Untuk menonaktifkan motor dengan memutus arus yang mengenergi A1 pada KU
dan KD.
7. Gambar Diagram Ladder pada Smart Relay
Pengoperasian :
1. Pada saat disimulasikan, arus mengalir hingga input PB ON, kontak KU, dan
lampu kuning aktif.
2. Saat PB ON diaktifkan (NC), koil Q1 terenergi bersamaan dengan kontak NO KU
menutup (NC) dan koil KY terenergi dan kontak NC KY pada jalur koil KD
terbuka.
3. Bersamaan juga dengan koil TT1 terenergi dan memulai hitungan.
4. Saat PB ON dinonaktifkan, koil tetap terenergi karena arus melalui kontak NO
KU.
5. Saat hitungan TT1 selesai, kontak NC T1 pada jalur koil KY terbuka (NO) dan
koil KY berhenti terenergi.
6. Bersamaan dengan kontak NO T1 pada jalur koil KD tertutup (NC) dan koil KD
terenergi
7. Untuk menonaktifkan rangkaian dengan mengaktifkan PB OFF sehingga terbuka
dan koil KU, KD, dan TT1 berhenti terenergi.
Bahan/ Material :
No. Nama Material Jumlah Unit
1 MCB 3 Phase 1 Buah
2 MCB 1 Phase 2 Buah
3 Kontaktor 1 Buah
4 TOR (Termal Overlod Relay) 1 Buah
5 Push button Starat (NO) 1 Buah
6 Push Button Stop (NC) 1 Buah
7 Motor 1 Buah
8. Kabel NYA 1,5mm2
- Merah 7 m
- Biru 5 m
- Kuning/Hijau 4 m
Alat :
No. Nama Alat Jumlah Unit
1 Tang Potong 1 Buah
2 Tang Cucut 1 Buah
3 Tang Kombinasi 1 Buah
4 Obeng + Medium 1 Buah
5 Cutter/ Pengupas Kabel 1 Buah
6. Test Pen 1 Buah
7. Volt Meter 1 Buah
E. ANALISIS HASIL KERJA
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
Buku panduan smart relay by tim POLINEMA
https://docs.google.com/presentation/d/152ZKhKs6Ndcofi1Grp8YKfwkFbngKmw4/edit?usp=sharing
&ouid=109761604356397596351&rtpof=true&sd=true
https://id.scribd.com/doc/306492799/Starting-Motor-Induksi-3-Fasa