Cerita ini menceritakan tentang Prabu Duryudana, raja yang kejam dari Kerajaan Pancawati. Kerajaannya dilanda wabah penyakit dan Prabu Duryudana meminta bantuan Semar. Semar menyembuhkan wabah dengan menyuruh Prabu Duryudana tinggal bersamanya selama 7 hari. Setelah itu, Prabu Duryudana berjanji akan menjadi raja yang bijaksana.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
197 tayangan3 halaman
Cerita ini menceritakan tentang Prabu Duryudana, raja yang kejam dari Kerajaan Pancawati. Kerajaannya dilanda wabah penyakit dan Prabu Duryudana meminta bantuan Semar. Semar menyembuhkan wabah dengan menyuruh Prabu Duryudana tinggal bersamanya selama 7 hari. Setelah itu, Prabu Duryudana berjanji akan menjadi raja yang bijaksana.
Cerita ini menceritakan tentang Prabu Duryudana, raja yang kejam dari Kerajaan Pancawati. Kerajaannya dilanda wabah penyakit dan Prabu Duryudana meminta bantuan Semar. Semar menyembuhkan wabah dengan menyuruh Prabu Duryudana tinggal bersamanya selama 7 hari. Setelah itu, Prabu Duryudana berjanji akan menjadi raja yang bijaksana.
Cerita ini menceritakan tentang Prabu Duryudana, raja yang kejam dari Kerajaan Pancawati. Kerajaannya dilanda wabah penyakit dan Prabu Duryudana meminta bantuan Semar. Semar menyembuhkan wabah dengan menyuruh Prabu Duryudana tinggal bersamanya selama 7 hari. Setelah itu, Prabu Duryudana berjanji akan menjadi raja yang bijaksana.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
Kerucut:
(Membunyikan terompet atau gong)
Dalang: Di Kerajaan Pancawati, hiduplah seorang raja bernama Prabu Duryudana. Prabu Duryudana adalah seorang raja yang kejam dan jahat. Dia sering melakukan perbuatan yang merugikan rakyatnya. Pada suatu hari, Kerajaan Pancawati dilanda wabah penyakit. Wabah penyakit tersebut membuat banyak orang jatuh sakit dan meninggal dunia. Prabu Duryudana dan para menterinya kebingungan mencari cara untuk mengatasi wabah penyakit tersebut. Prabu Duryudana : “duh bagaimana ini cara kita mengatasi wabah ini. ..?” Menteri : “ bagaimana lagi prabu banyak cara sudah kita lakukan tapi hasilnya nihil’ Prabu Duryudana: “ bagaimana kalau kita minta tolong kepada ahli nujum?’ Menteri : “Boleh itu prabu, siapa tau bisa menyelesaikan masalah wabah ini ‘ Prabu : “oke saya tak minta tolong sama ahli nujum “
Prabu Duryudana kemudian pergi menghampiri ahli nujum.
Prabu Duryudana : “ ahli nujum aku mau tanya sesuatu kepada mu’. Ahli Nujum : “ bagaimana prabu ada apa?” Prabu Duryudana : “ Jadi begini prabu, Kerajaan ku, kerajaan Pancawati sedang dilanda wabah yang sangat mengerikan dan bahkan sudah memakan banyak korban, apakah kamu bisa memberikan solusi kepada saya bagaimana cara mengatasi wabah ini?, aku sudah menyuruh para menteri ku semua cara sudah dicoba tapi hasilnya nihil.” Ahli Nujum : “jadi begini prabu, saya sebetulnya sangat bersedia membantu prabu, tetapi setelah saya terawang wabah yang dialami di kerajaan prabu itu wabah yang sulit untuk diselesaikan, untuk kali ini saya tidak dapat memberikan solusi, mohon maaf prabu “ Prabu Duryudana: “ Waduhh bagaimana lagi ini, harus kemana lagi saya meminta bantuan untuk menyelesaikan masalah ini....Apa aku harus meminta bantuan ke semar, ahhh jangan lah .......tapi bagaimana lagi ya...........(memikir keras) ...Ahhh ya sudahlah tidak apa apa untuk kali ini saja demi nasib rakyatku” . Akhirnya, Prabu Duryudana memutuskan untuk meminta bantuan kepada Semar, seorang tokoh wayang yang dikenal bijaksana dan berilmu tinggi. (Di Istana Kerajaan Pancawati) Prabu Duryudana: “Wahai Semar, aku mohon bantuanmu. Kerajaan kami sedang dilanda wabah penyakit. Banyak orang yang jatuh sakit dan meninggal dunia.” Semar: “Apa kamu yakin meminta bantuan kepada ku, apabila kamu yakin Aku akan membantumu, Prabu. Namun, ada syaratnya.” Prabu Duryudana: “saya yakin, Apa syaratnya, Semar?” Semar: “Jadi begini, Kau harus bersedia mengikutiku ke tempatku. Cuma itu saja ” Prabu Duryudana: “kalau Cuma itu syarat Baiklah, Semar. Aku akan mengikutimu.” Semar: “ kalau begitu Baiklah, ayo kita pergi.” (Prabu Duryudana dan Semar pergi meninggalkan Istana Kerajaan Pancawati) (Di tempat Semar) Semar: “Prabu, inilah tempatku.” Prabu Duryudana: “Tempat yang sangat sederhana, Semar.” Semar: “Namun kamu jangan menyepelekan, tempat ini memiliki kekuatan yang luar biasa.Wabah penyakit akan hilang jika kau tinggal di sini selama tujuh hari.” Prabu Duryudana: “Baiklah kalau begitu, aku akan tinggal di sini selama tujuh hari.” Semar: “Baiklah, aku akan menjagamu.” (Semar dan Prabu Duryudana tinggal di tempat Semar selama tujuh hari)
(Di Kerajaan Pancawati)
Rakyat: “Oh, Dewa-dewi, wabah penyakit telah hilang, wabah penyakit telah hilang.....yeayyy ..........Terima kasih Semar , terimakasih Semar, kau telah menyelamatkan kami.” (Rakyat Kerajaan Pancawati bersukacita)
(Di tempat Semar)
Prabu Duryudana: “Terima kasih banyak , Semar. Kau telah menyelamatkan Kerajaan Pancawati.” Semar: “Kau tidak perlu berterima kasih, Prabu.Aku hanya melakukan tugasku sebagai seorang abdi dalem.” Prabu Duryudana: “Baiklah, Mulai hari ini, aku berjanji dan bersumpah akan menjadi raja yang bijaksana dan adil. Aku akan memimpin Kerajaan Pancawati dengan penuh tanggung jawab.” Semar: “Aku sangat senang mendengarnya, Prabu. Aku yakin kau akan menjadi raja yang bijaksana dan adil.” (Semar dan Prabu Duryudana kembali ke Kerajaan Pancawati) (Kerucut) (Membunyikan terompet atau gong) Dalang: Demikianlah cerita wayang Semar Boyong.Semoga cerita ini dapat memberikan hikmah dan pelajaran bagi kita semua....Amin. Wassalamualaikum wr.wb. Hikmah: Dari cerita Semar Boyong, kita dapat belajar bahwa kebaikan selalu akan menang melawan kejahatan. **Kita juga dapat belajar bahwa kita harus selalu berusaha untuk menjadi orang yang baik dan bij