Pasar Modal
Pasar Modal
Pasar Modal
A. RESUME
Pasar Modal
Difinisi Pasar Modal menurut UU pasar modal Indonesia diatur dalam UU No. 8
Tahun 1995 Pasar modal adalah aktivitas yang berhubungan dengan perdagangan efek
dan penawaran umum antara pelaku dan perusahaan emiten.
Sejarah pasar modal di Indonesia dapat ditelusuri jauh sebelum Indonesia merdeka.
Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa Verenigde Oost-Indische Compagnie atau
VOC (perusahaan dagang asal Belanda yang memonopoli perdagangan rempah di
Indonesia) adalah perusahaan yang pertama kali melakukan initial public offering (IPO)
di dunia pada tahun 1602. Menurut laman resmi BEI, sejarah pasar modal di Indonesia
berawal pada tahun 1912 ketika Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan bursa efek di
Batavia (Jakarta). Setelah sempat tidak aktif akibat perang dunia 1 dan 2, pada tahun
1956, bursa efek di Indonesia ,yang saat itu masih dimiliki Belanda, dinasionalisasi oleh
pemerintah Indonesia. Akibatnya, dari tahun 1956-1977, pasar modal di Indonesia
kembali vakum sebelum akhirnya pada 10 Agustus 1977, Bursa Efek Jakarta (BEJ)
diaktifkan kembali oleh pemerintah orde baru. 30 tahun kemudian pada 30 November
2007, Bursa Efek Jakarta (BEJ) digabung dengan Bursa Efek Surabaya (BES) lalu
berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia hingga saat ini.
2. Pasar sekunder
Pasar sekunder adalah tempat dimana investor bisa menjual saham atau efek
lain yang telah dibeli di pasar perdana kepada investor lain. Ini artinya, di
pasar ini
investor tidak akan berhadapan dengan emiten secara langsung, melainkan
akan berhadapan dengan investor lainnya.
Dulu untuk memperdagangkan efek di pasar sekunder investor harus
memasukkan order di BEI melalui perusahaan sekuritas terkait secara offline.
Namun dengan perkembangan teknologi, kini investor bisa memperjualbelikan
efek hanya dengan menggunakan aplikasi trading yang terinstal di handphone
FUNGSI PASAR MODAL
1. Fungsi ekonomi
• Pasar modal atau capital market memiliki fungsi ekonomi karena di pasar ini
emiten bisa menerbitkan surat berharga untuk menambah permodalan mereka dan
bisa dibeli oleh investor yang ingin menginvestasikan uang yang mereka miliki.
• Dengan demikian, roda ekonomi sebuah negara bisa berputar sebagaimana
mestinya.
2. Fungsi keuangan
• Capital market memiliki fungsi keuangan karena bisa menjadi alternatif bagi
emiten untuk mendapatkan pendanaan dan alternatif bagi investor untuk
meletakkan uang yang mereka miliki.
4. Reksa dana
Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalamportofolio efek oleh manajer
investasi.
SAHAM
SAHAM BIASA
Suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan
dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan.Pemilik saham akan mendapatkan hak
untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan. Mendapatkan hak
untuk memilih direksi dan kebijakan tertentu, Deviden pada saham biasa tergantung kinerja
perusahaan Diberi hak untuk memesan kembali, sehingga dapat memelihara proporsi
kepemilikan perusahaan
REFEREN
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak
pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu Tidak
mendapatkan hak untuk memilih direksi dan kebijakan tertentu (kecuali dalam situasi
tertentu) Sudah ditetapkan devidennya Jika perusahaan gulung tikar atau dilikuidasi, dalam
hal pengembalian investasi lebih diutamakan
Sukuk Ijarah
• Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad ijarah, dimana satu pihak
bertindak sendiri atau melalui wakilnya menyewakan hak manfaat atas suatu aset kepada
pihak lain berdasarkan harga dan periode yang disepakati, tanpa diikuti perpindahan
kepemilikan aset itu sendiri
Sukuk Mudharabah
• Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad mudharabah, dimana satu
pihak menyediakan modal dan pihak lain menyediakan tenaga dan keahlian, keuntungan
dari kerjasama tersebut akan dibagi berdasarkan proporsi perbandingan yang disepakati
sebelumnya. Kerugian yang timbul akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak penyedia
modal, sepanjang kerugian tersebut tidak ada unsur moral hazard
Sukuk Musyarakah
•Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad musyarakah, dimana dua pihak
atau lebih bekerjasama menggabungkan modal untuk membangun proyek baru,
mengembangkan proyek yang sudah ada, atau membiayai kegiatan usaha. Keuntungan
maupun kerugian yang timbul ditanggung bersama sesuai dengan jumlah partisipasi
modal masing-masing pihak
Sukuk Istishna
• Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad istishna, dimana para pihak
menyepakati jual-beli dalam rangka pembiayaan suatu proyek atau barang. Adapun
harga, waktu penyerahan dan spesifikasi proyek/barang ditentukan terlebih dahulu
berdasarkan kesepakatan
Karakteristik Sukuk
Merupakan bukti kepemilikan suatu asset berwujud atau hak manfaat
Pendapatan berupa imbalan, margin, dan bagi hasil, sesuai jenis akad yang digunakan
Terbebas dari unsur riba (bunga), gharar (spekulasi atau ketidakpastian) dan maysir
(judi)
Penerbitannya melalui Special Purpose Vehicle (SPV)
Memerlukan underlying Asset (adalah aset yang dijadikan sebagai objek atau dasar
transaksi dalam kaitannya dengan penerbitan sukuk. Aset yang dapat dijadikan
sebagai underlying dapat berupa tanah, bangunan, berbagai jenis proyek pembagunan,
dan aset non fisik lainnya)
Penggunaan proceed harus sesuai prinsip syariah
Risiko Obligasi
Risiko Suku Bunga
• Perubahan suku bunga secara langsung akan mempengaruhi nilai investasi. Jika
suku bunga naik, nilai/harga obligasi turun dan jika suku bunga turun, harga
obligasi naik.
Risiko Inflasi
• Inflasi menyebabkan nilai uang pada masa akan datang akan berkurang dimana
pengurangan nilai uang ini akan berdampak pada aliran arus kas yang diterima
oleh investor obligasi.
Default Risk
• Default didefinisikan sebagai risiko di mana perusahaan tidak akan mampu
membayar kewajiban utang mereka.
Liquidity Risk
• Risiko yang dapat terjadi pada investor bila dimasa akan datang investor kesulitan
untuk menjual obligasi yang dimilikinya.
Downgrade Risk
• Risiko yang dimiliki oleh sebuah obligasi bilamana obligasi tersebut diturunkan
peringkat-nya oleh lembaga pemeringkat dikarenakan lembaga pemeringkat
tersebut melihat adanya penurunan kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajibannya.
Reksa Dana
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi.
Pada reksadana, keuntungan ataupun kerugian serta bunga dan dividen yang diterima dari
pengelolaan dana-dana masyarakat pemodal dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih"
(NAB) atau dapat disebut juga “Net Asset Value” (NAV). NAV dapat dijadikan acuan untuk
melihat performa manajer investasi tersebut dalam melakukan tugasnya dalam mengelola
dana dari masyarakat pemodal.
Bentuk Reksadana
PERSEROAN (CORPORATE TYPE)
Penerbit Reksadana menghimpun dana dengan menjual saham untuk selanjutnya dana
dari hasil penjualan saham tsb diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang
diperdagangkan di pasar modal maupun dipasar uang.
Ciri-ciri Reksadana Corporate
• Bentuk Hukum Perseroan Terbatas (PT);
• Menerbitkan Saham;
• Pengelolaan Kekayaan, Kontrak antara Direksi PT dengan Manajer Investasi
(MI);
• Penyimpanan Kekayaan, Kontrak antara MI dengan Bank Kustodian;
• Bersifat Terbuka dan Tertutup;
• Penempatan Modal disetor pendiri min. 1% dari modal dasar.
• Tidak memerlukan persetujuan RUPS untuk pembelian kembali sahamnya.
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF (KIK) (CONTRACTUAL TYPE)
Kontrak antara Manajer Investasi (MI) dengan Bank Kustodian (BK) yang mengikat
pemegang Unit Penyertaan, dimana MI diberi wewenang untuk mengelola portofolio
investasi kolektif dan BK diberi wewenang utk melaksanakan penitipan kolektif.
• Bentuk Hukum Kontrak Investasi Kolektif (KIK);
• Pengelolaan Reksa Dana dilakukan oleh Manajer Investasi (MI);
• Penyimpanan Kekayaan dilakukan oleh Bank Kustodian;
• Bersifat Terbuka;
• MI dapat menjual dan membeli kembali Unit Penyertaan (UP) secara terus
menerus sampai dengan jumlah UP yang ditetapkan dalam KIK.
Jenis Reksadana
1. Reksa dana Pasar Uang
Reksa dana Pasar Uang (Money Market Fund) ,hanya melakukan investasi pada Time
Deposit atau efek surat hutang jangka pendek (< 1 tahun).
2. Reksa dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Reksa dana yang berinvestasi pada efek surat hutang yang berkualitas baik seperti
Sertifikat Deposito, Obligasi, dan Commercial Paper.
3. Reksa DanaSaham (Equity Fund)
Reksa dana yang menginvestasikan dananya pada saham-saham yang tercatat di
bursa.
4. Reksa Dana Campuran (Balance Fund)
Reksadana Campuran (Discretionary Fund), melakukan investasi pada efek yang
bersifat ekuitas atau saham dan pada efek yang bersifat hutang dengan komposisi
tertentu.
Keunggulan Reksadana
• Minimum investasi dan biaya relatif rendah
• Risiko relatif rendah
• Instrumen dengan likuiditas tinggi
• Transparansi
• Kemungkinan terjadinya disparitas harga dalam Reksa Dana relatif rendah.
• Pengelolaan professional
B. ANALISA
Analisis pasar modal adalah proses yang melibatkan pengumpulan, penilaian, dan
interpretasi informasi untuk memahami dinamika pasar modal. Tujuannya adalah untuk
membuat keputusan investasi yang informasional dan rasional. Analisis pasar modal
mencakup pemahaman pergerakan harga, tren, faktor-faktor ekonomi, dan faktor-faktor lain
yang memengaruhi investasi di pasar modal.
Masing masing jenis pasar modal memiliki keunggulan dan resikonya. Pahami faktor-
faktor makro ekonomi seperti inflasi, suku bunga, pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan
moneter yang dapat memengaruhi pasar. Juga, analisis mikro ekonomi dapat membantu Anda
memahami industri atau sektor tertentu yang ingin Anda investasikan
C. REKOMENDASI
Bank harus melakukan penilaian risiko kredit yang cermat terhadap obligasi atau
instrumen utang yang mereka pegang. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam
tentang penerbit obligasi, termasuk analisis laporan keuangan, peringkat kredit, dan
faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kemampuan penerbit untuk memenuhi
kewajiban mereka.
Bank harus memastikan bahwa mereka memiliki cukup likuiditas yang tersedia untuk
mengatasi kebutuhan keuangan sehari-hari mereka. Ini dapat mencakup alokasi aset yang
tepat dalam portofolio untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
Untuk saham yang dimiliki oleh bank, melakukan analisis fundamental terhadap
perusahaan penerbit saham adalah kunci. Ini mencakup pemeriksaan laporan keuangan,
analisis pertumbuhan laba, rasio keuangan, dan manajemen perusahaan.