Protap Program Imunisasi 2012

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Status

Induk Salinan No.Distribusi


Dokumen

PEnatalaksanaan Protap KIPI

PUSKESMAS No Dokumen No Revisi Halaman


00 1/1
BOJONGGEDE
Tanggal Terbit Disetujui oleh
Kepala Puskesmas Bojonggede
TAHUN 2012
PROSEDUR
TETAP Dr. Ariandini Krisnasari
NIP. 196203081990032001
Pengertian Suatu kejadian sakit dan Kematian yang terjadi dalam masa satu bulan setelah imunisasi
dan diduga karena imunisasi
Tujuan Mendeteksi Dini, merespon kasus KIPI tau diduga kasus KIPI dengan cepat dan tepat,
mengurai dampak negative terhadap kesehatan individu dan terhadap program imunisasi
Kebijakan Meningkatkan pengetahuan petugas yang melaksanakan imunisasi tentang KIPI untuk
menghindari kejadian KIPI
Penemuan kasus KIPI sampai Pelaporan
PROSEDUR 1. Penemuan kjasus
2. Pelacakan kasus
3. Analisa sementara
4. Tindak lanjut
5. Laporan Kasus :
a. Identitas
b. Jenis vaksin, No Bacth,kadaluarsa,siapa yang memberi dll
c. Nama dokter / petugas kesehatan yang bertanggungjawab
d. Adakah KIPI pada imunisasi terdahulu
e. Gejala klinis timbul dan diagnosis
f. Waktu pemberian imunisasi ( tanggal, Jam )
g. Waktu timbulnya gejala KIPI setelah Imunisasi
h. Gejala Sisa setelah di rawat atau sembuh
i. Cara Penyelesaian KIPI ( Kronologis )
j. Adakah tuntutan dari keluarga

Unit terkait Dinas Kesehatan .RS Umum daerah


Induk Salinan No.Distribusi

Penatalaksanaan Lantai dingin vaksin

PUSKESMAS
Bojonggede
No Dokumen No Revisi Halaman

00 1/1
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Bojonggede
TAHUN 2013
PROSEDUR
TETAP Dr. Puji Wahyuni
NIP. 196108061989102002

Pengertian Suatu cara penanganan vaksin dr mulai penbgambilan vaksin sampai sasaran imunisasi
Tujuan Untiuk menjamin keberhasilan pelayanan imunisasi, utk menjaga potensi vaksin

Kebijakan Menjaga kwalitas dan kawantitas vaksin

Prosedur SOP Penyimpanan Vaksin dilemari es :


1. Semua vaksin disimpan pd suhu < 2 smp 8 derasjat Celsius
2. Bagian bawah lemari es diletakkan kopeck sebagai penahan dingin dan kestabilan
suhu
3. Peletakan dus vaksin mempunyai jaeak minimal 1 smp 2 cm atau 1 jari ditangan
4. Vaksin HS ( BCG, campak, Volio diletakkan dekat Evaporator )
5. Vaksin FS ( DPT HB, Hepatitis, TT ) diletakkan jauh dari Evakilator
6. Vaksin dlm lemari es harus diletakan dalam lemari es
SOP Pengambilan Vaksin dari kulkas Vaksin :
1. Sebelum anda membuka pintu lemaRI es , tentukan berapa banyak vial vaksin yg
dibutuhkan untuk pelayanan
2. Catatlah suhu dlm lemari es
3. Dari lemari es, pilih dan keluarkan vaksin sesuai dengan yg ditetapkan untuk VVM ,
tanggal kadar luarsa ( EEFO, VIVO )
SOP Penanganan Vaksin :
1. KUlkas Vaksin suhu 2 smp 8 derajat Celsius ( yg berada di puskesmas )
2. Termos vaksin suhu 2 smp 8 derajat Celsius dilapangan
3. Sisa Vaksin
4. Jangan digabung
JIka terdapat sisa vaksin yang belum trerpakai dilapangan harus dimasukkan ke kulkas
vaksin puksesmas.

Unit terkait Dokter, Bidan, Korim, Petugas Kesehatan


Status
Induk Salinan No.Distribusi
Dokumen

Penyelenggaraan Pelayanan Imunisasi

PUSKESMAS No Dokumen No Revisi Halaman

BOJONGGEDE 00 1/1
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Bojonggede
TAHUN 2013
PROSEDUR
TETAP Dr. Puji Wahyuni
NIP. 196108061989102002

Pengertian Suatau kegiatan yg harus dilaksanakan oleh petugas imunisasi di puskesmas pada saat
pelayanan

Tujuan Mempersiapakan segala sesuatu sebelum sasaran imunisasi ( Ibu Bayi dan bayi ) dating
ditempat pelayanan Imunisasi
Kebijakan Agar petugas yg melaksanakan imunisasi lebih memahami penggunaan vaksin

Unit terkait Dokter, Bidan, Korim, Petugas Kesehatan


Prosedur SOP LOGISTIK PELAYANAN :
1. Termoos / Vaksin Carier
2. COOLPACK / Kotak, dingin, cair
3. Vaksin, pelarut dan penetes ( Droopr )
4. Alat suntuk
5. Safetybboks
6. Pemotong atau kikir ampul pelarut
7. Formulir
8. Kapas ,aig hangat dan wadah
9. Bahan dan Penyuluhan ( Poster, Leaflet dll )
10. Alat tulis, kertas pinsil dan pena
11. Kartu2 Imunisasi ( KMS , Kartu TT dsb )
12. Tempat sampah
13. Sabun untuk cuci tangan
SOP DISTRIBUSI VAKSIN DAN PENGGUNAAN VAKSIN
1. Cuci tangan sebelum melakukan kegiatan
2. Periksa vaksin dan pelarut
3. Periksa alat pemantauan vaksin ( VVM )
4. Vaksin dari vial yang sudah dibuka sepertgi folio dpt digunakan kembali hingga 6
jam
5. Vaksin campak hanya boleh digunakan 6 jam setelah dilarutkan
AKTIVASI DAN PENGGUNAAN ALAT SUNTIK PREFILLET AUTO DISABLE
1. Keluarkan PIN dari kemasan
2. Dorong dengan cepat,menutup jarum dlm PORT
3. Jarak antara penutup jarum dan PORT akan hilang dan terasa ada CLICK
4. Keluarkan penutup jarum
5. Pegang PId pada KOrt dan suntukan jarum ke pasien
6. Tekan dengan hati2 Reserfoir untuk mengeluarkan vaksin sesudah Reservoir
kemps tarik PID keluar.jgn lakukan Recapping

Unit terkait Dokter, Bidan, Korim, Perawat


Status
Induk Salinan No.Distribusi
Dokumen

DIET PADA GIZI LEBIH ( OBESITAS )


PUSKESMAS
No Dokumen No Revisi Halaman
BOJONGGEDE
00 1/1
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Bojonggede
TAHUN 2013
PROSEDUR
TETAP Dr. H.Unang Wahyudin
NIP. 196908052002121004

Pengertian Petugas gizi melakukan konsultasi gizi dan memberikan diet RENDAH ENERGI kepada pasien
OBERITAS ( KEGEMUKAN )

Tujuan Memberikan kosultasi gizi pada pasien OBERITAS

Kebijakan Pasien memperoleh pelayanan gizi sesuai dengan protap gizi sebagai standar pelayanan gizi

Prosedur PROTAP DIET PADA GIZI LEBIH ( OBESITAS )

1. Baca cattan medik pengunjung , Timbang BB pengunjung


2. Lakukan riwayat gizi, Anamnesa Diet dan pola makan
3. Buat rencana diet sehari sesuai dengan hasil anamnesis diet dan pola kebiasaan makan
pasien
4. Jika dokter tidak mementukan diet, maka pasien untuk sementara diberikan diet rendag
Kalori dengan energi yg di berikan 85 % - 90 % dari hasil anmnesis diet.
5. Bila diet permintaan dokter adalah
a. Diet Rendah Enrgi I artinya energi yang diberikan adalah 1200 kal
b Diet Rendah Enrgi II artinya energi yang diberikan adalah 1500 kal
. C. Diet Rendah Enrgi III artinya energi yang diberikan adalah 1700 kal
6. Tulis perencanaan diet yang diminta pada leafet
7. Jelaskan diet sesuai dengan permintaan , pembagian makan dalam sehari, daftar penukar
dan food model
8. Diskusikan dengan pasien pengganti bahan makanan samapai pasien dapat memahami
termasuk penjelasan makanan yg dapat dimakan
9. Anjurkan banyak maknan yg dapat memberikan rasa kenyang serti sayuran dan buah
buahan
10. Sarankan untuk mencatat makanan sehari hari baik jenis maupun jumlahnya
11. untuk mempercepat penurunan BB, disarankan untul melakukan olah raga sacara
teratur 3 kali seminggu salama 30 menit1
12.. Beri kesempatan pasien untuk bertanya
13 Buat kesepakatan dengan pasien untuk berkunjung 2 minggu kemudian untuk\ evaluasi
asupan makan, BB
10. Catat pada kartu status jenis diet dan hasil konseling
Status
Induk Salinan No.Distribusi
Dokumen

DIET PADA GIZI KEKURANGAN ENERGI PROTEIN ( KEP )


PUSKESMAS
No Dokumen No Revisi Halaman
BOJONGGEDE
00 1/1
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Bojonggede
TAHUN 2013
PROSEDUR
TETAP Dr. H.Unang Wahyudin
NIP. 196908052002121004

Pengertian Petugas gizi melakukan konsultasi gizi dan memberikan diet TETP kepada pasien
KEKURANGAN ENERDI PROTEIN ( KEP )

Tujuan Memberikan kosultasi gizi pada pasien KEP

Kebijakan Pasien memperoleh pelayanan gizi sesuai dengan protap gizi sebagai standar pelayanan gizi
Prosedur PROTAP DIET TETP PADA KEP

1. Kaji hasil pengukuran BB dan Umur berdasarkan KMS


2. Amati keadaan kesehatan balita
a. Bila balita mempunyai penyakit penyerta atau komplikasi, balita dirujuk ke dokter
b. Bila balita BB nya pada KMS berada di diatas garis merah dan dibawah pita kuning,
berikan penyuluahn gizi
yg ditekankan pada jumlah porsi, frekuensi atau variasi makanan. Anjurkan rajin ke
posyandu.
3. Bila tidak sakit dan pada KMS anak berada di bawah garis merah, maka pelayanan gizi
Mengikuti :
a. Lakukan anamnesis dan riwayat gizi balita, amati jumlah porsi, frekuensi dan jenis
makanan yg diberikan
b. Siapkan diet lunak/ Lumat untuk anak balita berdasarkan macam jumlah gizi sesuai
umur ( AKG )
4. Bila balita sakit dan KMS berada di bawah garis merah , maka langkah-langkahnya :
a. Lakukan anamnesis dan riwayat gizi balita
b. Tentukan status gizinya jika masuk dalam giizi buruk berat lakukan rujukan ke rimah
sakit, tetapi jika ringan layani di POZI
c. Tentukan kebutuhan kalori dan protein anak KEP rimngan dengan memberikan
diet TETP ( Tinggi Eniergi Tinggi Protein ) yaitu Kalori : 100-150 Kal/Kg BB dan
protein 2-3 gr/ kg BB.
5. Tulis diet anak pada leaflet maknanan anak, dengan memperhatikan frekuensi, jumlah
Dan jenis
6. Jelaskan makanan anak saat ini perlu ditambah dengan cara meningkatkan jumlah
Porsi, frekwensi dan menambah variasi bahan makanan.
7. Anjurkan diet anak selalu terdiri dari aneka ragam bahan makanan tetapi disiapkan dalam
Bentuk lumat atau lunak.
8. Sarankan ibu menyiapkan maknan dalam porsi kecil yaitu 3 kali makanan untuk bayi
Umur sampai 9 bulan dan ditambah 2 kali makanan selingan untu umur 9-24 bulan.
ASI tetap diberikan
9. Beri kesempatan pasien untuk bertanya
10. Buat kesepakatan dengan pasien untuk berkunjung 2 minggu kemudian untuk evaluasi
asupan makan, BB
11. Catat pada kartu status jenis diet dan hasil konseling

Status
Induk Salinan No.Distribusi
Dokumen

DIET PADA PENYAKIT KENCING MANIS ( DIABETES MELLITUS / DM )


PUSKESMAS
No Dokumen No Revisi Halaman
BOJONGGEDE
00 1/1
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Bojonggede
TAHUN 2013
PROSEDUR
TETAP Dr. H.Unang Wahyudin
NIP. 196908052002121004

Pengertian Petugas gizi melakukan konsultasi gizi dan memberikan diet DM kepada pasien KENCING
MANIS

Tujuan Memberikan kosultasi gizi pada pasien DM


Kebijakan Pasien memperoleh pelayanan gizi sesuai dengan protap gizi sebagai standar pelayanan gizi

Prosedur PROTAP DIET PADA PENYAKIT DM


1. Baca catatan medik pengunjung , Timbang BB pengunjung
2.Tentukan kategori BB pada kurus/normal/gemuk dan hitung kebutuhan kalori sesuai
dengan jenis kelamin dan aktivitas
3. Lakukan riwayat gizi, Anamnesa Diet dan pola makan
4. Jika dokter tidak menentukan jenis Diet DM maka gunakan patokan sebagai berikut ;
a. BB Kurus diberikan diet 2300-2500 kalori
b. BB normal diberikan 1700- 2100 kalori
c. Gemuk diberikan 1300-1500 kalori
5. Pengunjung yg diberikan pelayanan gizi adalah pengunjung dengan kriteria berikut ;
a. Reduksi urine positif 1 ( + ) dan 2 ( ++ )
b. Tidak ada komplikasi
6. Jika dijumpai pengunjung diluar kriteria ini langsung rujuk ke RS
7. Rencanakan diet pengunjung sesuai permintaan dokter perhitungkan kebutuhan kalori
dan pola makan pengunjung
8. Siapkan laflet diet DM ( yg sesuai ) dan standar deit DM( I,II,II,IV,V,VI,VII,VIII) kemudian
tuklis susun menu sehari dalm daftar diet DM sesuai standar diet DM
9. Siapkan daftar pengganti bahan makanan, food model dan laeflet yg telah diisi
10. jelaskan diet DM sesuai permintaan dokter dan porsi makan sesuai dengan pembagin
makan sehari, dengan menggunakan food model
11. jelaskan kelompok bahan makanan yang boleh, tidak boleh dan yg dibnatasi
12. Anjurkan untk mencatat makanan yg dimakan baik jenis maup[un jumlahnya setiap
hari
13 . Jika memuingkinkan timbang makanan yg dimakan
14. Buat kesepakatan dengan pasien untuk berkunjung 2 minggu kemudian untuk evaluasi
asupan makan, BB
15 . Catat pada kartu status jenis diet dan hasil konseling

Anda mungkin juga menyukai