Makalah Batuan Metamorf
Makalah Batuan Metamorf
Makalah Batuan Metamorf
BATUAN METAMORF
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.........................................................................................1
2.1 Latar Belakang.......................................................................................1
2.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
2.3 Tujuan....................................................................................................1
BAB II Pembahasan........................................................................................2
2.1 Pengertian Batuan Metamofr.................................................................2
2.2 Proses Pembentukan BatuanMetamorf..................................................2
2.3 Jenis-jenis Batuan Metamorf.................................................................5
2.4 Ciri-ciri Batuan Metamorf.....................................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................11
A. Kesimpulan dan Saran.........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua batuan pada mulanya dari magma. Magma keluar di permukaan bumi antara lain
melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan.
Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku
kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun
lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan
hewan.Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke
tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan
atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu
yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah
bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah geologi dasar
2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang batuan metamorf
3. Untuk mengetahui bagaimana proses terbentuknya batuan metamorf
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dan ciri-ciri batuan metamorf
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Batuan Metamorf
Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan beku atau batuan sedimen yang
mengalami perubahan akibat pengaruh fisis dalam jangka waktu yang lama. Pengaruh fisis
tersebut dapat berupa suhu dan tekanan yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan struktur
partikel-partikel penyusun batu berubah.
Batuan metamorf ini merupakan sekumpulan batu yang mengalami transformasi ataupun
perubahan bentuk karena proses pengangkatan ataupun erosi tanah, kemudian
bertransformasi menjadi batuan baru.Erosi tanah yang mengangkat batuan menjadi batuan
metamorf membutuhkan suhu dan juga tekanan yang tinggi. Oleh sebab itu, batuan metamorf
tersebut seringkali kita jumpai pada tanah vulkanik yang ada di sekitar gunung api. Dimana
batuan yang tererosi oleh suhu yang rendah tidak menjadikan batuan tersebut sebagai batuan
metamorf, tapi menjadi batuan sedimen.
Secara garis besar, batuan metamorf merupakan salah satu kelas yang dihasilkan dari
perubahan batuan yang telah ada sebagai respons terhadap perubahan kondisi lingkungan,
seperti misalnya variasi suhu, tekanan, dan juga tekanan mekanis serta penambahan ataupun
pengurangan komponen kimia. Batuan yang sudah ada tersebut mungkin berupa batuan
sedimen, batuan beku, ataupun metamorf lainnya.
Menurut American Geosciences Institute, batuan metamorf merupakan batuan yang sudah
diubah oleh panas ataupun tekanan yang intens ketika terbentuk. Dalam kondisi yang cukup
panas dan tertekan dengan jauh di dalam kerak bumi, baik itu batuan sedimen ataupun batuan
beku bisa diubah menjadi batuan metamorf. Salah satu cara untuk berpikir mengenai proses
metamorf atau metamorfisme yaitu dengan mempertimbangkan apa yang terjadi saat benda-
benda tanah lunak dimasukkan ke dalam tungku dan kemudian dipanaskan pada suhu yang
sangat tinggi. Maka tanah tersebut akan berubah dari yang tadinya licin menjadi keras. Benda
tersebut tidak bisa diubah kembali ke bentuk aslinya, karena materinya sendiri telah berubah.
Itulah yang terjadi pada skala besar di bawah tanah yang menghasilkan batuan metamorf.
Differential stress yang terjadi pada selama proses perubahan, hal ini akan mempengaruhi
tekstur batuan. Selanjutnya akan terbentuk lembaran silika Lembaran-lembaran silika akan
tumbuh dengan berorientasi tegak-lurus pada arah tegangan maksimum (maximum stress).
Adanya silika menyebabkan batuan mudah pecah disepanjang alur lembaran silika. Struktur
seperti ini disebut foliasi.
c.Aktivitas Kimiawi
Aktivitas kimiawi cairan dan gas yang berada pada matriks antar butir batuan mempunyai
peranan yang penting dalam pembentukan batuan malihan. Reaksi kimia dalam
metamorfisme baik itu saat proses rekristalisasi dan pembentukan mineral baru, berjalan
sangat lambat.
Melalui percobaan laboratorium didapatkan jika proses metamorfisme terjadi sangat lama
akan menghasilkan mineral berbutir besar. Dengan demikian, batuan metamorf berbutir kasar
pembentukannya memalui metamorfisme yang lama. Percobaan telah membuktikan bahwa
waktu yang dibutuhkan dalam proses metamorfisme dapat mencapai jutaan tahun.
Media yang menyebabkan proses metamorfisme antara lain panas, tekanan dan cairan kimia
aktif. Ketiga media tersebut dapat bekerja bersama-sama pada batuan metamorf. Namun,
derajat metamorfisme dan kontribusi dari tiap agen tersebut berbeda-beda.
Ada dua macam tingkat metamorphosis batuan. Proses metamorphosis rendah pada kondisi
temperatur dan tekanan sedikit di atas batuan sedimen. Sedangkan pada proses pembentukan
batuan malihan tingkat tinggi, kondisinya sedikit dibawah kondisi proses peleburan batuan.
Seperti namanya, batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosis. Proses ini sendiri
terbagi menjadi 7.
1. Metamorfisme Kontak
Metamorfisme kontak adalah nama yang diberikan untuk perubahan yang terjadi ketika
magma disuntikkan ke batuan padat di sekelilingnya (country rock).Perubahan ini merupakan
perubahan terbesar di mana pun magma kontak dengan batuan karena suhu tertinggi terjadi
pada batas ini dan menurun bila semakin jauh dengan kontak.
Zona yang bermetamorfisme di sekitar batuan beku yang terbentuk dari pendinginan magma
disebut aureole kontak metamorfisme.Aureole menunjukkan semua derajat metamorfisme
dari area kontak hingga area non-metamorfisme (tidak berubah) pada country rock yang jauh
dari area kontak.Pembentukan mineral bijih yang penting dapat terjadi oleh proses
metasomatisme pada atau di dekat zona kontak.Ketika batuan kontak terubah oleh intrusi
beku, batuan terubah ini umumnya menjadi lebih keras dan memiliki kristalin kasar.
2. Metamorfisme Regional
Metamorfisme regional, juga dikenal sebagai metamorfisme dinamik, adalah nama yang
diberikan untuk perubahan yang terjadi pada massa besar batuan di wilayah yang luas.
Batuan dapat bermetamorfosis hanya dengan berada di kedalaman besar di bawah
permukaan bumi, mengalami suhu tinggi dan mengalami tekanan yang besar disebabkan oleh
berat yang sangat besar dari lapisan batuan di atasnya.Sebagian besar kerak benua bagian
bawah adalah batuan metamorf, selain juga ada intrusi batuan beku yang baru
terbentuk.Pergerakan tektonik horizontal seperti tumbukan benua menghasilkan sabuk
orogenik, menyebabkan tingginya suhu, tekanan, dan deformasi di batuan sepanjang sabuk
tersebut.Jika batuan metamorf yang terbentuk kemudian terangkat dan tersingkap akibat
erosi, mereka dapat tersingkap di dalam sabuk panjang tersebut atau daerah besar lainnya di
permukaan.
Proses metamorfosis mungkin telah menghancurkan fitur asli yang bisa mengungkapkan
sejarah batuan sebelumnya.Rekristalisasi batuan akan menghancurkan tekstur dan fosil yang
hadir dalam batuan sedimen. Metasomatisme akan mengubah komposisi asli.
3. Metamorfisme Kataklastik
Metamorfisme kataklastik terjadi sebagai akibat dari deformasi mekanis, seperti ketika dua
tubuh batuan bergeser melewati satu sama lain sepanjang zona sesar.Gesekan di sepanjang
zona geser menghasilkan panas, dan batuan terdeformasi secara mekanik.Batuan tersebut
hancur dan tertumbuk akibat pergeseran tersebut. Metamorfisme kataklastik tidak umum
terjadi terbatas di zona sempit dimana sesar mendatar terjadi.
4. Metamorfisme Hidrotermal
Batuan yang terubah pada suhu tinggi dan tekanan sedang akibat cairan hidrotermal disebut
mengalami metamorfisme hidrotermal.Hal ini biasa terjadi dalam batuan basaltik yang
umumnya kekurangan mineral – mineral hidrat.Metamorfisme hidrotermal menyebabkan
alterasi menjadi mineral – mineral hidrat kaya Mg – Fe seperti talk, klorit, serpentin,
aktinolit, tremolit, zeolit, dan mineral lempung.Endapan kaya bijih sering terbentuk akibat
metamorfisme hidrotermal.
6. Metamorfisme Tindihan
Ketika batuan sedimen terkubur sampai kedalaman beberapa ratus meter, suhu yang lebih
besar dari 300oC dapat berkembang tanpa adanya stres diferensial. Mineral baru tumbuh,
tetapi batuan tidak tampak bermetamorfosis.Mineral utama yang dihasilkan biasanya adalah
Zeolit. Metamorfosis tindihan tumpang tindih dengan diagenesis sampai batas tertentu, dan
metamorfisme ini dapat berubah menjadi metamorfisme regional seiring meningkatnya suhu
dan tekanan.
b.Non Foliasi
Jenis dari batuan metamorf dengan kategori jenis non foliasi memiliki tekstur granular dan
tidak foliasi. Ada delapan jenis batuan non foliasi, yakni:
· Kuarsit
Batu pasir kaya kuarsa yang lahir dari proses panjang metamorfisme. Biasanya kuarsa murni
memiliki warna yang putih dan terang, sedangkan beberapa kuarsa lain berwarna merah,
coklat karena terkena volume mineral yang tinggi
· Marmer
Hasil dari proses metamorfisme batu gamping atau dolomit. Marmer yang murni berwarna
putih terang, namun beberapa marmer juga ada yang berwarna sedikit gelap
· Amfibolit
Batuan metamorf yang bertekstur kasar dan terdiri dari amphibol dan plagioklas
· Metakonglomerat
Batuan metakonglomerat ini bermuara dari butiran batu yang kasar dan dikelilingi oleh
batuan berbutir halus. Sehingga jenis batu non foliasi bukanlah batu metamorf yang
melimpah
· Hornfels
Batu yang berukuran seperti biji-bijian ini berbutir halus dan bentuknya seperti tidak
berfoliasi serta tekstur yang cenderung keras
· Granulites
Batu yang juga sering disebut sebagai batu granulit merupakan batu yang lahir dari tekanan
suhu yang tinggi. Di mana batu ini memiliki tekstur granular dan bentuknya sedikit kasar
· Zeolit
Batu ini memiliki kandungan mineral yang terstruktur mikro-keropos. Zeolit ini terbentuk
karena mengalami rekristalisasi selama jutaan tahun di cekungan laut dangkal
· Eclogite
Batuan ini memiliki butir yang kasar dan dihasilkan dari tekanan yang besar di dalam kerak
bumi
Itu adalah beberapa jenis batuan metamorf yang terdiri dari kategori foliasi dan non foliasi.
Batuan metamorf memiliki berbagai macam jenis. Berikut ini penjelasan beberapa jenis
batuan matamorf tersebut:
1.Batuan metamorf Dinamo/kinetis
Jenis batuan metamorf ini terbentuk dari mineral satu ke mineral lainnya (batuan yang
disebabkan karena tekanan tinggi yang dihasilkan oleh gerakan diatropisme). Metamorfosis
ini banyak dijumpai di daerah patahan dan lipatan.
Contohnya, batulumpur (batulumpur) menjadi batu tulis (batu tulis), batu bara menjadi
antrasit, sabak, gneis dan serpih.
Jenis batuan metamorf hidrotermal terjadi karena pengaruh udara panas baik yang berasal
dari magma maupun dari udara tanah yang mengalami pemanasan disebut hidrotermal.
Contohnya adalah feldspar yang keras menjadi liat, kaolin yang lunak, hornblende menjadi
klorit, olivin menjadi serpentin. Selain itu batuan di permukaan bumi dekat sumber air panas
dan geyser diperlunak oleh uap panas dan air panas dan warnanya menjadi agak pucat.
Metamorfosis dasar samudra terjadi akibat adanya perubahan pada keraksamudera di sekitar
punggungan tengah samudra (mid oceanic ridges).
b.Struktur Nonfoliasi
Bentuk dan susunan mineral pembentuk batuan memperlihatkan bentuk membutir.
Penggolongan strukturnya sebagai berikut:
Struktur Hornfelsik, struktur menampakkan butiran mineral cukup seragam.
Struktur Kataklastik, struktur memperlihatkan adanya penghancuran batuan asal.
Struktur Milonitik, struktur ini menampakkan orientasi butiran mineral halus.
Struktur Pilonitik, struktur ini memperlihatkan butiran mineral lebih kasar seperti
struktur milonitik.
Struktur Flaser, seperti struktur kataklastik, batuan asal berbentuk lensa.
Struktur Augen, mirip struktur flaser, terdapat butir-butir felspar butir halus.
Struktur Granulose, mirip dengan hornfelsik, namun butirannya beragam.
Struktur Liniasi, struktur mineral yang berbentuk jarus atau fibrous.
c.Kandungan Mineral
Almandit, kianit, biotit, klorit, dan silimanit adalah beberapa contoh mineral pembentuk
batuan metamorf. Mineral ini berfungsi sebagai pembentuk batuan metamorf. Suhu dan
tekanan sangat mempengaruhi mineral yang terdapat di dalam batuan metamorf. Berikut
daftar mineral sesuai zona metamofosisnya.
Derajat Metamorfosis Nama Mineral
Rendah (low grade metamorfism) Klorit, Biotit
Menengah (medium grade metamorfism) Kianit, Stourolit, Almandit
Tinggi (high grade metamorfism) Silimanit
Kandungan Kimia
Pelitik: barasal dari pelitik (aluminium) sedimen. misal: lempung, serpih, dan
mudstone.
Quartz feldspar: berasal dari batuan yang banyak kuarsa dan feldspar. Misalnya: batu
pasir, batuan beku asam.
Celcaceorus: berasal dari sedimen batu kapur atau karts seperti dolomite, batu
gamping tidak murni mengandung kuarsa dan mineral-mineral lempung.
Magnesium: berasal dari batuan yang kaya Mg misalnya seperti serpentine, chlorite
atau batuan kaya Mg dan Fe.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Batuan ialah segala macam material padat yang menyusun kulit bumi/kerak bumi, baik yang
telah padu maupun lepas.Material padat dapat terjadi dari agregat mineral yang tersusun oleh
1 macam mineral maupun dari berbagai mineral.Batu adalah material padat dari agregat
mineral yang telah padu.
Batuan metamorf merupakan salah satu dari tiga jenis batuan penyusun litosfer, selain
batuan beku dan sedimen. Batuan ini memiliki nama lain “batu malihan” karena terbentuk
melalui proses rekristalisasi pada lapisan litosfer dengan kedalaman 3-20 km dari permukaan
bumi. Proses metamorfisme pada batuan ini disebabkan oleh tekanan dan temperatur yang
tinggi, yang mengubah batuan induk baik batuan beku maupun batuan sedimen.
Proses pembentukan batuan metamorf sangat mempengaruhi tekstur, struktur, dan
komposisi mineral yang ada. Struktur batuan metamorf dapat berupa foliasi dan non foliasi.
Pada struktur foliasi, mineral-mineral penyusun batuan teratur dan sejajar, seperti pada batu
sekis, batu genes, dan batu sabak. Sedangkan struktur non foliasi, mineral-mineral penyusun
tidak teratur, seperti pada batu hornfels dan batu milonit.
Batuan metamorf memiliki beragam contoh, di antaranya batu marmer, batu gneiss, batu
kuarsit, batu filit, batu serpentinit, dan lainnya. Tiap batuan metamorf memiliki kandungan
mineral yang berbeda sesuai dengan proses metamorfosis dan komposisi batuan induknya.
Batuan ini memiliki berbagai manfaat dan penerapan dalam industri dan pembuatan
kerajinan.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak kekurangan terutama dalam
mendapatkan referensi dan kesulitan dalam mengerti bahasa buku referensi tersebut,sehingga
informasi yang didapat dari buku kurang disampaikan secara maksimal pada makalah
ini.Sebaiknya,pembaca juga mencari referensi lain untuk menambah wawasan yang lebih
banyak disebabkan terbatasnya materi dari makalah ini. Untuk memperluas pengetahuan
tentang batuan metamorf kita harus mempelajari dan memahami maksud dari batuan
metamorf, bagaimana batuan metamorf terbentuk, klasifikasi batuan beku dan determinasinya
di kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6534364/batuan-metamorf-pengertian-jenis-
contoh-dan-manfaatnya
https://www.gramedia.com/literasi/batuan-metamorf/
https://tambahpinter.com/batuan-metamorf/#Proses_Pembentukan_Batuan_Metamorf
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6113004/jenis-batuan-metamorf-dari-sabak-
hingga-marmer
https://www.merdeka.com/jateng/8-jenis-batuan-metamorf-dan-contohnya-ini-
kegunaannya-bagi-kehidupan-kln.html