Konfigurasi Router Mikrotik Sebagai Gateway Pnetlab

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

KONFIGURASI ROUTER MIKROTIK SEBAGAI

INTERNET GATEWAY MENGGUNAKAN PLATFORM PNETLAB


Oleh : Fajar Riandani, S.Kom

A. TOPOLOGI JARINGAN / SKEMA JARINGAN

Internet menggunakan Cloud_NAT pada PnetLab, Router menggunakan CHR Mikrotik


(RAM : 256MB), dan Client menggunakan VPCS (RAM : 64MB).

B. Konsep Internet Gateway


Konfigurasi router MikroTik sebagai Internet Gateway melibatkan penggunaan perangkat
MikroTik untuk menghubungkan jaringan lokal (LAN) ke Internet. Ini melibatkan
pengaturan alamat IP, penggunaan Network Address Translation (NAT) untuk berbagi satu
alamat IP publik, firewall untuk keamanan, pengaturan routing, konfigurasi DNS, DHCP,
dan monitoring jaringan. Internet Gateway ini memungkinkan perangkat dalam jaringan
lokal untuk mengakses sumber daya di Internet dan juga menyediakan lapisan keamanan
dengan mengontrol lalu lintas masuk dan keluar. Dengan memahami konsep ini, Anda
dapat mengatur MikroTik sebagai Internet Gateway untuk mengelola akses Internet
dalam jaringan Anda.

C. Konfigurasi Router
Adapun langkah-langkah konfigurasi yang dilakukan pada router Mikrotik adalah sebagai
berikut:
1. Jalankan Router Mikrotik dengan mengeklik tombol Play.
2. Tunggu beberapa saat jika sudah berwarna hijau silahkan diklik 2x.
3. Jika sudah muncul tampilan login pada terminal, silahkan login dengan user dan
password default dari mikrotik yaitu admin dan password kosong.

4. Muncul tampilan untk melihat software license, pilih atau ketik n saja untuk no.

5. Bersihkan layer terminal dengan menekan tombol CTRL+L atau clear.

6. Rubah identitas router mikrotik agar memudahkan nanti untuk mengecek.

7. Konfigurasi DHCP Client untuk merequest IP Address dari Router ISP.


8. Memverifikasi konfigurasi DHCP Client pada interfaces ethet4 karena interface
tersebut terhubung dengan internet, verifikasi dilakukan dengan menggunakan
perintah print. Apabila statusnya menjadi bound maka konfigurasi DHCP Client sudah
berhasil dan Router mendapatkan informasi IP Address yang dibutuhkan.

9. Menambahkan pengalamatan IP Address pada interface ether2 yang terhubung ke


Switch yang mengarah ke PC Client 1 dan Client 2. Tambahkan sesuai dengan topologi
192.168.1.1/24 interface kearah ether2.

10. Memverifikasi konfigurasi IP Address yang sudah dikonfigurasi baik itu menggunakan
DHCP Client maupun static. Seharusnya ada 2 IP Address yaitu IP Address yang
mengarah ke internet (ether4) dan IP Address yang mengarah ke Client (ether2).

11. Konfigurasi DNS Server agar Router dapat terhubung ke internet dan dapat menjadi
DNS Server bagi client, sehingga client tidak perlu menggunakan DNS luar.

12. Memverifikasi konfigurasi DNS Server.


13. Memverifikasi atau menguji menggunakan ping koneksi dari Router ke Internet
apakah berjalan dengan baik atau tidak. Jika reply maka berjalan dengan baik dan jika
timeout maka dicek kembali konfigurasinya.

14. Mengatur konfigurasi Network Address Translation untuk berbagi pakai koneksi
internet sehingga Client LAN dapa terkoneksi dengan Internet. Disini yang harus
diperhatikan adalah parameter out-interface yang mengarah ke internet.
Ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether4 action=masquerade

15. Memverifikasi konfigurasi NAT apakah sudah berhasil atau belum menggunakan
print.

D. Konfigurasi Client-1
1. Jalankan VPCS client-1 dengan mengeklik tombol play, tunggu sampai berwarna hijau.

2. Klik 2x pada VPCS tersebut, lalu atur IP Addressnya sesuai dengan topologi. Jika ip
address router yang mengarah ke client-1 adalah 192.168.1.1 maka ip tersebut akan
akan menjadi gateway client-1. Kemudian IP Address client-1 bisa menggunakan ip
selain 192.168.1.1 misalnya 192.168.1.2.
3. Jika berhasil menambahkan IP Address maka muncul seperti ini

4. Uji koneksi dari client-1 ke router dengan menggunakan ping. Langkah ini untuk
mengecek apakah client-1 sudah terhubung dengan router atau belum. Jika reply
maka sudah terhubung dan jika timeout silahkan dicek konfigurasinya.

5. Konfigurasi DNS pada client-1 agar dapat terkoneksi dengan internet. Disini kita
menggunakan DNS Router yang juga merupakan gateway client-1.

6. Verifikasi konfigurasi IP address dan DNS pada client-1.


7. Uji koneksi client-1 ke internet menggunakan ping.

8. Simpan konfigurasi VPCS client-1.

E. Konfigurasi Client-2
Lakukan hal sama dengan tutorial konfigurasi Client-1 yang membedakan adalah
konfigurasi IP Address clientnya.

Semoga berhasil …………..

Anda mungkin juga menyukai