Kak Kelas Ibu Balita

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

DINAS KESEHATAN KOTA METRO

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)


UPT PUSKESMAS GANJAR AGUNG
KECAMATAN METRO BARAT
Jl. Jend Sudirman Kec. Metro Barat Kota Metro
Telp.(0725) 7855174 Email. [email protected]

KERANGKA ACUAN KELAS IBU BALITA


UPT PUSKESMAS GANJAR AGUNG

A. Latar Belakang
SK No. 284/MenKes/SK/III/2004 Tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Menteri
Kesehatan RI memutuskan Buku KIA sebagai buku pedoman resmi yang berisi informasi dan catatan
kesehatan ibu dan anak. Sebagai buku resmi buku KIA merupakan satu-satunya alat pencatatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas hingga bayi yang
dilahirkan berusia lima tahun.
Pengguna buku KIA sejalan konvensi Hak Anak yang disetujui PBB pada 20 November 1989
dan mulai berlaku 2 september 1990 khususnya tentang :
1) hak untuk kelangsungan hidup dan berkembang,
2) hak untuk mendapatkan standar hidup yang layak,
3) hak untuk mendapatkan standar kesehatan yang paling tinggi,
4) hak untuk mendapat pelatihan keterampilan, dan
5) hak untuk bermain.
Secara umum buku KIA telah memperlihatkan hasil yang berarti dengan meningkatnya
pemahaman ibu terhadap kesehatan anak. Untuk meningkatkan pemanfaatan buku KIA tersebut perlu
diadakan kegiatan yang disebut Kelas Ibu Balita. Selaras dengan upaya strategis desentralisasi dengan
cara meningkatkan kemandirian keluarga dan masyarakat dalam memelihara dan merawat kesehatan
ibu dan anak melalui
penggunaan buku KIA, maka dalam kegiatan proyek fase II “ Ensuring MCH Services with the MCH
Handbook “ tahun 2006 – 2009, dikembangkan model peningkatan penggunaan buku KIA oleh
masyarakat melalui Kelas Ibu Balita.
Kelas Ibu Balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia antara 0 sampai
5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman dan
pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi, dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan dibimbing oleh
fasilitator, dalam hal ini digunakan buku KIA.

B. Tujuan Kelas Ibu Balita


1. Tujuan Umum:
Menigkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan buku KIA dalam
mewujudkan tumbuh kembang balita yang optimal
2. Tujuan Khusus :
a) Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara eksklusif
b) Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada bayi
c) Meningkatkan keterampilan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi seimbang kepada balita
d) Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan melaksanakan
stimulasiperkembangan balita
e) Meningkat kan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi balita dan mencuci tangan yang
benar
f) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara pencegahan dan
perawatan balita.

Kelas Ibu Balita diselenggarakan secara parsitipatif: artinya para ibu telah diposisikan
hanya menerima informasi karena posisi pasif cenderung tidak efektif dalam merubah prilaku. Oleh
sebab itu kelas ibu balita dirancang dengan metode belajar partisipatoris dimana para ibu tidak
dipandang sebagai murid, melainkan sebagai warga belajar. Dalam prakteknya para ibu didorong
untuk belajar dari pengalaman sesama, sementara fasilitator bukanlah guru atau dosen yang
mengajari, namun dalam lingkup terbatas ia dapat menjadi sumber belajar.
Buku Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Balita ini merupakan pedoman umum untuk
penyelenggaraan Kelas Ibu Balita, disusun untuk membantu para pengelola program terkait ditingkat
provinsi dan kabupaten/kota serta berbagai pihak yang berminat untuk melaksanakan Kelas Ibu
Balita, tanpa bermaksud mengambil alih berbagai program yang telah dijalankan sebelumnya. Dari
buku ini penyelenggara, termasuk fasilitator, memperoleh pengetahuan tentang konsep dasar Kelas
Ibu Balita berikut langkah-langkah pengembangannya dalam masyarakat.
Sedangkan buku Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Balita yang menjadi pasangan buku ini
dirancang sebagai pedoman teknis yang secara khusus diperuntukkan bagi fasilitator dalam
penyelenggaraan Kelas Ibu Balita. Diharapkan dengan memahami buku tersebut fasilitator mampu
menyampaikan materi sesuai dengan metode yang telah ditetapkan, mampu pula merangsang
terjadinya diskusi, menjelaskan dan menjawabberbagai pertanyaan yang muncul daripara ibu peserta
kelas.

C. Kegiatan kelas ibu balita


a. Persiapan kegiatan
1. Pertemuan persiapan
a) Peserta kelompok ibu yang mempunyai anak 0 – 5 tahun dengan pengelompokan 0-1
tahun, 2-5 tahun. Peserta kelompok belajar terbatas yaitu paling banyak 15 orang.
b) Fasilitator dan narasumber adalah bidan/perawat
2. Pengkajian kebutuhan/data dasar bertujuan untuk memetakan kebutuhan belajar serta
berbagai kebutuhan penyelenggara kelas
3. Merancang penyelenggaraan
a) Pelatihan bagi pelatih
b) Pelatihan bagi fasilitator
c) Pendekatan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat
b. Pelaksanaan kelas ibu balita
1. Persiapan
a) Identifikasi sasaran
b) Mempersiapkan tempat dan sasaran belajar
c) Mempersiapkan materi
d) Mengundang ibu yang mempunyai anak berusia antara 0-5 tahun
e) Mempersiapkan tim fasilitator dan narasumber
f) Menyusun rencana anggaran

2. Penyelenggaraan kelas ibu balita


a) Pertemuan persiapan
b) Pelaksanaan kelas ibu balita
Membuat kesan yang menyenangkan
Memilih topik berdasarkan kebutuhan
Menerapkan metode yang sudah ditentukan
Disiplin waktu
c) Monitoring dan evaluasi
 Evaluasi dampak kegiatan
 Pencatatan / pelaporan

D. SUMBER DANA
1. Sumber dana kegiata kelas ibu balita usia 0 s/d 72 bulan meliputi :
a. Tenaga
1) Tenaga kesehatan (dokter,bidan,perawat,ahli gizi,penyuluh kesehatan)
2) Tenaga pendidik, petugas lapangan KB, petugas sosial yang terkait dengan
pembinaan tumbuh kembang anak
3) Petugas sektor swasta dan profesi lainnya
b. Prasarana dan sarana
1. Ruangan
2. Peralatan
3. Trasportasi
4. Alat peraga dan media penyuluhan
5. Formulir pencatatan dan pelaporan
c. Sumber dana
BOK
2. Schedule (jadwal ) kegiatan KELAS IBU BALITA
Kelas balita dilaksanakan diluar gedung puskesmas. Kegiatan dilaksanakan kesetiap desa
dengan jadwal yg telah di tetapkan / di sepakati dengan bidan desa.

E. Indikator keberhasilan
1. Indikator input
Jumlah tenaga kesehatan (fasilitator)
Jumlah kader yang aktif pada kegiatan kelas ibu balita
Perbandingan antara tenaga kesehatan ( fasilitator ) dengan
jumlah ibu balita (ideal 1:15)
Kelengkapan sarana penyelenggaraan
Kelengkapan prasarana penyelenggaraan
2. Indikator proses
Penyelenggaraan kelas ibu balita yang sesuai dengan pedoman
% ibu balita yang hadir pada kelas ibu balita
% ibu balita yang aktif pada saat penyelenggaraan
% ibu balita yang nilai post-test lebih tinggi dari pre-test
3. Indikator output
% bayi yang memiliki buku KIA
% bayi yang mendapatkan ASI eksklusif
% bayi yang mendapatkan imunisasi lengkap
% bayi ( 6-11 bulan) yang mendapat Vitamin A 100.000 IU
% Bayi yang ditimbang 8 x/Tahun
% Bayi yang mendapat pelayanan SDIDTK minimal 4 x/tahun
% balita 6-24 bulan yang mendapat MP-ASI
% balita 12-59 bulan yang memiliki buku KIA
% balita 12-59 bulan yang mendapat Vitamin A 2x/tahun
% balita 12-59 bulan yang mendapatkan pelayanan SDIDTK

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Ganjar Agung Bidan Koordinator

EKA FESLIRIA, SKM


NIP 19770402 200312 2 007

Anda mungkin juga menyukai