SOAL UJIAN REHABILITASI MEDIK (5 Oktober 2012) - 1
SOAL UJIAN REHABILITASI MEDIK (5 Oktober 2012) - 1
SOAL UJIAN REHABILITASI MEDIK (5 Oktober 2012) - 1
5 Oktober 2012
1. Banyak penyakit akibat kerja yang berdampak terhadap penyakit di hari tua. Berikan 1
(satu) contoh penyakit tersebut dan perencanaan anda terhadap upaya pencegahan
yang diterapkan dalam perusahaan tempat anda bekerja.
2. Tidak dapat dipungkiri bahwa disabilitas akan memberi dampak ekonomi, setidaknya
peningkatan biaya kesehatan. Berilah contoh penyakit akibat kerja yang dapat
menimbulkan disabilitas, namun dapat dicegah sedini mungkin.
Berikan komentar anda untuk pemikiran perhitungan finansialnya ditinjau dari aspek
ekonomi kesehatan.
JAWAB :
Direct cost (biaya langsung)
- Medical care (perawatan medis)
- Lost time from work (kehilangan waktu dari pekerjaan)
- Worker’s compensation cost (biaya kompensasi pekerja)
Dr.dr.Tirza Z.,Tamin,SpKFR-K
1. Upaya Promotif
Penyuluhan, informasi dan edukasi tentang hidup sehat dan aktifitas yang tepat
untuk mencegah kondisi sakit
2. Upaya Preventif
Edukasi dan penanganan yang tepat pada kondisi sakit/penyakit untuk mencegah
dan atau meminimalkan gangguan fungsi atau risiko kecacatan
3. Upaya Kuratif
Penanganan melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik, keteknisan medik
dan upaya rehabilitatif untuk mengatasi penyakit/kondisi sakit untuk
mengembalikan dan mempertahankan kemampuan fungsi
4. Upaya Rehabilitatif
Penanganan melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik, keteknisan medic
dan upaya rehabilitatif lainnya melalui pendekatan psiko-sosio-edukasi-okupasi-
vokasional untuk mengatasi penyakit/kondisi sakit yang bertujuan mengembalikan
dan mempertahankan kemampuan fungsi, meningkatkan aktifitas dan peran serta/
partisipasi di masyarakat.
2. Jelaskan definisi dan karakteristik, klasifikasi dari Impairmen/Hendaya, Disabilitas,
Handicap/Kecacatan :
JAWAB :
Definisi Impairmen/Hendaya
Dalam konteks kesehatan : kehilangan atau ketidaknormalan dari psikologis, fisiologis,
atau struktur anatomi atau fungsi.
Karakteristik :
Kehilangan atau ketidaknormalan, dapat bersifat sementara atau permanen
Meliputi anomali, defek atau kehilangan alat gerak, organ, jaringan, atau struktur
lain dari tubuh termasuk fungsi mental ---- Gangguan pada tingkat organ
Menggambarkan exteriorization dari keadaan patologis
Klasifikasi :
Hendaya Intelektual
Hendaya Psikologis lain
Hendaya Bahasa
Hendaya Pendengaran
Hendaya Penglihatan
Hendaya Viseral
Hendaya Skeletal
Hendaya Bentuk (disfiguring)
Hendaya Umum, Sensoris, dll
Definisi Disabilitas
Karakteristik :
Klasifikasi :
Disabilitas Perilaku
Disabilitas Komunikasi
Disabilitas Perawatan Diri
Disabilitas Lokomotor
Disabilitas Disposisi tubuh
Disabilitas Deksteritas
Disabilitas Situasional
Disabilitas Keahlian Khusus
Restriksi Aktifitas lain
Definisi Handicap/Kecacatan
Karakteristik :
Kecacatan berhubungan erat dengan nilai kondisi individu itu sendiri saat terpisah dari
kondisi yang dianggap normal. Ditandai dengan pertentangan antara performa atau
status individu tersebut dengan harapannya sendiri atau harapan kelompok dimana dia
menjadi bagian dari kelompok tersebut ---- Gangguan pada tingkat sosial.
Klasifikasi :
Kecacatan Orientasi
Kecacatan Independensi Fisik
Kecacatan Mobilitas
Kecacatan Okupasi
Kecacatan Integrasi Sosial
Kecacatan Pemenuhan ekonomi secara mandiri
JAWAB :
JAWAB :
Evaluasi kecacatan
Saran penempatan
Peningkatan kemampuan fungsional
Dr.Angela
1. Beberapa tindakan Occupational Injury Prevention Services :
2. A 45 year old truck driver of company complain of LBP, for about 2 days, after doing the
travel on a long trip to Central Java.
Examination showed spasm of lumbal muscles and tightness of hamstrings muscle on
both thighs. No neurological defect found, bladder and bowel factors were normal.
3. Seorang pekerja supir truk. Setelah menyetir selama 2 hari, mengalami sakit pada
bagian pinggang.
A. Sebagai dokter perusahaan, perlu berapa hari pasien tersebut istirahat ?
JAWAB :
Istirahat total hanya dianjurkan jika penderita mengalami nyeri yang cukup berat
dan jumlah hari istirahat tidak lebih dari 2-3 hari lalu dilakukan mobilisasi secepatnya
dan kembali bekerja lebih cepat juga termasuk dalam program penyembuhan dari
pasien tersebut.
B. Jika ingin merujuk,kemana dan mengapa ?
JAWAB :
Dirujuk ke dokter spesialis Rehabilitasi Medik untuk menjalani Fisioterapi dengan
tujuan untuk :
- Mengurangi gangguan dan kecacatan menjadi minimal
- Mengembalikan fungsi semaksimal mungkin
- Meningkatkan kualitas hidup
C. Di rujuk ke dokter spesialis Radiologi untuk dilakukan pemeriksaan Radiologis
adakah gangguan yang lebih berat.
D. Di rujuk ke dokter spesialis Ortopedi jika memerlukan tindakan pembedahan.
Anamnesa
Gejala klinis
Pemeriksaan fisik :
2. Gangguan kesehatan kerja dapat dicegah dengan beberapa cara dan jelaskan ?
JAWAB :
Gangguan kesehatan kerja dapat dicegah dengan memperhatikan faktor-faktor :
o Biomekanik manusia :
Tenaga kerja mekanis manusia sesuai dengan anatomi, kekuatan tubuh serta
interaksinya dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Dengan mempelajari
biomekanik -- kelainan musculoskeletal dapat dihindari seperti :
Trauma otot
Low back pain
Dislokasi sendi
Shoulder neck syndrome
o Psikologi : pekerjaan sesuai jenis pekerjaan
o Fisik dan Enginering : pekerjaan sesuai dengan kemampuan fisik
1. Jelaskan program rehabilitasi jantung (MCI) sesuai tahapannya sejak pasien dirawat di
RS ?
JAWAB :
FASE I : INPATIENT
Merupakan fase rehabilitasi jantung pada saat rawat (3-6 hari)
Dimulai segera setelah pasien kondisi hemodinamik stabil dengan tanda :
o Tidak ada sakit dada berulang dalam 8 jam
o Tidak ada tanda-tanda gagal jantung yang tidak terkompensasi (sesak pada
saat istirahat dengan ronki didasar paru bilateral)
o Tidak ada perubahan signifikan yang baru pada EKG dalam 8 jam terakhir
Goal :
- Mencegah efek immobilisasi/deconditioning
- Melakukan ADL mandiri
- Edukasi mengenai gaya hidup sehat/life style
- Mengurangi gangguan psikologik dan emosi yang biasanya menyertai pasien
penyakit jantung
- Fasilitasi penyesuaian terhadap kondisi akut dan terhadap lingkungan RS
- Memberikan motivasi pasien agar dapat membuat komitmen jangka panjang
terhadap rehabilitasi jantung
Program fase I :
- Latihan fisik/exercise
- Edukasi dan konseling :
Kontrol hyperlipidemia
Kontrol hypertensi
Mengurangi rokok
Kontrol DM
Stress management
Latihan :
o Program Latihan
Latihan dan aktivitas yang memerlukan energi expenditure ringan
Durasi 5-10 menit (ditingkatkan sampai 20-30 menit), 2-3 kali sehari
Aktivitas 3-4 Mets
Naiknya HR tidak lebih dari 20 kali/menit
Latihan LGS aktif dan pasif saat tiduran, duduk dan posisi tegak
Latihan ankle pumping
Parameter latihan : pulse, BP, ECG, symptom
o Uji Latih
Dilakukan pada akhir fase I sebelum pulang RS
Tes berjalan 6 menit (submaximal exercise tes)
Tanda dan gejala : Angina, rasa melayang, sesak, lelah, pucat, sianosis, ataksia, hipoksia,
gangguan status mental, bradikardia, perubahan TD sistolik >220 mmHg, diastolic > 110
mmHg, perubahan EKG, dll.
FASE II : OUTPATIENT
Goal fase II :
Fase III biasanya berlangsung 3-6 bulan dan mencakup supervisi klinis dan
intermitten EKG
Latihan dilakukan pada kondisi supervisi minimal
Mampu melakukan aktivitas 6-8 mets
Goal fase III :
- Mencegah progresivitas
- Meningkatkan cardiac performance
Mencakup :
- Edukasi dan modifikasi risiko
- Latihan : aerobic exercise, resistance training, aquatic exercise (26-33 C)
- Intensitas latihan 70-85 % HR max
Akhir fase III dilakukan uji latih/exercise stress test
Mencakup :
Diagnosa Medis :
- Diagnosa Klinis
- Diagnosa Anatomis/Letak Lesi
- Diagnosa Etiologi
- Diagnosa Patologi
2. Soal cerita……Bagaimana Diagnosa Fungsi?Rehabnya ?