Jawaban Quiz Teknologi Bahan Konstruksi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum wr.

wb
Izin menjawab Quiz dari pertemuan ke 2 pak.

1. Jelaskan definisi beton


Jawaban : Beton merupakan suatu bahan bangunan yang diperoleh dari pencampuran antara
agregat kasar (coarse aggregate/split, agregat halus, fine aggregate/pasir), semen dan air serta
dalam hal-hal tertentu masih diberikan suatu bahan tambahan (admixture) untuk mendapatkan
maksud tertentu dari beton tersebut tetapi tidak menambah kekuatan tekan dari beton.
Sedangkan menurut pedoman Beton 1989, Draft Konsesus (SKBI.1.4.53, 1989 : 4-5) beton
didefinisikan sebagai campuran semen portland atau sembarang semen hidrolik yang lain,
agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambahan.
Dan Menurut Nawy (1985:8) mendefinisikan beton sebagai sekumpulan interaksi mekanis dan
kimiawi dari material pembentuknya.

2. Jelaskan skema pembuatan beton


Jawaban : Air dicampur semen menghasilkan pasta lalu dicampur dengan pasir (fine aggregate)
mengahasilkan mortar lalu dicampur split (coarse aggregate) menghasilkan Beton lalu jika
ditambahkan material lain akan menghasilkan jenis beton, misal ditambahkan adalah tulangan
baja akan membentuk beton bertulang. Atau ditambahkan material lainnya maka akan
menjadikan jenis beton yang lain.

3. Jelasakan apa yang dimaksud dengan istilah berikut : Gradasi, segrasi, slump
Jawaban :
a). Gradasi atau susunan butir adalah distribusi dari ukuran agregat. Macam-macam gradasi
agregat adalah gradasi sela, gradasi menerus, gradasi seragam. Gradasi sela adalah distribusi
ukuran yang salah satu atau lebih dari ukuran butir fraksi pada satu set ayakan tidak ada.
Gradasi menerus adalah agregat yang semua ukuran ukuran butirnya ada dan terdistribusi
dengan baik. Gradasi seragam adalah agregat yang mempunyai ukuran yang sama (Ekwulo,
2017).
b). Segregasi merupakan kecenderungan agregat kasar untuk memisahkan diri dari campuran
adukan beton (Bahar, 2005),
Segregasi adalah proses terjadinya penurunan agregat kasar ke bagian bawah beton segar atau
terpisahnya agregat kasar dari campuran karena cara penuangan dan pemadat yang tidak baik
(Firdausia, 2018).
c). Slump
Slump beton adalah penurunan ketinggian pada pusat permukaan atas beton yang diukur
segera setelah cetakan uji slump diangkat (SNI 1972:2008)
Slump beton adalah besaran kekentalan (Viscocity) / plastisitas dan kohesif dari beton segar (SNI
03 1972-1990)
Slump merupakan tinggi dari adukan dalam kerucut terpancung terhadap tinggi adukan setelah
cetakan diambil. Slump merupakan pedoman yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kecelakaan suatu adukan beton, semakin tinggi tingkat kekenyalan maka semakin mudah
pengerjaannya (nilai workability tinggi).

4. Apa yang dimaksud dengan mutu kuat tekan beton


Jawaban : Mutu kuat beton atau kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang
menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan
oleh mesin tekan (SNI 03 1974-1990).
Mutu kuat beton atau tekan beton adalah kuat tekan beton yang ditetapkan oleh perencana
struktur (benda uji berbentuk kubus ukuran 150 x 150 x 150 mm), dipakai dalam perencanaan
struktur beton, dan dinyatakan dalam Mega Pascal atau MPa (SK SNI-T-15-1991-03).
Mitu kuat tekan beton atau kekuatan tekan beton adalah kemampuan beton untuk menerima
gaya tekan persatuan luas. Kuat tekan beton meng
Mutu kuat tekan beton adalah kemampuan beton untuk menahan gaya tekan persatuan luas.
Kuat tekan beton mengidentifikasi mutu dari sebuah struktur (Mulyono, 2004) Pengujian kuat
tekan dilakukan pada saat benda berumur 7 hari, 14 hari, 28 hari dengan
menggunakan Compression Testing Machine untuk mendapatkan beban maksimum yaitu beban
pada saat beton hancur ketika beban tersebut (Pmax).

5. Faktor apa saja yang menentukan kekuatan mutu beton


Jawaban : Faktor yang paling mempengaruhi kuat tekan beton adalah :
a). Faktor Air Semen (F.A.S) atau kulaitas semen
b). Proporsi semen terhadap campuran
c). Kekuatan dan kebersihan agregat
b). Sifat-sifat dari agregat (halus maupun kasar)
- Garadasi agregat
- Bentuk agregat
- Ukuran agregat
c). Cara pengerjaan
- Pencampuran
- Pengangkutan
- Penuangan
- Pemadatan
- Perawatan
d). Umur beton
e). Jenis dan jumlah / kuantitas daripada semen.
f). Kandungan klorida tidak melebihi 0,15% dalam beton yang di ekspos dan 1% bagi beton yang
tidak di ekspos (Nawy, 1985:24)

Anda mungkin juga menyukai