Analisis Data Dalam Epidemiologi (Merlin)
Analisis Data Dalam Epidemiologi (Merlin)
Analisis Data Dalam Epidemiologi (Merlin)
MERLIN
P 102 23 015
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Data
Dalam Epidemiologi” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Saya juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak atas bantuan serta dukungan dan doa nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.Kami mohon
maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena keterbatasan penulis yang
masih dalam tahap pembelajaran.Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun sangat diharapkan oleh kami dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
A. LATAR BELAKANG................................................................................4
B.Tujuan...........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................6
1.STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF......................................................6
2.CROSS SECTIONAL...................................................................................9
3.PENGAMATAN KASUS...........................................................................12
BAB III Kesimpulan........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Telah diketahui bahwa untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan,
mencegah, dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlulah
disediakan dan diselenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat (public health services)
yang sebaik-baiknya.
Subjek dan objek epidemiologi adalah tentang masalah kesehatan. Ditinjau dari sudut
epidemiologi, pemahaman tentang masalah kesehatan berupa penyakit amatlah penting.
Karena sebenarnya berbagai masalah kesehatan yang bukan penyakit hanya akan mempunyai
arti apabila ada hubungannya dengan soal penyakit. Apabila suatu masalah kesehatan tidak
sangkut pautnya dengan soal penyakit., maka pada lazimnya masalah kesehatan tersebut tidak
terlalu diperioritaskan penanggulangannya.
4
Demikianlah karena pentingnya soal penyakit ini, maka perlulah dipahami dengan
sebaik-baiknya hal ikhwal yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Kepentingan dalam
epidemiologi paling tidak untuk mengenal ada atau tidaknya suatu penyakit di masyarakat
sedemikian rupa sehingga ketika dilakukan pengukuran tidak ada yang sampai luput atau
tercampur dengan penyakit lainnya yang berbeda.
B.Tujuan
1. Untuk Mengetahui jenis-jebis Epidemiologi Deskriptif.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Manfaat penelitian deskriptif adalah memberikan masukan tentang pengalokasian
sumberdaya dalam rangka rangka perencanaan yang efisien bagi program-program kesehatan
dan sebagai petunjuk awal untuk merumuskan hipotesis bahwa suatu variabel adalah faktor
resiko penyakit.
Tujuan Epidemiologi deskriptif adalah :
1) Untuk menggambarkan distribusi keadaan masalah kesehatan sehingga dapat diduga
kelompok mana di masyarakat yang paling banyak terserang.
2) Untuk memperkirakan besarnya masalah kesehatan pada berbagai kelompok.
3) Untuk mengidentifikasi dugaan adanya faktor yang mungkin berhubungan terhadap
masalah kesehatan.
Adapun ciri-ciri studi epidemiologi deskriptif sebagai berikut :
1) Bertujuan untuk menggambarkan
2) Tidak terdapat kelompok pembanding
3) Hubungan sebab akibat hanya merupakan suatu perkiraan atau semacam asumsi.
4) Hasil penelitian berupa hipotesis
5) Merupakan studi pendahuluan untuk studi yang mendalam.
8
adanya perbedaan dalam status kelompok individu. Sama dengan eksperimen tetapi tidak
melakukan pengontrolan
2)Menentukan jenis data yang diperlukan terkait dengan data kuantitatif atau data kualitatif.
3) Menentukan prosedur pengumpulan data terkait dengan alat pengumpul data/instrumen penelitian
(tes, wawancara, observasi,angket, sosiometri) dan sumber data/ sampel/subyek penelitian (dari
mana informasi/data itu diperoleh).
2.CROSS SECTIONAL
A.Pengertian
Teknik survey paling sering digunakan dalam studi cross sectional(potong lintang).
Studi cross sectional sering juga disebut studi observasi. Hubungan, perbedaan variabel dan
perubahan karakteristik dalam populasi penelitian yang intervensi atau penyebabnya berasal
dari ahli epidemiologi menjadi ciri studi observasi.
9
Menurut Murti (1997), penelitian Cross Sectional (studi potong lintang) adalah
rancangan penelitian epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan (faktor
penelitian) dengan cara mengamati status paparan dan penyakit serentak pada individu-
individu dari populasi tunggal, pada suatu saat atau periode.
Menurut Notoadmojo (2002), survey cross sectional adalah suatu penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Artinya setiap
subyek penelitian hanya di observasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status
karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan.
Penelitian cross sectional memang termasuk dalam penelitian deskriptif, tetapi penelitian
ini dapat juga bersifat analitik bila dalam analisis data menggunakan uji statistic analitik.
B.Tujuan
Tujuan Penelitian Cross Sectional menurut Budiarto (2004) adalah sebagai berikut:
a.Mencari prevalensi serta insidensi satu atau beberapa penyakit tertentu yang terdapat di
masyarakat.
b.Memperkirakan adanya hubungan sebab akibat pada penyakit-penyakit tertentu perubahan
yang jelas.
c.Menghitung besarnya resiko tiap kelompok, resiko relatif, dan resiko atribut.
C.Manfaat
Manfaat dari penelitian cross sectional ini adalah dapat dipakai untuk menentukan
besarnya masalah penyakit (dengan ukuran prevalens).
D.Ciri Penelitian Cross Sectional
Ciri Penelitian Cross Sectional menurut Budiarto (2004) adalah sebagai berikut:
a.Pengumpulan data dilakukan pada satu saat atau pada suatu periode tertentu dan
pengamatan subyek studi hanya dilakukan satu kali selama satu penelitian.
b.Perhitungan perkiraan besarnya sampel tanpa memperhatikan kelompok yang terpajan atau
tidak.
c.Pengumpulan data dapat diarahkan sesuai dengan kriteria suyek studi.
d.Tidak terdapat kelompok control dan tidak terdapat hipotesis spesifik.
e.Hubungan sebab akibat hanya berupa perkiraan yang dapat digunakan sebagai hipotesis
dalam penelitian analitik atau eksperimental.
E.Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Cross Sectional
1) Kelebihan
Kelebihan Penelitian cross sectional menurut Sayogo (2009) adalah sebagai berikut :
10
a)Studi cross sectional memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum, tidak
hanya para pasien yang mencari pengobatan sehingga generalisasinya cukup memadai.
b)Relatif murah dan hailnya cepat didapat.
c)Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel sekaligus.
d)Dapat dimasukkan ke dalam tahapan pertama suatu penelitian kohort atau eksperimen
tanpa atau dengan sedikit sekali menambah biaya.
e)Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang bersifat lebih konklusif.
f)Membangun hipotesis dari hsil analisis.
2)Kekurangan
a)Tidak dapat memperlihatkan hubungan sebab akibat yang kuat jika jumlah sampel sedikit.
b)Hanya mewakili individu yang mengisi kuesioner, mengikuti survey, dan berpartisipasi
dalam studi.
c)Studi prevalens lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai masa sakit yang panjang
daripada yang mempunyai masa sakit yang pendek, karena individu yang cepat sembuh atau
cepat mati mempunyai kesempatan yang lebih kecil untuk terjaring dalam studi.
d)Dibutuhkan jumlah subyek yang cukup banyak, terutama bila variabel yang dipelajari
banyak.
e)Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insiden maupun prognosis.
f)Tidak praktis untuk meneliti kasus yang jarang.
Contoh penelitian cross sectional yang sederhana misalnya ingin mengetahui hubungan
antara anemia besi pada ibu hamil dengan berat badan bayi lahir (BBL).
11
a)Mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti dan kedudukkannya masing-masing
misalnya variabel dependen/ efek (berat badan bayi lahir) dan variabel independen/resiko
(anemia besi).
b)Menetapkan studi penelitian yang dalam hal ini adalah populasi dan sampelnya. Subyek
penelitian disini adalah ibu-ibu yang baru melahirkan. Namun yang perlu di ingat adalah
batasan ruang lingkup, waktu dan teknik pengambilan sampel.
c)Melakukan pengumpulan data atau pengukuran terhadap variabel yang diteliti. Dalam hal
ini misalnya mengukur berat badan bayi yang baru dilahirkan dan memeriksa Hb darah ibu.
d)Mengolah dan menganalisis data dengan cara membandingkan antara berat badan bayi lahir
dengan Hb darah ibu. Dari analisis ini akan diperoleh bukti adanya atau tidak adanya
hubungan antara anemia besi dengan berat badan bayi lahir.
3.PENGAMATAN KASUS
STUDI EKSPERIMENTAL
Rancangan studi eksperimen adalah jenis penelitian yang dikembangkan untuk
mempelajari fenomena dalam kerangka korelasi sebab-akibat. Menurut Bhisma Murti
rancangan studi ini digunakan ketika peneliti atau oranglain dengan sengaja memperlakukan
berbagai tingkat variabel independen kepada subjek penelitian dengan tujuan mengetahui
pengaruh variabel independen tersebut terhadap variabel dependen.
Berdasarkan penelitian tersebut studi eksperimen (studi perlakuan atau intervensi dari
situasi penelitian ) terbagi dalam dua macam yaitu rancangan eksperimen murni dan quasi
eksperimen.
12
2) Quasi Eksperimen (eksperimen semu)
Quasi Eksperimen (eksperimen semu) adalah eksperimen yang dalam mengontrol situasi
penelitian tidak terlalu ketat atau menggunakan rancangan tertentu dan atau penunjukkan
subjek penelitian secara tidak acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor
penelitian.
Ciri dari quasi eksperimen :
1.Tidak ada randominasi, yaitu penunjukkan sujek penelitian secara tidak acak untuk
mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian. Hal ini disebabkan karena
ketika pengalokasian faktor penelitian kepada subjek penelitian tidak mungkin, tidak etis,
atau tidak praktis menggunakan randominasi.
2.Tidak semua variabel terkontrol karena terkait dengan pengalokasian faktor penelitian
kepada subjek penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak praktis menggunakan
randominasi sehingg asulit mengontrol variabel secara ketat
13
BAB III
Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
15