Makalah Perkembangan Filsafat Dalam Perspektif Teknologi Digital Kelompok 4-2
Makalah Perkembangan Filsafat Dalam Perspektif Teknologi Digital Kelompok 4-2
Makalah Perkembangan Filsafat Dalam Perspektif Teknologi Digital Kelompok 4-2
DIGITAL
TUGAS MAKALAH
Oleh Kelompok 4 :
Nama NIM
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “Perkembangan Filsafat Ilmu Dalam Perspektif
Teknologi Digital ” dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas dan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS), selain itu
makalah ini juga dibuat untuk memberikan pemahaman dan wawasan kepada mahasiswa
dan masyarakat tentang pentingnya filsafat ilmu sebagai dasar dalam perkembangan IPTEK
untuk menjaga pola pikir manusia agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Secara
khusus kami juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dan membimbing kami dalam penyusunan makalah ini, yaitu kepada :
1. Bapak Dr. Ir. R Y Boka, M.S., Selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat ilmu
Pengetahuan & Teknologi
2. Senior-senior tingkat atas yang telah membantu serta memberikan berbagai masukan
dalam penyusunan makalah ini
3. Serta kepada teman-teman seangkatan yang telah memberikan apresiasi berupa
dukungan kepada kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat memberikan manfaat positif bagi
pembaca terutama untuk para mahasiswa di bidang teknologi.
Kelompok IV
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi yg begitu pesat di zaman sekarang membuat orng sangat mudah dalam
mencari informasi.Namun sebelum menculnya teknologi seperti sekarang perlu d ketahui
sejarah dari teknologi tersebut.Kurangnya pengetahuan banyak orang tentang sejarah dan
teknologi ini salah satu faktor yang melatar belakangi penyusun makalah ini. Seperti kita
ketahui teknologi juga merupakan hasil karya manusia seperti halnya filsafat. Oleh karena
itula teknologi sangat berhubungan erat dengan filsafat.Jika filsafat mengkaji,meneliti dan
menganalisis manusia dalam berbagai aspek nya,maka teknologi berperan sangat
menentukan terhadap nasib manusia. Teknologi tidak hanya dapat menjawab permasalahan
yang di mulai manusia pada waktu dan tempat tertentu saja.Namun dapat menjawab
pertanyaan - pertanyaan metafisik manusia itu sendiri. Pengertian filsafat secara umum
dapat dirumuskan pada tiga pernyataan penting, yakni: filsafat dalam pengertian pandangan
hidup atau ideologi; cara berpikir; dan dalam pengertian ilmu. Berfilsafat adalah berpikir,
namun tidak semua berpikir adalah berfilsafat; berpikir dalam arti berfilsafat adalah berpikir
yang konsepsional dengan ciri radikal, universal, konseptual, koheren, konsisten, dan
sistematik. Dalam makna ilmu, filsafat adalah salah satu jenis pengetahuan atau cabang ilmu
yang mengkaji segala objek sejauh yang dapat dijangkau oleh akal fikiran (logis). Filsafat
ilmu adalah salah satu bagian dari cabang filsafat (filsafat pengetahuan atau epistemologi)
yang mengkaji hakikat ilmu terutama berkaitan dengan landasannya (ontologis, aksiologis,
epistemologis) serta hubungan ilmu dengan jenis pengetahuan lainnya. Filsafat ilmu
sesungguhnya merupakan sesuatu penyelidikan lanjutan terhadap obyk-obyek serta
masalah-masalah yang berjenis khusus dari masing-masing ilmu itu sendiri.Cara kerja
filsafat ilmu pengetahuan melebihi sekadar uraian tentang pelaksanaan teknis ilmu-ilmu,
tetapi juga sebagai suatu penelitian tentang apa yang memungkinkan ilmu-ilmu itu menjadi
dan berkembang.
Cara kerja ini bertitik pangkal pada uraian proses terbentuknya ilmu-ilmu pengetahuan,
sehingga pembentukan dan pengembangan ilmu-ilmu dapat diterangkan dan dimengerti.
Filsafat Ilmu diorientasikan untuk menjelaskan bagaimana kedudukan filsafat ilmu
pengetahuan dalam peta filsafat secara keseluruhan, dan secara khusus mendeskripsikan
bagaimana teori-teori ilmu pengetahuan, baik dari perspektif ontologi, epistemologi maupun
aksiologinya. Pengertian ilmu memang paling mudah dipahami sebagai pengetahuan.
Dikalangan ilmuwan atau filsuf pada umumnya terdapat kesepakatan bahwa ilmu adalah
kumpulan pengetahuan sistematis. Namun pemahaman yang terlengkap hanyalah bilamana
ilmu ditelaah sebagai aktivitas, metode, dan pengetahuan. Pengetahuan diartikan secara
luas, mencakup segala hal yang kita ketahui tentang suatu obyek tertentu. Pengetahuan
adalah terminologi generik yang mencakup segenap cabang pengetahuan yang kita miliki.
Manusia mendapatkan pengetahuan tersebut berdasarkan kemampuannya sebagai makhluk
yang berfikir, merasa dan mengindera. Disamping itu manusia bisa juga mendapatkan
pengetahuannya lewat intuisi dan wahyu dari Tuhan yang disampaikan lewat utusan-Nya.
Pengetahuan adalah deskripsi arsip informasi konsep dan kenyataan tentang alam semesta,
baik yang ada dalam memori perseorangan maupun tertulis.
Filsafat ilmu merupakan penelusuran pengembangan filsafat pengetahuan. Objek dari
filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu setiap saat ilmu itu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan keadaaan. Pengetahuan lama menjadi pijakan untuk mencari
pengetahuan baru. Untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu . Secara historis filsafat
iii
merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu makin terspesifikasi dan
mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa dijawab
oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya. Filsafat memberi
penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut. Sementara
ilmu terus mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya, dengan tetap
dikritisi secara radikal. Proses atau interaksi tersebut pada dasarnya merupakan
bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh karena itu filsafat ilmu dapat dipandang sebagai
upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan ilmu, sehingga ilmu tidak
menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu sebagai suatu
pemahaman atas alam secara dangkal.
Dasarnya filsafat ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya pengkajian dan pendalaman
mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan/Sains), baik itu ciri substansinya, pemerolehannya,
ataupun manfaat ilmu bagi kehidupan manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari
acuan pokok filsafat yang tercakup dalam bidang ontologi, epistemologi, dan aksiologi
dengan berbagai pengembangan dan pendalaman yang dilakukan oleh para ahli. Filsafat
merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bersifat ekstensial artinya sangat erat
berhubungan dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan, dapat dikatakan filsafatlah yang
menjadi motor penggerak kehidupan kita sehari-hari sebagai manusia pribadi maupun
sebagai manusia kolektif dalam bentuk suatu masyarakat atau bangsa. Filsafat ilmu
merupakan refleksi secara filsafati akan hakikat ilmu yang tidak akan mengenal titik henti
dalam menuju sasaran yang akan dicapai, yaitu kebenaran dan kenyataan. Memahami
filsafat ilmu berarti memahami seluk-beluk ilmu pengetahuan sehingga segi-segi dan sendi-
sendinya yang paling mendasar, untuk dipahami pula perspektif ilmu, kemungkinan
pengembangannya, serta keterjalinannya antar cabang ilmu yang satu dengan yang lainnya.
Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah jenis
penelitian kepustakaan atau library research. Dapat disimpulkan bahwa filsafat merupakan
ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu. Ilmu
merupakan metode berpikir secara obyektif dalam menggambarkan dan memberi makna
terhadap dunia fuktual dan berprinsip untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan.
Indikator ilmu yaitu: Bersifat akumulatif, kebenarannya bersifat tidak mutlak, bersifat obyektif.
Ada enam fase perkembangan ilmu, diantaranya; Fase Pra Yunani Kuno, Fase Yunani
Kuno, Fase Zaman Pertengahan, fase Zaman Renaissance, fase zaman Modern, dan yang
terakhir fase Zaman Kontemporer.
iv
2. Apa itu filsafat teknologi?
3. Bagaimana pengaruh dan dampak teknologi?
1.3 Tujuan Penulisan Tugas
1. Memberikan informasi tentang sejarah teknologi
2. Mengetahui tentang filsafat teknologi
3. Mengetahui pengaruh dan dampak teknologi
1.4 Manfaat Penulisan Tugas
Manfaat penulisan makalah ini tidak lain bertujuan untuk :
v
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah teknologi adalah sejarah yang berkaitan dengan alat dan teknologi atau
teknik hasil penemuan manusia yang pada akhirnya dapat digunakan untuk memudahkan
aktivitas manusia itu sendiri. Sejarah teknologi dimulai dari munculnya spesies manusia di
muka bumi, jejak-jejak peralatan dan teknologi yang dimiliki manusia sejak awal
peradabannya ditemukan, kemudian direkonstruksi secara historis dan kemudian dianalisis
kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia. Sejarah teknologi manusia dimulai
dari hal sederhana seperti pengembangan bahasa, pembuatan perkakas dari batu hingga
yang sangat rumit seperti komputer kuantum.
Berkembangnya suatu teknologi aplikatif dapat ditinjau dari keperluan manusia sendiri
seperti mengatasi perubahan cuaca dan iklim, menghadapi serangan hewan buas,
mempermudah aktivitas ekonomi hingga peperangan. Namun teknologi juga dapat
berkembang dari aspek teoretis yakni hanya berlandaskan sifat ingin tahu manusia tentang
fenomena alam yang terjadi di sekitarnya, Sains dan teknologi adalah dua hal yang tidak
dapat dipisahkan begitu pula sejarah dan perkembangannya. Namun demikian tentu saja
dapat terlihat perbedaan yang mencolok saat membahas sejarah dan perkembangan
teknologi, sejarah teknologi membahas aspek terapan dari sains, seperti penemuan
peralatan atau teknik untuk memudahkan suatu aktivitas manusia. Sedangkan sejarah sains
mempunyai cangkupan yang lebih luas karena mengkaji suatu gejala alam atau gejala yang
terjadi di kehidupan manusia berdasarkan aspek-aspek teoretis ataupun yang berkaitan
dengan hal-hal abstrak secara matematis hingga ranah filsafat. Karena teknologi merupakan
suatu hal yang aplikatif, maka perkembangan teknologi sangat mempengaruhi perubahan
aktivitas ekonomi, sosial, politik, dan budaya dari kehidupan manusia, sehingga sejarah
teknologi dapat pula direkontruksi berdasarkan perubahan-perubahan ini.
vi
Metode rekonstruksi perkembangan teknologi manusia mengemukakan bahwa
perkembangan teknologi adalah faktor utama dari berkembangnya peradaban manusia.
Sehingga rekonstruksi sejarah dan perkembangan teknologi manusia dapat dilakukan
melalui lini masa dari perkembangan peradaban manusia itu sendiri Lini masa tersebut
dapat dibagi menjadi beberapa bagian, kemudian dikaitkan dengan teknologi atau peralatan
yang baru ada di zaman tersebut. Selain itu peningkatan produktivitas ekonomi
mengindikasikan adanya suatu teknologi atau peralatan baru yang ditemukan pada suatu
peradaban, sehingga data historis dari peningkatan produktivitas ekonomi dapat dikaitkan
dengan ditemukannya suatu alat atau teknologi baru.
1. Teknologi masa pra-sejarah
1) Zaman batu
Pada Zaman batu, aktivitas manusia terbatas pada berburu dan meramu dan hidupnya
secara umum masih berpindah-pindah, sehingga perkakas atau peralatan yang digunakan
manusia pada zaman ini pun terbatas untuk menunjang aktivitas tersebut. Kebanyakan
peralatan pada zaman ini terbuat dari batu dan tulang, setiap peralatan pun telah memiliki
kegunaan khusus seperti untuk menebang pohon, berburu, menguliti hewan dan lain-lain.
Sebelum munculnya manusia modern, Manusia purba juga telah diketahui memanfaatkan
batu sebagai peralatan penunjang aktivitasnya. Bukti pertama digunakannya perkakas yang
terbuat dari batu ditemukan di Ethiopia yang merujuk pada 2.5 juta tahun yang lalu.Pada
zaman ini manusia juga telah mengenal api, meskipun baru dimanfaatkan sebagai senjata
untuk menghadapi makhluk hidup lain, atau untuk menakuti binatang buruan.
Pada zaman batu tengah manusia telah mengenal metode baru untuk menghasilkan
perkakas batu yang lebih rapi. Metode tersebut dikembangkan lagi hingga zaman batu atas
di mana perkakas yang dihasilkan menjadi lebih kompleks dan halus. Di akhir zaman batu
manusia telah mengenal seni seperti lukisan dan musik, hingga cara membuat gerabah.
2) Zaman perunggu
Zaman perunggu adalah zaman awal di mana logam mulai dimanfaatkan bagi kepentingan
manusia. Ada dua teknik pengolahan perunggu yang dikenal pada masanya yakni: Teknik a
cire perdue: teknik ini dilakukan dengan membuat bentuk benda yang dikehendaki dengan
lilin, setelah membuat model dari lilin maka ditutup dengan menggunakan tanah, dan dibuat
lubang dari atas dan bawah. Setelah itu dibakar, sehingga lilin yang terbungkus dengan
tanah akan mencair, dan keluar melalui lubang bagian bawah. Untuk selanjutnya melalui
lubang bagian atas dimasukkan cairan perunggu, dan apabila sudah dingin, cetakan tersebut
dipecah sehingga keluarlah benda yang dikehendaki. Teknik bivalve teknik ini menggunakan
cetakan yang ditangkupkan dan dapat dibuka, sehingga setelah dingin cetakan tersebut
dapat dibuka, maka keluarlah benda yang dikehendaki. Cetakan tersebut terbuat dari batu
ataupun kayu.
vii
Benda-benda yang dihasilkan pada zaman ini seperti kapak corong, pedang, nekara dan
lain-lain. Selain menekankan pada pemanfaatan logam, pada awal zaman perunggu
manusia telah mengenal roda, yang menunjang aktivitas ekonomi secara signifikan. Di
Indonesia, perkakas yang merupakan peninggalan zaman perunggu diantarinya: kapak
corong, nekara, arca, bejana perunggu dan lain sebagainya.
3) Zaman besi
Secara umum teknik pengolahan logam pada Zaman besi serupa dengan zaman perunggu.
Hanya saja perkakas yang digunakan lebih kuat karena menggunakan besi. Besi merupakan
material yang lebih keras daripada perunggu dan juga lebih melimpah persebarannya
Artefak paling awal terbuat dari besi ditemukan di gerzeh mesir yang berupa sembilan buah
manik-manik yang merujuk pada tahun 3200 sebelum masehi . Bahasa manusia pun telah
berkembang jauh lebih kompleks pada zaman ini di mana pada akhirnya akan mengenal
tulisan.
Peradaban Mesir kuno dikenali dari penggunaan teknologi sederhana berupa kombinasi dari
tuas, bidang miring dan perkakas batu untuk suatu proses konstruksi besar
seperti Piramida Peradaban mesir kuno juga berkontribusi besar dalam perkembangan
teknologi maritim, seperti dalam pembuatan kapal dan mercusuar. Selain itu pada masa ini
banyak pula didirikan bangunan-bangunan monumental seperti Piramida ,. Hal ini
menunjukkan bahwa peradaban mesir kuno merupakan peradaban yang sangat canggih
pada masanya. Irigasi untuk kepentingan pertanian juga sangat berkembang pada masa
peradaban Mesir kuno. Pada bidang astronomi peradaban mesir kuno telah mengetahui
periode revolusi bumi mengelilingi matahari yakni selama 365 hari serta membuat jam
matahari
Peradaban ini dikenal karena tata kota yang kompleks serta teknologi metalurgi yang
canggih pada masanya. Peradaban lembah sungai Indus juga telah menerapkan standar
pengukuran sehingga menghasilkan akurasi perhitungan jarak, berat dan waktu yang sangat
tinggi. Konsep bilangan desimal juga telah dikenal di peradaban ini.
Peradaban yang terletak di tepi sungai tirgis ini sering dikaitkan dengan penemuan roda,
meski kini hal tersebut belum dapat dipastikan. Masyarakat mesopotmin telah hidup di kota
dengan bangunan yang terbuat dari batu dan bata dengan aritektur yang cukup
rumit. Peradaban mesopotamia telah mengembangkan sistem irigasi dan kanal untuk
pertanian dan transportasi.
viii
4) Perkembangan teknologi pada peradaban Tiongkok
Peradaban tiongkok dikenal karena penemuan kertas, bubuk mesin, , pendeteksi gempa
dan layang–Layang. Tiongkok juga dikenal karena aktivitas penjelajahannya hingga
mencapai benu afrika Pada aktivitas ekonomi, peradaban Tiongkok merupakan peradaban
pertama yang menggunakan uang kertas dan memperkenalkan konsep asuransi.
Peradaban tiongkok dikenal karena penemua kertas, bubuk mesir pendeteksi gempa dan
layang-layang. Peradaban Tiongkok juga dikenal karena aktivitas penjelajahannya hingga
mencapai benua afrika. Pada aktivitas ekonomi, peradaban Tiongkok merupakan peradaban
pertama yang menggunakan uang kertas dan memperkenalkan konsep asuransi.
Peradaban Yunani kuno terkenal oleh ilmuwan seperti archimies dan heron. Archimides
menemukan metode infinitdesimal untuk menghitung luas lingkaran sekaligus dan metode
memperoleh nilai pi dengan akurasi yang tinggi Archimides juga memperkenalkan konsep
gaya angkat pada fluida. Sementara heron menemukan sistem turbin pertama yang
digerakan dengan uap. Selain itu pada masa peradaban Yunani, ilmu astronomi mengalami
kemajuan pesat dengan dibuatnya berbagai jenis instrumen penelitian astronomi salah satu
yang terkenal adalah mekanisme antikythera.
Teknologi yang identik dengan peradaban romawi diantaranya adalah: teknologi pertanian
yang kompleks mulai dari pengairan,hingga mengatur hukum tentang kepemilikan lahan,
teknologi yang berkaitan dengan teknik sipil seperti pembuatan jalan hingga pembangunan
bangunan yang memiliki struktur rumit seperti coloseeum , dan teknologi untuk kepentingan
perang.
Teknologi abad pertengahan banyak dikaitkan dengan kepentingan militer, seperti zirah
lempeng, busur silang dan meriam . Masa ini disebut juga zaman kastil, karena maraknya
pembangunan kasti-kasti di Eropa.
Pada zaman ini Bangsa eropa berlomba-lomba untuk menjelajahi penjuru dunia untuk
menemukan sumber daya baru. Banyak penemuan dan teknologi yang dikembangkan pada
zaman ini berkaitan dengan kepentingan tersebut. Ilmu kartografi, navigasi dan pembuatan
kapal menjadi perhatian utama pada masa ini.
ix
10) Perkembangan teknologi pada revolusi industri
Mesin uap merupakan tonggak lahirnya revolusi industri.Penemuan mesin uap oleh James
Watt menjadi tonggak awal terjadinya revolusi industri. Batu bara dimanfaatkan secara
masif diseluruh penjuru eropa. Kenaikan tingkat produksi dan aktivitas ekonomi yang sangat
signifikan menjadi parameter bagaimana besarnya pengaruh mesin uap terhadap peradaban
manusia pada masa ini Beberapa penemuan penting pada masa revolusi Industri
diantaranya:
a. Mesin tenun
b. Sepeda
c. Cottongin, alat pemisah biji kapas dari serabutnya
d. Mesin uap , yang kemudian dapat diaplikasikan pada sistem transportasi seperti
lokomotif dan kapal uap.
e. Telegraf dan telepon
f. Mobil jenis awal
Ilmu pengetahuan sudah berkembang dengan pesat mengikuti alur waktu zaman
modern. Perkembanga ilmu pengetahuan yang sedang menonjol pada saat ini adalah
perkembangan alat komunikasi yang dapat mempermudah dalam melakukan suatu kegiatan
melalui teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan akan membawah dampak positif bagi
x
kehidupan umat manusia, diantaranya memberikan berbagai kemudahan, mempercepat an
mempermudah aktifitas manusia. Salah satu contoh adalah menggunakan produksi
telekomunikasi (HP), maraknya informasi melalui media sosial,harus disikapi dengan bijak.
Menyikapi banyaknya informasi yang ada dimedia social,hendaknya kita harus bijaksana.
Sejarah dapat dilihat dari segi kronologis dan geografis. Untuk itu, bisa dilihat dengan
kurun waktu dimana sejarah itu terjadi. Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu
pengetahuan menampilkan ciri khas atau karakteristik tertentu. Tetapi dalam pembagian
periode ada perbedaan dalam jumlahnya. Dalam buku pengantar filsafat ilmu karangan Gie
(1996) Maka dari itu, untuk memahami sejarah perkembanganilmu pengetahuan secara
mudah, disini telah dilakukan pembagian atau klasifikasi secara garis besar. Berikut adalah
penjelasan singkat dari masing-masing periode, tokoh yang berpengaruh dan karya-karya-
nya, yaitu :
1. Mempunyai objek tertentu yang akan dijadikan sasaran penyelidikan (objek material) dan
yang akan dipandang (objek formal). Perbedaan satu ilmu pengetahuan dengan yang
lainnya terletak pada sudut pandang (objek formal) yang digunakannya. Objek ini
dipertanyakan terus-menerus tanpa mengenal titik henti.
xi
2. Mempunyai metode tertentu sebagai ssarana untuk menemukan, mengkaji dan
menyusun data.
3. Responsible artinya, apa yang dipikirkan dan dihasilkannya dapat
dipertanggungjawabkan dengan penalaran yang runtut. Dengan syarat ini, ilmu
pengetahuan selalu dapat memberikan penjelasan lebih baik dan objektif.
4. Segala sesuatu yang merupakan jawaban dari proses itu diletakkan dan disusun kembali
dalam sebuah sistem.
5. Setiap ilmu pengetahuan selalu membuka diri untuk kondisi falsifikasi yang bersifat
generalisasi. Tidak ada kebenaran mutlak, kebenaran yang ada hanyalah relative dan
tentative.
6. Ilmu pengetahuan memiliki paradigma ilmu yang dapat diterima semua kalangan.
Paradigma ini seyogianya dapat menjawab krisis dan anomaly.
Pengetahuan ilmiah akan menghasilkan kebenaran ilmiah, yaitu sebuah kebenaran
yang diperoleh dengan sarana dan tata cara tertentu yang hasilnya dapat dikaji ulang oleh
siapapun dan kapanpun dengan kesimpulan yang sama. (Suryabrata, 1989). Oleh karena
kebenaran ilmiah yang dihasilkan, ia disebut a higher level of knowledge. Pengetahuan ilmiah
ini secara terus-menerus dikembangkan dan dikaji manusia secara mendalam sehingga
melahirkan apa yang disebut filsafat ilmu (Philosophy of Science, Wissencatlehre atau
Wetenschapsleer). Dengan demikian, filsafat ilmu merupakan pengembangan secara
mendalam dan filosofis dari apa yang disebut filsafat pengetahuan. Di dalam filsafat ilmu,
dibahas tiang-tiang penyangga eksistensi sebuah ilmu, yang merupakan cabang-cabang
utama filsafat ilmu. Tiang penyangga ilmu terdiri dari tiga aspek, yaitu Ontologi, Epistemologi
dan Aksiologi. Aspek ontologik keilmuan biasanya mempermasalahkan apa yang dikaji oleh
sebuah ilmu pengetahuan. Aspek epistemologis mencoba menelaah ilmu pengetahuan dari
segi sumber dan metode ilmu yang digunakan dalam rangka mencapai suatu kebenaran
ilmiah. Aspek aksiologis suatu ilmu pengetahuan mempertanyakan untuk apa suatu ilmu
pengetahuan digunakan. Atau dengan kata lain, aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang
berkaitan dengan kegunaan suatu ilmu pengetahuan.
Filsafat ilmu pengetahuan Barat lebih menekankan pada aspek proses, yaitu
bagaimana sebuah kebenaran ilmu dibangun sehingga proses ini melahirkan kebenaran
epistemologik. Adapun ilmu pengetahuan dalam tradisi Islam lebih menekankan pada aspek
aksiologi sebagai basis dalam mengontruksi fakta. Islam tidak menginginkan keterpisahan
antara ilmu dan system nilai. Dalam Islam, ilmu adalah fungsionalisasi wahyu, yang
merupakan hasil dialog antara ilmuwan realitas ilmiah yang diarahkan oleh wahyu. Dengan
demikian, Islam tidak mengenal science for science sebagaimana di dalam tradisi keilmuan
Barat, tapi Islam menghendaki adanya keterlibatan moralitas dalam pencarian kebenaran
ilmu (Qomar, 2007).
xii
2.3 Perkembangan Ilmu dan Teknologi
Pertumbuhan ilmu dan teknologi dewasa ini sangat pesat dan dampaknya amat
besar terhadap kehidupan setiap orang. Sehingga boleh dikatakan bahwa setiap tahap
kehidupan seseorang tersentuh oleh kemajuan ilmu dan perkembangan teknologi. Ilmu dan
teknologi bukanlah entitas yang sederhana karena bersangkut paut dengan dorongan hakiki
dan naluri kreatif dalam diri manusia. Bagaimana hubungan senyatanya antara ilmu dengan
teknologi yang saling kait, saling gayut maupun saling-pengaruh .
Ilmu dan teknologi jika dikaji dari berbagai aspek dan nuansanya maka ada titik
singgung antara keduanya, yakni: Baik ilmu dan teknologi merupakan komponen dari
kebudayaan; Baik ilmu dan teknologi memiliki aspek ideasional maupun faktual, dimensi
abstrak maupun konkret, dan aspek teoretis maupun praktis;
1. Terdapat hubungan dialektis antara ilmu dan teknologi. Pada satu sisi, ilmu menyediakan
bahan pendukung penting bagi kemajuan teknologi yakni berupa teori-teori. Pada sisi lain
penemuan teknologi sangat membantu perluasan cakrawala penelitian ilmiah, yakni
dengan dikembangkannya perangkat penelitian berteknologi mutakhir. Bahkan dapat
dikatakan, dewasa ini kemajuan ilmu mengandalkan dukungan teknologi, sebaliknya
kemajuan teknologi mengandalkan dukungan ilmu
2. Ilmu-ilmu yang terus berkembang itu dapat dibedakan dari aspek obyek formal. Tiap-tiap
ilmu mempunyai obyek formalnya yang khas. Aristoteles berpendapat bahwa masing-
masing obyek formal diteliti dan dikaji menurut metode berbeda. Maka obyek dan metode
punya hubungan yang erat.
3. Hubungan erat seperti ini juga terdapat pada teori dan logika. Teori ialah seluruh uraian
sistematis-metodis mengenai aspek ilmiah tertentu, sedangkan logika adalah seluruh
jalan pikiran terperinci yang menghasilkan teori tersebut. Ini berarti setiap disiplin ilmu
juga mempunyai logikanya sendiri.
`Manusia menggunakan teknologi karena memiliki akal. Dengan akalnya manusia
ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, dan sebagainya. Perkem-
bangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan
setiap masalah yang dihadapinya. Makin jauh manusia mengandalkan hidupnya kepada
pemikirannya, maka makin lemah kemampuan pancainderanya. Sedangkan dipihak lain,
manusia mengandalkan panca indera tersebut untuk mendapatkan pengatahuan yang
merupakan produk kegiatan berpikirnya. Secara etimologis, logika adalah bidang
penyelidikan yang membahas fikiran, yang dinyatakan dalam bahasa. Berfikir adalah
berbicara dengan dirinya sendiri dalam batin, yaitu mempertimbangan, merenungkan,
menganalisa, membuktikan sesuatu, menunjukan alasan-alasannya, menarik kesimpulan,
meneliti suatu jalan fikiran, mencari bagaimana berbagai hal itu berhubungan satu sama lain.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena
xiii
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Teknologi
juga memberikan banyak kemu-dahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas
manusia. Manusia juga sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi
teknologi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.
Secara harfiah teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "tecnologia" yang berarti
pembahasan sistematik mengenai seluruh seni dan kerajinan. Istilah tersebut memiliki akar
kata "techne" dalam bahasa Yunani kuno berarti seni (art), atau kerajinan (craft). Dari makna
harfiah tersebut, teknologi dalam bahasa Yunani kuno dapat didefinisikan sebagai seni
memproduksi alat-alat produksi dan menggunakannya. Dalam konsep yang pragmatis
dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan, bahwa ilmu
pengetahuan (body of knowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of art) yang
mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara
bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja, dan keterampilan dikombinasikan
untuk merealisasikan tujuan produksi. Secara konvensional mencakup penguasaan dunia
fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknologi sosial
pembangunan sehingga teknologi itu adalah metode sistematis untuk mencapai setiap
tujuan Insani. Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal
impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi
lingkup teknis menjelaskan bahwa fenomena teknik pada masyarakat kini, memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Rasionalitas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang
direncanakan dengan perhitungan rasional.
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah. Otomatisme,
artinya dalam hal metode, organisasi, dan rumusan dilaksanakan serba otomatis.
Demikian pula dengan teknik mampu mengeliminasikan kegia-tan non-teknis menjadi
kegiatan teknis. Teknik berkembang pada suatu ke-budayaan Monisme, artinya semua
teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
Teknologi merupakan hasil olah pikir manusia yang pada akhirnya digunakan manusia
untuk mewujudkan ber-bagai tujuan hidupnya, teknologi menjadi sebuah instrumen untuk
mencapai tujuan. Teknologi juga merupakan hasil perkem-bangan rasionalitas manusia.
Ketika kebera-daan teknologi dikembangkan dalam struktur tindakan manusia, maka
xiv
keberadaan teknologi juga dapat ditempatkan dalam kerangka perkembangan rasionalitas
manusia tersebut.
Ketika manusia masih berada pada tahap irasional (bersifat tradisional dan afektif),
manusia telah mampu menghasilkan berbagai teknologi yang masih sederhana. Seiring
dengan perkembangan rasionalitasnya, manusia telah menghasilkan berbagai teknologi
yang cukup rumit, namun pada akhirnya keberadaan teknologi tersebut dimanfaatkan
sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup manusia. Teknologi telah mempengaruhi pola pikir
manusia itu sendiri, dan akibatnya secara tidak langsung teknologi juga sangat mem-
pengaruhi tindakan, dan pola hidup manusia. Teknologi juga dimaknai sebagai alat yang
memperlebar perbedaan kelas dalam masya-rakat. Teknologi menjadi simbol status bagi si
kaya dan si miskin, siapa yang mampu menguasai teknologi, maka ia akan mampu
menguasai manusia yang lain.
Hal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah bahwa setiap perkem-bangan
teknologi selalu menjanjikan kemudahan, efisiensi, serta peningkatan produktivitas. Memang
pada awalnya teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia untuk memenuhi segala
kebutuhan hidupnya. Be-rikut ini ada beberapa hal yang dijanjikan teknologi .
xv
negeri; mereka cukup menekan beberapa nomor melalui hanphone. Orang tidak perlu
mengantri di depan petugas teller bank untuk melakukan berbagai transaksi, kita cukup
masuk ke ruang ATM dan kita dapat melaku-kan berbagai transaksi menggunakan mesin
tersebut, mulai mengambil uang, membayar tagihan listrik, air, telepon, membeli pulsa,
membeli tiket kereta api, pesawat, kapal, membayar SPP, mengirim uang ke rekening lain,
sampai membayar tagihan kredit. Ketika kita lapar, kita cukup menekan beberapa nomor
delivery order, kemudian dalam bebe-rapa menit, petugas pengantar makanan sampai di
depan pintu rumah kita. Kita dapat memanfaatkan pesawat terbang untuk melakukan
perjalanan jauh dalam waktu singkat; kita tidak perlu bersusah payah naik ke lantai yang
lebih tinggi di sebuah gedung bertingkat, kita cukup memanfaatkan lift atau eskalator.
1. Pendekatan Ontologis
xvi
pengetahuan lain. Ilmu hanya merupakan salah satu pengetahuan dari sekian banyak
pengetahuan yang mencoba menelaah kehidupan dalam batas ontologis tertentu.
Penetapan lingkup batas penelaahan keilmuan yang bersifat empiris ini adalah konsisten
dengan asas epistemologi keilmuan yang mensyaratkan adanya verifikasi secara empiris
dalam proses penemuan dan penyusunan pernyataan yang bersifat benar secara ilmiah.15
Ilmu dalam kaitannya dengan kaidah moral bahwa dalam menetapkan objek penelaahan,
kegiatan keilmuan tidak boleh melakukan upaya yang bersifat mengubah kodrat manusia,
merendahkan martabat manusia, dan mencampuri permasalahan kehidupan. Secara
ontologis ilmu bersifat netral terhadap nilai-nilai yang bersifat dogmatik dalam menafsirkan
hakikat realitas sebab ilmu merupakan upaya manusia untuk mempelajari alam
sebagaimana adanya.
2. Pendekatan Epistemologis
3. Pendekatan Aksiologi
Ilmu pada dasarnya harus digunakan dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia.
Ilmu dapat dimanfaatkan sebagai sarana atau alat dalam meningkatkan taraf hidup manusia
dengan memperhatikan kodrat manusia, martabat manusia, dan kelestarian atau
keseimbangan alam. Pengetahuan ilmiah untuk kepentingan manusia diperoleh, disusun dan
dipergunakan secara komunal dan universal. Komunal berarti ilmu merupakan pengetahuan
yang menjadi milik bersama, setiap orang berhak memanfaatkan ilmu menurut
xvii
kebutuhannya. Universal berarti bahwa ilmu tidak mempunyai konotasi ras, ideologi, atau
agama.
Pertumbuhan ilmu dan teknologi dewasa ini sangat pesat dan dampaknya amat
besar terhadap kehidupan setiap orang. Sehingga boleh dikatakan kini setiap segi dan
tahap kehidupan seseorang tersentuh oleh kemajuan ilmu dan perkembangan teknologi.
Ilmu dan teknologi bukanlah entitas yang sederhana karena bersangkut paut dengan
dorongan hakiki dan naluri kreatif dalam diri manusia. Bagaimana hubungan senyatanya
antara ilmu dengan teknologi yang saling-kait, saling gayut maupun saling-pengaruh.6 Ilmu
dan teknologi jika dikaji dari berbagai aspek dan nuansanya maka ada titik singgung antara
keduanya, yakni:
2) Baik ilmu dan teknologi memiliki aspek ideasional maupun faktual, dimensi abstrak
maupun konkret, dan aspek teoretis maupun praktis;
Terdapat hubungan dialektis antara ilmu dan teknologi. Pada satu sisi, ilmu
menyediakan bahan pendukung penting bagi kemajuan teknologi yakni berupa teori-teori.
Pada sisi lain penemuan teknologi sangat membantu perluasan cakrawala penelitian ilmiah,
yakni dengan dikembangkannya perangkat penelitian berteknologi mutakhir. Bahkan dapat
dikatakan, dewasa ini kemajuan ilmu mengandalkan dukungan teknologi, sebaliknya
kemajuan teknologi mengandalkan dukungan ilmu.
Era modern diidentikkan dengan era masyarakat digital. Setiap aktivitas manusia akan
digerakkan melalui serangkaian teknologi digital. Teknologi ini dioperasikan dengan
menekan beberapa digit (angka) yang di susun dengan berbagai urutan. Relasi yang
terbangun di antara individu adalah relasi pertukaran digital, setiap manusia hanya
melakukan serangkaian transaksi atau interaksi melalui simbol-simbol digital. Transaksi
perdagangan, komunikasi, semuanya digerakkan secara digital. Setiap individu akan
memiliki identitas digital yang mampu mengenali siapa dirinya, setiap manusia sudah diberi
nomor urut: melalui nomor identitas (e-KTP), nomor handphone, nomor telepon, nomor
rekening bank, nomor ATM, nomor rekening listrik, rekening telepon, rekening air, PIN
(Personal Identification Number) ATM, semuanya menggunakan sistem digital.
xviii
sebagainya. Pengiriman uang dapat dilakukan dalam hitungan detik hanya dengan menekan
beberapa digit nilai uang yang akan dikirim dan beberapa digit nomor rekening tujuan.
Perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini semakin pesat. Pada era digital
seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari
perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian
besar kebutuhan manusia. Teknologi telah dapat digunakan oleh manusia untuk
mempermudah melakukan apapun tugas dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang
membawa peradaban manusia memasuki era digital. Era digital telah membawa berbagai
perubahan yang baik sebagai dampak positif yang bisa gunakan sebaik-baiknya. Namun
dalam waktu yang bersamaan, era digital juga membawa banyak dampak negatif, sehingga
menjadi tantangan baru dalam kehidupan manusia di era digital ini. Tantangan pada era
digital telah pula masuk ke dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan, keamanan, dan teknologi informasi itu sendiri. Era digital terlahir dengan
kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Media baru
era digital memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet. Media
massa beralih ke media baru atau internet karena ada pergeseran budaya dalam sebuah
penyampaian informasi. Kemampuan media era digital ini lebih memudahkan masyarakat
dalam menerima informasi lebih cepat. Dengan media internet membuat media massa
berbondong-bondong pindah haluan. Semakin canggihnya teknologi digital masa kini
membuat perubahan besar terhadap dunia, lahirnya berbagai macam teknologi digital yang
semakin maju telah banyak bermunculan. Berbagai kalangan telah dimudahkan dalam
mengakses suatu informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari
teknologi digital dengan bebas dan terkendali.
Dunia digital tidak hanya menawarkan peluang dan manfaat besar bagi publik dan
kepentingan bisnis. Namun juga memberikan tantangan terhadap segala bidang kehidupan
untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam kehidupan.Penggunaan bermacam
teknologi memang sangat memudahkan kehidupan, namun gaya hidup digital pun akan
makin bergantung pada penggunaan ponsel dan komputer. Apapun itu, kita patut bersyukur
semua teknologi ini makin memudahkan, hanya saja tentunya setiap penggunaan
mengharuskannya untuk mengontrol serta mengendalikannya. Karena bila terlalu berlebihan
dalam menggunakan teknologi ini kita sendiri yang akan dirugikan, dan mungkin juga kita tak
dapat memaksimalkannya. Perkembangan teknologi yang begitu cepat hingga merasuk di
seluruh lini kehidupan sosial masyarakat, ternyata bukan saja mengubah tatanan kehidupan
sosial, budaya masyarakat tetapi juga kehidupan politik. Kecanggihan teknologi yang
dikembangkan oleh manusia benar-benar dimanfaatkan oleh para politisi yang ingin meraih
simpati, dan empati dari masyarakat luas. Untuk menaikan elektabilitas dan popularitas
dapat dilakukan dengan fasilitas digital seperti salah satunya smartphone sekarang dengan
xix
di sediakan fitur/aplikasi yang canggih yang berhubung langsung ke jejaring sosial yang
mampu menghubungkan antara individu yang satu dengan yang lainnya, antara satu
kelompok dengan kelompok lainnya bahkan negara yang memberikan dampak besar dalam
politik moderen.
Dalam bidang sosial budaya, era digital juga memiliki pengaruh positif dan dampak
negatif yang menjadikan tantangan untuk memperbaikinya. Kemerosotan moral di kalangan
masyarakat khususnya remaja dan pelajar menjadi salah satu tantangan sosial budaya yang
serius. Pola interaksi antar orang berubah dengan kehadiran teknologi era digital seperti
komputer terutama pada masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas. Komputer yang
disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan
dengan dunia luar tanpa harus bersosial langsung.
Dalam bidang pertahanan dan keamanan penggunaan teknologi di era digital berperan
dalam membantu pertahan dan keamanan nasional. Lembaga militer diantaranya, telah
menempatkan teknologi informasi sebagai salah satu senjata yang mendukung kekuatan
dan persatuan organisasi. Sejalan dengan kekhasan organisasi militer yang selalu menuntut
kecepatan dan ketepatan informasi sebelum mengambil sebuah keputusan (perumusan
strategi), penerapan teknologi digital sangat mendukung program tersebut. Teknologi
informasi telah berpengaruh pada perubahan strategi militer. Tantangan dalam bidang
pertahanan seperti menghadapi ancaman dari luar yang bersifat maya seperti aktifitas
hacker yang bisa merusak sistem situs pertahanan Indonesia menjadi perhatian serius.
Teknologi digital dikombinasikan dengan teknologi perang lainnya memungkinkan untuk
menciptakan jenis perang yang secara kualitatif seperti penggunaan robot perang.
Dalam bidang teknologi informasi sendiri, tantangan nyata pada era digital semakin
kompleks karena berbagai bidang kehidupan membawa pengaruh-pengaruh yang bisa
xx
membuat perubahan di setiap sisi. Teknologi informasi merupakan bidang pengelolaan
teknologi dan mencakup berbagai bidang (tetapi tidak terbatas) seperti proses, perangkat
lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program, dan data
konstruksi. Setiap data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual
apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari teknologi
informasi. Teknologi informasi memfasilitasi bisnis dalam empat set layanan inti untuk
membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan informasi,
menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas. Tantangan dalam bidang
teknologi informasi sangat banyak seperti memecahkan suatu masalah, membuka
kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan.
Dalam perkembangan teknologi digital ini tentu banyak dampak yang dirasakan dalam
era digital ini, baik dampak postif maupun dampak negatifnya. Dampak positif era digital
antara lain, Informasi yang dibutuhkan dapat lebih cepat dan lebih mudah dalam
mengaksesnya.
Tumbuhnya inovasi dalam berbagai bidang yang berorentasi pada teknologi digital yang
memudahkan proses dalam pekerjaan kita seperti :
1. Munculnya media massa berbasis digital, khususnya media elektronik sebagai sumber
2. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi.
3. Munculnya berbagai sumber belajar seperti perpustakaan online, media pembelajaran
online,diskusi online yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
4. Munculnya e-bisnis seperti toko online yang menyediakan berbagai barang kebutuhan
dan memudahkan mendapatkannya.
Adapaun dampak negatif era digital yanga harus diantisapasi dan dicari solusinya untuk
mengindari kerugian atau bahaya, antara lain:
1. Ancaman pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena akses data yang mudah
dan menyebabkan orang plagiatis akan melakukan kecurangan.
2. Ancaman terjadinya pikiran pintas dimana anak-anak seperti terlatih untuk berpikir
pendek dan kurang konsentrasi.
3. Ancaman penyalahgunaan pengetahuan untuk melakukan tindak pidana seperti
menerobos sistem perbankan, dan lain-lain (menurunnya moralitas).
4. Tidak mengefektifkan teknologi informasi sebagai media atau sarana belajar, misalnya
seperti selain men-download e-book, tetapi juga mencetaknya, tidak hanya mengunjungi
perpustakaan digital, tetapi juga masih mengunjungi gedung perpustakaan, dan lain-lain.
Dampak Teknologi Terhadap Manusia dan Lingkungan Teknologi merupakan hasil
karya manusia untuk mengolah lingkungan dan menyesuaikan dirinya dengannya. Teknologi
juga merupakan instrument bagi manusia dalam memenuhi, tidak hanya kebutuhan
xxi
dasarnya ±yaitu pangan, mobilitas, komunikasi serta pertahanannya- tetapi juga kebutuhan
untuk meningkatkan mutu kehidupannya (quality of life). Teknologi menjadi suatu subjek
krusial atas penguasaannya.8 Manusia dan lingkungan mempunyai hubungan timbal balik,
karena manusia dipengaruhi oleh lingkungan, maka lingkungan teknologi juga mempunyai
dampak terhadap manusia. Teknologi awal yang sederhana, seperti teknologi kayu, batu dan
tulang, sedikit jumlahnya dan lambat tumbuhnya, sehingga pengaruhnya terhadap manusia
tidak segera muncul. Teknologi mutakhir yang berkembang besar-besaran dan dengan laju
yang cepat, dampaknya terhadap manusia juga luas dan dalam. Pengaruh itu dapat
langsung atau primer, dan dapat pula tidak segera, sekunder atau tersier. Jacob
berpendapat bahwa ada tujuh dampak negatif teknologi terhadap manusia dapat disebutkan
sebagai berikut:
2. Kebebasan terkekang Pilihan yang dapat diambil manusia relatif makin sedikit, meskipun
dapat makin bertambah dengan perkembangan teknologi. Makin banyak hal yang dapat
dibuat, tetapi keinginan manusia yang dapat dicapai hanyalah sedikit. Manusia dalam
banyak hal harus menyesuaikan diri dengan alat-alat dan sistem.
xxii
BAB III
KESIMPULAN
1. KESIMPULAN MAKALAH
1. Canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan besar terhadap dunia, dan
telah melahirkan berbagai macam teknologi baru yang semakin maju. Teknologi pada
era digital ini membawa banyak manfaat dari berbagai bidang seperti politik, eknomi,
sosial budaya, pertahanan atau keamanan serta teknologi informasi, namun tidak
dipungkiri setiap pemanfaatannya memiliki tantangan.
3. Fenomena baru dalam era globalisasi ini adalah bertemunya budaya timur dan barat
yang diharapkan dapat melahirkan peradaban baru di kedua belah pihak. Akibat adanya
kemajuan ini manusia mampu mengambil segi-segi positif dari semua budaya yang
diterimanya guna memperkaya unsur-unsur budaya yang telah ada. Pihak yang berada
di belahan timur mendapat pemahaman rasionalis barat, sedangkan yang berada di
belahan barat dapat mempelajari dan menyerap nilai-nilai religius timur. Dengan
demikian, pahamrasionalis dan materialis yang berkembang pesat di barat yang ditopang
oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat bersanding dengan spiritualitas
timur.
xxiii
saling mempengaruhi. Pada zaman kontemporer terjadi loncatan-loncatan penting dalam
IPTEK. Inovasi teknologi secara pesat mempunyai dampak positif juga negatif. Filsafat ilmu
sebagai dasar bagi pengembangan IPTEK harus turun pada kontekstualitas supaya
kesadaran akan pemanfaatan teknologi tetap pada koridor kepentingan bersama. Implikasi
dari pengembangan dan penerapan IPTEK juga harus dikendalikan dengan didasarkan pada
filsafat ilmu dan adanya etika ilmiah supaya tidak semakin jauh dari nilainilai etik, moral dan
agama. Implikasi filsafat ilmu terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan
ilmiah. Usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuwan. Menerapkan
metode ilmiah yang sesuai dengan struktur ilmu pengetahuan, sehingga ilmuwan
mengetahui hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri serta memberikan pendasaran logis
terhadap metode keilmuan. Tanggung jawab etis tidak hanya menyangkut mengupayakan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tepat dalam kehidupan manusia.
Manusia juga harus menyadari apa yang seharusnya dikerjakan atau tidak dikerjakan untuk
memperkokoh kedudukan serta martabat manusia yang seharusnya, baik dalam
hubungannya sebagai pribadi, dengan lingkungan, dan sebagai makhluk yang bertanggug
jawab terhadap Khaliknya. Ilmu sebagai hasil aktivitas manusia yang mengkaji pelbagai hal,
baik diri manusia maupun realitas di luar dirinya, sedangkan teknologi merupakan instrument
bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Pada zaman kontemporer ilmu pengetahuan
mengalami kemajuan sangat cepat dengan penemuan pelbagai teknologi canggih. Ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berimplikasi dalam perubahan peradaban manusia.
Diversifikasi dan spesialisasi ilmu serta inovasi teknologi telah mencapai temuan-temuan
baru beserta penerapannya dibidang nuklir, kimia, bioteknologi dan genoteknologi,
mikroelektronik, dan antariksa. Perkembangan ilmu pengetahuan dan Inovasi teknologi
menimbulkan dampak positif serta negatif.
xxiv
DAFTAR PUSTAKA
Adib, Mohammad. (2011). Filsafat ilmu: onto-logi, epistemologi, aksiologi, dan logika ilmu
pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bachtiar, Amsal. (2012). Filsafat ilmu edisi revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Beerling, Kwee, Mooij dan Van Peursen. 1997. Pengantar Filsafat Ilmu. PT. Tiara Wacana
Yogya
Dwiningrum, S. I. A. (2012). Ilmu sosial & budaya dasar. Yogyakarta: UNY Press.
Jujun S. Suriasumantri. 1981. Ilmu Dalam Perspektif. Yayasan Obor Indonesia dan Leknas-
LIPI
Mukhtar Latif, Orientasi Ke Arah Filsafat Ilmu (Jakarta: Kencana Prenadamedia grup, 2014)
Soerjono Soekanto. (1990). Sosiologi suatu pengantar: edisi baru keempat. Jakarta:
Rajawali Pers.
xxv
Sumarto. 2017. Filsafat Ilmu.Pustaka Maarif Press
Zamroni. (2008). The socio-cultural aspects of technological diffusion a reader volume IV.
Yogyakarta: Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
xxvi