Jbptitbpp GDL Irvanramad 23231 3 2013ta 2
Jbptitbpp GDL Irvanramad 23231 3 2013ta 2
Jbptitbpp GDL Irvanramad 23231 3 2013ta 2
Lapangan panas bumi Wayang Windu yang berada pada kertinggian 1280
sampai 2341 meter di atas permukaan laut merupakan daerah vulkanik kuarter (0.23
Ma) yang berasosiasi dengan gunung stratovolcano dari busur vulkanik Sunda
(Bogie and Mackenzie, 1998). Busur Sunda yang membentang dari bagian barat laut
Pulau Sumatera sampai ke Flores merupakan zona subduksi dari lempeng Samudera
Hindia - Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Bentuk zona subduksi
ini hampir tegak lurus di daerah Pulau Jawa dan semakin miring (oblique) saat berada
di daerah Pulau Sumatera (Hall, 2008). Hal ini mengindikasikan bahwa pembentukan
lapangan panas bumi berhubungan dengan aktivitas tektonik suatu area.
8
MV
PV
WV
Gambar 2.1 Peta Geologi lapangan panas bumi Wayang Windu (kotak jingga), terdiri dari tiga
satuan batuan yaitu satuan batuan Gunungapi Pengalengan (PV), Gunungapi Wayang Windu (WV),
dan Gunungapi Malabar (MV) (Silitonga, 1973) .
9
1. Endapan vulkanik Gunungapi Pengalengan
Terdapat di sepanjang selatan dari kaldera Malabar sampai cekungan
Pengalengan. Batuan pada endapan ini terdiri dari tuff halus, andesit yang
berbutir boulder sampai granule, basal dan piroklastik. Bagian atas endapan
ini mengandung batuan piroklastik dan breksi.
2. Endapan vulkanik Gunungapi Malabar tua
Endapan ini melingkupi hampir seluruh sisi area kaldera Malabar. Endapan
ini terdiri dari berbagai jenis lava basaltik dan andesitik, yang bercampur
dengan batu breksi vulkanik, jenis batuannya meliputi andesit, basal, andesit
basaltik, dan breksi andestik vulkanik.
3. Intrusi andesit Malabar tua
Ditandai dengan batuan yang memiliki tekstur porfiritik, serta memiliki
fenokris yang terdiri dari mineral plagioklas, piroksen, dan mineral mafik.
4. Endapan vulkanik Gunungapi Malabar muda
Endapan ini hanya terdistribusi di dalam kaldera Malabar saja. Batuan pada
endapan ini meliputi breksi piroklastik, andesit, dan breksi vulkanik.
5. Intrusi andesit Malabar muda
Ditandai dengan batuan yang memiliki matriks bertekstur hyalophyllitic serta
kehadiran tektur lain yaitu amegdaloidal. Fenokris batuan ini mengandung
mineral plagioklas dan piroksen.
10
Gambar 2.2 Peta Geologi komplek Malabar, struktur sesar yang ada di komplek ini berarah barat laut
– tenggara dan timur laut – barat daya. Secara umum kolom stratigrafi yang ada di komplek ini terdiri
dari unit stratigrafi endapan Gunungapi Pangalengan (kuning), unit stratigrafi endapan Gunungapi
Malabar (merah muda), dan unit stratigrafi intrusi Malabar (warna coklat dan oranye) (Susanto et al.,
2011).
Gambar 2.3 Cross Section kolom stratigrafi di komplek Malabar (lingkaran hitam) menunjukkan
batuan endapan Gunungapi Pangalengan (kuning) tertutupi batuan endapan Gunungapi Malabar dan
Wayang Windu (merah muda) (Susanto et al., 2010).
11
2.4 Manifestasi Permukaan di Komplek Malabar
12
2.5 Sistem Panas Bumi
Gambar 2.4 Ilustrasi sistem panas bumi vulkanik – hidrotermal. Terjadi suatu perpindahan panas dari
tubuh batuan beku ke permukaan (Lawless, 2008).
13
Sistem panas bumi yang berada di lapangan panas bumi Wayang Windu
berasosiasi dengan gunung stratovolcano, yaitu gunung Malabar. Fluida panas bumi
pada sistem ini akan menerima panas tertinggi dari intrusi magma (< 3700C) dan
kedalaman reservoir umumnya berada pada kedalaman < 1,5 km.
Gambar 2.5 Ilustrasi model konseptual panas bumi yang terdapat di stratovolcano andesit, reservoar
panas bumi memiliki temperatur < 3700C pada kedalaman < 1.5 km, sedangkan kedalaman batuan
intrusi berkisar antara 2 – 10 km (Hochstein dan Browne, 1992).
Sistem panas bumi memiliki beberapa elemen yang saling berkaitan satu sama
lainnya, elemen-elemen tersebut adalah:
1. Sumber panas (heat source), sumber panas lapangan panas bumi
umumnya berasal dari aktivitas magma.
2. Batuan panas (heat rock), batuan basement yang bersentuhan langsung
dengan sumber panas, sehingga energi panas dapat berpindah secara
konveksi maupun sporadis.
3. Batuan reservoir, batuan yang memiliki permeabilitas dan porositas yang
baik, sehingga air dapat mengalir melaluinya.
14
4. Fluida, fluida air menjadi elemen terpenting dari suatu sistem panas bumi,
fluida air umumnya berasal dari daerah resapan air yang berada di sekitar
lapangan panas bumi maupun berasal dari air meteorit.
5. Batuan penutup (cap rock), batuan ini memiliki porositas dan
permeabilitas yang buruk, sehingga tidak dapat dilewati oleh fluida.
Batuan ini diperlukan untuk menjaga agar uap tidak lepas ke udara bebas.
15
Sebuah turbin yang dipasang pada tahun 1999 berkapasitas 110 MWe,
merupakan salah satu turbin terbesar di dunia yang beroperasi pada lapangan panas
bumi (Murakami et al., 2000). Sebagai hasil dari pemasangan turbin ini, lapangan
Wayang Windu menjadi lapangan panas bumi dengan pengembangan tercepat pada
saat itu.
Pada tahun 2001 sebuah perusahaan swasta asing membeli 50 % saham
kepemilikan proyek Wayang Windu. Sumur vertikal MBD – 1 yang kurang produktif
dipindahkan dan menjadi sumur produksi terbesar pada saat itu. WWQ – 3, sebuah
sumur dalam lainnya juga dipindahkan, namun tidak sesukses MBD – 1. Penurunan
tekanan reservoir membuat terjadinya penurunan produksi fluida pada saat itu, namun
sekarang telah distabilkan kembali pada daerah dominasi uap (Bogie et. al., 2008).
Star Energy mengambil alih lapangan ini pada tahun 2004. Sebuah program
pemboran baru dimulai pada Agustus 2006 untuk menyuplai turbin kedua yang juga
berkapasitas 110 MWe. Sumur pertama dalam program ini selesai dibor (MBD – 5)
menghasilkan uap yang ekivalen dengan 40 MWe, membuat sumur uap tersebut
menjadi yang terbesar di dunia pada saat itu. Keseluruhan delapan sumur pemboran
mencapai total produksi 180 Mwe (Ibid).
Hanya bagian selatan dari batas barat lapangan panas bumi Wayang Windu
yang telah dilakukan pemboran secara intensif (gambar 2.6). Hasil survei MT yang
dilaksanakan oleh Anderson et al., (1999,2000) menemukan hubungan elevasi kontur
dari dasar lapisan konduktif yang dihasilkan oleh hidrotermal smectite, selanjutnya
lapisan konduktif ini disebut sebagai konduktor. Kemenerusan konduktor di luar
daerah pemboran dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk perluasan ke daerah
utara (gambar 2.6).
16
Kombinasi data sumur dan survei MT tebaru, menginterpretasikan andesit
stratovolcano berpusat pada G. Puncak Besar (gambar 2.6). Potensi sumber pada
bagian utara diperkirakan sekitar 4 km pada arah timur – barat. Total potensial daerah
ini mencapai 40 km2.
Gambar 2.6 Lokasi sumur panas bumi, manifestasi termal, dan puncak gunung pada lapangan panas
bumi Wayang Windu dan hubungannya dengan lapisan konduktif.
Sumber : modifikasi dari (Bogie et al., 2008).
17