Manual Sanitarian Kit
Manual Sanitarian Kit
Manual Sanitarian Kit
i
MODUL D.10. PENGUKURAN SAMPEL KESADAHAN / HARDNESS _________________________________ 78
MODUL F.4. COMPACT DRY ESCHECERIA COLI DAN COLIFORM (EC) _____________________________ 126
ii
MODUL G.3. PETUNJUK PENGGUNAAN ALKOHOL SWAB _________________________________________ 131
iii
A1
MODUL A.1. PETUNJUK PENGGUNAAN THERMOHYGROMETER
TRH - 2000
Pendahuluan
Alat ini mengukur dan menampilkan suhu dan kelembaban relatif, secara serentak juga
Fitur-Fitur
1. Indikator Baterai
2. Suhu
3. Kelembaban
5. Indikator Alarm
6. Tombol Fungsi
7. Sensor/Probe
Petunjuk Penggunaan
1. Bukalah penutup baterai dan pasanglah 2 buah 1.5V "AAA" baterai pada kompartemen baterai.
- Tekan dan tahan tombol “MODE” sampai keterangan waktu dan tanggal yang terdapat dibagian
- Tekan “MODE” sekali untuk mengeset tahun sampai keterangan tahun berkedip, kemudian
- Selanjutnya untuk mengeset bulan, tanggal, alarm dan waktu hanya perlu menekan tombol
1
A1
“MODE” secara bergantian saja, kemudian tekanlah"▲"atau"▼"untuk menaikkan atau
menurunkan nilai.
- Setelah itu, tekanlah tombol "MODE" sekali lagi, maka siklus penyetingan akan diulangi lagi. Untuk
4. Tekanlah "℃/℉"dan tombol "MODE" secara serentak untuk mengaktifkan atau mematikan fungsi
penunjuk waktu, dan juga untuk merekam kembali hasil pembacaan MAX/MIN.
Catatan
- Jangan menyimpan atau mengoperasikan alat di tempat yang sangat panas ataulembab .
- Bukalah baterai jika alat disimpan untuk jangka waktu lama untuk mencegah bateraibocor.
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:
2
A2
MODUL A.2. PETUNJUK PENGGUNAAN ANEMOMETER
ANMO - 300
Anmo - 300 ini sangat ideal untuk kecepatan udara dan pengukuran volume rendah. Probe dapat
dipanjangkan dari 0,26 ke 1,2m memiliki kepala sensor probe 8.5mm dan sangat ideal untuk
ventilasi dan difuser. Instrumen ini baik untuk survei ventilasi, AC, kamar bersih, penutup aliran,
1. Indikator Baterai
3. Unit Suhu
7. Ikon Hold
8. Ikon MAX/MIN
9. Ikon AVG/rata-rata
3
A2
Deskripsi Instrumen
1. Konektor Probe
2. Layar LCD
3. Tombol SET
6. Tombol MAX/MIN
8. Tombol Power
Tombol Keterangan
4
A2
Prosedur Pengukuran
4. Ketika menggunakan instrumen pada pertama kalinya, Jika pembacaan tidak menunjukkan “0”
pada saat penutup sensor belum terbuka, maka tekan tombol “ ” selama 2 detik hingga
- Instrumen tidak dapat digunakan pada lingkungan dengan suhu rendah setelah
6. Pada kepala sensor terdapat indikator tanda panah, pastikan arah panah berlawanan dengan
arah angin. Layar atas akan menampilkan nilai suhu udara. Layar yang bawah akan
7. Ketika indikator baterai menunjukkan tanda lemah, maka gunakan adaptor untuk mengisi
5
A2
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:
6
A3
MODUL A.3. PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL LUX METER
LT - 4000
Pengaplikasian lux meter LT-4000 ini biasa digunakan untuk sumber elektro optik, penelitian,
metalurgi bagunan, inspeksi industri dan juga kontrol pencahayaan. Alat ini tidak hanya dapat
menghitung nilai terkini, maksimum, minimum pencahayaan dan suhu, namun juga dapat
Struktur Alat
a. Sensor Pencahayaan
b. Layar LCD
f. Tempat Baterai
a. Indikator Baterai
f. Perbandingan
g. Rentang Pencahayaan
h. Unit LUX
i. Unit FC
j. Unit Pencahayaan Terintegrasi
k. Rata-rata
l. Integrasi
m. Pembacaan Pencahayaan
n. Memori
o. Menghapus
p. Melihat Kembali Data
7
q. Unit Suhu
PENGOPERASIAN
Power On/Off
Setelah memasang baterai, tekan dan tahan selama dua detik untuk menyalakannya, dan
Tekan untuk mengatur cahaya latar dan penahanan data mengikuti urutan: lampu latar mati
dan penahanan data (pengaturan default), lampu latar menyala dan data ditahan, lampu latar
menyala dan data ditahan, dan lampu latar mati, dan lampu latar mati dan data bertahan.
Indikator HOLD pada LCD menunjukan data pengukuran terkunci dan tidak dapat berubah, jika
tidak ada indikator HOLD maka data dapat diperbarui secara otomatis.
Tekan atau untuk beralih ke layar yang menunjukkan pencahayaan dan suhu maksimum,
dan tekan dan tahan selama dua detik untuk memasuki layar untuk mengatur mati otomatis.
Di layar ini, tekan untuk memilih CLO (shutdown otomatis dinonaktifkan) atau OPE (shutdown
otomatis diaktifkan), lalu tekan dan tahan selama dua detik untuk mengaktifkan pengaturan
Tekan atau untuk beralih ke layar yang menunjukkan pencahayaan dan suhu minimum,
dan tekan dan tahan selama dua detik untuk memasukilayar untuk mengatur penyimpanan
otomatis data pencahayaan. Di layar ini, tekan untuk memilih CLO (penyimpanan otomatis
dinonaktifkan) atau OPE (penyimpanan otomatis diaktifkan), lalu tekan dan tahan selama dua
detik agar pengaturannya berlaku dan kembali ke layar yang menunjukkan pencahayaan dan
suhu minimum.
8
A3
Penyimpanan Manual
Tekan atau untuk beralih ke layar yang menunjukkan pencahayaan dan suhu saat ini, dan
tekan dan tahan selama dua detik untuk masuk ke layar untuk menyimpan data pencahayaan
secara manual (paling banyak 60 grup). Di layar ini, tekan untuk menyimpan data
pencahayaan saat ini, lalu tekan dan tahan selama dua detik untuk keluar dan kembali ke
Penentuan titik pengukuran terdapat dua metode, tergantung kebutuhan dalam pengukurannya,
yaitu :
1. Penerangan Setempat : objek kerja, berupa meja kerja maupun peralatan lainnya. Bila merupakan
2. Penerangan Umum : titik potong garis horizontal panjang dan lebar ruangan pada setiap jarak
• Jika luas ruangan <10 m maka penentuan titik setiap 1 m pada garis horizontal panjang
2
dan lebar
1m
1m
1m
•
2 2
Jika luas ruangan 10 m - 100 m maka penentuan titik setiap 3 m pada garis horizontal
9
A3
3m
3m
3m
• Jika luas ruangan >100 m maka penentuan titik setiap 6 m pada garis horizontal panjang
2
dan lebar
6m
6m
6m
6m
10
A3
Catatan Perawatan Instrumen
1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:
11
A4
MODUL A.4. PETUNJUK PENGGUNAAN PARTICULATE DUST METER
DAZ - 400
DAZ-400 memiliki fungsi mengukur PM2.5, PM10, penghitungan partikel debu, suhu dan kelembaban.
Produk ini dilengkapi dengan presisi pengukuran tinggi, kinerja stabil dan operasi sederhana dan nyaman
untuk dibawa. Sangat cocok untuk lingkungan indoor keluarga, kantor, di dalam mobil dan lingkungan
alam, dll
1 Case
2 Tahun/Bulan/Hari
3 Indikator Baterai
4 Unit Penghitung
7 Kelembaban
8 Suhu
9 Objek Pengukuran
10 Unit Pembobotan
12
A4
Fungsi Tombol
[RUN]
(1) Pada tampilan awal tekan tombol ini untuk melakukan pengukuran.
2 (2) Selama melakukan pengukuran selama 50 detik, semua tombol idak akan
[ENTER]
(1) Pada mode record histori, tekan untuk konfirmasi yang dipilih.
fungsi
3
(3) Pada mode fungsional parameter, tekan untuk konfirmasi penyimpanan
setelah perubahan
[SHIFT]
(1) Pada mode record histori, tekan untuk memilih tempat unit
Pada mode fungsional parameter, tekan untuk memilih fungsi parameter yang
4
akan diubah
13
A4
Tombol Atas [▲]
(1) Pada mode Record histori, gunakan untuk menambahkan 1 dari setiap
bagian
5 (2) Pada mode fungsional parameter dan pergantian status: gunakan untuk
(1) Pada tampilan awal, tekan tombol untuk masuk ke mode record histori lalu
fungsi parameter
(2) Pada mode Record histori, gunakan untuk mengurangi 1 dari setiap bagian
6 (3) Pada mode fungsional parameter dan pergantian status: gunakan untuk
[BACK]
(1) Pada mode record histori dan fungsi parameter, tekan untuk kembali ke
tampilan awal
7
(2) Pada mode record histori, tekan untuk keluar dari pengubahan
Prosedur Pengukuran
1. Instrumen harus ditempatkan di ruang terbuka sebelum pengukuran untuk menghindari pemblokiran
sensor.
4. Tekan tombol [RUN] di menu utama dan instrumen akan memasuki kondisi pengambilan sampel 120
detik.
5. Setelah selesai pengambilan sampel, hasil pengukuran akan ditampilkan pada tampilan layar.).
Catatan: jangan melakukan pengukuran pada saat pengisian daya untuk mencapai hasil pengukuran
Bak Sekali 0 - 35
Baik 35- 75
14
A4
Sedikit Berpolusi 75 - 115
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:
15
A5
MODUL A.5. PETUNJUK PENGGUNAAN SOUND LEVEL METER
SENS-700 PRO
Sound Level Meter ini didisain untuk kebutuhan pengukuran teknis keselamatan, kesehatan,
kantor keselamatan industri dan kontor kualitas kebisingan dalam beberapa lingkungan seperti
1. Deskripsi Alat
1. Wind Screen
2. Mikrofon
3. Layar LCD
5. Tombol Backlight
6. Tombol HOLD
9. Tombol Max/Min
16
A5
14. USB
Icon Fungsi
LCD 4 Digit
17
A5
REC Merekam data
3. Fungsi Tombol
Tombol Fungsi/Keterangan
Menyalakan lampu latar LCD, dan lampu otomatis akan mati jika tidak ada aktifitas
selama 30 menit
Tekan sekali untuk menahan data yang sedang berjalan; tekan sekali lagi untuk
kembali ke pengukuran
Tekan sekali untuk melihat nilai maksimum; tekan sekali lagi untuk melihat nilai
minimum; dan tekan sekali lagi untuk kembali ke pengukuran
18
A5
4. Pengoperasian
a. Buka penutup baterai dan masukan baterai 9 volt kedalam tempat baterai
c. Nyalakan instrumen
lingkungan, dBC untuk kebisingan pada mesin atau sumber kebisingan lainnya.
f. Pilih ‘FAST’ untuk suara yang datangnya kejut atau tidak konstan dan ‘SLOW’ untuk suara
yang konstan
h. Tahan instrumen dengan mengunakan tangan atau tripod dengan ketinggian sekitar 1-1,5m
dari permukaan. Jarak yang baik untuk mengukur adalah 1 - 1,5m dari sumber suara ke
mikrofon
Perawatan Instrumen
1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:
19
A6
MODUL A.6. PETUNJUK PENGGUNAAN 5 IN 1 ENVIRONMENT METER
COMBI-5
Bacalah petunjuk berikut dengan seksama sebelum mencoba untuk mengoperasikan alat.
Gunakan alat sesuai dengan petunjuk yang ditentukan dalam manual ini.
5 in 1 Environment Meter dirancang untuk menggabungkan fungsi Sound Level Meter, Light
Meter, Anemometer, Humidity Meter dan Temperatur. Alat Ini adalah instrument yang ideal
untuk pengukuran lingkungan dengan aplikasi praktis yang berbeda untuk penggunaan
profesional, seperti pemantauan dan pengumpulan data suhu lingkungan dan kelembaban,
mengukur kebisingan di pabrik-pabrik, sekolah, kantor, bandara, perumahan, dll.
20
A6
12. Potentiometer
13. Soket probe anemometer dan Lux meter
14. Soket probe temperatur dan kelembaban
15. External DC 9V power supply
16. Lubang tripod
17. Penutup baterai
18. Sekrup penutup baterai
TAMPILAN LAYAR
21
A6
PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Buka penutup baterai dan pasang baterai 9V pada alat, pastikan arah kutub nya sudah benar.
2. Pasang kembali penutup baterai dan kencangkan sekrup.
3. Nyalakan alat dengan menekan tombol Power ON/OFF.
4. Tampilan akan muncul pada layar, tekan tombol MODE untuk memilih fungsi yang ingin di gunakan.
Note :
• Jika indikator baterai sudah habis, segera ganti baterai dengan yang baru.
• Pegang alat dengan benar dan posisikan pada area yang ingin di ukur, untuk pengukuran suara,
posisikan dalam jarak 1 ~ 1.5 meter dari sumber suara.
2. Tekan tombol
3. Pilih pembacaan suhu / kelembaban.
DATA HOLD
22
A6
POWER ON / OFF
2. Tekan tombol untuk memilih fungsi yang diinginkan : Sound Level, Air Velocity, Light.
PERAWATAN
• Hindari instrumen dari benturan / cairan / listrik tekanan tinggi / medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik.
• Hindari penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim.
• Lepaskan baterai jika alat tidak digunakan dalam waktu yang lama.
• Dilarang memodifikasi / membuka Cassing / melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional.
• Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen.
• Perawatan yang baik dapat memperpanjang umur instrumen.
• Pastikan power sudah off ketika membersihkan instrumen.
• Jangan menggunakan cairan pembersih kimia yang terlalu kuat.
• Gunakan kain kering dan lembut untuk membersihkan debu pada instrumen.
• Jagalah agar mikrofon pengukuran suara agar tetap kering dan tidak terkena cairan.
BANTUAN TEKNIS
23
B1
MODUL B.1 PETUNJUK PENGGUNAAN FOTOMETER
ZE-200
Tampilan Instrumen
Tutup Baterai
Power Connection
USB C
24
B1
Setelah tombol Power ditekan maka layar akan menampilkan menu sebagai berikut:
- User : Memasukan nama pengguna hingga 50, dan setiap pengguna nnya dapat
memasukan pengujian favoritnya sendiri.
Pengujian fotometri, juga disebut kolorimetri, melibatkan penambahan reagen (misalnya tablet,
bubuk, atau cairan) ke sampel air.
Reagen akan dirancang untuk bereaksi dengan bahan kimia tertentu yang menarik dalam sampel
dan membentuk larutan berwarna. Jadi, dengan mengukur kekuatan warna itu, konsentrasi
bahan kimia dapat dihitung.
25
B1
Blanko
Blanking adalah proses yang menetapkan nilai nol untuk pengujian. Karena perkembangan
warna diukur secara optik, blanking memastikan bahwa warna atau kekeruhan yang sudah ada
sebelumnya dalam sampel tidak mempengaruhi hasil akhir. Oleh karena itu, biasanya tabung
"Blanko" berisi: sampel air yang diuji tanpa reagen ditambahkan.
Tahap Pengujian
1. Untuk memulai proses blanko masukan air sampel yang diuji tanpa ditambahkan reagen ke
tabung yang bersih
2. Pilih “Blank”
3. Bar proses blanko akan tampil pada layar. Hindari memindahkan blanko pada saat bar blanko
berjalan
26
B1
4. Instrumen sukses melakukan blanking dan siap untuk dilakukan pengujian
5. Siapkan sampel yang akan diuji. Hampir seluruh reagen berbentuk tablet (Beberapa reagen
berbentuk cair maupun bubuk),
6. Sampel akan membentuk suatu warna. Masukan sampel yang suadh siap kedalam tabung cell
pada fotometer.
7. Tekan Pengujian(Measure)
8. Untuk beberapa pengujian akan menampilkan waktu tunggu yang spesifik untuk membentuk
warna pada sampel yang akan diuji. Pengujian yang tidak memiliki waktu tunggu tidak akan
menampilkan waktu tunggu dan akan langsung dilakukan proses pengujian
27
B1
Informasi Pesan
M3 dan M4 Blanko, sampel atau standar dipindahkan Ulangi blanko dan lihat petunjuk
terlalu awal
Penyebab umum yang dapat memicu salah satu pesan ini ditampilkan adalah kontaminasi pada
jendela optik atau gelas patri. Lihat bagian di bawah ini: Cara mencapai hasil yang akurat.Jika
pesan terus ditampilkan, harap hubungi kami PT Indo Tekhnoplus.
28
B1
Blanking adalah langkah penting karena menetapkan nilai nol untuk pengujian. Dalam
kebanyakan kasus tabung kosong dan tabung sampel harus identik kecuali untuk reagen
(misalnya tablet) yang telah ditambahkan ke tabung sampel.
Pengenceran
Jika konsentrasi dalam sampel berada di atas kisaran pengujian, layar hasil akan menunjukkan
tingkat kisaran atas dengan tanda lebih besar dari ">" di depannya. Maka akan perlu untuk
mencerkan sampel dan ulangi pengujian.
Tabung Pengenceran Palintest dirancang untuk membuat proses ini mudah dilakukan. Ini dapat
digunakan untuk mengencerkan sampel dengan faktor 2, 3, 4, 5 atau 10 kali. Jika pengenceran
lebih tinggi dari ini diperlukan, jarum suntik 10mL dapat digunakan dengan tabung pengenceran
untuk mengencerkan hingga 100 kali.
29
B1
- Penggunaan Tabung Pengenceran
volume sampel akan digandakan dengan menambahkan jumlah yang sama dari
air deionisasi).
4 Kemudian, isi ulang dengan air deionisasi hingga garis bertanda 'Air Deionisasi' atau "x1".
6 Gunakan sampel yang diencerkan ini dalam pengujian dengan cara biasa. Ini
7 Kalikan hasil pengujian yang diperoleh dengan faktor pengenceran yang digunakan (dalam hal
ini x2).
8 fotometer Expert dapat diatur untuk melakukan perhitungan secara otomatis dan menyimpan
hasil perhitungan dalam log. Ini membutuhkan penggunaan Label.
Catatan
1 Tingkat pengenceran yang lebih tinggi dapat dicapai dengan mengulangi proses pengenceran,
kemudian mengalikan kedua pengenceran tersebut. Misalnya pengenceran x10, diikuti dengan
pengenceran x2 akan menghasilkan pengenceran x20 (10 x 2)
2 Tabung pengenceran dan spuit harus dibilas secara menyeluruh setelah digunakan dengan air
deionisasi.
Ini merupakan alternatif dari metode yang diberikan dalam catatan 1 di atas, untuk tingkat
pengenceran di atas x10.
1. Tentukan tingkat pengenceran sampel yang diperlukan dan lihat tabel di bawah ini untuk
tingkat pengisian yang benar dalam jarum suntik.
Pengenceran Pengisian Syringe
dengan air sampel
X10 10 ml
X20 5 ml
30
B1
X25 4 ml
X50 2ml
X100 1ml
2. Tempatkan ujung spuit ke dalam sampel dan tarik sebagian ke dalam spuit. Sesuaikan plunger
jarum suntik sampai level sesuai dengan level pengisian yang sesuai yang ditunjukkan dalam
tabel dan ilustrasi.
3. Keluarkan sampel dari spuit ke dalam tabung pengenceran yang bersih. Isi tabung dengan air
deionisasi hingga garis bertanda 'Air Deionisasi' atau 'x1'.
6. Kalikan hasil pengujian yang diperoleh dengan faktor pengenceran yang dipilih dalam tabel.
Misalnya, untuk menyiapkan pengenceran x50, isi spuit hingga 2mL (seperti yang ditunjukkan
pada tabel), keluarkan ini ke dalam tabung pengenceran dan isi dengan air deionisasi. Hasil tes
kemudian akan dikalikan dengan 50.
Apa pun aplikasinya, Fotometer dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengelola kondisi dalam
proses air atau badan air apa pun. Sistem label memungkinkan parameter yang relevan untuk
dikelompokkan bersama dan batas lulus dan gagal dapat ditetapkan secara terpisah untuk setiap
label.
Dengan menetapkan batas untuk parameter apa pun, Fotometer dapat memberikan umpan balik
instan kepada operator yang melakukan pengujian apakah hasilnya di luar kisaran yang
diharapkan atau dapat diterima.
Umpan balik pada hasil tes ini muncul di layar hasil pada saat itu dan dicatat dalam log hasil.
Bahkan jika batas-batas tersebut kemudian diubah, hasil log akan terus menunjukkan bahwa
hasil tersebut berada di luar kisaran yang dapat diterima pada saat pengujian.
31
B1
Proses untuk menetapkan batas lulus dan gagal melibatkan tiga langkah berikut:
• Membuat label.
Membuat Label
32
B1
Menambahkan Parameter Pada Label
Mengatur Batas
Menu Utama
Pemilihan Pengujian
33
B1
Log Pengujian
Menu ini memungkinkan untuk melihat hasil pengujian yang sudah tersimpan.
Tampilan awal setelah menu dipilih, akan menampilkan filer untuk opsi pengujian
Pilih filter yang akan dilihat, Contoh: “Parameter” hasil akan ditampilkan daftar dari semua
parameter yang ada
34
B1
Pilih salah satu parameter yang tersedia pada layar, Contoh: Bromin, Total
Jika batas ditetapkan untuk parameter, hasilnya diberi kode warna untuk menunjukkan apakah
hasilnya dalam batas lulus dan gagal yang ditetapkan.
35
B1
Jika batas ditetapkan untuk parameter, hasilnya diberi kode warna untuk menunjukkan apakah
hasilnya dalam batas lulus dan gagal yang ditetapkan.
User/Pengguna
Label
Label dapat dibuat, untuk memungkinkan penyortiran dan pengelompokan hasil pengujian dan
parameter serta menerapkan tingkat lulus dan gagal. Label juga digunakan untuk mengatur
faktor pengenceran yang secara otomatis akan menghitung dan menyimpan hasilnya dengan
benar untuk pengujian yang dilampirkan pada label tersebut. Lihat Menetapkan Batas Lulus dan
Gagal untuk Tes.
System Settings/Pengaturan
Menu di bawah ini muncul ketika Pengaturan Sistem dipilih. Masing-masing akan membuka sub-
menu. Setiap perubahan pada pengaturan ini akan disimpan saat instrumen dimatikan.
Perhatikan bahwa hilangnya daya secara tiba-tiba (jika instrumen hanya ditenagai oleh USB)
dapat mengakibatkan perubahan pengaturan tidak disimpan.
36
B1
37
B1
Sleep
fotometer dapat diatur sehingga setelah beberapa saat tidak aktif, ia akan beralih ke mode
penggunaan daya rendah termasuk mematikan layar. Periode dapat diatur dari 2 menit hingga
20 menit. Tidur juga dapat dinonaktifkan sepenuhnya. fotometer tidak akan masuk ke mode tidur
saat ditenagai oleh USB.
Pencahayaan
Format Tanggal
Hari(D), Bulan(M) atau Tahun(Y) dan disetel ke salah satu dari tiga opsi format
Gunakan atas atau bawah untuk mengatur tanggal dan waktu. Pengaturan waktu dengan format
24 jam
38
B1
Bahasa
Pilih bahasa antara Inggris, Prancis, Spanyol, China dan Bahasa Indonesia
Bel
Buzzer akan berbunyi saat fotometer dinyalakan dan saat timer tes berakhir. Buzzer dapat
dinonaktifkan tetapi akan diatur ulang menjadi aktif saat instrumen dimatikan.
39
B1
Label
Jika tidak ada label yang dipilih layar akan menampilkan : CLICK TO ADD/PILIH UNTUK
MENAMBAHKAN
Saat meninggalkan layar ini, Fotometer dapat diatur untuk meminta pengguna melampirkan
label ke hasil ini. (Lihat Mengatur Batas Berhasil dan Gagal).
Opsi ini mengatur kapan dan seberapa sering pengguna diminta untuk menambahkan label hasil
tes setelah tes air dilakukan.
• Manual - Tidak akan ada konfirmasi dan hasil dapat disimpan ke log tanpa label apa pun.
• Once – Layar hasil tes tidak dapat keluar. Ini mencegah hasil disimpan tanpa label dipilih. Setelah
label dipilih, tidak akan ada konfirmasi lebih lanjut dan label yang sama akan digunakan untuk
semua pengujian berikutnya hingga instrumen dimatikan.
• Every Test – Akan ada konfirmasi untuk label setiap kali tes dilakukan. Label yang dipilih
sebelumnya tidak akan muncul di layar pengujian.
User/Pengguna
Ini berfungsi identik dengan pengaturan di atas untuk label tetapi diterapkan ke Pengguna.
40
B1
Unit
Hal ini memungkinkan unit konsentrasi default untuk dialihkan dari mg/L ke ppm (bagian per
juta). Ini adalah unit yang setara dan merupakan pilihan pribadi yang digunakan.
Suhu
41
B1
Dinding tempat sel menampung serangkaian jendela optik untuk sumber cahaya dan sensor.
Oleh karena itu, setiap kontaminasi dalam sel optik dapat mempengaruhi keakuratan
pembacaan. Jika dibiarkan menumpuk, akan memicu pesan untuk ditampilkan (lihat bagian:
Pesan Informasi).
Kegagalan pada beberapa panjang gelombang saat menggunakan standar pemeriksaan juga
sangat mungkin disebabkan oleh kontaminasi permukaan pada optik. Ini selalu mempengaruhi
beberapa panjang gelombang lebih dari yang lain pada awalnya tetapi seiring waktu pada
akhirnya akan mempengaruhi semua panjang gelombang.
Menggunakan tabung fotometer yang basah di bagian luar dapat meninggalkan tetesan air pada
optik.
Ini akan bertindak seperti lensa dan dapat menyebabkan hasil yang tidak menentu, terutama
karena tidak stabil dan bergerak karena getaran saat instrumen digunakan.
Bersihkan jendela optik secara perlahan dengan kain lembut non-abrasif yang dibasahi dengan
air atau pembersih busa antistatis. Jangan gunakan pelarut.
Harap Dicatat: Kegagalan instrumen karena kontaminasi tidak akan ditanggung oleh
garansi
Penggantian Baterai
42
B1
Gunakan baterai 1.5V AA sebanyak 6 buah. Perhatikan polaritas ketika mengganti baterai
Klip pegas menahan baterai dengan aman di tempatnya. Tekan ujung '+' baterai, dan angkat
seperti yang ditunjukkan.
Masukkan baterai baru dengan cara yang sama tetapi tekan ke bawah
Dorong klip baterai ke dalam dengan lembut dan dorong penutup ke bawah hingga klip terkunci.
Ini akan menjaga segel air IP67.
43
B1
• Berhati-hatilah agar tidak merusak segel.
• Simbol pemantauan baterai mungkin tidak ditampilkan dengan benar saat baterai isi ulang
digunakan.
• Buang sel bekas secara bertanggung jawab dengan memastikannya untuk didaur ulang
44
B2
MODUL B.2. PETUNJUK PENGGUNAAN PH DAN TDS METER
XPT - 8
FUNGSI TOMBOL
Power/Kalibrasi
1. Tekan tombol untuk menyalakan atau mamatikan
2. Tekan dan tahan tombol untuk masuk ke mode kalibrasi
Fungsi Mode
1. Tekan tuntuk mengganti mode antara TDS (PPM), SALT (PPM), COND (µS)
2. Tekan dan tahan untuk merubah derajat OC atau OF
Hold/Max&Min
1. Tekan tombol untok masuk ke mode Hold
2. Tekan dan tahan tombol untuk masuk ke mode Maksimum/Minimum. Pada
mode ini, tekan tombol dengan lembut untukmendapatkan nilai maksimum dan
minimum.
3. Tekan dan tahan tombol lagi untuk keluar dari mode ini dan kembali ke mode
pengukuran
PEMASANGAN BATERAI
1. Buka penutup baterai dengan menggunakan kunci “L” yang telah disediakan
2. Masukan 4 buah baterai berukuran 1,5V (AAA), pastikan kutub baterai yang dipasang sesuai
3. Tutup kembali penutup baterai dengan menggunakan kunci “L” yang telah disediakan
PENGUKURAN pH
1. Tekan tombol power untuk menyalakan instrument.
2. Masukan probe pada sampel yang ingin diukur.
3. Tunggu instrument hingga hasil akhir pengukuran didapat.
PENGUKURAN TDS
1. Putar dan lepas ring dekat probe
2. Ganti Probe pH dengan Probe TDS
3. Pasang kembali ring probenya
4. Tekan tombol power untuk menyalakan instrument.
5. Pilih TDS dengan menekan tombol “MODE”
6. Masukan probe pada sampel yang ingin diukur.
7. Tunggu instrument hingga hasil akhir pengukuran didapat.
FUNGSI H/M
1. Tekan tombol H/M untuk masuk ke mode fungsi. Ikon HOLD akan muncul, dan pembacaan
akan terkunci. Untuk kembali tekan tombol tersebut lagi.
45
B2
2. Tekan dan tahan tombol “H/M” untuk masuk ke mode maksimum dan minimum hingga
muncul ikon MAX atau MIN. angka maksimum dan minimum akan muncul ketika menekan
tombol dengan lembut. Untuk keluar dari mode ini tekan dan tahan tombol “H/M” hungga
ikon MAX dan MIN menghilang, dan kembali ke mode pengukuran
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:
46
B3
MODUL B.3. PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL WATER TESTER
XPT-6
• FUNGSI ALAT
Alat Digital Water Tester berfungsi sebagai alat pengukur kualitas air yang meliputi beberapa
parameter sekaligus (pH, ORP, Temp., Conductivity, TDS, Salt). Hasil pembacaan alat akan
ditampilkan pada layar display berupa angka digital.
• LAYAR DISPLAY
Keterangan :
• FUNGSI TOMBOL
TOMBOL FUNGSI
MODE Memilih parameter pengukuran.
Tekan dan tahan selama 3 detik untuk masuk ke mode
pengukuran suhu (◦C/F).
CAL Menyalakan / mematikan alat.
Tekan dan tahan selama 3 detik, untuk masuk ke mode
kalibrasi.
47
B3
• PERSIAPAN PENGUKURAN
1. Buka tutup pelindung probe yang ada di bagian depan.
2. Bilas probe dengan air bersih, lap hingga kering.
3. Lakukan kalibrasi dengan menggunakan buffer.
4. Setelah stabil tekan dan tahan tombol selama 3 detik untuk masuk ke mode kalibrasi.
5. Display akan menampilkan CAL dan angka 7.00 yang berkedip. Setelah itu akan muncul “SA” dan
“END” yang menandakan kalibrasi sudah selesai.
6. Bilas probe dengan air bersih, lanjutkan dengan kalibrasi buffer pH 4.00 dengan cara yang sama
seperti langkah di atas.
4. Setelah stabil tekan dan tahan tombol selama 3 detik untuk masuk ke mode kalibrasi.
5. Display akan menampilkan CAL dan angka 1413 uS/cm yang berkedip. Setelah itu akan muncul
6. “SA” dan “END” yang menandakan kalibrasi sudah selesai.
• PENGUKURAN PH
1. Tekan tombol MODE untuk memilih parameter Ph.
2. Setelah melakukan kalibrasi, bilas probe dengan air bersih.
3. Celupkan kedalam air / sampel / larutan yang ingin diukur.
4. Aduk perlahan dan tunggu hingga pembacaan stabil.
• PENGUKURAN ORP
1. Tekan tombol MODE untuk memilih parameter ORP.
2. Bilas probe dengan air bersih.
3. Celupkan kedalam air / sampel / larutan yang ingin diukur.
4. Aduk perlahan dan tunggu hingga pembacaan stabil.
48
B3
• PENGUKURAN COND, TDS, SALT
1. Tekan tombol MODE untuk memilih parameter COND, TDS, SALT.
2. Setelah melakukan kalibrasi, bilas probe dengan air bersih.
3. Celupkan kedalam air / sampel / larutan yang ingin diukur.
4. Aduk perlahan dan tunggu hingga pembacaan stabil.
• MENGGANTI BATERAI
1. Kendurkan / putar bagian leher alat, pisahkan probe nya.
2. Angkat penutup baterai untuk membuka tempat baterai.
3. Masukan baterai dengan sisi kutub yang benar.
4. Tutup kembali dan pasang kembali probe.
Penutup
baterai
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen
49
B4
MODUL B.4. PETUNJUK PENGGUNAAN PH METER INSCIENPRO
XPT-11
Pengoperasian:
Kalibrasi:
1. Rendam elektroda dalam larutan buffer standar yang nilai pH-nya 7,0. Aduk perlahan dan tunggu sampai
tampilan stabil.
2. Sesuaikan pembacaan ke 7,0 (25 °C) dengan menyetel pemangkas yang terletak di sebelah kanan meteran
dengan obeng.
3. Setelah kalibrasi, bilas elektroda dengan air bersih dan lap hingga kering.
4. Celupkan elektroda ke dalam larutan sampel yang akan diukur. Aduk perlahan dan tunggu sampai
pembacaan stabil dapat diperoleh.
5. Tidak perlu mengkalibrasi sebelum setiap penggunaan. Tapi itu harus dilakukan setiap dua minggu atau
setelah 10 kali penggunaan.
6. Setelah pengukuran, bilas elektroda dengan air bersih dan ganti topi pelindung. Spons di tutup pelindung
harus selalu disimpan basah dengan menambahkan air bersih.
CATATAN: Ganti baterai baru saat daya gagal menyala atau tampilan memudar.
50
B4
Spesifikasi
⚫ Range : 0-14.0 pH
⚫ Resolusi : 0.1 pH
⚫ Ketepatan : ±0.2 pH
⚫ Environment : 0-50˚C
⚫ Baterai : DC 9V
⚫ Size : 158 X 40 X 34 mm
51
B5
MODUL B.5. PETUNJUK PENGGUNAAN TDS METER INSCIENPRO
XPT-12
Pengoperasian:
Kalibrasi:
1. Sesuaikan pembacaan ke 143 us/cm untuk KONDUKTIVITAS atau 95 ppm untuk TDS pada 25 °C
dengan menyetel pemangkas yang terletak di sisi kanan meteran dengan obeng.
2. Setelah kalibrasi, bilas elektroda dengan air bersih dan lap kering untuk mengukur.
3. Celupkan elektroda ke dalam larutan sampel yang akan diukur. Aduk perlahan
4. Setelah pengukuran, bilas elektroda dengan air bersih dan ganti tutup pelindung.
CATATAN: Ganti baterai baru saat daya gagal menyala atau tampilan memudar.
52
B5
Spesifikasi
53
C1
MODUL C.1. PETUNJUK PENGGUNAAN FOOD THERMOMETER
IFT - 200
Termometer ini merupakan termometer inframerah non-kontak, dan juga termometer kontak dengan
Probe. Anda dapat memilih hanya satu Mode secara bersamaan tetapi dapat mengubah Mode sesuka hati.
Harap diingat untuk menjauhkan diri dari bayi dan anak-anak dan jangan menggunakannya untuk aplikasi
terkait keamanan.
Lensa Inframerah
Probe
Pembacaa
n Lamp
Inframerah u
Pembacaa
Indikator
n Probe
Cek Penutup Karet
Tombol
HACCP (Tempat Baut)
Scan
Tombol
Tombol
Probe Mode Penutup
Baterai
#Pada saat tombol “SCAN” ditekan maka secara otomatis lampu akan menyala
Cukup arahkan termometer pada target pengukuran dengan "Lensa Inframerah" dan tekan tombol
Pindai (inframerah) untuk menampilkan suhu permukaan. Rasio jarak ke target adalah 2,5: 1 oleh karena
Saat memindai, suhu terbaru akan diperbarui pada LCD dan pengukuran akan terus berlanjut selama
tombol Pindai (inframerah) ditekan. Ketika tombol Pindai (inframerah) dilepaskan, ikon "Tahan" akan
muncul di layar dan pengukuran terakhir akan tetap terlihat selama 15 detik sebelum tampilan menjadi
kosong.
o o
Seleksi Mode= MIN → MAX→ LOCK→ C/ F→ EMIS
54
C1
Termometer akan menampilkan pembacaan minimum atau maksimum selama periode pengukuran hanya
Untuk menggunakan mode minimum, Tekan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol “MODE” →
“SCAN (inframerah). Dan terus tekan tombol “SCAN” (inframerah) untuk pengukuran.
Untuk menggunakan mode maksimum, silakan tekan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol
“MODE” *dua kali → Tombol “SCAN” (inframerah). Dan terus tekan tombol “SCAN” (inframerah)
untuk pengukuran
Mode Kunci
Mode kunci sangat berguna untuk pemantauan suhu yang berkelanjutan. Termometer akan terus
menampilkan suhu hingga 60 menit atau hingga tombol Pindai (inframerah) ditekan. Untuk memanfaatkan
mode kunci, silakan tekan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol “MODE”* tiga kali → Tombol
“SCAN”(inframerah).
o o
Mode C Atau F
o o
Untuk mengubah mode ‘ C’ atau ‘ F’, silakan tekan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol
“MODE” * empat kali → tombol “SCAN” (inframerah). Langkah yang sama dapat diambil saat beralih
o o
dari F ke C.
Emisivitas
Termometer inframerah dilengkapi dengan emisivitas standar 0,95. Emisivitas dapat diubah dari 0,10 (10E)
menjadi 1 (100E). Perubahan hanya boleh dilakukan oleh personel yang berpengalaman. Untuk informasi
yang berkaitan dengan emisivitas material tertentu, silakan hubungi pengecer terdekat. Catatan:
termometer inframerah non-kontak tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam mengukur suhu
55
C1
Untuk mengubah emisivitas, silakan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol “MODE” * lima kali →
Pasang termometer pada target ukuran dengan "Probe" dan tekan tombol “Probe” untuk terus
menampilkan suhu hingga 4 menit. Setelah itu perangkat akan mati secara otomatis untuk
memperpanjang usia baterai. Tekan tombol Probe akan mengganggu pemindaian untuk menampilkan
suhu terakhir dengan kata-kata “HOLD”. Untuk masuk kembali pemindaian cukup tekan tombol Probe
lagi.
Probe termometer kontak mungkin rusak jika melebihi spesifikasi kisaran suhu pengukuran.
Untuk menghindari sengatan listrik dan kerusakan termometer, jangan mengukur sirkuit hidup di
mana tegangan melebihi 24V AC RMS atau 60V DC dengan probe termokopel.
Pemeriksaan HACCP
Fitur "HACCP CHECK" tergabung dalam suhu termometer kami untuk secara grafis menunjukkan zona
suhu kritis. Ikon dan indikator LED yang terletak di atas layar menunjukkan produk makanan tetap dalam
suhu "Zona Bahaya" HACCP yang aman atau tidak aman. Lampu LED hijau dan merah akan selalu menyala
sebelum dimatikan.
LED Hijau muncul dengan ikon “ ” menunjukkan kondisi dingin atau beku yang aman di
bawah 4oC (40oF) atau muncul dengan ikon “ ” menunjukkan suhu penahanan yang aman di atas
60oC (140oF).
Ketika suhu berada di antara 4oC dan 60oC, LED merah dengan ikon “ ” akan muncul dan
menunjukkan bahwa suhu jatuh di dalam "Zona Bahaya" HACCP dari 4oC hingga 60oC (40 ~ 140oF).
56
C1
Pesan Kesalahan
'Hi' atau 'Lo' ditampilkan ketika suhu yang diukur berada di luar rentang pengukuran.
“Er2”ditampilkan ketika termometer terpapar dengan perubahan suhu ambien yang cepat.
“Er3”ditampilkan ketika suhu lingkungan melebihi 0oC (32oF) atau +50 oC (122 oF). Termometer harus
dibiarkan banyak waktu (minimal 30 menit) untuk stabil ke suhu ruang kerja.
Untuk semua pesan kesalahan lainnya, perlu mengatur ulang termometer. Untuk mengatur ulang,
menunggu daya mati secara otomatis, keluarkan baterai dan tunggu selama minimal satu menit, masukkan
kembali baterai dan hidupkan. Jika pesan kesalahan tetap ada, silakan hubungi Technical Support kami
untuk bantuan lebih lanjut.
57
C2
MODUL C.2. PETUNJUK PENGGUNAAN INFRARED DIGITAL THERMOMETER
IR - 805
1.Pendahuluan
Alat Infrared Digital Thermometer ini dibuat untuk mengurangi infeksi silang secara efektif. Alat ini memiliki
2 mode pengukuran yaitu BODY dan SCAN. Pada mode SCAN biasanya digunakan untuk mengukur suhu
tubuh manusia, lingkunganm susu, kopi, air, dll. Seedangkan dalam mode BODY biasanya digunakan untuk
mengukur temporal arteri seperti, ditengah permukaan kening sekitar bawah rambut hingga alis, untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan stabil. Terlalu kekiri atau kekanan dari tengah-tengah
2. Fitur
◆ Pengukuran Non-Kontak yang Presisi ◆ Mode dan Unit yang dapat dipilih
3. Keamanan
◆ Mohon baca petunjuk ini sebelum penggunaan alat ini
◆ Untuk hasil yang akurat, suhu ambient harus berada pada suhu 10~50℃
◆ Jangan gunakan cairan yang mudah menguap untuk membersihkan alat, gunakan kain kering.
58
C2
◆ Jangan membongkar alat ini tanpa teknisi yang berpengalaman
4.Petunjuk Penggunaan
◆ Jika alat ini disimpan ditempat yang dingin atau panas, diamkan sekitar 15 hingga 20 menit didalam
Note: Pastikan kulit kering dan tidak ada rambut yang menghalangi saat pengukuran.
Bagian yang
Suhu Normal
diukur
Anus 36.6℃~38.0℃/97.8℉~100.4℉
Oral 35.5℃~37.5℃/95.9℉~99.5℉
Ketiak 34.7℃~37.3℃/94.4℉~99.1℉
Telinga 35.8℃~38.0℃/96.4℉~100.4℉
0~2 36.4℃~38.0℃/97.5℉~100.4℉
3~10 36.1℃~37.8℃/97.0℉~100.0℉
11~65 35.9℃~37.6℃/96.6℉~99.7℉
>65 35.8℃~37.5℃/96.4℉~99.5℉
5. Spesifikasi
BODY: 32.0℃~42℃(89.6℉~107.6℉)
Measuring Range
SCAN: -50℃~260℃(-58℉~500℉)
32.0℃~35.9℃(89.6℉~96.6℉): ±0.3℃/0.5℉
39.1℃~42.5℃(102.3℉~108.5℉): ±0.3℃/0.5℉
59
C2
-50℃~0℃(-58℉~32℉): ±3℃/5.4℉
Resolution 0.1℃/0.1℉
Auto Power Off Alat akan otomatis mati jika 8 detik tidak terpakai
Weight 176g
Dimensions(L*W*H) 155×100×42mm
6. Deskripsi Alat
A. IR sensor
B. Layar LCD
C. Tombol Bawah
D. Tombol Menu
E. Tombol Atas
F. Trigger Pengukuran
G. Penutup Tempat Baterai
8. Cara Pengoperasian
8.1.Tahap Pengoperasian:
60
C2
8.1.2 Pegang alat pada bagian genggamannya dan arahkan sensor ke bagian yang ingin diukur dengan
jarak sekitar 5cm, dan tekan tombol Trigger, pengukuran akan selesai ketika alat mengeluarkan suara
"tick"
8.2.Deskripsi Fungsi
8.2.1 Penyimpanan data: Tersimpan secara otomatis untuk data pengukuran,Tekan Tombol “ ”“
8.2.3 Pemilihan unit suhu -Menu F1;alat menyala,tekan tombol“ ”selama 3 detik,F1 akan terlihat
dipojok bawah kanan pada LCD, tekan tombol“ ”“ ”untuk memilih unit suhu.
8.2.4 Mengaktifkan Alarm -Menu F2;Nyalakan alat, tekan tombol“ ”selama 3 detik,F1 akan terlihat
dipojok bawah kanan pada LCD, tekan tombolnya sekali lagi, alat akan masuk kemenu F2, Tekan tombol
8.2.5 Pengaturan angka alarm-Menu F3: Nyalakan alat, tekan tombol “ ” button for 3s,selama 3
detik,F1 akan terlihat dipojok bawah kanan pada LCD, tekan tombolnya dua kali, alat akan masuk
kemenu F3, Tekan tombol “ ”“ ” untuk mengatur angka alarm (dapat diatur 1.5℃ or 2.7℉)
8.2.6 Mengaktifkan Lampu Latar-Menu F4: Nyalakan alat, tekan tombol “ ” button for 3s,selama 3
detik,F1 akan terlihat dipojok bawah kanan pada LCD, tekan tombolnya tiga kali, alat akan masuk
◆ Buka penutup tempat baterai, ganti dengan baterai 9V yang baru dan tutup
61
C2
9. Perawatan
◆ Jangan gunakan cairan yang mudah menguap untuk membersihkan alat, gunakan kain kering.
◆ Jangan membongkar alat ini tanpa teknisi yang berpengalaman.
◆ Jangan direndam keair.
◆ Jangan simpan alat di ruangan yang bersuhu atau kelembaban tinggi.
10.Pertanyaan-Pertanyaan
10.1 Layar LCD “HI”: pengukuran melebihi batas,artinya, data pengukuran diatas 42.5℃/108.5℉ pada
10.2 Layar LCD “LO”: pengukuran dibawah batas,artinya, data pengukuran dibawah 32℃/0℉ pada
11. Accessories
◆ Buku Petunjuk Penggunaan ◆ Baterai 9V
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen
62
D1
MODUL D.1. PENGUKURAN SAMPEL ALUMINIUM
Pengujian Alumunium total di dalam air alami dan air hasil pengolahan.
Alumunium Sulfat banyak digunakan sebagai koagulan dalam pengolahan air minum. Penetapan kadar
Alumunium (residual Alumunium) biasanya diperlukan untuk pengawasan proses koagulasi
Alumunium dan proses penyaringan pada proses pengolahan air.
Garam Alumunium ada dalam air alami; kadarnya dilaporkan meningkat khususnya di daerah yang
berhujan asam. Kadar Alumunium yang tinggi, toksik bagi ikan dan kehidupan air. Penetapan kadar
Alumunium perlu untuk pengawasan lingkungan dan pengujian air yang akan digunakan untuk
perternakan ikan, dsb.
Pengujian Alumunium merupakan metode sederhana pengukuran kadar Alumunium di dalam air
alami dan air minum pada rentang 0 - 1,0 mg/l.
Metode
Alumunium bereaksi dengan indikator Eriockrom Sianin R dalam larutan sedikit asam menghasilkan
kompleks berwarna pink-merah. Adanya Asam Askorbat mengeliminasi interferensi dari Besi dan
Mangan. Pada metode Alumunium reagen-reagen dikemas ke dalam dua tablet pengujian. Prosedur
pengujian dilakukan dengan menambahkan masing-masing satu tablet ke dalam sampel air. Tablet
pertama akan mengasamkan air sehingga Alumunium koloidal menjadi larut, dan tablet ke dua akan
mendapar larutan sehingga kondisinya sesuai untuk melakukan pengujian.
Intensitas warna yang dihasilkan dari pengujian berbanding lurus dengan kadar Alumunium dan diukur
menggunakan Photometer .
63
D1
PROSEDUR PENGUJIAN :
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Aluminium
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
4. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent tablet Aluminium No. 1 kedalam kuvet,
5. Tambahkan reagent Tablet Aluminium No. 2 kedalam kuvet, hancurkan perlahan dan
homogenkan.
1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan
Interferensi
Keberadaan Polifosfat atau Fluorida dapat menyebabkan hasil pembacaan Alumunium menjadi
rendah. Polifosfat jarang ada dalam jumlah yang signifikan dalam sampel air normal. Fluorida hanya
ada dalam jumlah signifikan pada instalasi pengolahan air dengan proses fluoridasi. Karena itu sampel
sebaiknya diambil sebelum proses penambahan Fluorida dilakukan. Jika sampel diambil setelah proses
fluoridasi dilakukan, misalnya air yang sudah melalui sistem distribusi, atau sampel yang mengandung
Fluorida alami, kadar Alumunium harus dikoreksi. Untuk mendapatkan hasil Alumunium terkoreksi,
kalikan nilai kurva kalibrasi dengan faktor (1+0,4 F), dimana F adalah kadar Fluorida dalam mg/l. Kadar
Fluorida harus ditetapkan secara tersendiri dengan prosedur normal.
64
D2
MODUL D.2. PENGUKURAN SAMPEL AMONIA / AMMONIA
Pengujian Amonia dalam air alami, air minum atau air limbah.
Amonia merupakan produk turunan dari bahan yang mengandung nitrogen dalam air alami.
Amonia ditemukan dalam limbah rumah tangga dan industri. Amonia bersifat racun bagi ikan
dan kehidupan air lain, dan kadar Amonia harus selalu dipantau dalam air yang digunakan untuk
perternakan ikan dan akuarium. Pengujian Amonia secara rutin dilaksanakan untuk pengawasan
Metode
Pengujian Amonia didasarkan atas metode Indofenol. Amonia bereaksi dengan Salisilat basa
dengan adanya Klorin membentuk kompleks indofenol hijau-biru. Katalis ditambakan untuk
menjamin pembentukan warna secara lengkap dan cepat. Reagen disajikan dalam bentuk dua
5. Kuvet 10 ml.
PROSEDUR PENGUJIAN :
4. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
65
D2
5. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent Ammonia tablet 1, dan tambahkan
1. Ambil sampel dengan menggunakan suntikkan (Syringe) sampai batas x50 atau 2 ml
2. Siapkan tabung delution. Masukkan sampel dari syringe ketabung delution, tambahkan
3. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X50 pada saat pengenceran
Catatan
1. Pada suhu rendah kecepatan pembentukan warna pada pengujian rendah. Jika suhu
kurang dari 20oC biarkan selama 15 menit agar warna terbentuk lengkap.
2. Kadar Amonia dapat dinyatakan dalam berbagai cara. Faktor berikut dapat digunakan
untuk mengkonversi hasil pembacaan:
66
D3
MODUL D.3. PENGUKURAN SAMPEL KHLORIDA / CHLORIDE
Metode
Pengujian Klorida didasarkan pada sistem reagen dalam tablet yang mengandung Perak Nitrat. Klorida
bereaksi dengan Perak Nitrat menghasilkan Perak Klorida yang tidak larut. Untuk mengetahui kadar
Klorida, Perak Klorida yang tidak larut dalam sampel diukur tingkat kekeruhannya. Tingkat kekeruhan
berbanding lurus dengan kadar Klorida dan dapat diukur menggunakan Fotometer .
Pengujian dilangsungkan pada kondisi asam dan adanya pengoksidasi untuk mencegah interferensi
dari senyawa pengkhelat seperti EDTA dan Polifosfat, dan dari senyawa pereduksi yang mungkin ada
dalam air. Poliakrilat dapat menginterferensi hasil, oleh karena itu pengujian ini jangan dilakukan
untuk air industri yang diolah menggunakan poliakrilat.
PROSEDUR PENGUJIAN :
1. - Pengukuran air penyaringan Range: 0 – 50 mg/l Cl :
67
D3
Masukkan sample yang telah diencerkan sebanyak 10 ml ke tabung reaksi
10 ml.
- Pengukuran air di kolam renang, Natural Water, Air
Penyaringan Range : 0 – 500 mg/l Cl.
Masukkan 1 ml sampel dan di tambahkan air
aquades sebanyak 10 ml.
− Pengukuran Chlorine air garam, kolam renang Range 0 – 10.000 mg/l NaCl
Masukkan sampel sebanyak 0,5 ml dan tambahkan air aquadest sebnyak 100 ml. Dan
masukkan sampel sebanyak 10 ml kedalam botol 10 ml
− Pengukruan air Payau Range : 0 – 50.000 mg/l NaCl
Masukkan sampel 0.1 ml dan tambahkan air aquadest sebanyak 100 ml. Dan masukkan
sampel sebanyak 10 ml kedalam botol 10 ml
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Chloride 50.0mg/L
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
Faktor Konversi
Tergantung dari aplikasinya, hasil pengukuran Klorida dapat dinyatakan dalam beberapa cara. Faktor
konversi berikut disajikan untuk tujuan kemudahan:
Untuk Mengkonversi Hasil Dikalikan
Dari Ke Dengan
mg/l Cl mg/l CaCO3 1,41
mg/l NaCl mg/l CaCO3 0,85
68
D4
MODUL D.4. PENGUKURAN SAMPEL KLORIN / CHLORINE
Pengujian Klorin bebas, kombinasi dan total dalam air (Sisa Khlor dalam air).
Klorin dan senyawa yang menghasilkan Klorin banyak digunakan untuk mendisinfeksi air minum dan
kolam renang, untuk mengontrol pertumbuhan mikroorganisme dalam air dingin, dan pada
kebanyakan sistem pengolahan air lain. Pengukuran secara akurat residual Klorin merupakan aspek
penting pengawasan proses klorinasi tersebut.
Metode
Klorin bebas bereaksi dengan dietil-p-fenilen diamin (DPD) dalam larutan berdapar menghasilkan
warna pink. Intensitas warna yang dihasilkan berbanding lurus dengan kadar Klorin bebas.
Selanjutnya, penambahan Kalium Iodida berlebih menginduksi reaksi lebih lanjut kombinasi Klorin
yang mungkin ada. Sekarang, intensitas warna berbanding lurus dengan kadar Klorin total;
peningkatan intensitas menunjukkan peningkatan kadar Klorin kombinasi. Dengan cara ini
dimungkinkan untuk membedakan Klorin bebas dan kombinasi di dalam sampel. Intensitas warna
diukur menggunakan Fotometer.
2. Tablet DPD XF
3. Kuvet 10 ml
PROSEDUR PENGUJIAN :
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Chlorine, Free XR
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
4. Buang sampel hingga menyisakan beberapa tetes
69
D5
MODUL D.5. SAMPEL CHROMIUM
Kromium mungkin ada di air limbah industri tertentu, seperti yang berasal dari industri penyamakan,
pelapisan dan pelapisan. Kromium dapat terjadi dalam bentuk heksavalen seperti kromat dan
dikromat, atau dalam bentuk trivalen seperti garam kromium. Dalam persediaan air, hexavalent
chromium adalah penyusun yang sangat tidak menyenangkan. Kromium sementara, meski relatif
inert, juga dianggap tidak diinginkan.
Pengujian Chromicol menyediakan cara pengukuran yang mudah dengan cakupan rentang 0-1.0 mg/l.
Pengujian ini utamanya sangan berguna untuk melihat diferensiasi antara konsenterasi dari trivalent
dan heksavalen.
Metode
Pada metode Chromicol, garam kromium heksavalen dalam kondisi asam bereaksi dengan
diphenylcarbazide untuk menjadikan warna ungu. Hal ini membuktikan bahwa pengukuran dari
kromium heksavalen ada pada sampel. Reagen diberikan dalam bentuk tablet agar memudahkan
pengujian untuk dibawa dengan menambahkan tablet ke air sampel.
III VI
Untuk menentukan total kromium (Cr ) dan (Cr ) air sampel yang baru dilarutkan dioksidasi
menggunakan reagen bubuk untuk merubah kromium trivalent menjadi bentuk heksavalen. Tes ini
kemudian diulang untuk memberi ukuran kandungan kromium larut total air. Perbedaan andara
keduanya menjadi pembacaan pengukuran kromium trivalent.
Intensitas warna yang dihasilkan pada pengujian ini sebanding dengan konsenterasi kromium dan
pengukuran menggunakan Fotometer
2. Tablet Chromicol No 1
3. Tablet Chromicol No 2
4. Kuvet 10 ml
Prosedur Pengujian
1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam tabung 10 ml.
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Chromium (VI)
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
4. Tambahkan 1 tablet pereaksi Chromicol No. 1. Hancurkan terlebih dahulu dan aduk hingga larut.
5. Tambahkan 1 tablet pereaksi Chromicol No. 2. Hancurkan terlebih dahulu dan aduk hingga larut.
6. Masukan kedalam lubang kuvet
7. Biarkan waktu penghitung mundur selama 10 menit.
8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Cr.
9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.
70
D6
MODUL D.6. PENGUKURAN SAMPEL WARNA / COLOUR
Air murni menunjukkan warna biru muda bila dilihat secara mendalam. Warna ini dapat
dimodifikasi oleh kehadiran bahan organik, biasanya untuk warna kuning atau coklat. Perkiraan
intensitas warna ini digunakan sebagai sarana sederhana pemantauan air alami dan air olahan.
Metode
Warna air ditentukan photoelectrically menggunakan Photometer. sampel harus disaring untuk
menghilangkan padatan tersuspensi sebelum analisis untuk menentukan 'warna yang benar'
karena materi terlarut.
Warna air dinyatakan menggunakan warna skala platinum / kobalt (Pt / skala Co). Setiap unit
setara dengan warna yang dihasilkan oleh 1 mg / l platinum dalam bentuk asam kloroplatinat
dengan adanya 2 mg / l Cobaltous chloride hexahydrate. Unit ini identik dengan unit 'Hazen',
yang telah secara tradisional digunakan untuk mengekspresikan hasil dari estimasi visual warna
air.
PROSEDUR PENGUJIAN :
Catatan
Sampel yang mengandung kotoran logam, zat warna atau polutan industri lainnya, mungkin
menunjukkan warna yang berbeda dengan warna kuning-coklat alami. Tes ini mungkin tidak
cocok untuk sampel jenis ini.
71
D7
MODUL D.7. PENGUKURAN SAMPEL TEMBAGA / COPPER
Pengujian Tembaga bebas, berkelat dan total dalam air alami atau hasil pengolahan.
Tembaga secara alami ada dalam banyak sumber air mungkin sebagai hasil dari proses korosi
pipa dan sambungannya. Adanya tembaga dalam air minum menyebabkan perubahan warna
akuarium dan sumber air lain. Perangkat elektrolitik yang menghasilkan Tembaga dan ion Perak
digunakan untuk memurnikan air kolam renang.
Metode Copperol merupkan pengukuran Tembaga dalam air alami dan hasil pengolahan yang
sederhana pada rentang 0 - 5,0 mg/l. Pengujian dengan metode ini bermanfaat khususnya jika
Metode
Metode Coppercol garam-garam Tembaga direduksi menjadi bentuk kupri nya, kemudian
ungu. Metode ini mengukur ion Tembaga bebas dalam sampel. Pada pengujian tahap ke dua,
senyawa pendekompleksi ditambahkan dan akan menginduksi reaksi lebih lanjut dengan
senyawa Tembaga berkelat yang mungkin ada.
Reagen disajikan dalam bentuk tablet dan pengujian dengan mudah dilaksanakan dengan
menambahkan tablet ke dalam sampel air. Intensitas warna yang dihasilkan berbanding lurus
4. Kuvet 10 ml.
72
D7
PROSEDUR PENGUJIAN :
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Copper
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
4. Siapkan sampel dan tambahkan 1 reagen Coppercol No 1 tablet, hancurkan dan aduk
hingga merata.
1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]
73
D8
MODUL D.8. SAMPEL SIANIDA / CYANIDE
Sianida dapat dilepaskan ke air dalam tanah dan tanah dari proses alami dan dibuang ke air
permukaan yang mengalir dari pelapisan akhir pada logam, industri proses kimia, sektor
pertambangan, pencemaran tanah dan air permukaan dan pengendalian hama. Hal ini sangat
beracun bagi kehidupan laut dan terestrial.
Sianida dapat eksis sebagai Sianida bebas dan mudah dibebaskan dalam bentuk kompleks.
Pengujian sianida menyediakan metode sederhana untuk mengukur kadar sianida di perairan
alami dan diminum selama rentang 0 - 5 mg/l. Ini dapat digunakan untuk mendapatkan nilai
Cyanida bebas dan, dengan langkah pencernaan, untuk mendapatkan kadar Cyanida bebas dan
mudah dibebaskan.
Metode
Sianida bereaksi dengan Chloramine-T dalam kondisi asam membentuk cyanogen klorida. Ini
kemudian bereaksi dengan analog asam dimethyl-barbituric untuk awalnya menghasilkan warna
merah muda yang menggelapkan ke warna biru yang kuat selama waktu test. Pengujian ini hanya
dilakukan dengan menambahkan satu dari Tablet 1 lalu Tablet 2 ke sampel air. Intensitas warna
yang dihasilkan dalam pengujian sebanding dengan konsentrasi Sianida dan diukur dengan
menggunakan Fotometer.
Koleksi Sampel
Kumpulkan sampel dalam botol plastik dan uji sesegera mungkin setelah koleksi. Botol sampel
harus dicuci bersih dengan air deionisasi sebelum digunakan kembali.
Prosedur Pengujian
1. Masukan sampel 10ml kedalam tabung sampel. Note: Pengujian ini menggunakan
tabung sampel berdiameter 16mm
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Cyanide, Free
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko. Masukan blangko kedalam lubang kuvet dengan
menggunakan tubetest adapter, dan pilih blank.
4. Siapkan sampel dan masukan tablet Cyanide No. 1, hancurkan dan homogenkan.
5. Lalu tambahkan tablet Cyanide No. 2, hancurkan dan homogenkan
6. Diamkan selama 10 menit untuk perubahan warna. Tunggu sedikit lebih lama untuk
semua endapan sampai mengendap
74
D8
7. Jika kekeruhan terjadi, maka pengujian perlu diulang kembali dengan sampel yang
disaring
8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l.
9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.
Interferensi
Turbidity (kekeruhan)
Sejumlah besar kekeruhan akan menyebabkan pembacaan tinggi. Gunakan kertas saring dan
corong untuk menyaring sampel air yang sangat keruh sebelum memulai pengujian. Gunakan
sampel yang disaring untuk preparasi kosong dan contoh dalam prosedur pengujian. Hasil tes
kemudian harus dicatat sebagai Sianida terlarut.
Iron (Besi)
Tingkat tinggi Besi (> 10 mg/l) akan mempengaruhi tes. Ini harus dihapus sebelum pengujian.
Reagen Cyanide 1 adalah metode yang efektif untuk menghilangkan iron (Besi) (II) dan iron (Besi)
(III) sebagai garam klorida yang kemudian dapat disaring.
75
D9
MODUL D.9. PENGUKURAN SAMPEL FLUORIDA / FLUORIDE
Pengujian Fluorida di dalam air alami atau olahan. Fluorida ada secara alami di dalam air sumur
dan seringkali dicampurkan ke dalam air minum untuk mencegah kerusakan gigi. Kadar Fluorida
Pengujian Fluorida merupakan metode sederhana untuk memantau kadar Fluorida dalam air
METODE
Zirconil Klorida dan Eriokrom Sianin R bereaksi dalam larutan asam membentuk kompleks yang
berwarna merah. Warna ini dapat dirusak oleh ion-ion Fluorida, menghasilkan warna kuning
pucat Eriokrom Sianin. Perbedaan jumlah Fluorida dengan demikian menghasilkan rentang
Fluorida yang didasarkan pada metode kimiawi. Interferensi dari ion-ion Alumunium dan Besi
dihilangkan pada tahap pertama dengan membuat larutan bersuasana basa. Basa akan merusak
kompleks Alumunium-Fluorida dan Besi-Fluorida yang mungkin ada di dalam air. Interferensi
dari Kalsium, Fosfat dan Sulfat tidak bermakna pada kadar yang biasanya dijumpai di dalam air
alami atau air minum.
Pada pengujian Fluorida dua tablet reagen digunakan. Pengujian dilakukan dengan cara
menambahkan masing-masing satu tablet ke dalam sampel air. Warna yang dihasilkan dari
76
D9
PROSEDUR PENGUJIAN :
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
77
D10
MODUL D.10. PENGUKURAN SAMPEL KESADAHAN / HARDNESS
Metode
Pengujian Hardicol didasarkanpada metode kolorimetrik yang unik. Reagen-reagen disajikan dalam
bentuk tablet dan pengujian dilakukan dengan menambahkan tablet ke dalam sampel air yang diuji.
Pada kondisi pengujian Kalsium dan Magnesium yang terkontrol ion-ion bereaksi dengan indikator
Hardicol menghasilkan senyawa berwarna ungu. Intensitas warna yang dihasilkan berbanding lurus
dengan kesadahan total air dan dapat diukur dengan Photometer .
Hardness (Hardicol) : Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,
umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air
keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar
mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan
ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat.
PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam kuvet.
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Hardness, Total
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
78
D10
6. Masukan kedalam lubang kuvet
1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x3 atau 33,3 ml, tambahkan
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X3 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]
Interferensi
1. Kadar besi tidak biasa yang sangat tinggi (di atas 10 mg/l) menyebabkan hasil pengukuran
kesadahan total rendah.
2. pH yang diperlukan untuk berlangsungnya pengujian dikontrol oleh campuran dapar dalam
formulasi tablet. Walaupun demikian, untuk menghindari terlampauinya kapasitas dapar
karena sampel sangat asam atau basa, pH sebaiknya diatur hingga berada pada rentang 4
hingga 10, sebelum pengujian dilaksanakan.
79
D11
MODUL D.11. PENGUKURAN SAMPEL BESI / IRON
Besi terjadi secara luas di alam dan ditemukan di banyak perairan alami dan olahan. Besi adalah unsur
yang tidak baik jika kadar yang tinggi terdapat di pasokan air domestik maupun industri. Kehadiran zat
besi mempengaruhi rasa minuman dan menyebabkan warna pakaian menjadi rusak jika di cuci, alat
korosi pada pipa ledeng, permukaan kolam renang dan sejenisnya. Pembentukan endapan besi yang
tidak larut menyulitkan banyak aplikasi industri dan penggunaan air pertanian seperti irigasi. Dalam
industri kandungan besi yang tinggi dapat mengakibatkan kerugian karena dapat mengakibatkan
korosi pada perlengkapan industri.
Oleh karena itu, besi merupakan unsur penting untuk memantau perairan alami dan minum, untuk
pengendalian korosi di industri dan untuk pengecekan air limbah. Pengujian Besi HR memberikan tes
sederhana untuk penentuan kadar besi tinggi dalam air pada rentang 0 - 10 mg / l Fe. Tes ini merespon
besi ferrous dan besi dengan demikian memberi ukuran kandungan besi total air.
Metode
Besi HR didasarkan pada Pereaksi tablet tunggal yang mengandung thioglycollate alkali. Pengujian
dilakukan hanya dengan menambahkan tablet ke sampel air yang sedang diuji. The thioglycollate
mengurangi besi besi menjadi besi besi dan ini, bersama dengan besi besi yang sudah ada dalam
sampel, bereaksi untuk memberi warna merah muda.
Intensitas warna yang dihasilkan sebanding dengan konsentrasi besi dan diukur dengan menggunakan
Fotometer ZE – 200.
Prosedur Pengujian
1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam kuvet.
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Iron
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
4. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent tablet Reagent Iron HR, hancurkan dan
aduk homogenkan.
80
D11
5. Masukan kedalam lubang kuvet
Catatan
Perkembangan warna tes biasanya akan selesai dalam satu menit. Perkembangan warna yang
berkelanjutan setelah waktu ini mengindikasikan adanya kompleks besi terikat kuat di air. Dalam kasus
seperti itu, solusi pengujian harus tahan lama, misalnya 10 - 15 menit, sampai pengembangan warna
selesai.
Pada aplikasi industri tertentu, zat pengompleks yang kuat ditambahkan untuk bertindak sebagai
inhibitor korosi. Selain itu beberapa sampel mungkin mengandung kompleks besi yang diendapkan
atau partikel besi metalik. Sampel ini akan memerlukan Preparasi dengan prosedur laboratorium
standar jika diperlukan untuk menentukan kandungan besi total. Metode perlakuan Preparasi yang
biasa adalah pengasaman sample atau dididihkan, tergantung pada sifat sampelnya.
Untuk menggunakan uji Besi HR Besi setelah prosedur pra-perawatan tersebut, tambahkan tablet Besi
ke sampel yang diasamkan, atur pada pH 6.0 - 9.0 dengan menggunakan amonia atau natrium
hidroksida, kemudian bacalah bacaan pada fotometer
81
D12
MODUL D.12. PENGUKURAN SAMPEL MANGAN / MANGANESE
Mineral yang mengandung Mangan sering dijumpai dan garam-garam Mangan umum
ditemukan dalam sumber air alami. Adanya Mangan tidak diinginkan dalam air untuk
penggunaan domestik ataupun industri. Pada penggunaan domestik, adanya Mangan
menyebabkan pewarnaan coklat atau hitam pada cucian atau sambungan pipa walaupun pada
kadar yang sangat rendah. Pada industri kertas atau pengolahan akhir tekstil pewarnaan yang
mirip juga terjadi. Garam-garam Mangan menyebabkan rasa kesat (astringen) pada sumber air,
dan pada kolam renang menyebabkan warna air berwarna coklat.
Metode
Mangan yang ada dalam air mempunyai berbagai tingkat valensi. Pada tahap awal metode,
Mangan dengan tingkat valensi yang lebih rendah dioksidasi menjadi Permanganat dengan
bahan pengoksidasi. Pada tahap kedua Permanganat direaksikan dengan Leukomalakit Hijau
membentuk kompleks warna biru yang intens. Katalis dan penghambat ditambahkan ke dalam
tablet reagen untuk menjamin reaksi warna berlangsung dengan benar dan interferensi
dihilangkan.
Intensitas warna yang dihasilkan dari hasil pengujian berbanding lurus dengan kadar Mangan
total dan dapat diukur menggunakan Fotometer .
4. Kuvet 10 ml
Pengambilan Sampel
Mangan dengan cepat akan diabsorbsi oleh permukaan berbagai wadah sampel. Untuk
menghindari hilangnya Mangan dalam sampel yang akan diuji, lakukanlah pengujian secepat
82
D12
Karena pengujian ini sangat sensitif, gunakanlah selalu wadah gelas sebagai penampung sampel.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat di dalam laboratorium, disarankan untuk membilas gelas
penampung sampel dengan asam, kemudian dicuci dengan bersih dengan air deionisasi sebelum
penampung digunakan.
PROSEDUR PENGUJIAN
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Manganese
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
5. Tambahkan reagen Manganese No 2. Hancurkan dan aduk hingga merata, lalu tutup
1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
Catatan
1. Pembentukan warna sangat dipengaruhi oleh suhu. Untuk mendapatkan hasil yang
2. Untuk mendapatkan hasil yang optimal lama sampel didiamkan adalah 20 menit + 1 menit.
Perubahan warna lanjutan setelah rentang waktu tersebut sebaiknya diabaikan.
83
D13
MODUL D.13. PENGUKURAN SAMPEL NITRAT / NITRATE
Pengujian Nitrat di dalam air alami, air minum dan air buangan.
Nitrat secara normal ada dalam air alami, air minum dan air buangan. Nitrat yang memasuki sumber
air berasal dari busukan tumbuhan, penggunaan pupuk kimia pada pertanian modern dan dari oksidasi
senyawa nitrogen buangan rumah tangga dan industri.
Nitrat merupakan pengujian kontrol yang penting bagi sumber air. Air minum yang mengandung Nitrat
berlebihan dapat menyebabkan methemoglobinemia pada bayi yang disusui botol (blue babies).
Kementerian Kesehatan menetapkan kadar maksimum Nitrat sebesar 50 mg/l NO 3 dalam air minum.
Metode
Pada Metode Nitratest, Nitrat terlebih dahulu direduksi menjadi Nitrit, Nitrit yang dihasilkan
kemudian mengalami reaksi diazonium membentuk warna kemerahan.
Reduksi Nitrat dilakukan menggunakan serbuk Nitratest berdasar Seng yang unik, dan tablet Nitratest
yang membantu pembentukan flokulasi secara cepat setelah berkontak selama satu menit. Pengujian
berlangsung di dalam tabung Nitratest khusus wadah sampel berpengukuran dengan ujung meruncing
untuk memudahkan penempatan dan dekantasi sampel.
Nitrit yang dihasilkan dari tahapan reduksi, ditetapkan melalui reaksi dengan Asam Sulfanilat dengan
keberadaan N-(1-naftil)-etilen diamin membentuk warna kemerahan. Reagen-reagen yang disajikan
dalam bentuk tablet tunggal Nitricol ditambahkan ke dalam larutan yang akan diuji.
Intensitas warna yang dihasilkan dari pengujian berbanding lurus dengan kadar Nitrat dan diukur
menggunakan Photometer .
84
D13
4. Tutup tabung reaksinya dan kocok hingga mencair selama 1 atau hingga tabletnya terlarut.
5. Diamkan selama 1 menit
6. Homogenkan perlahan sebanyak 3 kali
7. Diamkan sekitar 3 menit atau hingga seluruh bubuknya mengendap
8. Dengan perlahan pindahkan 10ml cairan yang bening kedalam kuvet
9. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Nitrate LR
10.Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank.
11.Siapkan sampel dengan memasukan reagent Tablet Nitricol, hancurkan dan homogenkan
12.Masukan kedalam lubang kuvet
Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran dengan range 0 - 600 mg/l:
1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan Aquadest
sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
CATATAN
Untuk mengkonversi mg/l N ke mg/lNO3 kalikan hasil dengan 4,4.
Kadar Nitrat lebih besar dari 1,0 mg/l ditetapkan dengan mengencerkan sampel asli dengan air
deionisasi. Untuk mendapatkan rentang pengukuran 0 – 88 mg/l NO3 lakukan pengenceran sebagai
berikut:
Ambil tabung Nitratest. Tambahkan sampel sebanyak 1 ml menggunakan pipet atau penetes
berpengukuran. Isilah tabung Nitratest hingga tanda batas 20 ml dengan air deionisasi. Lanjutkan
prosedur pengujian pada langkah no. 2 sampai dengan 9 di atas. Kalikan hasil pembacaan dengan 20
untuk mendapatkan kadar Nitrat dalam sampel asli.
85
D13
Koreksi Nitrit
Metode Nitratest juga akan mengukur Nitrit yang ada dalam sampel. Pada kebanyakan air alami dan
air minum jumlah Nitrit kecil dibandingkan dengan kadar Nitrat. Jika diperlukan koreksi Nitrit,
tetapkan kadar Nitrit (sebagai mg/l N) dengan cara Nitrit (Nitricol) (lihat PHOT.24.) dan kurangi dari
kadar Nitrat (sebagai mg/l N) prosedur Nitratest.
86
D14
MODUL D.14. PENGUKURAN SAMPEL NITRIT
Pengujian Nitrit di dalam air alami, air minum dan air buangan.
Nitrit ditemukan di dalam air alami sebagai produk intermediari siklus nitrogen. Nitrit bersifat racun
bagi ikan dan kehidupan air lain, karena itu pada perternakan ikan dan akuarium kadar Nitrit harus
selalu dipantau. Pengujian Nitrit juga digunakan sebagai kontrol polusi air buangan, dan untuk
memantau kualitas air minum.
Metode
Nitrit dalam larutan asam akan bereaksi dengan Asaam Sulfanilat. Hasil reaksinya senyawa diazo yang
bergabung dengan N-(1-naftil)-etilen diamin membentuk warna kemerahan. Metode Nitricol
menggunakan reagen tablet tunggal yang mengandung kedua reagen tersebut dalam formulasi asam.
Pengujian dilakukan dengan menambahkan tablet ke dalam air yang akan diuji.
Intensitas warna yang dihasilkan dalam pengujian sebanding dengan kadar Nitrit dan dapat diukur
menggunakan Fotometer .
PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam kuvet.
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Nitrite LR
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
4. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent tablet Reagent Nitricol, hancurkan dan
aduk homogenkan.
87
D15
MODUL D.15. PENGUKURAN SAMPEL SELENIUM LR
• PRODUK
Range : 0 - 0,04 mg/l
Metode : Photometric
Cat.# : S3435.421
• PROSEDUR PENGUJIAN
1. Masukan air sampel kedalam tabung sebanyak 8,5 ml
2. Tambahkan 0,5 ml Reagent Se 1
3. Tambahkan 0,5 ml Reagent Se 2
4. Tambahkan 0,5 ml Reagent Se 3
5. Homogenkan selama 2 - 3 detik
88
D15
6. Tunggu selama 6 - 8 menit
7. Ukur sampel, lewat dari waktu tersebut pengukuran tidak valid
8. Digunakan blanko dari sampel yang sama. Namun, tidak di beri reagent.
9. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan pilih Selenium.
10. Lalu tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Fotometer ZE-200 muncul dialog [Masukan Blanko].
11. Masukkan Blangko yang berwarna jernih (Dapat Berupa Sample/Cairan Aquades/AquaBdes),
kemudian letakkan pada tube Fotometer ZE-200 untuk melakukan blanking, setelah proses
12. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Fotometer ZE-200, lalu
tutup dengan penutup fotometer, jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai
pembacaanya.
• CATATAN
1. Baiknya penyimpanan di kulkas.
3. Kuvet dicuci dengan sabun (sedikit teepol/sabun cuci piring cair) untuk menghilangkan senyawa
ditambahkan pereaksi dan sampel dua tidak ditambahkan pereaksi (sebagai blanko), guna
untuk membandingkan terbentuknya warna.
5. Memungkinkan senyawa lain dapat bereaksi dan mempengaruhi (perubahan warna) hasil akhir
pemeriksaan.
6. Alat ini sebagai screening. Untuk hasil uji akurat dapat dilakukan pengujian ke laboratorium
besar yang bersertifikasi. Dan alat ini tidak bisa dijadikan landasan hukum.
- Pastikan sampel jernih atau tidak ada suspensi. Jika sampel keruh baiknya disaring, hingga sampel
jernih atau tidak ada endapan.
89
D16
MODUL D.16. PENGUKURAN SAMPEL SULFAT / SULFATE
penggunaan bahan kimia seperti Alumunium Sulfat, Sodium Bisulfat (asam kering) dan Asam
Sulfat. Keberadaan Sulfat dalam kadar tinggi tidak diharapkan.
Dalam air industri yang mengandung Sulfat, lokalisasi karat pada pipa Besi, Baja dan Alumunium
terjadi sebagai akibat dari kerja bakteri pereduksi Sulfat. Bakteri ini menghasilkan Sulfida,
penyebab timbulnya cekungan khas pada permukaan logam.
Kadar Sulfat yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan beton bahan-bahan berbasis semen
karena pembentukan Sulfoaluminat. Inilah yang menjadi penyebab penggelembungan dan
hancurnya semen. Sulfat yang terkandung dalam air tanah dapat memengaruhi struktur beton
dan pipa pada sistem distribusi air; dan dapat menyerang celah-celah keramik pada kolam
Metode
Pengujian Sulfat I didasarkan atas reagen dalam satu tablet yang mengandung Barium Klorida
yang bersifat sedikit asam dalam formulasinya. Garam-garam Barium bereaksi dengan Sulfat
membentuk Barium Sulfat yang tidak larut. Pada rentang kadar tertentu dalam sampel, kadarnya
diketahui dari kekeruhannya. Derajat kekeruhan berbanding lurus dengan kadar Sulfat dalam
3. Kuvet 10 ml
PROSEDUR PENGUJIAN :
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Sulfate
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
90
D16
4. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent tablet Reagent Sulfate Turb, hancurkan
1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x8 atau 10.5 ml, tambahkan
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X8 pada saat pengenceran
Perhatian
Tablet Turb Sulfat masing-masing mengandung 20 mg Barium Klorida. Tablet-tablet ini jangan
termakan karena beracun. Hindari kontak langsung dan cucilah tangan setelah penggunaannya.
91
D17
MODUL D.17. PENGUKURAN SAMPEL KEKERUHAN / TURBIDITY
Kekeruhan merupakan parameter yang penting untuk karakteristik kualitas air. Kekeruhan
disebabkan oleh hamburan cahaya oleh materi tersuspensi seperti tanah liat, lumpur, halus dibagi
bahan organik dan anorganik. Sebuah pengetahuan kekeruhan memfasilitasi estimasi
konsentrasi zat tidak terlarut.
Metode:
Kekeruhan air ditentukan photoelectrically menggunakan Photometer. Dalam banyak sampel
kedua warna dan kekeruhan akan hadir. Dalam rangka untuk memisahkan efek dari kekeruhan
dan warna, sampel dibandingkan terhadap sebagian disaring dari air yang sama.
Metode telah dikalibrasi terhadap luas diakui formazin solusi kekeruhan. Kekeruhan dinyatakan
dalam Formazin kekeruhan Unit (FTU). Unit-unit ini secara luas setara dengan Jackson Turbidity
Unit (JTU) dan Nephelometric Turbidity Unit (NTU).
PROSEDUR PENGUJIAN :
Catatan :
Lampu perisai opsional tersedia untuk digunakan dengan Photometer. perisai ini cocok di ruang
pengujian dan mengurangi cahaya liar mencapai fotosel. Hal ini tidak perlu menggunakan perisai
cahaya saat melaksanakan tes ini di dalam ruangan atau di bawah cahaya luar berbayang.
Penggunaan perisai cahaya namun dianjurkan ketika pengujian untuk kekeruhan di bawah
kondisi pencahayaan yang terang atau variabel.
92
D18
MODUL D.18. PENGUKURAN SAMPEL SENG / ZINC
Senyawa Seng digunakan sebagai penghambat korosi pada industri sistem pendingin air atau industri
yang sejenis. Pemantauan kadar Seng diperlukan untuk memantau korosi pada sistem tersebut. Seng
atau logam yang mengandung Seng digunakan dalam banyak industri, sehingga air buangannya
banyak mengandung garam-garam Seng.
Pengujian Seng merupakan pengujian kadar Seng yang sederhana pada rentang 0 - 16 mg/l dan cocok
digunakan untuk pengujian pendinginan air dan limbah industri, dan untuk memantau kadar Seng
dalam air alami dan air minum.
Metode
Seng bereaksi dengan 5-(o-karboksifenil)-1-(2-hidroksi-5-sulfofenil)-3-fenil-formazan (Zincon) dalam
larutan basa menghasilkan warna biru yang intens. Reagen berwarna oranye. Tergantung dari kadar
Seng dalam air, warna yang dihasilkan rentangnya dari oranye hingga biru ungu. Pada pengujian Seng
satu tablet reagen mengandung Zincon dan dapar basa, didesain untuk kemudahan kerja. Prosedur
pengujian sederhana, hanya dengan menambahkan satu tablet ke dalam sampel air. Sampel yang
mengandung residu Klorin yang tinggi harus diolah dahulu dengan tablet penghilang Klorin untuk
mencegah pemudaran warna hasil reaksi.
Warna yang dihasilkan dari pengujian menunjukkan kadar Seng dan dapat diukur menggunakan
Photometer.
Tembaga bereaksi dengan cara yang sama dengan Seng, dan diperlukan prosedur koreksi
menggunakan EDTA bagi sampel yang mengandung sekaligus Seng dan Tembaga dalam kadar tinggi.
EDTA akan menghancurkan kompleks warna yang terbentuk oleh Seng.
93
D18
PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam kuvet.
2. Jika sampel memiliki klorin, masukan tablet Zinc-Dechlor, hancurkan dan homogenkan. Jika
tidak lanjut ketahap berikutnya
3. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Zinc
4. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
5. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent tablet Reagent tablet Zinc, hancurkan dan
aduk homogenkan.
6. Masukan kedalam lubang kuvet
7. Biarkan waktu penghitung mundur selama 5 menit dan homogenkan kembali.
8. Layar LCD fotometer akan menampilakan hasilnya mg/l Zn.
Catatan:
Reagen tablet EDTA dapat digunakan pada menu Zinc [copper present]
94
D19
MODUL D.19 PENGUKURAN ARSENIK
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk
alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida,
insektisida, dan dalam berbagai aloy.
- Pereaksi As 1 - Pereaksi As 5
- Pereaksi As 3
kaca)
6. Sambil menunggu keluarkan As Paper dan tetesi dengan Tambahkan As Pereaksi 4, sekitar
1-2 tetes sampai terbasahi permukaannya, dan biarkan agak kering sekitar 1-2 menit
7. Tambahkan kedalam tabung yang sudah berisi campuran pereaksi sebelumnya Pereaksi As
5, 1 gram (disarankan ditimbang dengan timbangan digital)
8. Segera Jepit/gantungkan As Paper pada botol sample tersebut dan kemudian tutup
9. Biarkan reaksi terjadi selama +/- 15 menit dan sesekali digoyang biarkan uapnya saja yg
95
D19
10. Buka tutup botol dan ambil As Paper dan samakan warnanya dengan Color chart yang
tersedia.
Note
Pengujian harus dilakukan pada ruangan berventilasi dengan aliran udara lancar dan baik, Wajib
menggunakan APD (sarung tangan Masker), Mengandung Bahan kimia Sangat Berbahaya dan
96
D20
MODUL D.20. PENGUKURAN SAMPEL CADMIUM
Produk :
Range : Semiqualitative (0-1.0 mg/l)
Metode : Colorimetri
Kadmium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cd dan nomor atom
48. Logam lunak dan putih kebiruan ini secara kimiawi serupa dengan dua logam stabil lainnya pada
golongan 12, seng dan raksa. Seperti halnya seng, Cd lebih menyukai tingkat oksidasi +2 dalam
sebagian besar senyawa dan, seperti raksa, ia menunjukkan titik lebur yang rendah dibandingkan
dengan logam transisi pada umumnya. Kadmium dan kongenernya tidak selalu dianggap sebagai
logam transisi, karena logam tersebut tidak memiliki kulit elektron d atau f yang terisi sebagian atau
seluruhnya, baik dalam bentuk unsur maupun dalam tingkat oksidasi umumnya. Konsentrasi kadmium
rata-rata dalam kerak bumi adalah antara 0,1 dan 0,5 bagian per juta (ppm). Cd ditemukan pada
tahun 1817 secara simultan oleh Stromeyer dan Karl Samuel Leberecht Hermann, keduanya di Jerman,
sebagai ketakmurnian dalam seng karbonat
Prosedur
1. Masukan 1 ml sampel ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan Pereaksi Cd-4 yang sudah dibuat sebanyak 2 tetes.
3. Sampel yang terindikasi mengandung Cd ditandai dengan perubahan menjadi warna kuning.
4. Tambahkan Pereaksi Cd-3 sebanyak 1 tetes.
5. Jika sampel tetap berwarna kuning terindikasi bahwa sampel mengandung Cd (positif).
NOTE :
1. Gunakan APD (sarung tangan, masker, kacamata dll). Siapkan 2 sampel. Sampel satu
ditambahkan pereaksi dan sampel dua tidak ditambahkan pereaksi (sebagai blanko), guna untuk
membandingkan terbentuknya warna.
2. Beberapa sampel jika direaksikan dengan Pereaksi Cd-4 biasanya akan tetap berwarna kuning.
Dan untuk mengetahuinya confirm dengan menambahkan Pereaksi Cd-3.
3. Pereaksi Cd-4 yang telah dibuat dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. Dan dapat
digunakan dalam waktu 1-2 jam.
4. Alat ini sebagai screening. Untuk hasil uji akurat dapat dilakukan pengujian ke laboratorium
besar yang bersertifikasi. Dan alat ini tidak bisa dijadikan landasan hukum.
D21
MODUL D. 21. TES PLUMBUM (LEAD TEST)
Timbal atau timbel (disebut juga plumbum atau timah hitam)[a] adalah unsur kimia dengan lambang
Pb dan nomor atom 82. Unsur ini merupakan logam berat dengan massa jenis yang lebih tinggi daripada
banyak bahan yang ditemui sehari-hari. Timbal memiliki sifat lunak, mudah ditempa, dan bertitik leleh
rendah. Saat baru dipotong, timbal berwarna perak mengilat kebiruan, tetapi jika terpapar udara
permukaannya akan berubah menjadi warna abu-abu buram. Timbal adalah unsur stabil bernomor
atom tertinggi dan tiga di antara isotopnya adalah hasil akhir peluruhan berantai unsur-unsur yang lebih
berat.
• Prosedur Pengujian :
1. Masukan sampel sebanyak 5 ml
2. Masukan Reagen Pb-1 sebanyak 3 tetes
3. Homogenkan, hingga berwarna kuning. Jika sampel berwarna lain memungkinkan terkontaminasi
unsur lain.
4. Masukan reagen Pb-2 sebanyak 1 microspoon
5. Homogenkan, jika sampel berwarna merah kompleks maka sampel positif mengandung lead.
NOTE :
1 Gunakan APD (sarung tangan, masker, kacamata dll). Siapkan 2 sampel. Sampel satu ditambahkan
pereaksi dan sampel dua tidak ditambahkan pereaksi (sebagai blanko), guna untuk membandingkan
terbentuknya warna.
2 Jika tidak homogen (terdapat 2 lapisan) kemungkinan sampel mengandung unsur lain.
3 Alat ini sebagai screening. Untuk hasil uji akurat dapat dilakukan pengujian ke laboratorium besar yang
bersertifikasi. Dan alat ini tidak bisa dijadikan landasan hukum.
98
E1
MODUL E.1. METANIL YELLOW TEST
• DESKRIPSI
Methanyl Yellow adalah zat warna sintetis berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk padat
atau serbuk. Pewarna ini digunakan untuk pewarna tekstil dan cat. Ciri-ciri makanan yang
diberi methanyl yellow adalah: berwarna kuning mencolok dan cenderung berpendar, serta
banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen misalnya pada kerupuk. Methanyl
Yellow juga merupakan salah satu zat pewama yang tidak diizinkan untuk ditambahkan ke
dalam bahan makanan. Methanyl Yellow digunakan sebagai pewama untuk produk-produk
tekstil (pakaian), cat kayu, dan cat lukis. Methanyl Yellow juga biasa dijadikan indikator reaksi
• PREPARASI SAMPEL
1. Siapkan sampel padat sebanyak +25 gr
PROSEDUR PENGUJIAN
1. Masukan 1ml larutan sampel kedalam tabung reaksi.
99
E1
4. Jika dalam beberapa menit sample berubah warna menjadi violet kemerahan, berarti
sample (+)
5. Bandingan dengan deret standart warna Methanyl Yellow pada Komparator Warna untuk
Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil Positif (+)
BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.
Contoh Prosedur
• METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 2 buah kuvet 10 ml
- Fotometer ZE-200
(bening).
3. Masukan 2 ml Larutan Sample tersebut kedalam tabung Cuvete.
100
E1
1. Ambil 2 ml Sample Cair, saring (jika diperlukan), hingga tidak keruh (bening)
Prosedur Pengukuran :
Yellow
4. Masukan blanko yang sudah disiapkan, masukan kedalam lubang kuvet, dan
pilih blank.
5. Masukan sampel yang sudah disiapkan
6. Masukan kedalam lubang kuvet
7. Layar LCD fotometer akan menampilakan hasilnya mg/l.
Note : Jika tidak terbaca (Out of Range “>” ) prosedur pengenceran sample (Dilution) dapat
Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika sample tidak
keruh / bening.
CATATAN
101
E2
MODUL E.2. RHODAMIN B TEST
DESKRIPSI
Rhodamin B adalah salah satu pewarna sintetik yang tidak boleh dipergunakan untuk
makanan, selain itu pewarna lainnya yang dilarang adalah Metanil Yellow, Rhodamin B
memiliki rumus molekul C28H31N2O3Cl, dengan berat molekul sebesar 479.000. Rhodamin
B berbentuk kristal hijau atau serbuk-ungu kemerah-merahan, sangat mudah larut dalam air
yang akan menghasilkan warna merah kebiru-biruan dan berflourensi kuat. Selain mudah
larut dalam air juga larut dalam alkohol, HCl dan NaOH. Rhodamin B ini biasanya dipakai
dalam pewarnaan kertas, di dalam laboratorium digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi
Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan Th. Rhodamin B sampai sekarang masih banyak digunakan untuk
mewarnai berbagai jenis makanan dan minuman (terutama untuk golongan ekonomi lemah),
• PREPARASI SAMPEL
5. Siapkan sampel padat sebanyak +25 gr
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
− 1 botol Pereaksi I uji Rhodhamin B
102
E2
PROSEDUR PENGUJIAN
5. Jika dalam beberapa menit cincin di permukaan atas sample berwarna menjadi merah,
6. Bandingan dengan deret standart warna Rhodhamin B pada Komparator Warna untuk
Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil Positif
Contoh Prosedur
103
E2
• METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
− 1 botol Pereaksi I uji Rhodhamin B
− Fotometer ZE-200
− 3 buah Pipet Plastik
Prosedur Pengukuran :
Note: Jika masih ada warna tersisa pada sample (air bagian bawah) maka tambahkan
Pereaksi RO-1 sebanyak 2 tetes dan Homogenkan (kocok) kembali.
4. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Rhodamine B
5. Masukan blanko yang sudah disiapkan, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih
blank.
6. Masukan sampel yang sudah disiapkan
104
E2
7. Masukan kedalam lubang kuvet
8. Layar LCD fotometer akan menampilakan hasilnya mg/l.
Note : Jika tidak terbaca (Out of Range “>” ) prosedur pengenceran sample (Dilution)
Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika sample
CATATAN
105
E3
MODUL E.3. FORMALDEHYDE TEST
diketahui melalui pengukuran semikuantitatif dengan melihat hasil perbandingan antara reaksi
• PREPARASI SAMPEL
PROSEDUR PENGGUNAAN
1. Siapkan tabung reaksi, masukkan 1 ml air sampel kedalam tabung reaksi, kemudian
tambahkan Pereaksi FO3-1 sebanyak 1 mg (1 microspoon)
2. Lalu tambahkan Pereaksi FO3-2 sebanyak 2-5 tetes.
3. Goyangkan tabung reaksi tersebut hingga tercampur / homogen, tunggu kurang lebih 5-10
Menit.
4. Jika sample mengandung Formalinmaka akan terbentuk perubahan warna larutan menjadi
warna violet.
106
E3
5. Bandingan warna violet yang dihasilkan dengan deret standart (dalam satuan mg/l).
Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil Positif (+)
BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.
Contoh Prosedur
• METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi I uji Formalin (FO3-1)
- 2 buah kuvet 10 ml
- 1 buah Fotometer ZE-200
107
E3
2. Saring larutan sample pisahkan dengan padatannya hingga tidak keruh (bening).
1. Ambil 2 ml Sample Cair, saring (jika diperlukan), hingga tidak keruh (bening)
2. Dan Masukan 2ml Sample (yg sudah disaring tsb) kedalam Cuvete.
garis)
Prosedur Pengukuran :
sample) .
blank.
6. Masukan sampel yang sudah disiapkan
7. Masukan kedalam lubang kuvet
8. Layar LCD fotometer akan menampilakan hasilnya mg/l.
Note : Jika tidak terbaca (Out of Range “>” ) prosedur pengenceran sample (Dilution) dapat
Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika sample tidak keruh
/ bening.
• CATATAN
1. Simpan reagen pada temperatur ruang dan tutup kembali reagen setelah digunakan.
2. Setelah pemakaian, bilas tabung uji dengan Aquadest.
3. Gunakan reagen sebelum masa kadaluarsa berakhir.
108
E4
MODUL E.4. BORAX TEST
• DESKRIPSI
Sodium borate atau sodium tetraborate atau disodium tetraborate Na 2B4O7·10H2O atau
dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.
Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air. Sering mengonsumsi makanan berboraks
akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks
menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf
pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan,
bahkan kematian.
• PREPARASI SAMPEL
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
PROSEDUR PENGUJIAN
1. Siapkan tabung reaksi masukkan 5 ml air dari sampel yang telah dilumatkan.
109
E4
2. Tambahkan reagent “ Borax – 1 “ sebanyak 3-5 tetes, diamkan selama 1 menit.
3. Siapkan “Curcumin Paper (Kertas borax)”,celupkan curcumin paper kedalam tabung yang
berisi sampel atau dapat juga teteskan sampel yang sudah di reaksikan ke curcumin paper.
4. Angin-anginkan hingga sisa air pada kertas hilang. Dan diamkan selama 10 menit.
5. Jika sample mengandung Borax (B4O72-) akan terbentuk perubahan warna dari kuning
menjadi merah bata. Untuk lebih meyakinkan bandingkan dengan standard borax yang di
perlakukan sebagai sampel.
6. Bandingan dengan deret standart warna Borax pada Komparator Warna untuk mengetahui
Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil Positif (+)
BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.
Contoh Prosedur
110
E4
• METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
2. Saring larutan sample pisahkan dengan padatannya hingga tidak keruh (bening).
1. Ambil 2 ml Sample Cair, saring (jika diperlukan), hingga tidak keruh (bening)
2. Dan Masukan 2ml Sample (yg sudah disaring tsb) kedalam Cuvete.
(kocok).
Prosedur Pengukuran :
3. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Borax
111
E4
4. Masukan blanko yang sudah disiapkan, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih
blank.
5. Masukan sampel yang sudah disiapkan
6. Masukan kedalam lubang kuvet
7. Layar LCD fotometer akan menampilakan hasilnya mg/l.
Note : Pilih Borax LR (low Range 0 – 1.000), pada setiap pemeriksaan dan Jika tidak terbaca (Out
of Range “>” ), segera pilih Borax HR (High Range 1.000 – 12.000) ukur kembali (tekan Read)
dan pada pembacaan Boraxs HR (High Range 1.000 – 12.000) tidak perlu memasukan Blanko
kembali, dan prosedur pengenceran sample (Dilution) dapat dilakukan jika diperlukan.
Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika sample tidak keruh
/ bening.
• CATATAN
secara langsung.
5. Untuk beberapa kasus, kertas kurkumin dapat langsung digunakan pada sample
dahulu.
112
E5
MODUL E.5. PORK DETECTION TEST
Pendahuluan
Bagi Agama atau golongan tertentu (Terutama Islam), daging babi dalam bentuk apapun dilarang
untuk dikonsumsi, bukan hanya dagingnya saja namun media / alat yang digunakan untuk mengolah
babi juga tidak boleh digunakan, selain bagi Agama atau golongan tertentu (Terutama Islam), daging
babi juga dapat menyebabkan kerugian bagi masyarakat luas, beberapa diantaranya adalah alergi,
intoleransi makanan, dan didalam daging babi terdapat Cacing pita yang dapat menyebabkan
sistiserkosis.
Pork Detection Kit merupakan uji cepat immunochromatographic (lateral flow) yang digunakan untuk
pengujian kualitatif atau semi-kuantitatif penentuan antigen daging babi dalam daging, makanan,
minuman,alat pemotong, maupun fasilitas produksi lainnya. Dalam metode immunochromatographic
(lateral flow), antigen dari sampel terikat oleh antibodi yang sangat spesifik melekat pada warna
partikel mikro yang kemudian mengalir ke garis tes dan bercampur dengan antibodi babi hingga
membentuk garis berwarna yang menunjukkan hasil yang positif.
Sensitivitas
Dalam pengujian campuran daging dari spesies yang berbeda (contoh : Daging babi dicampur dengan
daging sapi)Pork Detection Kit membutuhkan setidaknya 1 / 1000 (yaitu 0,1%) bagian dariantigen
daging babi, ini kira-kira setara dengan 5-10 miligram antigen babi per kilogram bahan padat (50-
10ppm).
Pork Detection Kit menunjukkan hasil negatif dalam homogenatdaging dari spesies berikut: daging
sapi, domba, antelop, kuda, rusa, ayam, kalkun, angsa, bebek, kelinci, selain itu Tes ini juga
menunjukan hasil negatif dalam darah manusia. Jika tes memberikan hasil visual yang kurang jelas,
kami sarankan untuk memeriksa ulang sampel dengan menggunakan metode kuantitatif
laboratorium.
Penangan Sampel
Sampel harus berada di suhu kisaran 15-35 ° C sebelum digunakan untuk pengujian ; jika
menggunakan sampel bersuhu dingin akan mengurangi sensitivitas dari reagen yang dapat
menyebabkan pencitraan hasil menjadi kurang akurat.
Notes : Pengujian dengan menggunakan sampel bersuhu panas TIDAK AKAN TERDETEKSI oleh reagen.
113
E5
Langkah – Langkah Persiapan Pengujian Sampel Cair
Contoh sampel cair :
• Air dari daging babi
• Air dari masakan yang mengandung babi
• Air bekas cucian alat dapur yang dipakai untuk mengolah babi
• Air dari permukaan alat pemotong babi, dll.
Untuk sampel cair dapat diuji secara langsung, namun untuk sampel yang kental harus diencerkan
dengan air hangat terlebih dahulu. Dalam hal ini, tingkat sensitivitas pengujian harus disesuaikan
dengan faktor pengencer, dan jika memungkinkan sampel harus disaring terlebih dahulu untuk
mendapatkan hasil pengujian yang lebih baik, terutama untuk sampel yang memiliki tingkat kekeruhan
yang tinggi.
Prosedur Pengujian
1. Jika reagen disimpan pada suhu di bawah 20 ° C, letakan dan diamkan reagen di suhu ruangan terlebih
dahulu sebelum membuka kemasannya.
114
E5
2. Hati-hati dalam membuka kemasan dengan menggunakan benda tajam. Jangan sampai merusak tes
strip yang ada di dalam kemasan.
3. Siapkan cairan sampel dan pegang tes strip dengan cara memegang bagian yang berwarna biru.
4. Celupkan tes strip ke dalam cairan sampel sampai batas garis yang ditandai dengan tanda panah. Jangan
mencelupkan seluruh bagian tes strip ke dalam cairan. Lihat gambar untuk lebih jelas.
Garis Batas
5. Tahan selama 10 -15 detik untuk memastikan perendaman hingga cairan sampel menyerap kedalam
tes strip.
6. Angkat tes strip dan letakan diatas permukaan yang rata dan steril.
7. Jangan menyentuh atau memindahkan tes strip selama 5 - 10menit hingga muncul garis bewarna
dibagian tengah tes strip.
8. Baca hasil pengujian berdasarkan indikator berikut :
Interpretasi Hasil
• Terlihat 2 garis berwarna = Sampel yang diujikan terbukti POSITIF mengandung babi.
• Terlihat 1 garis berwarna = Sampel yang diujikan terbukti NEGATIF / TIDAK mengandung babi.
• Tidak terlihat garis sama sekali = Tes yang dilakukan GAGAL / INVALID, coba ulangi pengujian dengan
menggunakan tes strip yang baru, lakukan persiapan dan pengujian sesuai prosedur, cek kembali
tanggal kadaluarsa dan temperatur suhu reagen.
PERHATIAN
115
E5
• Reagen / Tes strip sebaiknya disimpan di suhu 2˚ C - 25 ° С.
• Reagen / Tes strip sebaiknya digunakan dalam waktu 10 menit setelah dikeluarkan dari kemasannya
karena tes strip ini sangat sensitif terhadap kelembaban udara.
• Jangan menyentuh membran pereaksi.
• Jangan gunakan tes strip yang rusak atau yang kemasannya terbuka.
• Tes strip ini hanya dapat dipakai untuk sekali pengujian (disposable), jangan menggunakan tes strip
yang sama untuk 2 kali pengujian atau lebih.
• Jangan menggunakan tes strip di luar tanggal kadaluarsa.
116
F1
MODUL F.1. PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL PORTABLE INCUBATOR
PIM - 30
Terima kasih telah memilih produk inkubator untuk pengukuran Mikrobiologi kami,
silakan ikuti petunjuk penggunaan dibawah ini untuk mengetahui seluruh fitur yang ada pada
inkubator ini berikut prosedur penggunaan yang benar. Pemakaian sesuai prosedur dapat
meningkatkan kualitas hasil pengukuran dan menghindari kerusakan teknis yang mungkin terjadi.
Jika anda menemukan kesulitan dalam menggunakan inkubator ini, silakan hubungi tim Technical
Support PT. Indo TekhnoPlus dengan kontak dibawah ini.
KONDISI LINGKUNGAN
3. Tidak ada getaran yang kuat atau gas yang korosif sekitar inkubator
4. Hindari terkena sinar matahari langsung atau sumber pemanas dan pendingin
117
F1
⚫ RUN/AT = indikator ini akan menyala pada saat inkubator menyala dan aktif. Ketika inkubator
⚫ ALM = indikator ini akan menyala ketika suhu sudah melebihi rentang suhu operasional (Over
Temperatur).
Cara Penggunaan
118
F1
1. Hindari instrumen dari benturan / cairan / listrik tekanan tinggi / medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik.
2. Hindari penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim.
3. Dilarang memodifikasi / membuka Cassing / melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional.
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen.
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah
ini:
119
F2
MODUL F.2. PETUNJUK PENGGUNAAN COLONY COUNTER
CC-500
Data Utama :
5. Volume : 255X210X160mm
6. Berat : 2.2Kg
Petunjuk Penggunaan :
1. Sambungkan kabel power dengan sumber listrik , lampu akan menyala dan monitor conter
menunjukkan "001", masukkan sensor conter (pen) dan tekan tombol "reset".
3. Tekan tombol merah di sisi mesin untuk menyakalan lampu di bawah piring counter.
4. Anda juga dapat menyesuaikan kecerahan yang sesuai dengan kebutuhan dengan memurat
5. Jika kecerahan lampu di bawah tidak cukup untuk pengamatan, cukup tekan tombol disamping
kaca pembesar untuk membuka lampu atas (lampu LED ganda dengan empat sel tombol 11,6
mm). Tarik keluar strip plastik isolasi saat menggunakan lampu atas pada saat pertama.
6. Hitung koloni di piring dengan sensor satu per satu. Pada monitor, nomor akan ditambahkan
secara otomatis.
7. Periksa dengan kaca pembesar untuk memastikan penghitungannya benar. (Jika terjadi
menekan ˄ atau ˅.
8. Setelah melakuakn pengitungan . tekan tombol "reset" dan monitor kembali ke keadaan
semula.
120
F2
Catatan :
3. Jauh dari kelembaban, jatuh, sinar matahari , zat asam dan alkali. jikaperlu penutup debu.
5. Instrumen dan sensor tidak boleh dibongkar . Jika terjadi masalah, mohon tanya teknisi yang
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:
121
F3
MODUL F.3. COMPACT DRY TOTAL COLIFORM (TC)
PENYIMPANAN
Penyimpanan: Setelah diterima, simpan pada suhu 1-30ºC jauhkan dari cahaya langsung. Media tidak
boleh digunakan jika ada tanda-tanda kerusakan, kontaminasi, atau jika tanggal kedaluwarsa telah lewat.
Produk peka terhadap cahaya dan suhu; lindungi dari cahaya, panas berlebihan, kelembaban, dan
pembekuan. Jika pembungkus alumunium sudah terbuka, namun tidak semua plat yang digunakan,
kembalikan plat kedalam pembungkus aluminium dan tutup kembali sampai digunakan berikutnya. Paket
Tanggal kedaluwarsa pada label produk berlaku untuk produk dalam kemasan aslinya saat disimpan sesuai
petunjuk. Produk dapat digunakan dan diuji untuk tanggal produk berlabel dan direkomendasikan untuk
PROSEDUR PENGGUNAAN
2.Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang akan
dijadikan pengujian mikrobiologi
122
F3
1. Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan
1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan
3. Ambil sampel yang telah diencerkan sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet steril, dan segera
teteskan kedalam plat (jangan terlalu lama supaya tidak ada kontaminan dari udara)
4. Pasang kembali tutupnya dan beri label pada plat dengan informasi yang sesuai
5. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan inkubasikan pada
O
suhu 35 C selama 48 jam.
6. Hitung koloni berwarna merah muda-ungu pada bagian belakang plat untuk menghitung CFU/ml
Catatan: Jika jumlah koloni tinggi, jumlah total dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah rata-rata koloni
yang diamati dalam satu kotak persegi 1cm x 1cm dengan 20.
7. Jumlah bakteri aerobik di dalam ruangan dihitung dengan rumus Omeliansky berikut:
N = 5a. 104(bt)−1
Keterangan:
3
N = jumlah bakteri aerobik per m dalam ruangan
a = jumlah koloni pada plat
2
B = luas permukaan pertumbuhan Petrifilm 20 cm
t = waktu paparan, 30 menit.
N = 5a. 104(20x30)−1
N = 83,33 x a
123
F3
Penggunaan pada sampel udara
1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan
3. Teteskan air aquadest steril yang sudah dalam kemasan sebanyak 1 ml.
4. Tutup dan diamkan selama 1 jam dalam keadaan terbalik untuk menjadikannya gel
6. Letakkan pada ketinggian sekitar 1,5-2 m (organ inhalasi), dan paparkan selama 30 menit
7. Pasang kembali tutupnya dan beri label pada plat dengan informasi yang sesuai
8. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan inkubasikan pada
Catatan: Gunakan penunjukan suhu / waktu yang sesuai sesuai dengan spesifikasi dari peraturan analisis
3
9. Hitung koloni berwarna merah muda-ungu pada bagian belakang plat untuk menghitung CFU/m
Catatan: Jika jumlah koloni tinggi, jumlah total dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah rata-rata koloni
yang diamati dalam satu kotak persegi 1cm x 1cm dengan 20.
124
F3
Batasan
- Disarankan bahwa pengujian spektrometri biokimia, imunologi, molekuler, atau massa dilakukan pada
- Selama inokulasi, jangan menyentuh permukaan media dan berhati-hati untuk menghindari
- Selama inkubasi, tetap tutup rapat di atas plat untuk menghindari kemungkinan dehidrasi.
- Ketika sampel kental (tebal), pipet sampel pada beberapa titik diplat atau pengenceran tambahan
- Ketika sampel mengandung enzim, ia dapat bereaksi dengan substrat enzim dalam lembaran kering
- Jika sifat sampel mempengaruhi reaksi medium, inokulasi hanya setelah faktor dihilangkan dengan
cara pengenceran dan teknik lainnya. (mis. sampel dengan viskositas tinggi, berwarna, reaktif dengan
- Dianjurkan untuk menggunakan stomacher dan menyaring sampel yang dihomogenisasi sesudahnya
- Jika menggunakan kotak cahaya, garis atau koloni kotak yang terbentuk mungkin sulit dilihat karena
kecerahan yang berlebihan. Menyebarkan cahaya menggunakan selembar kertas putih, kotak (1 cm
- Koloni tidak dapat dibedakan pada baki jika konsentrasinya di atas 100 CFU / ml, karena jumlah koloni
yang tinggi akan menyebabkan seluruh permukaan menjadi berwarna. Sampel harus diencerkan
125
F4
MODUL F.4. COMPACT DRY ESCHECERIA COLI DAN COLIFORM (EC)
PENYIMPANAN
Penyimpanan: Setelah diterima, simpan pada suhu 1-30ºC jauhkan dari cahaya langsung. Media
tidak boleh digunakan jika ada tanda-tanda kerusakan, kontaminasi, atau jika tanggal
kedaluwarsa telah lewat. Produk peka terhadap cahaya dan suhu; lindungi dari cahaya, panas
berlebihan, kelembaban, dan pembekuan. Jika pembungkus alumunium sudah terbuka, namun
tidak semua plat yang digunakan, kembalikan plat kedalam pembungkus aluminium dan tutup
kembali sampai digunakan berikutnya. Paket yang dibuka harus digunakan sesegera mungkin.
Tanggal kedaluwarsa pada label produk berlaku untuk produk dalam kemasan aslinya saat
disimpan sesuai petunjuk. Produk dapat digunakan dan diuji untuk tanggal produk berlabel dan
direkomendasikan untuk waktu inkubasi kontrol kualitas.
PROSEDUR PENGGUNAAN
2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang akan
1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan
126
F4
2. Buka penutup plat dengan perlahan
3. Ambil sampel yang telah diencerkan sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet steril, dan
segera teteskan kedalam plat (jangan terlalu lama supaya tidak ada kontaminan dari udara)
4. Pasang kembali tutupnya dan beri label pada plat dengan informasi yang sesuai
5. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan inkubasikan
CFU/ml, sedangkan koloni berwarna ungu untuk Coliform dengan menggunakan Colony
Counter
2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang akan
1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan
2. Siapkan tabung membran filter 100ml, dan hubungkan tabung dengan Syringe.
3. Masukan air sampel kedalam membran filter sebanyak 100ml
4. Buka penutup plat dengan perlahan, dan ambil 1ml air sampel dari tabung membran filter,
5. Tutup tabung membran filter, dan saring air sampel dengan menarik Syringe hingga semua
tersaring.
6. Buka penutup bagian bawah tabung, dan ambil membran filter dengan menggunakan pinset
yang sudah disterilkan.
9. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan inkubasikan
pada suhu 35 OC selama 24 Jam.
127
F4
10. Hitung koloni berwarna biru untuk E.Coli pada bagian belakang plat untuk menghitung
CFU/ml, sedangkan koloni berwarna ungu untuk Coliform dengan menggunakan Colony
Counter
Catatan: Jika jumlah koloni tinggi, jumlah total dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah rata-
rata koloni yang diamati dalam satu kotak persegi 1cm x 1cm dengan 20.
Batasan
- Selama inokulasi, jangan menyentuh permukaan media dan berhati-hati untuk menghindari
kontaminasi oleh mikroorganisme yang ada di udara.
- Selama inkubasi, tetap tutup rapat di atas plat untuk menghindari kemungkinan dehidrasi.
- Ketika sampel kental (tebal), pipet sampel pada beberapa titik diplat atau pengenceran
- Jika sifat sampel mempengaruhi reaksi medium, inokulasi hanya setelah faktor dihilangkan
dengan cara pengenceran dan teknik lainnya. (mis. sampel dengan viskositas tinggi,
berwarna, reaktif dengan substrat kromogenik, dan dengan pH tinggi atau rendah).
- Dianjurkan untuk menggunakan stomacher dan menyaring sampel yang dihomogenisasi
128
F4
- Jika menggunakan kotak cahaya, garis atau koloni kotak yang terbentuk mungkin sulit dilihat
- Koloni tidak dapat dibedakan pada baki jika konsentrasinya di atas 100 CFU / ml, karena
jumlah koloni yang tinggi akan menyebabkan seluruh permukaan menjadi berwarna. Sampel
harus diencerkan dengan konsentrasi kurang dari 100 CFU / ml untuk penggunaan terbaik.
129
MODUL G.1. PENCACAH SAMPEL (BLENDER)
Alat Pencacah sampel ini digunakan untuk melakukan penghancuran sampel dengan cepat dan halus
pada saat pengujian makanan.
Spesification
Kapasitas : 380 ml
Material : Food-Grade ABS
Pisau : Stainless Steel
Spesifikasi Motor : DC 3.7 V
Kecepatan Motor : No Load 22000 Rev/Min + 15%
Load 15000 Rev/Min + 15%
Daya : 10 – 12 A
Baterai : 2000mAh 3.7 V
Dimensi (LxWxH) : 95x83x235 mm
Cara Penggunaan
1. Bersihkan sampel makanan dan potong-potong sekitar 1.5 x 1.5 cm
2. Masukan sampel makanan yang telah dipotong sekitar 100 g dan tambahkan air aquadest
sebanyak 200 ml.
3. Tekan tombol power untuk memulai Blanding selama 1 Menit
4. Saring menunakan keras saring terlebih dahulu sampai sample benar benar tidak ada
kekeruhan.
5. Sampel telah siap untuk dilakukan pengujian.
Perhatian
- Sebelum digunakan isi daya blander terlebih dahulu selama 3 jam
- Jangan memasukan benda yang keras kedalam blander
- Jangan masukan benda yang besar, atau blander akan berhenti atau mengunci
130
PENCACAH SAMPEL (HAND BLENDER)
Cara Penggunaan
1. Bersihkan sampel makanan dan potong-potong sekitar 1.5 x 1.5 cm
2. Masukan sampel makanan yang telah dipotong sekitar 100 g dan tambahkan air aquadest
sebanyak 200 ml kedalam wadah sampel.
3. Tekan tombol power untuk memulai Blanding sampai sampel halus
4. Saring menunakan keras saring terlebih dahulu sampai sample benar benar tidak ada
kekeruhan.
5. Sampel telah siap untuk dilakukan pengujian.
Alat Pencacah sampel ini digunakan untuk melakukan penghancuran sampel pada saat pengujian
makanan.
Cara Penggunaan
1. Bersihkan sampel makanan dan potong-potong sekitar 1.5 x 1.5 cm
2. Masukan sampel makanan yang telah dipotong sekitar 25g dan tambahkan air
aquadest sebanyak 50 ml kedalam Mortar.
3. Hancurkan sampel dengan menggunakan Pastel
4. Aduk sampel untuk meratakan dengan air aquadest
5. Sampel siap digunakan
Alkohol Swab ini digunakan untuk melakukan pembersihan pada tempat-tempat yang akan digunakan
131
Cara Penggunaan:
Coolbox ini digunakan untuk penyimpanan sampel dari lapangan yang akan dibawa ke lab
Cara Penggunaan:
Pinset digunakan untuk mengambil sampel padat, supaya sampel terhindar dari paparan.
Cara Penggunaan:
132
2. Ambil Pinset untuk mengambil sampel yang diuji
Cara Penggunaan:
Cara Penggunaan:
4. Lepaskan perlahan kepala pipet sampai air sampel mencapai ukuran yang diinginkan (pastikan tidak
5. Pindahkan cairan sampel ketabung reaksi yang akan digunakan untuk pengukuran dengan menekan
133
MODUL G.7. PETUNJUK PENGGUNAAN SALIN STERIL
Salin steril merupakan cairan steril yang digunakan untuk preparasi pada saat pemeriksaan mikrobiologi.
Cara Penggunaan:
5. Campurkan sampel padat dengan Air Salin Steril dengan perbandingan 1:1
Timbangan digital ini berfungsi sebagai penghitungan berat pada sampel makanan yang akan diuji.
Cara Penggunaan:
134
6. Letakan sampel diatas penyangga tersebut
Aquadest ini berfungsi sebagai cairan untuk pengenceran pada sampel makanan pada saat proses
pemeriksaan makanan.
Cara Penggunaan:
5. Campurkan sampel padat dengan Air Salin Steril dengan perbandingan 1:2
Wadah sampel merupakan tempat yang akan digunakan pada saat pengambilan sampel yang berbahan
plastik.
Cara Penggunaan:
3. Setelah selesai bersihkan wadah dengan menggunakan spons dan sabun pencuci piring
Masker ini merupakan salah satu alat pelindung diri pada saat melakukan pemeriksaan. Masker ini
berfungsi untuk melindungi organ pernafasan supaya terhindar dari bau menyengat dari reagen-reagen
kimia.
Cara Penggunaan:
2. Gunakan dengan menarik karet pada masker untuk diletakan kebelakang kepala atau kebelakang
telinga
3. Tutup mulut dan hidung dengan masker untuk melindungi dari bau yang menyengat dari pereaksi-
pereaksi kimia
Kertas saring ini digunakan untuk penyaringan sampel cairan hasil preparasi makanan supaya sampel
Cara Penggunaan:
Corong ini berfungsi sebagai sarana pemindahan air sampel dari wadah yang lebih besar ke wadah yang
Cara Penggunaan:
137
MODUL G.14. PETUNJUK PENGGUNAAN RAK TABUNG
Rak tabung ini berfungsi untuk meletakan tabung-tabung sampel, terbuat dari bahan akrilik.
Cara Penggunaan:
Lampu spirtus ini berfungsi sebagai alat pembakaran, ataupun juga digunakan sebagai alat fiksasi ruangan
Cara Penggunaan:
138
MODUL G.16. PETUNJUK PENGGUNAAN SARUNG TANGAN
Sarung tangan ini merupakan salah satu alat pelindung diri. Digunakan untuk melindungi bagian tangan
Cara Penggunaan:
Cara Penggunaan:
Tas peralatan ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu koper dan tas ransel. Tas peralatan ini digunakan untuk
membawa barang-barang sesuai kebutuhan pengujian dilapangan dan mudah untuk dibawa. Koper ini
berisi peralatan-peralatan untuk pengujian. Sedangkan tasnya berisi alat-alat ataupun kelengkapan untuk
139
MODUL G.19. PETUNJUK PENGGUNAAN TABUNG ERLENMEYER
Erlenmeyer adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat berbentuk kerucut dengan leher
silinder dan dasar yang datar ini diambil dari nama “Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal jerman.
Fungsi labu erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan. Umumnya erlenmeyer
terbuat dari kaca borosilikat sehingga tahan ketika dipanaskan. Ukuran labu erlenmeyer bervariasi mulai dari
50 – 500 ml.
Cara Penggunaan
1. Masukan Sampel yang akan dicampur atau dipanaskan kedalam Tabung Erlenmeyer
140