Makalah Potensi Sda Dan Letak Strategis Indonesia

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

Posisi Strategis Indonesia dan Potensi SDA Sebagai Modal


Indonesia Menjadi Negara Maju

Anggota Kelompok 6 :
Ni Ayu Tesalonika Muliarta (XI.4)
Putri Marin Limbong (XI.5)
Yohanes Geovanni Prayoga (XI.1)

Geografi 2
SMA Pangudi Luhur II Servasius Bekasi
2023

1
KATA PENGANTAR

Makalah ini disusun berdasarkan pelajaran yang telah diterima dan didalami kembali sepanjang
setengah semester 1 tahun ajaran 2023/2024 selama menduduki kelas Geografi 2. Tujuan pembuatan
makalah ini sepenuhnya adalah untuk memenuhi syarat melunasi Penilaian Sumatif Tengah Semester
(PSTS) kelas XI fase F. Dengan kerja sama dari setiap anggota kelompok ini, kami dapat mencapai
tujuan bersama hingga terciptanya makalah ini.
Kami berharap dengan tersusunnya makalah ini segala ilmu yang tertulis dapat kami
bandingkan dengan kehidupan sehari-hari kami dan pembaca, sehingga terciptanya kesadaran diri dan
lingkungan yang lebih baik dari sebelumnya. Harapannya pula untuk mencapai nilai yang baik untuk
PSTS kami.
Akhir kata, kami dari kelompok 6 menyadari bahwa tulisan kami jauh dari sempurna sehingga
kami menerima kritik dan saran dalam bentuk apapun dengan senang hati. Terima kasih kepada setiap
pihak yang telah mendukung proses terbentuknya makalah ini. Semoga dapat bermanfaat.

Kota Bekasi, Selasa 29 Agustus 2023


Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

Daftar Isi ………….………….………….………….………….………….………….…………………..………….…… I


Kata Pengantar ………….………….………….………….………….………….………….………….………….…… II

BAB 1: PENDAHULUAN .…….………….………….………….………….………….……………….….…….…….…… 4


Latar Belakang .………………….….………….………….………….………….……………………..………….…….…….…… 4

BAB 2: ISI ………………………...…….………….………….………….………….………….……………….….…….…….…… 5


Letak Astronomis Indonesia ….………….………….………….………….……………………..………….…….…….…… 5
Letak Geografis Indonesia ….……………..………….………….………….……………………..………….…….…….…… 6
Letak Geologis Indonesia ….………….……………….………….………….……………………..………….…….…….…… 8
Pengertian SDA ………………………………………………………………………………………………………………………. 9
Potensi SDA Kehutanan .…………………………………………………………………………………………………………. 10
Tabel Data Kehutanan Indonesia ………………………..……………………………………………………………………. 14
Potensi SDA Penambangan .…………………….………………………………………………………………………………. 15
Potensi SDA Kelautan .…………………………………………….………………………………………………………………. 18

BAB 3: PENUTUPAN .…….……………..….………….………….………….………….……………….….…….…….…… 20


Kesimpulan .……………………….….………….………….………….………….……………………..………….…….…….…… 20
Penutup .…………………………….….………….………….………….………….……………………..………….…….…….…… 20
Dokumentasi …………………….….………….………….………….………….……………………..………….…….……..…… 21

3
BAB 1: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan serta negara maritim memiliki
kekayaan alam yang melimpah. Alasan atas kekayaan ini salah satunya adalah faktor letak
Indonesia yang strategis yaitu letak astronomis, letak geografis, dan letak geologis yang
mendorong potensi SDA Indonesia. Jika di strategikan dengan teratur, kelebihan ini dapat
dijadikan modal untuk Indonesia menjadi negara yang maju.
SDA Indonesia dalam bidang kehutanan, penambangan, dan kelautan telah
dipergunakan dan diproduksi dalam jumlah besar. Namun, eksploitasi SDA yang berlebihan
dapat berdampak buruk untuk persediaan dan ekosistem alami yang tersisa di negara kita.
Tentu dalam mengeksploitasi SDA kita harus mengetahui batas serta bertanggung jawab atas
apa yang telah diambil dari alam.
Maka, dalam makalah ini kita akan membahas kelebihan Indonesia dalam aspek SDA
disertakan kelebihan dari letak Indonesia yang strategis dan bagaimana cara
mempergunakannya agar kekayaan ini dapat bertahan sampai generasi bangsa Indonesia
kedepannya.

4
BAB 2: PEMBAHASAN

A. Letak Astronomis Indonesia


Letak astronomis atau yang juga dikenal sebagai lokasi absolut adalah letak suatu
wilayah di Bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur (°) yang menunjukkan letak secara
tepat berdasarkan sistem koordinat geografi. Garis lintang merupakan garis khayal atau
kasatmata yang ditarik secara horizontal mengelilingi Bumi, garis lintang terbesar adalah garis
khatulistiwa. Garis yang sejajar dengan garis khatulistiwa selatan sampai dengan Kutub Selatan
adalah lintang selatan (LS), sedangkan garis yang sejajar dengan garis khatulistiwa di sebelah
utara sampai dengan Kutub Utara disebut lintang utara (LU). Garis bujur merupakan garis
khayal atau kasatmata yang ditarik secara vertikal untuk menghubungkan Kutub Utara sampai
dengan Kutub Selatan. Garis yang sejajar dengan garis prime meridian adalah bujur barat (BB),
sedangkan garis yang sejajar dengan garis meridian (Timur) adalah bujur timur (BT).
Letak astronomis Indonesia berada di antara 6° LU - 11° LS dan 95° BT - 141° BT. Dari
letak astronomis ini dapat diketahui Indonesia sebagian besar berada di bawah garis
khatulistiwa atau sebelah atas garis khatulistiwa. Hal ini tentunya berpengaruh kepada iklim
Indonesia yang bercorak tropis, dikarenakan klasifikasi iklim matahari didasarkan pada
perbedaan intensitas sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi, dan intensitas
matahari ini dipengaruhi oleh posisi suatu permukaan bumi pada garis lintang. Ciri-ciri iklim
tropis yang dipengaruhi oleh letak astronomisnya antara lain adalah :
a. Matahari bersinar sepanjang tahun dengan intensitas tinggi dan durasi waktu 12 jam.
b. Suhu udara cenderung tinggi mencapai 20° - 23° C bahkan mencapai suhu rata-rata per
tahun 30° di tempat-tempat tertentu.
c. Kelembapan udara yang tinggi.
d. Curah hujan dengan intensitas yang tinggi.
e. Tekanan udara rendah dan perubahannya secara beraturan.

5
Letak astronomis Indonesia juga berpengaruh kepada pembagian waktu di Indonesia
yang terbagi menjadi WIB, WITA, dan WIT. Hal ini dikarenakan rotasi Bumi adalah
perputaran Bumi melalui 360° bujur pada sumbunya. Bumi berputar setiap 24 jam sebesar
360° yang berarti 1.440 menit / 360° = 4 menit. Berarti setiap satu jam Bumi berotasi sebesar
15° dan karena Bumi memiliki panjang garis bujur sebesar 360° di seluruh dunia ada 24 wilayah
waktu dengan selisih waktu di wilayah waktu yang berdampingan sebanyak 1 jam.
a. WIB (Wilayah Indonesia Barat) 13:00 WIB
Garis bujur 105° dan meliputi daerah Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Provinsi Kalimantan
Barat, dan Kalimantan Selatan.
b. WITA (Wilayah Indonesia Tengah) 14:00 WITA
Garis bujur 120° dan meliputi daerah Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan seluruh provinsi di
Pulau Sulawesi.
c. WIT (Wilayah Indonesia Timur) 15:00 WIT
Garis bujur 135° dan meliputi daerah Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, dan
Papua Barat.
Letak astronomis Indonesia tentunya menguntungkan dalam segi memiliki iklim
tropis sehingga mampu tumbuh banyak jenis tumbuhan yang hanya mampu beradaptasi di
lingkungan tropis. Iklim Indonesia juga mendukung pertumbuhan hutan hujan tropis di
Indonesia yang memainkan peran penting dalam beberapa siklus alam seperti siklus energi,
siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen.
B. Letak Geografis Indonesia
Letak geografis (lokasi relatif) adalah suatu wilayah berdasarkan posisinya terhadap
wilayah yang lain. Letak geografis indonesia terletak di antara dua benua, yakni benua Asia
Utara dan Australia Selatan serta di antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik. Letak ini berperan penting dalam pergantian musim panas dan hujan di Indonesia.

6
Dikarenakan, pergantian musim di Indonesia dipengaruhi oleh angin monsun Timur
(monsun Tenggara) dan monsun Barat (monsun Barat Laut.)
a. Angin Monsun Timur
Bertiup dari benua Australia menuju benua Asia pada bulan April sampai
dengan Oktober. Pada saat itu Matahari berada di belahan Bumi sehingga benua Asia
mengalami musim panas dengan tekanan udara yang sangat rendah. Begitu juga
sebaliknya, dimana Australia mengalami musim dingin dengan tekanan udara yang
tinggi. Sesuai dengan hukum Buys Ballot, udara mengalir dari daerah bertekanan
maksimum ke daerah bertekanan minimum. Maka di belahan Bumi Utara angin
membelok ke kanan dan di belahan Bumi Selatan angin membelok ke kiri, hal ini
disebabkan oleh gaya coriolis atau gaya yang timbul sebagai efek dari dua gerakan.
b. Angin Monsun Tenggara
Pada monsun Tenggara udara sarat dengan partikel-partikel debu yang dibawa
dari gurun yang berpasir dan panas di daratan Benua Australia. Angin monsun
tenggara mengalir melalui melalui laut-laut sempit di sekitar Kepulauan Indonesia. Hal
ini membuat angin monsun tenggara memiliki kadar uap air yang rendah. Akibatnya,
sebagian besar wilayah Indonesia yang dilaluinya, terutama yang terletak di selatan garis
khatulistiwa, mengalami musim kemarau.
c. Angin Monsun Barat
Bertiup dari Benua Asia ke Benua Australia pada bulan November sampai
dengan Maret. Pada saat ini, Benua Australia sedang mengalami musim panas dengan
tekanan udara yang rendah. Sebaliknya, Benua Asia yang beriklim subtropis sedang
mengalami musim dingin dengan tekanan udara yang tinggi. Angin bertiup dari Benua
Asia ke Benua Australia melewati Samudra Hindia dan sebagian besar Kepulauan
Indonesia. Angin monsun barat mengandung kadar uap air yang sangat tinggi.
Akibatnya, kepulauan Indonesia yang dilalui oleh angin ini mengalami musim hujan
dengan intensitas yang tinggi.

7
Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudra memungkinkan menjadi
persimpangan lalu lintas dunia, baik lalu lintas udara maupun laut. Indonesia sebagai titik
persilangan kegiatan perekonomian dunia, antara perdagangan negara-negara industri dan
negara-negara yang sedang berkembang.
Karena letak geografis indonesia pulau Indonesia mendapat pengaruh berbagai
kebudayaan dan peradaban dunia, serta secara alami dipengaruhi oleh angin musim. Sekitar
bulan Oktober-April angin bertiup dari Asia ke Australia yang membawa banyak uap air dari
Samudra Pasifik sehingga menimbulkan musim hujan. Sekitar bulan April-Oktober angin
bertiup dari Australia ke Asia yang sedikit membawa uap air dari Samudra Hindia sehingga
menimbulkan musim kemarau.
Pengaruh musim tersebut di atas menyebabkan Indonesia menjadi negara agraris
terkemuka. Pertanian di Indonesia maju pesat dan banyak menghasilkan bahan makanan
seperti beras, jagung, sayur-sayuran, buah-buahan, karet, kopi, gula, tembakau, dan lain-lain
yang sangat berguna bagi kemakmuran dan keberlangsungan penduduk Indonesia, secara
ekonomi pun menjadi peluang untuk berperan serta dalam perdagangan internasional.
Hal ini tentu menguntungkan Indonesia karena terletak di jalur perdagangan
internasional, Indonesia berada pada posisi silang lalu lintas perdagangan dan pelayaran dunia.
Dapat dilihat dari posisi Indonesia yang diapit oleh dua benua dan dua samudra yang menjadi
jalur perdagangan internasional. Indonesia juga memiliki keberagaman budaya. Indonesia
mendapat pengaruh berbagai kebudayaan dan peradaban dari negara luar. Adanya lalu lintas
jalur laut mengakibatkan banyak kapal asing yang berlabuh ke Indonesia. Hal ini menyebabkan
terjadinya proses percampuran suku bangsa dan budaya.
C. Letak Geologis Indonesia
Letak geologis Indonesia berada pada titik pertemuan dari tiga lempeng tektonik besar,
yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Letak geologis
Indonesia ini memberikan dampak pada permukaan Bumi, khususnya pada banyaknya jumlah
pegunungan dan gunung berapi di Indonesia. Membuat Indonesia dilewati oleh ‘Ring of Fire’,

8
yang merupakan daratan-daratan yang terdampak dari letak geologis mereka membuat daratan
yang memasuki ‘Ring of Fire’ memiliki ciri-ciri khusus baik yang menguntungkan maupun
yang merugikan. Keuntungan yang dimiliki Indonesia sebagai bagian besar wilayahnya masuk
ke ‘Ring of Fire’ antara lain adalah Indonesia memiliki banyak tempat wisata gunung berapi,
Indonesia kaya akan sumber daya alam khususnya bahan pertambangan, tanah Indonesia
menjadi subur.
a. Indonesia Memiliki Banyak Tempat Wisata Gunung Berapi
Dengan terdapat banyak gunung berapi di Indonesia, wisata alam gunung
berapi juga menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup banyak diminati sehingga
menjadi pemasukan ekonomi dari sektor pariwisata.
b. Indonesia Kaya Akan Sumber Daya Alam (Khususnya Bahan Pertambangan)
Dengan letusan-letusan gunung berapi di Indonesia, material-material dari
dalam perut Bumi seperti emas, perak, pasir dan material lainnya lebih keluar dari
kedalaman tanah sehingga dapat dengan lebih mudah untuk di tambang
c. Tanah Indonesia Menjadi Subur
Letusan-letusan gunung berapi Indonesia juga membuat tanah Indonesia
khususnya yang dekat dengan gunung berapi menjadi subur dan humus, ditambah
dengan cuaca dan iklim tropis di Indonesia menjadikan tanah Indonesia dapat
ditanami berbagai macam jenis tanaman. Seperti rempah-rempah yang telah diincar
oleh bangsa barat dari zaman penjajahan.
D. Pengertian SDA
Tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 terkait
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sumber daya alam adalah unsur
lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati dan nonhayati yang secara keseluruhan
membentuk kesatuan ekosistem. Sumber daya alam (SDA) merupakan aspek lingkungan yang
fisik. Segala hal yang dihasilkan dari alam merupakan potensi alam, yang kemudian berubah
menjadi SDA ketika menjadi berguna untuk manusia. Misalkan, bauksit tidak termasuk SDA

9
hingga tahun 1886 dimana terciptanya teknologi industri yang dapat mengubahnya menjadi
bahan baku utama pembuatan aluminium. Sejak itu bauksit berfungsi untuk manusia dan
dinyatakan sebagai SDA.
Nilai-nilai SDA antara lain adalah nilai ekonomi atau potensi ekonomi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, nilai estetika atau SDA yang dinikmati
karena keindahannya, nilai etika terkait pelestarian alam untuk generasi mendatang, dan nilai
hukum yaitu segala hukum yang berkait dengan pemanfaatan dan penghasilan SDA.
SDA diklasifikasi menjadi beberapa kategori, yaitu SDA berdasarkan sifat kelestarian
yang terdiri dari SDA yang dapat diperbaharui yakni segala SDA dari alam yang dapat
dikembangbiakan atau dibuat kembali (Tumbuhan, hewan, dan lainnya) serta SDA yang tidak
dapat diperbaharui yakni segala SDA dari alam yang tidak dapat dikembangbiakan atau dibuat
kembali (Emas, minyak bumi, dan lainnya). Ada pula SDA berdasarkan jenisnya, seperti SDA
nonhayati atau abiotik yaitu berupa benda fisik yang tidak memiliki nyawa (Tanah, air, udara,
dan lainnya) dan SDA hayati atau biotik yaitu berupa makhluk hidup yang bernyawa (Pohon,
hewan liar, dan lainnya). Terakhir ada SDA berdasarkan pemanfaatannya, yaitu SDA materi
yakni segala hal yang berbentuk fisik (Pohon menjadi kursi atau meja), SDA energi yakni segala
hal yang berbentuk energi (Sinar matahari menjadi alat bantu mengeringkan pakaian), dan
SDA ruang yakni segala hal yang berbentuk ruang (Lahan sebagai tempat tinggal).
E. Potensi SDA Kehutanan Indonesia
Tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 terkait
Kehutanan, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya
alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu
dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Hutan di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, di
antaranya ada hutan hujan tropis, hutan musim, hutan hujan pegunungan, hutan sabana,
hutan rawa, hutan mangrove, hutan gambut, dan hutan lumut.
a. Hutan Hujan Tropis

10
Hutan hujan tropis adalah sejenis hutan yang dipenuhi dengan jenis-jenis
tumbuhan yang bervarian, mulai dari tumbuhan paku, anggrek hitam, pohon damar,
hingga bunga Rafflesia Arnoldii. Dalam hutan hujan tropis, sinar matahari sulit untuk
menembus permukaan tanah dikarenakan kerapatan antara tumbuh-tumbuhannya.
Hutan hujan tropis tumbuh di dataran rendah pada ketinggian 1.2000 m dpl, dengan
curah hujan tahunan 1.750 mm sampai dengan 2.000 mm dan rata-rata suhu dibawah
18° C, dan kurang lebih dua bulan kering setiap tahun.
b. Hutan Musim (Hutan Monsun)
Hutan musim terdapat di daerah dengan curah hujan tahunan antara 1.500
sampai dengan 4.000 mm dengan bulan kering kurang lebih 4 sampai 6 kali setiap
tahun. Tanaman yang tumbuh dalam hutan musim termasuk campuran, termasuk jati,
dlingsem, bungur, pilang, dan kesambi. Tanaman-tanaman tersebut menyesuaikan diri
dengan musim. Misalkan, pada saat musim kering yang berkepanjangan
tanaman-tanaman tersebut akan beradaptasi dan menggugurkan daunnya untuk
mengurangi penguapan yang berlebihan.
c. Hutan Hujan Pegunungan
Berbeda dengan hutan musim, di hutan hujan pegunungan tidak ada tanaman
yang menggugurkan daunnya untuk beradaptasi dengan musim kemarau yang
berkepanjangan karena pohon-pohonnya selalu menghijau. Pohon yang tumbuh di
hutan hujan pegunungan antara lain adalah jemuju, pinus, damar, dan rasamala
dengan kerapatan tumbuhan yang tinggi. Terdapat tiga subzona yaitu submontana
dengan ketinggian 1.000 sampai dengan 1.500 m dpl, montana dengan ketinggian
1.000 sampai dengan 2.400 m dpl, dan subalpin dengan ketinggian lebih tinggi dari
2.499 m dpl.
d. Hutan Sabana
Hutan Sabana banyak ditumbuhi oleh tumbuhan kelompok semak belukar
dan dikelilingi oleh padang rumput dengan jenis tanaman yang berduri. Contoh

11
pohon yang tumbuh di hutan sabana adalah akasia, palem, kaktus, Seasalpinea,
Leguminosae, dan Euphorbiaceae. Tumbuhan tersebut dapat tumbuh walaupun
dengan curah hujan yang relatif rendah (kurang dari 1.200 mm per tahun) dikarenakan
mereka mampu untuk menyimpan cadangan air dalam bagian tertentu tumbuhan.
Misalnya, kaktus dapat menyimpan cadangan air di dalam batangnya yang tertutupi
oleh duri-duri dari luar untuk melindungi cadangannya dari hewan.
e. Hutan Rawa
Hutan rawa tumbuh pada tanah aluvial yang tergenang oleh air tawar.
Tumbuhan dalam hutan ini lebih khas seperti pohon berakar lutut dan tunasnya di
dalam air, serta memiliki tajuk yang berlapis-lapis hingga setinggi 50 sampai dengan 60
m. Seperti tanaman ramin, rasak, rengas, dan jelutung.
f. Hutan Mangrove (Hutan Pasang Surut1)
Hutan mangrove tumbuh di daerah tropis yang terdapat pada pantai tenang,
berlumpur, dan sedikit berpasir. Dikenal juga sebagai Hutan Bakau karena jumlah
tanaman bakau yang mendominasi jenis tanaman lainnya.
g. Hutan Gambut
Terbagi menjadi tipe A atau B menurut klasifikasi Koppen dengan tanah
organosol. Hutan gambut tumbuh di daerah berair dan selalu tergenang air tawar
dengan keadaan pH rata-rata 3,5 sampai dengan 4,0 dan hutan gambut tumbuh di atas
tumpukan bahan organik. Kehidupan dalam hutan ini sangat bergantung kepada
curah hujan.
h. Hutan Lumut
Hutan lumut memiliki lapisan tanah hingga batang-batang pohon yang
tertutupi oleh lumut. Hutan lumut terletak di wilayah pegunungan dengan ketinggian
melebihi 1.000 m dpl.

1
Disebut sebagai Hutan Pasang Surut karena posisi hutan ini mendapat pengaruh pasang surut dan tidak dilandasi
ombak keras.

12
Demi menjaga kelestarian hutan-hutan tersebut, pemerintah telah menetapkan dua
kawasan hutan. Kawasan hutan yang harus dipertahankan keberadaannya (Hutan Konservasi)
dan hutan yang dapat dieksploitasi alamnya dengan berlakunya penebangan terbatas dan
penanaman kembali (Hutan Produksi).
a. Hutan Konservasi
Fungsi utama hutan konservasi adalah untuk penetapan keanekaragaman
ekosistem hutan, baik flora maupun fauna. Hutan Konservasi terdiri dari kawasan
hutan suaka alam yaitu hutan dengan ciri khas tertentu yang berfungsi sebagai
pengawetan ekosistem dan sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan, kawasan
hutan pelestarian alam yaitu hutan berciri khas tertentu yang bertujuan sebagai
pelindung sistem penyangga kehidupan dan pemanfaatan sumber daya alam hayati,
dan taman buru yang merupakan kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat
wisata untuk berburu dengan peraturan yang harus dijalani.
Contoh syarat berburu di taman buru adalah jumlah individu satwa buru
dalam populasi, musim berkembang biak, batas umur satwa yang boleh diburu,
lamanya perburuan dan wilayah jelajahnya, jumlah maksimum individu yang boleh
diburu, dan jenis peralatan perburuan yang digunakan.
b. Hutan Produksi
Fungsi utama hutan produksi adalah untuk menjadi tempat produksi SDA
hasil hutan. Terdapat hutan produksi tetap (HP) yaitu kawasan hutan yang
memproduksi hasil hutan yang dipertahankan keberadaannya sebagai hutan yang tetap
dan terdapat hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) yaitu kawasan hutan yang
dicadangkan untuk cadangan pembangunan di luar kegiatan kehutanan dan dapat
dijadikan hutan produksi tetap.
F. Tabel Produksi SDA Kehutanan Indonesia
Tabel Jenis Olahan Kayu Berdasarkan Persebarannya

No. Pulau Jenis Olahan Kayu

13
1. Pulau Sumatra Chip dan partikel, bubur kayu, papan serat, dan kayu gergajian.

2. Pulau Jawa Kayu lapis, kayu gergajian, veneer, barecore, dan moulding/dowel.

3. Pulau Bali dan Kayu gergajian, veneer, dan kayu lapis.


Nusa Tenggara

4. Pulau Kalimantan Kayu lapis, chip dan partikel, kayu gergajian, veneer, dan papan
partikel.

5. Pulau Sulawesi Kayu gergajian, veneer, kayu lapis, dan moulding/dowel.

6. Pulau Maluku Veneer dan kayu gergajian.


dan Papua

Tabel Jenis Hasil Hutan Non Kayu Berdasarkan Persebarannya

No. Pulau Jenis Olahan Kayu

1. Pulau Sumatra Rotan, getah karet, sagu, getah pinus, madu, dan lainnya.

2. Pulau Jawa Bambu, getah pinus, daun kayu putih, gondorukem, madu,
minyak kayu putih, terpentin, dan lainnya.

3. Pulau Bali dan Bambu, rotan, madu, dan lainnya.


Nusa Tenggara

4. Pulau Kalimantan Bambu, rotan, getah karet, getah pinus, madu, dan lainnya.

5. Pulau Sulawesi Rotan, getah pinus, gondorukem, madu, terpentin, dan lainnya.

6. Pulau Maluku Sagu, daun kayu putih, minyak kayu putih, dan lainnya.
dan Papua
G. Potensi SDA Pertambangan Indonesia
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan, bahan-bahan galian dibagi atas tiga golongan
berikut. Golongan A yakni bahan galian strategis untuk pertahanan/ keamanan negara
ataupun strategis untuk menjamin perekonomian negara. Contohnya, minyak bumi, gas alam,
batu bara, nikel, timah putih, dan uranium. Golongan B, yakni bahan galian vital yang dapat

14
menjamin hajat hidup orang banyak. Contohnya, emas, perak, besi,dan tembaga. Golongan
bahan galian yang tidak termasuk dalam golongan A atau B. Contohnya, garam, pasir, marmer,
batu kapur, tanah liat, dan asbes.
a. Minyak bumi
Fungsi minyak bumi meliputi bahan bakar, bahan baku kimia, dan energi
listrik. Contoh olahannya adalah bensin, diesel, plastik, dan pupuk. Minyak bumi
tersebar di Indonesia, terutama di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan bagian timur
Indonesia.
Beberapa kilang minyak bumi di Indonesia antara lain Kilang Balikpapan,
Kilang Cilacap, Kilang Dumai, dan Kilang Plaju. Produksi minyak bumi di Indonesia
pada 2019 sekitar 745 ribu barrel per hari. Sedangkan cadangan minyak bumi pada
2019 diperkirakan 3,775 miliar barrel.
b. Gas bumi
Gas bumi memiliki fungsi sebagai bahan bakar, bahan baku kimia, dan sumber
energi listrik. Contoh olahannya adalah gas alam cair (LNG), etilena,Gas LPG dan
amonia. Gas bumi tersebar di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Beberapa
kilang gas bumi di Indonesia adalah Kilang LNG Bontang, Kilang LNG Tangguh, dan
Kilang LNG Donggi Senoro. Produksi gas bumi di Indonesia pada 2019 adalah 1.282
barel minyak ekuivalen per hari
c. Batu bara
Batu bara memiliki berbagai fungsi, termasuk sebagai sumber energi untuk
pembangkit listrik, bahan baku dalam industri besi dan baja, serta bahan bakar dalam
proses industri. Contoh produk batu bara antara lain adalah batu bara bituminus,
antrasit, dan batu bara sub-bituminous. Persebaran batu bara di Indonesia cukup luas,
dengan sebagian besar cadangan terdapat di Pulau Kalimantan dan Sumatera.
Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan adalah dua daerah utama yang memiliki
cadangan batu bara yang signifikan. Batu bara juga ditemukan di Jawa, Sulawesi, dan

15
beberapa wilayah lainnya di Indonesia. Produksi batu bara pada 2018 adalah 616 juta
ton. Cadangan batu bara sebesar 38,80 miliar ton.
d. Emas dan perak
Fungsi utama emas dan perak di Indonesia mirip dengan secara global,
termasuk perhiasan, investasi, dan industri. Contoh produk emas: cincin emas, liontin.
Contoh produk perak: gelang perak, perhiasan perak lainnya. Emas di Indonesia
umumnya berasal dari tambang Grasberg di Papua dan beberapa daerah lainnya.
Sementara itu, perak juga ditambang di beberapa lokasi di Indonesia seperti Tambang
Gosowong di Halmahera dan beberapa lokasi lainnya.
e. Tembaga
Tembaga memiliki berbagai fungsi di Indonesia, termasuk dalam industri
listrik, konstruksi, transportasi, dan manufaktur. Tembaga digunakan dalam kabel
listrik, pipa air, peralatan rumah tangga, kendaraan, dan banyak lagi. Contoh produk
yang menggunakan tembaga di Indonesia termasuk kabel listrik, pipa tembaga,
komponen elektronik, dan peralatan dapur seperti panci. Indonesia memiliki sumber
daya tembaga yang signifikan, dengan tambang tembaga utama seperti Grasberg di
Papua, yang juga menghasilkan emas dan perak. Tambang tembaga lainnya tersebar di
daerah-daerah seperti Sulawesi, Sumatera, dan Kalimantan.
f. Bauksit
Bauksit memiliki fungsi utama sebagai bahan baku dalam produksi alumina,
yang kemudian digunakan untuk membuat aluminium. Contoh produk yang
menggunakan aluminium termasuk kaleng minuman, kendaraan, peralatan dapur, dan
benda-benda lainnya dari logam ringan. Indonesia adalah salah satu produsen bauksit
terbesar di dunia. Bauksit ditemukan terutama di Pulau Bintan di Kepulauan Riau,
Pulau Obi di Maluku Utara, serta beberapa wilayah lainnya seperti Kalimantan dan
Sumatera.
g. Nikel

16
Nikel memiliki berbagai fungsi, termasuk dalam produksi baja nirkarat, baterai,
peralatan rumah tangga, dan industri kimia. Contoh produk yang menggunakan nikel
termasuk kawat baja, baterai nikel-kadmium, peralatan dapur, dan komponen
elektronik. Indonesia adalah salah satu produsen nikel terbesar di dunia. Sumber daya
nikel terdapat terutama di wilayah Sulawesi, seperti daerah Morowali dan Sorowako.
Tambang nikel juga terdapat di provinsi Papua dan Maluku Utara.

h. Timah
Timah memiliki berbagai fungsi, termasuk dalam produksi logam, lapisan
pelindung, dan bahan kimia. Contoh produk yang menggunakan timah termasuk
kaleng makanan, pipa, dan solder (pengisi logam untuk menghubungkan komponen
elektronik). Indonesia adalah salah satu produsen timah terbesar di dunia. Timah
terutama ditemukan di provinsi Bangka Belitung dan Singkep, serta di daerah-daerah
lain seperti Kalimantan dan Riau.
i. Intan
Intan memiliki fungsi utama sebagai permata berharga dalam perhiasan dan
juga digunakan dalam aplikasi industri tertentu. Contoh produk yang menggunakan
intan termasuk cincin pertunangan, kalung, dan perhiasan lainnya. Indonesia memiliki
sumber daya intan yang signifikan, terutama di Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Tengah. Intan di Indonesia umumnya ditemukan dalam bentuk aluvial (terbawa oleh
air) dan sering kali ditambang melalui penambangan tradisional.
j. Mangan
Mangan memiliki fungsi utama dalam industri baja sebagai bahan tambahan
untuk meningkatkan sifat fisik baja. Ini juga digunakan dalam produksi baterai,
keramik, dan beberapa jenis cat. Contoh produk yang menggunakan mangan termasuk
baja tahan karat, baterai nikel-mangan, keramik mangan, dan cat mangan. Indonesia
memiliki sumber daya mangan yang terutama terdapat di wilayah Timor Tengah

17
Selatan, Nusa Tenggara Timur. Mangan juga dapat ditemukan di beberapa lokasi
lainnya di Indonesia.
k. Pasir besi
Pasir besi memiliki fungsi utama dalam industri besi dan baja, digunakan
sebagai bahan baku untuk produksi logam besi. Pasir besi juga dapat dimanfaatkan
dalam industri bahan bangunan dan manufaktur. Contoh produk yang menggunakan
besi yang dihasilkan dari pasir besi termasuk baja struktural, peralatan konstruksi,
kendaraan, dan mesin industri. Indonesia memiliki sumber daya pasir besi yang
terdapat di berbagai wilayah, termasuk di pulau-pulau besar seperti Jawa, Sumatera,
Kalimantan, dan Sulawesi.
H. Potensi SDA Kelautan Indonesia
Saat ini potensi sumberdaya Kelautan dan perikanan Indonesia baru sempat digali
hanya Sekitar 24,5% dari potensi yang ada. Mencapai 12,01 juta ton per tahun yang berada di
11 wilayah pengelolaan perikanan (WPP). Dari total potensi tersebut, jumlah tangkapan ikan
yang diperbolehkan sebanyak 8,64 juta ton per tahun. Tak hanya dalam perikanan yang
mendukung sumber kekayaan Indonesia tetapi banyak potensi yang berasal dari kelautan
lainnya, seperti Indonesia memiliki potensi wisata bahari yang sangat besar. Selain potensi yang
didukung oleh kekayaan alam yang indah serta keanekaragaman flora dan fauna, juga didukung
oleh kemajemukan budaya.
Keuntungan dari segi transportasi laut dapat terhitung dari jumlah kunjungan kapal
yang melewati pelabuhan Indonesia. Bisnis jasa perhubungan laut diperkirakan dan akan
menjadi lebih bermakna dan bernilai Strategis, seiring dengan kenyataan bahwa pusat kegiatan
ekonomi dunia sejak akhir abad-20 telah bergeser dari Poros Atlantik ke Poros Asia-Pasifik.
Dengan hampir 70% total perdagangan, dunia berlangsung di antara negara-negara di
Asia-Pasifik dan lebih dari 75% dari barang-barang diperdagangkan serta diangkut melalui laut,
terutama melalui Selat Malaka, Selat Lombok, Selat Makasar, dan laut-laut Indonesia lainnya.

18
Hal itu sungguh menguntungkan dari segi pelayaran internasional Indonesia. Tapi
dibalik itu di dalam air kita, tertera kekayaan berlimpah dalam segi perikanan, lamun, terumbu
karang, mangrove, dan energi laut.
a. Perikanan
Potensi areal perikanan laut dan pantai yang dimiliki Indonesia sebesar 26 juta
ha areal. Menjadikan Indonesia rumah untuk berbagai spesies ikan, beberapa diantara
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Seperti tuna, lobster, ikan karang, udang, ikan
hias, dan lainnya.
b. Lamun
Lamun merupakan tanaman tinggi yang beradaptasi dalam lingkungan
terendam air laut. Lamun tumbuh di pasang surut yang terbuka dan perairan pantai
yang mencapai kedalaman empat meter. Manfaat lamun sangatlah besar sebagai
produsen primer yang menjaga ekosistem di sekitarnya.
c. Terumbu Karang
Terumbu karang terbentuk oleh jasad hidup yang berfungsi untuk pelindung
bisik terhadap kerusakan pantai. Terumbu karang juga indah dipandang mata sehingga
menjadi incaran banyak turis untuk mencari terumbu karang di daerah laut.
d. Mangrove
Hutan mangrove hidup di sepanjang pantai dan berfungsi untuk mengurangi
risiko terjadinya tsunami yang dapat membahayakan warga yang tinggal di daerah
pantai. Hutan mangrove juga mencegah erosi dan abrasi serta menjadi penyaring air
laut menjadi air daratan yang tawar.
e. Energi Laut
Energi laut merupakan segala energi yang dapat diambil dari laut, misalkan
pembangkit listrik. Dari gelombang laut kita dapat mengubah pergerakkan tersebut
menjadi listrik. Contoh nyatanya adalah pembangkit listrik energi laut (wave energy)
bernama WEPTOS yang diciptakan oleh Danish Company.

19
BAB 3: PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Setelah membaca dan memahami seluruh penjelasan dan data yang telah
tertera dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa Indonesia sangatlah kaya, bahkan
luar biasa kaya dalam segi SDA dan sangat beruntung karena memiliki kelebihan yang
jauh lebih menguntungkan dibandingkan merugikan. Indonesia telah diberkati dengan
tanahnya yang subur dan mudah untuk membawa kehidupan ke segala jenis
tumbuhan, dan lautnya yang luas dan berlimpah akan SDA serta membantu
meningkatkan pelayaran dan perdagangan internasional di tanah air.
Sungguh hebat negara kita, dan dengan itu kita sebagai warga negara Indonesia
harus bersyukur dan bangga atas kelimpahan ini. Kita harus mampu memaksimalkan
SDA kita tanpa merusak alam dan sumbernya. Kita harus merawat alam kita sebelum
segalanya telah dieksploitasi.
B. Penutup
Demikian makalah kami terkait “Posisi Strategis Indonesia dan Potensi SDA
Sebagai Modal Indonesia Menjadi Negara Maju” pada tahun 2023 yang kami buat
dengan tujuan utamanya yaitu memenuhi syarat mendapatkan nilai untuk PSTS
Semester 1 tahun ajaran 2023/2024. Semoga apa yang kami rangkai dan sampaikan
melalui makalah ini dapat diterima dengan positif dan menjadi gambaran untuk para
pembaca tentang potensi yang dimiliki Indonesia.
Kami mohon dukungan dan kerja sama dari Pak Dhar untuk memberikan
kami nilai sesuai dengan kualitas presentasi dan kelengkapan materi kami. Sekian dari
kami, terima kasih atas perhatiannya. Tuhan memberkati.

20
C. Dokumentasi

Keterangan : Produksi kayu bulat di Indonesia (2012-2022)


Sumber : databoks.katadata.co.id

Keterangan : Produksi jenis-jenis kayu bulat di Indonesia (2020)

21
Sumber : databoks.katadata.co.id

Keterangan : Persebaran kayu bulat di Indonesia


Sumber : goodnewsfromindonesia.id

Keterangan : Minyak Bumi Keterangan : Gas Bumi


Sumber : Tribunnews.com Sumber : tugu.com

22
Keterangan : Batu Bara Keterangan : Emas dan Perak
Sumber : snips.stockbit.com Sumber : ruangguru.com

Keterangan : Tembaga Keterangan : Bauksit


Sumber : wikipedia.com Sumber : goodnewsfromindonesia.com

Keterangan : Nikel Keterangan : Timah


Sumber : detik.com Sumber : ruangenergi.com

23
Keterangan : Intan Keterangan : Mangan
Sumber : kumparan.com Sumber : istockphoto.com

Keterangan : Pasir Besi Keterangan : Perikanan Indonesia


Sumber : klopmart.com Sumber : antaranews.com

Keterangan : Kekayaan Lamun Indonesia Keterangan : Kekayaan Terumbukarang


Sumber : goodnewsforindonesia.com Sumber : greeners.co

24

Anda mungkin juga menyukai