1829031010-Bab 1 Pendahuluan
1829031010-Bab 1 Pendahuluan
1829031010-Bab 1 Pendahuluan
PENDAHULUAN
yang secara prinsif bertujuan sama untuk memberikan nilai perubahan kea rah yang
memanusiakan manusia yaitu sebagai upaya untuk membantu agar manusia dapat
bereksistensi sesyau dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Ada juga
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
tuntutan masyarakat di era global yang telah membawa perubahan pada aspek
1
2
daya yang berkualitas tidaklah mudah, oleh karena itu banyak hal yang harus
hal tersebut sangat sulit, sehingga diperlukan sebuah pendidikan yang berkualitas
yang didukung dengan berbagai sistem dan alat yang memadai untuk menunjang
pendidikan memiliki tugas yang tidak ringan. Pendidikan adalah masalah yang
sangat penting terlebih lagi dalam lajunya pembangunan nasional yang dituntut
adanya generasi yang lebih maju di samping mempersiapkan peserta didik untuk
Maha Esa.
manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Fungsi dan tujuan di atas,
peredaran foto dan video porno dikalangan pelajar, kekerasan (bullying) antar
sesama siswa. Tidak hanya itu, sekelompok anak-anak remaja saling berdebat
perempuan yang berkelahi atau tepatnya menganiaya temannya di ruang publik dan
direkam dengan alat perekam smartphone dan menayangkan lewat berbagai media
sosial. Dalam beberapa berita online dan cetak, juga memuat ada anak gadis usia
musik yang berboncengan dengan temannya tanpa alat pelindung kepala “ helm “
kekerasan terhadap Anak dari tahun 2016 sejumlah 168 kasus naik menjadi 223
tahun 2017 dan 257 tahun 2018. Kasus kekerasan terhadapa anak didominasi kasus
kekerasan fisik, psikis dan seksual, (data pada lampiran 1). Hal ini menunjukkan
berikutnya kalau tidak ditemukan solusi yang tepat dan strategis dalam melakukan
pencegahan.
Sebaliknya, di sisi lain terdapat berita yang berbeda, seorang anak 13 tahun
berjuang keras untuk mendapatkan hak pendidikan yang adil yang tidak diterima
sekitar 3 tahun terakhir meski harus mengendarai sepeda roda tiga mampu
menyelesaikan pendidikan sekolah dasar dengan lancar dan baik hasilnya. Selain
berita anak dalam keterbatasan tersebut, terdapat juga ada berita anak-anak yang
4
memiliki budaya membaca, menulis dan belajar dengan keras dan semangat
sehingga menjadi terbiasa ingin tahu dan terus giat meraih sesuatu menjadi berbagai
prestasi.
Itulah dua sisi berita yang berbeda yang terjadi dewasa ini di tengah
sudah dirancang dengan dasar-dasar yang kuat yang menjadi landasan hukum
muda yang perlu dibenahi serta belum adanya penanganan secara tuntas terhadap
permasalahan ini. Keberadaan dan kedudukan sekolah dasar (SD) dalam sistem
pendidikan di Indonesia sangat sentral sebagai pondasi dasar dari semua jenjang
pendidikan. Di bangku sekolah dasar rata-rata karakter siswa tersebut akan mulai
terbentuk, sehingga akan terbawa sampai seterusnya selama mereka hidup. Oleh
karena itu peran pendidikan tidak hanya di SD tetapi di setiap jenjang pendidikan
baik itu SMP, SMA, dan bangku kuliah akan sangat menentukan karakter dari siswa
tersebut.
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”. Menurut Asan Damanik (2009) untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu
5
adanya perhatian lebih pada penerapan pendidikan karakter yang dilakukan di tiap-
sibuk denagan mengajarkan bagaimana cara menjawab soal dengan benar tanpa
peserta didik. Kita bangga menyaksikan para generasi muda begitu terampil dalam
Pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan bagian integral yang tak
terpisahkan dari pendidikan nasional secara utuh; Pendidikan budaya dan
karakter bangsa harus dikembangkan secara konprehensif sebgai proses
pembudayaan, oleh karena itu, pendidikan dan kebudayaan secara
kelembagaan perlu diwadahi secara utuh; Pendidikan budaya dan karakter
bangsa merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat,
sekolah dan orang tua, oleh karena itu, pelaksaan pendidikan budaya dan
karakter bangsa harus melibatkan keempat unsur tersebut; Dalam upaya
merevitalisasi pendidikan budaya dan karakter bangsa diperlukan gerakan
nasional guna menggugah semangat kebersamaan dalam pelaksanaan di
lapangan.
siswa yang cerdas, penanaman nilai dan setiap karakter siswa perlu dibentuk,
terutama karakter yang baik. Oleh karena itu, untuk membangun karakter siswa
perlu dilakukan sejak dini karena jika karakter sudah terbentuk sejak usia dini, maka
tidak akan mudah untuk mengubah karakter tersebut. Tetapi, sebagai dasar dalam
kepribadian siswa yang sangat berpengaruh. Masa usia sekolah dasar merupakan
usia emas dalam pembangunan karakter yang kuat sebagai bekal masa depan.
Anak usia sekolah dasar (SD) merupakan masa anak tumbuh dan
berkembang dengan lebih banyak meniru orang dewasa. Karakter anak usia SD
lebih mudah dibentuk dibandingkan usia anak berikutnya. Oleh karena itu,
pendidikan karakter sangat penting ditanamkan sejaka anak usia SD. Pendidikan
peserta didik tidak merasa asing dengan budayanya sendiri. Hal ini akan dapat
perumusan visi dan misi serta tujuan sekolah. Selanjutnya, nilai-nilai pendidikan
karakter yang diintegrasikan dengan kearifan lokal dapat dikemas dalam kegiatan
(belajar sambil bernyanyi), dan melajah sambilang megae (belajar sambil bekerja).
parisudha, yang dapat dimulai dari salah satu komponen cara belajar yang ada
(manacika, wacika dan kayika), kemudian dilanjutkan dengan mengikuti alur yang
dipilih. Misalnya, bila suatu pembelajaran dimulai dari wacika, maka alur yang
dapat ditempuh selanjutnya bisa kayika atau manacika. Jika pada tahap kedua
digunakan cara manacika, maka tahap ketiga digunakan kayika. Pemilihan model
siklus (alur belajar) dengan mensinergikan konsep tri kaya parisduha, hendaknya
pengungkapan fenomena alam yang ada di sekitar anak. Pada umumnya, fenomena
alam yang ada di sekitar anak bersifat dapat diamati (konkret). Oleh karena itu,
model siklus belajar yang dipandang paling cocok untuk materi sains di SD adalah
pembelajaran tersebut dapat diuraikan menurut model siklus (alur belajar) kayika-
manacika-wacika (KMW)
tidak mendapatkan porsi yang besar pada tingkat Taman Kanak-kanak (TK) atau
karakter di Sekolah Dasar mestinya diberikan porsi yang besar melebihi porsi
karakter semakin sedikit dan porsi kognisi semakin ditambah. Pada level perguruan
tinggilah porsi kognisi diasah secara tajam dan mendalam, (Sa’dun Akbar, 2011).
tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan (habit) tentang hal-hal yang baik dalam
merespons situasi secara bermoral, yang diwujudkan dalam tindakan nyata melalui
perilaku baik, jujur, ikhlas, bertanggung jawab, hormat terhadap orang lain
(Mulyasa, 2011).
Salah satu cara untuk membangun karakter bangsa Indonesia yaitu melalui
secara berulang-ulang dan sistematis. Hal ini sejalan dengan teori belajar Skinner
“Perilaku dapat dibentuk (dan juga dihilangkan), sehingga (hampir) semua orang
yang memperoleh latihan yang layak akan dapat memiliki perilaku tertentu yang
kearifan lokal tri kaya parisudha, diharapkan mampu memberikan konsep pada
terhadap anak lainnya bisa dikurangi atau bahkan bisa dihindari. Hal ini akan
Karakter anak yang baik akan membentuk lingkungan yang baik, jika lingkungan
tersebut baik. Ketika lingkungan tersebut baik, maka perlindungan terhadap anak
nasional dan internasional. Dasar hukum nasional yang utama adalah Undang-
Undang No. 23 Tahun 2002 yang direvisi menjadi UU No. 35 tahun 2014 tentang
Perlindungan Anak, yang berisi antara lain tentang definisi anak, tujuan
Kerja Pemerintah (RKP) yang akan menjadi pedoman bagi penyusunan Rancangan
Desa Mas merupakan sebuah desa wisata budaya yang terkenal di dunia
kabupatan Gianyar. Desa ini menciptkan barang kerajinan seni berbagai jenis karya
seni patung dan ukiran kayu dan berbagai jenis karya seni lainnya yang terus
berkembang. Desa Mas sudah terkenal sejak dahulu dengan kerajinan seninya, yang
mana hasil karya kerajinan tersebut di pajang di sepanjang jalan di desa Mas
berbentuk artshop yang memanjang bak etalase, tidak akan sulit bagi para pengukir,
pematung dan pemahat desa Mas memasarkan hasil karyanya karena letak desa Mas
yang berada di jalur utama jalan menuju berbagai obyek wisata terkenal yang ada
di Gianyar. Masyarakat desa Mas harus bisa mempertahankan berbagai seni budaya
yang menjadi ciri khas warisan leluhur yang agung ini, sehingga budaya tersebut
tidak akan tergeser oleh budaya-budaya luar. Diharapkan generasi muda nantinya
11
bisa bersaing di era abad 21 serta mampu menghadapi tantangan revolusi industri
4.0 yang dewasa ini menjadi berbincangan hangat dalam berbagai kesempatan di
Indonesia dan Dunia. Salah satu strategi untuk mampu mempertahankan semua hal
generasi muda lebih baik sejak dini . Hal ini menjadi sangat penting karena
dikawatirkan generasi muda yang saat ini sudah mulai terjerumus ke dalam banyak
masalah kekerasan terhadap anak maupun akibat adanya salah pergaulan. Mengacu
pada pengamatan yang dilakukan akhir-akhir ini serta tambahan data terpilah yang
Daerah (KPPAD) Provinsi Bali ampai tahun 2020 ini yang hanya terpantau dari
laporan maupun berita serta kunjungan kasus sudah terjadi 9 kasus kekerasan
terhadap anak. Adapun beberapa kasus tersebut mulai dari anak yang diculik akibat
mencuri karena dampak main game online dan kurangnya perhatian orang tua, anak
yang meninggal kecelakaan akibat salah pergaulan serta yang terbaru anak yang
menghilangkan diri dari rumah akibat komplit dengan orang tua. Data informasi
kasus-kasus tersebut lebih jelasanya, pada lampiran 2. Adanya berbagai jenis kasus
muda di desa Mas sudah menunjukan karakter yang kurang baik, mulai dari yang
mau mendengar nasehat orang tua, sibuk dengan handphone dan media sosial,
masih di bawah umur dan cendrung ikut kebut-kebutan dijalan, bahkan beberapa
12
sudah mulai ke arah pergaulan bebas sehingga ada yang hamil di luar nikah dan
Di desa Mas saat ini terdapat 10 SD yang tersebar di setiap banjar, 1 SMP
mempertahankan nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh desa Mas, salah satu cara
berpikir cerdas, cerdas untuk bertingkah laku tanpa mengurangi rasa sopan santun
serta cerdas untuk membuat keputusan demi kebaikan pada diri sendiri maupun
tersebut tidaklah bisa seperti membalikan telapak tangan begitu saja, hal ini harus
didukung oleh semua unsur penting masyarakat yang ada di desa Mas, baik itu
unsur pendidikan, unsur keluarga, unsur desa dan seluruh warga masyarakat desa
Mas. Semua unsur tersebut diharapkan bisa untuk bersinergi bersama untuk
tengah melaju dengan pesat. Degradasi mental dan moral menjadi salah satu pemicu
akhlak yang mulia (berkarakter). Kegagalan ini diduga terjadi pada tahapan praktis,
yang mana pendidikan di sekolah maupun di keluarga yang terjadi selama ini belum
berkarakter baru hanya sebatas wacana saja, belum mampu menyentuh tatanan
13
berlangsung memiliki orientasi lebih pada intelektual dan tidak diimbangi dengan
membentukan mental yang benar dan baik. Hal ini memberi penguatan pada alasan
lokal setempat. Pendidikan karakter akan mempunyai makna, saat diberi landasan
nilai yang universal yang sudah menjadi akar pada budaya dimana nilai itu
dijunjung. Kearifan lokal yang nilainya bersifat universal adalah kearifan lokal
yang berkonsep pada ajaran Hindu yaitu tri kaya parisudha. Tri kaya parisudha,
serta perbuatan. Tiga aspek ini sangat penting diperkuat dalam pendidikan anak-
anak, karena selama ini proses pemebelajaran lebih dominan berorientasi pada
pendidikan intelektual.
pendidikan karakter berbasis kearifan lokal tri kaya parisudha yaitu Optimalisasi
pada penerapan pendidikan karakter berlandaskan kearifan lokal tri kaya parisudha
oleh Ni Kadek Yuliandari dkk. dari STIE Satya Dharma Singaraja tentang
Pendekatan Budaya Lokal Tri Kaya Parisudha dalam Membentuk Mental dan
Karakter, lebih pada upaya memperkuat pendekatan budaya lokal tri kaya
14
mental dan karakter yang berkualitas. Penelitian Budi Adnyana Jurusan Pendidikan
Biologi Undiksha yang lebih mendekati yaitu tentang Model Pendidikan Karakter
yang mana lebih membahas tentang model pembelajaran di sekolah dasar sebagai
model pendidikan karakter. Dari ketiga penelitian sebelumnya belum ada yang
mengkaitkan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal tri kaya parisudha untuk
kasus kekerasan terhadap anak. Kekerasan terhadap anak yang marak terjadi
dewasa ini tidak bisa dipisahkan dari kualitas pendidikan karakter yang ada di lini
pendidikan dasar yaitu di sekolah dasar. Pada penelitian ini ada dasar pemikiran
dan keyakinan bahwa budaya cerdas menjadi bagian yang sangat penting untuk
penting menjadikan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal tri kaya parisudha
sebagai bagian penting salah satu solusi sekaligus bagian penting dalam
perlindungan anak.
Lokal Tri Kaya Parisuda Terhadap Budaya Cerdas dalam Perlindungan Anak
Mengacu pada judul dan latar belakang belakang masalah tersebut maka
dapat dijelaskan identifikasi masalah dalam usulan ini adalah sebagai berikut :
1. Berbagai masalah kekerasan terhadap anak dewasa ini sangat berkaitan erat
2. Karakter yang berbasis kearifan lokal budaya Bali yang sangat agung dan
dibahas lebih lanjut dalam penulisan hasil penelitian, maka dalam penelitian ini
1. Karakter yang berbasis kearifan lokal budaya Bali yang akan diteliti dan
3. Aspek Perlindungan Anak yang akan diteliti dalam menilai kaitan budaya
cerdas dibatasi hanya 3 model dari masing-masing unsur dalam tri kaya
parisuda.
4. Penelitian penggalian data ini akan dilakukan pada 9 Sekolah Dasar yang
siswa kelas 5.
5. Implementasi atas hasil pengolahan data dan FGD akan diterapkan dalam
ada.
Gianyar?
kearifan lokal tri kaya parisuda terhadap budaya cerdas dalam mewujudkan
adalah untuk.
lokal tri kaya parisuda terhadap siswa-siswa sekolah dasar se desa Mas,
Adapun manfaat yang diharapkan dari peneltian ini ada 2 yaitu manfaat
1. Bagi siswa
2. Bagi Guru
nyata
19