Bab 1
Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
cagar budaya benda alam atau benda buatan manusia, bangunan, struktur, situs
yang memiliki arti penting untuk rasa nasional serta memperkuat jati diri
1
2
pengunjung tentang Cagar Budaya yang sesuai dan relevan. Upaya pelestarian
dan pemanfaatan juga harus menjadi pandangan kerjasama yang baik oleh
seluruh pihak masyarakat luas dan instansi terkait tidak hanya Juru pemelihara.
memiliki filosofi atau makna sejarah didalamnya mengandung ide yang pernah
3
berkembang di masa lalu yang berguna untuk pengembangan untuk masa kini
dan masa mendatang juga mempunyai daya tarik tersendiri yang dapat
sejarah lebih dikenal dan dilihat oleh orang banyak. Diantaranya adalah sektor
atau suatu bagian. Sektor yang paling utama yakni sektor pariwisata merupakan
sektor yang potensinya sangat besar yang dapat mempengaruhi sektor lainnya
dan menjadikan peninggalan sejarah atau situs sejarah tersebut menjadi lebih
dan nasional sehingga tidak hanya masyarakat khusus tetapi juga masyarakat
umum yang menjadikan satu hal yang akan selalu dikenang dan tidak tergerus
oleh jaman. Menjadikan peninggalan sejarah menjadi suatu hal yang tidak
asing dan menjadi hal yang dapat diambil seluruh nilai positifnya yang dapat
Pariwisata dapat terwujud juga dari banyak pengunjung atau wisatawan yang
berkunjung ke daerah tersebut. Oleh karena itu, untuk menarik wisatawan yang
4
datang perlu diperhatikan apa saja harus dipersiapkan oleh pengelola di setiap
tempat wisata.
pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah
pendorong yang meliputi potensi objek wisata yaitu sarana prasarana seperti
memiliki propek yang menjanjikan dan menjadi nilai ekonomis sebagai modal
menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat melalui akses jalan yang
sudah disediakan.
5
kali pada tahun 2015 dan selesai pada Tahun 2020). Pemugaran membuat
gambaran Candi Dermo semakin indah dan menjadi tempat salah satu destinasi
wisata yang diminati. Karena daerah sekitar termasuk daerah yang kurang
objek baru yang bisa menambah keragaman dan memiliki potensi yang besar.
dijadikan sarana sumber belajar bagi masyarakat dan khususnya para pelajar.
yang memiliki potensi serta menjadi daya tarik pengunjung sebagai budaya
bangsa yang perlu dilestarikan sehingga agar tetap terjaga dan dimanfaatkan
Sidoarjo”
6
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Sidoarjo
belajar sejarah
7
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
masa lampau dan menjadi tolak ukur untuk di masa sekarang dan
pengetahuan.
E. Ruang lingkup
akan dibatasi oleh ruang lingkup. Ruang Lingkup atau pembatasan masalah
ini dimksudkan agar peneliti tidak terlalu luas dalam pembahasan dan
Lingkup area : lingkup area penelitian ini dibatasi pada lingkup wilayah
pada tahun awal berdirinya sekitar abad ke-14 sampai tahun 2021 dan
Lingkup kajian : lingkup kajian dalam penelitian ini berfokus pada Candi
Dermo yang merupakan salah satu peninggalan sejarah yang masih terawat
dan memiliki potensi yang dapat menarik para pengunjung serta menjadi
sarana untuk banyak sektor yang menjadikan lebih dikenal lagi. Diantaranya
F. Tinjauan Pustaka
dari awal bangunan purbakala yang berasal dari zaman purba sampai
khusus yang berada di Jawa Timur yang merupakan salah satu letak
orang yang suci. Pendapat tersebut didapat dari para tokoh, seperti Raffles,
konsep tatanan, dan unsur-unsur proporsi candi yang menunjukkan ciri khas
zaman kerajaan hindu sampai kerajaan islam dan peran beserta simbol
yang ada di Indonesia seperti hasil kesenian dan hasil kebudayaan yang
yang baru.
Memperkenalkan juga lebih jauh budaya-budaya jawa dan sejarah yang ada
di sekitar candi sehingga dapat menjadi wisata yang memiliki nilai edukasi.
tentang potensi candi yang memiliki nilai bersejarah tinggi dan budaya serta
Jago sebagai wisata edukasi. Hal ini diperkuat dengan peninggalan sejarah
yang masih ada yakni tubuh candi, kaki candi serta arca utama yaitu Arca
budaya.
G. Kajian Teori
1. Potensi
potensi diri, potensi wisata, potensi daerah, potensi sumber daya alam
Menurut Hafi Anshari (1986) potensi adalah hal yang lekat, sifat
didalamnya.
2. Candi
agama hindu tetapi juga oleh agama budha. Candi-candi agama budha
semesta dalam deapan bagian : kaki candi sebagai simbol dunia bahwa
tuhannya dalam keadaan suci. Dan atap (puncak) candi sebagai kerajaan
candi juga meniru tempat para dewa berada, (Gunung Mahamel). Oleh
karena itu bunga teratai, hewan ghaib, dewa bidadari, daun hias dan
hiasan lainnya, patung, dan pola dengan alam gunung telah dimasukkan
bentuk candi yang berbeda pula, ukiran dinding serta fungsi dan struktur
bangunan candi.
1. Candi Hindu
Candi Agama Hindu merupakan berasal dari Dewi Maut atau Dewi
Candi Hindu memiliki ciri khas atap yang berbentuk tinggi dan
empat. Memiliki tiga arca yakni Arca Dewa Trimurti, (Dewa Siwa,
2. Candi Budha
khas atap berbentuk stupa dan tidak terlalu tinggi. Ciri lainnya adalah
rahang bawah.
3. Candi Dermo
kejayaan Adipati Terung yang dapat dilihat dari lokasi dan tempatnya
15
yang berdekatan dengan salah satu makam Adipati Terung yang berada
di daerah Terung Kulon Kec. Krian, sekitar abad ke-14 dan disebut
menuju gapura induk yang dilihat dari relief-relief di dinding candi dan
tinggi terpisah dan ditarik ke kiri dan ke kanan menjadikan candi dermo
disebut sebagai gapura. Gapura candi dermo ini berbentuk garuda padu
raksa. Gapura Padu Paksa merupakan gapura yang bagian atasnya (atap)
menjadi satu. Gapura ini juga mirip dengan Gapura Bajang Ratu yang
Trowulan.
Candi Dermo memiliki banyak keunikan dan ciri khas yang terdapat
hingga sekarang.
4. Pariwisata
daerah.
16
wisata, terdapat banyak pilihan objek wisata yang menjadi salah satu
ekonomi dan tempat hiburan bagi masyarakat sekitar, inilah yang menjadi
5. Wisata Edukasi
dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga terdapat aktivitas edukasi
memiliki nilai tambah edukasi, tidak hanya sekedar berwisata tetapi juga
baru.
18
H. Metode Penelitian
Seperti pada penelitian ini, peneliti memilih topik mengenai candi dermo
judul “Potensi Objek Wisata Edukasi Candi Dermo Sebagai Sumber Belajar
dan menemukan untuk dijadikan bahan dalam observasi, Dalam tahap ini,
yang dipilih.
berupa arsip-arsip, atau majalah, koran, video, foto dan dokumenter lainnya
sejarah atau saksi sejarah. Sumber primer bukan hanya pada partisipan
19
tetapi juga sumber tertulis yang akurat seperti arsip dan catatan harian.
Dalam penelitian ini sumber primer yang didapat berupa informasi dari
Selain itu, sumber penelitian ini juga disertai dengan sumber sejarah
lisan yakni yang diperoleh dari observasi dan wawancara dengan para
narasumber yang menjadi saksi sejarah, pelaku sejarah dan orang yang
ada sebelumnya.
1. Observasi
objek yang akan diteliti dan mencari tau hal apa saja yang bisa
2. Wawancara
dapat berupa buku catatan, tape recorder, dan kamera dan lainnya.
b. Sumber Sekunder
Sumber Sekunder adalah sumber yang didapat dari orang kedua yakni
pelaku sejarah.
untuk menunjang hasil penelitian. Selain itu jurnal online dan artikel
menjelaskan asli tidaknya suatu sumber tersebut dan kritik intern yang
yang membentuk suatu fakta sejarah yang nyata, dengan tahapan ini bisa
kebenarannya.
macam fakta sejarah antara lain : fakta benda, fakta mental, fakta sosial, dll.
Dalam tahap ini, proses interpretasi juga harus bersifat selektif agar
sumber-sumber sejarah yang kita temukan bisa dijadikan fakta sejarah yang
22
dapat dilibatkan dalam penelitian yang kita teliti, sehingga fakta relevan
I. Sistematika Pembahasan
sistematika pembahasan.
didapat dari bab pertama hingga keempat dan saran yang berupa kritik