Makalah 1 UNSAN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

TUGAS

Konsep Dasar BK Prinsip Asas,Dan Bidang Layanan Bimbingan


Kongseling KELOMP

Dosen Pengampu :OK

Fatria la Saaban, S.Pd.,M.Pd

OLEH: KELOMPOK [3]

1. ASTIARA SAIFUL
2. MUJIA HASRI

UNIVERSITAS NURUL HASAN BACAN


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahamat dan
hidayat nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makala ini meskipun jauh dari kesempurnahan.

Pembuatan tugas ini di harapkan dapat menjadi salah satu wadah untuk pembelajaran. Dalam
menimba ilmu utamanya dalam mata kuliah dasar-dasar bimbingan konseling.terhusus pada
Konsep dasar beka prinsip asas,dan bidang layanan bimbingan konseling

Pada kesempatan ini kami menbukah diri untuk menerima saran dan kritik yang berguna untuk
perbaikan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan pengatahuan dalam proses
pembelajara utamanya dalam penggunhan konsep dasar beka prinsip asas,dan bidang layanan
bimbingan konseling.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUHAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALA
C. TUJUAN MASALAH

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KONSEP DASAR BEKA PRINSIP ASAS,


B. BIDANG LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUHAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan husaha membantu perserta didik
dalam pengembangan ke hidupan pribadi,kehidupan sosial,kegiatan belajar,serta perencananaan
dan pengembangan karir.pelayanan bimbingan konseling memfasilitasi pengembangan perserta
didik secara individual, kelompok,dan atau klasikal,sesuai dengan ke butuhan, potensi, bakat,
minat, perkembanagan, kondisi, serta peluang-peluang yg di miliki.

B. RUMUSAN MASALAH

1.Konsep dasra beka prinsip asas, dan bidang layanan bimbingan konseling

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengatahui konsep dasar beka prinsip asas

Prinsip dan Asas Bimbingan Konseling


Abstrak : Artikel ini membahas tentang Prinsip dan Asas Bimbingan dan Konseling
dalam menjalankan program layanan individu. Berdasarkan pembahasan prinsip dan asas
Bimbingan dan Konseling adalah pedoman dan arahan yang harus dilakukan oleh konseli
kepada individu.Prinsip ini akan memberikan dampak positif untuk menunjang keberhasilan
dalam program konseling.Program yang diberikan akan fleksibel serta membuat individu
rileks.Individu akan memberikan pemikiran yang berbeda dan unik itulah tugas konseli
untuk membantu individu dalam mengenal dirinya.Prinsip ini juga menjelasakan bahwa
orang yang memberikan layanan harus kompeten dan berpendidikan yang sesuai.Prinsip BK
juga terarah sesuai dengan sasaran yang diinginkan. dengan asas adalah hukum dasar
dalam menjalankan layanan bimbingan dan konseling.Layanan yang berdasarkan asas akan
membantu konselor dan individu untuk bergerak secara teratur dan patuh terhadap
peraturan.Asas ini diharapkan dapat membantu individu dalam mengambil sikap terhadap
persoalan.Asas-asas tersebut meliputi asas Kerahasiaan, Keterbukaan, Kesukarelaan,
Kegiatan, Kemandirian, Kekinian, Kedinamisan, Keterpaduan, Kenormatifan, Keahlian,Alih
Tangan dan Asas Tut Wuri Handayani.Asas tersebut akan menuntun individu dalam
menjalankan program layananan Bimbingan dan Konseling
BAB I.
Pendahuluan

Cara berfikir dan kemampuan individu berbeda-beda.Banyak factor yang


menjadikan pemikiran itu berbeda,baik dari diri sendiri maupun
lingkungan.Keberagaman yang terjadi menjadi tolak ukur kemampuan individu dalam
berfikir.Setiap permasalahan akan diselesaikan dengan pemikiran dan cara yang
berbeda,tergantung individunya.Penyelesaian masalah walaupun cara yang ditempuh
berbeda tetapi pada dasarnya sama.Itulah tugas dari layanan bimbingan dan konseling
dalam memberikan arahan yang bisa ditangkap oleh individu sesuai kalangan dan factor
lingkungannya.Dalam perkembangan layanan BK,konselor akan memberikan
pemahaman dasar untuk semua kalangan sehingga mereka bisa menuangkan pemikiran
dan kemampuan terhadap permasalahan yang ada.
Adapun dalam dunia pendidikan,bimbingan dan konseling menjadi upaya untuk
mencapai standard pendidikan yang telah ditetapkan.Layanan pendidikan akan
membantu individu dalam menemukan jati diri untuk masa depan.Setiap individu akan
mendapatkan layanan yang optimal guna membangun kemampuan diri dalam
mengambil suatu keputusan.Keputusan yang diambil harus bisa dipertanggungjawabkan
sebab akibatnya nanti,barulah individu bisa merancang apa yang sebaiknya dilakukan
untuk mengurangi kesalahan yang terjadi nantinya.
Dalam dunia pendidikan bimbingan dan konseling digunakan untuk memberikan
layanan pendidikan yang tepat agar individu bisa menerima atau memahami suatu
persolan sesuai dengan kemampuannya.Pendidikan yang diperoleh menjadi dasar dalam
mencapai kemauan dalam masa depan.Integrasi pendidikan yang baik akan membawa
individu ke arah yang tepat dan efisien sesuai dengan kemampuannya.Bimbingan dan
Konseling akan memberikan integrasi visual dimana pembimbing akan memberikan
gambaran yang tepat ketika mengambil suatu keputusan.Gambaran tersebut akan
membawa perubahan pola pikir individu dalam mengambil keputusan yang akan
dipertanggung jawabkan nanti.
Bimbingan dan Konseling juga akan membantu dalam perkembangan diri baik
dalam lingkungan keluarga,kelompok dan lingkungan sosial.Potensi yang diberikan
akan membantu individu dalam menjalankan peran sesuai situasi dan
kondisi.Pembimbing senantiasa mendorong individu dalam berfikir logis untuk analisis
persoalan dengan pemikiran yang tepat.Pemikiran yang logis akan menghasilkan
keterpaduan hasil sesuai potensi yang dimiliki.
Layanan BK juga bukan hanya untuk permasalahan pribadi dan pendidikan saja.BK
juga akan membimbing dalam pemilihan keorganisasian yang cocok sesuai kemampuan
diri.Layanan bk akan menuntun kelebihan dan kekurangan yang akan didapati dari
setiap organisasi.Kebanyakan individu akan lebih senang atau terbuka dalam
menjalankan organisi,sebab disana mereka akan mengeluarkan kemampuan diri dan
terasa bebas dalam berekpresi.Organisasi juga akan menambah teman,menambah
kemampuan diri untuk bersikap terbuka untuk berhubungan sosial.Disana akan
didapatkan kepuasan diri dalam kemampuan bekerja sama dan bertanggung jawab atas
keputusan yang diambil.
Dalam melakukan Layanan Bimbingan dan Konseling harus dengan kemauan diri
sendiri,bukan paksaan dari orang lain.Kemauan tersebut akan memicu keberhasilan
bimbingan dalam mengembangkan potensi diri.Potensi itu akan muncul sesuai
keinginan diri dalam mengembangkannya,persoalan yang diberikan akan membantu
muncul potensi intelegensi diri.Proses layanan diharapkan membawa keterbukaan diri
dalam melakukan bimbingan.Keterbukaan dalam mengeluarkan pemikiran yang
menggangu diri dalam menjalankan aktivitas.Orang yang melayani harus dari ahli dan
telah dipastikan pendidikannya,bukan sembarang orang yang memberikan
konseli.Layanan yang diberikan juga
diharapkan dalam memberikan rasa nyaman dan aman.Ketegangan akan membuat
kegagalan dalam layanan,sifat takut terbuka tidak akan bisa diberikan program yang
sesuai.Kesalahan program disebabkan oleh tidak nyaman sehingga banyak hal yang
ditutupi membuat konseli ragu untuk memberikan layanan yang baik.Layanan akan
berusaha membuat rasa aman agar individu tetap melakukan bimbingan agar terjadi
pembukaan pemikiran secara jujur dan logis guna membantu perkembangan diri.
Dalam hal tersebut,bimbingan dan konseling membutuhkan langkah-langkah yang
baik untuk menuntun individu dalam melakukan kehidupannya.Individu akan diberikan
layanan sesuai dengan yang dibutuhkan.Layanan yang diberikan BK membutuhkan
prinsip supaya tercapai dan berjalan baik dalam melakukan pelayanan.Layanan akan
berperan dalam mengatasi persoalan nyaman dan aman agar proses konseli bisa
berjalan sesuai dengan program yang diberikan.Untuk itu bimbingan dan konseling
membutuhkan asas yang mengatur semua ketakutan dalam mengeluarkan pemikiran
tersebut agar terjalin rasa aman nyaman dalam proses layanan.Prinsip dan Asas tersebut
akan menjadi pedoman atau jalan untuk menajamkan keberhasilan saat melakukan
layanan.Prinsip dan asas tersebut juga dilakukan sesuai dengan kegunaanya atau
kebutuhan dalam individu untuk mengambil atau menuntun keputusan.Untuk itu artikel
ini akan menjelsakaan prinsip dan asas Bimbingan dan Konseling dalam melakukan
layanan.

1. Pengertian Prinsip dan Asas

Prinsip berasal dari kata prinsipira artinya permulaan untuk menghasilkan karya
baru,dimana keberadaanya akan menentukan hal tersebut yang dibungkan secara
teoritik dan teori lapangan dalam menajalankan pedoman yang diinginkan
( Halaen,2002;63 ).
Prinsip Bimbingan dan Konseling berarti aturan main yang dilakukan dalam
mengambil peran untuk pelayanan BK.Prinsip ini akan menjadi landasan dalam
program pelaksanaan bimbingan agar lebih terarah dan teratur.Landasan dalam langkah
awal memberikan program yang sesuai terhadap kemampuan pola fikir serta
kemampuan psikologis dalam individu.
Asas merupakan suatu tumpuan atau titik acuan dasar dalam berfikir atau
berpendapat.Asas menjadi dasar dalam hukum dasar layanan Bimbingan dan
Konseling.Secara umum asas adalah sumber dasar hukum dalam menjalankan suatu
hubungan dengan orang lain sesuai norma dan ketentuan yang berlaku.Dalam
Bimbingan dan Konseling,asas dimaksudkan menjadi dasar hukum dalam melakukan
layanan bimbingan.Dasar tersebut mejadi hal yang harus dijalankan agar tercapai
keberhasilan dalam program layanan.

2. Prinsip Bimbingan dan Konseling

a) Prinsip berkaitan dengan Sasaran Layanan


Saran layanan yang dimaksud adalah individu dalam perkembangan dan
kehidupannya dipengaruhi oleh sikap dan tingkah laku dengan aspek-aspek lingkungan
diri yang memicu pedoman dalam melakukan program layanan BK.Prinsip-prinsip
tersebut yaitu:
 BK melayani semua individu,tanpa memandang umur,warna
kulit,kenis kelamin,agama,status dan sosial ekonomi
 BK akan berurusan dengan tingkah laku yang unik dan dinamis
 BK akan memperhatikan perkembangan individu
 BK akan memperhatian perbedaan individual yang akan menjadi pedoman
dalam melakukan layananya.

b) Prinsip berkaitan dengan Masalah Individu

Permasalahan individu baik positif dan negative akan mempengaruhi


perkembangan kemampuan berfikir.Setiap permasalahan yang dihadapi akan membuat
individu terbiasa dalam mengambil sikap cepat dan tepat.Akan tetapi kemampuan
setiap individu berbeda,jadi untuk itu diperlukan prinsip yang sesuai agar layanan tepat
sasaran.Prinsip tersebut yaitu:
 BK akan berhubungan dengan pengaruh mental dan fisik individu dalam
lingkungan rumah dan lingkungan sekitar serta sosial ekonomi dan sebalinya
pengaruh lingkungan terhadap tingkah individu tersebut.
 Perhatian utama BK mengarah pada kesenjangan sosial ekonomi sera
kebudayaan dalam pengaruh sikap dan tingkah laku individu.
c) Prinsip berkaitan dengan program Layanan

Prinsip dalam layanan BK,yaitu:


 BK adalah bagian dari proses pendidikan dan perkembangan,untuk itu BK
akan dipadukan dengan pendidikan dalam proses perkembangan
 Program BK akn fleksibel sesuai kebutuhan individu
 Program akan disusun sesuai jenjang pendidikan,mulai dari terendah sampai
tertinggi.
d) Prinsip berkaitan dengan Pelaksanaan Layanan

Pelaksanaan layanan yang baik adalah fleksibel,dimana akan sesuai dengan


kebutuhan individu.Pelayanan akan terprogram untuk mencapai keputusan dari
individu.Pelayanan akan memenuhi tujuan layanan BK dalam menggali kemampuan
berfikir serta psikilogis individu.Prinsip tersebut yaitu:
 BK akan mengarahkan untuk perkembangan individu sehingga bisa
mengambil keputusan dalam permasalahan.
 Keputusan yang diambil harus dari diri sendiri bukan paksaan dari orang lain
 Permasalahan yang dihadapi harus sesuai dengan bidang yang relevan
 Kerja sama antar guru dan orangtua untuk mencapai keberhasilan layanan
 Pemgembangan program BK melalui pemamfaatan dari pengukuran nilai
terhadap individu dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan
konseling (Hanen,2002).

Prinsip Bimbigan dan Konseling tercantum dalam lampiran Pemendibud no.111


Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidika
Menengah.Terdapat 12 prinsip yang harus dipegang oleh guru bk atau konselor,yaitu:

1) Bimbingan dan Konseling untuk semua peserta didik dan konseli tidak
deskriminatif.Prinsip ini dimana setiap individu akan menerima bimbingan
secara menyeluruh oleh konseli dengan adil dan sesuai dengan
programnya.
2) BK sebagai proses individuasi,maksudnya individu berbeda dan unik serta
dinamis sehingga dibutuhkan konseli dalam membantu pembentukan diri.
3) BK menekankan nilai positif,maksudnya konseli akan memberikan nilai
positif terhadap semua permasalahan yang akan dicari solusinya.
4) Bimbingan dan konseling adalah tanggung jawab bersama,maksudnya
semua ikut berperan dalam melaksanakan peran bk dilingkungan sekolah
5) Pengambilan keputusan adalah hal esensial dalam BK,maksudnya BK akan
memberikan arahan dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan
persoalan individu.
6) BK berlangsung disemua situs kehidupan,bukan hanya lingkungan konseli
tetapi keluarga,masyarakat,lingkungan pendidikan dan bangsa negara.

7) BK merupakan integral layanan pendidikan karena itu akan mencapai


tujuan pendidikan nasional
8) BK dilaksalanakan dalam lingkungan budaya Indonesia.Intergrasi guru dan
siswa harus selaras dengan budaya yang ada.
9) BK bersifat fleksibel dan adiftif serta berkelanjutan dengan
memperthatikan sarana dan prasanan mendukung
10) BK dilaksanakan oleh tangan yang kompeten seperti guru BK atau
konselor yang akademik sarjana pendidikan dalam Bimbingan dan
Konseling serta telah lulus dalam Pendidikan Profesi Konselor dari
Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan
11) Program bimbingan harus sesuai dengan kebutuhan individu dalam aspek
perkembangan
12) Program tersebut harus dievaluasi untuk melihat keberhasilan layanan dan
pengembangan program lebih lanjut.

Dari prinsip diatas sudah jelas bahwa dalam melakukan layanan,konseli tidak
deskriminatif dan adil terhadap semua individu.Konseli juga akan membantu dalam
menemukan solusi yang tepat,tetapi bukan berarti konseli yang mengambil keputusan
melainkan individu itu sendiri.Konseli hanya akan menuntun untuk mencapai pemikiran
dalam mencapai solusi permasalahan.Dalam pelayanan BK juga dibutuhkan peran dari
semua kalangan,agar proses program yang diberikan dapat terjamin dengan baik dan
berkelanjutan.Program yang diberikan juga sesuai dengan permasalahan
individu.Individu sendiri sangat unik dan dinamis,mereka harus dibimbing untuk
memahami diri sendiri agar mengetahui keingian diri untuk masa depan.
Prinsip Bimbingan dan Konseling akan dijadikan pedoman dalam melakukan
layanan program kepada individu sebagai sumber dari terjalinnya proses
layanan.Layanan diberikan oleh orang yang sudah kompeten dan terjamin
pendidikannya.BK juga akan memberikan dampak positif dalam pemikiran yang
matang,dimana BK akan mengajak berfikir secara luas dan menggunakan perasaan
sebab akibat dalam mengambil keputusan.BK akan mengajak untuk rileks dan fleksibel
dalam proses layanan.

3. Asas Bimbingan dan Konseling


1) Asas Kerahasiaan

Asas ini berhubungan dengan rahasia klien atau individu bersifat data atau
persoalan yang dihadapi.Dalam hal ini pembimbing akan menjaga rahasia dari data
individu terhadap orang lain dan menjamin rasa aman terhadap pandangan buruk dari
orang lain.Biasanya semua data disimpan ditempat khusus dan hanya dapat diakses oleh
pembimbing tersebut.
2) Asas Kesukarelaan

Asas yang menghendaki individu dalam melakukan layanan Bimbingan dan


Konseling dengan kesukarelaan dalam menjalankan program yang diberikan.Dalam hal
ini konselor akan mengembangkan kesukarelaan tersebut sehingga individu dapat
mengeluarkan pemikirannya dalam persoalan yang sedang dihadapi.

3) Asas Keterbukaan

Asas ini diharapkan kepada individu untuk bersikap terbuka dan tidak berpura-
pura baik dalam data diri maupun persoalan yang akan diberikan layanan,agar program
yang diberikan oleh konselor tepat sasaran.Dalam hal ini konselor akan
mengembangkan sikap terbuka dan menerima lapang dada hal yang akan
dikeluarkan.Hal tersebut juga akan

membantu asas kerahasian untuk kelancaran dalam penyelenggaraan program layanan


Bimbingan dan Konseling.
4) Asas Kegiatan
Asas ini menghendaki individu ikut aktif dan berpartisipasi dalam program
layanan yang diberikan bimbingan.Dalam hal ini konselor akan mengikutsertakan
individu dalam program tersebut,jika tidak ikut serta maka program yang dijalankan
tidak akan berhasil.Sebab program tersebut berguna untuk menyelesaikan persoalan
individu bukan konselor.
5) Asas Kemandirian

Sesuai dengan tujuan umum dari Layanan Bimbingan dan Konseling dimana
individu akan bersikap mandiri dalam menghadapi persoalan baik dalam diri sendiri
maupun lingkungan sekitar.Untuk itu diharapkan dalam layanan ini tercipta individu
yang bersikap mandiri tinggi agar tidak bergantung kepada orang lain yang membuat
individu seperti pengecut dan manja.
6) Asas Kekinian

Dimana asas ini diharapkan layanan yang diberikan konselor terkait dengan
persoalan sekarang atau masa kini untuk bisa diberikan gambaran masa lalu dan masa
datang sesuai situasi dan kondisinya.Gambaran masa depan itu akan berpengaruh
terhadap keputusan yang diambil masa kini,untuk itu layanan yang diberikan bisa
membantu individu menyelesaikan persoalan sekarang secara matang agar tidak
berpengaruh terhadap masa depan.
7) Asas Kedinamisan

Asas ini diharapkan indvidu dalam menerima layanan Bimbingan dan Konseling
bergerak maju dan tidak monoton.Isi yang diharapkan tetap berkembang selama proses
layanan berlangsung agar mencapai sifat mandiri dan matang dalam mengambil
keputusan dengan tanggung jawab yang tepat.Dalam hal ini konseli akan memantau
perkembangan individu dalam mengatasi persoalan yang dihadapi.
8) Asas Keterpaduan

Asas ini diharapkan individu dalam menerima layanan Bimbingan dan


Konseling baik dari guru atau orang lain bisa diterima secara terpadu.Dalam hal ini
keterkaitan atau keikutsertaan dari pihak lain dalam proses layanan akan membantu
individu lebih bisa mengontrol diri dan siap menghadapi persoalan lain dengan
pemikiran yang logis dan efisien.
9) Asas Kenormatifan

Asas Bimbingan dan Konseling dalam memberikan layanan diharapkan tidak


bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku,yaitu norma hukum,agama,adat
istiadat,ilmu pengetahuan,dan kebiasaan yang berlaku.Bimbingan dan Konseling terjadi
bukan hanya hasil tetapi proses dalam mendapati hasil tersebut sesuai dengan peraturan
yang berlaku.Layanan yang diberikan seharusnya akan membantu individu untuk
meningkatkan nilai dan norma agar tidak hilang dan dibantah oleh kalangan.
10) Asas Keahlian
Asas Bimbingan dan Konseling diharapkan dalam memberikan layanan harus
ditangani oleh orang yang professional.Dalam hal ini layanan yang diberikan oleh
tenaga yang benar ahli dalam bidangnya,bukan sembarang orang.Keahlian guru harus
bisa dibenarkan dalam memberikan layanan sesuai dengan kaidah dan prinsip agar tidak
terjadi hal yang melenceng.Ahli akan memberikan layanan sesuai dengan kode etik dan
peraturan yang berlaku serta dengan pengalaman dalam melakukan bimbingan.
11) Asas Alih Tangan
Asas ini berhubungan jika konselor dalam menyelesaikan layanan Bimbingan
dan Konselig terhadap individu tidak menemukan titik temu maka konselor harus
mengalihkan ke tangan yang lebih ahli dan berpengalaman.Guru bisa mengalih tangan
kepada keluarga atau konselor lain dengan memberikan gambaran persoalan individu
supaya konselor baru bisa memahami dan mempersiapkan program layanan yang
diharapkan mampu menemukan titik temu persoalan individu.
12) Asas Tut Wuri Handayani

Asas Bimbingan dan Konseling dalam memberikan layanan diharapkan dapat


mengayomi,memberikan rasa aman dan nyaman,megembangkan
keteladanan,memberikan rangsangan dan kesempatan yang luas kepada individu untuk
bergerak maju.Dalam hal ini konselor akan memberikan kesempatan terhadap gambaran
pemikiran individu untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak tetapi masih
dalam batas wajar.

Bimbingan dan Konseling akan memberikan layanan tepat guna dan bermanfaat
kepada individu dalam memecahkan persoalan.Layanan tersebut akan menuntun dalam
kemandirian untuk bersikap dan dewasa dalam mengambil keputusan.Layanan itu
diharapkan agar individu dapat berkembang dan terus maju untuk melukis masa depan.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan Konseling memiliki pengertian yang berbeda dan

mengandung makna yang saling berkaian antara satu dengan yang lainnya.

Pengertian Bimbingan dan Konseling tersebut akan diuraikan dari masing- masing

arti, namun tidak dapat dijelaskan dengan pengertian yang satu. Pengertian

bimbingan, berasal dari kata guidance dan konseling yang dahulunya disebut atau

dikenal dengan penyuluhan, berasal dari kata counseling. Penggunaan istilah

bimbingan dan pnyuluhan sebagai terjemahan dari kata guidance dan counseling ini

dicetuskan oleh Tatang Mahmud, MA seorang pejabat Departemen Tenaga kerja

Republik Indonesia pada tahun 1953. Sebagaimana yang dikemukakan oleh DR.

Tohari Nusnamar:

Menurut riwayatnya, penggunaan istilah penyluhan sebagai terjemahan counseling,


sudah dimulai sejak tahun 1953 pencetusnya Tatang Mahmud, MA seorang pejabat di
Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia. Pada tahun tersebut ia menyebarkan
suatu edaran untuk meminta persetujuan kepada beberapa orang yang dipandang ahli,
apakah istilah “guidance and counseling” dapat diterjemahkan kedalam bahasa
indonesoa. Bimbingan dan penyluhan pada waktu itu ternyata tidak ada yang
menolaknya.8
8
Hallen, Bimbingan dan Konseling, , hal. 1

12
Penjelasan dari kedua kata bimbingan (guidance) dan konseling (counseling),

akan diuraikan sebagaimana pada paparan berikut ini :

a) Pengertian Bimbingan

Secara etimologi bimbingan merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris,

yakni “guidance”. Secara harfiah istilah “guidance” dari akar kata “guide” berarti: 1.

Mengarahkan (to direct), 2. Memandu (to pilot), 3. Mengelola (to manage), 4. Menyetir

(to steer). Yang mempunyai arti “menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun

membantu” sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan

sebagai suatu bantuan atau tuntutan.

Sedangkan pengertian bimbingan menurut terminologi diantaranya adalah

sebagai berikut:

1) Menurut Dewa Ketut Sukardi

Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar

mampu memperkembangkan potensi (bakat, minat, dan kemampuan) yang dimiliki,

mengenai dirinya sendiri mengatasi persoalan-persoalan sehingga mereka dapat

menentukan sendiri jalan kehidupannya secara bertanggung jawab tanpa bergantung

pada orang lain.

2) Menurut I Jumhur dan Moh. Surya

Bimbingan adalah suatu proses pmberian bantuan yang terus- menerus dan

sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah hidupnya, agar tercapai

kemampuan untuk dapat memahami dirinya, kemampuan untuk menerima dirinya ,

kemampuan untuk mengarahkan dirinya, dan kemampuan untukmerealisasikan

dirinya, sesuai dengan dirinya atau kemampuan dalam mencapai penyesuaian diri

dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dan bantuan itu

diberikan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam
17
bidangnya.9

3) Menurut Dr. Rachman Natawidjaja

“Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang

dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,

sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai

dengan tuntunan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, serta

kehidupan umumnya. Dengan demikian ia dapat mengecap kebahagiaan hidup dan

dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kehidupan masyarakat umumnya.

Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai

makhluk sosial”.10

4) Menurut Bimo Walgito

Bimbangan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu

atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-

kesulitan hidupnya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai

kesejahteraan hidupnya.11

9
L Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah
Guidance and Conseling, (Bandung: CV.Ilmu,1981), hal.28
10
Hallen, Bimbingan dan Konseling…, hal 5
5) Menurut Elfi Muawanah bimbingan merupakan:

“Suatu proses pemberian bantuan yang ditujukan kepada individu atau siswa

atau sekelompok siswa agar yang bersangkutan dapat mengenali dirinya sendiri baik

kemampuan. Kemampuan yang ia miliki serta kelemahan-kelemahan agar selanjutnya

dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab dalam menentukan jalan

hidupnya, mampu memecahkan sendiri kesulitan yang dihadapi serta dapat memahami

lingkungan untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara tepat dan

akhirnya dapat memperoleh kebahagiaan hidup”.12

6) Menurut J. Jones

Bimbingan adalah pemberian bantuan oleh seseorang kepada orang lain dalam

menentukan pilihan penyesuaian dan pemecahan masalah.13

Dari berbagai pendapat diatas meskipun berbeda-beda dalam menyampaikan

pendapatnya tetapi mempunyai persamaan arti dan tujuannya. Bimbingan merupakan

pertolongan, namun tidak semua pertolongan merupakan bimbingan. Misalnya: orang

yang memberikan pertolongan kepada anak untuk dibangkitkan, hal inji bukanlah

merupakan bimbingan, sebab bimbingan masih memerlukan sifat-sifat yang lain,

misalnya: seorang guru yang memberikan bantuan jawaban muridnya pada waktu ujian,

hal ini juga bukanlah merupakan bimbingan.

11
Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyeluhan di Sekola, (Andi Offset,
Yogyakarta,1993), hal.4
12
Elfi Mu’awanah, Bimbingan Konseling, (Jakarta: PT. Bina Ilmu, 2004),
hal 4
13
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hal 64
19

b) Pengertian Konseling

Adapun pengertian konseling dari segi terminology, menurut James F. Adams,

konseling adalah: “suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu dimana

yang seorang (counselor) membantu yang lain (counselee), supaya ia dapat lebih baik

memhami dirinya dalam hubungan masalah-masalah hidup yang dihadapinya pada

waktu itu dan yang akan datang.14

Di samping itu istilah bimbingan selalu dirangkaikan dengan istilah konseling.

Hal ini disebabkan karena bimbingan dan konseling itu merupakan suatu kegiatan yang

integral (utuh atau melengkapi). Konseling merupakan salah satu teknik dalam

pelayanan bimbingan diantara beberapa teknik lainnya. Bimbingan itu lebih luas dan

konseling merupakan alat yang paling penting dari usaha pelayanan bimbingan.

Pengertian konseling menurut terminologi diantaranya sebagai berikut:

14
M.Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama
di Sekolah dan Luar Sekolah, (Jakarta: Nulan Bintang,1976), hal.18.
1) Menurut James F Adams yang dikutip oleh I Djumhur dan Moh. Surya dikatakan

bahwasanya:

Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu di mana

yang seorang (counselor) membantu yang lain (counselee), supaya ia dapat lebih

memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah-masalah hidup yang dihadapi

pada waktu itu dan pada waktu yang aka datang.15

2) Menurut Bimo Walgio

Konseling atau penyuluhan adalah bantuan yang diberikan kepada individu

dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang

sesuai dengan keadaan individu untuk mencapai kehidupannya.16

3) Menurut W.S. Winkel SJ

Konseling merupakan suatu saluran bagi pemberian bimbingan. Dalam rangka

konseling diadakan diskusi atau pembicaraan antara seorang penyuluh (counselor)

dengan satu orang (individual counseling) atau dengan beberapa orang sekaligus

(group counseling)17

Dari pendapat diatas penulis memberikan kesimpulan bahwa konseling

merupakan satu pertalian timbal balik antara individu dalam

memecahkan masalah kehidupannya untuk mencapai kesejahteraan hidupnya secara

optimal.Jadi bimbingan menyangkut konseling dan sebaliknya konseling juga

menyangkut bimbingan. Namun konseling disini diberikan secara kelompok seperti:

bimbingan pada umumnya bagaimana cara belajar yang efesien dan dapat diberikan

kepada seluruh kelas pada suatu waktu tertentu secara bersama-sama. Dari uraian-

uraian dan teori-teori yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah ditarik suatu

kesimpulan yang efektif yaitu sebagai berikut: bimbingan konseling adalah suatu
21
proses pemberian bantuan secara terus-menerus dalam perkembangan individual

untuk mencapai kemampuan, pemahaman dan pengarahan diri, penyesuaian diri serta

pemecahan masalah yang dihadapi, sehingga dapat bertindak wajar sesuai dengan

tuntutan lingkungannya.

B. Tujuan Bimbingan dan Konseling

Proses Bimbingan dan Konseling di sekolah dapat berhasil apabila mempunyai

tujuan yang jelas yang akan dicapainya.Bimbingan dan konseling bertujuan untuk

membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangannya yang

meliputi aspek pribadi-sosial belajar (akademik) dan karir.18

Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah dapat di kelompokkan menjadi

tiga, yaitu: tujuan umum, tujuan khusus, dan tujuan akhir.

a. Tujuan bimbingan dan konseling secara umum:

Secara umum bimbingan dan konseling mempunyai tujuan yang sama dengan tujuan

pendidikan, yaitu tercapainya perkembangan kepribadian yang optimal dan harmonis di

antara unsure-unsurnya yang meliputi fisik,mental, emosional, social, dan moral, bahkan

spiritual (religious). Apabila kebribadian telah berkembang secaraoptimal dan harmonis

maka peserta didik dapat dikatakan telah dewasa. Tujuan pendidikan adalah

kedewasaan, sedangkan tujuan bimbingan adalah kemandirian. Dalam ilmu pendidikan

orang dewasa adalah orang yang mampu mandiri. Orang yang sudah mandiri adalah

orang yang sudah mampu bertanggung jawab.

18
Syamsyu Yusuf, Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarta, 2005), hal 15
b. Tujuan bimbingan dan konseling secara khusus :

Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan membantu siswa

dalam:

1)Memahami dirinya, baik kekuatannya maupun kelemahannya.

2)Menentukan pilihan-pilihan yang tepat sebab kesalahan dalam menentukan pilihan

dapat menimbulkan masalah baru yang mungkin lebih buruk.

3)Bimbingan dan konseling juga bertujan membantu siswa dalam mencari jalan keluar

atau mengatasi masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupannya, terumta

kehidupan sekolah, aik yang menyangkut masalah belajar, masalah social, maupun

masalah pribadi.

4)Hal yang penting diperlukan dalam kehidupan adalah penyesuaian diri. Bimbingan

dan konseling berusaha memberikann pelayanan kepada siswa agar dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan alam, lingkungan sosial

maupun lingkungan diri sendiri.

5) Di sekolah,bimbingan dan konseling di berikan agar siswa dapat mencapai prestasi

yang optimal, khususnya prestasi belajar.

c. Tujuan akhir bimbingan dan konseling:

Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah agar siswa yang dibimbing

dirinya sendiri(self-guidance).

Individu dipandang telah mampu membing dirinya sendiri apabila:

1) Telah mampu memahami diri (self understanding) baik memahami kekuatan-

kekuatannya ataupun kelemahan-kelemahannya .

2) Menerima dirinya (self acceptance) dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

3) Dapat mengarahkan diri (self direction) kepada tujuan mulia yang bermanfaat bagi
23
kehidupannya.

4) Mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya (self actualization, self realization)

dengan cara-cara yang terpuji tanpa ada pihak-pihak yang merasa dirugikan.

Apabila seseorang sudah beradapada keadaan demikian maka itulah yang

dikatakan self-reliance, yaitu orang yang sudah mamu berdiri diatas kaki sendiri,

orang yang mampu bertanggung jawab, orang yang sudah mandiri

(independence).Kemandirian memungkinkan tercapainyakesejahteraan

(walfare).Inilah tujuan akhir bimbingan dan konseling.19

Dapat disimpulkan bahwa tujuan Bimbingan dan Konseling adalah untuk

membantu siswa agar dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dalam proses

belajar mengajar, juga untuk dapat bersosialisasi dengan lingkungannya.

Bimbingan dan koseling sebagai bagian dari keseluruhan program di sekolah

mempunyai tertentu sejalan dengan pendidikan sekolah yang bersangkutan. Secara

umum bimbingan bertujuan untuk membantu individu dalam mencapai tujuan yaitu:

1. Kebahagiaan hidup pribadi

2. Kehidupan yang efektif dan produktif

3. Kesanggupan hidup bersama orang lain

4. Keserasian antara cita-cita siswa dengan kemampuan yang dimiliki 20 Dari uraian di

atas dapat diketahui bahwa tujuan bimbingan dan

konseling adalah untuk mengembangkan potensi pada individu seoptimal mungkin,

sesuai dengan kemampuan agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik

lingkungan sekolah, keluarga maupun lingkungan masyarakat.Dari keterangan diatas

maka bisa disimpulkan bahwa tujuan konseling belajar sebagai berikut:Membantu

siswa dalam menemukan cara-cara belajar yang efektif dan efisien,

membantu siswa dalam merencanakan jadwal pelajaran secara efektif,

menunjukkan cara-cara mempelajari suatu materi pelajaran, menunjukkan cara-cara

membaca buku yang baik, membantu siswa dalam mengatasi masalah kesulitan
belajar yang sedang dialami, menunjukkan cara pemanfaatan perpustakaan secara

tepat, menunjukkan cara mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian atau ulangan.

Dalam hadits Nabi dijelaskan, yang artinya sebagai berikut:

“Rasulullah SAW bersabda: Apabila suatu perkara diserahkan (pengelolaannya)

kepada orang bukan ahlinya. Tunggu sajalah saat kehancurannya (ketidak

berhasilannya).”(HR.Bukhari).

Maksud dari hadits tersebut adalah orang yang memberikan bimbingan

konseling harus ahli/ prosfesional dalam bidang bimbingan konseling, supaya

mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan. Apabila kegiatan bimbingan konseling

dilaksanakan oleh orang yang bukan ahlinya, maka tidak akan mencapai hasilnya.21

C. Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling

Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip di sini ialah hal-hal yang didapat

dijadikan pegangan di dalam proses bimbingan dan penyluhan. Terdapat beberapa

prinsip dasar yang dipandang sebagai pondasi atau landasan bag layanan bimbingan.

Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep- konsep filosofis tentang kemanusiaan yang

menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan, baik di sekolah

maupun di luar sekolah

Menurut Prayitno dan Erman Anti (1994: 220) “rumusan prinsip- prinsip

bimbingan dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran pelayanan,

masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program pelayanan dan

penyelenggaraan pelayanan”.22
25
Menurut Elfi Mu’awanah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat

melaksanakan pelayanan bimbingan dengan sebaik-baiknya, yaitu prinsip-prinsip

sebagai berikut:

a. Hendaknya dalam memberikan layanan bimbingan individu (siswa) dianggap sebagai

individu yang berkemampuan, termasuk kemampuan untuk memecahkan

masalahnya.

b. Siswa adalah individu yang berharga, sehingga tetap dihormati, mereka (siswa) tidak

boleh diremehkan, direndahkan martabatnya, baik oleh sikap perbuatan, maupun

kata-kata konselor. Konselor hendaknya menunjukkan sikap hormat kepada klien,

menunjukkan perhatian agar klien tumbuh rasa percata terhadap konselor. Perasaan

pada proses bimbingan sangat diperlukan sekali. Dengan rasa percaya terhadap

mengemukakan masalahnya yang sedang dihadapi tidak menaruh perasaan ragu-

ragu, curiga, takut, dan sebagainya.

c. Siswa sebagai individu yang merupakan kebulatan. Tingkah lakunya diwarnai oleh

keadaan fisik, psikis serta sosial dan latar belakang lainnya, demikian pula kelainan

tingkah lakunya, sehingga dapat memberikan bimbingan dengan sebaik-baiknya.

d. Siswa adalah merupakan makhluk unik, artinya siswa satu dengan yang lain terdapat

perbedaan-perbedaan. Sehingga dengan demikian perlu sekali dipahami sifat-sifat

masing-masing siswa.

e. Keberhasilan layanan bimbingan di sekolah amat diperlukan oleh kesediaan serta

kesadaran siswa itu sendiri. Tanpa ada kesadaran tersebut layanan bimbingan tidak

akan berjalan. Oleh karena itu usaha-usaha paling awal dilakukan oleh seorang

pembimbing di sekolah adalah menanamkan kesadaran akan pentingnya bimbingan

bagi dirinya baru setelah itu diberi layanan bimbingan.23

Dengan memahami prinsip di atas, seorang pembimbing dapat membina sikap

positif dalam memberikan layanan kepada siswa. Karena dengan keberhasilan


layanan yang diberikan seorang pembimbing, maka akan terbentuk karakter rasa

percaya diri peserta didik terhadap mengemukakan masalahnya yang sedang dihadapi

tidak menaruh perasaan ragu-ragu, curiga, takut, dan sebagainya.

D. Fungsi Bimbingan Konseling

Sesuai dengan uraian sebelumnya bahwa bimbingan dan konseling bertujuan

agar peserta didik dapat menemukan dirinya, mengenal dirinya dan mampu

merencanakan masa depannya. Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling

berfungsi sebagai pemberi layanan kepada peserta didik agar masing-masing peserta

didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan

mandiri. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah

fungsi yang hendak dipenuhi melalui kegiatan bimbingan dan konseling.

Bimbingan dan Konseling merupakan fungsi integral dalam proses belajar

mengajar. Fungsi bimbingan Dewa Ketut Sukardi dalam bukunya Proses Bimbingan

dan Penyuluhan di sekolah adalah:

1. Fungsi Preventif (Pencegahan)

Fungsi pencegahan disini merupakan fungsi pencegahan terhadap timbulnya

masalah dalam fungsi bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang

dapat menghambat perkembangannya. Kegiatan yang berfungsi sebagai pencegahan

berupa program orientasi, program bimbingan karier, invesasi data dan sebagainya.

2. Fungsi Penyaluran

Agar para siswa yang dibimbing dapat berkembang secara optimal, siswa

perlu dibanu mendapatkan kesempatan penyaluran pribadinya. Dalam fungsi

penyaluran ini layanan yang dapat diberikan, misalnya memperoleh jurusan atau

program yang tepat.


27

3. Fungsi Penyesuaian

Fungsi penyesuaian dalam pelayanan bimbingan adalah membantu

tercapainya penyesuaian antara pribadi siswa dan sekolah. Kegiatan dalam layanan

fungsi ini berupa orientasi sekolah dan kegiatan-kegiatan kelompok.

4. Fungsi Perbaikan

Walaupun fungsi pencegahan, penyaluran, dan penyesuaian telah dilakukan,

namun mungkin saja siswa masih menghadapi masalah tertentu. Disinilah fungsi

perbaikan berperan. Bantuan bimbingan berusaha menghadapi masalah yang

dihadapi siswa.

5. Fungsi Pengembangan

Fungsi ini bahwa layanan bimbingan dapat membantu para siswa dalam

mengembangkan pribadinya secara terarah dan mantap. Dalam fungsi developmental

ini hal-hal yang dipandang positif dijaga agar tetap baik dan mantap. Dengan

demikian siswa dapat mencapai perkembangan kepribadian secara optimal.24

Secara keseluruhan, jika semua fungsi-fungsi itu telah terlaksana dengan baik,

dapatlah bahwa peserta didik akan mampu berkembang secara optimal pula.

Keterpaduan semua fungsi tersebut akan sangat membantu perkembangan peserta

didik.

24
Dewa Ketut Sukardi,Proses Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah , (Jakarta: PT Rineka
Cipta,1995). Hal. 8-9.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Prinsip Bimbingan dan Konseling adalah pedoman atau alat dalam menjalankan proses
program layanan bk agar berjalan sesuai peraturan dan berdampak positif kepada
individu.Prinsip ini akan memberikan dampak positif dan fleksibel dalam layanannya,dimana
program yang diberikan akan sesuai dengan persolana individu.Layanan BK juga
membutuhkan peran dari lingkungan sekitar agar program berhasil dilakukan dan mencapai
solusi yang diharapkan.Setiap individu akan memiliki sifat yang unik dan dinamis dalam
menerima suatu informasi,jadi konseli akan memberikan arahan dimana individu akan
mengenal jati diri sesuai kemampuan dan cara pandangnya.Biasanya konseli akan memberikan
suatu gambaran kemudian individu akan memberikan tanggapan,dari situ konseli akan
mengetahui kemampuan berfikir logis dan analisisnya.Konseli akan mengetahui program yang
sesuai jika individu sudah merasakan rileks dalam melakukan layanan.Prinsip yang dibutuhkan
akan memberikan arahan bagaimana tindakan yang harus dilakukan konseli kepada individu.
Dalam melaksanakan layanan program,konseli juga membutuhkan peran dari kalangan
sekitar untuk membantu jalannya prinsip serta mengembangkan keberhasilan program untuk
dikembangkan lebih luas lagi.Prinsip dalam BK akan menuntun individu untuk bisa mengambil
keputusan sendiri bukan paksaan dari orang lain.Konseli hanya akan memberikan arahan dan
beberpa solusi jika terjadi kejanggalan dalam keputusan yang diambil,lalu individu itu sendiri
yang akan bergerak dalam melaksanan keputusan tersebut.Disanalah peran penting prinsip BK
untuk memberikan arahan yang baik kepada konseli dan kepercayaan dari individu dalam
program layanan serta arahan dari orang yang berkompeten dan terjamin pendidikannya.
Bimbingan dan Konseling membantu individu dalam mencari jati diri.Layanan yang
diberikan akan membantu dalam proses perkembangan pemikiran menuju kematangan dan
mandiri dalam bertingkah laku dalam mengambil keputusan.Program layanan itu sesuai dengan
persoalan untuk membantu mendapatkan hasil sesuai pemikiran individu terhadap langkah
selanjutnya.Dalam layanan aka nada asas yang menjadi pedoman individu dan konselor untuk
mencapai hasil yang diharapkan.Asas-asas tersebut akan memicu perkembangan dalam diri
individu.Layanan yang diberikan diharapkan membuat individu aman dan nyaman untuk
bergerak maju mengejar impian.Asas itu juga bersifat mandiri dan terbuka,dimana individu

diharapkan dapat menjelaskan dengan rinci tanpa ditutupi persoalan sehingga dapat memicu
kemandirian dalam bertindak sesuai pemikiran yang logis da efisien.
Layanan juga diharapkan dapat memberikan perkembangan bukan hanya
monoton.Perkembangan dalam menggambarkan tindakan masa depan dengan acuan masa
29
sekarang.Persoalan kekinian yang dialami individu bisa menjadi dasar dalam gambaran masa
lalu dan masa depan,tentunya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.Jika melakukan
Bimbingan dan Konseling tidak disertai nilai dan norma maka hasil yang didapat akan
mencoreng sikap individu dalam mengambil tindakan,sebab tindakan yang diambil dapat
membahayakan diri sendiri dan orang yang terlibat didalamnya.Dalam memberikan layanan
individu juga dilakukan oleh ahli bukan sembarang orang,jika ahli tersebut tidak bisa
memberikan hasil yang memuasakan kepada individu maka bisa diahli tangankan kepada orang
yang lebih ahli.Jadi,layanan Bimbingan dan Konseling akan memberikan yang terbaik dan
memberikan solusi terhadap persoalan serta membantu dalam perkembangan menuju mandiri
dan matang serta memberikan kesempatan yang luas kepada individu dalam menata masa
depan.

B. SARAN

Dengan mengucap Syukur Alhamdullah pada Allah swt,penulis dapat menyelesaikan Makala ini
dengan baik,dan tentuhnya masi jahu dari harapan.oleh karena itu ,masi perlu kritik dan saran
yang membangun serta bimbingan semoga Makala ini dapat bermfaat bgi pembaca dan penulus
DAFTAR PUSTAKA

Haryatri, H. (2019). Urgensi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Jurnal Al-
Taujih: Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami, 5(1), 92-102.
KURNIATI, E. (2018). BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH; PRINSIP DAN
ASAS. Ristekdik: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 3(2), 54-60.
Mufrihah, A. (2014). Implikasi prinsip bimbingan dan konseling terhadap
kompetensi multikultural konselor. Jurnal Pelopor Pendidikan, 7(1), 73-85.

Anda mungkin juga menyukai