Espa412202 M1
Espa412202 M1
Kegiatan Belajar 1
Himpunan
A. PENGERTIAN HIMPUNAN
A , B , C , D , X , Y , ..........
Contoh:
Jika A merupakan suatu himpunan yang anggotanya adalah nama
buah-buahan, seperti salak, nanas, pisang, mangga, jambu maka himpunan
A ditulis:
A = {salak, nanas, pisang, mangga, jambu}
Suatu himpunan dapat disajikan dengan cara yang lain, yaitu dengan cara
kaidah. Penyajian dengan cara kaidah dapat dilakukan dengan menyebutkan
karakteristik tertentu dari benda-benda yang menjadi anggota himpunan
tersebut.
⚫ ESPA4122/MODUL 1 1.3
Contoh:
Himpunan B yang beranggotakan x sedemikian rupa sehingga x adalah bilangan
genap, dapat ditulis:
B = {x x = bilangan genap}
Perlu diperhatikan bahwa garis tegak "" yang dicetak di antara dua tanda
kurung kurawal dapat dibaca sebagai "sedemikian rupa sehingga".
Contoh:
Himpunan C adalah himpunan penyelesaian persamaan x 2 + 3x + 2 = 0 dan
dapat ditulis:
C = {x x2 + 3x + 2 = 0}
Untuk memperjelas cara penulisan suatu himpunan, baik dengan cara daftar
atau dengan cara kaidah maka berikut ini disajikan beberapa contoh lainnya.
Contoh:
Himpunan bilangan ganjil positif yang lebih kecil dari 10, dapat ditulis
A = {1, 3, 5, 7, 9} atau A = {x x = bilangan ganjil positif < 10}
Contoh:
Himpunan huruf-huruf hidup:
B = {a, e, i, o, u} atau B = {y y = huruf hidup}
Contoh:
Himpunan merek beberapa mobil Jepang. C = {Mazda, Honda, Suzuki, Toyota,
Datsun} atau C = {Z Z = merek beberapa mobil Jepang}
Contoh:
Himpunan beberapa nama buah-buahan:
D = {Pepaya, Mangga, Pisang, Jambu} atau D = {x x = nama beberapa
buah-buahan}
1.4 Matematika Ekonomi ⚫
Contoh:
Jika A = {a, b, c, d}, maka a A, b A dan x A
Contoh:
Jika A = {x x = bilangan genap}, maka 1 A, 2 A, 3 A, 4 A.
Contoh:
Jika A = {1, 3, 5, 7} dan B = {7, 1, 5, 3} maka A = B karena {1, 3, 5, 7} = {7, 1,
5, 3} dan setiap anggota yaitu 1, 3, 5, 7 yang dimiliki himpunan A juga dimiliki
oleh himpunan B dan setiap anggota yaitu 7, 1, 5, 3 yang dimiliki himpunan B
juga dimiliki oleh himpunan A.
Contoh:
Jika X = {9, 10, 9, 11} dan Y = {11, 9, 10, 11} maka X = Y karena {9, 10, 9,
11} = {11, 9, 10, 11} dan setiap anggota yang dimiliki Y juga dimiliki oleh
X. Suatu himpunan tidak akan berubah nilainya, bila anggota yang sama
dihilangkan. Jadi himpunan {9, 10, 11} nilainya sama dengan himpunan X dan
Y.
Dapat terjadi bahwa suatu himpunan tidak mempunyai anggota sama sekali.
Himpunan yang demikian disebut himpunan kosong dan diberi lambang 0.
⚫ ESPA4122/MODUL 1 1.5
Contoh:
Misalkan A adalah suatu himpunan manusia yang tinggal di bulan. Oleh karena
sampai saat ini bulan tidak dihuni oleh manusia, maka A adalah himpunan
kosong dan ditulis A = 0.
Contoh:
Misalkan B = {x x = Profesor yang berumur 200 tahun}. Oleh karena
menurut statistik, sampai saat ini tidak ada Profesor yang berumur sampai 200
tahun maka B adalah himpunan kosong atau B = 0.
Setiap anggota suatu himpunan bisa menjadi anggota himpunan yang lain.
Misalnya, setiap anggota himpunan A juga menjadi anggota himpunan B maka
himpunan A disebut sebagai himpunan bagian sejati dari himpunan B dan
ditulis A B dan dibaca "A adalah himpunan bagian sejati dari himpunan B,
atau A terkandung oleh B". Penulisan cara lain dari himpunan A yang menjadi
himpunan bagian sejati himpunan B adalah B A dan dibaca "B mengandung
A". Jika A tidak merupakan himpunan bagian dari B maka hubungan tersebut
dapat ditulis A B.
Contoh:
C = {1, 2, 3} merupakan himpunan bagian sejati dari A = {1, 2, 3, 4, 5} karena
anggota himpunan C, yaitu angka 1, 2, dan 3 juga merupakan anggota himpunan
A dan ditulis C A atau A C.
Contoh:
D = {a, c, e} merupakan himpunan bagian sejati dari E = {f, e, d, c, b, a} karena
huruf a, c, dan e merupakan anggota himpunan D dan juga merupakan anggota
himpunan E.
Contoh:
Bila X = {a, b, c} dan Y = {b, c, a}, maka X = Y. X merupakan himpunan
bagian sejati dari Y dan sebaliknya, Y merupakan himpunan bagian sejati dari
himpunan X, atau ditulis X Y atau Y X.
Contoh:
Jumlah himpunan bagian yang dimiliki oleh Q = {a, b} adalah 2 2 = 4, yaitu A =
{a}; B = {b}; C = {a, b}; D = 0.
A={a, b, c} ; 23 ; 2 . 2 . 2 = 8
{a}{b}{c}{0}{a . b} {a . c}{b . c}{a . b . c}
Contoh:
Berbicara mengenai abjad maka himpunan semesta adalah himpunan semua
abjad, yaitu a sampai z.
Suatu cara yang sederhana untuk menggambarkan hubungan antara
himpunan yang satu dengan himpunan yang lain, adalah dengan memakai
diagram Venn-Euler atau sering disingkat dengan nama diagram Venn. Suatu
himpunan ditunjukkan oleh luas suatu bidang datar yang dapat berbentuk luas
suatu lingkaran atau luas empat persegi panjang.
Contoh:
Misalkan A B dan B A maka A dan B dapat ditunjukkan oleh diagram
berikut:
B B
A atau A
Contoh:
Jika A = {a, b, c, d} dan B = {c, d, e, f} maka kedua himpunan tersebut
dapat disajikan melalui diagram Venn sebagai berikut:
A B
a c e
b d f
Diagram 1.2
1.8 Matematika Ekonomi ⚫
Diagram 1.3
Contoh:
Jika A B dan B C maka diagram garisnya adalah:
Diagram 1.4
Contoh:
Jika A = {a}, B = {b} dan C = {a, b} maka diagram garis dari A, B, dan C
adalah:
A B
Diagram 1.5
⚫ ESPA4122/MODUL 1 1.9
Contoh:
Jika D = {d}, E = {d, e}, F = {d, e, f} serta G = {d, e, g} maka diagram
garis dari D, E, F, dan G adalah:
F G
Diagram 1.6
C. OPERASI HIMPUNAN
Contoh:
Pada diagram Venn berikut, A B adalah luas A dan luas B yang diarsir.
A B
Diagram 1.7
1.10 Matematika Ekonomi ⚫
Contoh:
Misalkan A = {a, b, c} dan B = {a, b, c, d, e, f} maka A B = {a, b, c, d, e, f}.
B A
Diagram 1.8
Contoh:
Pada diagram Venn berikut, A B adalah bagian luas A yang juga menjadi
bagian luas B dan ditunjukkan dalam gambar sebagai bagian luas yang diarsir.
A B
Diagram 1.9
Contoh:
Misalkan A = {a, b, c, d} dan B = {c, d, e, f, g} maka A B = {c, d}
⚫ ESPA4122/MODUL 1 1.11
Contoh:
Misalkan A = {1, 3, 5} dan B = {7, 3, 5, 6, 8} maka A B = {3, 5}
Contoh:
Pada diagram Venn berikut, A - B adalah bagian A yang tidak menjadi bagian
luas B dan dalam gambar ditunjukkan oleh bagian yang diarsir.
A B
Diagram 1.10
Contoh:
Misalkan A = {12, 14, 16, 13, 15} dan B = {9, 10, 12, 13} maka
A - B = {14, 15, 16}
Contoh:
Misalkan P = {a, b, c, d} dan Q = {a, b, e, f} maka P - Q = {c, d}
Contoh:
Pada diagram Venn berikut, komplemen dari himpunan A adalah bagian
luas yang tidak termasuk bagian luas A dan dalam diagram dilukiskan
sebagai bagian luas yang diarsir. Anggapan yang digunakan di sini adalah
himpunan semesta U merupakan luas segi empat panjang.
1.12 Matematika Ekonomi ⚫
A1
A
Diagram 1.11
Contoh:
Misalkan himpunan semesta U anggotanya adalah bilangan 1 sampai 100 dan A =
{1, 2, 3}, maka A = {4, 5, 6,............, 99, 100}
D. PASANGAN URUT
Contoh:
Himpunan {a, b, c} yang mempunyai tiga buah anggota yang urut-urutan
penulisannya boleh sembarang. Sedangkan (a, b, c) adalah suatu himpunan
urut dengan tiga buah anggota yang urut-urutan penulisannya tidak boleh
diubah dan harus seperti itu.
Bila suatu himpunan hanya mempunyai dua anggota di mana satu anggota
dinyatakan sebagai nomor satu dan yang lain dinyatakan sebagai nomor dua,
maka himpunan tersebut dinamakan pasangan urut.
Contoh:
Pasangan urut (1,4) dan (4,1) adalah berbeda.
Contoh:
Pasangan urut boleh memiliki anggota pertama dan anggota kedua yang
sama seperti (1,1), (2,2), (5,5)
⚫ ESPA4122/MODUL 1 1.13
LAT IH A N
6) Bila ditentukan:
X = {a, b, c, d, e}
Y = {b, c, d}
Z = {c, d}
1.14 Matematika Ekonomi ⚫
1) a) aA
b) pQ
c) XY
d) RS
e) MN
2) a) benar
b) salah, sebab a bukan himpunan
c) salah, sebab simbol {b} untuk himpunan dan b adalah elemen
d) benar
3) a) A B = {a}
b) A - C = {a}
c) B C = {a, b, c, d, e} = S
d) A C = {a, b, e}
⚫ ESPA4122/MODUL 1 1.15
c
a d
A B
A B
B
A
C
1.16 Matematika Ekonomi ⚫
B
A
5) Himpunan bagian yang dimiliki oleh A adalah 24 =16, yaitu {0}, {p}, {q},
{r}, {s}, {p, q}, {p, r}, {p, s}, {q, r}, {q, s}, {r, s}, {p, q, r}, {p, q, s}, {p, r,
s}, {q, r, s}, {p, q, r, s}.
6) a) Benar.
b) Benar.
c) Benar.
d) Salah karena Z Y.
7) a) {1,2,3,a,b,c}
b) {a,b,c,1,2}
c) {a,b,c,2}
8) a) {0}
b) {b}
c) {a, b}
9) a) {1,2,3}
b) {1,2}
c) {2}
10) a) {1,2,3,a,b,c}
b) {1,2, b, c}
c) {2, c}
⚫ ESPA4122/MODUL 1 1.17
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
A B
a c e
b d f g
2) Himpunan yang disajikan melalui diagram Venn berikut dapat ditulis ....
A. BB
B. AB
C. AB
D. A−B
B
A
A. AB
B. AB
C. (A B) C
D. (A B) C
⚫ ESPA4122/MODUL 1 1.19
5) Pada diagram Venn berikut, bagian yang diarsir dapat ditunjukkan oleh ....
A B
A. AB
B. AB
C. AB
D. A-B
Kegiatan Belajar 2
Sistem Bilangan
Contoh:
45 artinya 4 x 101 + 5 x 100 = 40 + 5
Contoh:
1990 artinya
= 1 103 + 9 102 + 9 101 + 0 100
= 1000 + 900 + 90 + 0.
Pencacahan tempat untuk angka pecah, dimulai dari tanda koma ke kanan,
1 1
tempat pertama mempunyai harga satuan 10-1 = , tempat kedua 10-2 = ,
10 100
1
tempat ketiga 10-3 = dan seterusnya.
1000
Contoh:
67,85 = 6 x 101 + 7 x 100 + 8 x 10-1 + 5 x 102
8 5
= 60 + 7 + +
10 100
Contoh:
Bilangan 1011 mempunyai harga
= 1 23 + 0 22 + 1 21 + 1 20
=8+0+2+1
= 11
Contoh:
Bilangan 101010 mempunyai harga
= 1 25 + 0 24 + 1 23 + 0 22 + 1 21 + 0 20
= 32 + 0 + 8 + 0 + 2 + 0
= 42
C. BILANGAN KOMPLEKS
Contoh:
2
3x - 2 = 0. x =
3
1.22 Matematika Ekonomi ⚫
Bilangan yang ditulis sebagai hasil bagi dua bilangan bulat disebut bilangan
rasional. Bilangan rasional juga dapat ditulis sebagai bilangan desimal berulang.
Contoh:
2
= 0, 6666....... (satu angka berulang).
3
Contoh:
Keliling suatu lingkaran dengan diameter satu adalah yaitu suatu simbol untuk
angka yang nilainya 3,141592. Angka ini merupakan bilangan irasional karena
tidak dapat ditunjukkan sebagai hasil bagi dua bilangan bulat.
Pada persamaan di atas nilai a 0 dan akar persamaan dapat diperoleh dengan
menggunakan kaidah:
- b b 2 - 4ac
x1,2 =
2a
i2 = -1
⚫ ESPA4122/MODUL 1 1.23
i3 = −1 −1
i4 = 1
i5 = −1
Contoh:
Akar persamaan x2 + 6x + 13 = 0 adalah:
-6 36 - 52
x 1,2 =
2
-6 -16
=
2
= - 3 2 -1
karena i = -1 , maka x1,2 = -3 ± 2i
Contoh:
Akar persamaan x2 - 8x + 17 = 0 adalah
8 64 - 68
x1,2 = = 4 -1
2
karena i = -1 , maka x1,2 = 4 ± i
Bilangan komplex
D. PERTIDAKSAMAAN
Suatu bilangan a dikatakan lebih besar dari bilangan b dan ditulis a > b
hanya jika b lebih kecil dari a dan ditulis b < a. Tanda " > " dan " < " disebut
tanda pertidaksamaan. Di samping kedua tanda pertidaksamaan itu, masih ada
tanda yang lain, yaitu: yang dibaca "lebih kecil atau sama dengan", dan
yang dibaca "lebih besar atau sama dengan".
Sifat-sifat Pertidaksamaan
7. Bila 0 < a < b dan 0 < c < d, maka a(c) < b(d)
Contoh:
2 < 4 dan 3 < 6, maka 2(3) < 4(6) atau 6 < 24.
Mulai sifat nomor 2 sampai sifat nomor 7, tanda > dapat diganti dengan
tanda < dan begitu pula tanda < dapat diganti dengan tanda >. Sifat penting
bilangan riil yang lain adalah bahwa setiap bilangan riil dapat digambarkan
pada suatu garis lurus yang disebut garis bilangan. Pada garis bilangan dipilih
satu titik dan diberi nilai 0. Titik ini disebut titik awal. Dari titik awal ini
kemudian dibuat skala dengan satuan tertentu. Di sebelah kanan titik awal
digunakan untuk bilangan-bilangan positif dan bilangan-bilangan negatif
diletakkan di sebelah kiri titik awal.
Contoh:
-2 -1 0 1 2 3 4
C A B
Bilangan-bilangan di atas garis menunjukkan skala dan bilangan di bawah
menunjukkan nilai bilangan. Misalnya: A = 3/2 ; B = 7/2; C = - 1/2.
Oleh karena setiap titik pada garis bilangan menggambarkan atau mewakili
suatu bilangan riil tertentu maka suatu bilangan a dapat disebut dengan titik A.
Suatu bilangan yang nilainya terletak di antara dua nilai, yaitu a dan b disebut
dengan selang terbuka dari a ke b ditulis (a,b) dan didefinisikan sebagai
1.26 Matematika Ekonomi ⚫
Disebut selang terbuka karena nilai x tidak pernah akan sama dengan a ataupun
dengan b. Jika nilai x dapat menjadi sama dengan a dan b maka didefinisikan
dengan:
[a, b] = {x a x b}
Perhatikan, tanda kurung untuk selang terbuka dan tertutup berbeda! Suatu
kemungkinan dapat pula terjadi pada nilai x yang mungkin sama dengan a akan
tetapi tidak pernah sama dengan b atau sebaliknya tidak pernah sama dengan a
tetapi dapat sama dengan b. Selang yang demikian itu disebut selang setengah
terbuka atau selang setengah tertutup dan ditulis [a, b) dan (a, b], didefinisikan:
[a, b) = {x a x < b}
(a, b] = {x a < x b}
Contoh:
Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan:
2 + 6x < 4x + 8
Dalam menyelesaikan pertidaksamaan tersebut di atas, usahakan agar suku yang
mengandung x terletak di sebelah kiri tanda <. Bagian kiri dan kanan tanda
pertidaksamaan dikurangi dengan 2 sehingga menjadi:
2 + 6x -2 < 4x + 8 - 2
atau
6x < 4x + 6
6x - 4x < 4x + 6 - 4x
atau
2x < 6
⚫ ESPA4122/MODUL 1 1.27
x<3
Contoh:
Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
x2 + 5x + 6 0
(x + 2)(x + 3) 0
Harus diingat bahwa hasil perkalian dua bilangan akan bernilai positif
kalau kedua bilangan itu bertanda positif atau kedua-duanya bertanda negatif.
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan ini, pertama kita harus menganggap
bahwa kedua suku bertanda positif dan dicari himpunan penyelesaiannya,
kemudian menganggap bahwa kedua suku bernilai negatif dan dicari himpunan
penyelesaiannya.
Kasus 1:
Bila kedua bilangan, yaitu (x + 2) dan (x + 3) bertanda positif. Atau
(x + 2) 0 dan (x + 3) 0. Ini akan terpenuhi bila x -2 dan x -3.
Bilangan yang memenuhi kedua pertidaksamaan tersebut hanyalah jika x
-2.
Kasus 2:
Bila kedua bilangan, yaitu (x + 2) dan (x + 3) bertanda negatif. Atau
(x + 2) 0 dan (x + 3) 0. Ini akan terpenuhi bila x -2 dan x -3.
Bilangan yang memenuhi kedua pertidaksamaan tersebut hanyalah jika x
-3. Jadi himpunan penyelesaian pertidaksamaan:
1.28 Matematika Ekonomi ⚫
(x + 2)(x + 3) 0
adalah
{x x -2} {x x -3}
yaitu
{x -2 x -3}
+ + - - + +
-3 -2
{x x -2} {x x -3}
dan ditulis
{x -2 x -3}
1. a a
Contoh:
7 7 dalam hal ini 7 = 7
-12 -12 dalam hal ini 12 > -12
|a| |a|
3. =
|b| |b|
Contoh:
11 | 11|
=
13 | 13 |
4. a + b a + b
Contoh:
Bila a = -3 dan b = 5, maka (-3) + 5 -3 + 5
atau 2 -3 + 5 karena 2 < 8
5. a - b a - b
Contoh:
Bila a = -3 dan b = 5 maka (-3) - 5 -3 - 5
atau -8 -3 - 5 karena 8 > -2
Perhatikan sifat no. 6 dan 7, berlaku juga untuk pertidaksamaan dengan tanda <
atau > dengan cara mengganti tanda dengan tanda > atau mengganti tanda
dengan tanda <.
1.30 Matematika Ekonomi ⚫
Contoh:
Carilah himpunan penyelesaian pertidaksamaan x - 3 5
Dari sifat no. 7 maka diperoleh penyelesaian x - 3 5 atau x - 3 −5 jadi
agar pertidaksamaan terpenuhi, maka x 8 atau x -2, dan himpunan
penyelesaiannya adalah {x x 8 atau x -2}
LAT IH A N
x +5
7) Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 0 adalah:
x -3
a. {x x < -5}
b. {x x > 3}
c. {x -5 < x < 3}
d. {x x < -5 atau x > 3}
1
c. {x x > }
3
d. {x x < -7}
1) 3 - 5x < 1
- 5x < -2
2
x>
5
2
Himpunan penyelesaiannya: { x x > }
5
2) 3 + 5x 3x + 5
2x 2
x1
Himpunan penyelesaiannya: { x x 1 }
3) 10 - 6x < x - 4
-7x < -14
x>2
Himpunan penyelesaiannya: { x x > 2 }
4) x2 - x - 20 > 0
(x-5)(x+4) > 0
+ + - - - + +
-4 5
Himpunan penyelesaiannya: { x x > 5 atau x < -4 }
5) x2 - 5x + 6 < 0
(x-2)(x-3) < 0
+ + - - - + +
2 3
⚫ ESPA4122/MODUL 1 1.33
6) x2 - 9 > 0
(x+3)(x-3) > 0
+ + - - - + +
-3 3
Himpunan penyelesaiannya { x x < -3 atau x > 3 }
x +5
7) 0
x -3
+ + - - - + +
-5 3
Himpunan penyelesaiannya { x -5 < x < 3 }
8) x - 2 < 5
-5 < (x - 2) < 5
untuk x - 2 < 5, maka x < 7
untuk x - 2 > -5, maka x > -3
Himpunan penyelesaiannya { x -3 < x < 7 }
9) 2x - 5 > 4
(2x - 5) > 4 atau (2x - 5) < -4
untuk 2x - 5 > 4, maka x > 4,5
untuk 2x - 5 < -4, maka x < -0,5
Himpunan penyelesaiannya { x x < -0,5 atau x > 4,5 }
2x + 4
10) x + 4 > x-3 atau 1
x −3
2x + 4
-1 > >1
x −3
untuk 2x + 4 > x - 3, maka x > -7
1.34 Matematika Ekonomi ⚫
1
untuk 2x + 4 < -x + 3, maka x <
3
1
Himpunan penyelesaiannya { x x >- atau x < -7 }
3
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
x+7
7) Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 0 adalah ....
x -1
A. { x x < -7 atau x > 1 }
B. { x x < -7 }
C. {xx>1}
D. { x -7 < x < 1 }
Daftar Pustaka
Baldani, J., Bradfield, J., & Turne, R. (1996). Mathematical economics. The
Dryden Press, Harcourt Brace College Publisher.
Haeussler, E.F., & Paul, R.S. (1996). Introductory mathematical analysis for
business economics, and the life and social sciences (8th ed). Prentice Hall
International Inc.
Hoy, M., Livernois, J., McKenna, C., Rees, R., & Stengos, T. (1996).
Mathematics for economics. Addison-Wesley Publisher Limited.
Jacques, I. (1995). Mathematics for economics and business (2nd ed). Addison-
Wesley Publishing Company.