Sop Pencegahan Transmisi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

TRANSMISI

No Dokumen
:275/SOP/PMP/PKMPATI.I/
SOP IV/2023
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditandatangani Oleh
Kepala UPTD dr. HerianiRetnoningsih
Puskesmas NIP1976031220050120
08

1 Pengertian Kewaspadaan yang diterapkan untuk memutus mata rantai


transmisi mikroba penyebab infeksi pada pasien yang diketahui
maupun dugaan terinfeksi atau terkolonisasi patogen yang dapat
ditransmisikan lewat udara (airborne), droplet, kontak dengan
kulit maupun lingkungan yang
terkontaminasi
2 Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan kewaspadaan berdasarkan
transmisi
3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pati 1
Nomor :275/SOP/PMP/PKMPATI.I/IV/2023 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) di Puskesmas Pati 1
4 Referansi 1. Permenkes RI No.269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis.
2. Permenkes RI No.46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter,
dan Tempat Mandiri Praktik Dokter Gigi.
3. Permenkes RI No.44 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas.
4. Permenkes RI No.43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
5 Prosedur/ 1. Penempatan pasien
Langkah- a. Transmisi melalui droplet
langkah - Tempatkan diruang rawat terpisah bila tidak
memungkinkan kohorting, bila keduanya tidak
memungkinkan , buat pemisah dengan jarak >1
meter antar tempat tidur dan jarak dengan
pengunjung
- Pertahankan pintu terbuka , tidak perlu
penanganan khusus terhadap udara dan ventilasi.

b. Transmisi melalui udara (airborne)


- Tempatkan pasien diruang terpisah
dengan aliran udara ≥ 12 ACH
- Usahakan pintu ruang pasien selalu tertutup
- Bila ruang terpisah tidak memungkinkan, tempatkan
pasien dengan pasien lain yang mengidap mikroba
yang sama, jangan dicampur dengan infeksi yang lain
dengan jarak > 1 meter
2. Penggunaan APD petugas
a. Transmisi melalui droplet
- Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan
bersih nonsteril saat masuk keruangan pasien, ganti
sarung
tangan setelah kontak dengan bahan infeksius
(feses, cairan tubuh/darah, cairan drain)
- Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari
kamar pasien dan cuci tangan dengan antiseptik
- Gunakan masker bila bekerja dalam radius 1 meter
terhadap pasien, masker seyogyanya menutupi mulut
dan hidung, dipakai saat memasuki ruang rawat pasien
dengan infeksi saluran nafas
- Gaun bersih/ tidak steril dipakai saat memasuki
ruangan rawat pasien bila baju yang digunakan
tembus air
- Jaga agar tidak terjadi kontaminasi silang antara
pasien dengan lingkungan dan dari lingkungan
pasien lain
b. Transmisi melalui airborne
- Gunakan masker repirator ( masker N95 ) saat
masuk ruang rawat pasien
- Bila melakukan tindakan dengan kemungkinan
timbul aerosol, gunakan sarung tangan, tutup
kepala, google, gaun/ apron dan sepatu booth

3. Peralatan untuk perawatan pasien


a. Transmisi melalui droplet
- Tidak perlu penanganan udara secara khusus
- Desinfeksi permukaan yang dilakukan terjadwal
dengan baik (desinfeksi permukaan dilakukan setiap
hari dan dilakukan bongkaran besar setiap
minggunya)
b. Transmisi melalui airborne
- Tidak perlu penanganan udara secara khusus
- Desinfeksi permukaan yang dilakukan terjadwal
dengan baik (desinfeksi permukaan dilakukan setiap
hari dan dilakukan bongkaran besar setiap
minggunya)
6 Diagram Alir
Penempatan pasien

Transmisi melalui

Transmisimelalui droplet Udara


(Airbone)

Penggunaan APD Petugas

Transmisi melalui droplet Transmisi melalui Udara


(Airbone)

Petugas mencuci
tangan
7 Dokumen
Terkait
8 Unit Terkait Semua Unit Pelayanan

Rekaman Historis Perubahan

Tgl.
N Yang Dirubah Isi Perubahan
Mulai
o
Diberlakuk
an
1
2
3

Anda mungkin juga menyukai